Professional Documents
Culture Documents
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 ini dapat tersusun. Sebagai salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan Propinsi DIY, maka Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007 ini diharapkan dapat memberi gambaran kepada para pembaca mengenai kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2006. Kondisi kesehatan yang digambarkan dalam Profil Kesehatan Provinsi Daerah Istemewa Yogyakarta Tahun 2007 ini disusun berdasarkan masukan dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan gambaran kondisi dan situasi kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota, ditambah dengan data dari Laporan Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta (RL) serta dari beberapa buku terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) Kami menyadari bahwa penyusunan profil kesehatan ini masih banyak kekurangan baik kelengkapan maupun akurasi serta ketepatan waktu maupun penyajianya. Untuk itu guna kesempurnaan penyusunan profil ini dimasa datang kami harapkan kritik dan saran dari pembaca. Demikian atas bantuan berbagai pihak yang terkait dalam penyusunan profil ini kami ucapkan terimakasih.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI DIY. A. KEADAAN GEOGRAFIS. B. KEADAAN PENDUDUK. C. KEADAAN EKONOMI. D. KEADAAN PENDIDIKAN. BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN DAERAH. A. VISI MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN B. TUJUAN DAN SASARAN. C. PROGRAM-PROGRAM. PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN. A. DERAJAT KESEHATAN. B. KEADAAN LINGKUNGAN. C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT. D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN E. PELAYANAN KESEHATAN F. SUMBER DAYA KESEHATAN G. MANAJEMEN KESEHATAN KESIMPULAN PENUTUP
i ii iii iv vi vii 1 3 3 4 7 8 11 11 11 14 15 15 21 25 26 29 33 34 38
BAB IV
BAB V BAB VI
40
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Tabel Indikator Indonesia Sehat 2. Tabel Indikator Standar Pelayanan Minimal 3. UPTD : Balai Labkes, Bapelkes, dan BP4
iii
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3 Tabel 4 Tabel.5 Tabel 6 Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta, Tahun 2006 Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2001 - 2006 (ribuan jiwa) Kepadatan Penduduk Per Km2 Menurut Kab/Kota di Propinsi D.I.Y, Tahun 2003, 2004, 2005, dan 2006 Persentase Penduduk Kota-Desa Menurut Kabupaten/ Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2003 dan 2004 4 5 6 6
Sex Ratio Penduduk Kab/Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta 7 Tahun 1990, 2000, 2003, 2004, 2005, dan 2006. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Yang Berlaku Tahun 2003-2004 (Rupiah) Persentase Penduduk 15 Tahun keatas menurut Kab/ Kota dan Partisipasi Bersekolah di Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2004 Persentase Penduduk 15 Tahun keatas menurut Kab/ Kota dan Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Di Propinsi D.I. Yogyakarta, 2006 Estimasi Angka Kematian Bayi Berdasarkan Hasil sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2002 8
Tabel 7
Tabel 8
10
Tabel 9
15 16 20 22 24
Tabel 10 Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup di D.I. Yogyakarta Tahun 1986, 1992, 1993, 2000 dan 2002 Tabel 11 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Propinsi DIY Tahun 2006 Tabel 12 Persentase Jumlah Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Di Propinsi D.I.Y Tahun 2006 Tabel 13 Prosentase Jumlah Rumah Tangga Menurut Kabupaten/ Kota Di Propinsi DIY Tahun 2006
iv
Tabel 14 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Propinsi DIY Tahun 2006 Tabel 15 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Propinsi D.I.Y. Tahun 2006 Tabel 16 Cakupan Distribusi Tablet Tambah Darah Pada Ibu Hamil Tahun 2006 Tabel 17 Rasio Tenaga Kesehatan Per 100.000 Penduduk Di Propinsi DIY Tahun 2006 Tabel 18 Anggaran Kesehatan Kota Yogyakarta tahun 2006 Tabel 19 Anggaran Kesehatan Kab Bantul tahun 2006 Tabel 20 Anggaran Kesehatan Kab Kulon Progo tahun 2006 Tabel 21 Anggaran Kesehatan Kab Gunung Kidul tahun 2006 Tabel 22 Anggaran Kesehatan Kab Sleman Progo tahun 2006
29 30 31 34 35 36 36 37 37
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.
18
GAMBAR 2.
Tren Kasus Diare per Bulan di Propinsi DIY Tahun 19 2006. Prosentase Balita ditimbang yang Naik Berat Badan & 26 Gizi Baik Tahun 2004 2006. Presentase Rumah Tangga Menurut Buang Air Besar 23 per Kab/Kota di propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2003 Persentase Tempat Umum Sehat Menurut Kab/Kota di 25 provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2006 Jumlah Posyandu Menurut Stata di Provinsi D.I. 26 Yogyakarta tahun 2006
GAMBAR 3.
GAMBAR 4.
GAMBAR 5.
GAMBAR 6
GAMBAR 7
GAMBAR 8
30
GAMBAR 9
GAMBAR 10
vi
DAFTAR LAMPIRAN
TABEL INDIKATOR INDONESIA SEHAT
TABEL. 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA. TAHUN 2006 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN PER KAB/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 MENURUT
TABEL. 2
TABEL. 3
TABEL. 4
TABEL. 5
TABEL. 6
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI & BALITA PER KABUPATEN/KOTA , PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 STRATA PER
TABEL. 7
TABEL. 8
TABEL 9
TABEL 10
TABEL 11
TABEL 12
vii
TABEL 13
JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI KABUPATEN / KOTA, D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 14
TABEL 15
TABEL 16
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT PROPINSI D.I.Y TAHUN 2006 (DITIADAKAN KARENA SULIT MENCARI DATANYA)
TABEL 17
PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 18
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2 MENURUT KABUPATEN KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 19
TABEL 20
TABEL 21
TABEL 22
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA. TAHUN 2006 PER
TABEL 23
TABEL 24
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 25
PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 26
viii
TABEL 27
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
PER
TABEL 28
JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA , PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PENDUDUK PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/ KOTA PROPINSI D.I.Y TAHUN 2006 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN PERKUPATEN/KOTA , PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 KB AKTIF
TABEL 29
TABEL 30
TABEL 31
TABEL 32
TABEL 33
TABEL 34
TABEL 35
TABEL 36
TABEL 37
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PESERTA KB BARU YOGYAKARTA TAHUN 2006 PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I.
TABEL 38
TABEL 39
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA, TAHUN 2006 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL 40
ix
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD DAN PELAYANAN KES REMAJA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL SPM.5
PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMUNIZATION (UCI) MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN, PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I.Y. TAHUN 2006 PERSENTASE BALITAYANG NAIK BERAT BADANNYA DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN BAYI, BALITA DAN BUMIL YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI <24 JAM DAN KEC BEBAS RAWAN GIZI KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN, 2006 HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PER
TABEL SPM.6 TABEL SPM.7 TABEL SPM.8 TABEL SPM.9 TABEL SPM.10 TABEL SPM.11 TABEL SPM.12 TABEL SPM.13 TABEL SPM.14 TABEL SPM.15 TABEL SPM.16
PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL SPM.21 TABLE SPM.22 TABEL SPM.23 TABEL SPM.24 TABEL SPM.25 TABEL SPM.26 TABEL SPM.27 TABEL SPM.28 TABEL SPM.29 TABEL SPM.30 TABEL SPM.31 TABEL SPM.32
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN GENERIK KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK KABUPATEN/KOTA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PADA APOTEK OBAT
PER
CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM PER KABUPATEN/ OTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 HIV-AIDS PER
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
xi
KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD31) PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TABEL SPM.36
KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
xii
BAB I PENDAHULUAN
Profil Kesehatan Provinsi DIY adalah gambaran situasi kesehatan di Provinsi DIY yang diterbitkan setahun sekali, Dalam Profil Kesehatan ini memuat berbagai data tentang kesehatan dan data pendukung lain yang dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan dalam bentuk table dan grafik. Penerbitan profil kesehatan Provinsi DIY tahun 2007 ini adalah untuk menampilkan informasi pencapaian Pembangunan Kesehatan tahun 2006 dengan mengacu kepada Visi Indonesia Sehat 2010 serta Visi dan Misi Dinas Kesehatan Propinsi DIY. Oleh karena itu gambaran yang disajikan dalam Profil Kesehatan Provinsi DIY Tahun 2007 disusun secara sistimetis mengikuti pedoman penyusunan profil kesehatan yang diterbitkan oleh Pusat Data & Informasi Departemen Kesehatan RI. Sistimatika penyajian Profil Kesehatan Provinsi DIY tahun 2007 ini adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan. Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkanya Profil Kesehatan Provinsi DIY. Dalam bab ini diuraikan secara ringkas pula isi dan sistimetika penyajianya Bab II Gambaran umum. Bab ini menyajikan gambaran umum Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang meliputi keadaan geografi, cuaca, keadaan penduduk,tingkat pendidikan keadaan ekonomi, pendapatan per kapita dan lain-lain. Bab III Pembangunan Kesehatan Daerah. Bab ini menguraikan secara ringkas Visi dan Misi serta Strategi Pembangunan Kesehatan di Provinsi DIY. Selain itu juga diuraikan Program-program Pembangunan Kesehatan Daerah yang dilaksanakan dalam tahun. Bab IV Pencapaian Pembangunan Kesehatan. Bab ini berisi penyajian tentang hasil-hasil yang dicapai oleh Pembangunan Kesehatan di Provinsi DIY. Subbab Derajat Kesehatan menyajikan narasi terhadap indikatorindikator derajat kesehatan seperti angka kematian, status gizi dan lain-lain. Subbab Perilaku Kesehatan Masyarakat menyajikan narasi terhadap indikator-indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti
persentase sekolah sehat prosentase penduduk menggunakan sarana kesehatan dan lain-lain. Subbab Kesehatan Lingkungan menyajikan narasi indikator-indikator kesehatan kesehatan lingkungan. terhadap
Subbab Pelayanan Kesehatan menyajikan narasi terhadap indikatorindikator pelayanan kesehatan. Bab V- Kesimpulan. Bab ini menyajikan hal-hal penting yang perlu disimak dari profil kesehatan Propinsi DIY di tahun 2007. Selain keberhasilankeberhasilan yang perlu dicatat bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka upaya mencapai Indikator Indonesia Sehat 2010. Bab VI- Penutup. Bab ini berisi tentang perbaikan terhadap derajat kesehatan yang telah dilaksanakan yang ditandai dengan semakin meningkatnya umur harapan hidup serta menurunnya angka kematian bayi di D.I. Yogyakarta, serta harapan agar Buku Profil Kesehatan ini dapat diterbitkan setiap tahun. Lampiran. Lampiran berisi seluruh tabel induk yang digunakan dalam penyusunan Profil Kesehatan Provinsi DIY.
A. KEADAAN GEOGRAFIS A.1. Keadaan Alam. Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 Propinsi di wilayah Indonesia yang terletak di pulau Jawa bagian Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dibagian selatan dibatasi Lautan Indonesia, sedangkan dibagian timur laut, tenggara, barat, dan barat laut dibatasi oleh wilayah Propinsi Jawa Tengah., dengan batasannya sebagai berikut : - Disebelah Timur Laut dibatasi oleh Kabupaten Klaten - Disebelah Tenggara dibatasi oleh Kabupaten Wonogiri - Disebelah Barat dibatasi oleh Kabupaten Purworejo - Disebelah Barat Laut dibatasi oleh Kabupaten Magelang Berdasarkan satuan fisiografis, D.I. Yogyakarta terdiri dari : Pegunungan Selatan - Luas : kurang lebih 1.656,25 km2 - Ketinggian : 150 700 m Gunung Berapi Merapi - Luas : kurang lebih 582,81 km2 - Ketinggian : 80 2.911 m Dataran Rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulon Progo - Luas : kurang lebih 215,62 km2 - Ketinggian : 0 80 m Pegunungan Kulon Progo dan Dataran Rendah Selatan - Luas : kurang lebih 706,25 km2 - Ketinggian : 0 572 m Posisi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak antara 70.33 80.12 Lintang Selatan dan 1100.00 1100.50 , tercatat memiliki luas 3.185,80 km2 atau 0,17 persen dari luas Indonesia (1.890.754 km2), merupakan propinsi terkecil setelah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang terdiri dari : - Kabupaten Kulon Progo dengan luas 586,27 km2 (18,4 %) - Kabupaten Bantul dengan luas 506,85 km2 (15,91 %) - Kabupaten Gunung Kidul dengan luas 1.485,36 km2 (46,63 %) - Kabupaten Sleman dengan luas 574,82 km2 (18,04 %) - Kota Yogyakarta dengan luas 32,50 km2 (1,02 %)
Berdasarkan informasi dan Badan Pertanahan Nasional, dari 3.185,80 km2 luas D.I. Yogyakarta, 35,94 persen merupakan jenis tanah Lithosol, 27,42 persen Regosol, 11,94 persen Lathosol, 10,45 persen Grumusol, 10,30 persen Mediteran , 2,23 persen Alluvial, dan 1,74 persen adalah tanah jenis Rensina A.2. Iklim. Daerah Istimewa Yogyakarta beriklim tropis dengan curah hujan berkisar antara 1,88 mm 39,85 mm yang dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan. Menurut catatan Stasiun Meteorologi Bandara Adisucipto, suhu udara rata-rata di Yogyakarta tahun 2004 menunjukkan angka 26,26,340.C, dengan suhu maksimum 33,80.C dan suhu minimum 21,50.C sedangkan kelembabam udara tercatat 49,2 95,1 persen, tekanan udara antara 1.008,5 mb 1.013,4 mb dengan arah angina antara 180 derajat 240 derajat dan kecepatan angina antara 1,3 knot sampai 5,92 knot
B. KEADAAN PENDUDUK B.1. Penduduk. Berdasarkan data Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2007, jumlah penduduk D.I. Yogyakarta tercatat 3.433.127 jiwa. Sedang untuk prosentase penduduk per Kab/kota ternyata penduduk yang terkecil adalah kabupaten Kulonprogo dengan persentase penduduk 458.674 jiwa (13,35%), kemudian Kota Yogyakarta 522.847 jiwa (15,22%), Bantul 820.555 jiwa (23,90%), Gunungkidul 720.465 jiwa (20,98%) sedangkan prosentase penduduk terbesar adalah Kabupaten Sleman 910.586 jiwa (26,52%). Jumlah penduduk per kabupaten tahun 2006 terdapat pada Tabel 1. Tabel 1.
Jumlah Penduduk per Kabupaten/Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta, Tahun 2006
Kab/Kota Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kab. Kulon Progo Kab. Gunung kidul Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
B.2. Persebaran Penduduk. Persebaran penduduk Provinsi D.I. Yogyakarta di lima kabupaten/kota menunjukkan bahwa pada tahun 2000, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006 Kabupaten Sleman masih menunjukkan jumlah penduduk terbanyak setelah Kabupaten Bantul. Jumlah penduduk terkecil pada tahun 2000, 2002, 2004, 2005 dan 2006 adalah kabupaten Kulonprogo. Jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 35.467 jiwa (4,92%). Jumlah pedududuk per kabupaten/kota pada tahun 2001 s/d 2006 terdapat pada Tabel 2. di bawah ini. Tabel 2.
Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi D.I Yogyakarta tahun 2001 - 2006 (ribuan jiwa) Kabupaten/Kota 2002 2003 2004 2005 Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kab. K. Progo Kab. Gn. Kidul Kab. Sleman D.I. Yogyakarta 505,4 786,6 446,8 670,4 874,8 3.209,6 390,9 815,7 446,8 685,6 940,0 3.207,4 513.2 799.2 375.9 755.9 889.6 3.333.9 517.0 799.2 455.7 755.9 900.4 3.428.2
B.3. Kepadatan Penduduk. Kepadatan penduduk di Provinsi D.I. Yogyakarta tidak merata. Peningkatan kepadatan penduduk setiap tahunnya meningkat, dimana dari 990 jiwa per Km2 pada tahun 2002 meningkat menjadi 1007 jiwa per Km2 pada tahun 2003, meningkat lagi menjadi 1.072 jiwa per Km2 pada tahun 2004. Peningkatan juga terjadi 1.076 jiwa per Km2 pada tahun 2005 menjadi 1,081 per km pada tahun 2007 Dibanding dengan luas wilayahnya 32,50 km, kepadatan penduduk tertinggi adalah Kota Yogyakarta pada tahun 2006 sebesar 15.906 jiwa per Km2, sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kabupaten Gunung Kidul yang memiliki luas wilayah mencapai 1.510,82% dihuni rata-rata 406,85 jiwa per Km2.
Tabel 3.
Kepadatan Penduduk Per Km2 Menurut Kab/Kota di Propinsi D.I.Y, Tahun 2003, 2004, 2005 dan 2006
Kab/Kota
Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kab. Kulon Progo Kab. Gn. Kidul Kab. Sleman D.I. Yogyakarta
Luas (Km2)
32,50 506,85 586,28 1.510,88 571,82 3.175,83
2003
12.029 1.609 640 462 1.635 1007
2004
15.792 1.577 772 509 1.556 1.072
2005
15.906 1.577 777 509 1566 1.076
2006
16.088, 00 1.1618. 93 782,35 476,85 1.592 1.081
B.4. Persentase Penduduk Kota. Jumlah dan persentase penduduk kota di provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2002 sebesar 59,50%, namun pada tahun 2003 penduduk Kota mulai berkurang menjadi 57,52%. Prosentase Penduduk Kota-Desa menurut Kabupaten/Kota pada tahun 2003 s/d 2004 terdapat pada tabel 4.
Tabel 4.
Prosentase Penduduk Kota-Desa Menurut Kabupaten/Kota di Propinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2003 dan 2004
Kabupaten/Kota Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kab. Kulon Progo Kab. Gn. Kidul Kab. Sleman D.I. Yogyakarta Tahun 2003
B.5. Sex Ratio. Jumlah penduduk perempuan di Provinsi D.I. Yogyakarta sejak tahun 1980 s/d 2000 pada umumnya lebih banyak dari pada penduduk laki-laki, dengan perbandingan rata-rata terdapat 98,3 orang laki-laki untuk setiap 100 orang perempuan pada tahun 2000. bila dilihat dari perkembangannya dari sensus ke sensus, angka sex ratio terus menaik yaitu dari 96,3 pada tahun 1980 menjadi 96,7 pada tahun 1990 kemudian pada sensus berikutnya yaitu tahun 2000 angka sex ratio menjadi 98,3, sedangkan untuk tahun 2003 meningkat menjadi 99,0, namun angka sex ratio tahun 2004 menurun menjadi 97,9, begitu pula untuk sex ratio tahun 2005 terus menurun menjadi 96,9, bila dibandingkan tahun 2002 dan 2003. Pada tahun 2006 jumlah penduduk perempuan dibanding laki-laki adalah 2:2 Walaupun jumlah penduduk perempuan di Provinsi D.I. Yogyakarta pada umumnya lebih besar dari laki-laki akan tetapi dari 5 Kab/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2006 masih ada Kabupaten yang memiliki angka sex ratio diatas 100. Sex Ratio Penduduk Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 1990 s/d 2006 terdapat pada tabel 5 di bawah ini.
Tabel.5.
Sex Ratio Penduduk Kab/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 1990, 2000,2003, 2004, 2005,2006
Kab/Kota Kota Yogyakarta Kab.Bantul Kab.Kulon Progo Kab.Gn Kidul Kab.Sleman D.I. Yogyakarta
Sumber: BPS, Hasil sensus Penduduk Tahun 2000 BPS, D.I.Y dalam Angka Tahun 2003 BPS. Provinsi D.I. Yogyakarta
C. KEADAAN EKONOMI C.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah nilai tambah yang terbentuk dari keseluruhan kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah 7
dengan rentang waktu tertentu. PDRB dapat disajikan menurut harga konstan dan harga yang berlaku. Dari PDRB atas dasar harga konstan dapat dihitung pertumbuhan riil size ekonomi suatu wilayah. Angka PDRB Perkapita Propinsi D.I. Yogyakarta berdasarkan data dari Buku Daerah Istimewa Yogya Dalam Angka tahun 2004 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi D.I. Yogyakarta menunjukkan bahwa PDRB Perkapita Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2004 atas dasar harga konstan tahun 2000 Rp 5.027.492,- bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 2003 sebesar Rp 4.816.287,- ini menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi dimana besarnya pertumbuhan adalah 4,39%. Bila kita bandingkan antar Kabupaten/Kota ternyata Kota Yogyakarta mempunyai peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi yaitu 5,49% dan angka ini diatas angka pertumbuhan ekonomi Provinsi D.I. Yogyakarta. Pada tahun 2003 nilai nominal PDRB atas dasar yang berlaku tercatat Rp 6.148.379,- naik menjadi Rp 6.801.464. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Tahun 2003 2004 terdapat pada tabel 6. Tabel 6.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Atas Dasar Harga Konstan dan Harga Yang Berlaku Tahun 2003 2004 (Rupiah) Atas Dasar Harga Konstan Atas Dasar Harga Yang Berlaku (tahun dasar 2000) Kab/Kota Tahun Tahun Pertu Tahun Tahun Pertu 2003 2004 m2003 2004 mbuhan buhan (%) (%) Kota Yogya 10.175.5 10.734.3 5,49 13.418.75 15.034.27 12,04 89 67 5 3 Bantul 3.627.28 3.767.15 3,86 4.625.559 5.101.507 10,29 1 0 Kulon Progo 3.616.13 3.782.63 4,60 4.446.154 4.962.861 11.62 4 7 Gunung Kidul 3.736.92 3.854.99 3,16 4.569.892 4.982.415 9,03 6 7 Sleman 4.878.09 5.059.88 3,73 6.213.300 6.892.528 10,93 5 3 D.I. 4.816.28 5.027.49 4,39 6.148.379 6.801.464 10,62 Yogyakarta 7 2 Sumber : BPS, D.I. Yogyakarta Dalam Angka , 2004
Uraian tentang keadaan pendidikan berikut ini adalah diambil dari buku Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004 terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi D.I. Yogyakarta, yang kemudian diolah kembali menjadi Tabel 7. Tabel 7.
Prosentase Penduduk 15 Tahun keatas menurut Kab/Kota dan Partisipasi Bersekolah di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2004
Kab/Kota Kota Yogya Bantul Kulon Progo Gunung Kidul Sleman D.I.Y
Partisipasi Bersekolah Tidak/Blm Jumlah Tidak Pernah Masih Sekolah Sekolah Sekolah Lagi 3,05 25,19 71,76 13,22 11,53 75,25 12,05 10,46 77,49 25,85 6,69 67,46 9,54 22,12 68,34 13,37 15,26 71,37
Dari tabel tersebut dapat diuraikan bahwa persentase penduduk berusia 15 tahun ke atas yang Tidak/Belum pernah sekolah di Provinsi D.I.Yogyakarta sebesar 13,37%. Angka persentase terendah adalah Kota Yogyakarta yaitu hanya 3,05% sedangkan yang tertinggi di Kabupaten Gunung kidul, yaitu sebesar 25,85%. Sementara di Provinsi D.I. Yogyakarta penduduk usia 15 tahun keatas yang masih bersekolah adalah 15,26. D.2. Pendidikan yang ditamatkan. Berdasarkan buku Statistik Kesejahteraan Rakyat 2004 terbitan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi D.I. Yogyakarta, tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh rata-rata penduduk menggambarkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh suatu wilayah. Di Provinsi D.I. Yogyakarta, pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk umur 10 tahun keatas terbanyak adalah tamat SD (23,81%), sedang penduduk yang tamat SMU ke atas 31,04%. Bila dilihat menurut Kab/Kota, jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan terbanyak adalah SD, kecuali di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta pendidikan tertinggi yang ditamatkan terbanyak adalah SMU masing-masing sebanyak 23,92% dan 32,96%.
Tabel. 8
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas menurut Kab/kota dan Jenjang Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Provinsi D.I.Yogyakarta , 2006
Kab/Kota Kota Yogya Bantul Kulon Progo Gn Kidul Sleman Propinsi D.I.Y Tidak/ Blm Pernah Sekolah 124.921 32.486 157.407 Tidak/ Blm Tamat SD 220.979 155.569 219.846 596.394 Jenjang Pendidikan tertinggi yang ditamatkan SD SMTP SMTA D1+ 265.526 171.025 182.868 619.419 167.141 101.909 139.582 408.632 219.017 71.288 284.562 574.867 -
10
A. VISI DAN MISI KESEHATAN PROPINSI DIY Dinas Kesehatan Provinsi DIY sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Daerah di bidang kesehatan, telah mencanangkan Visi dan Misi yang dituangkan dalam Rencana Stratejik tahun 2004 2008 adalah sebagai berikut A1. Visi Visi Dinas Kesehatan: Institusi yang mendukung terwujudnya masyarakat sehat A2. Misi Misi Dinas kesehatan adalah: 1. Mewujudkan peningkatan pelayanan rumah tangga intansi dan kualitas sumber daya dalam mendukung tugas bidang kesehatan 2. Mewujudkan peningkatanderajad kesehatan masyarakat
B. TUJUAN DAN SASARAN B1. Tujuan. Adapun tujuan Dinas Kesehatan Provinsi DIY adalah sebagai berikut 1. Meingkatkan profesionalisme tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sehingga meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau. 2. Memantapkan upaya penyelenggaraan kesehatan melalui peningkatan administrasi kesehatan dan e-Government. 3. Melaksanakan kegiatan penanggulangan pemberantasan penyakit menular, KLB, dan tugas pembantuan lainnya. 4. Meningkatkan perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat untuk kesehatan. 5. Meningkatkan lingkungan sehat untuk masyarakat. 6. Menyelenggarakan system pembiayaan kesehatan yang adil, berdaya guna, berhasil guna dan akuntabel. 7. Mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan.
B2. Sasaran Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi D.I.Y adalah :
11
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi. a. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 (95%) b. Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (90%) c. Ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk (100%) d. Cakupan kunjungan neonatus (90%) e. Cakupan kunjungan bayi (90%) f. Cakupan bayi berat lahir rendah/BBLR yang ditangani (100%) 2. Pelayanan kesehatan Anak Pra sekolah dan Usia Sekolah. a. Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan prasekolah (90%) b. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih/guru UKS/Dokter Kecil (100%) c. Cakupan pelayanan kesehatan remaja (80%) 3. Pelayanan Imunisasi. Cakupan peserta aktif KB 4. Pelayanan Imunisasi Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (100%) 5. Pelayanan Pengobatan/Perawatan a. Cakupan Rawat Jalan (15%) b. Cakupan Rawat Inap (1,5%) 6. Pelayanan Kesehatan Jiwa Pelayanan gangguan jiwa disarana pelayanan kesehatan umum (15%) 7. Pemantauan pertumbuhan Balita a. Balita yang naik berat badannya (80%) b. Balia Bawah Garis Merah (<15%) 8 Pelayanan Gizi. a. Cakupan Balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali pertahun (90%) b. Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (90%) c. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada bayi Bawah Garis`Merah dari keluarga miskin (100%) d. Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (100%) 9 Pelayanan Obsetetrik dan Neonatal Emergensi Dasar dan Komprehensif a. Akses terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan Neonatus (80%)
12
b. Ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani (80%) c. Neonatal resiko tinggi/komplikasi yang ditangani (80%) 10. Pelayanan Gawat Darurat Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat (90%) 11.Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk a. Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani <24 jam (100%) b. Kecamatan bebas rawan gizi (80%) 12. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15tahun (1) 13. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru Kesembuhan penderita TBC BTA positif (>85%) 14. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ISPA Cakupan Balita dengan Pneumonia yang ditangani (100%) 15. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV-AIDS a. Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS (100%) Infeksi menular sexsual yang diobati (80%) 16.Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Denggue (DBD) Penderita DBD yang ditangani (80%) 17.Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Diare. Balita dengan Diare yang ditangani (100%) 18.Pelayanan Kesehatan Lingkungan Institusi yang dibina (70%) 19.Pelayanan Pengendalian Vektor Rumah/Bangunan bebas jentik nyamuk Aedes (>95%) 20. Pelayanan Hygiene Sanitasi di Tempat Umum Tempat Umum yang memenuhi syarat (80%) 21. Penyuluhan Prilaku Sehat a. Rumah Tangga Sehat (65%) b. Bayi yang mendapat ASI-Ekskusif (80%)
13
c. Desa dengan garam beryodium baik (90%) d. Posyandu Purnama (40%) 22.Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika. Psikotropika dan zat adiktif (P3 Napza) berbasis masyarakat. Upaya penyuluhan P3 Npza oleh petugas`kesehatan (15%) 23.Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan a. Ketersediaan obat sesuai kebutuhan (90%) b. Pengadaan obat esensial (100%) c. Pengadaan obat generic (100%) 24.Pelayanan Penggunaan Obat Generik Penulisan resep obat generic (90%) 25.Penyelenggaraan Pemeliharaan untuk Keluarga Miskin dan Masyarakat Rentan. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan keluarga miskin dan masyarakat rentan (100%).
C. PROGRAM-PROGRAM Program-program yang ditetapkan Dinas Kesehatan Provinsi DIY 1. Peningkatan kualitas SDM Kesehatan 2. Peningkatan sarana dan Prasarana 3. Peningkatan pengelolaan keuangan 4. Penyusunan regulasi/pedoman kebijakan kesehatan 5. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 6. Peningkatan pengendalian obat, makanan, dan bahan berbahaya 7. Peningkatan kualitas lingkungan sehat 8. Peningkatan dan perbaikan gizi masyarakat 9. Peningkatan pemberantasan penyakit menular dan tidak menular 10.Peningkatan cakupan dan efektifitas pelayanan surveillans kesehatan 11.Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 12.Peningkatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Sosial
14
A. DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan dinyatakan dengan umur harapan hidup waktu lahir (Eo), angka kematian bayi, angka kematian ibu maternal, status gizi dan angka kematian kasar. Gambaran kondisi derajat kesehatan dari hasil berbagai survai terakhir adalah sebagai berikut : A1. Mortalitas 1. Umur Harapan Hidup waktu Lahir. Meningkatnya status kesehatan masyarakat ditunjukkan dengan meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir (Eo), umur harapan hidup penduduk Provinsi D.I.Yogyakarta dari hasil estimasi dalam jangka waktu lima tahunan terus meningkat, yaitu dari 67,58 tahun pada tahun 1992 meningkat menjadi 68,35 tahun pada tahun 1997 dan terus meningkat menjadi 72,17 tahun pada tahun 2002 (Periode 2000-2005), kemudian untuk tahun 2005 yang bersumber dari BPS yaitu dari Parameter Hasil Proyeksi Penduduk 2000-2025 umur harapan hidup meningkat menjadi 74,0 tahun. UHH waktu lahir terendah di Indonesia menurut SDKI tahun 2002-2003 adalah di Propinsi DIY, yaitu sebesar 72,4 tahun. 2. Angka Kematian Bayi Angka Kematian bayi (AKB) di D.I. Yogyakarta dari tahun 1971 sampai dengan tahun 2002 ada kecenderungan menurun. Data penurunan AKB berdasarkan hasil sensus terdapat pada tabel 9. Tabel 9. Estimasi Angka Kematian Bayi Berdasarkan Hasil sensus Penduduk 1971, 1980, 1990, 2000 dan 2002,
Tahun AKB per 1000 Kelahiran hidup Penurunan AKB per Tahun (%)
Berdasarkan data tersebut diatas bahwa pada kurun waktu 19711980 (9 tahun) penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 4,0% yaitu dari 98 per 1.000 kelahiraan hidup pada tahun 1971 menjadi 62 per seribu kelahiran hidup pada tahun 1980. Sedangkan untuk periode tahun 1980-1990 penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 3,2%
15
yaitu dari 62 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1980 menjadi 42 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990. Sedangkan untuk periode tahun 1990-2002 penurunan AKB rata-rata per tahun adalah 4,4% yaitu dari 42 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1990 menjadi 20,33 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2002. Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 (SDKI 20022003) yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa AKB menurun yaitu dari 20,32 perseribu kelahiran hidup pada tahun 2002 menjadi 20,00 perseribu kelahiran hidup. Angka tersebut merupakan terendah ke dua setelah Propinsi Bali (14 per 1.000 kelahiran hidup). Diestimasikan AKB di Propinsi DIY tersebut akan terus menurun menjadi 19,92 per 1.000 kelahiran hidup (perkiraan 2005-2010) oleh BPS, dalam Buku Proyeksi Penduduk Indonesia per Propinsi 2000-2010.
3. Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita (0-4 tahun) adalah jumlah kematian anak umur 0-4 tahun per 1.000 kelahiran hidup. AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti gizi, sanitasi, penyakit menular dan kecelakaan. Angka Kematian balita di D.I. Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir (kecuali tahun 2002) terlihat mengalami penurunan terus-menerus. Pada tahun 1986 AKABA diperkirakan sebesar 58 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 53 pada tahun 1992 dan turun kembali menjadi 28 pada tahun 2000. Sedangkan AKABA pada tahun 2002 diperkirakan sebesar 43 per 1.000 kelahiran hidup dan ternyata Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2002-2003 (SDKI 2002-2003) menunjukkan bahwa AKABA mencapai angka 23 per 1.000 kelahiran hidup. Perkembangan AKABA dalam 15 tahun terakhir terdapat pada tabel 10. Tabel 10.
Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup di D.I.Yogyakarta Tahun1986, 1992, 1993, 2000 dan 2002 Tahun AKABA per 1.000 Kelahiran Hidup
98 53 52 28 43 23 (SDKI 2002-2003)
Sumber : Dep.Kes. R.I. Profil Kesehatan Indonesia, 1997 Dep.Kes. R.I. Profil Kesehatan Indonesia, 2004
16
4. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) yang dihasilkan melalui SDKI dan SKRT hanya menggambarkan angka nasional dan tidak dirancang untuk mengukur angka kematian ibu menurut propinsi. Hasil Susenas tahun 2005 menunjukkan angka kematian ibu di Propinsi DIY sebesar 105/100.000 kelahiran hidup, angka ini mengalami penurunan dibandingkan hasil Susenas sebelumnya, yaitu sebesar 110/100.000 kelahiran hidup. 5. Pola Penyebab Kematian di rumah sakit Pola penyebab kematian di rumah sakit yang diperoleh dari laporan rumah sakit yang diolah oleh Dinas Kesehatan Propinsi DIY adalah sebagai berikut : strok tak menyebut perdarahan atau infark 11,29%, cedera intracranial 6,37%, perdarahan intracranial 5,58%, kecalakaan angkutan darat 3,72%, penyakit jantung lainnya 3,19%, bronchitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronik lainnya 2,52%, diabetes militus 2,39%, infrak myokard akut 2,26%, pneumonia 2,26% dan neoplasma ganas bronkus dan paru 2,12%. A2. Morbiditas. 1. Angka Kesakitan Malaria Provinsi D.I. Yogyakarta mempunyai satu daerah yang merupakan daerah endemis malaria yaitu Kabupaten Kulon Progo, sehingga angka kesakitan yang ada di D.I. Yogyakarta yang paling dominan adalah kasus dari Kabupaten Kulon Progo (sebanyak 22.997 kasus klinis pada tahun 2006), walaupun di Kabupaten Sleman juga ditemukan daerah endemis. Pada tahun 2006, jumlah kasus Malaria klinis ada 23.644 kasus dan yang dinyatakan positip ada 551 orang. 2. Angka Kesembuhan TB Paru BTA(+) Jumlah kasus TB Paru yang positif sebanyak 629 kasus dengan kasus terbanyak di Kabupaten Bantul dan Sleman pada tahun 2006. Angka kesembuhan telah mencapai lebih dari 85% (standar SPM untuk tahun 2010 sebesar 85%). Angka kesakitan untuk penyakit TB Paru di Propinsi DIY tahun 2006 adalah 26,32 per 100.000 penduduk, angka ini menurun dibanding pada tahun 2005 sebesar 56,25/100.000 penduduk. 3. HIV Berdasarkan data yang diperoleh dari Profil Kab/Kota tahun 2006 Provinsi D.I. Yogyakarta telah menemukan 693 kasus HIV/AIDS dengan rincian 670 kasus di Kota Yogyakarta, 10 kasus di Kabupaten Bantul, 1 kasus di Kabupaten Kulon Progo dan
17
Kabupaten Gunung Kidul, sedangkan untuk Kabupaten Sleman ada 11 kasus. Berdasarkan Profil Kab/Kota Tahun 2007 Jumlah HIV/AIDS 26 kasus, meliputi Bantul 12 kasus, Kulonprogo 1 kasus, Sleman 11 kasus, Gunungkidul tidak ada kasus. 4.Demam Berdarah (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2006 telah ditemukan sebanyak 1.887 kasus DBD. Angka kesakitan tertinggi untuk penyakit DBD adalah di wilayah Kota Yogyakarta, disusul Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Gambaran pangka kesakitan DBD dari 5 tahun terakhir pada setiap Kabupaten/Kota dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 1.
ANGKA MORBIDITAS PENYAKIT DBD per KAB/KOTA TAHUN 2001 - 2006
160 140
Per 100.000 Penduduk
120 100 80 60 40 20 0
2001 16,8 9,98 116 1,25 11,72 2002 16,6 12,39 122 0,29 21,79 2003 16,2 12,31 74 0,19 18,43 2004 64,01 26,68 97 18,53 34,13 2005 62 52,12 135 24 38,53 2006 35 5,05 66 17,46 26,03
SLEMAN
KL.PROGO
KOTA
GN.KIDUL
BANTUL
5. Infeksi Menular Seksual Penyait Infeksi Menular Seksual (IMS) di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2006 berjumlah 77 kasus yang terbanyak ditemukan di Kabupaten Bantul 57 kasus, Gunungkidul 18 kasus, Sleman 2 kasus.
6. Diare Kasus Penyakit Diare di Provinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2006 berjumlah 36.875 kasus meliputi Kota Yogyakarta 9.024 kasus, Bantul 10.084 kasus, Kulonprogo 7.252 kasus, Gunungkidul 7.329
18
kasus, dan Sleman sebanyak 12.210 kasus. Tren kasus diare per bulan berdasarkan pengamatan kasus diare melaui laporan Sistem Survailans Terpadu Penyakit pada tahun 2006 dilaporkan sebagai berikut :
Gambar 2.
Jum lah Tren Kasus Diare Per Bulan Di Propinsi DIY Tahun 2006
7. Acute Flaccid Paralysis (AFP) Hasil survailans terhadap kasus AFP di provinsi D.I.Yogyakarta tahun 2006 ditemukan kasus sebanyak 21 orang, dengan kasus terbanyak di Kabupaten Sleman yaitu 12 orang, sedangkan kabupaten Bantul, Gunungkidul dan Kota Yogyakarta masing-masing 3 orang. 8. Pola Penyakit di Rumah Sakit Dari hasil pengolahan data laporan rumah sakit yang diolah Dinas Kesehatan Propinsi DIY diperoleh bahwa pola penyakit pada pesien rawat jalan di rumah sakit selama tahun 2006 adalah sebagai berikut : infeksi saluran pernafasan atas akut lainnya sebesar 7,01%, demam yang sebabnya tidak diketahui 5,13%, cedera 4,29%, diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu 3,86% dan penyakit kulit 3,14%. Sedangkan untuk pasien rawat inap pola penyakitnya adalah : diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu 5,86%, cedera intracranial 3,6%, kecelakaan angkutan darat 3,53%, demam berdarah dengue 2,8% dan demam tifoid & paratipoid 2,28%. A4. Status gizi. 1. Gizi Buruk Dari data Profil Kesehatan Kab/Kota sejak tahun 2007 seluruh balita gizi buruk telah mendapatkan perawatan. Pencapaian angka cakupan balita yang mendapatkan perawatan gizi buruk (100%) yang berarti angka ini telah mencapai target Standard
19
Pelayanan Minimal dan juga Standar Nasional tahun 2010 yaitu 100%. Data selengkapnya terdapat pada Tabel 11. dibawah ini.
TABEL 11
Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006
No
Kabupaten/Kota
Jumlah Balita Mendapat Cakupan Gizi Buruk Perawatan (%) 242 441 260 108 275 1.326 215 441 260 108 275 1.326 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
1 2 3 4 5
2. Kecamatan Bebas Rawan Gizi Kecamatan bebas rawan gizi di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006 ada 21 kecamatan meliputi Kabupaten Gunungkidul 12 kecamatan dan 9 kecamatan di Kulonprogo. Jumlah kecamatan rawan gizi mengalami penurunan tahun 2005, sebesar 73 kecamatan. Sedangkan prosentase Balita yang naik berat badannya saat ditimbang dapat dilihat pada grafik berikut :
Gambar 3.
PROSENTASE BALITA DITIMBANG YANG NAIK BERAT BADAN & GIZI BAIK TAHUN 2004 - 2006
8 3 8 ,5 4 8 6
6 ,0 3 6
100 80 60 40
6 ,3 9 6
5 ,2 9 7
GIZI BAIK
20 0
2004 2005
NAIK BB
2006
20
3.
Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR < 2.500 gram) Apabila melihat dari data Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2006 jumlah bayi yang dilahirkan adalah 38.131, sedangkan jumlah bayi lahir dengan Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah 1.056 dan yang dapat ditangani sebanyak 535 BBLR, dengan demikian maka secara keseluruhan BBLR yang dapat ditangani 50,66%. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran Tabel SPM.2.
B. KEADAAN LINGKUNGAN B.1. Penyehatan Perumahan. Perumahan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sejalan dengan bertambahnya penduduk semakin banyak pula rumah hunian yang harus dibangun dan makin tinggi keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai akan meningkatkan kualitas rumah tersebut. Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari luas lantai, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, sumber penerangan, sumber air minum serta jamban yang dimiliki oleh rumah tangga. Hasil Surkesda 2003 di Provinsi D.I. Yogyakarta banyaknya rumah tangga mempunyai rumah dengan lantai bukan tanah sebesar 86,70%, Sedangkan data Profil Kesehatan Kab/kota Tahun 2007 menunjukkan bahwa prosentase rumah sehat di propinsi D.I.Yogyakarta pada tahun 2006 sebesar 69,82%. Hasil Surkesda 2003 juga menunjukkan bahwa rumah tangga berdasarkan jenis atap terluas untuk jenis genteng/beton 97,80% B.2. Penyehatan Air. Sumber air minum dibedakan menjadi 2 jenis sumber yakni sumber air terlindung dan tidak terlindung. Sumber air yang termasuk kategori terlindung (jenis sarana yang memenuhi syarat kesehatan) adalah air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung. Berdasarkan Statistik Lingkungan Hidup Provinsi DIY dari Badan Pusat Statistik (BPS) menggambarkan bahwa 81,89% rumah tangga telah menggunakan sumber air terlindungi dengan jumlah terbanyak sumber air yang digunakan adalah sumur terlindungi 58,48%. Persentase rumah tangga menurut sumber air minimum di Provinsi DIY (Surkesda 2003) rumah tangga yang telah menggunakan sumber air terlindung 85,60%, berarti ada kenaikan sebesar 3,71% dibandingkan tahun 2002. Data selengkapnya terdapat pada tabel berikut :
21
Tabel 12
Prosentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Minum Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Sumber Air Minum Air Kemasan Ledeng Pompa Sumur terlindung Air Sungai/Hujan Lainnya
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota 2007
Dari segi tingkat resiko pencemaran SAB berdasarkan inspeksi sanitasi yang dilakukan diperoleh hasil bahwa tingkat Resiko pencemaran SAB di DIY adalah 71% Rendah dan Sedang (R&S) dan 29% Tinggi dan Amat Tinggi (T&AT).
B.3. Jamban. Berdasarkan Surkesda 2003 Rumah Tangga di Provinsi D.I. Yogyakarta sebanyak 79,50% telah menggunakan jenis leher angsa sebagai tempat Buang Air Besar dengan prosentase terbesar Kota Yogyakarta (95,10%) dan persentase terendah di Kabupaten Gunung Kidul (48,10%). Pemakaian tangki sebagai tempat pembuangan akhir tinja erat kaitannya dengan pencemaran air tanah dan dalam kaitannya dengan pemakaian sumur sebagai sumber air bersih/minum. Persentase rumah yang menggunakan septic tank di Provinsi D.I. Yogyakarta berdasarkan Surkesda 2003 adalah sebesar 55,10% dengan prosentase terbesar Kota Yogyakarta (74,90%) dan prosentase terendah Kabupaten Gunung Kidul sebesar 20,80%, terdapat pada gambar berikut. Dari hasil sample survai keluarga menggunakan jamban yang dilakukan oleh Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Propinsi DIY selama 3 tahun terakhir diperoleh hasil bahwa keluarga menggunakan jamban mengalami kenaikan, tahun 2004 (70%), 2005 (85%) dan tahun 2006 sebesar 95%.
22
Gambar 4. Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Buang Air Besar per Kab/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta (Surkesda DIY th 2003)
B.4. Air Limbah Rumah Tangga. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) merupakan salah satu persyaratan rumah sehat dimana SPAL yang baik adalah yang tertutup. Dari data Susenas tahun 2001 secara nasional 25% menggunakan saluran tertutup, 45,5% menggunakan saluran terbuka dan 29,4% tanpa saluran. Sedangkan untuk kawasan Jawa-Bali 32% menggukan saluran tertutup, 46,1% saluran tertutup dan 21,9% tidak menggunakan saluran. Menurut data Surkesda tahun 2003 Propinsi D.I. Yogyakarta lebih dari separuh rumah tangga yang sarana pembuangan air limbahnya tertutup berupa saluran tertutup (53,90%). B.5. Pembuangan Sampah. Berdasarkan Susenas 2001 secara nasional 44% rumah tangga di Indonesia masih mempunyai kebiasaan membakar sampah, 18% sampah diangkut petugas, 10,5% ditimbun, 3,5% dibuat kompos 7,2% dibuang ke kali. Menurut Surkesda tahun 2003 untuk Propinsi D.I. Yogyakarta rumah tangga yang masih mempunyai kebiasaan membakar sampah 58,1%, sampah diangkut petugas 23,5%, ditimbun 8,0%, dibuat kompos 2,7%, dibuang ke kali 1,6%.
23
Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Sejalan dengan bertambahnya penduduk semakin banyak pula rumah hunian yang harus dibangun dan makin tinggi keberhasilan pembangunan ekonomi yang dicapai akan meningkatkan kualitas rumah tersebut. Tingkat kesehatan rumah dan lingkungan antara lain tercermin dari banyaknya rumah tangga yang telah melaksanakan paling sedikit 7 dari 10 indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Secara keseluruhan jumlah Rumah Tangga di Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2006 ada 674.907 rumah, dari seluruh jumlah rumah yang ada telah diperiksa 65.299 rumah. Berdasarkan hasil pemeriksaan dari rumah yang diperiksa telah dapat diketahui bahwa rumah yang sehat adalah sebesar 71,04% angka ini telah mencapai target Standar Pelayanan Minimal dan juga Standar Nasional (65%). Data selengkapnya terdapat pada Tabel 13. di bawah ini Tabel 13
Prosentase Rumah Tangga Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006
No 1 2 3 4 5
Kab/Kota Kota Yogyakarta Kab. Bantul Kab. Kulon Progo Kab.Gunung Kidul Kab. Sleman
Rumah Tangga Jumlah Jumlah % Diperiksa Sehat Sehat 56.720 8.558 15,09 155.086 13.171 57,55 99.741 19.691 66,26 68,65 215.288 98.579 71,87 215.510 49.127 682.510 189.126 58,87 65,00
B.7. Tempat Tempat Umum (TTU). Tempat Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar, pertokoan, depot air isi ulang,bioskop, jasa boga, tempat wisata, kolom renang, tempat ibadah, restoran, dan lain-lain. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah terpenuhinya akses sanitasi dasar(air, jamban, limbah, sampah), terlaksananya pengendalian vector, hygiene sanitasi makmin, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan criteria, persyaratan dan atau standar kesehatan. Secara keseluruhan TTU Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2006 yang sehat 67,09%, dimana angka ini jauh lebih tinggi
24
dari angka target Standar Pelayanan Minimal (50%), dimana Kota Yogyakarta mempunyai angka tertinggi bila dibandingan dengan Kabupaten lainnya yaitu sebesar 96,10% dan prosentase terendah Kabupaten Gunung Kidul sebesar 51,53%, selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 5. Persentase Tempat Umum Sehat Menurut Kab/Kota di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2006
70 68 PROSENTASE 66 64 62 60 58 56 54 HOTEL Series1 65,87 RESTORAN / RUMAH 64,41 PASAR 59,92 TUPM LAIN 68,46
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT C.1. Rumah Tangga Ber PHBS Program terpadu untuk mengetahui prilaku masyarakat tentang kesehatan adalah Program PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat), dimana program ini pendekatannya lebih ditik beratkan pada penilaian terhadap indikator perilaku di tatanan rumah tangga. Pada tahun 2006 jumlah rumah tangga di 5 Kabupaten/Kota yang telah melaksanakan pembinaan ber-Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah 224.890 Rumah Tangga (KK) dan yang Ber-BHBS adalah 184.554 KK (82,06%), dimana angka PHBS ini telah memenuhi target Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan ditahun 2006 yaitu sebesar 30%. C.2. Posyandu Purnama dan Mandiri. Pembinaan UKBM juga dilakukan pada UKBM jenis Posyandu tingkat/strata posyandu yang telah dicapai menentukan juga keberhasilan partisipasi masyarakat di bidang pembangunan. Jumlah Posyandu pada tahun 2006 di Propinsi D.I. Yogyakarta berjumlah 5.572 Posyandu, dengan persentase Posyandu Purnama dan Mandiri sebesar 50,47%. Angka ini lebih besar dari target Standar Pelayanan Minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 25%, seperti pada grafik berikut :
25
2000 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 Jumlah
C.3. Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah Untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, perlu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dimulai sedini mungkin yaitu sejak masa prasekolah dan usia sekolah melalui kegiatan UKS. Persentse siswa SD dan Setingkat yang diperiksa kesehatannya oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/Kader Kesehatan Sekolah) melalui penjaringan kesehatan adalah 95,57% (belum termasuk KabupatenKulon Progo), hasil ini telah melampaui dari target Indonesia Sehat tahun 2010 sebesar 75%.
D. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN D.1. Pemanfaatan Puskesmas Penduduk D.I. Yogyakarta yang memanfaatan Puskesmas untuk tahun 2006 adalah 3.188.144 pengunjung yang terdiri dari 2.535.630 kunjungan rawat jalan dan 652.511 kunjungan rawat inap atau bila dibandingkan dengan 100.000 penduduk pemanfaatan puskesmas adalah 92.864, yang berarti dari setiap 100.000 penduduk ada 92 ribu lebih penduduk yang berkunjung ke puskesmas atau lebih dari 92% jumlah penduduk D.I. Yogyakarta telah memanfaatkan sarana Puskesmas. Data selengkapya terdapat pada Lampiran Tabel.13
26
Jumlah Puskesmas di seluruh Propinsi DIY adalah 117 dan 33 diantaranya adalah Puskesmas dengan tempat tidur. Dibandingkan jumlah penduduk D.I. Yogyakarta maka Jumlah Puskesmas/100.000 adalah 3,41. Jika dilihat antar Kab/Kota, masih ada 3 Kab/Kota yang angkanya masih dibawah angka propinsi dan yang terendah adalah Kabupaten Sleman 2,67. Gambaran Jumlah Puskesmas per 100.000 penduduk menurut Kab/Kota dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 7. Jumlah Puskesmas per 100.000 Penduduk Menurut Kab/Kota, Tahun 2006
5 4 3 2 1 0
K.Progo
G.Kidul
Kota
Bantul
Sleman
D.2. Pemanfaatan Rumah Sakit. Penduduk D.I. Yogyakarta yang memanfaatkan Rumah Sakit pada tahun 2006 adalah 1.225.158 pengunjung yang terdiri dari 1.054.785 kunjungan rawat jalan dan 170.973 kunjungan rawat inap atau bila dibandingkan dengan 100.000 penduduk ternyata penduduk yang berkunjung ke Rumah Sakit ada 35.920, ini berarti bahwa dari setiap 100.000 penduduk ada 35 ribu lebih penduduk yang berkunjung ke Rumah Sakit atau lebih dari 35% penduduk telah memanfaatkan sarana Rumah Sakit. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel.13
D.3. Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR). Persentase penggunaan tempat tidur merupakan indikator yang memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Angka pemanfaatan tempat tidur pada RSUD di Provinsi D.I. Yogyakarta meliputi RSUD Kota mempunyai BOR 63,70 RSUD Bantul 118,3, RSUD Wates 78,66, RSUD Wonosari 102,8 dan RSUD Sleman 87,2. BOR RSUD Bantul melebihi 100% karena penanganan pasien korban gempa pada
27
bulan Mei. Untuk lebih jelasnya terdapat pada Lampiran Tabel SPM.38. D.4. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan Dari seluruh sarana pelayanan kesehatan (160 sarana) di Propinsi DIY pada tahun 2006 (Rumah Sakit Umum, Khusus dan Jiwa serta Puskesmas) sebanyak 158 sarana telah memiliki laboratorium kesehatan atau sebesar 98,75%. D.5. Rumah Sakit yang Menyelenggarakan 4 Pelayanan Kesehatan Spesialis Dasar Berdasarkan Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2007 dan hasil pengolahan laporan SIRS Revisi V belum seluruh rumah sakit (43 RS) di Propinsi DIY pada tahun 2006 (Rumah Sakit Umum, Khusus dan Jiwa) memiliki tenaga ahli untuk 4 spesialis dasar, sebanyak 27 RS telah memiliki 4 spesialis dasar, jumlah ini meningkat dibanding pada tahun 2005 (19 RS). D.6. Ketenagaan Sarana Pelayanan Kesehatan Ketersediaan tenaga di sarana kesehatan baik di puskesmas maupun rmah sakit pada umumnya sudah baik, pada tahun 2006 ratio tenaga dokter umum per Puskesmas 1 : 1 2 dokter, dokter gigi per Puskesmas 1 : 1 dokter gigi, perawat per Puskesmas 1 : 12 perawat. Jumlah tenaga kesehatan yang ada di seluruh Propinsi D.I. Yogyakarta yang terdiri dari RSU Pemerintah dan Swasta, Puskesmas, Dinas Kesehatan Kab/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi DIY tahun 2006 adalah sebagai berikut : Jumlah tenaga kesehatan = 7.611 Dengan perincian : a). Dokter Spesialis = 718 b). Dokter Umum = 1.311 c). Dokter Gigi = 234 d). Tenaga Paramedis : Perawat = 3.495 Bidan = 926 e). Kefarmasian = 559 f). Teaga Gizi = 252 g). Tenaga Kesmas = 251 h). Tenaga Sanitasi = 262 i). Tenaga Teknis Medis = 407 Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 28 s/d 32
28
E. PELAYANAN KESEHATAN E.1.Cakupan Kunjungan Bumil K4. Target cakupan kunjungan ibu hamil pada pelayanan kesehatan (K4) untuk tahun 2006 adalah 78%. Sedangkan data yang dari Profil Kesehatan Kab/Kota yaitu 84,01%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut. Dari data tersebut dapat memperlihatkan bahwa pelayanan antenatal telah lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan) hal ini menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah. TABEL 14
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006
No 1. 2. 3. 4. 5.
E.2. Persentase Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan. Proporsi persalinan yang ditangani oleh tenaga kesehatan (nakes) merupakan salah satu upaya untuk penurunan angka kematian ibu dan bayi. Target persalinan oleh nakes tahun 2006 mengacu pada SPM adalah 77% . Untuk pencapaian persalinan oleh nakes berdasarkan data yang dikumpulkan dari Profil Kesehatan Kab/kota tahun 2006 pencapaian persalinan oleh nakes sudah mencapai target yaitu 40.704 orang (87,79%). Rata-rata pencapaian persalinan oleh nakes di seluruh wilayah Kabupaten/Kota se Provinsi D.I.Yogyakarta sudah diatas target. Data selengkapanya terdapat pada tabel berikut.
29
Tabel 15
Cakupan Persalinan oleh Nakes di DIY Tahun 2006
No 1. 2. 3. 4. 5.
Persalinan oleh Nakes N 4.795 10.713 4.896 8.400 11.900 40.704 % 86,71 98,34 82,86 78,50 89,25 87,79
E.3. Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI). UCI (Universal Child Imunization) adalah suatu kondisi dimana bayi yang ada di dalam suatu wilayah telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Target Nasional tahun 2010 sebesar 100%. Berdasarka data Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2006 cakupan desa/kelurahan UCI sebesar 82,60%, sedangkan tahun 2005 sebesar 99,32% sehingga tahun 2006 telah mengalami peningkatan, akan tetapi dari hasil pendataan tahun 2006 telah dicapai cakupan bayi dengan imunisasi lengkap di masing-masing Kabupaten melebihi 94% seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 8.
Propinsi DIY
Susenas 2004
94,69%
Target 2010 100%
97,3%
30
E.4. Desa Terkena Kejadian Luar Biasa (KLB) yang Ditangani <24 Jam. KLB adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa/kelurahan dalam waktu tertentu. Di Provinsi D.I. Yogyakarta pada tahun 2006 jumlah desa yang ada 438 Desa/Kel dari jumlah tersebut 90 Desa/Kel diantaranya (20,54%) terkena KLB, namun kejadian KLB telah dapat ditangani dengan cepat yaitu kurang dari 24 jam (100%), dengan demikian maka secara menyeluruh penanganan KLB telah mencapai target Standar Pelayanan Minimal (100%). Data selengkapnya terdapat pada Lampiran Tabel.19.
E.5. Ibu Hamil yang mendapat Tablet Fe. Indikator akses ibu hamil memperoleh perlindungan dari resiko menderita anemia dapat dilihat dari cakupan pemberian Fe, Sedangkan Fe3 menunjukkan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD). Dari hasil pemantauan cakupan distribusi TTD pada ibu hamil ternyata Fe3 yang ditargetkan 70% telah mencapai target yaitu 80,74%, namun bila dilihat per Kab/Kota hanya Kota Yogyakarta yang belum mencapai target (67,86%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 16
Cakupan Distribusi Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil Tahun 2006
No 1 2 3 4 5
Fe3 Juml 3.552 11.265 5.197 8.849 12.628 41.491 % 67,86 77,06 78,65 80,71 90,42 80,74
E.6. Bayi Mendapat ASI Eksklusif Pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara Eksklusif selama 6 bulan merupakan indikator perilaku sehat yang diharapkan. Cakupan bayi yang mendapat ASI Eksklusif di Provinsi D.I,Yogyakarta pada 31
tahun 2006 sebesar 7.876 bayi (29,60%) angka ini belum mencapai target SPM (40%); sehingga perlu sosialisasi ASI pada ibu baru melahirkan untuk memberikan ASI nya secara Eksklusif sampai bayi selama 6 bulan.
E.7. Pelayanan Kesehatan Keluarga Miskin. Kesehatan merupakan investasi oleh karena itu jaminan pelayanan kesehatan sangat diperlukan terutama bagi setiap orang tidak terkecuali keluarga miskin. Orang yang terkena sakit bisa menjadi miskin maupun lebih miskin apabila menderita penyakit dan tidak mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan. Jumlah keluarga miskin di Provinsi DIY tahun 2006 dilaporkan 293.448 KK, yang mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan sebesar 249.700 KK(63,46%) angka ini masih jauh dibawah target SPM (100%). Seluruh KK miskin Kota Yogyakarta 100% terpapar jaminan pelayanan kesehatan, Kab. Bantul 97,94%, Kab. Gunungkidul 50,30%. Data selengkapnya terdapat pada Lampiran Tabel. 25. E.8. Pelayanan Keluarga Berencana. Kontribusi sektor terkait lainnya dalam Pembangunan Kesehatan adalah pencapaian peserta Keluarga Berencana khususnya akseptor KB terhadap Pasangan Usia Subur (PUS). Secara Nasional target akseptor KB terhadap PUS tercermin pada target Indonesia Sehat 2010 sebesar 70%, untuk Provinsi D.I. Yogyakarta pencapaiannya 78,03% yang berarti sudah melampaui target Nasional. Keberhasilan program KB dapat dilihat dari pencapaian target KB baru, cakupan peserta KB aktif dan MKET (Metode Kontrasepsi Efektif Terpilih) yang meliputi : IUD, Operasi, MOP, MOW dan implant. a. Peserta KB Aktif Pencapaian peserta KB Aktif terhadap PUS di Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2006 sebesar 595.399, jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan dengan MKJP adalah metode IUD sebesar 117,818 (19,79%), sedangkan penggunaan untuk Non MKJP yang paling banyak digunakan adalah metode Suntik sebesar 170,109 (28,57%). Data selengkapnya terdapat pada Lampiran Tabel 37 b. Peserta KB Baru Jumlah peserta KB Baru Provinsi D.I.Yogyakarta tahun 2006 sebesar 46.434 orang. Jumlah peserta KB baru MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) terbesar pada penggunaan IUD yaitu sebesar 4.738 orang (10,20 %). Sedangkan peserta KB baru non
32
MKJP, penggunaan terbesar adalah jenis suntik yaitu 22.969 (49,47%) Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang meliputi IUD, Operasi dan Implant merupakan suatu metode yang efektif dalam upaya menjarangkan kehamilan. Data selengkapnya terdapt pada Lampiran Tabel 38.
F. SUMBER DAYA KESEHATAN Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan sumber daya kesehatan serta efektifitas penggunaan. Sumber daya kesehatan di provinsi D.I.Yogyakarta meliputi tenaga dokter, dokter spesialis , dokter gigi, apoteker bidan dan perawat, ahli gizi, ahli sanitasi ahli kesehatan masyarakat serta penduduk yang menjadi peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Rasio dokter umum per 100.000 penduduk selama tahun 2000 sampai 2006 terlihat selalu meningkat, bahkan telah melampaui target nasional tahun 2010, selengkapnya pada gambar berikut :
Gambar 9.
25 20 15 10 5 0
2000
2001
2002
20 ,4
30
2003
2004
2006
Rasio dokter spesialis juga mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir, pada tahun 2006 telah mencapai 6,04 per 100.000 penduduk sementara target nasional tahun 2010 sebesar 6/100.000 penduduk. Dokter gigi sebesar 18,53/100.000 penduduk (Nasional 2010 sebesar 11/100.000 penduduk). Ratio perawat pada tahun
33
2006 sebesar 65,88 per 100.000 penduduk. Sedangkan ratio bidan sebesar 35,21 per 100.000 penduduk (Target Nasional 2010 sebesar 100/100.000 penduduk). Tabel berikut menggambarkan ratio tenaga kesehatan lainnya.
TABEL. 17
Rasio Tenaga Kesmas, Sanitasi dan Ahli Gizi Per 100.000 Penduduk Di Provinsi D.I. Yogyakarta Tahun 2006
No
Kab/Kota
TENAGA KESEHATAN Kesmas Sanitasi Ahli Analis Anestesi Fisioterapi Gizi Lab 3,82 7,46 0,19 9,56 0,38 3,44 3,05 5,97 4,14 1,46 0,12 0,73 35,15 10,25 8,28 11,33 1,09 0,83 5,83 6,80 4,30 5,67 0 0,27 5,38 4,94 10,98 1,09 3,29 1,16 0,17 0,26 1,16 0 0,03
G. MANAJEMEN KESEHATAN Total anggaran kesehatan di Provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2006 yang terdiri dari anggaran kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota yang bersumber dari anggaran APBD, APBN, Pinjaman /Hibah Luar Negeri (PHLN) dan sumber pemerintah lain adalah sebesar Rp. 241.838.291.837 (dua ratus empat puluh satu milyar delapan ratus tiga puluh delapan juta dua ratus sembilan puluh satu ribu delapan ratus tiga puluh tujuh rupiah). Dari total anggaran kesehatan tersebut sebagian besar (86,86%) bersumber dari APBD baik APBD Propinsi maupun Kabupaten/Kota, sedangkan untuk anggaran yang bersumber dari APBN sebesar 5,12%, Pinjaman/Hibah Luar Negeri (PHLN) sebesar 3,91% dan sumber pemerintah lain sebesar 2,54% Adapun persentase APBD Kesehatan terhadap Total APBD Propinsi dan Kab/Kota adalah sebesar 8,59%. Dengan anggaran kesehatan per kapita Rp 70.443. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tabel 34 terdapat pada Gambar dibawah ini.
34
Gambar 10.
1,54
86,86
APBD Kab/Kota APBD Prop APBN PHLN LAIN
Sedangkan untuk Anggaran per Kabupaten Kota dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel. 18
Anggaran Kesehatan Provinsi D.I.Yogyakarta Tahun 2006
Kota NO
1
SUMBER BIAYA
2
%
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN PINJAMAN/HIBAH LUAR 4 NEGERI (PHLN) SUMBER PEMERINTAH LAIN 5 (ASKES) TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA
8,59 70.443
35
SUMBER BIAYA
2
%
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN PINJAMAN/HIBAH LUAR 4 NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA 71.162,77 50.696.657.783 1.819.966.256,67 3.646.981.100 2.229.360.450 58.392.965.590,04 595.956.853.500 8,51 86,82 3,12 6,25 3,82 1,00
Tabel. 20 Anggaran Kesehatan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2006 Kl.Progo ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN NO SUMBER BIAYA Rupiah
1 2 3
%
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN PINJAMAN/HIBAH LUAR 4 NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA
42.553.316.000 82,87 516.015.000 1.00 6.033.028.000 11,75 2.244.726.000 51.346.726.000 475.512.794.762 8,95 111.946,01 4,37 100
36
Tabel. 21 Anggaran Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2006 Gn. Kidul NO 1 SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah 3 85.454.523.456 9.969.529.751 1.025.122.300 2.798.540.000 54.370.453.779 519.249.089.143 5,97 75.466
2 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN PINJAMAN/HIBAH LUAR 4 NEGERI (PHLN) SUMBER PEMERINTAH 5 LAIN/PHP TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA
% APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA Tabel. 22 Anggaran Kesehatan Kabupaten Sleman Tahun 2006 Sleman NO
1
SUMBER BIAYA
2
%
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI 4 (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN TOTAL APBD KAB/KOTA % APBD KES THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KES PERKAPITA
37
Kesehatan di Propinsi D.I. Yogyakarta tahun 2006 yang telah berhasil dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, laporan Rumah Sakit (SIRS Revisi V), laporan program dan data BPS, dan hasil beberapa survai, maka dapat disimpulkan bahwa Indikator Derajat Kesehatan masyarakat di Propinsi D.I. Yogyakarta berdasarkan beberapa survai yang telah dilaksanakan adalah : 1. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir, cenderung meningkat, angka terakhir berdasarkan sebesar 72,4 tahun 2. Angka Kematian Bayi, 20 per 100.000 kelahiran hidup menurut SDKI tahun 2002-2003 3. Angka Kematian Balita (AKABA), 23 per 1.000 kelahiran hidup sesuai hasil SDKI tahun 2002-2003 4. Angka Kematian Ibu, menurut Susenas tahun 2005 sebesar 105 per 100.000 kelahiran hidup Angka kesakitan (morbiditas) dari berbagai penyakit pada umumnya mengalami penurunan, kecuali untuk penyakit DBD dan Diare yang merupakan penyakit berpola epidemiologis dan siklus tertentu. 1. Angka Kesakitan untuk penyakit TB Paru di Propinsi DIY tahun 2006 adalah 26,32 per 100.000 penduduk 2. Angka kesakitan Malaria sebesar 0,06/1.000 penduduk 3. Angka 4. Angka Kesakitan kesakitan penyakit penyakit DBD Diare adalah sebesar 66,22/100.000 14,07/1.000 penduduk penduduk 5. Jumlah kasus HIV mengalami kenaikan sebesar 11 kasus (th 2005 sebanyak 15 kasus, tahun 2006 sebesar 26 kasus) SDKI tahun 2002-2003 yaitu
38
Status gizi balita dengan gizi baik adalah sebesar 84,5%. Beberapa program kesehatan telah dilaksanakan dan pada umumnya dapat terlaksana sesuai dengan target yang diharapkan baik target tahunan program maupun capaian Standar Pelayanan Minimal sesuai Kepmenkes 1457 tahun 2003. Beberapa capaian program tersebut diantaranya adalah : 1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil (K4) 2. Persentase cakupan pertolongan persalinan nakes 3. Persentase cakupan peserta KB aktif 4. Persentase desa/kelurahan UCI 84,01% 87,79% 78,81% 82,88%
5. Persentase cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 86,58% 6. Presentase desa/kelurahan mengalami KLB ditangani dalam waktu 24 jam 100% 7. Presentase rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 76,87%
39
BAB VI PENUTUP Berbagai perbaikan terhadap derajat kesehatan telah dilaksanakan hal ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir dari tahun ketahun, begitu juga dengan angka kematian bayi di D.I. Yogyakarta dari tahun ketahun menunjukkan kecenderungan menurun. Upaya dan sarana kesehatan telah dicapai sebagai hasil dari pembangunan kesehatan, sejalan dengan perbaikan kondisi umum dan perbaikan keadan pendidikan, sosial dan ekonomi masyarkat. Bagaimanapun juga pembangunan dibidang kesehatan harus tetap ditingkatkan seiring dengan kebutuhan masyarakat yang secara terus menerus meningkat pula, sesuai dengan perkembangan pembangunan. Buku Profil Kesehatan mulai tahun 2004, 2005 dan tahun 2006 telah dilampiri dengan table Indikator Indonesia Sehat dan Standar Pelayanan Minimal sesuai dengan pedoman, telah diterbitkan setiap tahun dan diharapkan dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dan yang akan dicapai. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penerbitan buku ditahun yang akan datang.
40
LAMPIRAN 1
TABEL INDIKATOR INDONESIA SEHAT
41
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA. TAHUN 2006 LUAS WILAYAH (km 2)
3
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH PENDUDUK
5
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
45 75 88 144 86 438
41
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN PER KAB/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PENDUDUK <1
1 2 3 4
NO
KAB/KOTA
>=65
9
JML
10
<1
11
1-4
12
>=65
16
JML
17
1 Kota Yogyakarta
522847
3,225
14741
35037
163925
37552
14648
269,128
2608
12714
30725
151308
38295
18069
253,719
33.58
106.07
2 Kab. Bantul
820555
8061
24182
72546
183864
77576
36803
403,032
8350
25051
75154
189885
79329
39752
417,521
54.16
96.53
458674
--
11968
29096
82264
42096
18040
183,464
--
11152
29248
82992
42272
24712
190,376
47.53
96.37
720465
5448
15600
62,258
153064
75736
41635
353,741
5684
16172
56108
160147
80055
44923
363,089
54.61
97.43
5 Kab. Sleman
910586
32486
25331
24656
255060
70296 355270
763,099
32157
68909 252666
68909
36154
1308
460,103
134.54
165.85
PROPINSI D.I.Y
3,433,127 49,220
91,822 223,593
838,177
72.81
117.07
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2007
TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 NO
1
LAKI-LAKI
3
L+P
5
121,444 122,346 122,585 160,973 177,412 139,546 124,898 119,891 116,341 104,649 86,078 66,249 66,039 59,263 35,382 36,026 1,659,125
117,700 118,653 120,123 158,737 165,487 135,403 130,049 129,195 119,981 105,916 89,311 70,828 72,240 70,995 39,167 45,384 1,689,169
239,144 241,000 242,708 319,711 342,899 274,949 254,947 249,086 236,322 210,565 175,389 137,077 138,279 130,258 74,549 81,410 3,348,293
Sumber: Kantor Statistik Kabupaten/kota 2006 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2007
43
TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 15 TAHUN KEATAS DIRINCI MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 LAKI-LAKI NO KABUPATEN/KOTA
TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLA H
3
PEREMPUAN
TIDAK/ AK/ TIDAK/ UNIVERSI BELUM DIPLO BELUM TAS PERNAH MA TAMAT SD SEKOLAH
8 9 10 11
SD/MI
SLTP/ MTs
6
SLTA/ MA
DI/DII
SD/MI
SLTP/ MTs
13
SLTA/ MA
DI/DII
12
14
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
---61366 32,486
---
--12705
--16008 4508
---
--137281
--81965 51874
--95175 36337
---
--12063
--8119 4680
0 0 0.00
18770 51149 0.55 1.49 Sumber: BPS, Indikator Kesra Prop DIY, 2006 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota tahun 2007
15.01
44
TABEL 5 JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH KELAHIRAN
3
JUMLAH BALITA
6
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman
5493
18
37
41060
50 19 28 32 147
11 84 63 27 222 4.97
5 9 3 5 27 0.10
PROPINSI D.I.Y 44,794 ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/kota, 2007
45
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH IBU HAMIL 5 5234 14619 6608 10964 13966 51,391 3 1 0 2 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL KEMATIAN KEMATIAN JUMLAH IBU BERSALIN IBU NIFAS 7 8 9 9 3 5 8 0 25 3 0 0 10 13 9 9 6 8 12 44
NO KABUPATEN/KOTA 1 2
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
46
TABEL 7 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 Kabupaten/Kota 1 2 MALARIA KLINIS (+) 3 4 0 2 22997 645 -23644 0 2 160 17 26 205 TB PARU (+) SEMBUH 6 7 97 179 69 189 207 741 96 150 28 121 150 545 HIV 8 0 12 1 0 11 24 AFP 9 3 3 3 0 12 21 DBD 10 895 498 23 107 316 1839
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN
47
TABEL 8 JUMLAH KECAMATAN RAWAN GIZI DAN STATUS GIZI BAYI & BALITA PER KABUPATEN/KOTA , PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 BAYI NO KABUPATEN/KOTA KECAMATAN LAHIR
1 2 3 4
BBLR
5
% BBLR
6
BGM
10
BGT
11
BGM
14
BGT
15
BGM+BGT
16
1 Kota Yogyakarta
14
5,493
219
3.99
41060
15,506
9,483
1,306
37.76
61.16
8.42
0.00
8.42
2 Kab. Bantul
17
10,206
577
5.65
66005
43537
25538
936
65.96
58.66
2.15
0.00
2.15
12
5909
255
4.32
27,174
21876
13590
714
80.50
62.12
3.26
0.00
3.26
18
9973
146
1.46
40618
35250
13709
417
4776
86.78
38.89
1.18
13.55
14.73
12
5 Kab. Sleman
17
12043
78
0.65
90044
49962
35168
336
55.49
70.39
0.67
0.00
0.67
JUMLAH (KAB/KOTA)
78
43,624
1,275
2.92
264,901
166,131
97,488
3,709
4,776
62.71
36.80
1.40
1.80
3.20
21
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2007 *) BGT = data gizi kurang Jumlah Balita T.8 sesuai aslinya Kota 24,591 Sleman 71831
48
TABEL 9
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 RUMAH % DIPERIKSA 5 50.30 14.76 29.79 7.35 0.97 14.60
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
49
TABEL 10
PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
HOTEL
JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA
RESTORAN/R-MAKAN
JUMLAH YG ADA JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA
PASAR
JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA
TUPM LAINNYA
JUMLAH YG ADA JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA
JUMLAH TUPM
JUMLAH SEHAT JUMLAH DIPERIKSA
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
% SEHAT
NO
KABUPATEN/KOTA
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
1 Kota Yogyakarta
239
190
184
96.84
0.00
25
24
21
87.50
267
196
189
96.43
531
410
394
96.10
2 Kab. Bantul
17
0.00
534
165
120
72.73
44
20
11
55.00
589
266
163
61.28
1184
451
294
65.19
100.00
390
267
206
77.15
63
50
22
44.00
2052
631
484
76.70
2508
951
715
75.18
1425
1425
874
61.33
105
85
8.24
140
140
86
61.43
873
873
333
38.14
2543
2523
1300
51.53
5 Kab. Sleman
21
14
14
100.00
25
23
14
60.87
1124
948
826
87.13
531
410
394
96.10
D.I. YOGYAKARTA
1705
1632
1075
65.87
1029
517
333
64.41
297
257
154
59.92
4905
2914
1995
68.46
7297
4745
3097
65.27
50
% SEHAT
TABEL 11 PERSENTASE RUMAH TANGGA BER PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 RUMAH TANGGA NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 JUMLAH DIPANTAU 3 BER PHBS *) 4 84159 % 5
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2007
109.17 --
Ket :
51
TABEL 12
JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT STRATA PER KABUPATEN/KOTA DI PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
JUMLAH POSYANDU NO
1
KAB/KOTA
2
PRATAMA
3
MADYA
4
1 Kota Yogyakarta
41
340
245
630
0.63
6.51
53.97
38.89
100.00
92.86
2 Kab. Bantul
430
360
236
69
1,095
39.27
32.88
21.55
6.30
100.00
27.85
110
388
333
117
948
11.60
40.93
35.13
12.34
100.00
47.47
299
547
462
149
1,457
20.52
37.54
31.71
10.23
100.00
41.94
5 Kab. Sleman
89
492
596
265
1,442
6.17
34.12
41.33
18.38
100.00
59.71
D.I. YOGYAKARTA
932
1828
1967
845
5,572
16.73
32.81
35.30
15.17
100.00
50.47
52
TABEL 13 JUMLAH PENDUDUK YANG MEMANFAATKAN SARANA PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 KUNJUNGAN PUSKESMAS RAWAT JALAN RAWAT INAP
1 2 3 4
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH
5
JUMLAH
8
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA PENGUNJUNG/ 100.000 PENDUDUK
53
TABEL 14
JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR DI KABUPATEN / KOTA, D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
JUMLAH YANG MEMILIKI 4 (EMPAT) LABKES SPESIALIS DASAR
4 5
NO
1
SARANA KESEHATAN
2
JUMLAH
3
RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS KAB. BANTUL 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS KAB. KULON PROGO 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS KAB. GUNUNG KIDUL 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS KAB. SLEMAN 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS PROPINSI D.I. YOGYAKARTA
1 2 3 4
5 1 11 18 35 4 0 4 26 8 2 0 2 20 24 2 0 0 29 31 10 1 1 24 36 23 2 18 117 160
5 1 11 18 35 4 0 4 26 8 2 0 2 20 24 2 0 0 29 31 8 1 1 24 34 21 2 18 117 158
5 1 0 0 6 2 0 0 0 2 2
2 1 0 0 0 1 8 0 0 0 8 8.00 0 0 0 8
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 0 100.00 100.00 100.00 100.00 0 0 100.00 100.00 80.00 100.00 100.00 100.00 94.44 91.30 100.00 100.00 100.00 98.75
100.00 100.00 0.00 0.00 17.14 50.00 0.00 0.00 0.00 25.00 100.00 0.00 0.00 0.00 8.33 50.00 0.00 0.00 0.00 3.23 100.00 0.00 0.00 0.00 22.22 34.78 0.00 0.00 0.00 5.00 54
TABEL 15 JUMLAH DAN PERSENTASE JENIS OBAT DAN JENIS OBAT GENERIK TERSEDIA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH ITEM OBAT DIBUTUHKAN
3
NO
KABUPATEN/KOTA
2
%
5
%
7
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
55
TABEL 16
KETERSEDIAAN OBAT GENERIK BERLOGO MENURUT JENIS OBAT KABUPATEN/KOTA ......... TAHUN ...
NO
1
KEBUTUHAN
3
KETERSEDIAAN JUMLAH
4
%
5
56
TABEL 17 PERSENTASE PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PERSALINAN
3
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
57
TABEL 18 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
58
TABEL 19 JUMLAH DAN PERSENTASE DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
JUMLAH 4
--
59
TABEL 20 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN , CFR, KLB MENURUT JENIS KLB, JUMLAH KECAMATAN, DAN JUMLAH DESA YANG TERSERANG PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
2
NO
1
JUMLAH DESA
4
JUMLAH PENDERITA
6
JUMLAH KEMATIAN
7
CFR (%)
9
1 3 4 5 6 9 13
7 13 20 3 6 1 0 50
6 16 23 3 7 1 0 56
2 1 0 0 0 0 0 3
60
TABEL 21 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN Fe1, Fe3, IMUNISASI TT1 DAN TT2 MENURUT KABUPATEN KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA JUMLAH Fe1 IBU HAMIL JUMLAH 3 4 5234 14619 6608 10964 13966 51,391 4843 13131 6437 9931 13237 47,579 Fe3 JUMLAH 6 3552 11265 5,197 8849 12628 41,491 IMUNISASI TT1 JUMLAH % 8 9 3984 5,147 1183 9931 12628 32,873 76.12 35.21 17.90 90.58 90.42 63.97 IMUNISASI TT2 JUMLAH % 10 11 3070 4,351 1013 8849 12628 29,911 58.65 29.76 15.33 80.71 90.42 58.20
61
TABEL 22 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
KABUPATEN/KOTA 2
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH % 4 5 1,689 2,191 309 344 3,343 7,876 40.29 32.99 5.28 10.57 50.17 29.60
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman D.I. YOGYAKARTA
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 Jumlah bayi di ATAS 6 bulan, jadi, <> tabel 8
62
TABEL 23
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA. TAHUN 2006 PELAYANAN DASAR GIGI NO KABUPATEN/KOTA TUMPATAN PENCABUT AN GIGI GIGI TETAP TETAP
1 2 3 4
JUMLAH
JUMLAH MURID SD
JUMLAH
8
%
9
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman JUMLAH (KAB/ KOTA)
63
TABEL 24
PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PELAYANAN KESEHATAN KERJA NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PEKERJA FORMAL 3 2459 3593 6052 JUMLAH YANG DILAYANI 4 449 1916 2234 4599 % 5 0.00 77.92 62.18 75.99
2 1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman
JUMLAH (PROPINSI)
64
TABEL 25 PERSENTASE KELUARGA MISKIN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
PELAYANAN GAKIN NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH KK MISKIN
3
%
5
1 Kota Yogyakarta 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman JUMLAH (PROPINSI) PERSENTASE
65
TABEL 26 PERSEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 TENAGA KESEHATAN PERAWAT & TEKNISI MEDIS FARMASI GIZI BIDAN MEDIS JML % JML % JML % JML % JML % 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 91 501 8 0 8 608 128 49 0 0 4 181 78 56 0 0 1 135 103 20 0 0 2 125 15.0 82.4 1.3 0.0 1.3 100.0 70.72 27.07 0.00 0.00 2.21 100.0 57.78 41.48 0.00 0.00 0.74 100 82.40 16.00 0.00 0.00 1.60 100 172 1151 0 0 6 1,329 168 149 0 0 0 317 162 165 0 0 7 334 229 100 0 0 6 335 12.9 86.6 0.0 0.0 0.5 100.0 53.00 47.00 0.00 0.00 0.00 100 48.50 49.40 0.00 0.00 2.10 100 68.36 29.85 0.00 0.00 1.79 100 19 256 0 0 15 290 29 8 0 0 6 43 20 17 0 0 5 42 16 10 0 2 0 28 6.6 88.3 0.0 0.0 5.2 100.0 67.44 18.60 0.00 0.00 13.95 100 47.62 40.48 0.00 0.00 11.90 100 57.14 35.71 0.00 7.14 0.00 100 26 28 0 0 16 70 31 3 0 0 0 34 26 8 0 0 4 38 23 6 0 0 2 31 37.1 40.0 0.0 0.0 22.9 100.0 91.18 8.82 0.00 0.00 0.00 100 68.42 21.05 0.00 0.00 10.53 100 74.19 19.35 0.00 0.00 6.45 100 26 42 0 0 2 70 6 16 0 0 0 22 36 33 0 0 1 70 25 23 0 3 0 51 37.1 60.0 0.0 0.0 2.9 100.0 27.27 72.73 0.00 0.00 0.00 100 51.43 47.14 0.00 0.00 1.43 100 49.02 45.10 0.00 5.88 0.00 100
NO 1
UNIT KERJA
2 KOTA YOGYAKARTA PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. BANTUL PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. KULON PROGO PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. GUNUNG KIDUL PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH
SANITASI JML % 13 14 40 3 0 0 15 58 38 5 0 0 6 49 26 4 0 0 17 47 37 3 0 1 8 49 69.0 5.2 0.0 0.0 25.9 100.0 77.55 10.20 0.00 0.00 12.24 100 55.32 8.51 0.00 0.00 36.17 100 75.51 6.12 0.00 2.04 16.33 100
KESMAS JML % 15 16 2 7 0 0 11 20 11 2 0 0 12 25 30 4 0 0 28 62 15 4 0 2 21 42 10.0 35.0 0.0 0.0 55.0 100.0 44.00 8.00 0.00 0.00 48.00 100 48.39 6.45 0.00 0.00 45.16 100 35.71 9.52 0.00 4.76 50.00 100
JUMLAH 17 376 1988 8 0 73 2,445 411 232 0 0 28 671 378 287 0 0 63 728 448 166 0 8 39 661
% 18 15.4 81.3 0.3 0.0 3.0 100.0 61.25 34.58 0.00 0.00 4.17 100 51.92 39.42 0.00 0.00 8.65 100 67.78 25.11 0.00 1.21 5.90 100
KAB. SLEMAN PUSKESMAS (termasuk PUSTU 1 dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH DINKES PROPINSI DI Y TOTAL
35 94 0 0 7 136 20 559
28 40 0 0 1 69 10 252
8 24 0 0 13 45 14 262
12 23 0 0 14 49 53 251
Sumber: : Profil Kesehatan Kab/Kota, thun 2007 Keterangan: Medis Perawat & bidan Farmasi Gizi
: Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Anestesi, Fisioterapi : Lulusan SPPH, APK, dan DIII Kesehatan Lingkungan : SKM, MPH, dll
66
TABEL 28 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TENAGA MEDIS NO
1
UNIT KERJA
2
DR SPESIALIS
3
DOKTER KELUARGA
7
KOTA YOGYAKARTA
1 2 3 4 5 PUSKESMAS (termasuk PUSTU RUMAH SAKIT INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 3 362 0 0 0 365 0 23 63 117 0 7 187 81 21 25 22 0 1 48 47 5 91 501 0 0 8 600 128 49 0 0 4 181 78 56 0 0 1 135 103 20 0 0 2 125 111 1075
23
3 105 52 20
1 53 26 3
33
33 0 13
72 67 6
1 30 36 1
13 3 278
1 74 71 782
1 38 37 15
JUMLAH
DINKES PROPINSI D.I. YOGYAKARTA
TOTAL
Sumber: : Profil Kesehatan Kab/Kota, tahun 2007
1 282 2 718
853 20 1311
52 13 234
1 1187 35 2263
68
TABEL 30 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 NO UNIT KERJA
DIII SARJANA PERAWA KEPW T 3 4
BIDAN
BIDAN 8 JUMLAH 9
KOTA YOGYAKARTA PUSKESMAS (termasuk 1 PUSTU dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. BANTUL PUSKESMAS (termasuk 1 PUSTU dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. KULON PROGO PUSKESMAS (termasuk 1 PUSTU dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. GUNUNG KIDUL PUSKESMAS (termasuk 1 PUSTU dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH KAB. SLEMAN PUSKESMAS (termasuk 1 PUSTU dan POLINDES) 2 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES 4 SARANA KESEHATAN LAIN 5 DINKES KAB/KOTA JUMLAH DINKES PROPINSI D.I. YOGY TOTAL
1 8
13 605
97 479
1 10 0 6
1 619 53 82
2 578 115 52
111 1100 0 0 4 1215 168 149 0 0 0 317 162 165 0 0 7 334 229 100 0 0 6 335 172 1053 0 0 6 1231 63 3495
7 15
54 36
1 23 53 10
1 91 107 17
61 51 0 0 2 114 160 27 0 0 8 195 131 23 0 0 3 157 157 14 0 0 2 173 185 51 0 0 35 271 16 926
6 0 1
135 55 115
9 22 1
167 85 48
54 14
77 9
0 1 0 1
3 173 56 66
1 24 38 2
3 136 135 31
2 70 76 4
1 87 81 10
0 1 1 54
3 125 50 610
1 41
1 81 43 22
1 92 142 29
37
0 55 3 76
4 664 35 1751
0 37 111
2 475 25 1549
2 67 8 249
33 204 8 482
TABEL 31 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 TENAGA KESMAS TENAGA SANITASI UNIT KERJA SARJ. D-III DIII DI
KESMAS 1 2 3 KESMAS 4 JUMLAH 5 SANITASI SANITASI 6 7
NO
JUMLAH 8
KOTA YOGYAKARTA
1 2 3 4 5 PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan RUMAH SAKIT INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 2 7 0 0 2 7 0 0 11 20 11 2 0 0 12 25 30 4 0 0 28 62 15 4 0 2 21 42 12 23 0 0 14 49 53 251 11 3 10 0 21 3 0 0 15 39 38 5 0 0 6 49 26 4 0 0 17 47 37 3 0 1 8 49 8 24 0 0 13 45 14 243
11 20 11 2
0 0 0
12 26 26 5
3 13 12
12 25 30 2
0 0 2
6 37 22 4
12 4 0
9 41 15 4 2 21 42 12 23
19 21
14 40 25 3 1 7 36 4 20
3 7 12
0 0
1 13 4 4
JUMLAH TOTAL
Sumber: : Profil Kesehatan Kab/Kota, thun 2007
14 49 47 224
0 0 6 27
10 34 13 186
3 11 1 57
71
TABEL 32 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 TENAGA TEKNISI MEDIS TEM & P.ANEST FISIOTER JUMLAH APIS P.RONTG ESI
4 5 6 7
NO
1
UNIT KERJA
2
ANALIS LAB.
3
KOTA YOGYAKARTA
1 2 3 4 5 PUSKESMAS (termasuk PUSTU dan RUMAH SAKIT INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 26 22 2 18 26 42 0 0 2 70 6 16 0 0 0 22 36 33 0 0 1 70 25 23 0 3 0 51 17 130 0 0 0 147 47 407
2 50 0 12
0 3 0
2 0 1
18 3 3
12 33 18
3 3 8
1 52 25 13 3 0 41 12 88
11
2 0 2
8 5 11
30
JUMLAH TOTAL
Sumber: : Profil Kesehatan Kab/Kota, thun 2007
100 40 295
16 6 44
1 0 9
30 1 59
72
TABEL 29
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA , PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
UNIT KERJA
2
TENAGA KEFARMASIAN DAPOTE S1 D-III ASS JUMLA H IV/S1 KER FARM FARM APOTE
3 4 5 6 7 8
TA YOGYAKARTA
PUSKESMAS 0 RUMAH SAKIT 38 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 0 38 JUMLAH 1 2 3 4 5 0 10 0 0 19 208 19 256 0 0 15 290 29 8 0 0 6 43 20 17 0 0 5 42 0 1 16 27 10 0 26 28 0 0 16 70 31 3 0 0 0 34 26 8 0 0 4 38
0 10 2 0
0 0 0 0
15 242 26 6
0 1 3 0
16 59 24 3
0 10 4 0
AB. BANTUL
PUSKESMAS 1 RUMAH SAKIT 2 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 3 6 JUMLAH 1 2 3 4 5
2 4 0 0
0 0 0 0
1 33 20 14
0 3 6 0
0 27 17 6
0 4 3 2
KULON PROGO
PUSKESMAS 0 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN 0 DINKES KAB/KOTA 1 4 JUMLAH 1 2 3 4 5
1 1
0 0
3 37
0 6
3 26
1 6
GUNUNG KIDUL
PUSKESMAS 0 RUMAH SAKIT 3 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN 0 0 DINAS KESEHATAN KA 3 JUMLAH 1 2 3 4 5 0 0 0 0 0 0 3 8 0 2 0 10 9 9 8 7 0 0 15 24 60 16 10 0 2 0 28 35 94 0 0 7 136 20 559 1 1 0 2 4 6 16 20 5 0 0 25 20 20 2 0 0 0 2 2 4 23 6 0 0 2 31 28 40 0 0 1 69 10 252
AB. SLEMAN
PUSKESMAS 2 RUMAH SAKIT 22 INSTITUSI DIKLAT/DIKNAKES SARANA KESEHATAN LAIN DINKES KAB/KOTA 2 26 JUMLAH DINKES PROPINSI D.I. YOG 9 86 TOTAL 1 2 3 4 5
0 3 0 18
2 20 2 32
3 87 9 423
22 4 40
1 41 5 183
6 1 29
69
TABEL 27
JUMLAH TENAGA KESEHATAN DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
TENAGA KESEHATAN NO
1
UNIT KERJA
2
GIZI
6
KOTA YOGYAKARTA
1 2 3 4 5 PUSKESMAS (termasuk RUMAH SAKIT Inst Diklat/Diknakes Sarana Kes lain Dinas Kesehatan 91 501 0 0 8 600 128 49 0 0 4 181 78 56 0 0 1 135 103 20 0 0 2 125 111 1075 0 0 1 1187 35 2263 172 1151 0 0 6 1329 168 149 0 0 0 317 162 165 0 0 7 334 229 100 0 0 6 335 172 1053 0 0 6 1231 63 3609 19 256 0 0 15 290 29 8 0 0 6 43 20 17 0 0 5 42 16 10 0 2 0 28 35 94 0 0 7 136 20 559 26 28 0 0 16 70 31 3 0 0 0 34 26 8 0 0 4 38 23 6 0 0 2 31 28 40 0 0 1 69 10 252 26 42 0 0 2 70 6 16 0 0 0 22 36 33 0 0 1 70 25 23 0 3 0 51 17 130 0 0 0 147 47 407 40 3 0 0 15 58 38 5 0 0 6 49 26 4 0 0 17 47 37 3 0 1 8 49 8 24 0 0 13 45 14 262 2 7 0 0 11 20 11 2 0 0 12 25 30 4 0 0 28 62 15 4 0 2 21 42 12 23 0 0 14 49 53 251 376 1988 0 0 73 2437 411 232 0 0 28 671 378 287 0 0 63 728 448 166 0 8 39 661 383 2439 0 0 42 2864 242 7603
Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2007 67 Keterangan: Medis : Dokter, Dokter Gigi, Dr Teknisi : Analis, TEM dan Penata Rontgen, Penata Aneste Perawat : termasuk lulusan DIII d Sanitasi : Lulusan SPPH, APK dan DIII Kesehatan Lingkun
TABEL 33
PENDUDUK PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PESERTA JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK 3 -820,550 458,674 720,465 910,586 2,910,275 ASKES 4 -45,002 39,358 37,755 181,694 303,809 BAPEL & JAMSO KARTU PRA BAPEL STEK SEHAT JPKM 5 -27,979 3,194 6 -7 DANA LAINNYA JUMLAH SEHAT 8 -0 9 -10,797 0 10 -98,774 216,050 272,064 184,888 771,776 % 11 0.00 12.04 47.10 37.76 20.30 26.52
1 1 2 3 4 5
2 KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL*) KAB. SLEMAN
3,016 422,981
10,797
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 *) Kartu sehat menggunakan ASKIN Bapel = jamkessos
73
SUMBER BIAYA
2
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA 2 APBD PROPINSI 3 APBN 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 210,070,362,061 3,743,896,257 12,405,085,100 9,473,982,440 6,144,965,979 241,838,291,837 86.86 1.55 5.13 3.92 2.54 100.00
2,816,638,966,345
8.59
ANGGARAN KES PERKAPITA Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota, Tahun 2007 Laporan Tahunan Dinkes Propinsi DIY Tahun 2006
70,443
74
TABEL 35 PERSENTASE KELUARGA MEMILIKI AKSES AIR BERSIH PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 AKSES AIR BERSIH KEMASAN LAINNYA LEDENG LEDENG JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH JUMLAH % KELUARGA KELUARGA KELUARGA ADA DIPERIKSA DIPERIKSA % AKSES AIR BERSIH KEMASAN LAINNYA JUMLAH
19
PAH
10
11
12
13
14
15
16
PAH
SGL
SGL
SPT
SPT
17
18
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (KAB/KOTA)
1,930
173
17,990 20,677
14,310
34,403 20,677
0.00 0 0.00
263 1,185
58,240 40,843
75
TABEL 36 JUMLAH PUS, PESERTA KB, PESERTA KB BARU, DAN KB AKTIF PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH PUS
3
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
76
TABEL 37
JUMLAH PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
MKJP NO KABUPATEN/KOTA IUD
1 2 3
MOP/ MOW
4
JUMLAH PESERTA KB AKTIF NON MKJP MKJP + OBAT IMP KOND LAINNY NON SUN TIK PIL VAGIN MKJP LANT OM A A
5 6 7 8 9 10 11
MKJP IUD
12
MOP/ MOW
13
PIL
16
KONDO M
17
OBAT VAGINA
18
LAIN NYA
19
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JML (PROPINSI)
10,170
4,341
36,101
7,305 64,907
100
77
TABEL 38 JUMLAH PESERTA KB BARU PER KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PESERTA KB BARU NON MKJP PIL
7
MKJP IUD
12
MOP/ MOW
13
PIL
16
1 2 3 4 5
KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN
55 114 950 225 212 643 6,748 2,126 164 947 3,114 435 68 1,359 6,947 869 161 348 5,210 930
JML (PROPINSI)
78
TABEL 39
JUMLAH KEJADIAN KECELAKAAN LALU LINTAS DAN RASIO KORBAN LUKA DAN MENINGGAL TERHADAP JUMLAH PENDUDUK DIPERINCI MENURUT KABUPATEN/KOTA, TAHUN 2006 JUMLAH KECELAKAA N 4 140 -42 13 733 -38 10 108 JUMLAH KORBAN MATI 5 12 -12 1 347 402 LUKA BERAT 6 42 -72 20 792 981 LUKA RINGAN 7 97 JML 8 151 0 122 31 1,247 1,551 -31.15 32.26 8.66 10.83 MATI 9 7.95 % KORBAN LUKA BERAT 10 27.81 -9.84 3.23 27.83 25.92 LUKA RINGAN 11 64.24 -59.02 64.52 63.51 63.25 JML 12 100.00 -100.00 100.00 100.00 100.00
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
79
FORM ISIAN PENGUMPULAN DATA INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
INDIKATOR INDONESIA SEHAT 2010 Target (Nasional) SK Menkes No : 1202/2 (%) 40 58.00
1 Angka kematian bayi per-1000 kelahiran hidup 2 Angka kematian balita per-1000 kelahiran hidup 3 Angka kematian ibu melahirkan per-100.000 kelahiran hidup 4 Angka harapan hidup waktu lahir 5 Angka kesakitan malaria per 1000 penduduk 6 Angka kesembuhan penderita TB Paru BTA+ 7 Prevalensi HIV (Presentase kasus terhadap penduduk beresiko) 8 Angka AFP pada anak usia < 15 tahun per 100.000 anak 9 Angka kesakitan DBD per -100.000 penduduk 10 Presentase balita dengan gizi buruk 11 Presentase Kecamatan bebas rawan gizi 12 Presentase rumah sehat 13 Presentase tempat-tempat umum sehat 14 Presentase rumah tangga PHBS 15 Presentase Posyandu Purnama & mandiri 16 Presentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas 17 Presentase penduduk yang memanfaatkan rumah sakit 18 Presentase sarana kesehatan dengan kemampuan laboratorium kesehatan 19 Persentase RS yang menyelenggarakan 4 pelayanan kesehatan Spesialis dasar 20 Persentase obat generik berlogo dalam persediaan obat
0.90
0.90 2.00 15.00 80.00 80.00 80.00 65.00 40.00 15.00 1.50
100.00
100.00
100.00
21 Persentase persalianan oleh tenaga kesehatan 22 Persentase desa yang mencapai UCI 23 Persentase desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam 24 Persentase ibu hamil yang mendapat tablet Fe 25 Persentase bayi yang mendapat ASI eksklusif 26 Persentase murid sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah yang mendapat pemeriksaan gigi dan mulut 27 Persentase pekerja yang mendapat pelayanan kesehatan kerja 28 Persentase keluarga miskin yang mendapat pelayanan kesehatan 29 Rasio dokter per-100.000 penduduk 30 Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk 31 Rasio dokter keluarga per 100.000 penduduk 32 Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk 33 Rasio apoteker per 100.000 penduduk 34 Rasio bidan per 100.000 penduduk 35 Rasio perawat per 100.000 penduduk 36 Rasio ahli gizi per 100.000 penduduk 37 Rasio ahli sanitasi per 100.000 penduduk 38 Rasio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk 39 Persentase penduduk yang menjadi peserta jaminan pemeliharaan kesehatan 40 Rata-rata persentase anggaran kesehatan dalam APBD kab/kota 41 Alokasi anggaran kesehatan pemerintah per kapita per tahun (ribuan rupiah) 42 Persentase kab/kota yang mempunyai dokumen sistem kesehatan
100.00
80.00
100.00 40.00 6.00 2.00 11.00 10.00 100.00 117.50 22.00 40.00 40.00
80.00
15.00
100.00
100.00
43 Persentase kab/kota yang memiliki Contigency plan untuk masalah kesehatan akibat bencana 44 Persentase kab/kota yang membuat profil kesehatan 45 Persentase provinsi yang melaksanakan surkesda 46 Persentase provinsi yang mempunyai Provincial Health Account 47 Persentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih 48 Persentase pasangan usia subur yang menjadi akseptor KB 49 Angka kecelakaan lalu lintas per 100.000 penduduk 50 Persentase penduduk yang melek huruf. 100.00 100.00 100.00
100.00
85.00
TABEL 40
PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KEATAS YG MELEK HURUF PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 LAKI-LAKI NO 1 1 2 3 4 5 KABUPATEN/KOTA JUMLAH 2 KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN PROINSI D.I.Y 3 -% 4 ---26129104.88 47.73 48.25 JUMLAH 5 ---270,881 459,392 730,273 % 6 ---50.90 52.27 51.75 JUMLAH 7 ---532,172 878,902 1,411,074 % 8 ---75.92 100.00 100.00 PEREMPUAN JUMLAH
80
LAMPIRAN 2
TABEL INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL
42
TABEL spm.1 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL K4, IBU HAMIL RISTI DAN PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
IBU HAMIL NO KABUAPTEN/KOTA JUMLAH
1 2 3
K4
4
%
5
JML RISTI
6
%
8
JUMLAH
9
DITOLON G TENKES
10
%
11
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL*) 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
51,391
43,175
84.01
11,499
1,525
13.26
46,367
40,704
87.79
81
TABEL spm.2 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS, BAYI DAN BAYI BBLR YANG DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NEONATUS NO
1
BAYI %
5
BAYI LAHIR %
8
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
2 3
KN
4
JML BAYI
6
KUNJ
7
JML LAHIR
9
BBLR
10
% BBLR
11
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
41,162
28,118
41,173
24,529
38,131
1,056
535
82
TABEL spm.3 CAKUPAN DETEKSI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA, PEMERIKSAAN SISWA SD DAN PELAYANAN KES.REMAJA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
ANAK BALITA & PRA SEKOLAH NO
1
REMAJA %
8
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
2 3
DI DETEKSI
4
%
5
DIPERIKSA
7
JUMLAH
9
DILAYANI KES
10
%
11
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
98,766
15,306
9,992
7,015
7,153
7,153
0 0
36,984 15,435
0 0
0 14,983
0 0
48,296 21,108
0 0 0
19,822
360,170
148,419
62,411
21,998
76,557
26,975
83
TABEL spm.4 CAKUPAN PESERTA KB AKTIF MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PASANGAN USIA SUBUR 3
48,753 136,840 64,386 133,191 144,252
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
% 5
74.05 79.92 73.98 82.04 78.54
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
49029
527,422
415,653
78.81
84
TABEL spm.5 PERSENTASE CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMUNIZATION (UCI) MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH DESA/KEL
3
DESA/KEL UCI
4
% DESA/KEL UCI
5
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
Sumber: : Profil Kesehatan Kabupaten Tahun 2007
45 75 88 144 86
45 60 76 96 86
438
363
82.88
TABEL spm.6 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, PELAYANAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN, PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I.Y. TAHUN 2006 JUMLAH KUNJUNGAN NO 1 1 PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN SUB JUMLAH I 1 RUMAH SAKIT KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN SUB JUMLAH II 1 SARANA YANKES LAINNYA KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN SUB JUMLAH III JUMLAH (PROPINSI) JUMLAH PENDUDUK PROPINSI JUMLAH PELAYANAN CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: : Profil Kesehatan Kabupaten tahun 2007 86 4,860
RAWAT INAP 3
1,848 2,384 2,619 4,860 2,995
RAWAT JALAN 4
562,265 499,188 503,457 643,505 965,860
JUMLAH 5
564,113 501,572 506,076 648,365 968,855
JUMLAH 6
9,662 5,179 1,904 8,722
PERSEN 7
1.93 1.02 0.29 0.90
14,706
3,174,275
3,188,981
25,467
0.80
2,898 -
3.29 0.53
217,877
331,194
549,071
2,898
643,505
648,365
28,365
0.65
4,860 237,443
643,505 4,148,974
648,365 4,386,417
TABEL spm.7 PERSENTASE BALITAYANG NAIK BERAT BADANNYA DAN BALITA BAWAH GARIS MERAH PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 BALITA NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 YANG ADA DITIMBANG JML BB NAIK % BB NAIK 3
24,591 66,005 27,174 40,618 90,044
BGM 7
% BGM 8
4
16,506 43,537 21,876 35,250 49,962
5
9,483 25,538 13,590 13,709 35,168
6
57.45 58.66 62.12 38.89 70.39
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
70.82
266
0.53
248,432
167,131
97,488
58.33
3,709
2.22
Sumber : Profil Kesehtan Kabupaten Tahun 2007 Balita dan bayi yg ada di wilyaha fungsional posyandu dan terdaftar di posyandu
87
TABEL spm.8 CAKUPAN BAYI, BALITA DAN BUMIL YANG MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 BALITA KABUPATEN/KOTA JUMLAH 3
41,060 66,005 27,174 40,769 90,044
IBU HAMIL % 5
106.92 69.48 98.83 98.00 86.28
MENDAPA T VIT A 2X 4
26,293 45,862 26,857 39,954 60,898
JUMLAH 6
5,234 14,619 6,608 10,964 13,966
MENDAPAT 90 TAB Fe 7
5,794 13,131 5,197 8,849 11,524
MP ASI 10
1,306 6,220 863
JUMLAH 12
242 441 260 108 275
MENDAPAT PERAWATAN 13
242 441 260 108 275
% 14
100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
70,585 24,591
2 KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL*) KAB. SLEMAN
1,302 816
1,302 816
265,052
199,864
75.41
51,391
44,495
86.58
13,831
10,507
75.97
1,326
1,326 100.00
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 *) Balita gizi buruk screening Jumlah balita dan bayi > 6 bulan
88
TABEL spm.9 PRESENTASE AKSES KETERSEDIAAN DARAH UNTUK BUMIL DAN NEONATUS YG DIRUJUK PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
KETERSEDIAAN DARAH NO 1 1 RUMAH SAKIT KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN 2 PUSKESMAS KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI) Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2007 50,951 21,217 41.64 4 3,288 1 47,658 4 236 1 20,976 100.00 7.18 100.00 44.01 SARANA PELAYANAN KESEHATAN YANG ADA 2 3 MEMILIKI AKSES 4 % 5
89
TABEL spm.10 JUMLAH & PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 BUMIL RISTI JUMLAH 1 2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI) 3 5,234 14,619 6,608 10,964 13,602 51,027 4 1,474 3,718 1,322 2,192 2,793 11,499 % 5 23.60 25.43 20.01 19.99 20.53 22.54 BUMIL RISTI DIRUJUK JUMLAH 6 216 230 388 246 445 1525 % 7 28.15 6.19 29.35 11.22 15.93 13.26 BUMIL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANI JUMLAH 8 216 230 388 246 344 1424 % 9 52.05 100.00 100.00 100.00 77.30 93.38 10 5,141 10,212 5,856 9,973 2,539 33,721 NEONATAL RISTI DIRUJUK JUMLAH 11 26 78 53 37 46 240 % 12 0.51 0.76 0.91 0.37 1.81 0.71 NEONATAL RISTI DIRUJUK DAN DITANGANI JUMLAH 13 26 78 53 45 22 224 % 14 100.00 100.00 100.00 121.62 47.83 93.33
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH NEONATAL
90
TABEL spm.11 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN GAWAT DARURAT PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
SARANA KESEHATAN
2
JUMLAH SARANA
3
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT JIWA 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS 5 SARANA KES.LAINNYA JUMLAH (KAB/KOTA)
26 9 18 117 36 206
18 9 8 45 18 98
91
TABEL spm.12 PERSENTASE DESA/KEL DENGAN KLB DITANGANI <24 JAM DAN KEC BEBAS RAWAN GIZI KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 KEC BEBAS RAWAN GIZI (+/-) 3
0 9 12
NO
KABUPATEN/KOTA
% 7
#DIV/0! 100.00 100.00 100.00 100.00
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (KAB/KOTA)
21
438
102
102
100.00
92
TABEL spm.13 AFP RATE, % TB PARU SEMBUH, DAN PNEUMONIA BALITA DITANGANI KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN, 2006 TB PARU NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 AFP 3 3 3 2 0 11 19
[a]
DIOBATI 6
% SEMBUH SEMBUH 7 8 -0.00 28 121 153 302 40.58 64.02 88.44 42.72
PNEUMONIA BALITA JML PEND DITANGANI BALITA 10 11 158 104 21 24 259 566 0 104 21 24 259 408
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH ANGKA KESAKITAN
93
TABEL spm.14 HIV/AIDS DITANGANI, INFEKSI MENULAR SEKSUAL DIOBAT DAN DBD DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
HIV/AIDS IMS DBD DIARE
NO
KABUPATEN/KOTA
JML KASUS
DIOBATI % DIOBATI
JML KASUS
DITANGANI
% DITANGANI
JML KASUS
10
11
12
13
14
15
1 2 3 4 5
KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN
-12 3 0 11
26
-12 3 0 11
26
-57 0 18 2
77
-57 0 18 2
77
JUMLAH (PROPINSI)
94
TABEL spm.15 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
SARANA KES. NO
1
SARANA PENDIDIKAN %
5
PERKANTORAN JUMLAH
12
SARANA LAIN %
14
JUMLAH %
17
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH DIBINA
3 4
JUMLAH
6
DIBINA
7
%
8
%
11
DIBINA
13
JUMLAH
15
DIBINA
16
JUMLAH
18
DIBINA
19
%
20
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/kota TH 2007
80 0 94 290 231
52 320 37
40 135 3 -
84
75
631
606
96
2,495
2,076
83.21
7,066 4,580
64.82
912
695
76.21
493
253
10,328
7,595
73.5
95
TABEL spm.16 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN YANG DIPERIKSA JENTIK NYAMUK AEDES DAN PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH RUMAH/BANGUN AN YANG ADA
3
NO
KABUPATEN/KOTA
2
%
5
%
7
1 2 3 4 5
KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN
682,510
153,416
22.48
117,934
76.87
96
TABEL spm.17 PERSENTASE TEMPAT UMUM SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 TTU JUMLAH DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG ADA NO KABUPATEN/KOTA % SEHAT 8
639 1069 1,143 967 1807 70.22 73.72 77.44 58.61 76.31
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
4
910 1652 3750 1912 2749
5
910 1450 1476 1650 2368
6
100.00 87.77 39.36 86.30 86.14
JML (KAB/KOTA)
10,973
7,854
71.58
71.62
97
TABEL spm.18 PERSENTASE RUMAH TANGGA SEHAT MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI) JUMLAH SELURUHNYA 3
56,720 155,086 99,741 155,675 215,288
JUMLAH SEHAT 6
8,558 13,171 19,691 98,579 49,127
% SEHAT 7
15.09 57.55 66.26 68.65 71.87
682,510
321,274
47.07
189,126
58.87
98
TABEL spm.19 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF PER KABUPATEN/ KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
JUMLAH BAYI 3
4,192 6,642 5,856 3,253 6,664
26,607
7,871
29.58
99
TABEL spm.20 PERSENTASE DESA/KELURAHAN DENGAN GARAM BERYODIUM YANG BAIK MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DESA/KEL
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
3
45 74 88 144 86
4
32 37 -144 46
5
71.11 50.00 -100.00 53.49
JUMLAH (PROPINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
437
259
59.27
100
TABEL spm.21 JUMLAH DAN PERSENTASE POSYANDU MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH POSYANDU NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 PRATAMA 3
4 430 110 299 89
% POSYANDU MADYA 9
6.51 32.88 40.93 37.54 34.12
MADYA 4
41 360 388 547 492
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
932
1,828
1,967
845
5,572
16.73
32.81
35.30
15.17
100
101
TABEL spm.22
PENYULUHAN PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN DAN PENYALAHGUNAAN NAPZA KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
KABUPATEN/KOTA
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
7
100.00 10.46 2.01 3.61
17476 17476
852 852
4.88
4.88
102
TABEL spm.23 RATA-RATA KEBUTUHAN, PENGADAAN, KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL DAN OBAT GENERIK KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 OBAT ESENSIAL NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI) KEBUTUHAN PENGADAAN 3
42 220 165 318 219 -277 219
OBAT GENERIK % 6
95 60 -242 219 76 100
KETERSEDIAAN JUMLAH 5
40 132 --
KEBUTUHAN 7
235 220 165 309 20
PENGADAAN 8
233 121 -213 20
KETERSEDIAAN JUMLAH 9
193 135 219 191 20
4
40 93
% 10
82.13 61.36 132.73 61.98 100.00
964
629
633
66
949
587
758
79.94
Sumber : Seksi Farmamin dan alat Kesehatan Propinsi DIY Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
103
TABEL spm.24 PERSENTASE PENULISAN RESEP OBAT GENERIK PADA APOTEK PER KABUPATEN/KOTA D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PENULISAN RESEP NO 1 1 Kab. Kota 2 Kab. Bantul 3 Kab. Kulon Progo 4 Kab. Gunung Kidul 5 Kab. Sleman KABUPTEN/KOTA JUMLAH RESEP 2 7
1,178,242 239,400 406,652 51,208 925,428 236,168 152,388 193,743 10,514 150,012
% 8
20.04 63.65 47.64 20.53 16.21
2,800,930
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
742,825
26.52
104
TABEL spm.25 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR BAPEL & JAMSOS KARTU DANA PRA LAINNYA JUMLAH TEK SEHAT SEHAT BAPEL JPKM 5 6 7 8 9 10
-0 0 51,169 3,194 -0 1,916 1,100 26,170 -53,772 163,979 241,324 0 -0 0 0 0 -0 10,797 0 0 -98,774 216,050 331,348 211,058
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK 3
-820,550 458,674 720,465 910,586
ASKES 4
-45,002 39,358 37,755 181,694
% 11
-12.04 47.10 45.99 23.18
2 1 KOTA YOGYAKARTA*) 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
2,910,275
303,809
29,186
459,075
857,230
29.46
*) Askeskin
105
TABEL spm.26 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA MISKIN DAN JPKM GAKIN PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PELAYANAN GAKIN NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK MISKIN KK MISKIN MENDAPAT YANKES JUMLAH 4
31,367 60,345 35,417 95,722 50,539 31,367 44,507 34,687 97,905 43,679
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
% 5
100.00 73.75 97.94 102.28 86.43
% 7
100.00 89.11 100.00 -71.45 100.00
% 10
100.00 100.00
1,302
1302 -
100.00
JUMLAH (PROPINSI)
204,668
252,145
84.91
239,485
66.60
2,721
3,584
131.72
106
TABEL spm.27 PERSENTASE PELAYANAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA FORMAL PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
% 6
77.92 62.18 3851
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
JUMLAH (PROPINSI)
Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007
6052
4150
68.57
TABEL spm.28 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PRA USILA DAN USILA PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 PRA USILA (45-59 TH) NO 1 KABUPATEN/KOTA JUMLAH 2 3
40,300 22,620 66,168 120,135
DILAYANI KES 4
40,300 7,135 25,182 86,264
% 5
100.00 31.54 38.06 71.81 -
DILAYANI KES 7
37,044 0 13,634 86,220
JUMLAH 9
79,593 22,620 127,120 238,574 106,882
DILAYANI KES 10
79,593 7,135 38,816 172,484 40,216
% 11
100.00 31.54 30.53 72.30 37.63
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI)
249,223
158,881
63.75
216,435
136,898
63.25
574,789
338,244
58.85
108
TABEL spm.29
CAKUPAN WANITA USIA SUBUR MENDAPAT KAPSUL YODIUM PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
WUS DI DESA/KEL ENDEMIS SEDANG & BERAT NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH DESA/KEL ENDEMIS 3
0 0 0 35
2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
5
0 0 0 8,991
0 0 0 87.66
JUMLAH (PROPINSI)
35
10,257
8,991
87.66
109
TABEL spm.30 PERSENTASE DONOR DARAH DI SKRINING TERHADAP HIV-AIDS PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
DONOR DARAH JML SAMPLE JML POSITIF DARAH HIV/AIDS DIPERIKSA
7 8
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH PENDONOR
6
% POSITIF HIVAIDS
9
1 2 3 4 5
KOTA YOGYAKARTA KAB. BANTUL KAB. KULON PROGO KAB. GUNUNG KIDUL KAB. SLEMAN
35,036 3,347
35,036 3,347
30 2
0
9 41
JUMLAH
TABEL spm.31
PERSENTASE PENDERITA MALARIA DIOBATI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (KAB/KOTA) KLINIS 3
0 2 22,997 645 --
POSITIF 4
0 2 160 17 26
MALARIA % POSTIF 5
0 100.00 0.70 2.64 -
DIOBATI 6
0
% DIOBATI 7
0 0.00
160 17 26
23,644
205
0.87
203
99.02
111
TABEL spm.32
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
PENDERITA
3
KUSTA RFT
4
% RFT
5
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
10 1 9 17 9
10 1 9 17 25
JUMLAH (KAB/KOTA)
46
62
134.78
112
TABEL spm.33
KASUS PENYAKIT FILARIA DITANGANI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
NO 1 KABUPATEN/KOTA 2 PENDERITA PENY FILARIA JUMLAH DITANGANI % DITANGANI 3 4 5 3 0 0 3 0 6 3 0 0 3 0 6 100 0 0 100 0 100
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (KAB/KOTA)
113
TABEL sp.34
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI BAYI PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
JUMLAH BAYI 3
4,975 11,686 5,856 9,827 12,696
NO 1
KABUPATEN/KOTA 2
BCG JUMLAH % 4 5
9,498 11,234 5,100 9,314 15,063 190.91 96.13 87.09 94.78 118.64
DPT1 JUMLAH % 6 7
235 11,252 4,870 8,732 14,842 4.72 96.29 83.16 88.86 116.90
CAMPAK JUMLAH % 12 13
8,000 10,661 4,703 9,058 14,487 160.80 91.23 80.31 92.17 114.11
HEPATITIS B3 JUMLAH % 14 15
647
DO (%) 16
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN JUMLAH (PROPINSI) % BAYI DIIMUNISASI LENGKAP
45,040
50,209 111.48
39,931
88.66
38,497
85.47
44,635
99.10
46,909
104.15
20,735
46.04
-17.48
114
TABEL spm.35 JUMLAH KASUS DAN ANGKA KESAKITAN PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH KASUS PD3I T.NEONA CAMPAK TORUM
6 7
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
DIFTERI
3
PERTUSIS
4
TETANUS
5
POLIO
8
HEPATITIS B
9
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
0 0 0 14 0
0 0 0 17 0
0 39 1 5 6
0 0 0 0 0
0 0 0 0 11
0 0 0 22 32
14
17
51
570
11
54
115
TABEL sp.36 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN/KOTA PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006
PERSEDIAAN AIR BERSIH JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI JUMLAH KK DIPERIKSA % KK MEMILIKI NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KK JAMBAN JUMLAH KK MEMILIKI % KK MEMILIKI TEMPAT SAMPAH JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI % KK MEMILIKI PENGELOLAAN AIR LIMBAH JUMLAH KK DIPERIKSA JUMLAH KK MEMILIKI % KK MEMILIKI
15
10
11
12
13
14
1 KOTA YOGYAKARTA 2 KAB. BANTUL 3 KAB. KULON PROGO 4 KAB. GUNUNG KIDUL 5 KAB. SLEMAN
83.38 157,328
93,674 151,735
JUMLAH (PROPINSI)
97,344 204,131
209.70 249,306
221,226
88.74
116
TABEL spm.37
117
TABEL spM.38 INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT PER KABUPATEN/KOTA, PROPINSI D.I. YOGYAKARTA TAHUN 2006 JUMLAH TEMPAT TIDUR 3
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
NAMA RUMAH SAKIT[a] 2 Kota Yogyakarta RSK Mata Dr.YAP RS PKU Muhamadiyah RS. Bethesda RS. Puri Nirmala RS. D K T RS. Panti Rapih RS. THT Sari Asih RS. Permata Bunda RS. Ludiro Husodotomo RSUD Kota Yogyakarta RSKB. Jenderal Sudirman RSKA. "Empat Lima" Happy Land Bethesda lempuyangwangi Kabupaten Bantul RSUD panembahan Senopati Bantul RSU PKU Muhammadiyah Bantul RSB UMI KHASANAH RSKB Patmasuri RSKIA Permata Husada RS Elisabet
BOR 4
LOS 5
TOI 6
GDR 7
NDR 8
0 43.4 0 57.4
0 4.4 0 5.1
0 5.7 0 3.8
0 4.6 0 4.20
0 2.6 0 2.70
157
63.70
4.2
2.5
2.70
1.00
67 50
2.2 19.1
3.40 4.00
44.7 16
0.40 0.20
0.20 0.20
1 2 3 4 5 6
115 102 37 16
118,3 16,7
4,9 3,2
-0,7 16,5
2,7 1,9
0,9 0,0
21,0
0,0
12,9
5,3
5,3
Kabupaten Kulon Progo 1 RSUD Wates 2 RS Boro RSKB & TRAUMA KHARISMA PARA Kabupaten Gunung Kidul 1 RSUD Wonosari
138 50 23
78.66 13.43 35
4 6 4
1 33 8
41 33 98.1
18.00 25 0.26
125
102,8
4,6
-0,1
2,6
0,7
1 2 3 4 5 6 7 8
Kabupaten Sleman RSUD Sleman RS Harjo Lukito RS Sarjito RSU Baktiningsih RSU Pantirini RSU Loka Pala RSU Panti Nugroho RSK Pura Ibunda
129 32 750 50 37 28 50
87,2
3,7
0,6
3,1
1,2
17,6 20,4
3,3 3,0
13,8 11,8
2,9 2,9
0,8 0,0
Sumber
LAMPIRAN 3
UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
43
bagi laboratorium RS kabupaten/kota dan laboratorium puskesmas di provinsi DIY dan luar DIY, labkes provinsi/kabupaten/kota.
Kemampuan Pelayanan
Kemampuan pelayanan BLK meliputi pemeriksaan laboratorium : 1. Hematologi 2. Kimia Klinik 3. Mikrobiologi 4. Immunologi 5. Toksikologi 6. Kimia Lingkungan 7. Patologi anatomi dan medical forensik 8. Pelayanan rujukan yang meliputi : pemeriksaan laboratorium, sarana, ilmu, dan teknologi. Kegiatan Unggulan 1. Satu-satunya laboratorium kesehatan di Indonesia yang mampu membuat antigen F1 untuk pemeriksaan serologi pes, yang hasilnya setara dengan produk dari Ford Collins Amerika Serikat. 2. Memelihara 302 jenis strain kuman yang sangat bermanfaat untuk penelitian/pendidikan dan program pemantauan Mutu Eksternal Mikrobiologi. 3. Pemeriksaan isolasi virus campak (untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah). 4. Sebagai laboratorium rujukan pemeriksaan NAPZA. 5. Penyelenggaraan Pemantapan Mutu Eksternal (PME)/Uji profisiensi: a. Tingkat Nasional: 120
i. PME Isolasi dan Identifikasi Kuman. ii. Uji kepekaan kuman terhadap antibiotik (peserta balai labkes seluruh Indonesia dan Laboratorium RS). b. Tingkat Regional: PME pemeriksaan kadar gula, cholesterol, SGOT, Total protein, dan bulirubin (Peserta RS pemerintah dan swasta di wilayah propinsi DIY dan jawa Tengah). c. Tingkat propinsi: PME pemeriksaan mikroskopis BTA, malaria, dan telur cacing serta PME pemeriksaan urinalisa (peserta laboratorium kesehatan puskesmas dan RSUD di wilayah propinsi DIY).
***
121
memberikan arah dalam menjalankan tugas yang diamanahkan, Bapelkes telah menetapkan visi sebagai berikut : Menjadi Bapelkes profesional dan mandiri yang mampu menghasilkan SDM kesehatan yang katalistik dalam mendukung terbentuknya masyarakat sehat. Adapun misinya adalah : 1. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan agar mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara lebih profesional. 2. Meningkatkan motivasi belajar tenaga kesehatan agar mampu lebih optimal dalam mengembangkan diri, tim kerja, dan organisasinya serta masyarakat di wilayah kerjanya. 3. Meningkatkan kapasitas dan ketrampilan masyarakat di bidang kesehatan agar mampu melaksanakan upaya-upaya peningkatan kesehatan diri dan lingkungannya secara mandiri.
122
4. Memberikan kontribusi optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pemerintah provinsi DIY. Untuk ke depan, Bapelkes Yogyakarta akan dikembangkan menjadi pusat pelatihan kesehatan bagi tenaga kesehatan masyarakat yang terkemuka di Indonesia dan menjadi pusat konsultasi di bidang kesehatan. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap situasi dan kondisi kotemporer sehingga ke depan dapat dilakukan penyesuaian terhadap perubahan lingkungan y dihadapi oleh organisasi. Dalam rencana pengembangan BAPELKES Jogja tahun 2004-2008 yang telah disusun dengan baik melalui pendekatan Sistem Manajemen pengkajian Strategik untuk berbasis Balanced Bapelkes Scorecard sebagai (BS), maka mewujudkan pusat pelatihan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang terkemuka di Indonesia dan menjadi pusat konsultasi bidang kesehatan, akan dilakukan dalam dengan BS yaitu: 1. Financial Perspective Ditujukan untuk melihat pencapaian hasil keuangan yang optimal dari sisi Bapelkes, melalui laporan keuangan Bapelkes yang dilakukan dengan penghematan anggaran di semua bidang dan pencapaian target pendapatan. Sasaran perspektif ini digambarkan sebagai bentuk efisiensi anggaran dan biaya serta pencapaian target pendapatan dalam menjakankan tugas Bapelkes. 2. Customer Perspective Perspektif ini memberikan gambaran segmen pasara yang dituju dan customer beserta tuntutan kebutuhan yang dilayani oleh Bapelkes. Dengan kata lain, perspektif ini menggambarkan fokus pada 123 rerangka analisis terhadap aspek-aspek yang terkait
pencapaian kepuasan stakeholders yang akan tercermin melalui optimalisasi pemanfaatan Bapelkes oleh segenap stakeholders, baik melalui kegiatan pelatihan maupun non pelatihan serta pemanfaatan fasilitas lainnya. 3. Internal Bussines Perspective Perspektif ini memberikan gambaran yang telah dan perlu dibangun untuk melayani customer, guna mencapai manfaat yang optimal dari hasil interaksi antara Bapelkes dengan stakeholders. Proses interaksi ini dapat diidentifikasi sebagai upaya manajemen internal Bapelkes melakukan pengembangan organisasi dan sumber daya manusia, yang menitikberatkan pada proses operasional internal dan inovasi Bapelkes. 4. Learning and Growth Perspective 5. Perspektif ini merupakan pemacu untuk membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang ada, prasarana sistem informasi, dan suasana lingkungan kerja untuk mewujudkan target keuangan, customer, dan proses bisnis internal Bapelkes. Dengan kata lain, analisis akan difokuskan pada upaya penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten di bidangnya, serta upaya peningkatan produktifitas pegawai dan pengembangan sistem sebagai value dalam mendukung kinerja Bapelkes. FINANCIAL PERSPEKTIF Dari perspektif keuangan, Bapelkes telah berhasil melakukan efisiensi anggaran untuk pos kegiatan rutin dan bagian proyek peningkatan sumber daya kesehatan dari tahun 2004-2006. Efisiensi anggaran harus terus dilakukan dengan tetap mengedepankan target kinerja yang telah ditetapkan. Tingkat penyerapan anggaran yang tidak optimal karena 124
belum dapat dilaksanakannya suatu kegiatan sedapat dihindarkan pada masa yang akan datang.
mungkin
Dari sisi sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah, kinerja Bapelkes sangat baik dari tahun 2004-2006, realisasi PAD Bapelkes secara keseluruhan menunjukkan tren naik, yang selalu melampaui target yang telah ditetapkan. Namun jika dilihat dari realisasi tahun 2006 yaitu rp 100.650.700,- (dari target Rp 64.500.000), maka diperlukan kerja keras untuk mencapai target Rp 200.000.000 pada tahun 2008. TABEL REALISASI ANGGARAN RUTIN BAGIAN PROYEK PENINGKATAN SUMBER DAYA KESEHATAN DAN PAD BAPELKES TAHUN 2004-2006 Tahun 2004 Kegiatan RUTIN APBD ALOKASI* REALISAS* PERSENTASE 445.485.941 354.495.587 79,57% 652.190.450 596.579.050 91,47% 553.431.750 499.222.625 90,20% JUMLAH Tahun 2005 JUMLAH Tahun 2006 JUMLAH
PROGRAM SUMBER DAYA KESEHATAN ALOKASI REALISASI PERSENTASE PAD BAPELKES ALOKASI REALISASI 58.894.000 68.648.500 48.712.000 66.055.250 64.500.000 100.650.700 490.197.000 438.196.650 89,39% 23.150.000 215.834.000 96,72% 237.390.000 153.158.025 64,51%
125
PERSENTASE
116,56%
135,6%
155,9%
PAD KLINIK BERSALIN DAN RUANG PERAWATAN ALOKASI REALISASI PERSENTASE 15.367.000 20.319.000 132,22% 19.350.000 18.161.000 93,86%
Sumber : Realisasi PAD Bapelkes tahun 2004,2005, dan 2006 Keterangan : * = di luar gaji pegawai
126
4. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan di bidang penyakit paru STRATEGI 1. Pengembangan ketersediaan sarana dan prasarana 2. Pengembangan ketersediaan perbekalan kesehatan 3. Pengembangan sumber pembiayaan 4. Pengembangan produk layanan 5. Pengembangan SDM 6. Pengembangan Iptek dan sistem informasi 7. Menjalin jejaring dalam rangka surveilans penyakit paru berbasis klinis dan penanggulangan faktor resiko 8. Mengembangkan diklat paru 9. Mengembangkan penelitian terhadap masalah kesehatan paru masyarakat dalam rangka deteksi dini, faktor resiko dan upaya terpadu dalam penanggulangannya
KEGIATAN TAHUN 2006 1. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Paru dan Paru Sehat Konsultasi berhenti merokok Untuk mewujudkan masyarakat bebas asap rokok, maka BP4 Yogyakarta bekerjasama dengan Bioetika dan Humaniora Fakultas Kedokteran UGM dalam hal konsultasi berhenti merokok. Pasien atau keluarga pasien yang merokok dimotivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok dengan kesadaran sendiri. Dalam konsultasi tersebut selain diberi nasehat juga diberi leaflet yang dapat dibaca dirumah dan atau orang lain sehingga 127
program berhenti merokok dapat meluas ke lingkungan sekitar pasien. Konsultasi berhenti merokok ini tidak dibatasi bagi pasien atau keluarga pasien saja tetapi terbuka bagi masyarakat yang ingin terbebas (gratis). Pojok DOTS DOTS sangat penting untuk penanggulangan TBC selama lebih dari satu dekade, dan tetap menjadi komponen utama dalam strategi penanggulangan TBC yang terus diperluas, termasuk pengelolaan kekebalan obat TBC, TBC terkait HIV, penguatan sistem kesehatan, keterlibatan seluruh penyedia kesehatan dan masyarakat, serta promosi penelitian. Pasien yang telah di diagnosa Tuberkulosis akan masuk ke pojok DOTS untuk mendapatkan penyuluhan tentang penyakit TBC, hal-hal yang harus dilakukan untuk menghindari penularan kepada orang lain serta proses pengobatan untuk menuju kesembuhan dan dilakukan pencatatan lengkap mengenai status pasien TBC. Selain itu bagi pasien yang tempat tinggalnya jauh ditawarkan untuk dirujuk diagnosa ke Puskesmas terdekat. Penyuluhan Umum a. Penyuluhan kelompok BP4 Yogyakarta berusaha meningkatkan pengetahuan bagi pasien dan keluarga pasien dengan cara menggalakkan penyuluhan. Penyuluhan dilaksanakan oleh tenaga 128 dari kebiasaan merokok. Semua yang ingin berkonsultasi berhenti merokok tidak dipungut biaya konsultasi
kesehatan BP4 Yogyakarta, dimana materi yang diberikan sesuai dengan akan akan kompetensi memberi memberi masing-masing, misalnya obat, usaha apoteker sanitarian penyuluhan penyuluhan tentang tentang
kesehatan pribadi dan lingkungan. Agar proses penyuluhan lebih menarik minat pasien dan keluarga pasien maka tampilan b. Spot radio Disamping penyuluhan, BP4 Yogyakarta juga membuat spot radio yang disiarkan di radio-radio. Radio yang dipilih adalah radio yang mempunyai jangkauan luas untuk wilayah DIY dan kabupaten disekitarnya (Klaten, Boyolali, Purworejo, Temanggung dll). Diharapkan dengan penyiaran spot radio tersebut, masyarakat DIY dan sekitarnya mengetahui bahwa ada suatu lembaga pemerintah yang dapat membantu mereka terbebas dari penyakit yang berhubungan dengan paru dan terjangkau. c. Dialog interaktif Dialog interaktif juga dilaksanakan untuk promosi BP4 dan penyakit paru. Dialog interaktif dilaksanakan oleh dokter BP4. Pemilihan radio adalah yang memiliki jangkauan luas dan pendengar pada segmen kelas menengah ke bawah. d. Pameran kesehatan Dalam rangka pameran Sekatenan yang diselenggarakan oleh pemerintah provinsi DIY, BP4 Yogyakarta selaku UPT 129 saluran pernapasan dengan dilengkapi peralatan yang memadai dan tarif yang penyuluhan dibuat menarik dan dengan membagikan leaflet.
Dinkes Prov. DIY berusaha untuk menyukseskannya. Pameran tersebut dilaksanakan pada bulan April selama 1 minggu, yang diikuti oleh seluruh jajaran pemerintahan dan masyarakat DIY. Stand BP4 Yogyakarta menampilkan pelayanan yang bisa dilaksanakan antara lain spirometri, EKG, dan infraphill serta menampilkan contoh-contoh hasil foto rontgen. 2. Kegiatan Pelayanan Masyarakat Miskin (Askeskin) Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien Askeskin rawat jalan dan rawat inap dapat dilihat pada diagram berikut : Kunjungan Pasien Ask skin Rawat Jalan Tahun 2006
27 21 14 7 23 15 13 13 12 13 12 28
Jan Feb Mar April Mei Juni JuliAgust Sept Okt Nov Des
Orang
130
Kunjungan Pasien Askeskin Rawat Inap Tahun 2006 178 163 148 135132 87 37 27 11 7 4 6 8 14 14 11 15 13 2 6 Jan Mar Mei Jul Sept Nov Orang 3. Hari Rawat 55 62 63
134
Kegiatan Diagnosa Penyakit a. Foto Thorax Tabel Laporan Pemeriksaan Radiologi di BP4 Yogyakarta
Jumlah Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Unit Minggiran Foto Thorax 3925 Unit Bantul 447 Unit Wates 1205 Unit Rawat Inap Kotagede 2046 Unit Rawat Inap Kalasan 1419 9042 Jumlah
131
- Hitung leukosit - Laju endap darah - Eosnofil Urin Sputum - Mikroskopis : BTA (+) = orang = prep BTA (-) = orang = prep Gram - Biakan Uji Resistensi OAT Biokimia Gula darah Faal hati : SGOT SGPT Faal ginjal : Ureum Creatinin Lain-lain Kolesterol Asam urat Widal JUMLAH PEMERIK : Trigliserida
953 952 0 48
196 194 0 0
217 217 0 0
462 754 0 59
100 341 0 88
23 60 183 480 0 0 0
60 30 32 14 14 0 7 4 0 7647
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1306
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1740
51 57 57 3 3 0 0 2 0 5141
d. Spirometri 132
Sumber : Laporan bulanan kegiatan BP4 Yogyakarta tahun 2006 f. USG Laporan Pemeriksaan USG BP4 Yogyakarta tahun 2006
Jumlah Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Unit Minggiran USG 106 Unit Bantul 0 Unit Wates 0 Unit Ranap Kotagede 0 Unit Ranap Kalasan 0 106 Jumlah
133
4.
Kegiatan Pengobatan Penyakit a. Nebulizer Laporan Tindakan Nebulizer BP4 Yogyakarta tahun 2006
Jumlah Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Unit Minggiran Nebulizer 168 Unit Bantul 28 Unit Wates 237 Unit Ranap Kotagede 239 Unit Ranap Kalasan 83 755 Jumlah
Sumber : Laporan bulanan kegiatan BP4 Yogyakarta tahun 2006 b. Punksi Pleura Laporan Tindakan Punksi BP4 Yogyakarta tahun 2006
Jumlah Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Unit Minggiran Punksi 2 Unit Bantul 0 Unit Wates 0 Unit Ranap Kotagede 123 Unit Ranap Kalasan 25 150 Jumlah
5.
Kegiatan Rehabilitasi Perawatan Penyakit Paru a. Fisioterapi Laporan Tindakan Fisioterapi BP4 Yogyakarta tahun 2006
Jumlah Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Unit Minggiran Fisioterapi 69 Unit Bantul 1 Unit Wates 0 Unit Rawat Inap Kotagede 47 Unit Rawat Inap Kalasan 21 138 Jumlah
134
Fisioterapi merupakan bagian dari tenaga medis yang bertanggung jawab dalam pelayanan rehabilitasi medik. BP4 Yogyakarta sebagai tempat pelayanan kesehatan paru, sehingga mempunyai banyak permasalahan yang berkaitan dengan aktifitas fisik dan kemampuan fungsional sebagai akibat langsung maupun ikutan dari penyakit paru. Menyikapi hal tersebut maka fisioterapi melakukan upaya secara promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif . 1. Upaya promotif dan preventif : upaya ini dilakukan untuk lebih mengenalkan fisioterapi pada paru kepada masyarakat dan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang upaya upaya untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih parah. Upaya ini dilakukan secara perseorangan maupun kelompok, secara langsung oleh terapis sendiri maupun dengan bekerjasama dengan bagian 2. penyuluhan dalam memberikan materi penyuluhan. Upaya kuratif : melakukan terapi langsung kepada penderita penyakit paru, diantaranya dengan memberikan terapi latihan baik latihan fisik maupun latihan olah pernapasan yang dilakukan secara perseorangan maupun kelompok, penyinaran dengan lampu infra merah, memberikan terapi penguapan dengan nebulizer maupun pemeriksaan faal paru dengan menggunakan spirometri. 3. Upaya rehabilitatif : melakukan kegiatan dengan tujuan untuk memberikan atau mengembalikan kembali fungsi paru, serta mengoptimalkan fungsi paru yang sedang sakit. 135
Usaha yang dilakukan adalah dengan memberikan latihan secara teratur dan terarah, diberikan pada saat kunjungan maupun sebagai program latihan dirumah. 6. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan BP4 Yogyakarta sebagai sarana pelayanan kesehatan merupakan tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat sehingga dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Untuk menghindari diantaranya : 1. Penyehatan Air Untuk mengetahui kualitas air bersih dilakukan pemeriksaan kimiawi dan bakteriologis. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa untuk BP4 Kotagede dan Minggiran memenuhi syarat baik untuk parameter bakteriologis maupun kimiawi. Untuk BP4 Kalasan didapatkan hasil tidak memenuhi syarat pada parameter bakteriologis (didapatkan angka MPN Coliform total melebihi batas). Upaya penyehatan air yang dilakukan adalah dengan memasang Chlorin diffuser pada tandon air. 2. Pengelolaan Limbah Dari kegiatan pelayanan yang dilakukan di BP4 Yogyakarta dihasilkan limbah yang berwujud padat maupun cair. Limbah cair berasal dari laboratorium, ruang pencucian film, dapur, kamar mandi, WC dan ruang pencucian linen. Limbah cair disalurkan ke sumur peresapan. Untuk BP4 Minggiran limbah dari ruang cuci film dan laboratorium diolah dengan proses aerasi resiko tersebut maka dilakukan kegiatan sanitasi
136
dan biofilter sebelum disalurkan ke peresapan (IPAL dibangun tahun 2006). Limbah padat dihasilkan dari kegiatan perawatan (limbah medis), dapur dan kegiatan perkantoran (nonmedis). Dalam pengelolaannya dipisahkan antara limbah medis dan nonmedis dengan menyediakan bak penampung yang berbeda. Limbah medis dimusnahkan dengan incenerator (untuk BP4 Minggiran dan Kotagede) atau dikirim ke sarana pelayanan kesehatan terdekat yang memiliki incenerator (untuk BP4 Kalasan). Limbah nonmedis dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan di luar area BP4. 3. Penyehatan Ruang dan Halaman Upaya penyehatan ruang yang dilakukan di BP4 Yogyakarta antara lain adalah kegiatan pembersihan lantai, sterilisasi ruangan (dengan lampu UV), penyediaan tempat berdahak pasien, 4. penghawaan dan pengaturan udara dengan penghawaan alamiah, exhaust fan, kipas angin dan ac. Pengendalian serangga /vektor Untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk dilakukan pengamatan jentik di bak bak air dan dilakukan pengurasan. Sedangkan untuk mencegah berkembangbiaknya lalat dan kecoa dilakukan pengosongan bak sampah setiap hari dan pengangkutan sampah ke luar BP4. 7. Kegiatan Gizi Paru Kegiatan bagian gizi BP4 Yogyakarta tahun 2006 meliputi 4 kegiatan pokok yaitu : 1. Pengelola makanan pasien 137
Meliputi sub kegiatan : - Perencanaan bahan makanan yang akan digunakan baik jumlah maupun macamnya. - Belanja bahan makanan baik secara harian (bahan makanan segar) maupun berkala (bahan makanan kering) - Penyimpanan bahan makanan - Persiapan pengolahan bahan makanan - Pengolahan bahan makanan - Persiapan penyajian dan distribusi makanan - Pencatatan jumlah dan macam diet yang dapat terlayani 2. Pelayanan gizi di ruang perawatan - Penyediaan diet pasien Pada dasarnya diet utama yang diterapkan adalah TKTP, akan tetapi pada kondisi khusus melayani diet khusus seperti diet lunak, rendah garam dan DM walaupun be;um maksimal. Diet DM tahun 2006 di Unit Rawat Inap Kotagede dan Kalasan sebanyak 159 kasus, RG 8 kasus, Tipoid 7 kasus, Kolesterol 5 kasus dan dirt lunak sebanyak 89 kali. - Penyuluhan ruangan Diberikan untuk pasien Rawat inap yang baru masuk, materi penyuluhan adalah pentingnya makanan untuk kesembuhan. 3. Penyuluhan & konsultasi gizi - Penyuluhan pasien rawat inap dan penyuluhan kelompok - Konsultasi gizi diberikan pada pasien dengan keluhan gizi. Konsultasi yang sudah dilakukan meliputi konsultasi DM, kolesterol, asam urat, thipoid, pasien dengan berat badan
138
kurang/kurus, pasien dengan kesulitan makan (mual, muntah, mulut pahit, mulut kering dsb). Untuk tahun 2006 konsultasi DM sebanyak 36 kali (9 rawat jalan dan 27 rawat inap), RG 2 kali, Thypoid 1 kali, kolesterol 1 kali, diet hati 1 kali, dan asam urat 7 kali. 4. Penelitian dan pengembangan gizi terapan Penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan dalam bentuk sederhana meliputi survei menu favorit pasien dan jam makan ideal serta menghitung rata-rata sisa makanan pasien. Penelitian dilakukan di BP4 Kota Gede dengan jumlah sampel 45 pada pasien rawat inap bulan Pebruari sampai Maret 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekstur/penampilan menu makanan sesuai dengan keinginan pasien. Menu pagi yang diinginkan sebagian besar pasien adalah orak arik pada pukul 07.30, menu siang adalah sayur sop pada pukul 12.00 dan menu sore adalah oseng-oseng pada pukul 17.00. 8. Kegiatan Elektromedis Untuk kegiatan pelayanan pasien di BP4 Yogyakarta diperlukan alatalat kedokteran dan alat laboratorium contohnya EKG, USG, pesawat rontgen, spirometer, nebulizer, stetoskop, tensimeter, lampu infra red, photometer, centrifuge, water bath, mikroskop dan lain-lain. Agar alatalat tersebut dapat digunakan dengan baik dan hasil dari pemeriksaan alat tersebut valid maka perlu dilakukan beberapa kegiatan yaitu : a. b. c. Pemantauan fungsi alat Pemeliharaan alat secara berkala Pengujian atau kalibrasi alat 139
d. e. 9.
Kegiatan Penelitian dan Pengembangan - Survei Kepuasan Pelanggan Survei kepuasan pelanggan yang dilaksanakan pada awal tahun 2006 diseluruh unit BP4 Yogyakarta, mengambil sampel secara random dimana tiap-tiap unit diproporsikan sesuai jumlah pasien yang datang berkunjung. Survei ini dilaksanakan dengan cara pengisian kuesioner oleh pasien atau keluarga pasien sendiri yang dibantu oleh petugas. Petugas yang diserahi tanggungjawab untuk melaksanakan pengambilan pendapat pelanggan tersebut adalah pegawai BP4 Yogyakarta yang tidak memakai seragam dan ditempatkan di luar tempat kerja asal. Hal ini dimaksudkan agar pasien atau keluarga pasien tidak merasa diintervensi oleh pihak BP4 Yogyakarta, sehingga akan memberikan jawaban yang cenderung memuaskan pihak BP4. Survei kepuasan pelanggan tersebut mengambil 384 sampel yang tersebar di 5 unit BP4, dan mendapatkan hasil : a. Unit Minggiran b. Unit Bantul c. Unit Wates : 75.3 kategori B (Baik) : 75.4 kategori B (Baik) : 76.3 kategori B (Baik) : 75.8 kategori B (Baik)
d. Unit Kotagede
e. Unit Kalasan : 75.2 kategori B (Baik) Dari hasil tersebut di kumpulkan menjadi kepuasan pelanggan BP4 Yogyakarta dengan skor 75.7 kategori B (Baik) 10. Kegiatan Rawat Jalan dan Rawat Inap a. Rawat Jalan 140
Dari kunjungan tersebut didapat 10 besar penyakit bagi pasien baru : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Bronkhitis kronik 4215 kasus Asma 2193 kasus Common cold 913 kasus Pneumonia bakteri 588 kasus Fibrosis 576 kasus TB BTA (+) 491 kasus COPD 488 kasus Bronkhiektasis 461 kasus Pneumonia non spesifik 350 kasus
b.
Rawat Inap Hasil Kegiatan Unit Rawat Inap Kotagede dan Kalasan Tahun 2006 No. 1. Hasil Kegiatan Jumlah penderita dirawat Kotagede 475 orang Kalasan 191 orang Jumlah 666 orang 141
2. 3. 4.
Dari kunjungan rawat inap tersebut, 10 besar penyakit yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. BTA (+) 159 kasus Pleura effusi 92 kasus COPD 76 kasus BTA (-) 75 kasus Fibrosis paru 53 kasus Bronkhiektasis 50 kasus Asma 44 kasus Tumor 38 kasus Pneumonia 36 kasus
10. Kelainan jantung 32 kasus 11. Hasil Pelaksanaan DOTS a. Penemuan Penderita TB Penemuan Penderita Tahun 2006
Evaluasi Jumlah suspek BTA (+) baru yg ktm Prop BTA (+) baru thd suspek BTA(+) baru diobati BTA (-) yang diobati Ekstra paru Kambuh TB kronis Unit Minggiran 1108 205 18.50 115 52 7 6 5 Unit Bantul 124 20 16.13 18 3 0 0 0 Unit Wates 243 47 19.34 26 6 6 0 0 Unit Ranap Kotagede 734 115 15.67 44 23 6 5 0 Unit Ranap Kalasan 237 62 26.16 43 15 5 1 0 Jumlah
142
b. Konversi Penderita Periode Januari s/d September 2006 Konversi Penderita Periode Januari s/d September 2006
Unit Evaluasi Jumlah penderita BTA(+) baru yang diobati K1 Konversi Pasien yang tetap BTA (+) Pasien yang tidak diperiksa BTA Pasien meninggal, Pindah dan default Angka Konversi Jumlah penderita gagal & kambuh yang diobati K2 Konversi Pasien yang tetap BTA(+) Pasien yang tidak diperiksa BTA Pasien meninggal, pindah, dan default Angka konversi Minggiran 89 75 7 0 7 84.27 5 3 1 0 1 60.00 Unit Bantul 17 13 1 0 3 76.47 0 0 0 0 0 Unit Wates 18 12 3 0 3 66.67 0 0 0 0 0 Unit Ranap Kotagede 37 33 2 0 2 89.19 5 4 1 0 0 80.00 Unit Ranap Kalasan 29 25 3 0 1 86.21 2 2 0 0 0 100.00 190 158 16 0 16 83.16 12 9 2 0 1 75.0 Jumlah
c. Hasil Akhir Evaluasi TB Tahun 2005 Hasil Akhir Evaluasi TB Tahun 2005
Evaluasi Jumlah penderita BTA (+) baru yg diobati K1 Sembuh Pengobatan Lengkap Meninggal Gagal Default/droup out Pindah Unit Minggiran 120 Unit Bantul 18 Unit Wates 45 Unit Ranap Kotagede 40 Unit Ranap Kalasan 34 Jumlah 257
106 1 1 2 9 1
15 1 1 0 1 0
37 0 2 2 4 0
37 0 0 1 2 0
32 0 0 0 2 0
227 2 4 5 18 1
143
Angka kesembuhan Angka sukses Angka droup out Jumlah penderita BTA (-) yang diobati Pengobatan lengkap Meninggal Gagal Default/droup out Pindah Angka pengobatan lengkap Angka droup out Jumlah penderita BTA(+) yg gagal & kambuh yg diobati K2 Sembuh Pengobatan lengkap Meninggal Gagal Default/droup out Pindah Angka kesembuhan Angka sukses Angka droup out
0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 -
1 0 0 0 0 0 -
144
Jumlah
59
34
20
123
***
145