You are on page 1of 77

BAB I PENDAHULUAN

A.

DESKRIPSI Dalam modul ini akan mempelajari tentang standar kompetensi Keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup, yang mencakup kompetensi dasar : Mendeskripkan keselamatan kesehatan kerja, Melaksanakan Prosedur keselamatan kesehatan kerja, Menerapkan konsep lingkungan hidup, Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan . Modul ini mempunyai keterkaitan dengan modul lain seperti mengidentifikasi serat tekstil,pengujian benang tekstil, proses pencelupan dan sebagainya, sebagai pendukung untuk melaksanakn keselamatan kesehatan kerja pada setiap kegiatan. Adapun hasil belajar yang bakan dicapai setelah menguasai modul ini, peserta didik diharapkan dapat memahami dan mengaplikasikan disetiap kompetensi sesuai kompetensi keahlian teknik penyempurnaan tekstil

B.

PRASYARAT Dalam mempelajari modul ini peserta didik sudah memahami dalam hal keselamatan, kesehatan, Lingkungan , jenis pekerjaan, dan P3K, untuk dapat melaksanakan dan menerapkan konsep keselamatan kesehatan kerja dan Lingkungan hidup di bengkel sekolah maupun di perusahaan. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti, karena dalam

C.

1.

skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang anda pelajari dengan modul-modul yang lain. 2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki

3.

Apabila Anda dalam mengerjakan soal cek kemampuan mendapat nilai > 7,00 maka Anda

dapat langsung mempelajari modul ini, tetapi bila Anda mendapat nilai < 7,00 maka Anda harus mengerjakan soal cek kemampuan lagi sampai mendapat nilai > 7,00 4. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan secara teliti,kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai saran latihan

5. 6.
7.

Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini Bila ada penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan tepat waktu Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada setiap kegiatan tatap muka.Bacalah dan cari referensi lainnya yang ada hubungan dengan modul ini.

D.

TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan Dasar-dasar keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Menyatakan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3. Menerapkan Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4. Mengatur Merapihkan Area tempat kerja 5. Menjelaskan standar operasional Prosedur 6. Meyatakan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7. Mengatagorikan Tanda-tanda bahaya dan peringatan 8. Menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja 9. Mengelola Menanggani situasi darurat 10. Menjelaskan keselamatan dan pengamanan zat kimia 11. Mengelola melakukan penanganan kebakaran 12. Menjelaskan konsep lingkungan hidup 13. Mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan
14. 15. 16. 17. 18. 19. E. Meyatakan pengolahan limbah industri Menerapkan konsep lingkungan hidup Menjelaskan pengertian P 3K Menyatakan cara pelaksanaan P 3 K Mengatagorikan macam-macam kecelakaan Mengidentifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P 3 K dan kegunaannya

KOMPETENSI
: SMK BISMA Kersana : Teknik Komputer Jaringan : Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) : X / 1, 2 Standar Kompetensi Kode Kompetensi Durasi Pembelajaran : Menerapkan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) : 071.DKK.03 : 11 jam @ 40 menit

Nama Sekolah Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas / Semester

Kompetensi Dasar 1 Mendes kripsika n Kesela matan dan Kesehat an Kerja

Alokasi Waktu Indikator 2 Menjelas kan Dasardasar keselamatan dan Kesehatan Kerja Materi Pelajaran 3 Dasar-dasar keselamatan dan Kesehatan Kerja Kegiatan Pembelajaran 4 Mengemukakan arti dan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja Menyimak Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja Menyimak Undang-undang no 2 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan Mendiskusikan Ruang lingkup K 3 Menggali informasi Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku Penilaian TM 5 Tes tertulis Penugasa n 6 18 PS 7 PI 8 9 - Keselamatan Kerja dalam tatalaksana bengkel,1983 Depdikbud Sumber Belajar

3.1

Menyatak an Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berlaku

Kompetensi Dasar 1

Alokasi Waktu Indikator 2 Melatih Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengatur Merapihkan Area tempat kerja Materi Pelajaran 3 Menerapkan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kesehatan kerja Keselamatan kerja dalam tatalaksana bengkel, Kegiatan Pembelajaran 4 Mendemonstrasikan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi peserta didik / pekerja Mendiskusikan ruang lingkup kesehatan kerja Mengelola pelaksanaan cara penyegaran u dara Mengelola cara memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban ruang laboratorium, air pembuangan Menmperhatikan cara pengangkutan bahan dan alat Mendiskusikan ruang lingkup pencegahan bahaya aliran listrik Mengamati dan mengidentifikasi tata letak ruang dan penyimpanan mesin di bengkel Penilaian TM 5 6 PS 7 PI 8 9 Sumber Belajar

Tes tertulis Penugasa n

Keselamatan
dan kesehatan di tempat kerja, Menyelenggaraka n penyegaran udara yang cukup Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan Pencegahan bahaya aliran listrik Penataan ruang bengkel (tempat kerja) 3.2 Melaksa nakan Prosedu r K3 Menjelaska n StandarOperasi onal Prosedur Meyatakan dasar pembuatan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Mengkatag orikanTandatanda bahaya dan peringatan

PengertianStan dar Operasional Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dasar pembuatan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Menyimak untuk megemukakan ruang lingkup StandarOperasional Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggali informasi Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja Meyimak dasar pertimbangan dalam pembuatan prosedur menghindari bahaya ditempat kerja Mengamati dan membuat gambar tanda-tanda bahaya Memperhatikan dan mengemukakan Prosedur pembuatan tanda instruksi dan cara penempatannya Mendiskusikan alatalat pelindung anggota badan Mendiskusikan jenis-jenis kecelakaan kerja dan cara Penanggulangan akibat kecelakaan Menyimak dan memperhatikan cara keselamatan dan pengamanan zat kimia

Tes tertulis Observasi Penugasa n

14

4 (8)

- Keselamatan Kerja dalam tatalaksana bengkel,1983 Depdikbud -Lembar data keselamatan bahan ,Dr Soemanto

Tanda-tanda bahaya dan peringatan

Menyebutk an Alat-alat keselamatan kerja Mengelola menanggani situasi darurat

Alat-alat keselamatan Jenis-jenis kecelakaan kerja

-Tata Busana 1,Ernawati dkk, BSE 2008

Menjelaska n keselamatan dan pengamanan zat kimia

keselamatan dan pengamanan zat kimia

Kompetensi Dasar 1

Alokasi Waktu Indikator 2 Mengelola melakukan penanganan kebakaran Materi Pelajaran 3 Penggolongan jenis kebakaran pengidentifikasi an alat dan jenis pemadam kebakaran Penggunaan dan prosedur pengoperasian ditempat kerja Kegiatan Pembelajaran 4 Meggali informasi jenis kebakaran Mendiskusikan alat dan jenis pemadam kebakaran. Memperhatikan untuk mengemukakan cara pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan . Melakukan penggunaan dan prosedur pengoperasian alat pemadam kebakaran ditempat kerja. Menyimak untuk mengemukakan interaksi manusia terhadap lingkungan . Menggali informasi arti lingkungan hidup. Mendiskusikan pengertian limbah dan mengemukakan macam limbah Menggali informasi yang berkaitan terhadap dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan. Menyimak akibat pencemaran udara akibat debu dan gasgas beracun Menyimak parameter limbah cair Menyimak pencemaran suara akibat kebisingan Mengemukakan kebisingan di ruang kerja dan sekeliling bengkel Menggali informasi macam-macam limbah padat Menggali informasi aspek pengolahan limbah industri Mengendalikan limbah suara Mengendalikan limbah udara Pengolahan limbah cair Pengolahan limbah padat Menyatakan langkah pembuangan dan pembakaran sampah Penilaian TM 5 6 PS 7 PI 8 9 Sumber Belajar

3.3

Menera pkan konsep lingkung an hidup

Menjelaska n konsep lingkungan hidup

Manusia dan lingkungan

Tes tertulis Observasi Penugasa n

10

8 (16)

Mengklasifi kasikan jenisjenis pencemaran lingkungan

Pengertian limbah dan macamnya. Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan

Kesel arasan lingkunga n, 2005 Dedinas Pema nfaatan limbah tekstil

Pencemaran limbah udara

Pencemaran limbah cair Pencemaran limbah suara Pencemaran limbah padat

Menyataka n pengolahan limbah industri

Pengolahan limbah industri

Menerpkan konsep lingkungan hidup

Pembuangan dan pembakaran sampah

Kompetensi Dasar 1

Alokasi Waktu Indikator 2 Materi Pelajaran 3 Membersihkan lantai Membersihkan ruang kerja dan peralatan Meminimisasi limbah Kegiatan Pembelajaran 4 Menggali informasi cara kebersihan lantai Membuat daftar pembagian tugas kebersihan Melaksanakan tugas kebersihan, setelah selesai kerja bengkel Melaksanakan pemeliharaan kebersihan Menyimpulkan cara meminimisasi limbah dan manfaatnya Menyimpulkan pengertian PPPK dan kegunaannya Menyimak untuk mengemukakan pelaksanaan CPR Memperhatikan untuk melakukan cara mengatasi terjadinya pendarahan. Memperhatikan untuk melakukan cara merawat luka Memperhatikan untuk melakukan cara membalut. Memperhatikan untuk melakukan penggunaan dan cara memasang bidai c. Mengkata gorikan macammacam kecelakaan dan cara menanganinya Macam-macam kecelakaan Cara menangani pada jenis kecelakaan Memperhatikan untuk menangani pada kecelakaan terkelikir Memperhatikan untuk menangani pada kecelakaan tepuntir Memperhatikan untuk menangani pada kecelakaan memar Memperhatikan untuk menangani pada kecelakaan kena arus listrik Menyimak cara mengangkat orang sakit/ celaka Mendemonstrasikan cara mengangkat orang sakit/ celaka Menggali informasi untuk mengidentifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P3K dan kegunaanya Penilaian TM 5 6 PS 7 PI 8 9 Sumber Belajar

3.4

Menera pkan ketentu an pertolon gan pertama pada kecelak aan

a. Menjelas kan PengertianP3K b. Menyatak an cara pelaksanaan P3K.

Pengertian P 3 K Penggunan dan pelaksanaan P 3K

Tes tertulis Obsevasi Penugasa n

10

12 (24)

Keselamatan Kerja dalam tatalaksana bengkel,1983 Depdikbud

d. Menjelas kan cara mengangkat dan memindahkan penderita

Mengangkat dan memindahkan penderita

e. Mengiden tifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P3K dan kegunaannya

Daftar alat dan obat P3K Kegunaan alat obat P3K

F.

CEK KEMAMPUAN

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Soal Cek Kemampuan Apakah anda telah mengetahui arti keselamatan dan kesehatan Apakah anda telah mendengar undang-undang keselamatan kerja Apakah anda dapat menyebutkan ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja Apakah anda pernah menerapkan praktik Keselamatan kesehatan kerja Apakah anda bisa menjelaskan tujuan dari penataan ruang bengkel Apakah anda dapat menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja Apakah anda bisa menjelaskan arti lingkungan hidup Apakah anda bias menyebutkan jenis-jenis limbah Apakah anda bisa menjelaskan arti P 3K Apakah anda bias menyebutka alat dan obat yang terdapat pada kotak P 3 K

Pernyataan Siswa Ya Tidak

Penilaian Pembimbing Ya Tidak

Penilaian pembimbing : Berdasarkan pengamatan langsung dan mengoreksi soal-soal yang dikerjakan, maka siswa tersebut mendapatkan nilai :

Nilai Angka Hurup

Paraf

Keterangan : Batas lulus minimal harus mendapat nilai > 7,00

Kesimpulan : Berdasarkan perolehan nilai cek kemampuan di atas, maka siswa tersebut dapat/ belum dapat *) mempelajari dan mngerjakan modul ini.
6

Katapang, ........................... 2009 Guru Program Diklat,

...........................................

*) coret salah satu

BAB II PEMELAJARAN

A.

RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT Kompetensi : Sub Kompetensi : Tanda Tangan Guru

Jenis Kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat Belajar

Alasan Perubahan

B.

KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan Dasar-dasar keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Menyatakan Hukum Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3. Menerapkan Praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja
7

4. Mengatur Merapihkan Area tempat kerja


b. 1. Uraian Materi Dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja Mengapa sebagian besar orang khawatir dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat.Selamat diartikan terhindar dari bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Pekerja terkadang tidak merasa bahwa keselamatan dan kecelakaan itu saling bersinggungan,didalam bekerja harus selalu berfikir bagaiman kita dapat mengantisipasi agar dapat mengurangi resiko kecelakaan. Lakukanlah sesuatu dengan mengharapkan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan harus sesuai dengan standar Operasional Prosedur (SOP). Keselamatan dalam menangani bahaya/resiko harus sesuai dengan SOP keselamatan dalam penggunaan peralatan dan melakukan suatu pekerjaan dengan keadaan sehat. Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan. Tenaga kerja adalah tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.( UU tanggal 19 Nopember 1969 ketentuan ketentuan pokok mengenai tenaga kerja pasal 1 ). Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber. Yang diatur oleh undang-undang ialah Keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik didarat, di dalam tanah, dipermukaan air, didalam air serta diudara.,yang berada dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia (pasal 2 Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, tanggal 12 januari 1970 ) Kesehatan berasal dari kata sehat.Sehat menurut World Health Organization (WHO). Health is state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease and infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup keadaan pada diri seseorang secara menyeluruh untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiolologis maupun psikologis penuh. UU no 2 tahun 1960,tentang pokok-pokok kesehatan ,pasal 2 disebutkan bahwa yang dimaksud kesehatan ialah meliputi kesehatan badan,rohaniah(mental)dan social,dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan kelemahan lainnya. Dari pendapat tersebut dapat
8

disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup : 1. sehat secara jasmani 2. sehat secara mental/rohani 3. sehat secara sosial. Sehat secara jasmani dapat dilihat secara physical (penampilan ) yaitu :

Dapat melakukan aktifitasnya dengan baik misal makan, minum, berjalan dan
bekerja.

Penampilan baik misalnya cara berpakaian, berbicara


Dapat menggunakan sarana dan prasarana kerja dengan baik sesuai aturan. Sehat secara mental (rohani) dapat dilihat dari bagaimana seseorang yaitu : Menentukan prioritas dengan memilah milah yang benar dan berguna dalam kehidupan, Menghargai dan memberi hadiah diri sendiri atas tindakan,sikap,dan pikiran yang positif,

Menjalankan hidup kerohanian dengan teratur, Mengasihi sesama dengan memberi bantuan dalam bentuk nasehat, moril
/materil,

Berfikir kedepan dan mengantisipasi bagaimana cara menghadapi kesulitan Berbagi pengalaman dan masalah dengan keluarga, teman
Mengembangkan jaringan sosial/kekeluargaan. Sehat secara sosial dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : Urbanisasi Pengaruh kelas sosial Perbedaab ras Latar belakang etnik Kekuatan politis Ekonomi Setiap orang dituntut untuk dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan keahlian masingmasing. Siswa merupakan aset yang paling berharga bagi sekolah. Oleh karena itu agar siswa dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik,maka perlu waspada agar berusaha dalam keadaan keselamatan dan kesehatan yang baik. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah : 1. Melindungi para pekerja dari kemungkinan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa 2. Memlihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal 3. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja. 4. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh sesama kerja

5. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental


6. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja
9

7. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien


Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu : 1). Aspek Pekerja /Siswa Kesehatan para pekerja/siswa di perusahaan/disekolh harus dijaga dengan baik,karena untuk peningkatan kinerja sehingga menjadi tenaga yang produktif dan profesional. Tugas dan tanggung jawab pekerja/siswa adalah 1). Mempelajari dan melaksanakan aturan dan instruksi keselamatan kerja, 2). Memberikan contoh cara kerja yang aman kepada pekerja baru/siswa yang kurang berpengalaman, 3). Menunjukkan kesiapan dan minat untuk mempelajari dan melatih diri terhadap keselamatan kerja pada setiap tugas pekerjaan 2). Pekerjaan Pekerjaan dapat diselesaikan bila ada pekerja.Namun para pekerja /siswa tidak banyak berarti apabila pekerjaan yang dilaksanakan tidak diperlakukan sesuai dengan aturan/presedur yang telah ditetapkan. Hal ini dimaksudkan untuk : a). Mencegah dan menghindarkan terjadinya kecelakaan. b). Menjaga mutu pekerjaan. c). Tidak menurunkan produksi d). Tidak merusak angota badan e). Mengadakan latihanlatihan terhadap para pekerja /siswa daidalam bidang khusus. Kecelakaan-kecelakaan itu disebabkan kaarena persoalan teknis dan sebagian besar disebabkan karena kelelahan.Kelelahan dapat menimbulkan efek buruk terhadap jasmani maupun arohani.Efek buruk terhadap jasmani disebut EXHAUSTION, sedangkan efek buruk terhadap rohani disebut NEURASTHENI. Usaha untuk mencegah /memperkecil kecelakaan dapat dilakukan dengan cara : a). Mengadakan pengaturan tata cara kerja ,antara lain melakukan penjadualan yang baik dan jam kerja rasional serta adanya istirahat berkala diantara jam kerja. b).Menerapkan dan mematuhi peraturan sekolah atau perundangan undangan lamanya jam kerja. c). Menerapkan rolling kerja 3). Tempat bekerja Tempat bekerja merupakan bagian yang penting bagi suatu perusahaan/sekolah, secara tidak langsung tempat bekerja akan berpengaruh pada kesenangan, kenyamanan, dan keselamatan dari pda pekerja/siswa. Keadaan atau suasana yang menyenangkan (Comfortable) dan aman (safe) akan menimbulkan gairah produktifitasa kerja. Usaha-usaha kesehatan yang perlu dilakukan terhadap tempat kerja secara umum adalah menerapkan hygiene dan sanitasi tempat kerja secara khusus antara lain : a). Penerangan/pencahayaan dalam ruangan kerja /workshop
10

2.

harus disesuaikan /diatur dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. b). Pengontrolan udara dalam ruangan kerja. c). Suhu ruangan dalam ruangan kerja. d). Tekanan udara dalam ruangan kerja. e). Pencahayaan. Hukum Keselamatan ,kesehatan kerja Ketentuan ketentuan pokok mengenai tenaga kerja ,diatur dengan Undang-undang tanggal 19 Nopember 1969, dimana tercantum pada pasal 10 : Pemerintah membina perlindungan kerja yang mencakup : a). Norma keselamatan kerja ( UU no 1 tahun 1970,) b).Norma kesehatan kerja higiene perusahaan ( PMP no 7 tahun 1964 ) Perusahaan /sekolah kejuruan secara hukum berkewajiban untuk menghilaangkan atau mengurangi resiko /kecelakaan kerja sekecil mungkin. Ketika pekerja/sekolah dalam keadaan penuh tekanan, atau bekerja dalam suasana yang sangat sibuk tidaklah mudah untuk menerapkan keamanan kerja. Namun dalam keadaan apapun pekerja /sekolah harus tetap memperhatikan dan menerapkan keselamatan kesehatan kerja sebagai perioritas. Untuk melaksanakan tujuan tersebut perusahaan /sekolah kejuruan harus menyediakan atau membuat panduan keselamatan kesehatan kerja, dimana tugas pekerja /siswa adalah menggunakan peralatan dan mengaplikasikan dalam kegiatan yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan / sekolah. Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan kerja seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan, kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah, alat-alat kebersihan dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk mencegah kecelakaan kerja, semua pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah ditentukan yang berpedoman pada undang-undang yang berlaku. Perlu diingatkan bahwa akibat yang ditimbulkan dari kelalaian dapat menyebabkan pekerja /siswa diberhentikan dari pekerjaan/sekolah atau diberi peringatan. Oleh karena itu sebaiknya pekerja/siswa selalu berhati-hati dalam setiap mengerjakan tugasnya,dengan mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang pemakaian alat-alat pelindung keselamatan kesehatan kerja. Tempat kerja dipelihara kebersihan serta kerapihannya untuk menjaga kesehatan bersama.

3.

Menerapkan praktik Keselamatan kesehatan kerja Bagi perusahaan /sekolah maupun pekerja/siswa dimanapun berada didalam lingkungan kegiatan suatu pekerjaan ,hendaklah menerapkan K3 merupakan hal yang sangat penting dengan berpedoman sebagai berikut :

1. Pengusaha menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kerja sesuai dengan


kegitan suatu pekerjaan misalnya pakaian kerja /jas lab, sarung tangan, masker, dan sebagainya
11

2. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja ,semua pekerja harus mentaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja dengan berpedoman pada UU no 1 tahun 1970. 3. Alat-alat pemadaman kebakaran harus ditempatkan ditempat yang mudah terlihat dan terjangkau,diberi cat berwarna merah. 4. Semua pekerja/siswa wajib mengetahui tempat alat-alat pemadam kebakaran dan mengetahui cara penggunaannya. 5. Benda-benda yang mudah terbakar harus diperhatikan keamanannya serta dilakukan tindakan pencegahan terhadap bahaya kebakaran.

6. Bila terjadi kebakaran ,pluit/tanda bahaya atau tanda khusus lainnya harus segera
dibunyikan ,dan para pekerja/siswa yang berada ditempat kejadian, harus berusaha memadamkan api.

7. Mencegah dan mengurangi

kecelakaan, dimana setiap pekerja/praktikan

diwajibkan memakai alat pengaman sesuai peralatan yang digunakan, dan sebelum menutup ruangan laboratorium/bengkel setiap hari, teknisi dan instruktur diwajibkan untuk memeriksa mesin, kran gas, kompor gas dan peralatan lainnya yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran.

8. Kelengkapan alat P3K harus ditempatkan ditempat yang mudah terjangkau, dan
harus tetap diperiksa serta dilengkapai isi kebutuhan sesuai ketentuan P 3 K 9. Segera memberi pertolongan pertama pada setiap kecelakaan sesuai dengan tata cara yang semestinya dilakukan.

10. Tempat kerja harus memperoleh penerangan yang cukup,dan sebelum


meninggalkan laboratorium /bengkel,periksa dan matikan semua instalasi yang berkaitan dengan mesin kecuali untuk penerangan. 4. Merapihkan area dan tempat kerja Menjaga/memelihara area dan tempat kerja membutuhkan perhatian dan kewaspadaan yang terus menerus, satu upaya penyelamatan tergantung pada unjuk kerja setiap pekerja/siswa yang bekerja ditempat trersebut.Kecelakaan sangat mudah terjadi, maka dari itu setiap bekerja dan selesai bekerja dimana tempat kerja perlu dirapihkan, seperti uraian tugas berikut : 1). Kesehatan kerja

a. Tempat kerja pekerja dipelihara kebersihan dan kerapihannya, untuk


kesehatan bersama, misalnya dilarang meludah dilantai, dilarang membuang sampah disembarang tempat, membersihkan meja kerja dan peralatan yang dipakai,

b. Setiap pekerja harus mematuhi dan melaksanakan instruksi-instruksi tentang


pemakaian alat-alat pelindung K 3 yang disediakan.

c. Setiap pekerja yang mengetahui pekerja lain menderita penyakit menular


seperti lepra, syphilis, kolera, TBC, demam berdarah, muntaber dan sebagainya, harus segera melapor kepada pimpinan untuk segera diambil langkah-langkan pencegahan. 2). Menyelenggarakan penyegaran udara
12

Agar sirkulasi udara di tempat kerja bersih dan segar dengan baik, maka debu-debu pada mesin dan jendela harus bersih, pintu dan jendela harus dalam keadaan terbuka, di ruang laboratorium dipasang fan agar udara bersih selama ada kegiatan/praktek. 3). Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban

a. Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah


maupun sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan. b. Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan c. Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu yang dibuat untuk itu

d. Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak
boleh langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu e. Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur

f. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan


bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan g. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan piket . 4). Mengamankan pengangkutan bahan dan peralatan

a. Pemasukan

dan

pengeluaran

bahan

dan

peralatan

ke

dan

dari

laboratorium/gudang harus mendapat persetujuan kepala laboratorium/instruktur/toolman, yang dilakukan dengan penuh kecermatan dan ketelitian

b. Untuk kelancaran dan keselamatan bahan dan peralatan yang keluar masuk
laboratorium/yang dipakai, maka diwajibkan untuk menyiapkan cara/prosedur peminjaman dan pengembalian yang khusus 5). Pencegahan bahaya aliran listrik

a. Pemeriksaan dan perawatan sekring, fitting, saklar, sistem pertahanan dan


kabel sambung aliran listrik harus dilakukan secara berkala

b. Jika kabel kelistrikan rusak, maka harus diganti oleh orang yang mempunyai
keahlian sejenis agar terhindar dari bahaya c. Bila ada mesin yang tidak jalan /trabel segera matikan dan laporkan kepada guru/instruktu/toolman untuk dicek dan selanjutnya diperbaiki

d. Bila menggunakan peralatan listrik seperti setrika, mixer, dryer, kompor listrik,
periksa terlebih dahulu dan jangan sekali-kali memakai alat tersebut jika terdapat kerusakan. Bila alat digunakan jangan sekali-kali meninggalkan tanpa ditunggui ketika sedang dihubungkan dengan listrik. Bila alat sedang digunakan terjadi hubungan pendek segera matikan dan segera cabut kabel saluran listrik dari stop kontak dinding
13

6. Penataan ruang bengkel. Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu: 1). Berhubungan dengan fasilitas, sbb:

a. b.

Penyediaan serta pengaturan yang baik dari fasilitas /peerlengkapan Mengurangi sekecil mungkin waktu menganggur dan waaktu

perbaikan yang diperlukan untuk proses pengerjaan. menunggu dalam penggunaan peralatan. c. Penghematan pemakaian ruangan /tempat kerja untuk digunakan secara efektif. d. Mengurangi sebanyak mungkin kerugian investasi (perencanaan modal) dalam peralatan atau fasilitas lainnya. e. Memungkinkan perawatan /pemeliharaan yang baik terhadap semua fasilitas peralatan perbaikan.

f.

Fleksibel terhadap perubahan-perubahan yang diperlukan apabila ada

perubahan. 2). Berhubungan dengan tenaga kerja, sbb: a. Perencanaan penggunaan tenaga kerja seefisien mungkin. b. Mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sesuai dengan kemampuannya. c. Penempatan tenaga kerja/siswa yang sesuai dengan bidang kemampuannya. d. Membuat suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis.

e.

Memperhatikan kondisi kesehatan pekerja/siswa saat bekerja.

b. Memungkinkan penempatan ruang kepala bengkel/instruktur yang tepat. 3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part, sbb :

a. b.

Pengaturan cara peyimpanan bahan, alat, spare part sebaik mungkin Pengaturan tata letak mesin sesuai SPM yang berlaku dan

agar pemakaian lantai ruangan sehemat mungkin disesuaikan urutan proses/pekerjaan, agar menghemat lantai ruangan dan efektif, efisien waktu

c. d.

Menghindari hal-hal yang dapat merusak baahan, alat, dan spare part Menghindari terjadinya kehilangan bahan, alat dan spare part

e. Menghindari kecelakaan dan gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bahan 4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan pemeliharaan . Rangkuman Keselamatan berasal dari kata dasar selamat.Selamat diartikan terhindar dari bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS

c.

14

Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan. Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan ,tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap,dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk suatu keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber. . UU no 2 tahun 1960,tentang pokok-pokok kesehatan ,pasal 2 disebutkan bahwa yang dimaksud kesehatan ialah meliputi kesehatan badan,rohaniah(mental)dan social,dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit,cacat dan kelemahan kelemahan lainnya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup : 1. sehat secara jasmani 2. sehat secara mental/rohani 3. sehat secara sosial. Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu : 1.Pekerja/siswa 2.pekerjaan 3.Tempat kerja Perusahaan /sekolah wajib menyediakan alat-alat pelindungan keselamatan kesehatan kerja seperti : pakaian kerja/jas lab, sandal jepit, sepatu plastik, masker, sarung tangan, kaca mata, kotak P3K dan isinya, alat pemadam kebakaran, tangga, tempat sampah, alat-alat kebersihan dan sebagainya.Semua pekerja siswa wajib mengetahui tempat alat pemadam kebakaran, kotak P3K dan mengetahui cara penggunaannya. Untuk mencegah kecelakaan kerja, semua pekerja /siswa harus mentaaati seluruh peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja yang telah ditentukan yang berpedoman pada undang-undang yang berlaku. Penataan ruang bengkel atau tempat kerja disebut juga penataan ruang alat dan persediaan. Dimana ditinjau dari tujuannya yaitu: 1). Berhubungan dengan fasilitas 2). Berhubungan dengan tenaga kerja 3). Berhubungn dengan bahan, alat dan spare part 4). Dibuatkan denah ruangan untuk mempermudah akses pengawasan dan pemeliharaan Kecelakaan merupakan gangguan yang memusnahkan, setidak-tidaknya menghambat atau merugikan investasi, rencana kerja dan juga rencana hasil kerja. Alangkah baiknya apabila sikap dan tindakan mencegah kecelakaan dikerjakan bersama-sama ,pemimpin dan yang dipimpin atau semua yang berada ditempat itu wajib mencegah terjadinya kecelakaan. Tanggung jawab atas ketenangan dan keselamatan dalam bengkel terletak pada setiap orang yang berada diruang itu. Program keselamatan kesehatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan pekerjaan sehari-hari (Rutin ),dan pelaksanaannya yang diatur sesuai undang-undang yang berlaku, sehingga sukar dipisahkan satu sama lainnya. Begitu pula tata laksana /penataan bengkel merupakan suatu penunjang yang utama dalam ketertiban jalannya pemakaian alatalat, mesin dan perlengkapan lainnya.Tata laksana /penataan bengkel yang tertata rapih,
15

bersih dan nyaman sesuai dengan kenyataan akan membawa kearah ketenangan semua manusia yang berkepentingan dengan bengkel itu. Dengan demikian tujuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat tercapai . d. Tugas 1. Kumpulkan data dari internet mengenai program Keselamatan dan kesehatan kerja diperusahaan tekstil e. 1. 2. 3. 4. 5. Tes Formatif Jelaskan arti keselamatan dan kesehatan ? Jelaskan pengertian keselamatan kerja ? Sebutkan tujuan dari keselamatan kerja ? Sebutkan 3 aspek ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja ? Bagaimana memelihara kebersihan, kesehatan, ketertiban kerja pada area tempat kerja ?

f.

Kunci Jawaban 1. Keselamatan berasal dari kata dasar selamat. Selamat diartikan terhindar dari bahaya,tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Menurut WJS Poerwadarminta : Keselamatan diartikan keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan,sehat tidak kurang suatu apapun. Kesehatan berasal dari kata sehat.Sehat menurut World`Health Organization ( WHO). Health is state of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease and infirmity. Sehat menurut Hanlon mencakup keadaan pada diri seseorang secara menyeluruh untuk tetap mempunyai kemampuan melakukan tugas fisiolologis maupun psikologis penuh. disimpulkan bahwa sehat tersebut mencakup: 1.sehat secara jasmani, 2. sehat secara mental/rohani, 3. sehat secara social 2. Keselamatan kerja dalam bahasa Inggris adalah WORK SAFETY mempunyai fungsi mencegah kecelakaan ditempat tenaga kerja melakukan pekerjaan 3. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah : a. Melindungi para pekerja dari kemungkinan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi akibat kecerobohan pekerja/siswa b. Memelihara kesehatan para pekerja/siswa untuk memperoleh hasil pekerjaan yang optimal c. Mengurangi angka sakit/angka kematian diantara pekerja. d. Mencegah timbulnya penyakit menular dan penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh sesama kerja e. Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental f. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerja g. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan sefisien
16

4. Ruang lingkup keselamatan kesehatan kerja pada dasarnya ada 3 aspek Yaitu : 1). Aspek Pekerja /Siswa 2). Pekerjaan 3). Tempat bekerja 5. Memelihara kebersihan kesehatan dan ketertiban 1. Bengkel/laboratorium harus tetap dalam keadaan bersih, baik sesudah maupun sebelum digunakan praktek, untuk instruktur perlu mengatur grup piket kebersihan. 2. Bengkel/laboratorium harus menyiapkan tempat penampungan sementara bahan-bahan sisa praktekum sebelum dibuang ketempat pembuangan 3. Air buangan /sisa bahan pencuci lainnya harus ditampung pada tempat tertentu yang dibuat untuk itu 4. Air buangan sisa bahan proses/pencucian yang mengandung zat kimia tidak boleh langsung dibuang kesaluran /sungai tanpa dinetralisir terlebih dahulu 5. Setiap orang yang berada di bengkel/laboratorium harus mentaati tatatertib yang berlakau dan menggunakan peralatan sesuai prosedur 6. Zat-zat/bahan yang disiapkan dan setelah digunakan harus dalam keadaan bersih dan tertutup, disimpan dilemari zat/obat yang telah disediakan 7. Alat-alat dan meja kerja setelah digunakan harus dibersihkan oleh praktikan dan piket . g. Lembar kerja 1. Datalah dan buatkan tabel alat keselamatan dan kesehatan kerja yang ada dibengkel tekstil ! 2. Datalah mesin dan buatkan denah lay out bengkel tekstil !

KEGIATAN BELAJAR 2 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan siswa dapat : 1.Menjelaskan standar operasional Prosedur 2.Meyatakan dasar pembuatan Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3.Mengatagorikan Tanda-tanda bahaya dan peringatan 4.Menyebutkan Alat-alat keselamatan kerja 5.Mengelola Menanggani situasi darurat 6.Menjelaskan keselamatan dan pengamanan zat kimia 7.Mengelola melakukan penanganan kebakaran b. Uraian Materi 1. Standar Operasional Prosedur (SOP) Standar Operasional Prosedur (SOP )yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat besar manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani bahaya atau
17

resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan dengan keadaan selamat dan sehat. Keselamatan dan kesehatan kerja disekolah kejuruan sangatlah penting,begitu juga diperusahaan, bahkan di Indonesia telah memiliki undang-undang sebagai bahan acuan untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi kadangkadang dalam pelaksanaannya sering diabaikan oleh sekolah/ perusahaan. Dengan menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan para siswa/pekerja akan terlindungi dari kemungkinan resiko kerja yang selalu mengancamnya dalam kecelakaan kerja, baik yang disebabkan oleh lingkungan kerja maupun kesalahan siswa/pekerja itu sendiri ( Human Error ). Pihak sekolah /perusahaan harus menjamin bahwa lingkungan kerja dan peralatan yang digunakan harus aman dan layak digunakan. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi setip sekolah/perusahaan untuk mengadakan pelatihan kepda siswa /karyawannya sebelum dipekerjakan pada bidangnya berdasarkan standar yang berlaku ( SOP ). Standar Operasional Prosedur dibuat berdasarkan jenis kegiatan pekerjaan yang akan dilakukan disesuaikan dengan petunjuk berdasarkan undang-undang yang berlaku untuk meminimalkan suatu kecelakaan saat bekerja, karena kecelakaan sangat mudah terjadi akibat dari sarana /prasarana peralatan dan kelalaian pekerja itu sendiri. SOP akan efektif dan efisien pencegahan kecelakaan bila diperlukan kerjasama tim yang baik dari setiap anggota tim itu. 2. Prosedur keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan /sekolah adalah tempat berhadapan dua golongan yang berbeda atau bertentangan kepentingan yaitu pengusaha dan pekerja, management sekolah dan siswa. Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan keterampilan, untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait dengan materi ajar untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedur keselamatan dan keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan melindungi siswa, peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan di dalam bengkel, hendaklah SOP yang akan dibuat didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

1.

Letak area setiap tempat kerja jangan sampai berdesakan ,sebab dapat

menim bulkan kecelakaan dan hasil kerja tidak baik. 2. Lalu lintas didalam ruang kerja dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi benturan /kesulitan memindahkan barang.

3.

Penerangan harus cukup, sehingga tidak menimbulkan bayangan yang

menutupi pekerjaan pada saat pelaksanaan.

18

4. 5.

Ventilasi udara diusahakan secara terbuka,sehingga sirkulasi udara baik tidak Proses kerja disesuaikan dengan peralatan yang diperlukan pada saat

terjadi lembab dan pengap diruang kerja. bekerja, sehingga tidak terjadi mondar mandir dalam bekerja. 6. Penyimpanan alat-alat diklasifikasikan dan disusun sedemikian rupa sesuai fungsinya. 7. Saklar listrik yang diperlukan diusahakan mudah tercapai pada saat melakukan pekerjaan.

8. 9.

Alat-alat keselamatan dan kesehatan kerja ditempatkan pada posisi yang Dinding dan perlengkapan pengujian hendaknya diberi warna sedemikian

mudah dilihat dan dijangkau, sebaiknya diberi warna yang menyolok. rupa, jangan menimbulkan perasaan yang kurang enak dilihat.

10. Setiap pekerjaan diusahan diberi batas ruang kerja, dengan diberi cat warna
putih/kuning agar satu sama lain tidak terganggu.

11. Ruang penyimpanan alat ldan bahan /spare part etaknya tidak terlalu jauh
dengan ruang pengawas/instruktur, untuk memudahkan pengawasan, dan menjaga kehilangan alat-alat, dan dibuatkan daftar pengambilan/ peminjaman dan pengembalian alat.

12. Ruang bahan bakar/oli, pelumas hendaknya ditempatkan pada ruang yang
letaknya berjauhan dengan pekerja, untuk mencegah terjadi kebakar 3. Tanda-tanda bahaya dan peringatan. Tanda bahaya dan peringatan disebut juga tanda instruksi yang harus dicantumkan pada setiap mesin,ruangan yang mengandung unsur bahaya, ditempat yang berbahaya, dimana sering terjadi kecelakaan atau ditempat penyimpanan zat kimia yang mempunyai tanda khusus sesuai dengan sifat kimia tersebut. Tanda-tanda instruksi sangat membantu setiap orang melihatnya untuk memperingatkan atau menyadarkan dari kemungkinan terjadinya bahaya/ kecelakaan yang dapat menimpanya. Prosedur pembuatan tanda instruksi dan cara penempatannya, sebagai berikut :

a.

Setiap tangga, lantai berlubang dan terowongan, dimana pekerja akan

melaluinya harus diberi tand dengan sibul untuk mencegah bahaya terjatuh, patah kaki dan lainnya.

b.

Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mudah terbakar

misalnya bensin, zat kimia, kapas, kain dan lainnya, maka didepan pintu masuk, lemari diberi tanda /simbul mudah terbakar

c.

Ruangan atau tempat yang menyimpan bahan/zat yang mengandung gas

beracun misalnya zat kimia yang mengandung racun, maka didepan pintu masuk, lemari zat diberi tanda /simbul gas beracun

d.

Tanda atau simbol bahaya harus kelihatan jelas bila pekerja melakukan

pekerjaan dengan menggunakan warna merah sebagai warna utama, papan dibagian atas diberi warna hitam, sebelah bawah diberi cat warna putih.
19

Perhatikan contoh peringatan berikut :

BAHAYA PUTARAN

Merah sebagai dasar Putih sebagai tulisan Hitam sebagai tulisan Putih sebagai dasar

HATI-HATI
JANGAN BEROPERASI TANPA ALAT PELINDUNG

Tanda Jalan Keluar Diberi huruf-huruf merah yang mudah dibaca, tingginya jangan kurang dari 15 cm pada dasar putih dan lebar huruf 2 cm.

JALAN KELUAR

PINTU DARURAT

Tulisan warna hitam, dasar putih. JANGAN DIPAKAI HARUS BERHAT I-HATI

BAHAYA

RUSAK

AWAS !!!

DILARANG BEKERJA TANPA ALAT PELINDUNG MUKA DAN TANGAN

20

PERINGATAN !!!

TIDAK DIBENARKAN BEKERJA DI LABORATORIUM DI LUAR JAM KERJA

PERINGATAN !!!

TIDAK DIBENARKAN MENJALANKAN MESIN TANPA INSTRUKSI

Perhatikan Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini : Explosive (bersifat mudah meledak)

Huruf kode: E Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya explosive dapat meledak dengan pukulan/benturan, gesekan, pemanasan, api dan sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen atmosferik. Ledakan akan dipicu oleh suatu reaksi keras dari bahan. Sebagai contoh untuk bahan yang dijelaskan di atas adalah 2,4,6-trinitro toluena (TNT) Oxidizing (pengoksidasi)

Huruf kode: O Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya oxidizing biasanya tidak mudah terbakar. Tetapi bila kontak dengan bahan mudah terbakar atau bahan sangat mudah terbakar
21

mereka dapat meningkatkan resiko kebakaran secara signifikan. Dalam berbagai hal mereka adalah bahan anorganik seperti garam (salt-like) dengan sifat pengoksidasi kuat dan peroksida-peroksida organik.

Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+ Bahan-bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya extremely flammable merupakan likuid yang memiliki titik nyala sangat rendah (di bawah 0o C) dan titik didih rendah dengan titik didih awal (di bawah +35oC). Bahan amat sangat mudah terbakar berupa gas dengan udara dapat membentuk suatu campuran bersifat mudah meledak di bawah kondisi normal. Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah dietil eter (cairan) dan propane (gas)

Highly flammable (sangat mudah terbakar) bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.

Huruf kode: F Bahan dan formulasi ditandai dengan notasi bahaya highly flammable adalah subyek untuk selfheating dan penyalaan di bawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka mempunyai titik nyala rendah (di bawah +21oC). Beberapa bahan sangat mudah terbakar menghasilkan gas yang amat sangat mudah terbakar di bawah pengaruh kelembaban. Bahan-bahan yang dapat menjadi panas di udara pada temperatur kamar tanpa tambahan pasokan energi dan akhirnya terbakar, juga diberi label sebagai highly flammable Frase-R untuk bahan sangat mudah terbakar : R11 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya aseton dan logam natrium, yang sering digunakan di laboratorium sebagai solven dan agen pengering.

Flammable (mudah terbakar) Huruf kode: tidak ada


22

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan formulasi dengan notasi bahaya flammable. Bahan dan formulasi likuid yang memiliki titik nyala antara +21oC dan +55oC dikategorikan sebagai bahan mudah terbakar (flammable) Frase-R untuk bahan mudah terbakar : R10 Contoh bahan dengan sifat ter sebut misalnya minyak terpentin Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan Pengelompokan bahan dan formulasi menurut sifat toksikologinya terdiri dari akut dan efek jangka panjang, tidak bergantung apakah efek tersebut disebabkan oleh pengulangan, tunggal atau eksposisi jangka panjang. Suatu parameter penting untuk menilai toksisitas akut suatu zat adalah harga LD50 nya yang ditentukan dalam percobaan pada hewan uji. Harga LD50 merefleksikan dosis yang mematikan dalam mg per kg berat badan yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji, antara 14 hari setelah one single administration. Akibat desain uji orang dapat membedakan antara pengeluaran (uptake LD50 oral dan digesti melalui sistem gastrointestinal, seta LD50 dermal untuk uptake (pengeluaran) melalui kulit). Disamping dua hal tersebut ada juga suatu konsentrasi yang mematikan (lethal concentration) LC50 pulmonary (inhalasi) yang merefleksikan konsentrasi suatu polutan di udara (mg/L) yang akan menyebabkan kematian 50% dari hewan uji dalam waktu antara 14 hari setelah 4 jam eksposisi. Istilah bahan berbahaya untuk kesehatan termasuk sub-grup bahan bersifat sangat beracun (very toxic substances), bahan beracun (toxic substances) dan bahan berbahaya (harmful substances) Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+ Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya very toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan sangat beracun : R26, R27 dan R28 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin Toxic (beracun)

Huruf kode: T
23

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya toxic dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan beracun : R23, R24 dan R25 ditandai dengan simbol bahaya toxic substances dan kode huruf T. Bahan karsinogenik dapat menyebabkan kanker atau meningkatkan timbulnya kanker jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut dan kontak dengan kulit. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya solven-solven seperti metanol (toksik) dan benzene (toksik, karsinogenik Harmful (berbahaya)

Huruf kode: Xn Bahan dan formulasi yang ditandai dengan notasi bahaya harmful memiliki resiko merusak kesehatan sedang jika masuk ke tubuh melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion), atau kontak dengan kulit. Frase-R untuk bahan berbahaya : R20, R21 dan R yang tidak diberi notasi toxic, akan ditandai dengan simbol bahaya harmful substances dan kode huruf Xn. diberi label menurut spektrum efek apakah dengan simbol bahaya untuk harmful substances dan kode huruf Xn atau dengan simbol bahaya irritant substances dan kode huruf Xi. Bahan yang dicurigai memiliki sifat karsinogenik dapat menyebabkan kanker dengan probabilitas tinggi melalui inhalasi, melalui mulut (ingestion) atau kontak dengan kulit. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances) tissue destroying substances meliputi sub-grup bahan korosif (corrosive substances) dan bahan iritan (irritant substances) Corrosive (korosif)

Huruf kode: C

24

Bahan dan formulasi dengan notasi corrosive adalah merusak jaringan hidup. Jika suatu bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2) dan basa (pH>11,5), ditandai sebagai bahan korosif. Frase-R untuk bahan korosif : R34 dan R35. Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%). Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi Bahan dan formulasi dengan notasi irritant adalah tidak korosif tetapi dapat menyebabkan inflamasi jika kontak dengan kulit atau selaput lendir. Frase-R untuk bahan irritant : R36, R37, R38 dan R41 Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya isopropilamina, kalsium klorida dan asam dan basa encer. Bahan berbahaya bagi lingkungan

Huruf kode: N Bahan dan formulasi dengan notasi dangerous for environment adalah dapat menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela waktu tertentu pada satu kompartemen lingkungan atau lebih (air, tanah, udara, tanaman, mikroorganisma) dan menyebabkan gangguan ekologi Frase-R untuk bahan berbahaya bagi lingkungan : R50, R51, R52 dan R53. Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut misalnya tributil timah kloroda, tetraklorometan, dan petroleum hidrokarbon seperti pentana dan petroleum bensin.

4. Alat-alat keselamatan kerja. Alat keselamatan yang diperlukan pada waktu bekerja, terutama alat-alat pelindung badan, alat penolong lainnya sesuai dengan jenis kegiatan / pekerjaan Pemakaian Pakaian Pengaman Alat pelindung badan dipergunakan untuk melindungi badan dari bahaya kecelakaan akibat panas, terjatuh, benturan, sinar x (rontgen).

25

Alat pelindung badan ini meliputi perlindungan terhadap bagian dada sampai dengan perut, mulai dari leher, juga termasuk bagian punggung. Alat pelindung ini dipergunakan dalam melayani pekerjaan : Pemadam Kebakaran Laboratorium Pengelasan erbaikan mobil Dll

Gambar 1. Kaca mata pelindung

Gambar 2. Perlindungan kepala

Gambar 3. Alat pelindung tangan Kaca mata Las Gambar 4.

Gambar 5. Pelindung telinga

Gambar 6. Sepatu-sepatu untuk pelindung kaki

26

Gambar 7. Macam-macam respirator/masker

Pakaian Pelindung Dengan menggunakan pakaian pelindung yang dibuat dari kulit, maka pakaian biasa akan terhindar dari percikan api terutama pada waktu mengelas. Lengan baju jangan di gulung, sebab lengan baju yang panjang akan melindungi tangan dari sinar api.

Gambar 8. Pemakaian pakaian pelindung kerja las

Pakaian dan cara berpakaian Pada umumnya pakaian yang layak dipakai ketika bekerja adalah baju kerja yang dalam keadaan rapi dan baik. Bagian pakaian yang sobek dapat mengakibatkan tersangkutnya pada bagian bagian mesin yang bergerak, kancing baju harus terpasang dengan benar. Tidak diperkenankan memakai dasi, karena memakai dasi sama halnya dengan memakai pakaian sobek yang dapat mengakibatkan tersangkut pada bagian bagian mesin yang berputar, yang senantiasa harus dihindari. Lipatan lengan baju di atas siku dengan sebaik baiknya adalah suatu cara untuk menghindari tersangkutnya lengan baju pada bagian mesin yang berputar, atau lebih baik lengan baju itu dibuat pendek di atas siku.

27

5 . Menangani situasi darurat. Kegiatan yang dilakukan di bengkel /laboratorium tekstil tidak terlepas dari penggunaan peralatan yang berhubungan dengan pemanasan air, penggunaan alat listrik, kebakaran, peralatan pecah belah, penggunaan zat kimia dan jahit menjahit. Maka jenis-jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya : 1). Luka bakar dan air panas. Lakukanlah : a. Luka bakar terbaik diobati dengan menyiramnya dibawah air dingin yang besih.

b. Mintalah segera untuk pertolongan medis,tergantung pada beratnya luka


c. Janganl merobek atau menarik pakaian yang melekat pada luka bakar d. Jangan mencoba membuang teh panas atau zat yang serupa pada kulit yang luka. e. Jaga korban jangan sampai shock atau pinsan

f. Bila mungkin lakukan lakukan balutan kering steril, atau tutupi luka bakar
dengan kain atau handuk bersih atau kertas biasa.

g. Jangan menyentuh bagian terbakar yang kulitnya melepuh atau yang jelas
terlihat dagingnya hangus. 2). Keracunan. Pada semua kejadian keracunan mintalah pertolongan dokter/medis. Bila seseorang terisap asap racun maka lakukan :

a. Pindahkan korban ke tempat udara yang segar.


b. jaga korban jangan shock

c. Bantulah pernapasan bila pernapasan berhenti ( jangan dengan cara


pernapasan buatan). 3). Kejutan ( Shock ). Hampir setiap kecelakaan atau luka diikuti oleh kejutan,korban mungkin pucat dan kulitnya mengerut, dennyut lemah dan cepat dan mungkin dia pingsan. Maka lakukan : a. istirahatkan penderita.
28

b. Jaga penderita tenang dan hangat. c. Longgarkan pakaian yang ketat.

d. Yakinkan pertolongan akan cepat datang.


4.) Luka kecil /lecet dan memar. Lakukanlah :

a. Laporkan dan obatilah semua luka tanpa kecuali,walaupun luka kecil, karena
b. c. d. e. setiap luka dapat terkena insfeksi dan meradang jika tidak segera diobati .Biarkan luka sedang /kecil berdarah bebas beberapa menit untuk membersihkan dai penyebab insfeksi. Dilarang menutup luka dengan kain tua ,saputangan . Bersihkan luka dengan bahan yang bersih. Mintalah pertolongan dokter untuk semua luka yang dalam .

5) Luka terkena gunting./ benda tajam Jika luka karena gunting/benda tajam lainnya lakukanlah : a. Pastikan luka kecil atau besar b. Biarkan bebaskan daran keluar beberapa menit untuk membersihkannya dari penyebab insfeksi. c. Bersihkan luka dengan bahan yang bersih. d. Jika luka kecil tenpelkan kasa steril anti septik dan balut dengan kasa besar. e. Jika lukanya besar atau dalam ,mintalah segera pertolongan dokter. 6).Tangan tertusuk jarum . Ketika menjalankann mesin jahit tangan terkena tusukan jarum ,lakukanlah segera :

a. Matikan segera sumber listrik kemesin jahit.


b. c. d. e. Segera lapor ke guru. Buka jarum mesin dari mmesin jahit. Cabut jaru mesin hati-hati dari jari /tangan. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum ,biarkan darah keluar bebera menit untuk membersihkan bekas tusukan dari penyebab insfeksi. f. Besihkan darah /bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih. g. Bila masih berdaran ,balut bekas tusukan dengan menggunakan kain kasa.

h. Bila korban mengeluh kesakitan dan darah masih banyak keluar, segeralah
minta pertolongan dokter. 7).Cidera mata. Lakukanlah segera : a. Dilarang menggosok mata yang didalamnya terdapat benda asing. b. Suruh korban menahan matanya tenang-tenang agar matanya jangan sampai bergerak.

c. Janganj sentuh permukaan mata dengan apapun.


d. e. Aturah pertolongan pengobatan. Balutlah kedua mata longgar-longgar .
29

f. Bimbinglah korban ketempat pos pengobatan. 8).Kecelakaan listrik. Kecelakaan listrik dapat mengakibatkan terbakar, ,jatuh dan kejutan listrik . Salah satunya dapat menimbulkan bermacam macam gejala pada korban ,hal yang perlu diperhatikan pada kecelakaan sengatan listrik ialah korban masih bernapasndan jantuingnya masih berdenyut atau keduanya berhenti ( tidak bernapas dan jantung tidak bedenyut ),atau bekerja sangat lemah, kejadian ini segera dipulihkan kembalai . Bila menghadapi korban kecelakaan listrik,segeralah bertindak cepat menurut urutan sebagai berikut: a. Matikan sumber aliran listrik alat yang rusak atau tidak mungkin hindarkan korban dari aliran listrik. b. Lakukan pertolongan berdasarkan gejala si korban. c. Segera setelah anda mellihat seseorang dapat kejutaan lisatrk ,cepat perhatiakn keadaan umum.Tetapkan cara terbaik untuk membebaskan dari hubungan llistrik ,tanpa menyebabkan tambahan cidera akibat jatuh.

d. Bila mungkin matikan aliran listrik yang bersangkutan.Pada`arus listrik


bertegangan rendah ,periksalah apakah si korban bermuatan listrik dengan cara menyentuhnya cepat-cepat degan punggung telapak tangan.

e. Bila anda merasakan kejutan kecil,ini menunjukkan masih ada arus listrik
,dorong/tarik berusahalah untuk melepaskan korban . f. Pindahkan korban hanya bila dia dalam bahaya dari kebakaran, listrik benda jatuh/sumber bahaya lain . Bila korban harus dipndahkan,mintalah bantuan tiga/empat orang. g. Cegahlah membungkukkan atau membongkokkan leher atau punggungnya ,jaga dia agartetap lurus. h. Topanglah anggota badan yang yang terluka.

i. Kemungkinan besar penyadaran akan berhasil bila dimulai dari semenit sesudah
j. korban berhenti bernapas.jadi jangan tangguhkan menerapkan penyadaran. Bila korban bernafas dan jantungnya berdenyut ,dia tidak memerlukan penyadaran. Bila dia pingsan ,berdarah, muntahan ,gigi lepas /patah ada kemungkinan tertelan dan menyumbat pernapasan ,atau kalau korban telentang,lidah kebelakang dan menghalangi jalan nafas.Pembongkokan leher akut kedepan pada korban yang pingsan mungkin pula menghalangi jalan pernapasan.

9).Perdarahan dan cara menghentikannya. Menghentikan perdarahan secara umum ialah dengan jalan memberikan tekanan pada luka.Pada perdarahan hebat /perdarahan yang sukar dihentikan usahakan dengan segera untuk memeanggil dokter. a.Hidung berdarah . lakukanlah : 1). Suruh korban duduk tenang dengan kepala menunduk. 2). Jangan biarkan dia bersin.
30

3).Jepit/suruh jepit sendiri kuat-kuat hidung pada sambungan tulang rawan. 4. Bila perdarahan tidak berhenti dalam 5 sampai 10 menit,mintalah pertolongan dokter. b). Pergelangan tangan luka terjadi perdarahan hebat. Lakukanlah : 1). Tekan luka dengan tangan anda ,atau pencet kedua tepi luka anda secara serentak.Bila sempat,mula-mula tutup luka dengan saputangan bersih /kain pembalut sebelum memberi tekanannn. 2).Tahan tekanan pada luka dengan perantaraan kasa tebal dan balut erat-erat pada tempatnya.Kasa harus cukup besar untuk menutupi seluruh luka dan selru kasa harus tertutup kain pembalut. 3).Bila korban mengeluh kaku ,gatal ,atau nyeri pada`jari atau jari kaki yang dibalut ini berarti balutan terlalu erat,kendorkan sedikit. 4). Bila masih berdarah ,tambahkan kasa lagi dan balut tanpa membuang kasa pertama. 5).Kadang-kadang sepotong benda asing menancap pada`luka ( kaca ,Logam ,kayu ).Dalam hal demikian ,berilah tekanan pada te[piluka dengan memasang kasa sekitar luka dan membalutnya ditempatnya.

6. Keselamatan dan pengamanan akibat zat kimia. 1). Zat Asam Sulfat /Sulphuric Acid. - Penanganan dan penyimpanan ; Hindari kotak langsung dengan asam ,Cegah pengisapan uap atau kabut,dengan bekerja dalam almari asam atau dengan ventilasi yang baik.Pengenceran asam dilakukan dengan menambahkan asam sedikit demi sedikit kedalam air dan bukan sebaliknya.Ingat Eksotermik.Simpan asam dalam wadah yang kuat ditempat beventilasi dan dingin berlebel .Jauhkan dari air,zat organic mudah terbakar dan logam.Perhatikan kebocoran wadah ,karena dapat merusak lantai. -Tumpahan dan kebocoran : Jangan sentuh tumpahan asam .Merusak kulit atau pakaian,danlantai.Netralkan tumpahan dengan larutan soda atau kapur,sebelum disiram dengan air.Pakai alat pelindung diri dalam menanggani tumpahan asam. -Alat pelindung diri : Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara Mata : Safety goggles dan pelindung muka Kulit : Gloves (CPE,Neoprene,PE ),pakaian kerja -Pertolongan pertama : Penghirupan : Bawa korban ketempat segar,cari pengobatan. Terkena mata : Cuci dengan air bersih(dan Hangat) selama 20 menit dan segera bawa kedokter. -Pemadaman api :

31

Kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia CO2.Kebakaran besar dipadamkan dengan air,tetapi harus hati-hati sebab dapat menimbulkan panas ( Pemadaman dari jarak jauh ) -Informasi lingkungan : Penyebab asam dalam air dan mengganggu kehidupan tanaman dan binatang dalam air.Penetralan dapat dilakukan dengan soda atau ai kapur sampai PH 6-9 sebelum dibuang ke lingkungan .Residu dapat dicampur dengan tanah/pasir. 2).Zat Natrium Hidroksida (Soda`Api ). - Penanganan dan penyimpanan : Cegah terbentuknya kabut dan debu.Jaga dari kontak dengan air atau uap air.Bila melarutkan ,tambahkan zat kedalam air sedikit sedikit agar tidak memercik.Simpan dalam wadah yang rapat ,berlebel,ditempat yang dingin. Tempan penyimpanan harus tahan korosi.Pisahkan dari asam kuat,senyawa organohalogen dan nitro .Inspeksi periodik terhadap kebocoran wadah sebab dapat merusak lantai. - Tumpahan dan kebocoran: Tumpahan zat`padat dapat diambil untuk digunakan lagi ( gunakanalat pelindung diri ).Jika Larutan yang tumpah dinetralkan dulu dengan asam sulfat sebelum dibuang ,bersihkan dengan semprotan air.Jangan sentuh bahan baik padatan,Slurry maupun larutan. - Alat pelindung diri : Pernapasan: Bila terdapat debu ,pakailah respirator filter debu Mata/muka : Kaca mata atau perisai muka Kulit : Lindungi dengan Gloves (karet,Neoprene,PVC, PE ),pakaian kerja Sediakan air pencuci tangan dan mata. - Pertolongan pertama : Terkena mata : Cuci dengan air bersih selama 30 menit atau diteruskan bila masih terasa pedih .Bawa kedokter. Terken kulit : Cuci segera dengan air bersih selama 30 menit,lepaskan sepatu atau kulit yang terkontaminasi. - Pemadaman api : Pemadaman api dapat dilakukan seperti biasa memakai bubuk kering,gas CO 2 dan air sesuai bahan terbakar. - Informasi lingkungan : Berbahaya bagi kehidupan binatang air.Sebelum dinetralkan dengan asam sulfat atau asam klorida dan encerkan PH 6-9 sebelum dibuang. 3. Zat Hidrogen Klorida - Penanganan dan penyimpanan : Bekerja dengan gas atau uap HCl harus dalam almari asam.Waspada kebocoran gas.Demikian pula bila bekerja dengan larutan asam klorida.Simpan ditempat dingin,berventilasi,lantai harus tahan asam.Jauhkan dari bahan oksidatordan alkali,serta sianida,sulfida,formaldehid,logam natrium,merkuri sulfat dan amonium hidroksida.Periksa`kebocoran wadah asam. - Tumpahan dan kebocoran:
32

Penanganan kebocoran gas atau tumpahan larutan HCl harus memakai alat pelindung diri,terutama pelindung pernapasan,kulit da mata.Uap dapat disemprot dengan air.Tumpahan yang tidak diambil diteralkan dengan soda atau kapur tuhor.Siram dengan air. - Alat pelindung diri : Pernapasan: Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara Mata/muka : Kaca mata ,goggles, perisai muka Kulit : Lindungi dengan Gloves (Neoprene,nitrile), -Pertolongan pertama : Penghirupan : Bawa ketempat udara segar dan bila korban tidak bernapas ,beri pernapasan buatan. Mata : Segera cuci dengan air bersih opaling tidak 15 menit.Bawa kedokter. Kulit : Segera cuci dengan air bewrsih selama 15 menit. Tertelan : Kumur dengan air bersih .Bila sadar beri minum 1-2 gelas air,untuk pengenceran.Jangan diberi minum bila tidak sada.Bawa kedokter. -- Pemadaman api : Dapat dilakukan dengan pemadaman api biasa.Wadah yang terpapar panas dapat disemprot dengan air dingin,tetapi air tidak boleh masuk kedalam wadah.Pakailah pakaian pelindun diri dan pelindunpernapasan. - Informasi lingkungan : Limbah larutan HCl tidak boleh langsung dibuang kesungai atau tanah,kecuali setelah dinetralkan dengan larutan soda atau kapur sampai PH 6-9.Gas HCl dapat diserap kedalam larutan kapur.Cemaran HCl dalam udara dapat menyebabkan hujan atau embun asam yang korosif terhadap instalasi logam. 7. Penanganan kebakaran Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : per 04/Men 1980, tentang syarat syarat pemasangan dan pemeliharan alat pemadam api ringan berisi : bahwa dalam rangka untuk mensiap siagakan pemberantasan pada mula terjadinya kebakaran, maka pada setiap alat pemadam api ringan harus memenuhi syarat syarat keselamatan kerja. Pada bab I pasal 1 yang dimaksud dengan alat pemadam api ringan adalah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadinya kebakaran. Peserta diklat yang berada di area kerja/bengkel/ ruang produksi dapat segera mengenal gejala gejala kebakaran dari bahan yang mudah terbakar, mengenal jenis api kebakaran dan alat alat kebakaran. Terjadinya kebakaran dilihat dari sifatnya, ada yang berlangsung cepat dan berlangsung lambat. Terjadinya kebakaran dilihat dari penyebabnya : perbuatan disengaja, main main, panas mekanik (gesekan), penyalaan tiba tiba dari gas yang mudah terbakar, arus listrik dan petir. Walaupn demikian, pencegahan terjadinya kebakaran adalah tindakan yang paling tepat dan baik. Kebakaran dapat digolongkan : Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A) Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar(Golongan B)
33

Seperti : kayu, kain, kertas, dsb

Seperti : bensin, minyak tanah, solar, cat terpentim, asetelin, Lpg Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan O) Kebakaran logam (Golongan D) Seperti : isolasi listrik, sakelar sakelar, motor motor listrik, dsb Seperti : magnesium, potasium, sodium, titanium, dsb Gejala gejala kebakaran dapat diketahui melalui : Bau asap yang tercium : bau karet terbakar, bau kain terbakar, bau kabel terbakar Warna asap yang terlihat : asap putih, bahan pospor yang terbakar, asap hitam, minyak yang terbakar Sumber api kebakaran diantaranya, dari : dapur, kompor gas Lpg, kompor minyak

tanah, motor bensin, motor diesel, las asetelin, las listrik, dinamo atau generator, lampu minyak, lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok, api obat nyamuk, dsb. Alat alat pemadam kebakaran Tangga untuk memanjat Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar

Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau karung goni yang dibasahi air Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb

Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5 sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran.

Gambar 14. Alat-alat pemadam kebakaran


Untuk kebakaran akibat listrik, minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia di dalam tabung tabung Extinguiser. Jenis alat pemadam kebakaran api ringan : Jenis cairan (air) Jenis busa Jenis tepung kering ( Dry Powder) Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb

34

Gambar 15. tabung pemadam kebakaran Pemasangan tabung pemadam kebakaran Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi BAB II Pemasangan Pasal 4 1) Setiap satu kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan. 2) Pemberian tanda pemasangan 3) Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan. 4) Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai dengan jenis dan penggolongan kebakaran. 5) Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. 6) Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya merah BAB II Pemeliharaan Pasal 11 1) Setiap alat pemadam api ringan harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu : a. Pemeriksaan dalam jangka 6 (enam) bulan ; b. Pemeriksaan dalam jangka 12 (dua belas) bulan. 2) Cacat pada alat perlengkapan pemadam api ringan yang ditemui waktu pemeriksaan, harus segera diperbaiki atau alat tersebut segera diganti dengan yang tidak cacat. Proses mengatasi api kebakaran Proses isolasi yaitu memutuskan udara luar dengan barang yang sedang terbakar Proses pendinginan yaitu penyerapan panas oleh bahan lain seperti karung goni berair, air dan bahan bahan yang mengandung air

35

Proses urai yaitu dengan memisahkan atau menjauhkan benda benda lain yang belum terbakar, sehingga api tidak dapat menjalar ke benda lainnya Sebelum api menjalar besar, gejala gejala kebakaran dapat segera tercium karena bau asap yang terjadi, misalnya bau karet terbakar, bau kain terbakar dan lain lain. Juga warna asap tanda bahaya yang terbakar, misalnya asap berwarna hitam tandanya minyak yang terbakar, warna asap putih yang menandakan pospor yang terbakar. Sumber api kebakaran di antaranya di dapur (dapur tempa), kompor kompor gas LPg, kompor minyak tanah, motor bensin atau motor diesel, las karbit dan listrik,dapur listrik, dinamo atau generator, lampu minyak dan lampu lilin, pembakaran sampah, api puntung rokok,api obat nyamuk dan sebagainya.

Gambar 16. Penggunaan dan cara pengoperasian tabung pemadam kebakaran

Penggunaan dan Cara Pengoperasian 1. Tabung Pemadam Kebakaran Lepaskan kunci pengaman Peganglah tabung dalam posisi tegak. Lepaskan pipa dari klip Pijatlah pengatup arahkan corong ke pangkal api dengan cara menyapu

Perhatian ! Pengatup, tidak boleh dipijit, kecuali untuk memadamkan. Tabahkan pendirian dan tindakan sewaktu mengatasi bahaya kebakaran. Arahkan pancaran zat pemadam ke sumber nyala api kebakaran dengan jalan menyapu. Bilamana pemadam api kebakaran terjadi di luar bangunan dan kebetulan terjadi angin, maka arah pancaran dari zat pemadam harus searah dengan arah angin, baik dari samping maupun dari samping kanan. Gambar 17. Selang hydrant

2. Hydrant
36

Cara penggunaannya Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat terjadinya api, bukalah keran air maka keluarlah semburan air melalui selang katun. Semburan air atau hydrant ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak atau sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar listrik selama stop kontak induk belum diputuskan. Langkah langkah/prosedur ketika terjadi kebakaran/kondisi gawat darurat. Kuasailah atau atasilah oleh orang orang yang ada di tempat kejadian dalam usaha memadamkan api kebakaran selama masih mampu mengatasinya. Bunyikan bel atau lonceng dengan jalan memecahkan kaca fire alarm yang terdekat untuk memberitahukan akan adanya bahaya kebakaran. Laporkan kejadian di tempat terjadinya kebakaran oleh salah seorang petugas jaga ke kantor atau pimpinan untuk mendapatkan bantuan dari dalam dan dari luar/pemadam kebakaran. Hentikan semua kegiatan pekerja, hentikan pula semua mesin mesin, putuskan semua aliran listrik, tutup dan amankan semua tempat tempat yang berhubungan dengan gas. Bukalah semua pintu keluar dan keluarkan semua orang atau pekerja yang tidak bertindak mengatasi kebakaran. Tempatkan semua orang di suatu tempat yang tenang dan aman, segeralah di panggil menurut daftar hadir. Bila ternyata seseorang tidak ada dalam daftar panggilan, segeralah cari dimana orang itu berada. Semua regu dan semua orang yang diberi tugas khusus memadamkan kebakaran harus bekerja dalam keadaan tenang agar lancar. Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut: Hidupkan segera alarm.

Beritahu regu pemadam kebakaran.

37

Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Bila dipandang perlu segera keluar.

Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Gambar 18. Langkah Keselamatan pada saat tejadi Kebakaran c. Rangkuman


38

Standar Operasional Prosedur SOP yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat besar manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani bahaya atau resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan dengan keadaan selamat dan sehat. Bengkel /laboratorium yang digunakan siswa sebagai wadah pengembangan keterampilan, untuk mengamati, mengukur dan meneliti berbagai fenomena yang terkait dengan materi ajar untuk diadakan praktek, perlu dibuatkan suatu peraturan / prosedur keselamatan dan keselamatan kerja yang merupakan modal dasar dalam mencegah dan melindungi siswa, peralatan dan bahan dari resiko kecelakaan/kerusakan dalam bekerja Prosedur untuk melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja berpedoman pada UU no 1 Tahun 1970. Keselamatan dan kesehatan kerja harus lahir dari doktrin yang menyatakan bahwa untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, semua pekerja/siswa harus mentaati semua peraturan dan tata cara pemakaian alat kerja , mengenal ,mengetahui tanda-tanda bahaya , peringatan bahkan dapat menangani situasi darurat,menjaga keselamatan dan pengamanan akibat zat kimia Kecelakaan kerja semangkin hari semangkin mahal , karena kemungkinan terjadinya kecelakaan sejalan dengan semangkin canggihnya peralatan,perlengkapan dan proses produiksi.Oleh sebab itu doktrin keselamatan dan kesehatan kerja harus bertumpu pada pengendalian perencanaan ,keputusandan organisasi harus memperhitungkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja dimana keadaan peralatan harus selaras dan seimbang agar proses kegiatan yang optimal,aman dan selamat dapat tercapai. Untuk mencapai pencegahan keselamatan dan kesehatan kerja yang tepat dan efisiensi diperlukan kompetensi yang harus dimiliki oleh pekerja /siswa adalah mengikuti prosedur berdasarkan tempat kerja,menangani situasi darurat,menjaga standar penampilan diri yang aman,pelayanan,pekerja/siswa mampu mengikuti SOP yang telah ditetapkan . : Simbol-simbol tanda bahaya berikut ini : 1.Explosive (bersifat mudah meledak)

Huruf kode: E Oxidizing (pengoksidasi)

Huruf kode: O

39

Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar)

Huruf kode:F+ Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan Very toxic (sangat beracun)

Huruf kode: T+

Toxic (beracun)

Huruf kode: T Harmful (berbahaya)

Huruf kode: Xn Bahan-bahan yang merusak jaringan (tissue destroying substances) Corrosive (korosif)

40

Huruf kode: C Irritant (menyebabkan iritasi)

Huruf kode : Xi Bahan berbahaya bagi lingkungan

Huruf kode: N

jenis-jenis kecelakaan kerja yang mungkin terjadi diantaranya : 1.Luka bakar dan air panas 7. Cidera mata 2.Keracunan 8.Kecelakaan listrik 3.Kejutan /Shock 9. Perdarahan 4.Luka kecil/lecet dan memar 5.Luka terkena gunting/benda tajam 6.Tangan tertusuk jarum Keselamatan dan pengamanan akibat zat kimia. 1). Zat Asam Sulfat /Sulphuric Acid. 2) Zat Natrium Hidroksida (Soda`Api ). 3) Zat Hidrogen Klorida Kebakaran dapat digolongkan : Kebakaran bahan padat kecuali logam (Golongan A) Kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar(Golongan B) Kebakaran instalasi listrik bertegangan (Golongan O) Seperti : kayu, kain, kertas, dsb Seperti : bensin, minyak tanah, solar, cat terpentim, asetelin, Lpg Seperti : isolasi listrik, sakelar sakelar, motor motor listrik, dsb
41

Kebakaran logam (Golongan D)

Seperti : magnesium, potasium, sodium, titanium, dsb Alat alat pemadam kebakaran Tangga untuk memanjat Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau karung goni yang dibasahi air Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat berbentuk lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5 sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran . Penggunaan dan Cara Pengoperasian 1.Tabung Pemadam Kebakaran Lepaskan kunci pengaman Peganglah tabung dalam posisi tegak. Lepaskan pipa dari klip Pijatlah pengatup arahkan corong ke pangkal api dengan cara menyapu

2.Hydrant Cara penggunaannya Bawalah atau tariklah ujung penyemprot yang terbuat dari logam ke tempat terjadinya api, bukalah keran air maka keluarlah semburan air melalui selang katun. Semburan air atau hydrant ini jangan sampai digunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada cairan minyak atau sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk memadamkan api yang terjadi pada penghantar listrik selama stop kontak induk belum diputuskan. Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut: Hidupkan segera alarm Beritahu regu pemadam kebakaran. Peringatkan setiap orang agar segera keluar. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia. Bila dipandang perlu segera keluar. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar d. Tugas 1. Buatlah langkah SOP bila terjadi kecelakaan dibengkel tekstil ? 2. Buatlah tanda-tanda bahaya dan peringatan yang kamu ketahui untuk diterapkan di bengkel tekstil ? 3. Buatlah daftar penggunaan zat kimia yang digunakan dilab proses penyempurnaan tekstil ? Tes Formatif 1. Jelaskan pengertian Standart Opersional Prosedure dan manfaatnya ? 2. Sebutkan simbol-simbol tanda bahaya yang kamu ketahui?
42

e.

3. Sebutkan alat-alat pelindung keselamatan kerja ?

4. Jelaskan cara penanganan situasi darurat jika terjadi kecelakaan luka bakar dan air
panas ? 5. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan akibat zat kimia asam sulfat ? 6. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan akibat zat kimia Natrium Hidroksida ?

7. Sebutkan alat pelindung diri dan cara pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan
akibat zat kimia asam klorida ? 8. Sebutkan alat-alat pemadam kebakaran ? 9. Sebutkan jenis alat pemadam kebakaran api ringan ? 10. Sebukan bagian-bagian alat dari tabung pemadam kebakaran ? f. Kunci Jawaban 1. Standar Operasional Prosedur SOP yaitu suatu standar yang sangatl penting bagi keselamatan dan kesehatan kerja dalam menjalani pekerjaan /praktek. SOP sangat besar manfaatnya dalam melaksanakan suatu pekerjaan yaitu untuk menangani bahaya atau resiko dalam menggunakan peralatan dan melakukan sesuatu pekerjaan dengan keadaan selamat dan sehat.

2. Explosive (bersifat mudah meledak)

Huruf kode: E Highly flammable (sangat mudah terbakar) bahan tersebut adalah kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat.

Oxidizing (pengoksidasi)

Very toxic (sangat beracun)

43

Huruf kode: T+ 3. Alat pelindung keselamatan kerja :

a. Kaca mata b. Topi


c. Sarung tangan d. tutup telinga e. Pakaian kerja 4. Luka bakar dan air panas. Lakukanlah :

f. Sepatu/alas kaki g. masker

Luka bakar terbaik diobati dengan menyiramnya dibawah air dingin yang besih. Mintalah segera untuk pertolongan medis,tergantung pada beratnya luka Janganl merobek atau menarik pakaian yang melekat pada luka bakar

Jangan mencoba membuang teh panas atau zat yang serupa pada kulit yang luka. Jaga korban jangan sampai shock atau pinsan Bila mungkin lakukan lakukan balutan kering steril, atau tutupi luka bakar dengan kain atau handuk bersih atau kertas biasa. Jangan menyentuh bagianterbakar yang kulitnya melepuh atau yang jelas terlihat dagingnya hangus. 5. Alat pelindung diri : Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara Mata : Safety goggles dan pelindung muka Kulit : Gloves (CPE,Neoprene,PE ),pakaian kerja Pertolongan pertama : Penghirupan : Bawa korban ke tempat segar,cari pengobatan. Terkena mata : Cuci dengan air bersih(dan Hangat) selama 20 menit dan segera bawa kedokter 6. Alat pelindung diri : Pernapasan: Bila terdapat debu ,pakailah respirator filter debu Mata/muka : Kaca mata atau perisai muka Kulit : Lindungi dengan Gloves (karet,Neoprene,PVC, PE ),pakaian kerja Sediakan air pencuci tangan dan mata. Pertolongan pertama : Terkena mata : Cuci dengan air bersih selama 30 menit atau diteruskan bila masih terasa pedih .Bawa kedokter. Terken kulit : Cuci segera dengan air bersih selama 30 menit,lepaskan sepatu atau kulit yang terkontaminasi. 7. Alat pelindung diri :
44

Pernapasan: Respirator kimia penyerap HCl atau respirator udara Mata/muka : Kaca mata ,goggles, perisai muka Kulit : Lindungi dengan Gloves (Neoprene,nitrile), Pertolongan pertama : Penghirupan : Bawa ketempat udara segar dan bila korban tidak bernapas ,beri pernapasan buatan. Mata : Segera cuci dengan air bersih opaling tidak 15 menit.Bawa kedokter. Kulit : Segera cuci dengan air bewrsih selama 15 menit. Tertelan : Kumur dengan air bersih .Bila sadar beri minum 1-2 gelas air,untuk pengenceran.Jangan diberi minum bila tidak sada.Bawa kedokter 8. Alat alat pemadam kebakaran Tangga untuk memanjat Tongkat berkait untuk menarik dan mendorong benda yang terbakar Pasir dengan sekopnya untuk menimbun sumber nyala api supaya segera padam atau karung goni yang dibasahi air Air untuk memadamkan kebakaran yang disebabkan oleh kertas, kain, kayu, dsb

Di bengkel/ ruang produksi besar tiap bangsal dipasang kotak dari besi pelat
berbentuk lemari yang bercat merah, bertuliskan hydrant ; di dalamnya terdapat keran air dan selang katun yang panjangnya kurang lebih 50 M dan bergaris tengah kurang lebh 5 sampai 7 Cm. Gunanya alat ini untuk memancarkan air ke arah api kebakaran.

Gambar 14. Alat-alat pemadam kebakaran


Untuk kebakaran akibat listrik, minyak sebaiknya menggunakan bahan kimia yang sudah tersedia di dalam tabung tabung Extinguiser

45

9. Jenis alat pemadam kebakaran api ringan : 10. Jenis cairan (air) Jenis busa Jenis tepung kering ( Dry Powder) Jenis gas (hydrocarbon berhalogen), dsb

g. Lembar kerja 1. Buatlah langkah-langkah /presedur ketika terjadi kebakaran ! 2. Sebutkan 6 langkah jika menemukan kebakaran !

KEGIATAN BELAJAR 3 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 3, diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan konsep lingkungan hidup . 2. Mengklasifikasikan jenis-jenis pencemaran lingkungan 3. Meyatakan pengolahan limbah industri 4. Menerapkan konsep lingkungan hidup b. Uraian Materi 1. Manusia dan lingkungan. Perkembangan / kemajuan teknologi dan industri yang pesat akan menghasilkan produk-produk yang berkualitas sehingga menimbulkan resiko lebih besar yaitu ancaman eksistensi manusia sendiri sebagai organisme hidup.Ancaman eksistensi tersebut salah satunya adalah masalah pencemaran .Pencemaran selalu membawa akibat terhadap kehidupan manusia yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Hal ini merupakan tantangan bagi manusia dalam menghadapi masalah tersebut .Untuk itu perlu keseimbangan dalam pemanfaatkan lingkungan Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan sebgai berikut :

Manusia sebagai komponen lingkungan yang dominan dari berbagai unsur penyusun lingkungan, merupakan unsur yang paling menentukan .Pengaruh manusia terhadap
46

kualitas lingkungan mengakibatkan tiga kemungkinan ,yaitu merusak,tetap lestari dan memperbaiki. Manusia menjadi perusak lingkungan ,hal ini terjadi jika manusia sudah mulai membutuhkan energi da sumber daya alam terlalu berlebihan pada akhirnya lingkungan tidak mampu lagi memberikan kehidupan yang layak bagi manusia. Manusia akan sadar dari kesalahannya ,karena kelangsungan hidup ini sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada .Sebaliknya kondisi lingkungan juga sangat bergantung pada sikap perilaku manusia. Manusia sebagai pengelola lingkungan ,yaitu manusia mempunyai kesadara n dan tanggung jawab atas tingkat kualitas lingkungan hidup .Semakin tinggi kualitas lingkungan hidup,maka kelestarian lingkungan akan terjaga.

Keberadaan lingkungan pada intinya harus dijaga dari kerusakan yang parah. Suatu kehidupan lingkungan akan sangat bergantung pada ekosistemnya.Oleh kerena itu, masyarakat saecra terus menerus harus didorong untuk mencintai, memelihara, dan bertanggung jawab terhadap kerusakan lingkungan. Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer. Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa lingkungan hidup adalah sesuatu lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara,air,dan panas tidak dicemarkan sehingga mengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala sesuatunya dihubungkan dengan kehidupan manbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan alam sekelilingnya. Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor,yaitu ; a. Jenis dan jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup itu sendiri. b. Hubungan atau interaksi antara unsur dalam lingkungan tersebut. c. Hubungan iteraksi sosial. d. Faktor non materil seperti suhu, cahaya dan kebisingan. Pada awalnya perkembangan industri belum terasa pengaruhn buruk yang timbul, akan tetapi makin lama makin terasa kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat makin banyak zat buangan dari pabrik/industri. Pabrik-pabrik membuang kotoran dan zat-zat kimia kesungai ,sungai tercemar yang mengakibatkan kehidupan ganggang ,ikan, danhewan-hewan terganggu dan seterusnya mempengaruhi penyediaan makanan bagi umat manusia. Pengotoran udara menyebabkan kesehatan manusia terganggu,begitu pula tumbuhtumbuhan dapat dirusak oleh gas-gas buangan tersebut. Menurut pengalaman, pengotoran air dan udaralah yang paling buruk bagi kesehatanmahluk yang hidup. Seperti pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati , begitu pula halnya dengan pencemaran lingkungan dimana lebih baik mencegahnya dari pada memperbaiki yang diakibatkannya.

47

Pada dasarnya pemulihan kerusakan oleh pencemaran industri / rumah tangga memakan waktu lama dan biaya yang besar .Oleh karena itu adalah lebih baik kita memikirkan hal tersebut ,jauh-jauh sebelum terlanjur agar lingkungan hidup kita dapat teratasi dan minimalisasi /mengurangi pencemaran. Selain pencemaran oleh udara ,cair ,maka pencemaran akibat zat padat misalnya debu, sampah organik maupun non organik yang dapat mengotori lingkungaqn hidup sekitar kita cukup besar pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.Oleh karena itu perlu penanganan pencegahan pencemaran harus kita lakukan dengan semaksimal mungkin untuk terciptanya pelestarian lingkungan hidup. 2.Jenis-jenis limbah dan pencemaran .. A. Pengertian limbah dan jenis limbah. Pencemaran dapat diartikan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi lingkungan ( tanah,udara dan air ) yang tidak menguntungkan bagi kehidupan mahluk hidup yang disebabkan limbah .Pengertian limbah adalah : a. Sisa atau bekas suatu hasil proses produksi. b. Bahan yang tidak mempunyai nilai aatau tidak berharga. c. Barang rusak atau cacat dalam proses produksi. d. Sumber daya yang tidak siap pakai. - Jenis limbah dilihat dari asal zat-zat yang dikandungnya dapat digolongkan sebagai : a. Limbah organik. Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami ( mikro organisme]), misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik misalnya sisa-sisa makanan. b. Limbah anorganik. Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. - Dilihat dari sumbernya limbah bisa dibedakan menjadi tiga macam : a. Limbah dari rumah tangga Meliputi segala bentuk sampah yang dihasilkan rumah tangga ,mulai sampah dapur seperti sisa makanan, barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti tisu, pembalut,dan sampai barang non kebutuhan sehari-hari seperti kantong keresek,kertas pembungkus, plastik ,kardus,gelas ,sampah kebun dan lainnya. b. Limbah dari industri. Meliputi limbah yang berasal dari seluruh rangkaian produksi ( bahan bahan kimia, serpihan/potongan bahan ),perlakuan dan pengemasan produk ( kertas, kayu, plastik,kain /lap yang penuh dengan pelarut untuk pemberesih), limbah buangan industri yang memrlukan penanganan khusus sebelum dibuang.

48

c. Limbah dari mahluk hidup. Meliputi segala jenis benda buangan yang dihasilkan mahluk hidup, contoh tinja, daun daun. Dilihat dari sifat limbah dibedakan menjadi tiga jenis : a. Limbah lapuk Meliputi semua sampah yang mudah lapuk,baik karena proses alam maupun karena hasil pekerjaan nmanusia . Conto sampah sisa-sisa makanan. b. Limbah tak mudah lapuk Adalah sampah yang bisa lapuk ,tetapi melaluli proses alami yang lama, hal ini dibedakan sampah yang mudah terbakar ( kertas, kayu ) dan yang sulit terbakar (kaleng,besi ). c. Limbah tak lapuk. Adalah sampah-sampah yang sama sekali tak bisa lapuk secara alami, sampah ini sangat berbahaya jika tidakm diperhatikan ( Plastik,kaca ) B. Dampak Limbah terhadap manusia dan lingkungan a. Dampak limbah terhadap kesehatan Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut : 1. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal daro limbah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan limbahnya kurang memadai. 2. Penyakit yang disebabkan oleh jamur (misalnya jamur kulit) 3. Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk kedalam percernaan binatang ternak melalui makannya yang berupa sisa makanan/ sampah. Di jepang, misalnya telah dilaporkan bahwa kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator. b. Dampak limbah terhadap lingkungan Cairan yang dihasilkan sampah dan masuk kedalam drainaseatau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati, dan beberapa spesies akan lenyap. Hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang kedalam air akan menghasilkan asam organik dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. c. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan :
49

1. Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau yang


tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebar dimanamana 2. Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum, seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drai nase jebol dsb

3. Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah).


Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukan pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb. 4. Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang tinggi untuk membersihkan jalan. 5. Memberikan dampak negatif terhadap sektor pariwisata, misalnya wisatawan mancanegara/ lokal merasa terganggu dan tidak nyaman dalam wisatanya, dikarenakan jalan rusak, bau yang tidak sedap, pemandangan yang kotor dsb. C. Jenis-jenis Pencemaran . Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan kerusakan kehidupan manusia,binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976) Pencemaran utama oleh industri dapat diperoleh dari akibat udara, cair dan padat, maka hal tersebut sebagai penentuan jenis-jenis pencemaran sebagai berikut : a), Pencemaran limbah udara. Limbah udara yang dapat mengganggu lingkungan antara lain dari debu dan gas yang dihasilkan dari proses pruduksi tekstil,peyemakan kulit,tapioka crumb rubber,pulp dan kertas dan lain-lain. Limbah gas yang berasal dari proses produksi seperti COx ,Nox, NH3,SO2,Cl2 dan lainlain adalah jenis gas yang mencemari lingkungan Limbah debu yang dari serat,tepung dan bahan lain dalam bentuk debu dapat dikendalikan dengan minimisasi debu, penggunaan masker pada saat kerja, pengisapan debu, pemanfaatkan debu Debu sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia,karena banyak debu debu yang sangat halus mengelilingi kita, dan mudah terisap masuk keparu-paru dan dapat mengakibatkan gejala-gejala yang tidak diinginkan seperti Pneumoconiosis ialah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh insfeksi partikel debu. b). Pencemaran limbah cair. Limbah cair disebabkan oleh air yang digunakan industri untuk suatu proses misalnya industri tekstil menghasilkan cukup banyak limbah cair yang mengandung bermacammacam polutan. Pencemaran akibat limbah cair dapat mengganggu ekositem lingkungan hidup, terutama terhadap kebutuhan kehidupan manusia, oleh karena itu air limbah industri terutama tekstil hanya diperbolehkan dibuang/dilepaskan ke badan air penerima/sungai setelah kadar polutan yang dikandung didalamnya diturunkan sampai batas ambang yang diperbolehkan
50

Pengolahan limbah cair dilakukan untuk mengurangi zat pencemar baik yang berasal dari limbah domistik maupun dari limbah industri Limbah cair mengandung beberapa jenis zat pencemar seperti zat organic,senyawa mengandung nitrogen,padatan tersuspensi/terendapkan,senyawa garam,senyawa organikberacun,beberapa mikroorganisme pathogen dan lainnya. Kebanyakan zat pencemar tersebut terutama zat organic merupakan zat penyerap oksigen ,sehingga mengurangi nkadar oksigen terlarut didalam air dan menganggu kehidupan biota air.Disamping zat pencemar limbah cair sering keluar dari proses dalam keadaan panas,sehingga perlu didinginkan sebelum diolah. Parameter limbah cair. Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S (Suspendean Solid=Padatan tersuspensi ), kadar minyak,amoniak,logam berat,bahan beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya . Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu. Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi. Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan nonorganik c) . Pencemaran limbah suara. Limbah suara disebabkan kebisingan yang ditimbulkan dari bunyi yang dikeluar oleh jalannya mesin produksi ,sehingga dapat mengganggu pendengaran . Diantara semua jenis limbah yang dihasilkan oleh proses produksi,dimana limbah suara/kebisingan tidak dapat diolah tetapi hanya dapat dikurangi atau dikendalikan, sehingga bunyi /kebisingan yang terjadi tidak mengganggu aktifitas pekerja. d.) Pencemaran limbah padat. Limbah padat dapat dibedakan jenis limbahnya yaitu Padatan non UPL (unit pengolahan limbah ), padatan UPL,Lumpur UPL non B 3 ( bahan beracun berbahaya), lumpur UPL B3. Padatan non UPL ,diperoreh dari sisa bahan berupa kertas,serat,dan padatan lain yang berada diruang produksi karena tidak segera dibersihkan. Padatan UPL, diperoleh dari unit pengolahan limbah yang berupa pembuangan akhir sebagain sampah. Lumpur UPL non B3, diperoleh dari proses pengolahan limbah cair 3. Pengolahan limbah industri Seyogyanya suatu industri telah melakukan studi mengenai analisis dampak lingkungan ( AMDAL ) sebelum menentukan lokasi letak industri.Dengan demikian dapat disusun sistem pengelolaan industri yang akrab lingkungan dalam upaya pencegahan pencemaran.

51

Keberadaan industri tidak dapat dipisahkan dari lingkungannya,sehingga limbah yang akan timbul berupa limbah cair,limbah udara,limbah suara dan limbah padat, perlu dikendalikan dan diolah sehingga bersih dan bebas pencemaran, sebelum dibuang ke lingkungan, hal tersebut sebagai pengendalian limbah sebagi berikut : a). Pengendalian limbah udara Limbah gas pencemar dapat diolah secara adsorpsi.yaitu memindahkan zat pencemar dari fasa gas kefasa padat.Dan secara desulfurisasi yaitu untuk menghilangkan gas SO2 dengan garam-garam alkali seperti kapur,kaustik soda, soda abu,amonia dan lain-lain menjadi garam sulfit. Pencemaran gas dapat berbentuk butiran butiran partikel yang ukurannya lebih kecil dari molekul gas. Untuk mencegah butiran partikel mengotori udara sekeliling perlu Dihilangkan sumber atau diberi aliran udara sebelum aliran tersebut keatmosfir. Ada empat macam alat pembersih butiran partikel yang dikenal yaitu;Cyclone,Penyikat basah (wet scrubers),Pengendap elektostatis (electrostatic preccipitator ) dan saringan kain (fabric filters). Beberapa cara untuk mencegah pengontrolan udara ,antara lain : -Ventilasi biasa dibantu dengan kipas angin (fan) yang ditempatkan ditempat-tempat strategis untuk menyedot udara luar yang lebih bersih serta meniupkan udara yang tercemarkearah yang tidak ada karyawan. -Pemakaian pelindung pernapasan (respiratori protection ),yang bersifat mekanis untuk karyawan tertentu sehubungan dengan pekerjaannya. -Cerobong-cerobong asap dengan atau tanpa alat pengisap ( blower ),keduanya tanpa saringan pembersih debu atau pencemar-pencemar gas. -Wet dust colector/wet spray chamber. b). Pengendalian limbah cair. - Teknologi pengolahan limbah cair. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain. 1). Pengolahan cara fisika. Cara ini dapat dilakukan secara awal atau primer misalnya dengan cara penyaringan (Screening ) padatan kasar,segregasi atau pemisahan limbah untuk diproses secara khusus misalnya se cara kimia atau proses recovery dan sedimentasi atau pengendapan tanpa penambahan koagulan,atau proses tersier dengan cara adsorps i dengan kkarbon aktif 2) . Pengolahan cara kimia. Cara ini dapat dilakukan pada proses primer dengan cara ekualisasi pendinginan dan netralisasi, pada proses sekundeer dengan kuagulaswi dan flokulasi untuk mengendapkan senyawa organik dan anorganik yang sukar diproses secara biologi,pada proses tersier dengan oksidasi dan reduksi untuk zat anoerganik terutama logam berat dan senyawa beracun berbahaya. 3). Pengolahan cara biologi . Cara ini dapat dilakukan pada proses sekunder`dengan cara aerob, anoksik dan anaerob.
52

- Cara aerob, dilakukan menggunakan bakteri aerob yang membutuhkan oksigen sebagai terminal penerima elektron dan menguraikan zat organik menjadi karbon dioksida,air,jaringan sel baru dan produk stabil lain berupa senyawa organik sederhana. - Cara anoksik, dilakukan menggunakan bakteri atau fungi yang dapat melakukan biodegradasi aerob,nitrifikasi dan denitrifikasi,terhadap senyawa organik mengandung nitrogen dengan produk akhir berupa gasnitrogen,karbon dioksida,air,jaringan sel baru dan produk stabil berupa senyawa organik sederhaha. - Cara anaerobik, dilakukan menggunakan bakteri anaerobik yang melakukan biodegradasi anaerob tanpa bantuan oksigen ,tetapi menggunakan zat organik sebagai terminal penerima elektron ,dan menguraikan senyawa organik menjadi karbon dioksida,metan,jaringan sel baru,dan produk tidak stabil seperti alkohol,asam organik,amoniak dan hidrogen sulfida yang menimbulkan bau menyengat dan bau busuk. c) . Pengendalian limbah suara. Pengendalian kebisingan dapat dengan cara memasang alat peredam suara disekeliling mesin /alat atau memasang alat pelindung pendengaran yang dipasang ditelinga pada saat berada dilingkungan tempat kerja. Pengendalian kebisingan dapat juga dilakukan deengan merubah sumber kebisingan, misalnya dengan mengurang sumber energi,kecepatan,tekanan dan mengurangi getaran alat/mesin untuk produksi

d). Pengendalian limbah padat. Limbah padat non UPL ,pengendaliannnya ruangan dibersikan dan sampah cukup dikumpulkan untuk digunakan kembali atau dibuang ketempat sampah,kemudian sampah dibakar atau dibuang ke rempat pembuangan akhir. Limbah padatan non UPL atau limbah rumahtangga diusahakan pembuangan sampah dipisakan antara sampah organik dan anorganik. Limbah padatan UPL , pengolahan awal dengan cara penyaringan,pengeringan dan pembuangan akhir sebagai sampah. Limbah lumpur UPL non B3 ,pengolahan awal pemekatan, stabilisasi, pengkondisian, pengeringgan, pembuangan akhir. Limbah lumpur UPL B 3, pengolahan awal pemekatan, pengkondisian, pengeringan, penghancuran, pembuangan akhir. 4. Melaksanakan konsep lingkungan hidup. A. Pembuangan dan pembakaran sampah. - Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran.

53

Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceran untuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup yang cukup aman. Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh) agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama api belum mati.

B Kebersihan lantai. Yang perlu diperhatikan sebagai berikut : - Lantai sedapat mungkin tidak terdapat lobang-lobang dan celah-celah yang perlu diperhatikan pada waktu membuat dan mengatur ruangan. - Untuk kepentingan refleksi cahaya maupun untuk kepentingan kebersihan tembok ,selanjutnya harus dikapur atau dicat warna muda. - Kebersihan ruang kerja dan hawa yang diisap sedapat mungkin harus bebas dari debu dan dengan demikian harus selalu dibersihkan dari kotoran-kotoran yang bebahaya bagi kesehatan.

Bagian konstruksi dari kap (langit-langitnya ) harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terdapat debu menempel diatasnya, jika tidak demikian maka terpaksa sering dibersihkan (disapu) karena tidak baik untuk kesehatan pekerja. Lantai harus dipasang demikian rupa sehingga kotoran mudah dihilangkan dan tidak boleh ada genangan air diatas lantai. Dalam ruangan, dimana banyak digunakan air perlu diperhatikan agar antainya dibuat

miring .Yang lebih penting lagi tindakan-tindakan kebersihan dalam ruangan kerja dimana debu yang sangat tidak baik untuk kesehatan atau debu yang mengandung racun dapat menjalar atau dimana zat cair yang beracun dapat tumpah. - tidak boleh terdapat bahan-bahan seperti majun atau potongan kain yang tercampur minyak atau gemuk menggeletak dilantai karena selain mudah trerbakar juga bisa terpeleset karena licin. - Jika didalam ruangan bengkel,mesin sedang bekerja,kemungkinan ada sesuatu bahan tertentu dapat meledak,maka didalam ruangan itu tidak boleh ada api. C. Membersihkan ruang kerja dan peralatan . Yang perlu diperhatikan sebagai bahan pertimbangan adalah: 1. Membuat daftar pembagian tugas kebersihan. a. Tugas para pekerja . Giliran tugas diatur tiap hari/ minggu / bulan Daftar`kewajiban tugas kebersihan sitem berputar. Daftar kewajiban tugas kebersihan bersifat tetap. b. Menunjuk pemimpin tugas kebersihan secara periodik.

Membersihkan tugas kebersihan kepada para pekerja /siswa.

Pengawasan dan pemeriksaan jalannya kebersihan. Memberikan laporan kepada pengawas bengkel : alat/perkakas yang perlu diperbaiki,hal kejadian yang diluar kebiasaan. Memeriksa jumlah keadaan alat dan bahan. Pertanggungan jawaban atas kerusakan /kehilangan alat.
54

2. Tugas kebersihan setelah selesai kerja bengkel. a. Bahan dan alat yang diperlukan. majun dankertas hampelas. serbuk gergaji. minyak mpelumas. sikat/saapu. singkup/skop pengambil kotoran /sampah tempat sampah/roda sampah. alat pengisap debu. b. Membersihkan alat /perkakas. Menghembuskan debu/kotoran dari mesin mesin dengan alat kompresor. mesin mesin diminyaki dan dilap bersih. mesin-mesin diberi minyak pelumas. menenpatkan alat/zat dengan teratur. mengisap debu disekitar mesin. setiap peralatan /perkakas dari baja ,logam dibersihkan /digosok ampelas dan diberi pelumas. c. Membersihkan bangku-bangku /meja poslen kerja Bagian atas bangku/meja kerja disapu bersih. - Bangku kerja diangkat miring ,bagian bawah dan lantai disapu bersih. d. Membersihkan lantai . Lantai disiram air dan sapu bersih tiap lorong dan bawah rakm meja seta disudut sudut dinding disapu bersih. Lantai bisa dibersihkan dengan serbuk gergaji yang telah dicampur solar , ditaburkan diatas lantai kemudian disapu bersih dan serbuk gergaji dikumpulkan kembali dan simpat di karung. Sampah dikumpulkan dan masukkan kedalam tempat sampah /roda sampah dan dibuang keluar ketempat pembuangan sampah. lantai dilap/dipel. Membersihkan tempat cuci dan segalam kotoran kasar,bekas majun,potongann kain dan lain-lain untukm mencegah tersumbatnya saluran air. e. Membersihkan rak ,buku-buku dan meja tulis . Dibersihkan dengan kemonceng . Dilap dengan kain keing halus 3. Pemeliharaan kebersihan . a. Tiap bulan. menggeserkan lemari-lemari ndan rak serta bangku-bangku sehingga kotoran dibawahnya dapat dibersihkan.
55

Membersihkan seluruh alat/perkakas dan setelahnya disusun kembali. Membersihkan kembali bangku-bangku/meja ,lemari dan rak. Membersihkan dan membereskan kembali rak penyimpanan dan tempat bahan perasedian. Membersihkan jendela dan kaca menggunting rumput dan tanaman dihalaman b.Tiap setahun sekali. Melabur dengan cat dinding. Mengecat mesin-mesin denga warna merah. Memelitur dan melengkapi meja,bangku dan kursi dan sebagainya. Memperbaiki dan melengkapi perlengkapan yang rusak seperti keran air,ubin pecah ,saklar-saklar listrik,dan sebagainya. Memerika dan perbaikan mesin. D. Cara meminimisasi limbah -Minimisasi limbah adalah pengurangan seluas mungkin dari limbah berbahaya yang dihasilkan, diolah, disimpan atau dikirim untuk dibuang. Minimisasi limbah dikenal dengan berbagai nama, seperti pencegahan/ penghindaran/ pengurangan terjadinya limbah, pencegahan polusi, dan istilah-istilah lainnya. Minimisasi limbah, baik untuk industri, rumah tangga maupun penghasil-penghasil lainnya adalah langkah menuju masa depan. Pembatasan lahan dan meningkatnya biaya pengolahan dan pembuangan membuat minimisasi limbah menjadi penting. Manfaat minimisasi limbah a. Pengurangan dampak lingkungan Bila manusia melakukan minimisasi limbah dengan dedikasi dan semangat yang sepenuhnya, maka bumi dapat dicegah dari terhimpit dari berbagai limbah yang dihasilkan manusia. b. Peningkatan keselamatn pekerja Berkurangnya penanganan limbah sama dengan pengurangan keterpaparan dan peningkatan keselamatan pekerja. Artinya, upaya meminimisasi limbah akan membuat keselamatan kerja lebih baik. c. Pengurangan biaya operasional Penghematan terbesar adalah pengurangan biaya penyimpanan bahan limbah berbahaya, transportasi, dan pembuangan limbah. Hal ini penting karena biaya pembuangan meningkat lebih dari 50% pertahun. Juga ada penghematan biaya dengan berkurangnya bahan baku. d. Peningkatan hubungan masyarakat Adalah suatu manfaat besar dalam minimisasi limbah yang sukar untuk dikuantifikasi. Hubungan masyarakat diketahui dapat membantu atau menghancurkan organisasi, terutama dalam hal limbah berbahaya. 3M dan dow chemical adalah contoh perusahan yang menerima penghargaan positif atas program mereka e. Pengurangan kewajiban

56

Minimisasi limbah dapat membantu meminimumkan pembersihan dimasa datang, tuntutan pengadilan dan denda akibat ketidak sesuaian dengan peraturan. Bila ada lebih sedikit bahan dan limbah berbahaya, akan lebih sedikit masalah yang mengarah ke denda dan tuntutan hukum. Pilihan dan prioritas minimisasi limbah a. Minimisasi bahan-bahan berbahaya ( pengurangan sumber) Bahan-bahan berbahaya sebaiknya tidak digunakan dalam kegiatan operasional sejak awal, minimumkan jumlah yang diperlukan b. Substitusi Jika mungkin, gantikan produk atau bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dengan yang tidak mengandung bahan berbahaya. Dengan melakukan substitusi perbahan, dan peningkatan-peningkatan anda dapat menghilangkan bahan berbahaya tersebut atau setidaknya menguranginya. c. Pengendalian persediaan Dengan membeli hanya yang diperlukan pada waktunya dan dirotasi, persediaan bahan berbahaya dan beracun dapat ditekan pada tingkat minimum. d. Pemurnian bahan baku Kadang-kadang jika satu atau lebih bahan baku dapat dimurnikan sebelum dimasukan dalam proses, maka akan menghasilkan lebih sedikit limbah. Pihak pembuat produk harus didorong untuk membersihkan produknya untuk mencapai standar mutu yang lebih tinggi. Selain untuk menurunkan limbah berbahaya, hal ini dapat meningkatkan produk atau jasa anda.

c. Rangkuman Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan adalah : 1. Manusia sebagai salah satu komponen lingkungan . 2. Manusia menjadi perusak lingkungan. 3. Manusia akan sadar dari kesalahannya.

4.

Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan.

Pengertian lingkungan dalam arti sempit yaitu sebuah rumah dengan perkarangannya.Sedangkan dalam arti luas yaitu lapisan bumi yang besar ini termasuk udara dan mahluknya suatu lingkungan hidup yang besar disebut biosfer. Lingkungan hidup adalah sesuatu lingkungan dikelola sedemikian rupa agar udara, air, dan panas tidak dicemarkan sehingga mengganggu kesehatan ( kondisi hidup ) dari mahluk hidup yang mendiaminya.,jadi segala sesuatunya dihubungkan dengan kehidupan manbusia, hewan, tumbuhan-tumbuhan dan alam sekelilingnya. Limbah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,dibuang oleh pemiliknya atau pemakainya,namun ada jenis limbah yang masih dimanfaatkan untk keperluan lain (didaur ulang). Jenis limbah umumnya dibagi :
57

Limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami (mikro organisme), misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik misalnya sisa-sisa makanan. Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri dan limbah dari mahluk hidup. Dampak limbah terhadap manusia dan lingkungan yaitu terhadap kesehatan,lingkungan dan keadaan sosial ekonomi. Pencemaran adalah keadaan yang terjadi karena masuknya zat-zat kedalam tanah, udara dan air, sehingga mengganggu susunan tanah, udara, dan air, yang mengakibatkan kerusakan kehidupan manusia, binatang dan tumbuhan (Soegiarto,1976) Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain. Parameter limbah cair. Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).S S (Suspendean Solid=Padatan tersuspensi ), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahan beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya . Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu. Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi. Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan nonorganik. Minimisasi limbah adalah pengurangan seluas mungkin dari limbah berbahaya yang dihasilkan, diolah, disimpan atau dikirim untuk dibuang. Minimisasi limbah dikenal dengan berbagai nama, seperti pencegahan/ penghindaran/ pengurangan terjadinya limbah, pencegahan polusi, dan istilah-istilah lainnya Manfaat minimisasi limbah a. Pengurangan dampak lingkungan b. Peningkatan keselamatn pekerja c. Pengurangan biaya operasional d. Peningkatan hubungan masyarakat
58

e. Pengurangan kewajiban d. Tugas 1. Identifikasi /buatkan daftar jenis limbah yang ada disekolah anda ! 2. Rencanakan bagaimana cara pengolahan air buangan ?

3. Apakah dibengkel tekstil telah ada sarana pembuangan air limbah, jika ada jelaskan ?
e. Tes formatif. 1. Sebutkan empat interaksi manusia terhadap lingkungan ! 2. Jelaskan yang dimaksud jenis limbah organik dan an organik ! 3. Sebutkan sumber-sumber limbah? 4. Sebutkan dampak limbah terhadap kesehatan 5. Sebutkan dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi? 6. Sebutkan jenis-jenis pencemaran akibat industri ?

7. Jelaskan parameter limbah cair ! 8. Jelaskan cara pengolahan limbah cair !


9. Bagaimana cara penanganan pembuangan dan pembakaran sampah ! 10. Sebutkat manfaat minimisasi limbah ? f. Kunci Jawaban 1. Bentuk interaksi manusia terhadap lingkungan adalah Manusia sebagai salah satu komponen lingkungan Manusia menjadi perusak lingkungan. Manusia akan sadar dari kesalahannya. Manusia perusak menjadi manusia pengelola lingkungan. 2. limbah organik yaitu sampah dari bahan alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewani yang dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan dan peternakan.Limbah ini dengan mudah diuraikan / mudah diolah dengan proses alami ( mikro organisme]), misal : Dibuat menjadi kompos. Limbah rumah tangga sebagian besar merupakan bahan organik misalnya sisa-sisa makanan. Limbah anorganik yaitu sampah berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti barang tambang,mineral, barang galian,dan hasil proses industri misalnya bahan /barang dari plastik, kain sintetis , kaleng, kertas, gelas dan lainnya. Limbah ini banyak yang sulit hancur dan sulit diolah. 3. Sumber-sumber limbah berasal dari limbah rumah tangga, limbah dari industri dan limbah dari mahluk hidup 4. Dampak limbah terhadap kesehatan Lokasi dan pengelolaan limbah yang kurang memadai ( pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
59

bahaya kesehatan yang dapat dirimbulkan adalah sebagai berikut : Diare, jamur, cacingan. 5. Dampak limbah terhadap keadaan sosial dan ekonomi Pengelolaan limbah yang kurang baik akan mengakibatkan : Lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat : mislanya bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana Banjir yang memberikan dampak kurang baik bagi fasilitas pelayanan umum, seperti jalan menjadi rusak akibat genangan air, jembatan, drainase jebol dsb. Tumbuh berbagai macam penyakit (tingkat kesehatan masyarakat rendah). Akibatnya masyarakat butuh biaya tambahan/ tak terduga untuk melalukan pengobatan, rendahnya produktivitas pekerja karena tidak masuk kerja dsb. Akibat penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang cenderung membuang sampah di jalan. Oleh karena itu diperlukan biaya tambahan, yang tinggi untuk membersihkan jalan 6. Jenis-jenis pencemaran industri ; Pencemaran limbah udara Pencemaran limbah suara Pencemaran limbah cair Pencemaran limbah padatan

7. Parameter limbah cair. Parameter yang digunakan untuk mengukur kadar zat pencemar didalam limbah cair adalah B O D (Biolochemical Oxygen Demand) , C O D ( Chemical Oxygen Demand).SS (Suspendean Solid = Padatan tersuspensi), kadar minyak, amoniak, logam berat, bahan beracun berbahaya (B 3 ) dan lainnya . Kadar BOD menunjukkan jumlah oksigen yang digunakan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang dapat terbiodegradasi secara aerob,dalam waktu tertentu. Kadar COD merupakan jumlah oksigen ekivalen dengan total zat organic yang dapat teroksidasi oleh oksidator kuat (Kalium Bekromat dalam suasana asam ). Kadar COD biasanya lebih besar ddari kadar BOD, karena lebih banyak zat pencemar yang dapat teroksidasi secara kimia dibandingkan secara biologi. Kadar SS menghitung padatan tersuspensi yang berasal dari suspensi zat organic dan nonorganik 8. Pengendalian limbah cair. - Teknologi pengolahan limbah cair. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan secara fisika, kimia, biologi dan cara lain. 9. Pembuangan dan pembakaran sampah.
60

Sampah-sampah dan kotoran harus dibuang ditempat pembuangan sampah yang jauh dari bangunan , barang-barang berharga untuk menghindari bahaya kebakaran. Sebelum sampah-sampah dibakar sapulah dulu sampah-sampah yang berceceran untuk mencegah menjalarnya api kedaerah lain dan ditimbun disuatu ruang lingkup yang cukup aman. Bakarlah sampah-sampah tersebut pada setiap hari oleh petugas khusus (pesuruh) agar jangan sampai menimbun sampah sampai membesar dan harus diawasi selama api belum mati.

10. Manfaat minimisasi limbah a. Pengurangan dampak lingkungan b. Peningkatan keselamatn pekerja c. Pengurangan biaya operasional d. Peningkatan hubungan masyarakat e. Pengurangan kewajiban g. Lembar kerja Langkah kerja : 1. siswa dibagi menjadi 4 kelompok . 2. Disajikan suatu naskah untuk dibaca dan dipahamkan permasalahannya sebagai berikut : Tiga tahun yang lalu dua buah pabrik didirikan, Dimana pabrik yang satu limbah nya mengalir kesungai ,sehingga mahluk hidup yang disungai mati. Penduduk sekitarnya tidak dapat menangkap /memancing ikan disungai seperti sebelum pabrik didirikan. Sedangkan pabrik yang kedua membuang limbah dilingkungan sekitar pabrik itu ,sehingga merusak dan merugikan kehidupan manusia/masyarakat sekitarnya ,karena tatanan lingkungan tanah, udara dan air berubah . Penduduk melaporkan keadaan ini kepihak yang berwenang/aparat pemerintah dan sudah tiga kali kepihak pabrik suatu teguran untuk diperbaiki cara pembuangan limbahnya agar tidak merusak lingkungan hidup,tetapi hasilnya seolah-olah tidak diperhatikan / nihil .Maka penduduk mengusulkan agar pabrik segera ditutup

3.

Setiap kelompok mendiskusikan masalah tersebut dengan batasan kelompok

satu membahas tentang limbah,kelompok dua tentang dampak limbah, kelompok tiga tentang manusia dan lingkungan ,kelompok empat tentang pencemaran lingkungan. 4. Hasil diskusi dipersentasikan didepan kelas

KEGIATAN BELAJAR 4 a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran Setelah mempelajari kegiatan belajar 4, diharapkan siswa dapat :

1. Menjelaskan pengertian P 3 K
2. Menyatakan cara pelaksanaan P 3 K 3. Mengatagorikan macam-macam kecelakaan dan cara menanganinya
61

4. Menjelaskan cara mengangkat dan memindahkan penderita 5. Mengidentifikasi daftar alat-alat dan obat-obatan P 3 K dan kegunaannya b. Uraian materi 1. Pengertian P3K Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikan kepada seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter. Mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan diatur dalam undang undang keselamatan dan kesehatan kerja pada Bab 5, Pasal 9, Ayat (3) yang menyatakan bahwa: Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan. Pertolongan tersebut, tidak dimaksudkan untuk menggantikan perawatan dokter. Pertolongan pertama hanya bermaksud untuk membantu menenangkan atau menenteramkan si korban sampai dokter datang. Dengan memeberikan pertolongan sederhana ini, kita dapat menghilangkan ketakutan si korban dan mengurangi kemungkinan lebih parahnya luka luka yang diderita. Misalnya, jika berdarah, kita harus menghentikan darah yang keluar agar korban jangan sampai kehabisan darah. Jika ada tulang yang patah, berusahalah agar bagian itu tidak bergerak dan suruhlah korban itu beristirahat serta lain sebagainya. Untuk menghadapi keadaan atau kejadian kejadian tersebut di atas, tentu diperlukan suatu obat dan peralatannya. Perlengkapan P3K Di bengkel/ ruang produksi atau pabrik, perlu disediakan sebuah kotak atau lemari P3K, maksudnya agar perlengkapan P3k dapat disimpan dengan aman dan juga untuk menjaga agar perlengkapan tersebut tetap steril. 2. Penggunaan dan pelaksanaan PPPK 1). CPR CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang yang pingsan atau tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock karena aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara tidak dapat masuk ke dalam paru parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh ke dalam air, terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut. Untuk menyadarkannya dapat dilakukan dengan cara : Pernafasan buatan

62

Bila terjadi pernafasan terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan pernafasan buatan, antara lain dengan cara dari mulut ke mulut,sebagai berikut : Menghindarkan suatu hambatan dari mulut, dengan jalan membuka mulut si korban dengan jari Memegang tengkuk atau leher si korban dengan membaringkannya sambil kepalanya di kebawahkan hati-hati dan

Tekan sudut rahangnya ake depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa lidangnya terjulur dan jalan napasnya bebas. Buka mulutmu lebar-lebar dan tarik napas dalam-dalam. Pijit lubang hidungnya dan padukan mulutmu kepada mulutnya. Hembus dengan keras ke dalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulutmu dan perhatikan gerakan-gerakan dari si korban. Bila penghembusannya sempurna ulangi lagi cara tadi hingga si korban bernafas kembali. Bila ada seorang pembantu, pemijitan jantung mungkin dapat kesembuhannya dengan meningkatkan peredaran darah, diantanranya : Berlututlah di samping si korban dekat dadanya Letakkan tangan kanan pada tulang rusuk dada si korban Tumpangkan tangan kiri di atas tangan kanan Tekan kedua tanganmu dengan kuat ke depan sedemikian rupa hingga beart badanmu menekan dada si korban sampai kira-kira 5 cm (tidak boleh lebih dari 5 cm) Ulangi gerakan ini terus menerus selang satu detik, dan lakukanlah dengan hati-hati, karena bila dikerjakan dengan kekerasan akan berbahanya Bila bekerja sendirian, pijitan jantung masih dapat diterapkan sambil melakukan cara pernapasan dari mulut ke mulut, diantaranya : Berlutut di samping si korban dekat dadanya Lakukanlah beberapa kali pernapasan buatan seperti yang telah diuraikan sebelumnya Gantilah dengan cara pijitan jantung dan tekanlah dadanya lima kali selang satu detik Berilah hembusan lagi Ulangi pijitan jantung lima kali. Lanjutkan pernapasan buatan ini bergantiganti, yaitu satu hembusan dan lima kali penekanan dada sampai pertolongan datang 2). Menghentikan pendarahan. Jika seseorang mendapat luka yang banyak mengeluarka darah , sehingga dia makin lama makin lemah, hendaklah segera diusahakan supaya pendarahannya itu dapat berhenti.Pendarahan dapat segera berheni , jika bagian anggota sebelah atas dari yang berdarah itu ditekan kira-kira lima menit lamanya atau lebih sedikit.Letakkan kapas yang bewrsih diatas luka itu dan ikat dengan pembalut.Jika pembuluh nadi yang luka membantu

63

,hendaklah bagian atas pembuluh itu diikat kuat-kuat,jangan terlalu lama kira-kira setelah sepuluh menit ikatan itu harus dibuka. Apabila kepala yang berdarah ,maka pendrahan itu dapat dihentikan dengan menekan kain yang bersih ditempat yang luka sampai darah itu membeku. Apabilabibir yang berdarah ,luka dapat ditekan kira-kira sepuluh menit dengan jari Dimana jari dicuci gterlebih dahula. Apabila pada muka luka dan banyak mengeluarkan darah ,tekanlah kedua pembuluh nadi yang terdapat kedua belah leher,supaya pendarahan itu berkurang. Apabila keluar darah dari luka yang terdapat dibahu atau ketiak ,tekanlah pembuluh nadi yang mengalir kelengan yanghg dapat dirasakan pada`sebelah tulang kerangka. Apabila terjadi pendrahan pada jaaari,lengan,telapak tangan,dekat lutut,paha dan lain sebagainya,pijatlah pemuluh darah itu atau ikat dengan kain dan gunakan sepotong benda yang keras seperti kayu supaya pembuluh darah tertekan. Apabila terjadi pendarahan yang banyak lakukan segera tidakan khusus sebgai berikut : a. Baringkan sikorban dengan kepala bersandar. b. Bila mungkin ,angkat bagian yang luka ,sehingga rata dengan badan. c. Tekan pada`bagian luka. d. Panggil orang yang bisa membantu. e. Segera hubungi dokter 3 ). Merawat luka Biasanya setiap luka yang dibalut itu harus diobati secara rutin sampai benar-benar sembuh,maka caranya bukalah pembalutnya dengan hati-hati ,kalau pembaluit itu melekat gunakanlah air masak atau larutan boric acid untuk melonggarkannya.Usahan luka itu jangan sampai tersentuh. Apabila luka kecil atau lecet segera bersihkan dengan air pakai sabun atau larutan boric acid lalu dibarut dengan alkohol atau yudium . Apabila luka yang disebabkan oleh paku/pecahan kaca hendaklah dibersihkan dengan kapas yang dicelupkan kedalan alkohol,bila perlu tetesi yodium kedalam luka itu. 4). Cara membalut Pembalut berfungsi untuk a. Meletakkan obat pada luka. b. Membalut bidai pada`anggota badan yang patah. c. Menekan pembuluh darah yang memar. d. Membalut bagian yang melentur seperti perutdan susu dan menenangkan bagian yang sakit seperti dada dalam hal radang paru-paru atau sendi dalamhal incok dan lain-lain. Pembalut dapat dibuat dari kain apa saja,untuk membalut bagiantubuh yang besar seperti dada ,perut dan sebagainya dapat digunakan kain yang biasa,tetapi untuk membalut jari,kepala atau tangan lebih baik dipakai kain yang tipis . Lebar pembalut harus disesuaikan dengan yang diperlukan,misalnya untuk jari digunakan pembalut yang kecil. Pembalut harus selalu dalam keadaan digulung kuat-kuat supaya tetap bersih dan mudah mempergunakannya. Ada beberapa peraturan membalut yang perlu diperhatikan :
64

1. Membalut itu hendaklah kuat supaya tidak mudah terlepas. 2. Membalut hendaklah dari bawah ke atas. 3. Kalau membalut tangan atau kaki ,sedapat mungkin biarkanlah jari terulur keluar .Supaya dapat di;ihat apakah perjalanan darah terganggu atau jari menjadi bengkak. 4. Jangan membuat simpul pembalut diatas buku tulang atau diatas tulang. 5. Ditempat kulit bertemu satu sama lain seperti pada`ketiak hendaklah meletakkan lapisan kapas diantara kulit dan pembalut. 6. Ujung pembalut harus disemat,diikat atau bdirekat dengankain perekat (pleister). Cara pelaksanaan membalut sebagai berikut: Buka gulungan pembalut itu dan letakkan ujungnya pada luka yang akan dibalut,kemudian lilitkan. Pada lilitan pertama hendaklah pembalut itu bertindihan supaya teguh,kemudian balikkan pembalut itu dan lilitkan kembali menuju tempat semula,bertindihan pula. Kalau membalut betis atau anggota yang lain yang tidak sama besarnya hendaklah pada setiap lilitan pembalut itu ditekan supaya lebih teguh dan tidak mudah lepas. Sudah itu balikan pula pembalut itu dan lakukan sekali lagi sewperti yang diterangkan diatas.

5). Cara memasang bidai Pemasangan bidai diperlukan pada korban yang mengalami patah tulang. Patah tulang dapat dibagi atasa golongan : 1). Patah tulang yang tidak menikam kulit ,sehingga tulang itu tidak menjadi kotor. 2). Patah tulang yang berat yang menikam kulit,sehingga terjadi luka diotot dan kulit, yang dapat dimasuki kuman. Tanda-tanda patah tulang adalah sebagai berikut : Perasaan sakit pada tempat yang cedera dan jika ditekan dengan jari terasa lembut didalamnya. - Ujung-ujung tulang yang patah itu terasa bergeser.Darah yang keluar dari potongan tulang itu trrbayang keluar seperti setumpuk benda yang gelap. - Kalau tengkorak retak,kerap kali keluar darah dari hidung dan telinga,dalam hal ini biasanya si korban pingsan. Bila terjadi patah tulang,segeralah minta pertolongan dokter,dan waktu mengangkat si korban hendaklah pelan-pelan dan hati-hati dan agar dijaga supaya bagian-bagian yang cedera tidak sampai bergerak .Untuk bidai da[pat dipakai sepotong kyu atau bambu yang pipih ( jangan bulat ) yang diikatkan ditempat yang patah itu. Sebelum memindahkan sikorban terlebih dahulu sediakan rangka-rangka bidai (spalk) untuk menahan bagian tubuh yang patah dari pergerakan. Macam cara pemasangan bidai untuk macam macam anggota badan yang mengalami patah tulang : 1. Patah tulang lengan.
65

Perhatikan langkah berikut ini :

a. Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau
kain yangterasa empuk. b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali. c. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu tertutup penuh dengan kain pembalt. d. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga. e. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit. 2. Patah tulang kaki Perhatikan langkah berikut : a. Sediakan beberapa bilah bidai dari bambu atau kayu.Panjangnya dari paha sampai ketelapak kaki. b. Setelah kedua ujung tulang yang patah berhubungan kembali, balut terrlebih dahulu dengan kapas atau beberapa lapisa kain hingga bagian yang patah itu kelihatan membesar dan empuk. c. Ikat bidai itu dari luar dengan pembalut pada bagian bagian tertentu ,misal dibawah lutut, dibetis . d. Setelah kita lakukan pembalutan ,angkat dan usung sikorban ke rumahnya atau bawa ke rumah sakit. 3. Patah tulang leher atau punggung. Bila yang patah itu tulang leher atau punggung ,pergunakanlah bidai yang berbentuk hurup T.Cara pemasangan nya hampir serupa deengan cara patah kaki/tangan.

3. Mengatasi macam-macam kecelakaan a. Terkilir/keseleo Yang dimaksud terkilir yaitu ujung tulang terlepas dari sambungannya dengan tulang yang lain,seperti pada sendi. Jangan sekali-kali melalaikan , segera membawa sikorban ke dokter atau keahlinya,karena untuk memperbaikinya diperlukan kehatihatian Perhatikan petunjuk ini : Tarik anggota yang terkilir itu dan tekan ujung tulang itu ketempatnya kembali. Kendurkan otot-ototnya Kembalikan tulang yang terkilir ketempatnya dengan hati-hati

b.Otot terpuntir

Kalau tulang itu sudah masuk ,kembalim ketempatnya semula, Jika tangan yang terkilir ,hendaklah tangan yang sakit itu didukung

hendaklah sim korban berdiam diri untuk beberapa waktu. dengan kain penyandang segitiga.

66

Dapat terjadi karena pergerakan yang tiba-tiba ,maka urat diseliling sendi mungkin terenggang atau terpuntir.Urat teregang atau terpuntir sering kali terjadi pada kaki,lutut,siku atau pergelangan tangan. Cara mengatasinya : 1). Anggota yang sakit itu jangan digerakkan. 2).Barutkan es diseliling tempat yang sakit itu. 3).Ikatlah dengan kain pembalut. 4).Kira-kira empat jam setelah itu dilakukan demah hangat dan demah sejuk berganti-ganti. 5). Pada hari yang kedua mulailah mengurutnya,dilakukan secara lambat-lambat dan anggota yang sakit itu digerakkan sedikit-sedikit. Jika sakitnya tidak berangsur baik dalam beberapa hari ,mungkin ada tulang yang patah. c. Gegar otak Gegar otak mungkin disebabkan oleh kena pukulan atau jatuh.Tanda-tandanya adalah biji mata tidak sama besar dan anggota badan terasa lumpuh, pingsan dan tidak dapat disadarkan mungkin ada pembuluh darah keotak pecah. Cara mengatasinya : -Baringkan sikorban dengan melentang dan kepalanya angkat sedikit. - Demah sejuk pada kepalanya dan demah hangat pada` ujung kakinya dan tangannya.Segera minta prtolongan dokter. d.Luka memar Luka memar ialah suatu kecederaan pada jaringan karena kena pukul atau terkena benda yang jatuh .Kulit mungkin tidak pecah hanya jaringan yang kena pukul itu bengkak dan berlainan warnanya,umpamanya merah,hitam atau biru. Jika kulit mengelupas kena pukul ,basuhlah luka itu dengan air yang bersih,setelah itu olesi dengan mercurochrome yang berkadar 2 % atau yodium yang berkadar 3 %,alkohol dapat dipakai ,supaya benggkaknya surut.. Demah hangat dan demah sejuk berganti-ganti akan menolong mengurangi sakit. e.Pingsan Pingsan adalh keadaan tidak sadarkan diri untuk beberapa waktu,karena jantung seketika jadi lemah,sehingga darah yang mengalir keotak menjadi kurang.Pingsan dapat disebabkan karena terlalu letih. Cara mengatasinya : - Biarkan sikorban keadaan berbaring dan rendahkan kepala sedikit,supaya lebih banyak darah yang dapat mengalir keotaknya. - Demah sejuk mukanya dan gosok bibirnya cepat-cepat dengan kain yang direndam dalam air sejuk. - Buka /longgarkan baju si korban dan gosok kaki dan tangannya. f. Terbakar Luka terbakar, masih terbagi atas beberapa jenis, yakni sebagai berikut :

Luka terbakar ringan

67

Luka terkecil sekalipun mungkin mengakibatkan kelainan bentuk yang serius bila terjadi pada persendian besar, misalnya lutut. Pada luka bakar ringan, ada dua tingkatan (stadium), yakni : Stadium I Hanya bulu kulit saja yang terbakar, tetapi dirasakan panas. Jika ini terjadi maka : Obat : oleskan tanin zalf dengan segera di atas permukaan kulit. Perawatan : luka terbakar tersebut tidak boleh digosok gosok dan jangan kena air. Stadium II Kulit kelihatan merah dan terasa sangat panas. Obat : oleskanlah tanin zalf dengan segera di atas permukaan luka bakar itu. Biasanya tidak akan terjadi gelembung gelembung di permukaan kulit (blaron). Pengobatan selanjutnya, dapat diobati dengan loverteraan zalf(salep minyak ikan). Perawatan : selama luka terbakar belum sembuh tidak boleh kena air dan jangan mencoba untuk mengupas luka. Ini untuk mencegah infeksi. Bila terjadi gelembung (blaron) oleskanlah obat merah, kemudian segera bawa korban ke klinik perusahan atau ke rumah sakit. Gelembung gelembung tersebut biasanya terjadi beberapa jam setelah terbakar. Jaga agar gelembung ini jangan pecah, sebab luka bakar mudah terkena infeksi kuman titanus.

Luka terbakar berat

Luka terbakar berat selamanya menembus lapisan kulit lebih dalam. Kulit kelihatan kehitam hitaman dan hangus. Penderita merasa sakit sekali. Luka terbakar seperti ini dapat terjadi kekurangan cairan (dehydrasi) Obat : taruhlah di atas verband tanin zalf atau vaselin dan tempelkan pada bagian luka bakar tersebut. Perawatan : jika korban masih sadar, berilah ia minum air hangat kemudian segera bawa ke dokter.

Luka terbakar karena zat kimia

Terbakar karena zat kimia juga sering serius Obat : sama dengan di atas, boleh juga dengan cuka, alkohol atau natrium bicarbonat. Perawatan : bilamana lukanya lebih dari 90% dari bagian tubuh, maka tanggalkan semua pakaian yang sudah kotor dengan segera dan cucilah bagian bagian yang terbakar dengan air. Jika mungkin biarkanlah air mengalir di semua bagian tubuh selama beberapa menit . Jika asam keras, cobalah menetralkannya dengan kain basah yang direndam dengan larutan natrium bicarbonat yang tidak keras. Luka bakar karena alkali dapat taruhlah kain basah yang direndam dalam larutan natrium bicarbonat dan bawalah korban ke dokter.

dinetralkan dengan cuka.

Luka terbakar karena karbol dapat dinetralkan dengan alkohol gosok. Jika luka terbakarnya lebar,

Luka terbakar karena uap dan panas kering


68

Luka terbakar karena uap dan panas kering, obat serta perawatannya sama dengan luka terbakar ringan atau berat.

Luka terbakar karena listrik Luka terbakar karena listrik, juga obat dan perawatannya sama dengan luka bakar berat. Penting

Suatu prinsip yang penting diingat setiap terjadi luka bakar tidak boleh kena air dan tidak boleh diverband 4. Cara mengangkat dan memindahkan penderita Mengangkat orang yang luka parah atau sakit berat harus dalam keadaan berbaring dan badan sisakit tidak boleh terkulai.Pada bagian anggota yang patah terlebih dahulu dipasang bidai.Dalam pekerjaan ini hendaklah digunakan usungan /brancar/ tandu . Cara mengangkat orang sakit atau untuk memindahkan ke brancar dapat dilakukann oleh tiga orang , langkahnya sebagai berikut : - Berlutut pada bagian kepala,badan,dan kaki si sakit atau si korban. - Angkat perlahan lahan secara bersamaan dan dengan hati-hati. - Tarik badan sisakit kebadan kita ,hingga kelihatan miring. - Waktu akan membaringkan kembali sisakit kebrancar ,tarik kaki kanan kebelakang - Berlutut bersama-sama dan baringkan sisakit diatas brancar bersama-sama dan hatihati - Angkat brancar beresama-sama ,dilakukan oleh dua orang dan yang seorang lagi memayungi dari terik matahari. Bila sisakit atau sikorban tidak begitu parah dapat pula dipapah dengan cara : Dilakukann oleh dua orang. - Berdiri pada bagian samping kanan dan kiri sisakit Belitkan tangan kirinya dan tangan kanannya pada bahu kita dan tangan si sakit dipegang oleh kita.Tangan yang sebelah lagi dipakai memega ng sisakit.

Ketika memapah ,aturlah kaki jangan sampai beradu dengan kaki

sisakit.Bila kaki sisakit kebelakang usahakan agar kaki kita yang berada sebelah dalam mengikuti kebelakang ,dengan demikian pada waktu berjalan tidak akan terganggu. Berjalanlah perlahan-lahan dan hati-hati,istirahatlah bila sisakit menghendakinya. 5. Daftar alat-alat dan obat-obatan P3K dan kegunaannya

Pembalut perekat, kleerpleister, adhesive pleister. Kain pembalut segi tiga (driehoek verband), mitella. Kain pembalut gulung (zwaxhtel verband) : pembalut, penekan, penggendong,
pembungkus.

Kain kasa steril (gaasverband) : penutup luka (suci hama/steril).


69

Pembalut cepat (snelverband) : pembalut yang sudah steril dan sudah mengandung
obat yang tertutup rapih dan rapat. Gunting : banyak sekali kegunaannya. Pipet mata : alat untuk obat penetes cairan mata. Pincet : alat penjepit atau penyapit.

Karet penasat pendarahan (slaug) : penyetop pendarahan Bidai (spalk/splint) : alat yang tipis (pipih) sebagai penunjang pemberi istirahat pada
tulang yang patah.

Mercurochrome : cairan desinfectants, untuk pengobatan luka luka baru yang


dianggap tidak berbahaya, terutama pada anak anak.

Yodium tintur : cairan desinfectants untuk mengobati luka luka baru yang dianggap
cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda benda berkarat, juga binatang berbisa

Amoniac licuida : cairan perangsang bagi orang pingsan, juga untuk mengulas luka
bekas gigitan binatang serangga.

Licuida burowi : cairan sebagai pendemah (pengompres) yang bengkak. Boorwater : cairan untuk pengobat mata (1%).
Minyak gandapura : cairan panas, penghangat, dan obat gosok.

Sulfanilamide poeder : tepung penabur luka sebagai desinfectants. Tablet norit : untuk keracunan atau obat sakit perut (mencret). Tablet Bicarbonas Natricus : untuk keracunan atau perut mulas. Tablet acepheco atau acetozal : obat sakit kepala, demam, pusing dan lain lain. Tanine zalf, levertrann zalf, brand zalf : salep pengobat atau pengulas luka bakar.
Kapas : banyak sekali kegunaannya. Pisau atau silet : untuk alat pemotong.

Catatan : Obat obatan atau alat alat PPPK harus disimpan dalam suatu tempat yang Jauhkan peti atau tas PPPK dari jangkauan anak anak. Berilah tanda pengenal dengan huruf : PPPK dengan palang merah atau palang terkunci dan tertutup rapat.

hijau.

Setiap tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukan nama obat,

kegunaannya dan tanggal penerimaannya.


70

Kode warna : 1) 2) Biru : Untuk obat luar, tidak boleh diminum Putih : Untuk obat yang dapat diminum atau dimakan Merah : Untuk obat yang mengandung racun dan berbahaya, misalnya obat

3)

obat desinfectants, racun binatang dan lain lain 4) Rangkuman Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikan kepada seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter. Mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan diatur dalam undang undang keselamatan dan kesehatan kerja pada Bab 5, Pasal 9, Ayat (3) yang menyatakan bahwa: Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan. CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang yang pingsan atau tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock karena aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara tidak dapat masuk ke dalam paru parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh ke dalam air, terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut. Bila terjadi pernafasan terhenti, maka dapat diatasi dengan memberikan pernafasan buatan, antara lain dengan cara dari mulut ke mulut,sebagai berikut : Menghindarkan suatu hambatan dari mulut, dengan jalan membuka mulut si korban dengan jari

Memegang tengkuk atau leher si korban dengan membaringkannya sambil kepalanya di kebawahkan

hati-hati

dan

Tekan sudut rahangnya ake depan dari belakang untuk meyakinkan bahwa lidangnya terjulur dan jalan napasnya bebas. Buka mulutmu lebar-lebar dan tarik napas dalam-dalam. Pijit lubang hidungnya dan padukan mulutmu kepada mulutnya. Hembus dengan keras ke dalam paru-parunya sampai penuh. Lepaskan mulutmu dan perhatikan gerakan-gerakan dari si korban. Bila penghembusannya sempurna ulangi lagi cara tadi hingga si korban bernafas kembali. Apabila terjadi pendarahan yang banyak lakukan segera tidakan khusus sebgai berikut : Baringkan sikorban dengan kepala bersandar. Bila mungkin ,angkat bagian yang luka ,sehingga rata dengan badan. Tekan pada`bagian luka. Panggil orang yang bisa membantu. Segera hubungi dokter Macam-macam kecelakaan yang mungkin terjadi diantaranya terkilir/keeleo, otot terpuntir, geger otak, luka memar,pingsan,luka bakar. 4. Patah tulang lengan. Perhatikan langkah berikut ini :
71

a. Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau kain yangterasa empuk. b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali. c. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu tertutup penuh dengan kain pembalt. d. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga. e. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit. Cara mengangkat orang sakit atau untuk memindahkan ke brancar dapat dilakukann oleh tiga orang , langkahnya sebagai berikut : - Berlutut pada bagian kepala,badan,dan kaki si sakit atau si korban. - Angkat perlahan lahan secara bersamaan dan dengan hati-hati. Tarik badan sisakit kebadan kita ,hingga kelihatan miring. - Waktu akan membaringkan kembali sisakit kebrancar ,tarik kaki kanan kebelakang - Berlutut bersama-sama dan baringkan sisakit diatas brancar bersama-sama dan hatihati - Angkat brancar beresama-sama ,dilakukan oleh dua orang dan yang seorang lagi memayungi dari terik matahari. Obat obatan atau alat alat PPPK harus disimpan dalam suatu tempat yang terkunci dan tertutup rapat. Jauhkan peti atau tas PPPK dari jangkauan anak anak. Berilah tanda pengenal dengan huruf : PPPK dengan palang merah atau palang hijau. Setiap tempat obat dibubuhi etiket obat yang jelas menunjukan nama obat, kegunaannya dan tanggal penerimaannya. Kode warna : Biru : Untuk obat luar, tidak boleh diminum Putih : Untuk obat yang dapat diminum atau dimakan Merah : Untuk obat yang mengandung racun dan berbahaya, misalnya obat obat desinfectants, racun binatang dan lain lain c. Tugas 1.Bagaimana cara menolong luka pendarahan ! 2.Buatlah daftar alat-alat PPPK dan Obat obatnya yang dapat diminimumkan ! d. 1. 2. 3. 4. 5. Tes formatif. Jelaskann pengertian PPPK ! Apa yang dimaksud CPR ? Sebutkan fungsi pembalut ? Bagaimana cara mengatasi kecelakaan patah tulang lengan ! Sebutkan fungsi obat pada PPPK dibawah ini : a. Mercurochrome d. Licuida burowi
72

e.

b. Yodium tintur e. Bicarbonas Natricus c. Amoniac licuida f. levertrann zalf Kunci Jawaban 1. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah suatu perawatan yang diberikan kepada seorang penderita (korban) sementara menunggu kedatangan dokter.

2.

CPR (Cardio Pulmonary Resusciation ) adalah menyadarkan orang

yang pingsan atau tidak sadarkan diri karena jantungnya lemah, yang diakibatkan oleh shock karena aliran listrik atau terjatuh, serta pingsan atau tidak sadarkan diri karena udara tidak dapat masuk ke dalam paru parunya yang diakibatkan lemas, karena terjatuh ke dalam air, terisap gas beracun, tergantung, tercekik atau terkejut. 3. Pembalut berfungsi untuk a. Meletakkan obat pada luka. b. Membalut bidai pada`anggota badan yang patah. c. Menekan pembuluh darah yang memar. d. Membalut bagian yang melentur seperti perutdan susu dan menenangkan bagian yang sakit seperti dada dalam hal radang paru-paru atau sendi dalamhal incok dan lain-lain. 4. Perhatikan langkah berikut ini untuk pertolongan Patah tulang lengan Sediakan bidai, untuk patah tulang dilengan yang terlah diberi lapis kapas atau kain yangterasa empuk. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan .Pegang bagian yang patah itu dan ratakan . Perbuatan dengan cara hati-hati karena akan terasa sakit sekali. Tempelkan bidai itu diatas lengan dan balut dengan pembalut sampai bidai itu tertutup penuh dengan kain pembalt. Supaya tangan sikorban tidak begitu terasa sakit ,sebaiknya setelah dipasang bidai lengan itu digendong ddengan kain penyandang segitiga. Angkat si korban ,antarkan kerumah atau bawa kerumah sakit.

5. a. Mercurochrome berfungsi desinfectants, untuk pengobatan luka luka baru yang dianggap tidak berbahaya, terutama pada anak anak. b. Yodium tintur berfungsi cairan desinfectants untuk mengobati luka luka baru yang dianggap cukup berbahaya dan besar, yang diakibatkan benda benda berkarat, juga binatang berbisa c. Amoniac licuida berfungsi cairan perangsang bagi orang pingsan, juga untuk mengulas luka bekas gigitan binatang serangga. d. Licuida burowi berfungsi cairan sebagai pendemah (pengompres) yang bengkak e. Bicarbonas Natricus berfungsi untuk keracunan atau perut mulas f. levertrann zalf berfungsi salep pengobat atau pengulas luka bakar.
73

f.

Lembar kerja Langkah : 1. siswa dibagi 8 kelompok tiap kelompok 4 siswa 2. Tiap kelompok mendiskusikan untuk menampilkan cara penanganan macam kecelakaan,sebagai lngkah PPPK..

BAB III EVALUASI

A. EVALUASI

1.

Tes Tertulis
74

2. Lembar Penilaian Sikap Tabel Penilaian Sikap No 1 Jenis/ Aspek Sikap Mandiri Standar Pencapaian Deskripsi Melaksanakan pekerjaan/ tugas-tugas siswa tanpa harus di suruh/ di tunggui Selalu Sering Kadangkadang Jarang Sangat jarang Menyelesaikan tugas sesuai dan tepat waktu Selalu Sering Kadangkadang Jarang Sangat jarang Mampu tampil secara wajar dalam kegiatan dengan massa Selalu Sering Kadangkadang Jarang Sangat jarang Melaksanakan pekerjaan/ tugas-tugas tanpa harus di suruh/ di tunggui Selalu Sering Kadangkadang Jarang Sangat jarang Kehadiran di sekolah/ presensi siswa Selalu
75

Skor

Strategi Penilaian Observasi aktivitas siswa dalam melaksanakan tugas Verifikasi rekaman penyerahan tugastugas siswa

5 4 3 2 1

Bertanggung jawab

5 4 3 2 1

Observas i aktivitas siswa dalam ulangan

Sikap percaya diri

5 4 3 2 1

Observas i aktivitas siswa dalam berdiskusi, kegiatan massa di sekolah/ bermasyarakat

Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial

5 4 3 2 1

Observas i ketaatan siswa dalam mengikuti peraturan tata tertib sekolah

Kedisiplinan masuk sekolah

Verifikasi presensi siswa

No

Jenis/ Aspek Sikap

Standar Pencapaian Deskripsi Absensi 10% Absensi 10% - 15% Absensi 15% - 20% Absensi > 20% Menggunakan alat keselamatan kerja dalam kegiatan praktik Selalu Sering Kadangkadang Jarang Sangat jarang

Skor 4 3 2 1

Strategi Penilaian

Menjaga kesehatan dan keamanan diri

5 4 3 2 1

Observas i aktivitas siswa dalam melaksanakan praktik

BAB IV PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini ,maka anda berhak untuk mengikuti tes untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari.Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari evaluasi dalam modul ini ,maka anda berhak untuk melanjutkan ke topik /modul berikutnya.Mintalah pada pengajar /instruktur untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem penilainya dilakukan langsung dari pihak industrin atau asosiasi profesi yang berkompeten. Apabila anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setip kegiatan pada modul ini, hasilnya berupa nilai yang diberikan pengajar/instruktur bahwa anda telah kompeten yang akan dicantumkan pada forto polio /raport sebagai dokumen hasil belajar anda.

76

DAFTAR PUSTAKA

1. DalihS.A,Keselamatan Kerja Dalam Tatalaksana Bengkel 1,Depdikbud Jakarta 1982 2. Soemanto,Dr,Lembar Data Keselamatan Bahan , 3. Ernawati dkk, Tata Busana 1,BBE 2008 4. Tim PPPG Kejuruan ,Keselarasan Lingkungan,Diknas Jakarta 2005 5. Tim PPPG Kejuruan ,Pemanfaatan Limbah Tekstil ,Diknas Jakarta 2005

77

You might also like