You are on page 1of 63

SENARAI KANDUANGAN Kandungan Muka surat

Tugasan A............................................................................................. Tugasan B Laporan amali............................................................................ Praktikal 1 Praktikal 2 Praktikal 3 Praktikal 4 Tugasan C PCK................................................................................................. Tugasan D Refleksi........................................................................................... Bibliografi.................................................................................................. Borang Kolaborasi

TUGASAN A

PRAKTIKAL 1 AWAN SUMBER 2 : Pembentukan Awan Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara: Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan Jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap

dan awan menghilang. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam

awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadangkadang ada awan yang tidak membawa hujan Awab tinggi Bentuk awan tinggi antara 10.000 dan 25.000 kaki (3.000 dan 8.000 m) di daerah kutub , 16.500 dan 40.000 kaki (5.000 dan 12.000 m) di daerah beriklim sedang dan 20.000 dan 60.000 kaki (6.000 dan 18.000 m) di daerah tropis Awan tengah Awan Tengah cenderung terbentuk pada 6.500 kaki (2.000 m), tetapi dapat terbentuk pada ketinggian sampai 13.000 kaki (4.000 m), 23.000 kaki (7.000 m) atau 25.000 kaki (8.000 m), tergantung pada daerah. Umumnya lebih hangat iklim, semakin tinggi dasar awan. Nimbostratus awan kadang-kadang disertakan dengan awan menengah. [2] The World Meterological Organisasi mengklasifikasikan Nimbostratus sebagai awan menengah yang dapat mengentalkan ke dalam rentang ketinggian rendah selama hujan Awan rendah Ini ditemukan dari dekat permukaan hingga 6.500 kaki (2.000 m) dan termasuk Stratus genus. Ketika awan Stratus kontak dengan tanah, mereka disebut kabut , meskipun tidak semua bentuk kabut dari Stratus Awan rendah tengah Awan ini dapat didasarkan manapun dari permukaan dekat sekitar 10.000 kaki (3.000 m). Cumulus biasanya bentuk pada rentang ketinggian rendah tapi dasar akan naik ke bagian bawah kisaran menengah saat kondisi kelembaban relatif sangat rendah. Nimbostratus biasanya bentuk dari altostratus di tengah rentang ketinggian tapi dasar mungkin mereda ke kisaran rendah selama precipitaion. Kedua jenis awan dapat mencapai ketebalan yang signifikan dan kadang-kadang diklasifikasikan sebagai awan vertikal (Keluarga D), terutama di Eropa. Namun, cumulus biasa, menurut definisi, tidak sesuai dengan tingkat vertikal yang menjulang cumulus (kumulus congestus) atau

paling cumulonimbus . Nimbostratus Sangat tebal dapat perkiraan cumulus menjulang, tetapi jatuh juga pendek tingkat vertikal awan cumulonimbus berkembang dengan baik Jenis jenis awan -Awan Commulus, yaitu awan yang bergumpal dan bentuk dasarnya horizontal -Awan Stratus, yaitu awan tipis yang tersebar luas dan menutupi langit secara merata -Awan Cirrus, yaitu awan yang berdiri sendiri, halus dan berserat, sering terdapat kristal es tetapi tak menimbulkan hujan Awan-awan itu memiliki berbagai macam bentuk khas dan sifatnya sendiri-sendiri. Dalam golongan awan rendah ada yang bernama Comulonimbus yang diberi kode Internasional penerbangan Cb. Sifatnya adalah berada di ketinggian rendah, gumpalan sangat besar, dan umumnya berwarna gelap. Cb sangat berbahaya karena mengandung arus listrik dan disertai golakan udara yang dahsyat. Para pilot sangat menghindari karena fatal akibatnya bila pesawat terbang masuk ke dalam awan Cb. Selain itu dalam golongan awan rendah ada yang bernama Cumulus (Cu), Stratus (St), dan Stratocumulus (Sc). Cu umumnya terlihat sebagai tumpukan kapuk di angkasa. Jumlahnya tidak tetap, kadang tebal, tapi lebih sering kecil dan tipis. Sedang St letaknya lebih tinggi dari Cu warnanya agak kecoklatan dan cenderung tipis. Sc yang paling tinggi berbentuk ombak dan kadang dalam bentuk kecil-kecil. Ada tiga jenis yang termasuk awan medium yaitu Nimbostratus (Ns), Altostratus (As), dan Altocumulus (Ac). Ns adalah awan tebal dengan warna gelap dan seringkali mengandung air hujan atau salju. Diatasnya adalah awan As yang berbentuk tidak stabil, kadang tebal gelap, kadang tipis cerah. Sementara Ac berwarna kecoklatan dan cenderung tipis karena kecendrungan awan, makin tinggi maka makin tipis.Tiga jenis awan tinggi, yaitu Cirrostratus(Cs), Cirrocumulus (Cc), dan awan paling tinggi dari semua awan yaitu awan Cirrus (Cs). Berbentuk tipis, putih, dan mengandung partikel es. Partikel inilah yang menyebabkan efek optik bila terkena sinar matahari. Bentuk-bentuk Awan Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaan cuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tiga jenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebut stratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, dan yang bergumpal-

gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia: stratus, sirus, dan kumulus). Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah, awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalu tinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awan berbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendah disebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan, menyebabkan terjadinya guruh dan petir. Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atas gunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentuk payung di atas puncaknya. Misalnya di atas Gunung Ciremai (3.078 m), di puncak-puncak pegununganJaya Wijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m, bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji (3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlang sangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapat terbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, alto kumulus, dan alto-sirus. Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)? Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagai teja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas. Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar seperti asap. 1. Awan Cirrue adalah awan putih terpisah-pisah seperti benanghalus atau pecahpecah atau jalur-jalur sempit atau matapancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putihkeperak-perakan. 2. Awan Cirro Cumulus adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yangberwarna putih bersih. 3. Awan Cirro Stratus adalah awan yang transparan denganpuncak seperti serabut halus menutupi sebagian atauseluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan iniumumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau matahari. 4. Awan Alto Cumulus adalah awan yang seperti bulu dombaatau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warnaputih bersi, atau abu-abu atau campuran dari duaduanya.

5. Awan Alto Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abuatau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujanmerata. 6. Awan Nimbo Stratus adalah awan yang seperti lembaranlembaranatau lapisanlapisan yang tebal, dengan warna abuabudan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini. 7. Awan Stratus adalah awan yang berlapis-lapis tipis denganwarna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es. 8. Awan Strato Cumulus adalah awan yang berlapis-lapisaktebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50. 9. Awan Cumulus adalah awan yang terpisah-pisah umumnyapadat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bungakool. 10. Awan Cumulus Nimbus adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap.

SUMBER 3 1. Awan rendah ( Low ) Stratokumulus, awan Nimbostratus dan awan Stratus masuk ke klasifikasi awan rendah, letaknya kurang dari 3000 m dari permukaan bumi. Awan stratokumulus kelihatan kasar, awan Nimbostratus warnanya gelap dan memiliki lapisan lapisan jelas, disebut juga awan hujan, sedangkan awan Stratus terletak di bagian langit rendah, tebal dan berwarna kelabu.

Awan Nimbostratus

yang ini awan Stratus

ini stratokumulus

2. Awan sederhana tinggi ( Mid high ) Yang masuk ke jenis awan Mid high itu awan Altokumulus dan awan Altostratus. Berada di ketinggian di antara 3000 m

sampai dengan 6000 m, makanya disebut awan mid high, karena disebut tinggi gak kesampean tapi gak bisa juga disebut rendah, Awan Altokumulus cirinya berkepulkepul, berlapis dan enggak rata, biasanya awan ini menandakan hari yang cerah, kalau awan Altostratus kelihatan lebih padat dan berwarna lebih gelap nampak seperti air. Check this out..

Awan Altostratus

Awan Altokumulus

Awan tinggi ( High ) Tidak ada info yang spesifik mengenai ketinggian dari Awan tinggi ini, yang jelas pasti di langit yang tinggi, makanya namanya awan tinggi , yang termasuk awan tinggi diantaranya awan Sirus, awansirokumulus, dan

awan sirostratus. Awan sirus berbentuk seperti kapas yang tipis dan lembut,

menandakan cuaca yang lumayan cerah, awan sirokumulus nampak mirip dengan awan Altokumulus, namun kelihatan lebih rapat menyerupai sisik ikan, terakhir awan Sirostratus berwarna putih cerah, kelihatan memiliki texture yang tipis dan lembut

Awan Sirus ( bener-bener kelihatan tipis )

Awan Sirokumulus ( kelihatan seperti gabungan kumulus dan sirus )

Awan Sirostratus

3. Awan tinggi ke atas ( Up high ) Dari namanya saja kita sudah tahu bahwa kelompok awan ini terdapat di lapisan langit yang sangat tinggi sekitar 6 km hingga 9

km. Nah awan Kumulus dan awan Kumolonimbus lah yang termasuk ke kelompok ini. Awan kumulus sering kita lihat di langit, bentuknya paling familiar menyerupai kumpulan awan-awan yang lumayan besar, sedangkan awan Kumolonimbus menyerupai kumpulan awan yang sangat besar yang berwarna cerah dan gelap, biasanya disebut juga awan badai, sebab awan ini bukan hanya membawa hujan, melainkan kilat dan petir juga

Awan Kumulus

Awan kumolonimbus

METAMORFOSIS

Terbentuk

Proses

Daripada batuan jenis lain melalui proses metamorfisma

Proses metamorfisma, satu jenis batuan bertukar menjadi jenis batuan yg lain akibat : Haba yg tinggi Tekanan yg tinggi Perubahan dlm susunan mineral batuan berkenaan.

Berlaku apabila batuan di kawasan yg luas terdedah kepada haba dan tekanan yg tinggi

Berlaku apabila batuan dipanaskan kerana bersentuhan dgn lava atau magma

Jenis

Melalui proses metamorfisma,batuan enapan dan batuan igneus blh bertukar menjadi batuan metamorfosis

Berjalur

Tidak berjalur tidak berlapis

Batuan metamorfosis yg terhasil melalui proses metamorfosis berlainan drpd batuan asal drpd segi: a) Struktur batuan b) Tekstur batuan c) Warna batuan d) Kandungan mineral

Mempunyai susunan mineral berbentuk lapisan selari. Contohnya batuan gneis, syis, dan batu loh. Apabila batuan metamorfosis berjalur memecah, batuan ini menjd kepingan nipis.

Contohnya batu marmar dan kuartzit.

ENAPAN

Terbentuk

Jenis

Terbentuk secara

Daripada timbunan serpihan batuan dan tanih

Bahan enapan termendap secara lapisan demi lapisan.

Lapisan-lapisan enapan menjadi mampat melalui proses pemadatan dan perekatan

Tekanan tinggi yang diwujudkan oleh lapisan atas akan memampatkan lapisan-lapisan bawah.

Mekanik

Organik

Kimia

Terbentuk drpd proses pemadatan dan perekatan. Tekanan beban dari atas akan memadatkan lapisan bahan mendapan. Bahan mendapan akan berpada menjadi batuan enapan ini dipanggil klastik.

Terdiri drpd mendapan sisa organisma dan tumbuhan di dasar laut seperti kulit dan tulang organisma yg telah mati. Lapisan bahan kalkeria yg termendap akan mengalami pemadatan dan perekatan. Proses ini menghasilkan

Terbentuk drpd mineral yg terlarut di dalam air / apabila air di dlm batuan itu tersejat. Garam batuan terbentuk drpd proses sejatan tasik garam / laut cetek. Gipsum batuan terbentuk daripada proses sejatan larutan sulfat di laut pedalaman.

IGNEUS

Terbentuk

Jenis

Daripada penyejukan dan pemejalan magma atau lava

Rejahan

Terobosan

Terbentuk drpd magma di dlm kerak bumi. Terbentuk apabila magma mengalir masuk ke retakan di dlm bumi lalu menyejuk dan memejal di sini. Terletak amat jauh di dalam kerak bumi dipanggil batuan pluton. Batuan igneus rejahan yg terletak berhampiran dgn permukaan bumi dipanggil batuanhipabis. Batuan hipabis menyejuk lebih cepat daripada batuan pluton. Batuan pluton bersaiz besar. Batuan hipabis mempunyai tekstur

Terbentuk drpd lava yg menyejuk dan memejal dgn cepat di permukaan bumi. Sesetengah batuan igneus terobosan bersifat licin dan berkace kerana lava asalnya terlalu cepat menyejuk sehingga hablurnya tidak sempat terbentuk. Batuan tuff merupakan batuan igneus terobosan yg terbentuk drpd abu gunung berapi. Batuan ini juga terbentuk apabila aliran lava membentuk dataran tinggi lava,misalnya Dataran Tinggi Deccan di India.

Batuan igneus rejahan Contoh batuan Granit Gabro Warna Cerah Gelap Tekstur Kasar Kasar

Batuan Igneus

Batuan igneus terobosan Contoh batuan Basalt Pumis Obsidian Riolit Warna Gelap Cerah Gelap Cerah Tekstur Halus Berkaca Berkaca Halus

Batuan asal

Batuan metamorfosis

Granit (Batuan igneus)

Gneis

Syal ( Batuan enapan)

Syis

Batu kapur ( Batuan enapan)

Batu marmar

Batu pasir (Batu enapan)

Kuartzit

Batu arang (Batu enapan )

Grafit

Jenis-jenis batuan metamorfosis dan batuan asalnya.

PRAKTIKAL 2 BATUAN SUMBER 2 Types of Rocks

There are three types of rock.

1. Igneous: these are rocks that solidified directly from molten silicates, which geologists call magma. Examples are: granite, basalt, pumice and flint (which is a form of quartz).

2. Sedimentary: these are formed when igneous rocks are eroded as a sediment under the sea. Fossils are often found in this layer. Examples are limestone, chalk, sandstone.

3. Metamorphic:

these are made up of igneous and

sedimentary rocks of all ages which have been subjected to intense pressure. Examples are: slate, marble, quartzite.

SUMBER 3 Types of Rock

Geologists classify rocks in three groups, according to the major Earth processes that formed them. These are igneous, sedimentary, and metamorphic rocks.

Sedimentary - Sedimentary rocks are formed on the surface of the Earth, either in water or on land. They are called secondary, because they often result from the accumulation of small pieces broken off from pre-existing rocks. Most sedimentary rocks become cemented together by minerals and chemicals present when they are formed, and others are held together by electrical attraction. Some, however, remain loose, crumbly and unconsolidated. You can put sedimentary rocks into three subclasses: Clastic: basic sedimentary rock which is composed of clasts: little pieces of broken-up rock which are joined together as a result of compaction and cementation. Chemical: these are often formed as a result of repeated flooding and evaporation. When water evaporates it leaves a layer of dissolved minerals behind. Deposits of salt and gypsum are characteristic examples of these processes. Organic: rocks which form from organic material such as the calcium from the shells and bones of animals.

Gypsum also known as "desert rose"

Igneous - Igneous rocks get their name from the Latin word ignis, meaning "fire." They form from volcanic magma when a volcano erupts and are also referred to as volcanic rocks.Under the surface of the Earth the magna is kept liquid by high temperature and

high pressure. As the volcano erupts hot magna reaches the surface. Afterward the lava rapidly cools down and solidifies. The crystals formed by cooling magma are usually small. Magna doesn't always reach the surface. Sometimes it is trapped underground in pockets of other rocks. In this case the magma cools down more slowly forming larger crystals and coarse-grained rocks. How the rocks form will depend not only on the different cooling temeratures of the magna but also its chemical composition. Granite, basalt, and obsidian are examples of igneous rocks. Granite rocks are igneous rocks which were formed by slowly cooling pockets of magma that were trapped beneath the earth's surface. Obsidian rocks are igneous rocks that form when lava cools quickly above ground. Obsidian is actually glass and not a mixture of minerals. Metamorphic - Sedimentary and igneous rocks which were subjected to more intense pessure or heat and as a result underwent a complete change. Metamorphic rocks form deep within the Earth's crust. The process of metamorphism does not melt the rocks, but transforms them into other rocks which are denser and more compact. New minerals are created either by the rearrangement of a mineral's components or by reactions with fluids that enter the rocks.

Gneiss

Marble

These are two examples of metamorphic rock

SISTEM SURIA

UMUM

PERGERAKAN BUMI

PEREDARAN BULAN

Matahari

Putaran Bumi
9 buah planet Rembulan muda, sukuan pertama, bulan pernama, dan sukuan akhir. (Fasa-fasa bulan)

Satelit-satelit semula jadi

Kejadian Siang dan Malam

Komet

Pembiasan angin dan arus laut

Meteor dan Meteorit

Perbezaan waktu tempatan

Gerhana matahari dan gerhana bulan.

Asteroid

Pasang surut

Air pasang dan surut

Peredaran Bumi

Perubahan ketinggian

Empat musim

Perbezaan panjang waktu siang dan

PRAKTIKAL 4 MATAHARI TERBIT Sunrise From Wikipedia, the free encyclopedia For other uses, see Sunrise (disambiguation). Not to be confused with dawn.

Just after sunrise over the Cua Lo,Vietnam. Sunrise or sun up is the instant at which the upper edge of the Sun appears on the horizon in themorning. The term can also refer to the entire process of the sun crossing the horizon and its accompanying atmospheric effects. Terminology Rise" Although the Sun appears to "rise" from the horizon, it is actually the Earth's motion, not the Sun's, that causes the Sun to appear. The illusion of a moving Sun results from Earth observers being in a rotating reference frame; this apparent motion is so convincing that most cultures had mythologies and religions built around the geocentric model, which prevailed for over 1500 years until astronomer Nicolaus Copernicus first formulated the heliocentric model in the 16th century.

Architect Buckminster Fuller proposed the terms "sunsight" and "sunclipse" to better represent the heliocentric model, though the terms have not entered into common language. ]Beginning and end Astronomically, sunrise occurs for only an instant: the moment at which the upper limb of the Sun appears tangent to the horizon.[1]However, the term sunrise commonly refers to periods of time both before and after this point: Twilight, the period during which the sky is light but the Sun is not yet visible. The beginning of twilight is called dawn. The period after sunrise during which striking colors and atmospheric effects are still seen. [edit]Measurement

A diagram of the Sun at sunrise, showing the effects of atmospheric refraction. Angle Sunrise occurs before the Sun actually reaches the horizon because the Sun's image is refracted by the Earth's atmosphere. The average amount of refraction is 34 arcminutes, though this amount varies based on atmospheric conditions.

Also, unlike most other solar measurements, sunrise occurs when the Sun's upper limb, rather than its center, appears to cross the horizon. The apparent radius of the Sun at the horizon is 16 arcminutes. These two angles combine to define sunrise to occur when the Sun's center is 50 arcminutes below the horizon, or 90.83 from thezenith. Time of day The timing of sunrise varies throughout the year and is also affected by the viewer's longitude and latitude, altitude, and time zone. These changes are driven by the axial tilt of Earth, daily rotation of the Earth, the planet's movement in its annual elliptical orbit around the Sun, and the Earth and Moon's paired revolutions around each other. In the late winter and early spring, sunrise occurs earlier each day, reaching its earliest time near (but not necessarily on) the summer solstice; the exact date varies by latitude. After this point, the sunrise time gets later each day, reaching its latest sometime around thewinter solstice. The offset between the solstice and the earliest or latest sunrise time is caused by the eccentricity of Earth's orbit, and is described by the equation of time. Variations in atmospheric refraction can alter the time of sunrise by changing its apparent position. Near the poles, the time-of-day variation is exaggerated, since the Sun crosses the horizon at a very shallow angle and thus rises more slowly. Accounting for atmospheric refraction and measuring from the leading edge slightly increases the average duration of day relative to night. The sunrise equation, however, which is used to derive the time of sunrise and sunset, uses the Sun's physical center for calculation, neglecting atmospheric refraction and the non-zero angle subtended by the solar disc. Location on the horizon Due to Earth's axial tilt, whenever and wherever sunrise occurs, it is always in the northeast quadrant from the March equinox to the September equinox and in the

southeast quadrant from the September equinox to the March equinox.[4] Sunrises occur due east on the March and September equinoxes for all viewers on Earth.[5] ]Appearance Colors

Colors 10 minutes before sunrise. Rocher Perc (Perc Rock), Quebec, Canada. Air molecules and airborne particles scatter white sunlight as it passes through the Earth's atmosphere. This is done by a combination of Rayleigh scattering and Mie scattering. Rayleigh scattering by smaller particles Pure sunlight is white in color, containing a spectrum of colors from violet to red. When sunlight interacts with atmospheric particles much smaller than the wavelength of visible light, a phenomenon known as Rayleigh scattering occurs. In this process, light is scattered in various directions, with shorter wavelengths (violet, blue, and green) being scattered more strongly than longer ones (orange and red). Because of this effect, the Sun generally appears yellow when observed on Earth, since some of the shorter wavelengths are scattered into the surrounding sky. This also makes the sky appear increasingly blue farther away from the Sun. During sunrise and sunset, the longer path through the atmosphere results in the removal of even more violet and blue light from the direct rays, leaving weak intensities of orange to red light in the sky near the Sun.

Mie scattering by larger particles After Rayleigh scattering has removed the violets and blues from the direct rays, the remaining reddened sunlight can then be scattered by cloud droplets and other relatively large particles to light up the horizon red and orange. These larger particles, with sizes comparable to and longer than the wavelength of light, scatter light by mechanisms treated by the Mie theory. Mie scattering does not depend heavily on wavelength, but it has the largest effect when an observer views the light directly (such as toward the Sun), rather than looking in other directions. Mie scattering is responsible for the light scattered by clouds, and also for the daytime halo of white light around the Sun (forward scattering of white light). Without Mie scattering at sunset and sunrise, the sky along the horizon has only a dullreddish appearance, while the rest of the sky remains mostly blue and sometimes green. Ash from volcanic eruptions, trapped within the troposphere, tends to mute sunset and sunrise colors, whereas volcanic ejecta lofted into thestratosphere (as thin clouds of tiny sulfuric acid droplets) can yield beautiful post-sunset colors called afterglows and presunrise glows. A number of eruptions, including those of Mount Pinatubo in 1991 and Krakatoa in 1883, have produced sufficiently high stratospheric sulfuric acid clouds to yield remarkable sunset afterglows (and pre-sunrise glows) around the world. The high-altitude clouds serve to reflect strongly-reddened sunlight still striking the stratosphere after sunset down to the surface. Sunrise vs. Sunset colors Sunset colors are sometimes more brilliant than sunrise colors because evening air typically contains more large particles, such as clouds and smog, than morning air. These particles glow orange and red due to Mie scattering during sunsets and sunrises because they are illuminated with the longer wavelengths that remain after Rayleigh scattering.

If the concentration of large particles is too high (such as during heavy smog), the color intensity and contrast is diminished and the lighting becomes more homogenous. When very few particles are present, the reddish light is more concentrated around the Sun and is not spread across and away from the horizon Optical illusions and other phenomena

This is a False Sunrise, a very particular kind of Parhelion Atmospheric refraction causes the Sun to be seen while it is still below the horizon. The Sun appears larger at sunrise than it does while higher in the sky, in a manner similar to the moon illusion. The Sun appears to rise above the horizon and circle the Earth, but it is actually the Earth that is rotating, with the Sun remaining fixed. This effect results from the fact that an observer on Earth is in a rotating reference frame. Occasionally a false sunrise occurs, demonstrating a very particular kind of Parhelionbelonging to the optical phenomenon family of halos. Sometimes just before sunrise or after sunset a green flash can be seen. This is an optical phenomenon in which a green spot is visible above the sun, usually for no more than a second or two.

SUMBER 2 :

Gong Kedak
Halaman 1 dari 12
WAKTU MATAHARI TERBIT / TERBENAM DAN BULAN TERBIT / TERBENAM GONG KEDAK (102o 17 ' 24 " T, 05o 28 ' 48 " U) Ketinggian : 0 meter dari aras laut HARI MATAHARI MATAHARI BULAN BULAN TERBIT TERBENAM TERBIT TERBENAM Ahad 7:20 19:08 12 : 55 00 : 38 Isnin Selasa Rabu Khamis Jumaat Sabtu Ahad Isnin Selasa Rabu Khamis Jumaat Sabtu Ahad 7:20 7:21 7:21 7:21 7:22 7:22 7:23 7:23 7:23 7:24 7:24 7:24 7:25 7:25 19:09 19:09 19:10 19:10 19:11 19:11 19:12 19:12 19:13 19:13 19:14 19:14 19:15 19:16 13 : 35 14 : 18 15 : 02 15 : 49 16 : 39 17 : 30 18 : 23 19 : 17 20 : 10 21 : 02 21 : 53 22 : 44 23 : 36 -- : -01 : 22 02 : 07 02 : 53 03 : 41 04 : 31 05 : 22 06 : 14 07 : 06 07 : 56 08 : 46 09 : 33 10 : 20 11 : 07 11 : 55

TARIKH 01-Jan2012 02-Jan2012 03-Jan2012 04-Jan2012 05-Jan2012 06-Jan2012 07-Jan2012 08-Jan2012 09-Jan2012 10-Jan2012 11-Jan2012 12-Jan2012 13-Jan2012 14-Jan2012 15-Jan2012

16-Jan2012 17-Jan2012 18-Jan2012 19-Jan2012 20-Jan2012 21-Jan2012 22-Jan2012 23-Jan2012 24-Jan2012 25-Jan2012 26-Jan2012 27-Jan2012 28-Jan2012 29-Jan2012 30-Jan2012 31-Jan2012

Isnin Selasa Rabu Khamis Jumaat Sabtu Ahad Isnin Selasa Rabu Khamis Jumaat Sabtu Ahad Isnin Selasa

7:25 7:25 7:26 7:26 7:26 7:26 7:27 7:27 7:27 7:27 7:27 7:27 7:27 7:27 7:28 7:28

19:16 19:16 19:16 19:17 19:17 19:18 19:18 19:18 19:19 19:19 19:19 19:20 19:20 19:20 19:21 19:21

00 : 29 01 : 23 02 : 20 03 : 19 04 : 19 05 : 18 06 : 15 07 : 08 07 : 58 08 : 44 00 : 21 10 : 09 10 : 50 11 : 31 12 : 12 12 : 56

12 : 44 13 : 36 14 : 32 15 : 29 16 : 29 17 : 28 18 : 25 19 : 20 20 : 11 21 : 00 12 : 33 22 : 31 24 : 01 24 : 01 00 : 01 00 : 46

Source: Jabatan Ukur dan Pemetaan Malaysia (JUPEM)

PRAKTIKAL 5 BURUJ SUMBER 2 1. Buruj adalah gugusan bintang di langit yang membentuk corak tertentu. 2. Terdapat empat Buruj utama yang perlu diketahui iaitu

a. Buruj Pari b. Buruj Belantik c. Buruj Biduk d. Buruj Skorpio

Buruj Pari

Buruj Belantik

Buruj Biduk

Buruj Skorpio

3. Buruj Pari menggambarkan palang dan bintang di hujung palang sentiasa menunjukkan ke arah selatan. 4. Buruj Belantik adalah menyerupai seorang pemburu dengan bintang di kepala menunjukkan arah utara. 5. Buruj Biduk berbentuk senduk dengan dua bintang di hujung menunjuk ke arah utara. 6. Buruj Skorpio pula menggambarkan seekor kala jengking. 7. Pada zaman dahulu manusia menggunakan buruj bagi menentukan arah apabila keluar mengembara.

PRAKTIKAL 5 FASA BULAN SUMBER 2 Sistem Orbit dari Fasa Bulan Bulan dan matahari beredar pada satah yang berasingan. Bulan beredar di satah peredarannya berbanding dengan matahari yang beredar di satah ekliptik. Satah peredaran bulan dan matahari akan bersilangan di titik- titik nod (uqdah) pada sudut persilangan purata 5 09'. Oleh kerana orbit bulan mengelilingi bumiberbentuk elips, maka jarak bulan ke bumi sentiasa berubah. Bulan berada di kedudukan terjauh dari bumi dinamakan titik apogi'pada jarak sejauh 406 610 km, manakala titik terdekat iaitu perigi sejauh 356 334 km. Kedudukan yang berbeza-beza ini akan menyebabkan halaju pergerakan bulan dan saiz diameternya sentiasa berubah dalam satu pusingan qamariyah. Bagi pemerhati di bumi, bahagian bulan yang dapat dilihat sama di sepanjang masa, kecuali pada bahagian-bahagian tertentu akibat kesan liberasi. Fasa bulan bermula dengan berlakunya ijtimak. Dalam astronomi takwim ijtimak disifatkan sebagai pemisahan antara fasa bulan lama dengan bulan baru. Secara Fizikal, ijtimak berlaku apabilabulan berada di antara bumi dengan matahari. Ketika ijtimak, bahagian bulan yang bercahaya menghadap ke arah matahari, manakala bahagian yang gelap menghadap ke arah bumi. Berdasarkan kedudukan bulan dan matahari di satah peredaran masing-masing, ketika ijtimak kedua-dua akan berada di longitud yang sama. Oleh itu untuk mengetahui waktu berlaku ijtimak, perlu dikirakan kedudukan longitud bulan dan matahari. Data waktu berlaku ijtimak boleh diperolehi dalam almanak di bawah jadual bulan baru astronomi (newmoon). Pengiraan waktu berlaku ijtimak boleh juga dibuat dengan menggunakan formula tertentu. Selepas berlaku ijtimak, pembesaran fasa bulan selanjutnya ditentukan oleh perubahan kedudukan bulan berbanding dengan matahari. Dalam sistem orbit bulan dan bumi berpusatkan matahari, bulan selepas ijtimak berada sebelah timur matahari,

sebagaimana Rajah di bawah. Julat di antara proses berlaku ijtimak dengan pembentukan fasa selanjutnya boleh ditunjukkan sama ada dalam kuantiti perbezaan longitud, arka pemisahan bulan dan matahari iaitu perbezaan jarak hamal ataupun umur bulan yang merujuk kepada susulan masa selepas berlaku ijtimak.

Perubahan fasa bulan Misalnya umur bulan ketika waktu matahari atau bulan terbenam. Secara umum, kuantiti ini dapat memberikan gambaran perbezaan kedudukan di antara bulan dengan matahari dan fasa bulan yang berkaitan. Dalam sehari, bulan beredar pada kadar 13 atau 0.5 per jam. Secara berperingkat, sedikit demi sedikit bahagian bulan yang bercahaya mula kelihatan dan bumi sebagai anak bulan (hilal). Selepas tujuh hari, fasa bulan menjadi suku muda. pada hari ke-14 atau 15, fasa bulan menjadi purnama. Dari segi fizikal, fasa purnama berlaku apabila bulan berada pada kedudukan setentang dengan matahari. Ketika ini bahagian bulan yang menerima cahaya matahari menghadap ke arah bumi sepenuhnya. Lebih kurang tujuh hari selepas fasa bulan purnama, fasa berikutnya ialah suku tua atau suku ketiga. Ketika ini bulan telah mendekati matahari pada sebelah barat. Apabila bulan sekali lagi

berada di tengah-tengah di antara bumi dengan matahari, maka berlaku sekali lagi proses ijtimak bagi fasa bulan berikutnya. Terbit dan Terbenam Bulan Terbit dan terbenam bulan berkait rapat dengan perubahan fasanya. Selepas ijtimak bulan akan terbit selepas matahari terbit, dan kelihatan rendah di ufuk barat selepas matahari terbenam. Semakin hari bulan akan terbit semakin lewat pada kadar purata 51 minit setiap hari. Ketika bulan sabit muda, bulan akan terbit pada waktu tengah hari dan terbenam pada waktu tengah malam. Sebelum fasa bulan purnama, bulan akan terbit sebelum waktu matahari terbenam, dan terbenam sebelum matahari terbit. Manakala bulan suku tua pula akan terbit ketika tengah malam dan terbenam pada tengah hari berikutnya. Sebelum berlaku ijtimak, bulan akan terbit pada waktu subuh menyebabkan bulan yang berbentuk sabit kelihatan rendah di ufuk timur sebelum waktu matahari terbit.

SUMBER 3 Understanding The Moon Phases Have you ever wondered what causes the moon phases? We all know that its appearance changes over time. But why? The good way to understand the phases of the moon is to examine an earth-moon-sun diagram:

MoonConnection.com All Rights Reserved. This moon phases diagram is NOT public domain and may not be used on websites, copied, printed or republished except by permission. Diagram Explanation The illustration may look a little complex at first, but it's easy to explain. Sunlight is shown coming in from the right. The earth, of course, is at the center of the diagram. The moon is shown at 8 key stages during its revolution around the earth. The moon phase name is shown alongside the image. The dotted line from the earth to the moon represents your line of sight when looking at the moon. To help you visualize how the moon would appear at that point in the cycle, you can look at the larger moon image. This means for the waning gibbous, third quarter, and waning crescent phases

you have to mentally turn yourself upside down. When you do this, you'll "see" that the illuminated portion is on your left, just as you see in the large image. One important thing to notice is that exactly one half of the moon is always illuminated by the sun. Of course that is perfectly logical, but you need to visualize it in order to understand the phases. At certain times we see both the sunlit portion and the shadowed portion -- and that creates the various moon phase shapes we are all familiar with. Also note that the shadowed part of the moon is invisible to the naked eye; in the diagram above, it is only shown for clarification purposes. So the basic explanation is that the lunar phases are created by changing angles (relative positions) of the earth, the moon and the sun, as the moon orbits the earth. If you'd like to examine the phases of the moon more closely, via computer software, you may be interested in this moon phases calendar software. Moon Phases Simplified It's probably easiest to understand the moon cycle in this order: new moon and full moon, first quarter and third quarter, and the phases in between. As shown in the above diagram, the new moon occurs when the moon is positioned between the earth and sun. The three objects are in approximate alignment (why "approximate" is explained below). The entire illuminated portion of the moon is on the back side of the moon, the half that we cannot see. At a full moon, the earth, moon, and sun are in approximate alignment, just as the new moon, but the moon is on the opposite side of the earth, so the entire sunlit part of the moon is facing us. The shadowed portion is entirely hidden from view. The first quarter and third quarter moons (both often called a "half moon"), happen when the moon is at a 90 degree angle with respect to the earth and sun. So we are seeing exactly half of the moon illuminated and half in shadow. Once you understand those four key moon phases, the phases between should be fairly easy to visualize, as the illuminated portion gradually transitions between them.

An easy way to remember and understand those "between" lunar phase names is by breaking out and defining 4 words: crescent, gibbous, waxing, and waning. The word crescent refers to the phases where the moon is less that half illuminated. The word gibbous refers to phases where the moon is more than half illuminated. Waxing essentially means "growing" or expanding in illumination, and waning means "shrinking" or decreasing in illumination. Thus you can simply combine the two words to create the phase name, as follows: After the new moon, the sunlit portion is increasing, but less than half, so it is waxing crescent. After the first quarter, the sunlit portion is still increasing, but now it is more than half, so it iswaxing gibbous. After the full moon (maximum illumination), the light continually decreases. So the waning gibbous phase occurs next. Following the third quarter is the waning crescent, which wanes until the light is completely gone -- a new moon. The Moon's Orbit You may have personally observed that the moon goes through a complete moon phases cycle in about one month. That's true, but it's not exactly one month. The synodic period or lunation is exactly 29.5305882 days. It's the time required for the moon to move to the same position (same phase) as seen by an observer on earth. If you were to view the moon cycling the earth from outside our solar system (the viewpoint of the stars), the time required is 27.3217 days, roughly two days less. This figure is called the sidereal period or orbital period. Why is the synodic period different from the sidereal period? The short answer is because on earth, we are viewing the moon from a moving platform: during the moon cycle, the earth has moved approximately one month along its year-long orbit around the sun, altering our angle of view with respect to the moon, and thus altering the phase. The earth's orbital direction is such that it lengthens the period for earthbound observers. Although the synodic and sidereal periods are exact numbers, the moon phase can't be precisely calculated by simple division of days because the moon's motion (orbital speed and position) is affected and perturbed by various forces of different strengths.

Hence, complex equations are used to determine the exact position and phase of the moon at any given point in time. Also, looking at the diagram (and imagining it to scale), you may have wondered why, at a new moon, the moon doesn't block the sun, and at a full moon, why the earth doesn't block sunlight from reaching the moon. The reason is because the moon's orbit about the earth is about 5 degrees off from the earth-sun orbital plane. However, at special times during the year, the earth, moon, and sun do in fact "line up". When the moon blocks the sun or a part of it, it's called a solar eclipse, and it can only happen during the new moon phase. When the earth casts a shadow on the moon, it's called a lunar eclipse, and can only happen during the full moon phase. Roughly 4 to 7 eclipses happen in any given year, but most of them minor or "partial" eclipses. Major lunar or solar eclipses are relatively uncommon.

TUGASAN B

TUGASAN C

Tarikh : 21 Mac 2012 Hari : Selasa Masa : 10.45-11.45 pagi Tahun : 5 Bestari Bilangan murid : 23 orang Subjek : Sains Tema : Menyiasat Alam Semesta Bidang Pembelajaran : Buruj Objektif Pembelajaran : Memahami buruj Hasil Pembelajaran : Di akhir pengajaran dan pembelajaran murid dapat i. ii. iii. Menyatakan 3 daripada 4 jenis buruj. Melukis 3 daripada 4 jenis buruj. Mengenalpasti 3 daripada 4 arah jenis buruj

Pendekatan pengajaran dan pembelajaran : Konstruktivisme Strategi dan Teknik :, Penyoalan, Pembelajaran koperatif, Pengetahuan sedia ada : Murid sudah mengetahui bintang. Kemahiran Proses Sains : Memerhati, berkomunikasi, meramal, melakukan eksperimen Kemahiran manipulatif : Menggunakan peralatan Sains dengan sebaiknya, menyimpan peralatan sains Nilai-nilai murni Bekerjasama, berfikir secara rasional, berani mencuba. Sumber pengajaran : Tayangan video, Kad bergambar buruj, Kertas mahjong, Kad perkataan, Kotak buruj.

Fasa Pengajaran Orinetasi (5 minit)

Isi kandungan

Aktiviti pengajaran dan pembelajaran

Catatan

Tayangan video

Murid diminta melihat tayangan video.

KPS : Memerhati, Berkomunikasi, Meramal

SG : Apakah yang anda perhatikan

Guru bersoal jawab dengan murid Murid diminta meneka topik yang ingin diajar

BBM : Tayangan video.

JM: Gugusan bintang yang banyak.

pada hari ini dengan bantuan guru.

Nilai murni : Semangat dan minat ingin tahu yang tinggi pada persekitaran.

Pencetusan idea (10 minit)

Mengenalpasti jenis-jenis buruj.

Murid diminta membentuk 4 kumpulan dan dinamakan kumpulan 1,2,3,dan 4.

KPS : Berkomunikasi, Meramal

Nilai murni :

Setiap wakil kumpulan Bekerjasama diminta berada di hadapan untuk mengambil kertas mahjong. Guru menampalkan kad bergambar jenisBBM: Kertas mahjong, kad bergambar, marker pen

jenis buruj. Murid secara kumpulan diminta menamakan buruj seperti kad gambar ditunjukkan. Murid diminta menampalkan hasil perbincangan pada papan hitam mengikut kumpulan. Penstruktruran idea (30 minit) Jenis-jenis buruj yang dapat dilihat di langit. Setiap wakil kumpulan BBM : Kad datang ke hadapan mengambil kad indeks. Secara berkumpulan, murid diminta pergi ke stesen yang telah ditetapkan oleh guru seperti stesen 1, 2,3,4. Murid-murid diminta melihat bentuk buruj melalui kotak yang telah diubahsuai. Murid-murid secara berkumpulan diminta melukis buruj yang dilihat pada kotak tersebut pada kad indeks. Kemahiran manipulatif : Menggunakan peralatan dengan sebaiknya. Nilai-nilai murni : Berani mencuba, Bekerjasama KB : Membanding beza indeks, kotak wayang buruj

Muzik dimainkan dan apabila muzik berhenti . murid,murid diminta ke stesen berikutnya. Guru meminta wakil daripada setiap kumpulan membentangkan hasil keputusan eksperimen. Guru meminta setiap kumpulan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil dapatan masingmasing. Guru mengukuhkan hasil perbincangan murid dan memberi takrifan buruj. Aplikasi idea (10 minit) Lembaran kerja Dalam kumpulan, murid diminta melakukan lembaran kerja. Guru berbincang jawapan bersama dengan murid. KB : Menilai dan membuat kesimpulan BBM : Lembaran kerja

KPS : Dalam aktiviti Memerhati,

kumpulan, ahli kumpulan yang

Meramal, Berkomunikasi,

berkelakuan baik akan Membuat diberikan token. gambaran mental.

Refleksi (5 minit)

Seuaikan nama burujdan kesimpulan terhadap topik pengajaran hari ini.

Guru menunjukkan 4 kad perkataan nama buruj satu persatu kepada murid . Murid mengangkat kad perkataan (biduk, pari, belantik, skorpio). Murid diminta memberikan kesimpulan mengenai topik yang diajar hari ini. Murid diminta menyusun kerusi dalam keadaan kemas.

KPS : Kad bergambar, kad perkataan.

Nilai-nilai murni : Bekerjasama, berfikir secara rasional.

LAPORAN Saya memilih melakukan tajuk ini pada waktu selepas rehat kerana selepas rehat murid masih lagi aktif dan mampu menumpukan pelajaran dengan baik apabila fisiologi mereka telah mencukupi. Saya juga memilih tajuk buruj kerana tajuk buruj amat menarik untuk diajar kerana melibatkan penglibatan murid yang banyak serta murid dapat belajar apabila menggunakan benda-benda maujud bagi menggantikan buruj di langit. Pada fasa orientasi, saya menggunakan teknik tayangan video serta penyoalan. Saya menggunakan tayangan video kerana ingin memberikan murid melihat sendiri keadaan sebenar bintang yang berada di langit pada jarak dekat menggunakan teleskop berbanding melihat secara mata kasar. Tayangan video juga dapat menarik minat pelajar kerana kebanyakkan pelajar yang berada di luar bandar amat berminat mengenai teknologi serta mudah tertarik dengan video berbanding menggunakan teknik penyoalan. Bukan itu sahaja, ini juga memberikan pendedahan kepada pelajar bagi melihat keadaaan bintang di angkasa. Bagi fasa pencetusan idea, saya menggunakan kad bergambar dan meminta pelajar menamakan buruj bagi setiap kad bergambar kerana saya ingin melihat pengetahuan sedia ada mereka. Adakah mereka mengetahuinya dengan melihat di televisyen ataupun pernah membaca di media cetak. Saya juga meminta melakukan dalam kumpulan bagi mengeratkan silaturrahim antara murid serta dalam keadaan tidak sedar,mereka mempelajari cara menghormati pandangan kawan-kawan mereka. Saya tidak menggunakan teknik penyoalan pada pencetusan idea kerana bagi saya teknik penyoalan agak bosan bagi pelajar serta sebahagian daripada mereka malas

untuk berfikir jika mereka tahu adanya kawan mereka yang akan menjawab soalan tersebut.

Bagi fasa penstrukturan idea, saya tidak menggunakan tayangan video bagi menunjukkan buruj terhadap murid namun saya menggunakan kotak buruj bagi melakukan aktiviti ini. Saya juga memilih teknik pembelajaran koperatif iaitu menggunakan stesen bagi melibatkan semua murid dan murid bergerak aktif. Jika tidak melakukan aktiviti yang bergerak, murid akan cepat berasa bosan dan agak menantok selepas mereka makan. Saya juga mengitar semula bahan dengan menggunakan kotak yang tidak digunakan. Hal ini dapat mengajar murid-murid supaya menghargai bumi kita ini. Saya meminta setiap kumpulan membentangkan hasil dapatan daripada stesen adalah bagi membina keyakinan diri terhadap murid-murid tersebut. Selain itu, saya meminta murid-murid membuat kesimpulan kerana ingin melihat sejauh mana murid-murid faham mengenai topikpengajaran saya. Saya menggunakan muzik sebgai stop kerana ingin melatih murid-murid supaya lebih peka serta bagi memberikan keseronokan semasa proses pengajaran dan pembelajaran. Hal ini juga dapat mengurangkan guru menjerit-jerit kerana apabila murid-murid belajar dalam kumpulan, mereka sibuk berbincang dan mereka tidak akan mendengar suara. Hal ini disbebabkan mereka akan lagi menguatkan suara mereka. Bagi fasa aplikasi, saya memberikan lembaran kerja kepada murid-murid kerana mahu melihat sejauh mana mereka faham mengenai topik yang diajar kepada mereka. Mereka dibenarkan berbincang dengan rakan-rakan mereka kerana ingin bertukar pendapat dan dapat mewujudkan persaingan yang sihat. Guru berbincang jawapan dengan murid adalah perlu bagi meneguhkan lagi pemahaman murid-murid. Jika guru

menangguhkan perbincangan jawapan untuk berbincang kemudian hari, maka muridmurid akan cepat lupa apa yang telah mereka lakukan dan berkemungkinan kertas lembaran kerja yang diberikan akan hilang disebabkan mereka menggunakan kertas tersebut melakukan jet ataupun adik mereka menggunakannya. Bagi fasa refleksi, saya meminta murid mengangkat kad perkataan bagi setiap bentuk buruj kerana dapat melihat adakah pelajar dapat mengenal pasti bentuk buruj serta apa yang telah diajar pada hari ini. Murid diminta menyusun kembali kerusi secara kemas adalah untuk mengingatikan supaya murid-murid bertanggungjawab terhadap peralatan atau bahan-bahan yang digunakan.

Kotak Wayang Buruj tersebut diolah dari kotak terbuang,di satu bahagian hujungnya di lekatkan kertas hitam yang diubangkan meggunakan jarum dan membentuk pelbagai jenis buruj. Apabila dilihat dari hujung sebelah lagi, maka akan kelihatan bentuk buruj bercahaya. yang

ANALISI DATA No soalan Betul a) b) c) d) 18 20 20 23 Jawapan bagi jenis buruj Salah 5 3 3 0

Jadual 1

Graf kekerapan jawapan melawan nombor soalan.


25

20

Kekerapan jawapan

15 Jawapan bagi buruj Betul 10 Jawapan bagi buruj Salah

0 a) b) c) d)

Nombor soalan Graf 1

Graf 1 dan Jadual 1 menunjukkan kekerapan jawapan betul dan salah yang dilakukan oleh murid-murid semasa mengajar topic buruj. Dapt dilihat bagi buruj Belantik ramai murid-murid iaitu sebanyak 5 orang berbanding dengan buruj skorpio dan biduk. Bagi buruj pari semua murid-murid menjawab dengan betul. Hal ini bagi pendapat saya, buruj pari adalah mudah untuk dikenal pasti. Bagi buruj biduk dan skorpio adalah sama bagi murid-murid melakukan kesalahan iaitu sebnayak 3. Hal ini mungkin disebabkan faktor murid-murid keliru dengan buruj biduk atau menyambung bintang bukan dengan cara yang betul. No soalan Betul a) b) c) d) 20 19 22 23 Jadual 2 Jawapan bagi bentuk buruj Salah 3 4 1 0

Graf kekerapan jawapan melawan nombor soalan


25

20

Kekerapan jawapan

15 Jawapan bagi bentuk buruj Betul 10 Jawapan bagi bentuk buruj Salah

0 a) b) No soalan c) d)

Graf 2 Jadual 2 dan Graf 2 menunjukkan kekerapan data bagi soalan bentuk buruj. Jawapan yang paling tinggi yang betul adalah bagi bentuk buruj bagi soalan (d) iaitu layinglayang. Hal ini disebabkan buruj pari mudah untuk dikenalpasti. Namun bagi jawapan yang paling tinggi sebanyak 9 dalam kesalahan adalah bagi soalan (b) iaitu kala jengking. Hal ini disebabkan bentuk buruj tidak benar-benar membentuk seperti kala jengking hanya Nampak sedikit sahaja. Mungkin bagi murid-murid sekolah rendah mereka tidak dapat Nampak dengan jelas bentuk kala jengking kerana berbeza dengan bentuk kala jengking yang reality mereka lihat. No soalan Jenis buruj a) b) c) 18 20 20 Jawapan betul Bentuk buruj 20 19 22

d) Jumlah

23 81

23 74

Peratusan betul bagi jenis buruj dan bentuk buruj Jenis buruj 81 / 92 x 100 = 88.04 % Bentuk buruj 74 / 92 x 100 = 81.32% Jadual 3

Peratus bagi jawapan betul

81.32% 88.04%

Jenis buruj Bentuk buruj

Carta pie

Peratusan bagi jawapan betul untuk jenis buruj dan bentuk buruj berbeza sebanyak 6.72%. Perbezaan ini adalah disebabkan kebanyakan murid keliru untuk melihat bentuk belantik sebagai pemburu dan skorpian sebagai kala jengking. Hal ini disebabkan bagi bentuk pemburu adalah tidak sebetulnya kelihatan seperti pemburu berbanding dengan pari yang benar-benar kelihatan seperti laying-layang. Namun perbezaan peratusan tidaklah sebegitu besar kerana murid-murid adalah daripada kelas yang pandai. Peratusan ini juga dapat member gambaran bahawa murid faham mengenai apa yang diajar dan hasil pembelajaran pada hari tersebut dapat dicapai.

REFLEKSI KEKUATAN AKTIVITI Kekuatan aktiviti yang saya jalankan adalah melibatkan keseluruhan murid dan boleh dikategorikan sebagai pengajaran berpusatkan murid dan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Penglibatan murid yang aktif dapat memberikan suasana pengajaran koperatif yang berkesan serta murid-murid juga dapat belajar cara menghormati kawankawan mereka. Aktiviti yang saya terapkan menggunakan kotak wayang buruj memberikan situasi seperti melihat langit pada malam hari dengan menggunakan teleskop. Bukan itu sahaja, kekuatan aktiviti saya seperti budak diminta melukis apa yang mereka lihat dalam kotak wayang buruj dapat melatih psikomotor mereka. Selain itu kekuatan aktiviti saya adalah memberikan peluang kepada murid-murid untuk menjadi berani dengan membentangkan hasil dapatan mereka. KELEMAHAN AKTIVITI Kelemahan aktiviti yang dijalankan adalah murid-murid terlalu suka terhadap kotak wayang buruj dan ingin mereka bermain dengannya. Hal ini menyebabkan arahan yang diberikan mereka tidak mendengar dengan teliti. Kelemahan dalam melakukan stesen adalah murid-murid tidak pernah didedahkan dengan pembelajaran stesen tersebut. Hal ini membuatkan saya terpaksa mengulangi beberapa kali. Apabila pergi ke stesen,mereka juga berebut-rebut untuk melihat kotak wayang buruj sehingga ada yang melepaskan kata-kata yang tidak enak didengar kepada rakan-rakan mereka. CADANGAN AKTIVITI PADA MASA HADAPAN Saya berharap semoga saya dapat memperbaiki lagi aktiviti yang saya lakukan ini pada masa hadapan dengan mempelbagaikan teknik dan strategi yang berlainan bagi menarik perhatian murid. Cadangan bagi aktiviti ini pada masa hadapan adalah dengan membawa membawa murid-murid pergi lawatan ke planetarium bagi mereka merasakan suasana seperti berada di angkasa lepas. Aktiviti ini juga saya bercadang akan menambah baikkan kelemahan yang diperolehi semasa aktiviti ini dijalankan.

REFLEKSI Syukur ke hadrat Ilahi kerana akhirnya saya dapat menyiapkan tugasan kerja kursus saya ini dengan sebaiknya. Jutaan terima kasih kepada pensyarah saya En. Rosdi bin Omar kerana memberi tunjuk ajar kepada saya bagi mneyiapkan tugasan ini. Terima kasih juga kepada rakan-rakan saya yang banyak membantu saya dalam melicinkan lagi proses saya menyiapkan tugasan ini.

Saya dapat mempelajari pelbagai perkara baru daripada tugasan yang telah saya lakukan ini. Bagi tugasan A saya mendapat mencari pelbagai maklumat dalam menyiapkan kerja kursus saya ini. Pemerolehan ilmu saya dapati adalah daripada pelbagai sumber bukan sahaja internet namun juga buku. Pemerolehan ilmu ini saya mendapati bahawa terlalu banyak mendapatkan sumber dan dapat dilihat bahawa kebanyakan nya adalah sama sahaja. Mencari maklumat dengan internet adalah kebanyakan adalah sama sahaja maklumat yang diberikan apabila mencari dalam Bahasa Melayu, namun apabila mencari dalam Bahasa Inggeris terlalu banyak maklumat sehinggakan dapati saya pelajari daripadaa apa yang saya cari. Namun saya menghadapi masalah apabila mencari maklumat mengenai praktikal 4 iaitu matahari terbit dalam Bahasa Melayu dan juga Inggeris. Hal ini amat menyukarkan saya untuk melakukan praktikal amali saya. Jika mencari dalam Bahasa Inggerisn the rising of the Sun kebanyakannya menceritakan mengenai negara Jepun dan adanya mengenai akhbar The Sun. Dalam Bahasa Melayu pula kebanyakannya menceritakan mengenai matahari terbit dari Barat (bercanggah dari teori dalam buku mengenai matahari terbit dari Timur). Atas akibat kesusahan mencari maklumat saya hanya mendapatkan 2 sumber sahaja mengenai matahari terbit.

Bagi tugasan B iaitu melaksanakan eksperimen dan menyediakan laporan amali juga dapat memberikan saya lebih pengetahuan cara untuk mengendalikan alat radas serta merekodkan data dengan melihat secara mata kasar (mengambil gambar) seperti praktikal awan, matahari terbit. Hal ini dapat saya aplikasikan untuk mengajar muridmurid mengenai cara mengendalikan alat radas dengan betul. Melakukan eksperimen memberikan pengetahuan kepada saya bahawa eksperimen yang dijalankan hampir

tidak sama dengan teori. Hal ini disebabkan oleh persekitaran yang tidak sama dijalankan oleh saintis serta kenkangan masa yang tidak mencukupi untuk mengulangi langkah-langkah eksperiemen sebanyak 3 kali. Saya menghadapi masalah dalam menyediakan laporan amali kerana amali bagi awan, matahari terbit serta buruj adalah sesuatu yang baru bagi saya. Bukan itu shaja, amali yang dilakukan ini memerlukan aplikasi daripada pemerolehan ilmu. Jarang menjumpai amali sedemikian dan hal ini menyebabkan kesukaran untuk melakukan rujukan.

Bagi bahagian C dengan melakukan suatu mini projek semasa praktikum di sekolah dengan mengajar murid mengenai topik yang dipilih iaitu buruj. Saya mendapat pelbagai pengetahuan dalam menyiapkan tugasan bahagian C ini iaitu saya dapat belajar untuk mengintepretasi data serta menganalisis hasil dapatan yang diperolehi daripada hasil kerja murid. Saya juga dapat mempelajari untuk cara membuat data. Hal ini bagi saya diperlukan untuk saya bagi menghadapi Kajian Tindakan semasa di tahun akhir. Walaubagaimanapun, saya menghadapi masalah dalam menyiapkan tugasan bahagian C kerana saya tidak tahu cara sebenar menganalisis dan mengintepretasi data. Saya mengalami kebuntuan untuk memilih carta pie, ataupun carta bar, serta carta garisan pada awalnya untuk mengintepretasi data yang diperolehi. Namun, saya dapat menyelesaikan masalah ini dengan bertanyakan pensyarah serta rakan-rakan saya. Saya juga mengalami sedikit masalah apabila saya perlu menyediakan refleksi bagi aktiviti yang dijalankan. Saya bertanya kepada rakan-rakan saya bagi mengatasi masalah ini.

Saya berharap hasil tugasan saya ini mengikuti kehendak soalan. Saya cadangkan supaya kerja kursus sebegini dapat diteruskan lagi bagi memberikan pendedahan kepada pelajar mengenai cara-cara untuk menganalisis aktiviti yang kita jalankan semasa di sekolah. Dengan adanya kerja kursus sebegini maka kita dapat mengetahui sejauh mana kefahaman murid-murid semasa berlakunya proses pengajaran dan pembelajaran. Sekian, terima kasih.

BIBLIOGRAFI

Sumber buku : Broadfoot J.B. (2004). Weather and Climate. Brisbane: QUT.

Geoffrey Thicket, Jim Stamell, (2001). Science Tracks 10th Edition. Macmillan Education Australia PTY LTD. Melbourne.

Geoffrey Thicket, Jim Stamell Lynette Thicket. (2000). Science Tracks 8th Edition. Macmillan Education Australia PTY LTD. Melbourne.

John Farndon. (2002). Planet Earth. Miles Kelly Publishing. Hong Kong.

Lutgens, F.K. and Tarbuck, E.J. (2005). Foundations of earth Science (4th Edition). Pearson Prentice Hall. New Jersey.

Needham, Massachusetts. (2002). Science Explorer, weather and Climate. Prentice Hall. New Jersey.

Tolman, M.N (1995). Hands-On Earth Science Activities for Grades K-6, West Nyack. Sumber Internet : ______________________ (2011)Jenis-jenis awan http://geoenviron.blogspot.com/2011/11/jenis-jenis-awan.html diakses pada 10 April 2012

Ridwan Gracia (2011) Jenis-jenis awan http://infokapal.wordpress.com/2011/01/15/634/ diakses pada 10 April 2012

_______________ (2010) Types of rocks http://www.zephyrus.co.uk/rocktypes.html diakses pada 9 April 2012)

_________________ (2011) Types of rocks http://www.rockcollector.co.uk/rocktype.htm diakses pada 10 April 2012.

_______________(2002) http://www.tutor.com.my/tutor/arkib2002.asp?e=UPSR&s=SCI&b=JUL&m=3&r=m&i=N OTA diakses pada 11 April 2012

Mazlina (2011) http://mazlinasktt.blogspot.com/2011/05/fasa-fasa-bulan.html diakses pada 11 April 2012

You might also like