You are on page 1of 14

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 1 ABTRACT .............................................................................................................................................. 2 I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 3 I.a Latar Belakang ............................................................................................................................... 3 I.b Rumusan Masalah.......................................................................................................................... 5 I.c Tujuan Penulisan............................................................................................................................ 5 II LANDASAN TEORI .......................................................................................................................... 6 II.a GDP .............................................................................................................................................. 6 II.b FDI ............................................................................................................................................... 6 II.c Inflasi ............................................................................................................................................ 7 III DATA DAN METODOLOGI ........................................................................................................... 7 III.a Data ............................................................................................................................................. 7 III.b Metodologi .................................................................................................................................. 7 IV PEMBAHASAN ................................................................................................................................ 9 IV.a Perkembangan GDP Indonesia ................................................................................................... 9 IV.b Perkembangan FDI Indonesia ................................................................................................... 10 IV.c Perkembangan Inflasi Indonesia ............................................................................................... 11 IV.d Pengaruh FID dan Inflasi Terhadap GDP Indonesia ................................................................ 11 V KESIMPULAN ................................................................................................................................. 13 V.a Kesimpulan................................................................................................................................. 13 V.b Rekomendasi .............................................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 14

ABTRACT Economic growth in Indonesia has always fluctuate year by year. In 1997, economic growth is 4.70%, while a year later in 1998 due to crisis, it decline sharply to -13,01%. However, this condition didnt last long. In 1999, this figure back to positive 0.79%, and in 2000 recover to 4.92%. in 2009-2012, ten years after severe economic crisis, Indonesia reached steady economic growth above 5% annually and this made Indonesia among investment grade country. The purpose of this study is to observe the impact of FDI and Inflation towards Indonesias conomic growth. This study used historical data form 1981 until 2010 taken from world bank. This study used double regression. Based on analysis and hypothesis testing, independent variable is FDI (X1) and inflation (X2) simultanuously FDI has positive insignificant effect on economic growth while inflation has negative effect.

Keyword: Economic Growth, FDI, Inflation, Double Regression

I PENDAHULUAN I.a Latar Belakang Pertumbuhan Ekonomi merupakan fenomena yang penting bagi suatu bangsa, masalah pertumbuahan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi menjadi tujuan bangsa agar dapat pula meningkatkan Pembangunan nasional yang dapat meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang

dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan kemampuan nasional. (Sukirno, 2003: 9) Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan ekonomi. Para ekonom dan politisi dari setiap Negara, sangat mendambakan adanya pertumbuhan ekonomi (Economic Growth). Pengejaran pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi semua Negara di dunia. Pemerintahan di Negara manapun dapat segera jatuh atau bangun berdasarkan tinggi-rendahnya pertumbuhan ekonomi yang di capainya dalam catatan statistik nasional. Berhasil tidaknya program-program pembangunan di Negara berkembang sering dinilai dari tinggi-rendahnya tingkat pertumbuhan output dan pendapatan nasional. (Todaro&Smith,2004:91) Indonesia sebagai Negara berkembang tidak lepas dari putaran roda kegiatan ekonomi internasional yang penuh dengan berbagai dinamika. Pada tahun 2011, perekonomian Indonesia mengalami optimisme tinggi. Pada tahun tersebut angka pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami hasil lompatan tertinggi pasca terjadinya krisis keuangan global yang dimulai dari tahun 2008 dan melanda negara-negara di berbagai belahan dunia, terutama Eropa dan Amerika Serikat1. Kondisi krisis yang merepotkan berbagai kalangan, baik pemerintah maupun pelaku ekonomi ini pun mampu dilalui Indonesia tanpa guncangan yang berarti. Stabilitas makro-ekonomi relatif dapat dipertahankan bahkan mengalami

pertumbuhan. Dengan angka pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5 persen, Indonesia mencatatkan dirinya sebagai salah satu negara yang tetap mampu mempertahankan kinerja perekonomiannya di tengah tekanan resesi global. Tidaklah mengheran jika kemudian
1

Berawal

dari

permasalahan

kegagalan

pembayaran

kredit

perumahan

(subprime

mortgage default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia. Secara beruntun menyebabkan effect domino terhadap solvabilitas dan likuiditas lembaga-lembaga keuangan di negara negara tersebut, yang antara lain menyebabkan kebangkrutan ratusan bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi.

(http://www.indonesiarecovery.com/)

Indonesia mendapatkan status investment grade2 dari sejumlah lembaga pemeringkat internasional seperti Fich Ratings dan Moody. Dari status yang diberikan ini diperkirakan arus masuk investasi ke Indonesia akan semakin meningkat dari tahun-tahun berikutnya3. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberjhasilan pembangunan di suatu perekonomian. Kesejahteraan dan kemajuan suatu perekonomian ditentukan oleh besarnya perubahan output nasional. Adanya perubahan output dalam perekonomian merupakan analisis ekonomi jagnka pendek. Menurut Adam Smith pemerintah memiliki tiga fungsi utama dalam mendukung perekonomian, yaitu (1) memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan; (2) menyelenggarakan peradilan; dan (3) menyediakan barang-barang yang tidak disediakan oleh pihak swasta, seperti infrastruktur dan fasilitas umum. Kemudian menurut Todaro, dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terdapat tiga komponen penentu utama, yaitu (i) akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan sumberdaya manusia; (ii) pertumbuhan penduduk yang meningkat jumlah angkatan kerja di tahun-tahun mendatang; dan (iii) kemajuan tekhnologi4. Salah satu titik awal kelahiran ilmu ekonomi makro adalah adanya permasalahan ekonomi jangka pendek yang tidak dapat diatasi oleh teori ekonomi klasik. Masalah jangka pendek ekonomi tersebut yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pemba-yaran. Munculnya ekonomi makro dimulai dengan terjadinya depresi ekonomi Amerika Serikat pada tahun 1929. Depresi merupakan suatu malapetaka yang terjadi dalam ekonomi di mana kegiatan produksi terhenti akibat adanya inflasi pengangguran yang tinggi pula. Foreign Direct Investment (FDI) telah muncul sebagai sumber signifikan dari sumber daya eksternal yang mengalir ke negara-negara berkembang selama bertahun-tahun dan telah menjadi faktor yang signifikan dalam bagian dari pembentukan modal di negara-negara tersebut, meskipun dalam distribusi global FDI berkelanjutan tetap kecil atau bahkan menurun. Pengaruh FDI di host country tuan rumah diyakini dapat meningkatkan lapangan
2

yang tinggi dan pada saat yang sama terjadi

Sebuah rating yang menunjukkan bahwa obligasi daerah atau perusahaan memiliki risiko yang relatif

rendah dari standar. (http://www.investopedia.com/) Ir. Nana Minarti, MP dkk. Indonesia Zakat dan Development Report 2012, Membangun Peradaban Zakat Indonesia: Soal Kebijakan dan Hal lain yang Belum Paripurna. Jakarta: IMZ. 2012. Hlm. 1. 4 Maruf, Ahmad, Latri Wihastuti. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Determinan dan Prospeknya. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 9 No. 1 April 2008 hlm. 44-45.
3

kerja, meningkatkan produktivitas, meningkatkan ekspor dan diperkuat kecepatan transfer teknologi. Ini memudahkan pemanfaatan dan eksploitasi bahan baku lokal, memperkenalkan teknik modern manajemen dan pemasaran, memudahkan akses ke teknologi baru, FDI dapat digunakan untuk membiayai defisit transaksi berjalan, keuangan arus dalam bentuk FDI tidak menghasilkan pengembalian bunga dan pokok (sebagai lawan dari utang luar negeri) dan meningkatkan stok modal manusia melalui job training5. Fenomena inflasi di Indonesia bukan merupakan suatu fenomena jangka pendek saja dan yang terjadi secara situasional saja, tetapi seperti halnya yang umum terjadi pada Negaranegara berkembang lainnya, inflasi di Indonesia lebih pada masalah inflasi jangka panjang karena masih terdapat hambatan-hambatan struktural dalam perekonomian Negara. Dengan demikian pembenahan masalah inflasi di Indonesia tidak cukup dilakukan dengan menggunakan instrument-instrumen moneter saja yang umumnya bersifat jangka pendek, tetapi juga dengan melakukan pembenahan di sektor riil. (Atmadja,2000:2) Inflasi di Indonesia telah mangalami penurunan yang cukup drastis pada tahun-tahun setelah terjadi krisis ekonomi tahun 1998 yang mencapai 77,63%. Inflasi pada tahun 2003 sebesar 5,06%, tahun 2004 sebesar 6,40%, pada tahun 2005 sebesar 17,11% peningkatan ini disebabkan naiknya harga Bahan bakar sehingga berdampak pada kenaikan pada sektor transportasi, komunikasi lalu diikuti kenaikan pada sektor bahan makanan dan sektor makanan jadi. Namun pada tahun 2006 inflasi menurun menjadi 6,60%, tahun 2007 sebesar 6,59%, dan tahun 2008 sebesar 11,06%. (Anonim, 2008:37)6 I.b Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah: Apakah FDI (Foreign Direct Investment) dan inflasi berpengaruh terhadap GDP Indonesia? I.c Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dari karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui Pengaruh FDI (Foreign Direct Investment) dan inflasi terhadap GDP Indonesia.
Ray, Sarbapriya. Imppact of Foreign Direct Investment on Economic growth in India: A Co Integration Analysis. Advances in Information Technology and management (AITM), World Science Publisher, United States Vol. 2 No. 1 2012. 6 Kurniasari, Ditha Rima. Analisis Pengaruh Investasi, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2011.
5

II LANDASAN TEORI II.a GDP Sadono Sukirno (2006) menjelaskan bahwa GDP (Gross Domestic Bruto) atau PDB (Produk Domestik Bruto) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan negara asing7. Selain itu Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2008) secara lebih detail menjelaskan bahwa GDP adalah nilai barang dan jasa akhir berdasarkan harga pasar, yang diproduksi oleh sebuah perekonomian dalam satu periode (kurun waktu) dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang berada (beralokasi) dalam perekonomian tersebut8. Dalam suatu perekonomian terbuka, semua negara baik itu maju maupun berkembang, barang dan jasa diproduksikan tidak saja hanya oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut tetapi juga oleh penduduk negara lain. Akan selalu didapati bahwa produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. II.b FDI FDI (Foreign Direct Investment) merupakan pemberian pinjaman atau pembelian kepemilikan perusahaan di luar wilayah negaranya sendiri. FDI atau investasi langsung luar negeri adalah salah atu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ini bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini, perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian atau seluruhnya. Pada umumnya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, seperti pembelian atau kontruksi pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya dikategorikan seperti investasi langsung9.

Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006. Hlm. 34-35. 8 Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikro Ekonoi dan Makro Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. 2008. Hlm. 224. 9 http://id.shvoong.com/

II.c Inflasi Secara umum inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Beberapa indikator ekonomi adalah kenaikan harga, bersifat umum, dan berlangsung terus-menerus. Inflasi dapat disebabkan karena terjadi tekanan permintaan yang dominan secara agregat dan bisa juga karena dorongan biaya dalam kenaikan biaya produksi yang pada akhirnya menyebabkan penawaran agregat menurun10.

III DATA DAN METODOLOGI III.a Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini diperoleh dari World Bank dalam World Development Indicator, Pusat Data Departemen Perdagangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Periode amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1981 - 2010. Jadi data yang digunakan dalam bentuk time series. Selain itu juga didukung oleh data dari pustaka, situs web, dan penelitian terdahulu. Tabel 1 Data dan Pengumpulan Data Data Gross Domestic Product (GDP) Indonesia (Yind) Inflation Indonesia Foreign Debt Investment (FDI) Indonesia III.b Metodologi Penulisan karya tulis ini menggunakan metode analisis regresi. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan informasi yang sekarang dimiliki agar memperkecil kesalahan. Analisis regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabelvariabel lain yang mempengaruhinya. Satuan Persen (%) Sumber Data World Bank Tekhnik Pengumpulan Data Tidak Langsung

Persen (%) $US

World Bank Tidak Langsung BKPM dan World Tidak Langsung Bank

Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikro Ekonomi dan Makro Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: lembaga Penerbit FE UI. 2008. Hlm. 359-365.

10

Sehingga dapat didefinisikan, bahwa analisis regresi adalah metode statistik yang digunakan untuk menentukan kemungkinan hubungan antara variabel-variabel. Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependen disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nilainya belum diketahui. Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan maka perlu diyakini terlebih dahulu secara teoritis atau perkiraan sebelumnya, dua atau lebih variabel memiliki hubungan sebab akibat. Variabel yang nilainya akan mempengaruhi nilai variabel lain disebut variabel bebas (independent variabel), sedangkan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel lain disebut variabel tidak bebas (dependent variabel). Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Dalam penulisan, GDP digunakan sebagai variabel dependen, sedangkan FDI dan inflasi sebagai variabel independen. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = + 1X1 + 2X2 + Dimana, Y X1 X2 = Tingkat pertumbuhan ekonomi (GDP) = FDI (Foreign Direct Investment) = Inflasi

IV PEMBAHASAN

IV.a Perkembangan GDP Indonesia

Sumber: BPS (Data Telah diolah)

Dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2012, PDB Indoensia terus mengalami kenaiakan keculai pada tahun 2008-2009 di mana pada tahun tersebut dunia di landa krisis keuangan global. Meski di terpa krisis, GDP Indonesia masih tetap berada pada level 4,58%, hal cukup menyakinkan akan ketahahan ekonomi Indonesia terhadap resistensi krisis global.

IV.b Perkembangan FDI Indonesia

Transaksi modal dan finansial pada triwulan I-2011 tercatat surplus sebesar US$ 6.2 miliar lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya (US$ 9.6 miliar). Penurunan tersebut dikarenakan adanya peningkatan investasi langsung Indonesia ke luar negeri dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah yang lebih rendah sesuai pola musimannya. Pada triwulan I-2011, arus masuk PMA meningkat dibanding triwulan IV-2010 (US$ 4.3 miliar) yakni tercatat sebesar US$ 4.5 miliar. Di sisi lain terjadi kenaikan arus investasi langsung Indonesia ke luar negeri sehingga arus investasi langsung neto pada triwulan I2011 lebih rendah dari triwulan sebelumnya. Tingginya investasi langsung ke luar negeri antara lain terkait dengan transaksi tukar saham (share exchange) antara perusahaan domestik yang terdaftar di bursa dengan saham perusahaan publik di luar negeri. Investasi portofolio pada Tw I-2011 tercatat arus masuk neto USD3.6 miliar, lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya (USD1.4 miliar). Arus masuk yang lebih tinggi tersebut terutama ditopang oleh derasnya aliran modal asing yang masuk pada instrumen surat utang sektor publik yang melebihi arus modal keluar dalam bentuk pelepasan saham domestik oleh asing maupun penempatan investasi Indonesia pada aset portofolio asing.

10

IV.c Perkembangan Inflasi Indonesia

Pada akhir triwulan I-2011, terjadi deflasi sebesar 0.32% dari bulan sebelumnya karena penurunan harga pangan seperti beras dan cabai terkait musim panen raya. Deflasi tersebut merupakan deflasi tertinggi sejak tahun 2008. Sejak bulan februari 2011, tekanan inflasi barang bergejolak (volatile food) terus menurun karena musim panen raya. Sementara tekanan inflasi inti meningkat terutama disebabkan kenaikan harga emas. Selain harga emas, tekanan eksternal juga terindikasi dari kenaikan core tradeable yang lebih cepat dari nontradeable serta meningkatnya inflasi mitra dagang. Di sisi lain, penguatan nilai tukar rupiah semakin terbatas. Ekspektasi inflasi konsumen meningkat diantaranya dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan pemerintah terkait harga BBM subsidi11.

IV.d Pengaruh FID dan Inflasi Terhadap GDP Indonesia


Model Summary Std. Error of the Model 1 R .846a R Square .715 Adjusted R Square Estimate .694 2.17704

a. Predictors: (Constant), INF, FDI

ANOVAb
11

Statistik Perekonomian Indonesia Vo. 1 No. 5 Triwulan I 2011 Kedeputian Ekonomi Makro dan

Keuangan.

11

Model 1 Regression Residual Total

Sum of Squares 321.000 127.966 448.967

df 2 27 29

Mean Square 160.500 4.739

F 33.864

Sig. .000a

a. Predictors: (Constant), INF, FDI b. Dependent Variable: GDP

Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1 (Constant) FDI INF B 6.933 1.008E-10 -.339 Std. Error .676 .000 .043 .097 -.822 Coefficients Beta T 10.260 .928 -7.860 Sig. .000 .362 .000

a. Dependent Variable: GDP

Dari hasil estimasi parameter diatas, dapat disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Model yang dibangun diatas menggunakan regresi linear berganda, dan metode Ordinary Least Square (OLS), maka diperoleh model sebagai berikut: GDP = 6.933 + 1.008E-10 FDI 0.339 INF + e 2. Dari hasil estimasi parameter diatas dapat dilihat dengan R. Square sebesar 71,5% menunjukkan bahwa model yang dibangun cukup baik, hal itu ditunjukkan dengan nilai R. Squarenya yang mendekati satu (0.751), dan nilai tersebut menunjukkan bahwa keragaman dari variabel GDP dapat dijelaskan oleh variabel FDI dan INF sebesar 71,5 persen. 3. Secara keseluruhan, variabel-variabel independen, yaitu FDI dan INF berpengaruh signifikan terhadap GDP. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat signifikansi ANOVA < = 0,05. 4. Namun apabila dilihat dari hasil output koefisien diatas, bahwa variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap GDP adalah variabel INF dengan tingkat signifikansi < = 0,05. Variabel INF berpengaruh secara signifikan terhadap GDP, dengan koefisien -0,339. Sehingga apabila tingkat inflasi meningkat sebesar satu persen, maka GDP mengalami penuruan sebesar 0,339, dan inflasi berpengaruh negatif terhadap GDP.
12

5. Sedangkan variabel lainnya, yaitu FDI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap GDP. Karena nilai signifikansinya > = 0,05, lebih besar dari alpha. Dan hal tersebut mengindikasikan bahwa Foreign Direct Investment tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (GDP).

V KESIMPULAN V.a Kesimpulan Dari pembahasan di atas, penulis memperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Kondisi perekonomian Indonesia cukup menyakinkan dan prospektif bila dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta tahan terhadap krisis. Selain itu juga didukung dengan potensi SDA dan SDM yang melimpah. 2. Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat kepercayaan dan minat investor terhadap iklim investasi Indonesia juga meningkat, termasuk juga dalam peneneman modal dengan bentuk Investasi Asing langsung (FDI). 3. Stabilitas inflasi cukup terjaga, justru beberapa kali Indonesia mengalami deflasi dalam perekonomiannya. 4. Pengaruh FDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah positif meski tidak terlalu signifikan karena banyak dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi lainnya seperti ekspor-impor, pajak, produktivitas penduduk, dan lainnya. 5. Pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah negatif. V.b Rekomendasi Dari kesmipulan yang diperoleh, penulis memberi beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1. Pemerintah harus menjaga dan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan hal positif; 2. Pemerintah seyogyanya lebih optimal dalam memanfaatkan FDI yang tidak berbasis pada bungan untuk memberdayakan dan menambah produktivitas penduduk dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

13

DAFTAR PUSTAKA

Ir. Nana Minarti, MP dkk. Indonesia Zakat dan Development Report 2012, Membangun Peradaban Zakat Indonesia: Soal Kebijakan dan Hal lain yang Belum Paripurna. Jakarta: IMZ. 2012.

Kurniasari, Ditha Rima. Analisis Pengaruh Investasi, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan Tingkat suku Bunga Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2011.
Maruf, Ahmad, Latri Wihastuti. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Determinan dan Prospeknya. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 9 No. 1 April 2008.

Rahardja, Prathama, Mandala Manurung. Pengantar Ilmu Ekonomi: Mikro Ekonoi dan Makro Ekonomi, Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. 2008 Ray, Sarbapriya. Imppact of Foreign Direct Investment on Economic growth in India: A Co Integration Analysis. Advances in Information Technology and management (AITM), World Science Publisher, United States Vol. 2 No. 1 2012. Statistik Perekonomian Indonesia Vo. 1 No. 5 Triwulan I 2011 Kedeputian Ekonomi Makro dan Keuangan. Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi: Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2006. http://www.bps.go.id/ http://id.shvoong.com/ http://www.indonesiarecovery.com/ http://www.investopedia.com/ http://www.worldbank.com/

14

You might also like