Professional Documents
Culture Documents
\
|
+ =
L . V
v
L . g
V
F
A .
R
2
Gambar Metode Menurut Tefler
Selanjutnya tahanan kapal dapat dihitung dengan rumus
|
.
|
\
|
=
s S s Ts Ts
S . V .
2
1
C R
Dimana : Vs = kecepatan kapal,
Ss = permukaan basah kapal
Ps = Massa jenis air laut.
10 RESISTENCE OF SHIP
4. MetodeYamagata
Metode perhitungan tahanan kapal ini diperkenalkan oleh Dr. Yamagata. Pada metode
ini banyak menggunakan diagram. Metode Yamagata hanya diperhitungkan tahanan
gesek dan tahanan sisa, Koefisien tahanan sisa kapal sesungguhnya kemudian
digambarkan pada diagram, dan merupakan koefisien tahanan sisa kapal dengan ratio
B/L = 0,1350 dan B/T + 2,25. Jika harga B/L dan B/T tidak sesuai maka rasio B/L dan
B/T harus dikoreksi.
Urutan perhitungan Metode Yamagata adalah sebagai berikut:
1. Koefisien tahanan sisa (Cro) ditentukan dari diagram yang merupakan fungsi dari
angka Froude (Fn) dan koefisien Blok (Cb).
2. Apabila rasio B/L tidak sama dengan rasio kapal standar (B/L=0,1350) , maka
koefisien resistance hasil pembacaan diagram harus dikoreksi dengan
menggunakan diagram.
3. Apabila rasio B/T tidak sama dengan rasio kapal standar (B/T = 2,25), maka
koefisien resistance hasil pembacaan diagram harus dikoreksi dengan
menggunakan diagram.
11 RESISTENCE OF SHIP
Gambar Koefisien Tahanan Sisa Untuk Standar Hull
12 RESISTENCE OF SHIP
Gambar Koreksi Nilai B/L
Gambar Koreksi Nilai B/T
13 RESISTENCE OF SHIP
Koreksi Lain
Koreksi Appendages (C)
Pertambahan Resistance (%)
4. Residual resintance coefficient diperoleh dari penjumlahan point 1, 2, 3, dan 4 yaitu :
Cr = kr (Cro + ( Cr)B/L + ( Cr)B/T (1 +C%)
Dimana : kr = 1 untuk single screw
kr = 1,1 - 1,2 untuk twin screw
5. Tahanan sisa (Residual Resistance) diperoleh dengan persamaan:
R = Cr. .V
2/3
.V
2
.10
-3
(KN)
6. Koefisien tahanan gesek (Frictional Resistance Coeffisient) ditentukan dengan rumus
Schoenherr:
Cf = 0,463 (10 log Rn)
-2,6
Dimana : Rn = V.L/
Akibat kekasaran permukaan badan kapal, maka Cf
Cf = 1,04 Cf
Hambatan gesek diperoleh dari persamaan :
Rf = S V
2
10
-3
Cf (KN)
Dimana: S = Luas bidang basah kapal
= 1,053L B (1,22 T/B + 0,46) Cb + 0,765)
7. Tahanan total kapal
Rt = Rr + Rf (KN)
8. Daya efektif kapal (HP)
EHP = Rt V / 75 (HP)
14 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 4,0
15 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 4,5
16 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 5,0
17 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 5,5
18 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 6,0
19 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 6,5
20 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 7,0
21 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 7,5
22 RESISTENCE OF SHIP
Koefisien Tahanan Sisa Untuk Harga Koefisien Prismatik 8.0
5. Perhitungan Tahanan Dengan Metode Holtrop-Mennen
23 RESISTENCE OF SHIP
Pada beberapa metode perhitungan hambatan kapal terdapat peninjauan yang
berdasarkan suatu kesepakatan, seperti pada pengestimasian nilai hambatan haluan
gembung yang hanya meninjau haluan genbung tersebut secara terpisah. Atas dasar itulah
J.Holtrop dan G.G.J.Mennem membuat suatu metode yang mengandalkan ketepatan
perhitungan dengan pengambilan data dan pengolahannya secara statistic yang kemudian
dikenal dengan Metode Prediksi Daya Efektif Statistik atau disingkat Metode Tahanan
Kapal Statistik.
Berdasarkan buku resistance and propulsion of ship, tahanan total yang terjadi pada
sebuah kapal dapat dihitung dengan memakai rumus ;
RT = V
2
S CT (kg)
Dimana ; RT = tahanan total kapal (kg)
CT = koefisien tahanan total
f = massa jenis fluida (kg/m
3
)
V = kecepatan kapal (m/s)
S = luas bidang basah (m
2
)
Koefisien tahanan total sebuah kapal dapat diuraikan sebagai berikut ;
CT = CF + CR + CA
Dimana : CT = koefisien tahanan total
CF = koefisien tahanan gesek
CR = koefisien tahanan sisa
CA = koefisien tahanan tambahan
Langkah dalam perhitungan tahanan kapal dengan metode Holtrop adalah sebagai berikut :
1. Penentuan Tahanan Gesek (RF)
a. Penentuan harga koefisien gesek (CF)
Harga koefisien gesek ditentukan berdasarkan persamaan ITTC 1957 sebagai
berikut (Harvald, 1992) :
( )
2
10
F
2 Rn log
0.75
C
=
Dimana: CF = koefisien tahanan gesek
Rn = angka Reynolds
Vs = kecepatan kapal (m/s)
v = viskositas kinematis fluida
= 1,1883 x 10
-6
(m
2
/s)
b. Perhitungan panjang bagian kapal yang mengalami tahanan langsung (length of
run) ditentukan dengan persamaan:
( )
)
`
+
=
1 C 4
L C 0,06 C 1
L L
P
CB P P
PP R
Dimana : LR = panjang bagian kapal yang menngalami tahanan langsung (m)
24 RESISTENCE OF SHIP
LPP = panjang kapal (m)
CP = koefisien prismatic horizontal
%LCB = presentase letak titik tekan
c. Perhitungan harga faktor lambung (1 + K1)
Faktor lambung yang memperlihatkan hubungan tahanan viskositas bentuk
Lambung dengan tahanan gesek dapat dicari dengan persamaan:
( )
0,604247
P
0,36486
3
WL
0,121563
R
WL
0,46106
WL
1,06806
WL
R
C 1 /
L
L
L
L
T
L
B
0,487118 0,93 L
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
+ =
2. Perhitungan tahanan gesek (RF) ditentukan dengan persamaan :
) K (1 C S V
2
R
1 F
2
S F
+ =
Dimana : f = massa jenis fluida
= 104,51 kg/m
3
(air laut)
= 101,96 kg/m
3
(air tawar)
S = luas permukaan basah (m
2
)
(1+K1) = harga faktor lambung
3. Penentuan Tahanan Bagian Tambahan (RAP)
a. Perhitungan harga tahanan bagian tambahan (RAP) dapat ditentukan dengan rumus:
) K (1 C A V
2
R
2 F S
2
S AP
+ =
Dimana : As = luas bagian bagian tambahan (m
2
)
(1+K2) = harga faktor bagian tambahan
b. Perhitungan harga faktor bagian tambahan (1 + K2 ) dengan persamaan sebagai
berikut :
( )
1
2
2
E
E
K 1
= +
25 RESISTENCE OF SHIP
Tabel Penentuan Harga Faktor Bagian Tambahan
4. Penentuan Tahanan Akibat Gelombang (RW)
Perhitungan tahanan akibat gelombang (RW) dapat dihitung dengan persamaan:
( ) ( )
+
|
|
.
|
\
|
=
5 2
n
1
P Cos M
0,9 x F
M
f 5 2 1
e g P C C Rw
Dimana : RW = tahanan akibat gelombang (Ton)
( ) 90
B
T
L
B
2223105
C
1,07961
3,78613
WL
1
|
.
|
\
|
|
|
.
|
\
|
=
= sudut kemiringan (entrance)
= 125,67 x B/LWL 162,25 x (CP)
2
+ 234,3 x (CP)
3
+ 0,155x %LCB
( )
| |
10 1,89
2
e
1
C
=
M
C T B
TS
A 0,8
1
5
P
=
26 RESISTENCE OF SHIP
5. Perhitungan tahanan tekanan tambahan dari haluan gembung dekat permukaan air (RB)
dapat dihitung dengan persamaan:
( )
(
+
(
(
(
=
|
|
.
|
\
| 2
3
pb
3
3
2
B
Fn 1
Fni
e
ABT
g 0,11 R
6. Perhitungan tahanan tambahan akibat adanya transform yang terbenam(RTR), dapat
dihitung dengan persamaan:
( )
K TS
2
TR
C 0,2 1 A V f 0,5 R =
Dimana :
) C (B B
A g 2
V
C
WL
TS
S
K
+
=
7. Perhitungan tahanan akibat korelasi model kapal (RM)
Penentuan harga tahanan akibat korelasi model (RM) dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan:
a
2
s
f
M
C S V 2
R
=
Dimana : RM = tahanan korelasi model
f = massa jenis fluida (kg/m
3
)
Vs = kecepatan kapal (m/s
S = luas bidang basah kapal (m
2
)
Ca = koefisien korelasi model
8. Penentuan tahanan total (RT)
Setelah kesemua tahanan diatas sudah diperoleh maka harga tahanan total dapat
diperoleh dengan menjumlahkan keseluruhan tahanan yang sudah diperoleh dengan
persamaan:
RT=RF+RAP+RW+RB+RTR+ RM