Professional Documents
Culture Documents
Rizki Firmansyah
ISK
Station Std. Komp 4 No. Kasus 13 Kasus Anamnesis Pmx Fisik Pmx Fisik Abdo men Pmx Penunjang Resep Terapeu tik Edukasi Profesion al v Lainnya Urogenit al ISK v Menentukan dan mengintepretasi hasil pmx lab v
Definisi :
- Keberadaan mikroorganisme pada urine;
- Infeksi yg terjadi di sepanjang sal kemih akibat proliferasi mikroorganisme. * Bakteri urin bermakna >= 105 CFU (Coloni Forming Unit) jk ga ada manifest klinis : asimtomatis.
ISK adl infeksi tersering kedua setelah ISPA ISK merupakan reaksi inflamasi sel-sel urothelium yg melapisi saluran kemih Infeksi disini meliputi organ padat maupun berlumen dimana gejalanya lebih berat pada yang organ padat Dijumpai adanya Lekosituria atau bakteriuria dengan menggunakan Dipstik atau Mikroskopik ISK uncomplicated (sederhana) dan complicated (rumit) First infection Unresolved bacteriuria Infeksi Berulang (Reinfeksi atau bakteri persisten)
Etiologi:
- +/- 70% : E. coli
Faktor Risiko
1. Wanita = tidak ada sekret prostat, anatomis
urethra pendek 2. Aktivitas sexual 3. Kehamilan 4. Menopause 5. Imunosupresi : AIDS, DM, Kortikosteroid
Insidensi
ISK dari bayi tua Umumnya Perempuan > laki-laki, kecuali pada masa neonatus
Patogenesis
Terjadi kalau ada gangguan keseimbangan antara Uropatogen sebagai Agent dan epitel saluran kemih sebagai Host ( Ascenden, Hematogen, Limfogen atau Langsung ) Faktor dari Host berupa pertahanan Lokal dari host dan peranan dari sistem kekebalan tubuh (imunitas seluler maupun humoral) Faktor dari Agent berupa pili yang menentukan virulensinya
Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui : Penyebaran endogen, yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat (ascending) Hematogen Limfogen Eksogen sebagai akibat pemakaian berupa kateter.
Dua jalur utama terjadinya ISK adalah hematogen dan ascending, tetapi dari kedua cara ini ascending-lah yang paling sering terjadi. Kuman penyebab ISK pada umumnya adalah kuman yang berasal dari flora normal usus. Dan hidup secara komensal di dalam introitus vagina, prepusium penis, kulit perineum, dan di sekitar anus. Mikroorganisme memasuki saluran kemih melalui uretra prostate vas deferens testis (pada pria) buli-buli ureter, dan sampai ke ginjal.
Pembagian ISK
a. ISK : 1. Complicated (sederhana) 2. Uncomplicated : obstruksi, BPH, DM
1. Bawah : Urethritis, Cystitis, Prostatitis, Epididimitis 2. Atas : Pyelonefritis 1. Rekurens : berulang dg mikroorganisme baru 2. Relaps : berulang dg mikroorganisme sama
b. ISK :
c. ISK :
GEJALA ISK 1. ISK Atas : khas acute : - Demam tgi (39,5 - 40C) - Menggigil - Sakit pinggang (ketok vertebra) - Bisa didahului gejala bawah 2. ISK Bawah : terutama Cystitis - Nyeri suprapubis - Nocturia - Disuria (nyeri & panas) - Stranguria (lambat & nyeri) - Polakisuria (siang & malam)
Diagnosis - Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik : pmx fisik abdomen - Pemeriksaan Penunjang * Laboratorium Darah dan Urine a. Analisa urin : Leukosuria; Hematuria b. Bakteriologis urin : Mikroskopis; Biakan bakteri 105 CFU c. Pmx kimia d. Tes Dip Slide * Pencitraan a. USG abdomen : batu, BPH b. Foto polos : batu c. IVP : jk ada batu, kontras bhenti (filling defect)
* Pasien dtg :
- Klinis ISK - Kultur urin 105 CFU
Terapi
Sesuai dengan beratnya penyakit
Perhatian pada : Kehamilan, Usia Lanjut, DM dan penyakit Imunosupresif. Dapat timbul penyulit yang berupa GGA maupun GGK, Nekrosis papilla ginjal dan Nefritis Interstitialis, Batu saluran kemih, supurasi sampai urosepsis.
Terapi
* Cara kerja Cotrimoxazole (antagonis folat)
PABA (dihambat Sulfamethoxazole) dihidrofolic acid (dihambat Trimethoprim) tetra folic purin DNA
TERIMA KASIH