You are on page 1of 2

Pada tahun 1980 usaha pembentukan ulang dari pandangan proaktif kepemerintahan d an kenegaraan menjadi reaktif dan minimalis.

Para pemimpin politik telah menggun akan empat instrumen pada pendekatannya: 1. Imposisi koherensi melalui dekrit ekonomi-makro daripada melalui deliberasi e ksekutif; 2. Personalisasi dari keinterelasian antara pemimpin politik dan berokrasi-beror asi karir; 3. Otomasi penganggaran; 4. Pada bentuk ini, telah membuktikan hal ini lebih kuat daripada demokrasi tingkat lanjut. Sistem Anglo-Amerika (Australia, kanada, Selandia Baru, Inggris Raya, d an Amerika Serikat) telah merangkul kebijakan keuangan pilihan publik dan sudut pandang managerialist dari pembentukan kembali layanan publik. Di segala kasus, efek kuat dari neo-liberalisme selama beberapa dekade terakhir telah mendorong p ergerakan menuju pengetatan pengeluaran dan usaha untuk membuat pemerintah supay a beroperasi seperti bisnis. Sudut Pandang Alternatif dari Manajemen Anggaran Dan Publik: Perkembangan Piliha n Publik Pilihan publik sebagai sudut pandang intelektual muncul pada pertengahan 1960an di tengah-tengah para masyarakat yang percaya bahwa pemerintah telah tumbuh terl alu besar. Pendekatan Reagan untuk menganggarkan pengeluaran merupakan pengaplikasian perta ma di teori pilihan publik pemerintahan Amerika Serikat. Bagaimanapun juga, kone ksi antara kebijakan Thatcher dan pilihan publik sebagai instansi dimana kepemim pinan politik sangat jelas datang dibawah pengaruh teori neo-liberalisme yang di kumandangkan William Niskanen. Di tengah-tengah tokoh tokoh kunci pada pergerakan pilihan publik, William Niska nen memberikan analisa paling berkembang dari apa saja yang menyusahkan pengangg aran pengeluaran. Dia menggambarkan organisasi-organisas ini dibagi menjadi dua kriteria: Pemilik dan pekerja biro tidak memperoleh pemasukan personal dari keun tungan organisasi; Dan bagian terakhir dari pemasukan pertumbuhan pendapatan ber asal dari pemberian dan hibah, daripada penjualan. Manajemen dan Pilihan Publik di Whitehall Ketika kita kembali ke perkembangan dan integrasi kebijakan ekonomi, kita menemu kan Inggris yang memiliki alat struktural yang lebih homogen daripada yang kita temukan di Departemen Satu (Departemen Keuangan) Amerika Serikat, yang mengontro l semua unit agensi pusat untuk bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan ekono mi. Beberapa pegawai Departemen Keuangan berargumen bahwa pemusatan control disa mping kebijakan ekonomi membuat satu departemen berasal dari konvensi konstituis ional. Kebijakan manajemen telah membuktikan sebagai area dimana Departemen Keuangan ti dak mendapatkan keuntungan secara konsisten dari peran dominannya. Dengan seirin gnya waktu, Departemen keuangan melibatkan dirinya sendiri pada kebijakan-kebija kan umum manajemen. Bagaimanapun juga, sejak ditutupnya CSD, unit-unit peninggal an beroperasi pada Kantor Kabinet telah memainkan peranan penting pada pemilihan personel senior dan pembelaan dari inovasi manajemen. Bermain kartu personalisasi Pelaksanaan managemen dan pilihan publik di sistem Anglo-Amerika telah melibatka n lebih dari sekadar pentingnya kepemimpinan pilitik neo-liberal. Ini juga membu tuhkan identitas kepemimpinan politik dan penghargaan sebagai pegawai masyarakat

yang baik. Durasi yang panjang dari pemerintahan Thatcher memperbolehkan perdana menteri un ntuk meninggalkan jejaknya pada tingkat kekuasaan tertinggi layanan sipil perman en. Masalah review kolektif dari pengeluaran Prinsip automasi dari keputusan anggaran yang diajarkan Niskanen tentu saja meng ambil prasangka dari perlengkapan kolektif untuk

You might also like