You are on page 1of 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang
paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang
ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang
penting dalam biologi; juga merupakan hewan peliharaan yang popular (Anonim,
2008).
Tikus termasuk rodentia, yaitu mamalia yang sangat merugikan, mengganggu
kehidupan serta kesejahteraan manusia, tetapi relative bisa hidup berdampingan
dengan manusia. Tikus dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit
pes yang merupakan penyakit karantina sesuai dengan International Health
Regulations (IHR) tahun 1969 (Soejoedi, 2005).
Macam perangkap tikus yang beredar di pasaran adalah jenis snap/guillotine
dan cage trap. Jenis cage trap digunakan untuk mendapatkan tikus hidup, guna
diteliti pinjalnya. Biasanya perangkap diletakkan di tempat jalan tikus atau di tepi
bangunan. Pemasangan perangkap lebih efektif digunakan setelah dilakukan
poisoning, dimana tikus yang tidak mati karena poisoning, dapat ditangkap dengan
perangkap (Ehler et.al, 1950 dalam Soejoedi, 2005).
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering
juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda
mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang
tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak
terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat
diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll
disebut "Populasi Finit" (Nasution, 2003).
Pemilihan teknik pengambilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu
(Nasution, 2003) :
1. Probability Sampling (Random Sample)
2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)
Pada saat tertentu, setiap populasi memiliki batas geografis dan ukuran
populasi (jumlah individu yang dicakupnya). Para ahli ekologi mulai mempelajari
suatu populasi dengan mendefinisikan batasan yang tepat pada organisme yang
sedang dipelajari dan bagi pertanyaan yang sedang dipertanyakan. Batas suatu
populasi bisa merupakan batas alamiah, seperti sebuah pulau spesifik di Lake
Superior, dimana burung-burung laut bersarang, atau batas tersebut bisa dibuat secara
manasuka (arbitrary) oleh peneliti, seperti pohon ek di suatu wilayah spesifik di
Minnesota. Terlepas dari perbedaan-perbedaan seperti itu, dua karakteristik penting
setiap populasi adalah kepadatannya dan penyebarannya. Kepadatan (density)
populasi adalah jumlah individu per satuan luas atau volume – jumlah pohon ek per
km2 di wilayah Minnesota, misalnya. Penyebaran (dispersion) adalah pola jarak
antara individu di dalam batas geografis populasi (Campbell, 2004).
Pada kasus yang luar biasa kita mungkin bisa menentukan ukuran dan
kepadatan populasi dengan menghitung langsung seluruh individu yang ada di dalam
batas suatu populasi. Misalnya, kita dapat menghitung jumlah bintang laut dalam
suatu kolam yang pasang. Kelompok mamalia besar seperti kerbau atau gajah,
kadang-kadang dapat dihitung secara tepat dari pesawat udara. Akan tetapi, pada
sebagian besar kasus, tidak praktis atau bahkan tidak mungkin untuk menghitung
semua individu yang berada dalam suatu populasi. Malahan, para ahli ekologi
seringkali menggunakan berbagai macam teknik pengambilan contoh atau sampel
untuk menaksir kepadatan dan ukuran total populasi. Sebagai contoh, para ahli bisa
menaksir jumlah alligator di Florida Everglade dengan cara menghitung individu
yang terdapat dalam beberapa bidang tanah (plot) yang mewakili, dengan ukuran
yang sesuai. Taksiran seperti itu lebih tepat jika menggunakan sampel bidang tanah
yang lebih banyak dan lebih besar, dan saat habitat homogen (Campbell, 2004).
Pada beberapa kasus, ukuran populasi ditaksir bukan dengan menghitung
organismenya akan tetapi dengan menggunakan indikator tidak langsung, seperti
jumlah sarang atau lubang, atau tanda-tanda seperti kotoran atau jejak. Teknik
pengambilan sampel lainnya yang umum digunakan untuk menaksir populasi
binatang liar adalah metode penandaan dan penangkapan kembali (mark-recapture
method) (Campbell, 2004).
Taksiran kepadatan populasi dan pola penyebaran lokal di dalam populasi
sangat penting dalam menganalisis dinamika populasi. Taksiran ini memungkinkan
peneliti melakukan pembandingan dan pembedaan pertumbuhan atau stabilitas
populasi yang menempati luas wilayah yang berbeda. Pada skala yang lebih besar,
populasi di dalam suatu spesies juga menunjukkan pola penyebaran, yang seringkali
terkonsentrasi dalam kelompok-kelompok (kluster) di dalam wilayah hidup suatu
spesies. Sebagai contoh, populasi ekor kucing (cattail) tidak tersebar secara sama di
seluruh wilayah tempat tinggal spesies tersebut, akan tetapi berkelompok di daerah-
daerah di sepanjang sungai dan danau, serta di lahan basah (Campbell, 2004).
Perubahan ukuran populasi mencerminkan laju relatif proses penambahan
individu ke dalam populasi tersebut dan pengurangan individu dari populasi tersebut.
Penambahan terjadi melalui kelahiran (yang akan kita definisikan di sini meliputi
semua bentuk reproduksi) dan imigrasi, masuknya individu baru dari wilayah lain.
Yang berlawanan dengan penambahan-penambahan ini adalah mortalitas (kematian)
dan emigrasi, perpindahan individu keluar dari suatu populasi (Campbell, 2004).
Kajian mengenai statistik kehidupan yang mempengaruhi ukuran populasi
disebut demografi. Angka kelahiran dan angka kematian umumnya bervariasi
diantara subkelompok-subkelompok di dalam suatu populasi, yang bergantung
terutama pada umur dan jenis kelamin. Dengan demikian, struktur umur dan rasio
jenis kelamin suatu populasi adalah dua di antara ciri demografik yang paling penting
(Campbell, 2004).
Dengan menggunakan metode Mark/Recapture sebagi alat untuk penaksiran
ukuran populasi. Dalam studi ekologi, hal ini sering diperlukan untuk mendapatkan
penaksiran yang akurat ukuran populasi dan organisme yang menjadi perhatian.
Untuk melakukannya kita harus mengerjakan satu dari banyak teknik Mark/Recapture
(juga dikenal sebagai Capture Recapture) untuk mendapatkan sebuah penaksiran dari
ukuran populasi. Mark-recapture adalah metode yang umum digunakan untuk
penaksiran ukuran populasi. Kemudahanya, metode Mark-recapture digunakan untuk
menandai dalam satu kesempatan dan mencatat proporsi individu yang tertandai
dalam penangkapan/pengambilan sampel pada kesempatan kedua (binatang dapat
juga mudah terlihat kembali pada kesempatan kedua daripada penangakapan ulang)
(Jessop, 2007).
Metode statistik Mark/Recapture dibagi mejadi 2 kategori : Metode
Mark/Recapture untuk populasi tertutup dan populasi terbuka. (Kursus ini kita
akan lebih konsentrasi dalam metode untuk populasi terbuka) (Jessop, 2007).
Jika kita berencana menggunakan sampling jangka pendek (beberapa hari
hingga beberapa minggu, misal mirip dengan waktu yang digunakan untuk sensus
Komodo) untuk mendapat perkiraan populasi, akan menjadi seperti menggunakan
metode Mark/Recapture untuk populasi tertutup (Jessop, 2007).
Populasi tertutup adalah sebuah populasi satwa yang tertutup dari faktor
tambahan (kelahiran dan imigrasi) dan faktor pengurangan (kematian dan emigrasi).
Jadi populasi dianggap konstan selama waktu penelitian (Jessop, 2007).
Unsur pembatas populasi tertutup :
1. Pembatas Geografis : Populasi tertutup oleh pembatas fisik sehingga satwa tidak
berpindah keluar area dimana populasi tersebut terperangkap
2. Pembatas Demografis : Tertutup dari faktor kelahiran, imigrasi, kematian dan
emigrasi.
Dalam penaksiran populasi sangat penting untuk melibatkan suatu pengukuran
akurasi (suatu ukuran tentang seberapa dekat nilai pengukuran dengan nilai
sebenarnya) tertentu (Jessop, 2007)
Untuk mengalkulasi varian sebuah penaksiran (sebuah pengukuran statistik
data yang tersebar) kita menggunakan formula
Masalah utama dengan teknik ini adalah berhubungan dengan pengaruh dari
varian dan sedikit sampel dari individu yang tertandai (m2). Jika jumlah dari
penangkapan ulang sedikit, ukuran populasi akan lebih sering over-estimasi dari pada
tidak (Jessop, 2007).
Untuk menghindarkan masalah ini, perlu untuk menambah jumlah individu
tertandai dalam populasi. Hal ini tidak selalu mungkin untuk dilakukan dalam sekali
usaha pengambilan sampel, tapi hal ini dapat dilakukan lebih dari beberapa usaha
pengambilan sampel. Jika kita memilih untuk mengulang pengambilan sampel untuk
meningkatkan jumlah individu tertandai dalam populasi, hal ini tidak akan lama lagi
layak untuk menggunakan formula Lincoln Petersen. Sebaliknya kita harus
menggunakan satu dari 10 Potensi berbeda dari model tertutup K- sample (K artinya
bahwa semua angka >1 untuk kejadian pengambilan sampel mengambil tempat).
Untungnya, ada program perangkat lunak seperti CAPTURE yang akan
mengidentifikasi tipe terbaik dari model populasi tertutup K-sample yang bisa kita
digunakan (Jessop, 2007).
SCHNABEL ESTIMATOR (k-sampel Closed-Pop’n model).
Metode ini berkembang dari metode Lincoln-Petersen, menjadi rangkaian
sampel-sampel, dimana terdapat sampel no 2,3,4,…, dst. Individu-individu tertangkap
dalam masing-masing sampel merupakan individu yang diperiksa penandanya, lalu
ditandai dan dilepaskan. Hanya penanda tipe single yang digunakan, karena kita
hanya perlu membedakan 2 tipe dari individu, yaitu : Ditandai (ditangkap dalam satu
atau lebih sampel utama) dan yang tidak ditandai (tidak pernah ditangkap
sebelumnya).
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Tikus. http://www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 7 April 2008.


Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Jessop. 2007. Kursus Metode Sampling Dan Statistik Dalam Populasi Tertutup
Digunakan Untuk Penaksiran Kelimpahan. http://www.google.co.id. Diakses
pada tanggal 7 April 2008.

Nasution, R. 2003. Teknik Sampling. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Sumatera Utara. http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 7 April 2008.

Soejoedi, H. 2005. Pengendalian Rodent, Suatu Tindakan Karantina.


http://www.google.co.id. Diakses pada tanggal 7 April 2008.

You might also like