You are on page 1of 6

HAMA 1.

1 Definisi Hama dalam arti luas adalah semua bentuk gangguan baik pada manusia, ternak dan tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan budidaya tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis. (Sumber : Dr. Ir. Dadang, M.Sc. 2006. Konsep hama dan dinamika populasi. Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB.)

Batasan kerusakan ekonomis adalah tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman melampaui batas toleransi pertumbuhan dan hasil tanaman, sehingga sangat merugikan atau menurunkan tingkat keuntungan dan pendapatan petani. Pengertian organisme pengganggu tanaman budidaya adalah ; a. Hama adalah binatang atau hewan yang secara kasat mata tampak jelas di lapangan atau suatu tempat tertentu dengan menimbulkan gejala serangan pada tanaman atau hasil tanaman pada tingkat yang melebihi batas ambang ekonomi. Hewan atau binatang yang dapat dikelompokkan sebagai hama antara lain adalah; serangga, molusca, binatang pengerat, burung, dan tungau. b. Penyakit. Jenis jenis penyakit yang menyerang tumbuhan sangat banyak jumlahnya. Penyakit yang menyerang tumbuhan banyak disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya jamur, bakteri, dan alga. Penyakit tumbuhan juga dapat disebabkan oleh virus. c. Tumbuhan pengganggu atau gulma Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani, gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah melebihi batas. Gulma gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan. Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.

(http://buttmkp.deptan.go.id/portal/index.php?option=com_content&view=article&id =1:hama-tanaman&catid=35:artikel-tumbuhan&Itemid=55)

1.2

Jenis-Jenis Hama Menurut Borror dunia binatang di golongkan menjadi 14 filum, diantara

filum tersebut yang berperan sebagai hama adalah filum Nemathelminthes, mollusca, Arthropoda dan Chordata. Ketiga filum pertama dikelompokan ke dalam kelompok Invertebrata, sedangkan filum Chordata dikelompokan ke dalam kelompok Vertebrata. 1. Filum Nemathelminthes (Aschelminthes) Anggota filum ini yang berperan sebagai hama adalah kelas nematoda. Nematoda berukuran sangat kecil, berbentuk silindris memanjang, bilateral simetris dan tidak bersegmen. Contohnya Meloidogyne spp yang memiliki stilet dibagian anterior yang berfungsi untuk menusuk dan menghisap jaringan tanaman. 2. Filum Mollusca Jenis yang umumnya berperan sebagai hama adalah kelas Gastropoda, salah satu contoh spesies adalah Achatina fullica Fer. Yang disebut bekicot atau siput. Binatang ini menyukai tempat lembab dan aktif pada malam hari. Kerusakan yang ditimbulkan adalah pada bagian-bagian tanaman berhijau daun yang terlebih dahulu dibasahi dengan sekresi kelenjar ludah sebelum dikunyah dengan gigi-gigi parutnya (radula). 3. Filum Arthropoda Filum ini merupakan filum yang terbesar dalam dunia binatang. Lebih dari 75 % jenis binatang yang kita kenal termasuk dalam filum Arthropoda. Ciri-ciri filum ini adalah : Tubuh dan kaki beruas-ruas Tubuh terbagi dua atau tiga daerah Alat tambahan biasanya berpasangan dan beruas Dinding tubuh sebelah luar berupa skeleton yang secara priodik dilepas dan diperbaharui kembali. Anggota filum ini yang berperan sebagai hama tanaman termasuk dalam kelas Arachnida dan Insekta/ Hexapoda. 3.1 Kelas Arachnida Ciri-ciri dari kelas ini adalah : Kaki 4 pasang dan beruas-ruas Tubuh terbagi menjadi 2 daerah

Tidak mempunyai sayap Alat tambahan berupa satu pasang pedipalpus Anggota kelas ini meliputi kurang lebih 45.000 jenis, umumnya yangbertindak sebagai hama tanaman termasuk dalam ordo Acarina. Contoh spesiesnya adalah Tetranychus bimaculatus yang menyerang daun ketelapohon pada musim kemarau dan sering dikenal sebagai tungau merah. Kerusakan yang ditimbulkan adalah timbulnya bercak-bercaknekrose, pada serangan berat daun akan kering dan akhirnya rontok. 3.2 Kelas Insekta/Hexapoda Ciri-ciri dari kelas ini adalah : Tubuh terbagi 3 daerah : kaput, abdomen dan torak Kaki 3 pasang dan beruas-ruas, oleh karena itu sering disebut kelas Hexapoda (Hexa = 6, podus = kaki) Sayap 1 atau 2 pasang, ada pula yang tidak mempunyai sayap Terdapat satu pasang antena (sungut) Jika dibandingkan dengan kelas lain dalam filum Arthropoda maka kelas Insekta merupakan anggota terbanyak, Kira-kira 90 % anggota filum Arthropoda berasal dari kelas Insekta, lebih kurang 640.000 jenis. Beberapa contoh ordo penting yang berperan sebagai hama tanaman adalah ordo: 1. Orthoptera (bangsa belalang) : Sexava nubila L. (kelapa) 2. Hemiptera (bangsa kepik) : Leptocorisa acuta (Padi)

3. Homoptera : Nilaparvata lugens (Padi) 4. Coleoptera (bangsa kumbang) : Rhynchoporus ferrugineus (kelapa) 5. Lepidoptera (bangsa Kupu) : Tryporiza innotate (Padi)

6. Diptera (bangsa lalat) : Orseolia oryza (Padi) 4. Filum Chordata Anggota filum ini meliputi kurang lebih 60.000 jenis, yang umum dijumpai sebagai hama adalah kelas Mamalia dan hanya beberapa spesies saja yang benarbenar merupakan hama pada tanaman pertanian, seperti babi hutan, beruang, musang dan binatang mengerat. Ordo Rodentia (binatang mengerat) paling banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman, dan yang terpenting adalah Callosciurus notatus BODD. atau bajing dan Rattus argentiventer atau tikus

sawah. Tikus dapat menyebabkan kerusakan tanaman padi pada areal yang luas sejak di persemaian hingga tanaman menjelang panen. Pada persemaian terutama memakan bibit-bibit yang baru tumbuh, sedangkan pada saat menjelang panen memotong batang padi dan memakan butir-butir padi. (Sumber : Fuad Nurdiansyah, SP., MplaHBio. 2011. Dasar Perlindungan Tanaman (Hama). Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jambi)

1.3

Cara Mengatasi Serangan Hama

Hama yang menyerang tumbuhan antara lain tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat. 1. Tikus

Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Tikus menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara cara sebagai berikut : a. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya. b. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular. c. Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen. d. Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia. 2. Wereng

Wereng adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati. Hama wereng ini dapat dikendalikan dengan cara cara sebagai betikut :

a. Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 2 bulan. b. Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba laba predatorLycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia fuscipes, Ophinea

douglasi dan Cyrtorhinuss

lividipenis, kumbang Paederuss

nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata. c. Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan. 3. Walang Sangit

Walang sangit (Leptocorisa acuta) merupakansalah satu hama yang juga meresahkan petani. Walang sangit menghisab butir butir padi yang masih cair. Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan berwarna kehitam hitaman. Pengendalian terhadap hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut. a. Menanam tanaman secara serentak. b. Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit. c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga. d. Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit. e. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida. Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama. Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat. 4. Ulat Ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Upaya pemberantasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Membuang telur telur kupu kupu yang melekat pada bagian bawah daun. b. Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi. c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida. 5. Tungau Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar. (http://buttmkp.deptan.go.id/portal/index.php?option=com_content&view=article&id =1:hama-tanaman&catid=35:artikel-tumbuhan&Itemid=55)

You might also like