You are on page 1of 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Mengembangkan kebiasaan makan yang sehat sebenarnya tidak seketat yang banyak orang bayangkan. Prinsip pertama dari menu makanan sehat adalah makan berbagai macam makanan. Hal ini penting karena makanan yang berbeda memberikan kontribusi gizi yang berbeda. Prinsip kedua menu makanan sehat adalah buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan, makanan tinggi karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral, rendah lemak, dan bebas dari kolesterol. Sisanya harus berasal dari produk susu rendah lemak, daging dan unggas, dan ikan. Prinsip ketiga menu makanan sehat adalah mencoba untuk menjaga keseimbangan antara asupan kalori dan pengeluaran kalori. Cara yang cukup efektif misalnya tidak makan lebih banyak makanan dari tubuh dari total yang gunakan. Berdasarkan prinsip kedua, menu makanan sehat terutama sayuran, merupakan cara yang ampuh bahkan direkomendasikan oleh para ahli. Menu makanan sehat tidak harus berarti makanan yang hambar atau tidak menarik. Kita bisa mengombinasikan sayuran sebagai sumber vitamin, dengan makanan atau cemilan yang biasa kita makan sehari-hari. Tentu saja dengan rasa yang enak dan biaya yang terjangkau. Hampir semua orang suka makan mie. Selama ini mie yang dijual di pasaran cenderung kurang sehat karena kurang memiliki nilai gizi bahkan menggunakan pengawet buatan. Masyarakat, khususnya orang tua menjadi takut dan was-was apabila anaknya jajan mie sembarangan. Bermula dari hobi makan mie, hobi memasak dan hobi membaca buku-buku resep masakan, kami menemukan ide membuat mie sehat yang terbuat dari sayuran. Selain itu pangsa pasar konsumen mie yang cukup banyak, juga menjadi nilai tambah bagi usaha ini. Mie dibuat sendiri dari campuran tepung terigu berprotein tinggi, tepung sagu, telur, sayur bayam yang berwarna hijau dan wortel berwarna orange yang dihaluskan sebagai pewarna mie, oleh sebab itulah disebut mie pelangi.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam program ini adalah : 1. Bagaimana mengombinasikan sayur sebagai pewarna alami dan penambah gizi pada mie, sebagai alternatif makanan yang sehat dan menarik bagi masyarakat? 2. Bagaimana metode pemasaran yang baik agar Mie Pelangi dapat diterima masyarakat? 3. Bagaimana cara menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa melalui pembuatan mie pelangi? C. Tujuan Program 1. Menyalurkan sisi kreativitas dalam hal mengombinasikan sayuran dan mie menjadi alternatif makanan yang sehat dan menarik bagi masyarakat. 2. Mengetahui cara pemasaran mie pelangi yang efektif, sebagai peluang bisnis yang dapat membuka kesempatan kerja dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 3. Mengembangkan jiwa kemandirian dan kewirausahaan mahasiswa melalui kedai mie pelangi. D. Luaran yang Diharapkan Dengan adanya PKM Kewirausahaan berupa kedai mie pelangi, maka luaran yang diharapkan adalah : 1. Menghasilkan suatu bentuk kreasi mie yang bernilai gizi tinggi sebagai camilan dan makanan yang sehat. 2. Menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi. 3. Membuka peluang wirausaha baru bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar. 4. Memperoleh keuntungan dari hasil yang penjualan. E. Kegunaan Program Adapun kegunaan program ini adalah : 1. Memberikan inspirasi kepada masyarakat untuk meningkatkan kreativitas berwirausaha yang dapat meningkatkan perekonomian. 2. Menambah alternatif makanan yang bergizi, sehat dan tanpa bahan pengawet. 3. Mengurangi jumlah pengangguran dengan menarik tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha kedai mie pelangi.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

A. Prospek usaha Kebutuhan manusia tidak pernah tercukupi, termasuk dalam hal memenuhi bermacam rasa makanan. Makanan merupakan hal yang terpenting bagi manusia, karena itu bisnis yang berkaitan dengan makanan tidak akan pernah mati. Selama manusia masih ada bisnis ini akan terus berkembang dan maju. Pada umumnya, masyarakat Indonesia sangat suka mengkonsumsi jajanan selain nasi sebagai camilan di waktu senggang. Salah satu camilan yang disukai itu adalah mie, baik mie instan, mie goreng atau berbagai olahan mie lainnya. Kami mencoba berinovasi mengkombinasikan sayur berupa wortel yang mengandung betakaroten(vitamin A) dan bayam hijau yang mengandung anti oksidan, dengan mengolahnya menjadi mie yang berwarna menarik dan tentu saja tetap memiliki nilai gizi. Selain mie pelangi, juga akan dijual jus buah aneka rasa sebagai minuman yang berserat tinggi dan mampu menghilangkan dahaga konsumen mie pelangi. B. Peluang Pasar Peluang membuka kedai mie pelangi ini sangat terbuka lebar di daerah Banjarmasin dan sekitarnya. Konsumen penyuka mie cukup banyak di kota ini. Apalagi di daerah Jl Brigjen H.Hasan Basri, Kayutangi, yang lokasinya dekat dengan kampus Universitas Lambung Mangkurat, banyak mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah ini. Hal lain menurut pemantauan kami, mie yang dijual di pasaran belum ada yang merupakan campuran dari sayuran sebagai warna yang menarik dan membuat mie pelangi menjadi makanan yang sehat dan menjadi peluang usaha yang berprospek. Selain menjadi salah satu pilihan makanan sehat, usaha kedai mie pelangi ini juga dapat menyerap angkatan kerja bagi masyarakat, dalam rangka mengurangi tingkat pengangguran.

BAB III METODE PELAKSANAAN

A. Media Promosi dan target usaha Dalam proses pemasaran, kami mengambil beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk mempromosikan mie pelangi ini. Langkah pertama, kami akan promosi mouth to mouth dengan membawa sampel produk kepada teman-teman maupun orang-orang yang saya kenal. Dari mereka kami akan mengevaluasi rasa, harga dan kepuasan mereka tentang produk ini. Setelah itu dengan sendirinya, info tentang usaha ini akan tersebar dari mulut ke mulut dari orang-orang yang mencoba sampel mie pelangi. Selain itu promosi dengan brosur, social network, dan voucher diskon, juga akan menjadi alternatif promosi mie pelangi ini agar lebih dikenal masyarakat. Jika usaha ini lancar, maka dalam kurun waktu 2 bulan, kami akan mengadakan perluasan tempat/kedai, menambah tenaga kerja, perluasan pemasaran, dan mencoba lebih inovatif dengan membuat mie dari beragam sayuran lain yang juga memiliki warna yang menarik untuk dipandang mata.

B. Strategi Pemasaran Mengelola Pelanggan Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada para pelanggan dan konsumen, Kedai Mie pelangi akan menyelenggarakan pemasaran internal melalui proses rekruitmen, pelatihan dan motivasi para karyawan, untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

Karyawan akan menggunakan seragam yang trendy, casual, rapi dan bersih. Kami akan melayani pelanggan dengan 3 S (Senyum, Sapa dan Salam) dengan pendekatan seramah mungkin Strategi harga produk Promosi bagi setiap konsumen yang membeli satu mangkuk mie pelangi akan mendapatkan satu kupon. Dan setiap 10 kupon yang dikumpulkan, gratis 1 mangkuk mie pelangi dan 1 gelas jus aneka rasa. Positioning produk Agar dapat menarik perhatian calon pelanggannya, Mie Pelangi merancang sebuah strategi positioning yang atraktif. Statemen positioning yang bisa digunakan misalnya : Warnai Hari mu dengan Mie Pelangi, Mie enak, cantik dan sehat.. Rencana Usaha Untuk tahap awal, kedai mie pelangi ini akan dibuka di sekitar Jl.Brigjen H.Hasan Basri, Kayu tangi Banjarmasin, yang berdekatan dengan Kampus Universitas Lambung Mangkurat dan Perumahan masyarakat. Kedai mie ayam berbentuk warung tenda yang didesign semenarik dan senyaman mungkin dengan warna-warna pelangi, untuk memberikan suasana yang bersih dan berkesan bagi pelanggan. Kedai ini memerlukan 2 orang karyawan yang akan membantu dalam proses memasak, dan melayani pelanggan yang datang.

C. Proses produksi 1. Persiapan Alat dan Bahan Alat : Alat penggiling mie, kompor, panci, wajan. Bahan : tepung terigu protein tinggi, tepung sagu, telur kocok lepas, garam Bahan tambahan : air es, air bayam (dari 150gr bayam di blender dan ambil airnya, air wortel dari 325gr wortel parut halus, ambil airnya) Bahan taburan (aduk rata) :terigu, tepung sagu. Bahan kuah : tulang ayam, air, bawang putih goreng, jahe dimemarkan, kaldu ayam, garam, merica bubuk, daun bawang.

Bahan tumisan ayam : ayam, bawang putih cincang, jahe dihaluskan, kecap asin, kecap manis, garam, merica bubuk, gula pasir, air, daun bawang iris halus, minyak untuk menumis. Bahan pelengkap :daun bawang, bawang goreng. 2. Pembuatan mie pelangi a) Campur tepung terigu, sagu, telur, garam, aduk rata. Bagi 3 adonan yaitu, satu bagian campur air es, aduk sampai bergumpal. Satu bagian tambah air bayam aduk, sisanya tambah air wortel. Diamkan 15 menit. b) Giling tipis di penggilingan mie. Mulai dari gilingan terbesar no 1, giling smpai 3kali hingga licin. Kecilkan ukuran gilingan no 2, giling lagi 2-3kali begtu seterusnya sampai gilingan no 8 sambil ditabur bahan taburan. c) Setelah licin potong dengan gilingan mie. d) Rebus mi dlm air mendidih yg ditambah myk goreng. Angkat dan tiriskan. e) Minyak ayam: Panaskan kulit ayam dgn api kecil hingga mengeluarkan minyak. Lalu sisihkan. f) Kuah: Rebus tulang ayam dan air dengan api kecil smpai mendidih. Angkat dan saring, didihkan lagi. Masukan daun bawang, bawang putih, jahe, kaldu ayam, garm, dan merica bubuk. Masak sampai matang. g) Tumisan : panaskan minyak, tumis bawang putih dan jahe smpai harum, tambahkan ayam aduk smpai berubah warna. h) Masukan kecap asin, manis, garam, merica, dan gula pasir, aduk rata. Tuang air masak sampai meresap, tambah daun bawang lalu aduk rata. i) Siapkan mangkuk mie masukan mie tambahkan minyak ayam dan merica bubuk aduk rata. j) Sajikan mie dengan pelengkap, tumisan ayam dan kuahnya.

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM

A. Jadwal Kegiatan Waktu yang dirancang untuk pelaksanaan PKM Kewirausahaan ini dimulai sejak tanggal , dan diperkirakan selesai tanggal . Tetapi kemungkinan usaha ini akan diperpanjang dan diteruskan, berdasarkan pertimbangan keuntungan yang dihasilkan. Adapun tempatnya, direncanakan di sekitar Jl. Brigjen H.Hasan Basri Kayu tangi Banjarmasin. Untuk lebih jelasnya pelaksanaan usaha dapat dilihat sebagai berikut : No. 1. 2. 3. 4. 5. Kegiatan Persiapan dan penyediaan alat/bahan. Promosi. Pelaksanaan Usaha. Penyusunan Laporan. Penyerahan Laporan. Bulan KeI II III IV V VI

B. Rancangan Biaya 1. Rancangan produksi selama satu tahun. Produk yang akan diproduksi selama setahun adalah sebagai berikut: Produksi mie pelangi = 50 mangkuk x 24hari = 1200 mangkuk per bulan x 12 bulan = 14.400 mangkuk per tahun Produksi Jus buah = 50 gelas x 24hari = 1200 gelas per bulan x 12 bulan = 14.400 gelas per tahun Penjualan selama setahun adalah sebagai berikut : Penjualan mie pelangi = harga per mangkuk x jumlah produksi = Rp 6000,00 x 14.400 mangkuk = Rp 86.400.000,00 Penjualan Jus buah = harga per gelas x jumlah produksi = Rp 3000,00 x 14.400 gelas = Rp 43.200.000,00 2. Analisis keuangan Dalam memproduksi mie pelangi dan jus buah, dibutuhkan investasi awal sebagai berikut : Gerobak Rp 1.000.000,00 Tenda Rp 300.000,00 Meja dan kursi Rp 400.000,00 Alat penggilingan mie Rp 120.000,00 Panci dan wajan Rp 200.000,00 Kompor Rp 150.000,00 Blender Rp 200.000,00 Peralatan makan Rp 400.000,00 Jumlah Rp 2.770.000,00 Penyusutan aktiva : Penyusutan adalah harga perolehan aktiva tetap yang dialokasikan ke dalam harga pokok produksi atau biaya operasional akibat penggunaan aktiva tetap tersebut. Hal-hal yang dapat menyebakan penyusutan adalah faktor teknis dan faktor ekonomis suatu barang. Penyusutan diakibatkan karena faktor teknis seperti aus, rusak, dan bencana alam, sedangkan penyusutan diakibatkan karena faktor ekonomis seperti harga perolehan, nilai sisa, umur ekonomis, dan metode penyusutan yang digunakan. Metode penyusutan terbagi dua, yaitu metode garis lurus dan metode tarif tetap atas nilai buku. Dalam hal ini,

perhitungan penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus dengan rumus sebagai berikut : 1. Penyusutan = Harga perolehan - nilai sisa umur aktiva 2. Penyusutan = Harga perolehan Umur aktiva Karena nilai sisa tidak diketahui, maka kami menggunakan rumus kedua dengan contoh perhitungan penyusutan alat-alat produksi mie pelangi sebagai berikut: Penyusutan = Harga perolehan Umur aktiva = Rp 2.770.000,00 36 bulan = Rp 76.944,44 Tabel Penyusutan Aktiva : No. Nama Aktiva Umur ekonomis Penyusutan per bulan (Rp) 1. Gerobak 4 tahun 20.833,33 2. Tenda 2 tahun 12.500 3. Meja dan kursi 4 tahun 8.333,33 4. Penggilingan mie 3 tahun 3.333,33 5. Panci dan wajan 3 tahun 5.555,56 6. Kompor 3 tahun 4.166,67 7. Blender 2 tahun 8.333,33 8. Peralatan makan 2 tahun 16.666,67 Jumlah Penyusutan per bulan 79.722,22 3. Biaya operasional per bulan Biaya operasional adalah biaya yang digunakan untuk kegiatan produksi dan distribusi yang menyangkut usaha tersebut. Tabel biaya operasional per bulan : No Nama barang 1. Tepung terigu 2. Tepung sagu 3. Telur 4. Wortel 5. Bayam 6. Ayam 7. Bawang putih 8. Bawang merah 9. Kaldu ayam 10. Merica bubuk 11. Daun bawang 12. Kecap asin 13. Kecap manis

Jumlah 72 kg 24 kg 36 kg 72 ons 144 ikat 48 ekor 6 kg 6 kg 72 bungkus 96 bungkus 6 kg 12 botol 24 bungkus

Satuan (Rp) 7.000 7.000 15.000 800 500 25.000 19.000 15.000 500 500 20.000 4.000 10.000

Harga total (Rp) 504.000 168.000 540.000 57.600 72.000 1.200.000 114.000 90.000 36.000 48.000 120.000 48.000 240.000

14. 15. 16. 17. 18.

Saos tomat 24 bungkus Garam 6 bungkus Gula pasir 24 kg Susu kental manis 12 kaleng Buah (Alpukat, nangka, 24 hari sirsak) 19. Listrik, air dan minyak 20. Penyusutan per bulan Jumlah biaya operasional per bulan

10.000 1.500 10.000 6.000 50.000

240.000 9.000 240.000 72.000 1.200.000 150.000 79.722,22 5.228.322,22

4. Analisis pendapatan dan keuangan - Produksi 1 bulan Mie pelangi = 1200 mangkuk per bulan - Produksi 1 tahun Mie pelangi = 14400 mangkuk per tahun - Harga Mie pelangi Rp 7.000,00 per mangkuk - Hasil penjualan 1 tahun mie pelangi = 14400 x Rp 6.000,00 = Rp 86.400.000,00 Produksi 1 bulan Jus buah = 1200 gelas per bulan Produksi 1 tahun Jus buah = 14400 gelas pertahun Harga jus buah Rp 4.000,00 per gelas Hasil penjualan 1 tahun jus buah = 14400 x Rp 3.000,00 = Rp 43.200.000,00

>> Total biaya operasional per tahun = 12 x Rp 5.228.322,22 = Rp 62.739.866,6 >> Perhitungan Rugi/Laba Tahun awal R/L = Penj. Mie pelangi + Penj. Jus buah (Total biaya + investasi awal + Promosi) = Rp 86.400.000,00 + Rp 43.200.000,00 (Rp 5.228.322,22 + Rp 2.770.000,00 + 300.000) = Rp 129.600.000 Rp 8.298.322,22 = Rp 121.301.678 >> Analisis kelayakan usaha a) BEP (Break Even Point) BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biayabiaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit (impas). BEP volume produksi mie ayam Total biaya produksi mie pelangi Rp 3.486.600 BEP volume produksi mie pelangi = total biaya

harga per unit = 3.486.600 7000 = 498,08 Jadi diperlukan jumlah produksi sebanyak 498,08 mangkuk mie pelangi untuk mendapat kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan. BEP volume produksi jus buah Total biaya produksi jus buah Rp 1.741.722,22 = total biaya harga per unit = 1.741.722,22 4000 = 435,43 Jadi diperlukan jumlah produksi sebanyak 435,43 gelas jus buah untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dan keuntungan. BEP harga produksi mie pelangi Total biaya produksi mie pelangi Rp 3.486.600 x 12 = Rp 41.839.200 BEP harga produksi mie pelangi = total biaya produksi Volume produksi = 41.839.200 14.400 = Rp 2.905,5 BEP harga produksi jus buah Total biaya produksi jus buah Rp 1.741.722,22 x 12 = Rp 20.900.666,6 = total biaya produksi Volume produksi = 20.900.666,6 14.400 = 1.451,44 b) B/C Ratio Benefit Cost Ratio adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan investasi dengan nilai sekarang dari pengeluaran (biaya) selama investasi tersebut berlangsung dalam kurun waktu tertentu. B/C Ratio = profit Total cost = 121.301.678 62.739.866,6 = 1,93 Karena B/C ratio > 1, maka usaha ini layak untuk dijalankan. Artinya tiap satuan biaya yang dikeluarkan, diperoleh hasil penjualan sebesar 1,93 kali lipat.

c) Pay back period Pay back period adalah menghitung seberapa cepat waktu yang dibutuhkan suatu usaha untuk mengembalikan investasi dan modal kerja yang ditanam. Kelayakan usaha dari adanya PbP ini adalah jika nilai PbP lebih pendek dari waktu yang disyaratkan. Sedangkan kalau PbP lebih lama dari yang disyaratkan maka usaha tersebut tidak layak. PbP = Investasi awal x 12 bulan (365 hari) Nett cash flow = 2.770.000 x 365 121.301.678 = 8,3 Jadi, periode pengembalian modal pada usaha ini akan berlangsung selama atu dalam jangka waktu 8,3 hari setelah proses produksi dan penjualan dilakukan.

BAB V PEMBAHASAN

A. Tenaga Kerja (Man)

Dalam usaha ini diperlukan dua orang tenaga kerja yang membantu proses produksi dan penjualan di kedai mie pelangi, karena tidak mungkin bekerja sendiri saat banyak pelanggan yang datang. B. Modal (Money) Untuk memulai suatu usaha tentunya sangat memerlukan modal berupa uang untuk membeli inventaris awal usaha. Uang atau modal yang dimiliki sangatlah berpengaruh pada keberhasilan tercapainya tujuan dalam melakukan usaha kedai mie pelangi ini. C. Cara Kerja (Methode) Diperlukan latihan dan kemahiran dalam mengolah mie pelangi,agar cita rasa nya tetap lezat. Selain itu dalam proses memasaknya juga perlu kemahiran agar mie yang direbus matang dengan sempurna. D. Bahan Baku (Material) Bahan baku yang digunakan dalam membuat mie pelangi adalah sayuran yang segar dan bervitamin tinggi, serta tepung yang berprotein tinggi. Begitu pula dengan buah-buahan sebagai bahan membuat jus. Bahan baku berupa sayuran dan buah-buahan ini merupakan produk pilihan agar menghasilkan suatu kepuasan pelanggan. E. Pemasaran (Market and promotion) Segmentasi pasarnya adalah semua kalangan pencinta mie, dan dipasarkan dari mulut ke mulut, metode voucer diskon, brosur, dan social network.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Mie pelangi sebagai salah satu alternatif makanan sehat berbahan dasar sayuran mempunyai prospek dan peluang usaha yang cukup menjanjikan di Kota Banjarmasin. Mie sayuran pertama ini memiliki nilai lebih dibanding mie lain, karena warnanya menarik, alami, dan bergizi tinggi. Kreativitas pengolahan mie ini dapat terus ditingkatkan, dalam upaya meningkatkan nilai gizi makanan masyarakat, dan juga sebagai peluang berwirausaha. B. Saran Diharapkan adanya keseriusan dana dalam hal pemberian dana yang sesuai dengan kondisi lapangan sehingga pelaksanaan kegiatannya dapat lebih optimal. Selain itu, juga diharapkan mahasiswa yang diikutsertakan dalam program ini dapat diberi pelatihan dan pengarahan kembali agar kegiatan wirausaha ini dapat berlangsung hingga jangka panjang.

Lampiran :

Biodata Ketua Pelaksana Kegiatan

Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Universitas Fakultas Jurusan/Program Studi Alamat

: Hasnasari : A1A310005 : Banjarbaru, 19 Desember 1992 : Universitas Lambung Mangkurat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) : IPS/Pendidikan Ekonomi : Komplek Bumi Cahaya Bintang Permai, Jl. Sagitarius 3 No.3 Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

No. HP

: 081807801194

Biodata Anggota Kelompok

Nama NIM Tempat Tanggal Lahir Universitas Fakultas Jurusan/Program Studi Alamat No. HP

: Ahmad Syalabi : A1A309208 : Kertak Hanyar, 2 September 1991 : Universitas Lambung Mangkurat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) : IPS/Pendidikan Ekonomi : Jl. A.Yani Km.7.900 Komplek Anggeraini : 087815363008

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

Nama NIP Tempat tanggal lahir Universitas Fakultas Jurusan/Program Studi Alamat No. HP

: M. Rahmatullah, M.Pd : 19820413 200501 1 001 : Kotabaru, 13 April 1982 : Universitas Lambung Mangkurat : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) : IPS/Pendidikan Ekonomi : Jl. Simpang Belitung No. 129 RT 3 Banjarmasin, Kalimantan Selatan : 081348035507

Lampiran Foto

Alat Penggilingan

Mie hasil gilingan

Mie Pelangi

Mie Pelangi bayam dan jus Alpukat

Mie Pelangi wortel

You might also like