Professional Documents
Culture Documents
1.Jika sekali perintah diberikan, tidak dilaksanakan, maka itu kesalahan atasan. 2.Jika ucapan dipahami, dimengerti, tetapi tidak dilaksanakan, maka tanggungjawab komandan. 3.Ganjaran dan hukuman perlu diberikan pada setiap manusia (prajurit).
STRATEGI SUN-TZU
Teori-teori Sun-Tzu tersebut pada zaman modern dipraktekan oleh seorang jenderal dari AS, J.L. Wylle dalam bukunya Navy Reel Admiral. Sun-Tzu berpendapat, siapa yang menguasai medan perang akan memenangkan perang, sedangkan menurut Wylle yang berpengaruh adalah darat dan udara. Wylle berpendapat sasaran perang adalah menguasai titik bobot kendali musuh,selain itu untuk memulai peperangan, suatu pasukan harus mengenali kekuatan sendiri dan musuh yang akan dihadapi.
Sifat Perang
Harus dapat membedakan mana perang mana pertempuran. Perang, ialah konflik militer yang melibatkan dua negara atau lebih. Pertempuran, ialah konflik bersenjata antara pasukan militer. Dengan demikian, dalam perang ada banyak pertempuran, dan memenangkan semua pertempuran bukan berarti menang perang. Jadi menang perang adalah : menang pertempuran dan diakui oleh dunia internasional.
SIFAT PERANG
PERANG UDARA
PERANG UDARA
PERANG GERILYA
PERANG DARAT
PERANG DARAT
PERANG LAUT
Menurut Sun-Tzu, siapa yang menguasai medan pertempuran, maka ia akan memenangkan pertempuran, begitu pula sebaliknya. Sedangkan Wylle berpendapat, siapa yang menguasai laut, ia akan menguasai dunia. Namun pada intinya, dimanapun ia perang, ia harus menguasai medan, mengenali kekuatan sendiri dan kekuatan musuh. Secara terperinci, Wylle mengatakan bahwa sasaran utama perang adalah : menguasai titik bobot kendali musuh. Maksudnya adalah Kenali Diri (KD), dan Kenali Musuh (KM), maka peperangan akan dimenangkan, dibandingkan ketika kita memasuki medan pertempuran tetapi Tak Kenal Kekuatan Diri (TKD) dan Tak Kenal Kekuatan Musuh (TKM). KD - TKM : 50 % Kemungkinan menang. TKD- TKM : 0 % Idem. KD - KM : 100 % idem
Mengetahui kelemahan serta kekuatan diri sendiri sekaligus mengenal kelemahan dan kekuatan lawan, 100 kali perang seratus kali menang (Zhi ji zhi bi bai zhan bai sheng). Kata Sun-Tzu, perang adalah sangat vital bagi negara karena menyangkut mati dan hidup rakyat serta akan mempengaruhi hancur dan jayanya negara. Karena itu, sebelum mengambil keputusan untuk berperang, harus dipelajari dulu faktor-faktor penting yang mendasar, terutama kekuatan dan kelemahan sendiri maupun lawan secara mendalam dan menyeluruh. Hasil analisis yang tajam akan bisa menghasilkan susunan strategi dan perencanaan yang efektif. Dengan begitu, dapat diramalkan bahwa yang memiliki dan menguasai faktor kekuatan lebih banyak dari lawan yang akan memenangi peperangan. Berperang untuk mempertahankan hidup (Bu zhan ze wang).
Lebih awal, upayakan pasukan kita datang lebih awal supaya bisa beristirahat terlebih dahulu, dan bisa menguasai medan parang.
PENEMPATAN PERANG
Mencocokan jam, jadwalkan perang dengan baik, atau cocokan waktu dengan tepat.
PENJADWALAN PERANG
Menunjukan praktisi kritis yang menentukan hasil akhir perang. Inilah bagian dari strategi (penentuan strategi) apa yang bakal dipakai dalam menghadapi musuh. Strategi perang yang baik menurut Sun-Tzu ada lima tahap yang berbobot, yaitu :
Hancurkan Strategi Musuh. Kalau strategi hancur, maka tidak akan terjadi pertempuran atau perang. Hancurkan Persekutuan Musuh. Hal ini kalau langkah pertama tidak terlaksana, misalnya hancurkan persekutuan musuh dengan negara-negara lain. Serang Pasukan Musuh. Dalam arti kontak senjata. Kepung Kota Berkembang. Serang Kota Berbenteng.
Paling buruk kemenangan dalam perang, apabila memakan biaya, waktu dan beban banyak yang dihancurkan. Yang paling ideal adalah yang nomor satu, karena tidak memakan waktu dan biaya. Memenangkan perang berarti meraih kendali yang cukup dan pantas atas musuh untuk dapat memastikan bahwa musuh akan mendapatkan kembali statusnya sebagai anggota masyarakat yang layak dari masyarakat dunia, karena itu membukukan 100 kemenangan dalam 100 pertempuran belum menunjukkan keterampilan perang, puncak keterampilan ialah menaklukan musuh tanpa melakukan pertempuran.
Pola Strategi
Strategi Perang ada 2 (dua), yaitu : Secara defensif (menyerang-bertahan), yang terdiri dari dua model secara langsung dan secara tidak langsung. Secara ofensif (menyerang), yang terdiri dari dua juga yaitu secara langsung dan secara tidak langsung.
Secara Langsung : seseorang yang sedang menggunakan kekuatan langsung untuk melibatkan/menyerang musuh. Tidak Langsung : dia menggunakan kekuatan tidak langsung untuk mencapai kemenangan perang, dan digunakannya jalur diplomatic.
1.
Squental (berurutan), bahwa satu langkah dengan langkah berikutnya tidak bisa dipisahkan.
POLA STRATEGI
Perang yang baik adalah perang yang tidak membunuh musuh secara langsung, dan yang menang perang adalah yang mendapat pengakuan oleh dunia.
POLA STRATEGI