You are on page 1of 15

I.

Kompetensi Dasar :

SYAHADATAIN

1. Memahami pentingnya Syahadatain bagi setiap muslim 2. Memahami kandungan makna dari Syahadatain dan konsekuensinya 3. Memahami syarat Syahadatain dan hal yang membatalkan Syahadatain Sering orang berkata ,bahwa seribu langkah dimulai dari langkah pertama ,hal ini menunjukkan bahwa langkah pertama akan sangat menentukan langkah terakhir. Begitu pula dengan memahami Islam. Pemahaman tentang makna dari sebuah perjanjian awal (syahadatain) akan menentukan kualitas keislaman dari seorang muslim dalam kehidupannya. Pemahaman akan Syahadatain merupakan fondasi atau asas dari bangunan keislaman seorang muslim. Jika fondasinya tidak kuat maka rumahnya pun tidak akan kuat bertahan.Pemahaman tentang syahadat tidak semudah ketika mengucapkannya. Karena banyak sekali orang yang mengaku muslim tapi masih meletakkan sesajian untuk syaitan atau pelanggaran-pelanggaran yang lainnya.

Maka ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah.. (QS. Muhammad: 19)
Ayat diatas, menjelaskan bahwa umat Islam tidak dibenarkan hanya sekadar mengucapkan atau melafalkan dua kalimat syahadah, tetapi seharusnya betul-betul memahaminya. Kata falam berarti maka ketahuilah, ilmuilah. Artinya Allah memerintahkan untuk mengilmui atau memahami kalimat Laa Ilaaha Illallah bukan sekadar mengucapkannya, tetapi pada gilirannya nanti akan membentuk keyakinan (itiqad) dalam hati dan berbuah amal yang benar. Kekuatan syahadat sebagai fondasi aqidah islam inilah yang mengalahkan musuhnya dari masa ke masa. Dengan kekuatan inilah sahabat Bilal bin Rabbah sanggup terlentang dipadang pasir yang panas sambil menahan batu yang ada di dadanya. Begitu juga dengan kisah sahabat Rasulullah Saad bin Abi Waqas yang tidak mendapat restu ibunya untuk masuk islam. Ibunya menentang keras ketika anaknya memeluk agama islam dan melakukan berbagai upaya agar anaknya kembali kepada agama nenek moyangnya. Ibunya sangat marah dengan keislaman Sa'ad. Wahai Saad, apakah engkau rela meninggalkan agamamu dan agama bapakmu, untuk mengikuti agama baru itu? Demi Allah, aku tidak akan makan dan minum sebelum engkau meninggalkan agama barumu itu, ancam sang ibu. Saad menjawab, Demi Allah, aku tidak akan meninggalkan agamaku! Sang ibu tetap nekat, karena ia mengetahui persis bahwa Saad sangat menyayanginya. Hamnah mengira hati Sa'ad akan luluh jika melihatnya dalam keadaan lemah dan sakit. Ia tetap mengancam akan terus melakukan mogok makan. Namun, Saad lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya. Wahai Ibunda, demi Allah, seandainya ibunda memiliki 70 nyawa dan nyawa itu keluar satu per satu dihadapan nanda,sampai nyawa yang terakhirpun nanda tidak akan pernah mau meninggalkan agama (islam) ini selamanya! tegas Sa'ad. A. Urgensi Syahadatain

Syahadat berasal dari kata syahida, yang berarti mengakui apa yang diketahui. Oleh karena itu, syahadat penting untuk kita pelajari, karena dua kalimah ini merupakan: 1. Pintu gerbang masuk ke dalam Islam Islam ibarat sebuah rumah atau bangunan atau system hidup yang menyeluruh dan Allah memerintahkan setiap muslim untuk memasukinya secara kaffah (menyeluruh). Untuk memasukinya maka harus melalui pintu rumah, yakni Syahadat. Karena segala amalan tanpa kalimat ini bagai debu yang berterbangan,sia sia belaka. (Q.S. al Furqaan: 23)

2. Intisari ajaran Islam


Syahadatain merupakan intisari dari ajaran Islam karena : Pertama, syahadat merupakan pernyataan proklamasi kemerdekan yang menjadi pembebas manusia dari penyembahan kepada makhluk kepada penyembahan kepada Allah semata, membebaskan diri dari kemusyrikan dan kekafiran. (Q.S.Al Anbiyaa`: 25). Rasulullah bersabda, " Sebaik-baik

perkataan yang aku ucapkan demikian pula yang diucapkan para Nabi sebelumku adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah." (HR.Tirmidzi) Kedua, kesaksian kita bahwa Muhammad adalah utusan Allah, berarti kita harus
meneladani Rasul dalam beribadah kepada Allah, karena beliaulah yang mengetahui kaifiyat (tata cara) beribadah kepada Allah. Sebagaiman sabda Rasulullah Shalatlah kalian sebagaimana kamu melihat aku Shalat Selanjutnya hal ini juga berlaku bagi semua aspek ibadah dalam Islam.

3. Dasar-dasar perubahan total


Perubahan yang dimaksud adalah perubahan mendasar dalam kehidupan manusia, yaitu perubahan dari kegelapan (jahiliyah) menuju cahaya (Islam); minazh zhuluumati ilan nuur. Perubahan yang dimaksud mencakup aspek keyakinan, pemikiran, dan hidupnya secara keseluruhan, baik secara individu maupun masyarakat. Secara individu, berubah dari ahli maksiat menjadi ahli ibadah yang taqwa; dari bodoh menjadi pandai; dari kufur menjadi beriman, dan seterusnya. Secara masyarakat, di bidang ibadah, merubah penyembahan komunal berbagai berhala menjadi menyembah kepada Allah saja. Dalam bidang ekonomi, merubah perekonomian riba menjadi sistem Islam tanpa riba, dan begitu seterusnya di seluruh aspek kehidupan. Syahadatain mampu merubah manusia, sebagaimana ia telah merubah masyarakat di masa Rasulullah dan para sahabat terdahulu. Diawali dengan memahami syahadatain dengan benar dan mengajak manusia meninggalkan kejahiliyahan dalam semua aspeknya kepada nilai-nilai Islam yang utuh.

4. Hakikat dakwah para Rasul


Para nabi terdahulu dari Adam AS hingga Muhammad SAW, berdakwah dengan misi yang sama, Tauhidullah,yaitu mengajak manusia pada ajaran untuk beribadah kepada Allah semata dan meninggalkan sesembahan yang lain (Thogut). (Q.S. An Nahl:36).

5. Keutamaan yang besar

Aplikasi kalimat syahadat dalam kehidupan sehari-hari menjanjukan keutamaan yang besar. Keutamaan tersebut dapat berupa keutamaan moral maupun materiil, kebahagiaan dunia dan akhirat, mendapatkan jaminan surga serta terhindar dari panasnya api neraka. Nabi Bersabda, Sesungguhnya Allah mengharamkan neraka bagi siapa yang mengatakan:

Laa Ilaaha Illallah semata-mata karena mencari ridho Allah (Muttafaq Alaih).

B. Makna Syahadatain Syahadatain terdiri atas Syahadat tauhid Laa ilaha illa Allah dan syahadat Rasul Muhammad Rasulullah. Syahadat tauhid merupakan sebuah kalimat yan mengandung konsekuensi amal yang harus kita lakukan. Kita tidak akan mengetahui apa yang akan kita lakukan untuk mengabdi kepada Allah tanpa tuntunan dan contoh (risalah) dari Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya. Sedangkan syahadat Rasul berarti kita meyakini bahwa Muhammad pembawa risalah dari Allah yang harus kita patuhi, sehingga ada konsekuensi yang harus kita lakukan terhadap Rasulullah. Dengan demikian, kedua kalimat tersebut tidak dapat dipisahkan . Syahadah atau syahadat berasal dari kata syahida, yang berarti memberi tahu dengan berita yang pasti atau mengakui apa yang diketahui (Al-Mujam Al-Wasith). Dari makna bahasa ini, kita mendapati beberapa makna yang diisyaratkan Al-Quran tentang kata ini, yaitu : 1. Al Iqrar (Pernyataan)

Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Ali Imran:18) Syahadat merupakan sebuah pernyataan (ikrar), yaitu suatu statement seorang muslim
mengenai keyakinannya. Seseorang yang bersyahadat berarti ia telah berikrar menyatakan kesaksian bahwa tiada ilaah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. 2. Al Qosam (Sumpah) Syahadat juga bermakna sumpah. Sumpah ini merupakan hasil dari ikrar , wajib bagi kita untuk menegakkan dan memperjuangkan apa yang diikrarkan. Oleh karena itu pada hakikatnya sumpah (qosam) adalah pernyataan kesediaan menerima akibat dan risiko apapun dalam mengamalkan syahadah. Artinya, muslim yang menyebut asyhadu berarti siap dan bertanggung-jawab terhadap tegaknya Islam. Pelanggaran terhadap sumpah ini adalah kemunafikan dan tempat orang munafik adalah neraka Jahanam.

Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang Maha Besar. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Quran. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.. (Q.S. Al Waqiah:74-76)
3. Al Mitsaq (Janji) Syahadah juga merupakan perjanjian yang teguh (mitsaq) yang harus diterima dengan sikap saman wa thoatan (kami dengar dan kami taat) didasari dengan iman yang

sebenarnya terhadap Allah, Malaikat, Kitab-kitab, Rasul-rasul, Hari Akhir dan Qadar baik maupun buruk.

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan kami taati". Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu). (Q.S Al Maidah:7)
C. Syarat-Syarat Syahadatain Dalam mengucapkan syahadat, harus memeuhi beberapa syaratnya, agar syahadat yang kita ucapkan syah. Syarat-syarat tersebut yaitu: 1. Berilmu )( Yang dimaksud adalah memiliki ilmu terhadap makna kalimat Laa Ilaaha Illallah baik dalam hal nafy (Peniadaan) maupun itsbat (Penetapan) dan segala amal yang dituntut darinya. Jika seorang hamba mengetahui bahwa Allah taala adalah semata-mata yang disembah dan bahwa penyembahan kepada selainnya adalah bathil, kemudian dia mengamalkan sesuai dengan ilmunya tersebut, maka itulah yang dimaksut berilmu terhadap syahadatain. Lawan dari mengetahui adalah bodoh, karena dia tidak mengetahui wajibnya mengesakan Allah dalam ibadah, bahkan dia menilai bolehnya beribadah kepada selain Allah disamping beribadah kepada-Nya, Allah taala berfirman:

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah (Muhammad 19)
Maka Laa Ilaaha berarti meniadakan segala tuhan selain Allah, dan Illallah berarti menetapkan bahwa sifat ketuhanan hanya milik Allah semata dan tidak ada yang menyekutukannya. Allah meletakkan pengetahuan mendahului amal perbuatan, hal ini menunjukkan pentingya nilai ilmu bagi landasan segala sesuatu. 2. Yakin )( Seseorang mengucapkan syahadat dengan keyakinan sehingga hatinya tenang didalamnya, tanpa sedikitpun keraguan, bahkan dia mengucapkannya dengan penuh keyakinan atas kandungan yang ada didalamnya. Siapa yang mengucapkannya maka wajib baginya meyakininya didalam hati dan mempercayai kebenaran apa yang diucapkannya yaitu adanya hak ketuhanan yang dimiliki Allah taala dan tidak adanya sifat ketuhanan kepada segala sesuatu selain-Nya. Juga berkeyakinan bahwa kepada selain Allah tidak boleh diarahkan kepadanya ibadah dan penghambaan. Allah taala berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S. Al Hujurat:15)
3. Menerima )( Maksudnya adalah menerima semua ajaran yang terdapat dalam kandungan kalimat syahadatain tersebut dalam hatinya dan lisannya. Dia membenarkan dan beriman atas

semua berita dan apa yang disampaikan Allah dan Rasul-Nya, tidak ada sedikitpun yang ditolaknya.

Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami (Al
Baqarah 136) Lawan dari menerima adalah menolak. Ada sebagian orang yang mengetahui makna syahadatain dan yakin akan kandungan yang ada didalamnya akan tetapi dia menolaknya karena kesombongannya dan kedengkiannya. Allah taala berfirman:

Karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah (Al Anam 33)
Termasuk dikatakan menolak, jika seseorang menentang atau benci dengan sebagian hukum-hukum Syariat atau hudud (hukum pidana Islam). Allah taala berfirman:
9 Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya(Al Baqarah 208)

Jujur )( Yaitu, kesesuaian antara ilmu dan amalnya, antara ucapan lisan sejalan dengan pikiran dan hatinya. 4.

Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian" pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. (Q.S. Al Baqarah:8-10)
Tunduk )( Yang dimasut adalah tunduk atas apa yang diajarkan dalam kalimat Ikhlas, yaitu dengan menyerahkan dan merendahkan diri serta tidak membantah terhadap hukum-hukum Allah. Allah taala berfirman: Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepadaNya (Az Zumar 54) 5. 6. Ikhlas () Maksudnya adalah mensucikan setiap amal perbuatan dengan niat yang murni dari kotoran-kotoran syirik, hal ini terwujud dari apa yang tampak dalam perkataan dan perbuatan yang semata-mata karena Allah taala dan karena mencari ridho-Nya.

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. (Q.S. Al
Bayyinah:5) 7. Cinta (( Setiap orang yang bersyahadat harus menyintai kalimat agung ini, mencintai konsekuensinya, mencintai orang-orang yang konsekuen dengan kalimat ini. Cinta terhadap Allah adalah rasa cinta yang diiringi dengan rasa pengangungan dan rasa takut dan

pengharapan. Termasuk tanda cinta adalah tunduk terhadap syariat Allah dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW dalam setiap urusan. Allah taala berfirman:

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.Ali
Imran:31) D. Yang Membatalkan Syahadatain Menurut Ijma para ulama, ada 10 hal yang menyebabkan orang keluar dari Islam: 1. Syirik kepada Allah Taala dalam ibadah

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa di bawah itu (syirik), bagi siapa yang dikehendaki-Nya (QS. An Nisa : 116). Syirik dalam ibadah yaitu memalingkan suatu jenis ibadah kepada selain Allah Azza wa Jalla.
2. Menetapkan adanya perantara antara seseorang dengan Allah

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya."Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar. (QS. Az Zumar : 3)
3. Tidak mengkafirkan kaum musyrikin, atau ragu dengan kekafiran mereka, atau (bahkan) membenarkan keyakinan mereka.

Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Q.S.Ali Imran:85) 4. Meyakini bahwasanya ada petunjuk selain dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam yang lebih
sempurna, atau meyakini bahwa ada hukum yang lebih baik dari hukum beliau.

Sesungguhnya sebaik-baik perkataan ialah kalamullah (Al Quran), dan sebaik-baik petunjuk ialah petunjuk Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam (HR. Muslim)
5. Membenci suatu perkara yang merupakan ajaran Nabi shallallaahu alaihi wa sallam, walaupun ia sendiri mengamalkannya Perbuatan ini merupakan jenis nifaq itiqadiy (munafik dalam hal keyakinan).Dalilnya ialah firman Allah Taala (yang artinya),Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka

membenci apa yang diturunkan Allah (Al Quran) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka.(QS. Muhammad : 9). Walaupun pelakunya hanya membenci satu saja
diantara ajaran Nabi, dan meskipun ia sendiri juga mengamalkannya, maka ia terancam kafir. 6. Mengolok-olok salah satu ajaran Rasul shallallaahu alaihi wa sallam, atau mengolok-olok pahala atau adzabnya.

Allah Taala berfirman (yang artinya) , Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya

dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak perlu kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. (QS. At Taubah : 65-66)
7. Melakukan sihir Diantara jenis sihir adalah As-sharf (mengubah perasaan seorang laki-laki menjadi benci kepada istrinya) dan Al Athaf (Menjadikan seseorang senang terhadap apa yang sebelumnya dia benci/pelet) atas bantuan syeitan.Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Q.S Al Baqarah : 102. 8. Mendukung orang-orang musyrik dan membantu mereka memusuhi kaum muslimin.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim (Q.S. Al Maidah:51)
9. Meyakini bahwa sebagian orang bisa keluar dari syariat Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam dengan leluasa. Hal ini bertentangan dengan firman Allah Taala yang menyatakan bahwa syariat telah sempurna, tidak ada lagi penambahan atau pengurangan. Pada hari ini telah Kusempurnakan

untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan bagimu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam menjadi agama bagimu (QS. Al Maidah : 3)

10. Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajari dan mengamalkannya.

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa (QS. As Sajdah : 22)
*Perlu diketahui bahwa kesepuluh hal ini bukanlah batasan jumlah. Dr. Shalih Al Fauzan menyebutkan bahwa terdapat sekitar 400 perkara yang dapat membatalkan keIslaman, akan tetapi dipilih sepuluh diantaranya yang paling penting dan tersebar bahayanya di negeri kaum muslimin.

II. Kompetensi Dasar :

MARIFATULLAH

1. Memahami pentingnya mengenal Allah dalam kehidupan muslim 2. Memahami cara mengenal Allah melalui bukti-bukti keberadaan Allah 3. Mengerti sifat-sifat pribadi manusia yang menjadi penghambat dari mengenal Allah

A. Makna Ma'rifatullah Ma'rifatullah berasal dari kala marifah dan Allah. Ma'rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya). B. Allah adalah Tuhan alam semesta (Q.S. Ar Ra`d:16, Al Anam:12 dan 19, Al Baqarah:255) Umat Islam tentunya sudah mengetahui dan wajib mempercayai sepenuhnya bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, pencipta dan penguasa tunggal alam raya ini, pemilik segala keagungan dan kesempurnaan. Allah adalah Dzat Yang Menciptakan dan Memelihara manusia (rabbun naas), Penguasa manusia (malikun naas), sesembahan manusia (ilahun naas). Dialah yang menjadi sumber dari segala yang maujud di ala mini, baik yang ghaib maupun yang nyata. Dialah yang menciptakan, menumbuhkan, menyempurnakan bahkan Dia pula yang mematikan dan menghancurkan. C. Jalan untuk mengenal Allah 1. Lewat akal: Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini: fenomena terjadinya alam (52:35) fenomena kehendak yang tinggi(67:3) fenomena kehidupan (24:45) fenomena petunjuk dan ilham (20:50) fenomena pengabulan doa (6:63)

Ayat Qur'aniyah/ayat Allah di dalam Al-Quran: keindahan Al-Qur' an (2:23) pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70] pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)

2. Lewat memahami Asmaul Husna: Allah sebagai Al-Khaliq (40:62) Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6) Allah sebagai pemilik (2:284) dll. (59:22-24)

D. Hal-hal yang menghalangi marifatullah

Kesombongan (QS 7:146; 25:21). Dzalim (QS 4:153) . Bersandar pada panca indera (QS 2:55) . Dusta (QS 7:176) . Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) . Berbuat kerusakan/Fasad . Lalai (QS 21:1-3) . Banyak berbuat masiyat . Ragu-ragu (QS 6:109-110)

Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka (QS 2:6-7)

III.
Kompetensi Dasar :

Idolaku..? RASULULLAH SAW.!!

1. Memahami pengertian Nabi dan Rasul 2. Mengetahui tugas Nabi dan Rasul 3. Mengetahui kepribadian Rasul sehingga memiliki rasa cinta dan menjadikannya sebagai teladan

A. Pengertian Rasul Rasulullah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib Al Hasyimi Al-Qurasyi Al Arabi. Beliau adalah hamba Allah SWT yang diutus kepada seluruh umat manusia, risalahnya menutup semua risalah, tidak ada Nabi dan Rasul sesudah beliau. Secara etimologis, rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus. Setelah dibentuk menjadi rasul berarti yang diutus. Sedangkan para ulama mendefinisikan Rasul sebagai seorang lelaki yang dipilih untuk diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan misi, pesan (ar-risalah) kepada seluruh umat manusia. Firman Allah SWT :

Muhammad adalah utusan Allah. (Al-Fath: 29) Muhammad sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab: 40)

Kepada semesta beliau membawa Risalah Al-Quran, Kalam Allah SWT yang menjadi pedoman hidup manusia. Islam -risalah yang beliau bawa telah mengejutkan umat dunia. Beliau telah mengajari bangsa yang penuh kedekilan menjadi bangsa yang bersih, suci, cerdas. Islam hadir memberikan kemuliaan pada jiwa, akal, ruh, darah dan jasad manusia. B. Tugas para Rasul 1. Menyampaikan (tablig) [5:67, 33:39]. Yang disampaikan berupa: Ma'rifatullah [6:102] (Mengenal hakikat Allah) . Tauhidullah [21:25] [Mengesakan Allah] . Basyir wa nadzir [6:48] (Memberi kabar gembira dan peringatan) 2. Mendidik dan Membimbing [62:2]

C. Kepribadian Rasulullah SAW sangat mengagumkan. 1. Pada usia dua belas tahun menjadi manajer unit usaha internasional Abu Thalib. Usia dua puluhan, beliau menjadi pengelola utama bisnis besar yang diinvestasikan Khadijah. Beliau, entrepreneur dengan sifat nabawi: jujur, amanah, smart dan informative (tabligh). 2. Beliau seorang panglima, administrator militer yang tak ada bandingannya dalam sejarah. Sepuluh tahun di Madinah, 30-an ghazwah beliau pimpin sendiri di samping 300an sariyah yang beliau bentuk dan berangkatkan. Dari segi jumlah ini saja, Napoleon Bonaparte, George Washington atau Simon Bolivar-nya Amerika Latin tak ada seujung kukunya. 3. Beliau seorang orator yang memiliki daya tahan sekaligus daya mempertahankan massa yang luar biasa. 4. Beliau adalah pemimpin Negara, yang saat mengimami shalat atau memimpin perjalanan jauh sempat bertanya, Di mana si Fulan? Mengapa ia tak tampak?. 5. Bentuk keagungannya berbeda dengan Kisra Persia dan Qaishar Romawi. Umar pernah menangis menyaksikan beliau tidur beralas tikar kulit kasar yang dijalin rerumputan, alas yang membuat punggung beliau bebekas bilur. 6. Beliau adalah suami yang sempat mengajak istri balap lari atau meredakan kecemburuan istri dengan memencet hidungnya. Di sela masa sibuk memimpin kaum muslimin, beliau sempat menambal baju, membersihkan terompah bahkan menggiling gandum dan memerah susu untuk santapannya. 7. Beliau adalah teman duduk yang mengasyikkan, candanya tak pernah berbumbu dusta. Penampilan beliau begitu sederhana, tetapi tetap saja rapi, wangi dan selalu menyejukkan pandangan. Beliau paling awal menjenguk orang sakit, duduk bersama kaum miskin dan memenuhi undangan budak sahaya. 8. Pemimpin besar ini amat besar rasa malunya melebihi gadis dalam pingitan. Beliau adalah orang yang paling tenang dan menenangkan di saat paling genting ketika Madinah terjepit menunggu sapuan pasukan sekutu Ahzab.

Sungguh telah datang kepadamu, seorang Rasul dari kalanganmu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (At-Taubah: 128)

Subhanallah, beliaulah Manusia Terbaik Sepanjang Zaman beliaulah tokoh idola yang menjadi panutan kita dalam segala segi kehidupan kita.

IV.
Kompetensi dasar:

MARIFATUL ISLAM

1. Mengetahui pengertian diin menurut Al-Quran 2. Mengetahui makna Islam dan ruang lingkup dalam Islam 3. Mengetahui kesempurnaan ajaran Islam sehingga berusaha mengamalkan dan mempelajarinya secara kaffah.
A. Ad-dien menurut Al-Quran

Dienullah, DienuI Islam [Al-Fath :28, As-Shaff:9] Dienullah dibawa oleh semua Rosul dan
nabi untuk keselamatan manusia. Inilah yang haq. Dienul ghoiru dienullah, bukan dari Allah. Jumlahnya lebih dari satu (QS. 48;28) hasil rekayasa pikiran manusia, biasa disebut agama budaya.

B. Makna Islam Makna Islam secara etomologis adalah : Ketundukan dan penyerahan diri Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karena setiap Muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri kepada ketentuan Allah SWT . ( QS: An-Nisa':65, Ali imran:83) 1. Keselamatan 2. Kedamaian Serta berarti keselamatan dan damai. Sebab, orang yang telah memeluk Islam dan rnengerjakan tuntutannya akan selamat di dunia dan akhirat serta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian sejati. (QS. Al-Anfal:61, Albaqorah:208 ) 3. Kesejahteraan (QS. Yunus: 9-10) Dari beberapa makna di atas maka makna Islam adalah mengerjakan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang terdapat dalam wahyu yang disampaikan melalui Rasul. C. Ruang Lingkup Agama Islam Secora global kandungan Islam dapat kita bagi kepada tiga bagian: 1. Pokok dan Fondasi (asas) yang terdiri atas: Aqidah yang mencakup : Dua kalimat Syahadat dan Rukun Iman yang enam (QS: Albaqarah:177)

Ibadah, yaitu: shalat, zakat, puasa dan haji.


2. Bangunan(bina'), Hal itu terlihat pada sistem hidup, sepertil;

a. Sistem politik, seperti: Musyawarah (QS. Ali Imram:159), Perdamaian (QS. Al Baqarah:208, 8:61), Hukum ((6:57/12:40) b. Sistem Perekonomian, seperti: Utang piutang(QS. 2:282), Pegadaian (QS. 2:283), Pengharaman riba dan penghalalan jual beli (QS. 2:275) c. Sistem Keprajuritan, seperti: Mempersiapkan tentara (QS. 8:60) d. Sistem Akhlak sepertl: Berbuat kebaikan (QS. 2:44), Berkata benar (QS. 2:177), Memaafkan(QS. 2:237) e. Sistem sosial kemasyarakatan, seperti: Zakat (QS. 2:43), Adil dalam menegakan hukum (QS. 4:58), Persaudaraan (QS. 49:10)(QS. 49:13) f. Sistem Pengajaran, seperti: Mengajar dengan lemah lembut (QS. 3:159), Memberi nasihat (31:12-19), 3. Pendukung dan penopang (muayyidat), yaitu; a. Jihad (22:39,40) b. Amar ma'ruf dan nahi munkar; (QS. 3:104) Islam tidak bisa berdiri kecuali bila terdapat fondasi. Dan Islam belum berdiri sempurna bila bangunannya belum berdiri. Dan bangunan tidak akan berdiri tegak bila tidak ada penopangnya. a. Beberapa Aspek Keyakinan Seseorang Muslim Terhadap Islam 1. Islam adalah wahyu Allah (42:3) 2. Islam adalah agama haq (61:9) 3. Islam adalah agama yang lurus (12:40/30:30) 4. Islam adalah agama yang bersih (39:3). Bersih dari syirik (13:36). Bersih dari kesalahan dan kekurangan (4:82). Bersih dan campur tangan manusia dan hawa nafsu dan 5. Islam adalah satu-satunya agama Allah (3:19) dan Allah tidak akan menerima agama selain Islam (3:85)

V.
Kompetensi Dasar :

AL-QURAN : Petunjuk Hidupku

Memahami makna Al Quran beserta adab terhadapnya dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari

Katakanlah,'Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-

qur'an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain(QS Al-Israa': 88)
Subhanallah, luar biasa apa yang telah disampaikan Allah lewat wahyuNya seperti diatas. Tidak ada satu makhluk yang dapat membuat sesuatu yang serupa dengan Al-Qur'an.

A. Definisi Al Qur'an Kata Al-Qur'an sebenarnya berasal dari kata qara'a yang berarti bacaan, sedangkan secara istilah adalah kalamullah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (berangsur-angsur), serta membacanya merupakan suatu ibadah. Al-Qur'an juga merupakan petunjuk hidup bagi umat manusia. Ibarat kita melakukan suatu perjalanan tentunya kita butuh yang namanya peta. Begitu juga dengan orang hidup, maka Al-qur'an adalah pedoman untuk hidup kita. B. Keistimewaan Al-Qur'an Al Qur'an mempunyai banyak sekali keistimewaan, beberapa keistimewaan dari Al Quran, antara lain: 1. Al-Qur'an merupakan satu-satunya kitab yang terjaga keasliannya sampai akhir zaman.

Sesungguhnya telah kami turunkan Adz Dzikir (Al-Qur'an) dan Kamilah yang menjaganya (QS.Al-Hijr:9) dan (QS.Al An'am: 115)
2. Al-Qur'an bersifat umum dan universal. Kandungan Al-Qur'an meliputi seluruh aspek kehidupan manusia, baik yang bersifat ruhaniyah, fikriyah maupun jasadiyah yang pengaruhnya meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dimanapun dan kapanpun. (QS.Al An'am: 38; QS.Al Furqon: 1) 3. Ketinggian bahasa, keindahan sastra dan kerapian susunan ayatnya. Tidak seorang pun mampu membuat karya yang sedemikian hebatnya. Betapa dahulu para penyair kafir berlomba-lomba untuk membuat tandingannya, namun tidak ada seorangpun yang berhasil menyamainya. 4. Keunggulan Al-Qur'an secara ilmiah. Al-Qur'an menjabarkan berbagai hal ilmiah dan banyak dibuktikan oleh para ilmuwan sekarang. Mau tahu apa aja? Nih beberapa hal ilmiah yang telah dikandung dalam AlQur'an.

a. Allah berfirman:

Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekalikali bukanlah kamu yang menyimpannya. (QS.Al-Hijr:22)
Menurut ilmu pengetahuan modern, ayat ini menerangkan bahwa angin dibutuhkan dalam proses perkawinan pada tumbuh-tumbuhan. Yaitu, setelah nyata bahwa tumbuhan membutuhkan angin sebagai sarana untuk proses penyerbukan. Ilmu pengetahuan modern juga menetapkan bahwa angin menjalankan awan yang akan berakhir pada turunnya hujan dari langit. Anginlah yang mengangkat uap, kemudian membentuk awan. Angin pulalah yang menyebabkan petir kemudian menjadikan awan bertumpuk-tumpuk lalu pada akhirnya turunlah hujan.

b. Allah berfirman:

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS.An-Nahl:69)
Telah banyak penelitian yang mengungkap tentang manfaat madu dalam proses penyembuhan suatu penyakit. Dan didapat hasil bahwa ternyata madu dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit liver, mata, jantung serta penyakit lainnya. c. Allah berfirman: Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga

kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? (QS.Az-Zumar : 6)
Dalam ayat ini terdapat kemukjizatan ilmiah Al-Qur'an. Dalam ayat tersebut telah diberitahukan bahwa janin mempunyai tiga lapisan (membran) yang disebut Al-Qur'an dengan kegelapan. Karena merupakan selaput padat yang tidak dapat ditembus cahaya, air, atau panas. Selaput ini dikenal dengan nama ruang amnion, chorionic membrance, dan yolk sac. Selaput ini tidak dapat dilihat kecuali dengan melakukan pengirisan secara detail. d. Allah berfirman :

(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram (QS.ArRa'du : 28)

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di sampaing keimanan mereka (yang telah ada) (QS.AlFath : 4) Dr Karl Young, seorang dokter ternama bidang kejiwaan, berkata,Sesungguhnya setiap orang sakit yang meminta saran kepadaku sejak 30 tahun yang berasal dari pelosok dunia, rata-rata penyebab sakit mereka adalah karena minimnya keimanan dan goyahnya akidah. Mereka tidak akan pernah sembuh kecuali setelah berusaha mengoptimalkan kembali keimanan mereka yang telah hilang tersebut Dan ternyata para dokter telah sampai pada kesimpulan bahwa tidak ada obat bagi penyakit gelisah selain keimanan. William James seorang professor dari Universitas Harvard mengatakan bahwa obat yang paling mujarab terhadap penyakit kejiwaan adalah keimanan. Ini semua atas kuasa Allah SWT. Wahbenar apa yang telah Allah firmankan, ternyata berdasarkan penelitian dengan mengingat Allah hati akan jadi tenang. e. Dalam ilmu fisika Contohnya tentang garis edar. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan (QS. Adz Dzariat: 7) dan Allah juga berfirman: Dan Dialah yang telah menciptakan malam

dan siang, matahari dan bulan asing-masing darti keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (QS. Al Anbiyaa: 33)
f. Jumlah kata istimewa. Kata yawm dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali. Sedangkan kata hari yang menunjukkan bentuk plural ayyam atau dua hari yawmayni jumlah keseluruhannya 30 kali, sama jumlah hari dalam setiap bulannya. Sedangkan kata syahr yang berarti bulan terdapat 12 kali muncul, sama dengan jumlah bulan dalam setahun. Selain ini masih banyak keistimewaan Al Quran. C. Fungsi Al-Qur'an 1. Sebagai pedoman hidup (minhajul hayah) bagi seluruh manusia.

Bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu (QS.Al-Baqarah : 185)
2. Sebagai cahaya (An nur) Al-Qur'an adalah cahaya yang menerangi hati orang yang membacanya sehingga manusia akan terbimbing untuk mengikuti jalan yang lurus. (QS.Al-Maidah:15-16 dan An-Nisa:174) 3. Sebagai obat (Asy Syifa) Dalam tafsir ibnu katsir dinyatakan bahwa Al-Qur'an adalah penyembuh dari penyakit yang ada dalam hati manusia seperti syirik, sombong, congkak, ragu dsb (QS.Yunus : 57)

D. Al Quran Sebagai Bacaan Membaca Al Qur'an itu kita butuh mempelajari ilmu-ilmu bagaimana membaca Al Qur'an dengan baik dan benar yang biasa disebut sebagai ilmu tajwid dan mempelajari ilmunya hukumnya wajib kifayah. Akan tetapi, untuk membaca Al Qur'an dengan baik dan benar itu hukumnya wajib 'ain. Di antara keistimewaan Ilmu Al Quran adalah : 1. Mempelajari dan mengajarkan Al Qur'an merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim. Hadits riwayat Bukhori Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya. 2. Mempelajari Al Qur'an adalah sebaik-baik kesibukan. 3. Dengan mempelajari Al Qur'an maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut orang yang mempelajari kepada makhluk yang ada di sisiNya.

You might also like