You are on page 1of 5

1. KASUS PERDAGANGAN ANAK Polisi Tangkap Tersangka Perdagangan Anak TEMPO.

CO, Jakarta - Kepolisian Resor Metro Pelabuhan Tanjung Priok menangkap seorang lelaki berinisial HZ, 52 tahun, asal Batam, yang diduga menyelundupkan lima anak asal Makassar ke Singapura. "HZ dan kelima anak itu diamankan dari KM Lambelu yang merapat di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu, 11 Juli 2012," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Priok, Ajun Komisaris Wirdhanto Hadicaksono, Sabtu, 14 Juli 2012. Penangkapan itu bermula dari kecurigaan sejumlah penumpang KM

Lembelu. Sebab tingkah HZ dan kelima korban tidak seperti penumpang lainnya. "Penumpang melapor ke petugas keamanan kapal," ujar Wirdhanto. "Saat merapat ke Pelabuhan, kemudian ia diamankan." Kelima anak itu berinisial KK, 14 tahun, LS (14), YT (15), PP (15), dan LM (17). Polisi menyita barang bukti berupa enam tiket KM Lambelu milik HZ dan kelima korban. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mengaku akan dipekerjakan ke Singapura oleh HZ, kata Wirdhanto. Diduga HZ berafiliasi dengan sindikat internasional perdagangan anak. HZ ditahan sebagai tersangka kasus percobaan penyelundupan dan perdagangan orang dengan ancaman hukuman 15 tahun. Kelima anak itu akan dikembalikan ke kampung halaman mereka di Baubau, Makassar, Sulawesi Selatan.

Polda DIY, pekan ini berhasil mengungkap kasus penculikan Nisrina Dewi Nurhidayah

Satgas khusus penanggulangan kejahatan curat dan kejahatan transnasional Polda DIY, pekan ini berhasil mengungkap kasus penculikan Nisrina Dewi Nurhidayah, anak balita berusia satu tahun. Nisrina yang dinyatakan hilang sejak Kamis (9/2) lalu karena diculik dan dijual pengasuhnya, Suprihatin, 37, warga Semanu, Gunungkidul, berhasil ditemukan (Harian Jogja, Rabu 14/3). Berdasar hasil pemeriksaan terhadap tersangka Suprihatin, polisi

memperoleh keterangan bahwa anak balita yang menjadi korban penculikan dijual kepada seseorang bernama Aris di daerah Tanah Abang, Jakarta Pusat seharga Rp 250.000. Kuat dugaan, baik Suprihatin maupun Aris yang menjadi penadah merupakan sindikat, yang bisa jadi, sudah kerap memperdagangkan anak-anak tak berdosa.

Kasus Perdagangan Manusia di Kepulauan Riau Meningkat

TANJUNG PINANG - Kasus trafficking atau perdagangan manusia terus meningkat setiap tahun di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dipicu masih tingginya angka kemiskinan. Sebagian besar dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial di Malaysia dan Singapura. Untuk itu, Pemerintah Daerah harus mempercepat pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan agar angka kemiskinan bisa ditekan. "Untuk mengurangi kasus trafficking dengan meminimalisasi angka kemiskinan, memperbaiki pendidikan, serta menghilangkan budaya sogok atau memperbaiki mental aparat," kata Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Aida Ismeth Abdullah, di Tanjung Pinang, Senin (10/10). Kasus perdagangan manusia di Kepri setiap tahunnya mencapai ratusan kasus dan jumlahnya terus meningkat setiap tahun. Itu dipicu masih tingginya angka kemiskinan sehingga pemerintah daerah perlu mempercepat pembangunan ekonomi di daerah dan menciptakan lapangan kerja agar kesejahteran rakyat tumbuh sehingga angka kemiskinan bisa ditekan. Di Kepri, kata Aida, kasus trafficking yang paling banyak terjadi di Kota

Batam, namun di Tanjungpinang juga sudah dalam tahap mengkhawatirkan. Sebagian besar korban trafficking tersebut rata-rata berasal dari luar daerah seperti Jawa, Sumatra, dan Kalimantan yang melakukan transit di Kota Batam dan Tanjungpinang untuk dipekerjakan di luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Sebagian besar korban trafficking dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Untuk itu, Aida berharap peran yang lebih besar dari masyarakat untuk terlibat mengatasi permasalahan tersebut agar ruang gerak perdagangan anak bisa dipersempit, sebab jaringan kasus tersebut sangat luas hingga ke luar negeri. Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kepri Eri Sahrial mengatakan bahwa peningkatan kasus trafficking sudah sangat mengkhawatirkan dan korbannya berasal dari warga yang kurang mampu sehingga mudah dibodohi oleh pelaku. "Dengan iming-iming pekerjaan dan gaji yang besar di luar kota atau luar negeri, sehingga orang tua korban dan korban teperdaya dengan ajakan pelaku. Padahal kenyataannya mereka dijadikan sebagai PSK di panti pijat maupun pekerjaan lainnya," katanya. Jumlah kasus human trafficking di Provinsi Kepri sejak 2006 hingga pertengahan tahun 2011 diperkirakan mencapai dua ribu orang. Ironisnya, belum ada satu pun kasus tersebut yang masuk meja pengadilan. 0 gus/P-3

KASUS PERDAGANGAN ANAK DARI SUDUT PANDANG HAM DAN IMPLEMENTASI PANCASILA Di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, kasus human trafficking menjadi salah satu jenis kejahatan yang terus terjadi. Bahkan kejahatan ini tak kalah menonjol dibanding kejahatan konvensional lain seperti pencurian, perkosaan, dan penyalahgunaan narkotika. Berdasarkan data Komnas Perlindungan Anak (PA), pada 2010, ada 111 kasus penculikan anak di Indonesia. Dan pada medio Januari-Juli 2011, tercatat 34 kasus penculikan anak. A. HAM Pengertian HAM (Hak Asasi Manusia) HAM adalah Hak yang dimiliki setiap manusia yang dibawa sejak ia lahir kedunia hingga ia meninggal dan tidak seorangpun atau kelompok yang boleh mengganggu hak setiap orang karena itulah kita sebagai warga negara harus selalu menjunjung tingga nilai HAM tanpa membedakan status, golongan, keturunan, agama, suku, warna kulit, jabatan dan lain sebagainya, jadi setiap orang terlahir dengan hak yang sama tanpa ada pengecualian dimata hukum termasuk hak berbicara.

Penyebab Timbulnya Pelanggaran HAM : Pelanggaran HAM tidak hanya mencakup prilaku pelanggaran pihak penguasa terhadap rakyat namun bisa terjadi pada siapapun yang melakukan tindakan penghakiman pada pihak lain secara paksa yang bisa menimbulkan kerugian pihak lain seperti baik dilakukan pemerintah, pengusaha, majikan maupun masyarakat umum. Kasus Perdagangan Anak termasuk ke dalam kasus pelanggaran HAM karena bertentangan dengan Universal Declaration of Human Right dan termasuk dalam kategori Kejahatan Terhadap kemanusiaan karena si anak sebagai warga sipil, Hak hidupnya tersebut sudah dirampas, dijual, bahkan ada yang sampai dipekerjakan secara paksa (perbudakan), perkosaan, seksual, pelacuran secara paksa dan bentuk bentuk kekerasan lain.

B. KASUS PERDAGANGAN ANAK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN IMPLEMENTASI PANCASILA. Berdasarkan Beberapa contoh kasus pada Human Traficking dalam hal ini Perdagangan Anak, dapat diketahui bahwa terdapat beberapa pelanggaran yang tidak sesuai dengan implementasi Pancasila. Berikut adalah penjabarannya: 1. Implementasi sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa Pada beberapa kasus yang terjadi semua agama yang mempunyai ajaran moral yang bersumber dari kitab suci masing-masing. Tidak ada ajaran agama yang memperbolehkan umatnya untuk melakukan penindasan bahkan memperdagangkan anak, oleh karena itu jelas sila pertama Pancasila tidak diimplementasikan. 2. Implementasi sila kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Implementasi sila kedua adalah suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindakan tersebut sesuai dengan hak asasi manusia (HAM). Teori ini sebenarnya didasarkan atas asumsi bahwa manusia mempunyai martabat yang sama. Dalam hal ini, sila kedua telah dilanggar implementasi dari sila kedua, terbukti dengan terjadinya penculikan bayi dan penjualan anak tersebut. 3. Implementasi sila ketiga Persatuan Indonesia Apabila Perdagangan Anak ini dibiarkan dan semakin meluas, hal tersebut tentu saja dapat menyebabkan kehancuran generasi dimana anak tersebut merupakan asset dan penerus bangsa, sehingga persatuan tidak tercapai. Maka implementasi sila ketiga tidak dapat terwujud.. 4. Implementasi sila keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan Implementasi Sila ke - 4 tidak tercapai karena si Anak berhak mendapat perlindungan hukum sepenuhnya dari Pemerintah. Dimana diharapkan pemerintah lebih sigap dan gencar mensosialisasikan penyuluhan-penyuluhan mengenai gerakan anti perdagangan anak. 5. Implementasi sila kelima Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Implementasi sila kelima yaitu suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat. Sangat jelas Human Traficking dalam hal ini perdagangan anak merupakan ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia.

You might also like