You are on page 1of 36

CA COLON

Pembimbing : Dr. Taslim Poniman Sp.B(K)BD oleh : Ario Wahyu Pamungkas

Pendahuluan
Kanker colon adalah suatu kanker yang yang berada di colon.Kanker colon adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat setelah kanker paru-paru ( ACS 1998 ). Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial daricolon (Brooker, 2001 : 72) Kira-kira 152.000 orang di amerika serikat terdiagnosa kanker Colon pada tahun 1992 dan 57.000 orang meninggal karena kanker ini pada tahun yang sama (ACS 1993). Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga yang mengalami kanker kolon.

identitas
Nama Umur Jenis Kelamin Agama Alamat Pekerjaan Pendidikan Status Perkawinan : Ny. T : 47 tahun : Perempuan : Islam : kebayoran lama, : Ibu Rumah Tangga : Tamat SLTA : menikah

KELUHAN UTAMA Sakit perut melilit hilang timbul dan mulai mengganggu sejak 3 hari SMRS. KELUHAN TAMBAHAN Nyeri (+) mual (+)

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSUP Fatmawati dengan keluhan sakit perut melilit yang dirasa mengganggu sejak 3 hari SMRS. Pasien juga mengaku sulit BAB. BAB setiap 4 hari sekali. BAB keras berwarna hitam.pernah BAB seperti lendir berdarah, tidak pernah BAB darah segar,mengaku sering tidak puas setelah BAB. Mual (+) dan muntah (+) nafsu makan (-) cepat terasa kenyang. Pasien mengaku cepat lelah akhir-akhir ini. Terdapat penurunan BB sebanyak 5kg dalam 1 bulan.Sakit sudah dirasa sejak 2 tahun yang lalu. Pernah ke poli IPD dan terdiagnosa ada massa di usus besar sebelah kanan. Sudah diberi obat, namun pasien tidak mau mengkosumsinya. Pasien tampak cemas, gelisah dan tidak kooperatif. Setelah ditanyakan ke suaminya, beliau takut seperti ibunya yang meninggal dengan sakit seperti ini.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Ibu pasien pernah menderita sakit yang sama. Ditanyakan riwayat penyakit darah tinggi maupun diabetes namun pasien menyangkal. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Ibu pasien meninggal dengan penyakit yang sama. DM disangkal hipertensi disangkal. RIWAYAT KEBIASAAN Pasien tidak suka minum obat.pasien menyangkal bahwa pernah merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Pasien suka memakan biji beras dan meminum jamu-jamuan.

Pemeriksaan Fisik
1.Status Generalis Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : Compos Mentis Tensi : 100/70 mmHg Nadi : 75 kali per menit RR : 24 kali per menit Suhu : 36,8 C

2.Kepala Bentuk : normocephali Rambut : bersih, warna hitam 3.Mata Palpebra : edema-/Konjungtiva : anemis-/Sclera : ikterik -/Pupil : bulat, isokor, reflex cahaya langsung +/+, reflex cahaya tidak langsung +/ + 4.Telinga Bentuk : normotia Nyeri tekan tragus : -/5.Hidung Septum deviasi : dalam batas normal Secret : dalam batas normal

6.Mulut Bibir : sianosis negative Lidah : tidak kotor, papil tidak atrofi Tonsil : T1-T1, tenang Mukosa Faring : tidak hiperemis 7.Leher Trakea : lurus, terletak ditengah Tiroid : tidak membesar, tidak teraba massa KGB : tidak terlihat membesar, tidak teraba pembesaran

8.Thoraks Paru Inspeksi : pergerakan dada simetris Palpasi : vokal fremitus teraba simetris di kedua lapang paru Perkusi : sonor di kedua lapang paru Auskultasi : suara napas vesikuler di kedua lapang paru, rhonki -/-, wheezing -/Jantung Inspeksi : iktus kordis tidak tampak Palpasi : iktus kordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra Perkusi Batas kanan : ICS IV linea parasternalis dekstra Batas kiri : ICS V linea midklavikularis sinistra Pinggang : ICS III linea parasternalis sinistra Auskultasi : bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)

9. Abdomen Inspeksi : buncit, lemas, Palpasi : nyeri tekan mcburney (+), nyeri lepas (+), defans muscular (+), hepar dan lien tidak teraba. Massa di kuadran hipokondrium dextra dengan batas tegas. Perkusi : timpani Auskultasi : bising usus (+) 10. Ekstremitas akral hangat (+), edema (-) 11.Genitalia Inspeksi : tanda radang(-), hematom(-), jejas(-) Palpasi : Nyeri tekan(-)

12.Status lokalis Regio hipokondrium dextra InspeksI: perut tampak membuncit Palpasi: teraba massa di regio hipokondrium kanan, turgor baik, Perkusi: tympani Auskultasi: bising usus (+) RT TSA baik, ampula tidak kolaps, mukosa licin, NT(+) jam (9-12)

D. Pemeriksaan Khusus Lain Radiologi foto thorax barium enema CT scan Lab cek CEA(carcinoma embrionik antigen)

lab
Hb 9,7 (T) Ht 31 (T) Leu 18,3 (M) Trb 250 (N) Eri 3.51 (T) Na 132 (N) K 2.9 (N) Cl 101 (M) 13,2 17,3 33 45 5 10 150 440 4,4 5,9 50 70 28 20 -40

Diagnosis Kerja
Tumor Colon Ascenden susp. CA Colon maligna

Diagnosa banding
CA recti

Tata laksana
Pro laparotomi reseksi ileo colon transversum

Laporan operasi
Pasien terlentang dengan anestesi umum Dilakukan A dan Antisepsis Insisi mediana Asites (-) terdapat omentum yang melekat ke colon ascenden Perlekatan omentum kemudian dibebaskan dan keluar pus Colon ascenden s/d transversum tampak nekrosis White line dibebaskan, preservasi duodenum Reseksi ileum terminal s/d colon transversum sisi H. lienalis Diputuskan reseksi ileum + colon transversum Cuci rongga abdomen hingga bersih dengan saline 0,9% Pasang drain yang ujungnya pada sub hepatis Luka op dijahit lapis demi lapis.

Instruksi post op
Diet cair Kontrol tanda-tanda vital Pantau drain Pantau urin

Follow up post op 3 januari 2013


S = demam (+) disertai nyeri luka operasi (+) O = A = on ETT B = RR = 27x/m C = TD 160/90 N= 40x/m S= 39c D = GCS 15 Abdomen I = cembung, luka dalam balutan verban, rembesan (-) A = BU (+) Pa = lemas, NT(+) Pe = Timpani Stoma = vital, produksi (+) 50cc cairan kecoklatan/24 jam Drain = 150 / 24 jam NGT = 300/ 24 jam Urine = 1000cc/ 24 jam

Pembahasan kasus
Pasien datang ke poliklinik bedah umum RSUP Fatmawati dengan keluhan sakit perut melilit yang dirasa mengganggu sejak 3 hari SMRS. Pasien juga mengaku sulit BAB. BAB setiap 4 hari sekali. Pada anamnesis, pasien mengeluh sakit di seluruh bagian perut, riwayat BAB keras berwarna hitam dan obstipasi. Pasien buang air 4 hari sekali. Pernah BAB seperti jelly bercampur darah, pasien mengeluh mual dan muntah dan disertai penurunan nafsu makan akhirakhir ini. Pasien bb turun 5 kg dalam 1 bulan terakhir. Pasien sudah berobat namun tidak mau meminumnya dengan alasan malas dan kurang percaya pada medis.

Pada riwayat penyakit keluarga dan kebiasaan didapatkan bahwa ibunda pasien pernah mengalami sakit yang sama, dan telah meninggal. Pasien mempunyai kebiasaan yaitu memakan biji beras dan meminum jamu-jamuan. Pada pemeriksaan fisik didapat kan mata dengan konjungtiva anemis. Pada regio abdomen terlihat perut membuncit. Dan pada palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan di seluruh lapang perut terutama region kanan bawah, didapatkan pula rabaan massa pada daerah hipokondrium kanan.memastikan letak tumor dan tipe tumor. Sedangkan penatalaksanaan pada pasien ini adalah operative, radioterapi dan kemoterapi.

Tinjauan pustaka

Definisi
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon.

Predileksi tumor colon

epidemiologi
Kira-kira 152.000 orang di amerika serikat terdiagnosa kanker Colon pada tahun 1992 dan 57.000 orang meninggal karena kanker ini pada tahun yang sama (ACS 1993). Sebagian besar klien pada kanker Colon mempunyai frekuensi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Kanker pada colon kanan biasanya terjadi pada wanita dan Ca pada rektum biasanya terjadi pada laki-laki. Insidennya meningkat sesuai dengan usia (kebanyakan pada pasien yang berusia lebih dari 55 tahun) dan makin tinggi pada individu dengan riwayat keluarga yang mengalami kanker kolon.

Etiologi
Polip Idiopathic inflamatory bowel disease 1.Ulseratif kolitis 2.Crohns disease Genetik Diet Gaya hidup Usia

patofisiologi
Kanker kolon dan rektum terutama (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel usus). Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam struktur sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke bagian tubuh yang lain (paling sering ke hati). Karsinoma Colon sebagian besar menghasilkan adenomatus polip. Biasanya tumor ini tumbuh tidak terditeksi sampai gejala-gejala muncul secara perlahan dan tampak membahayakan.

Penyakit ini menyebar dalam beberapa metode. Tumor mungkin menyebar dalam tempat tertentu pada lapisan dalam di perut,mencapai serosa dan mesenterik fat.Kemudian tumor mulai melekat pada organ yang ada disekitarnya,kemudian meluas kedalam lumen pada usus besar atau menyebar ke limpa atau pada sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi ini langsung masuk dari tumor utama melewati pembuluh darah pada usus besar melalui limpa, setelah sel tumor masuk pada sistem sirkulasi, biasanya sel bergerak menuju liver. Tempat yang kedua adalah tempat yang jauh kemudian metastase ke paru-paru.

Pemeriksaan diagnostik
Lab (hb, ht, gualac +, CEA) Biopsi CT scan Abdomen polos Usg hepar colonoscopy

Gejala utama CA Colon


Teraba massa Pembuntuan colon sebagian/seluruh Distensi + nyeri akibat perforasi Penurunan berat badan progresif Anoreksia, malaise

Diagnostic and staging


DPL CEA (Carcinoma Embrionik Antigen) DRE (Digital Rectal Examination) Barium enema Sigmoidoscopy Colonoscopy biopsy

DRE
Keadaan tumor Mobilitas tumor

staging

The American Joint Committee on Cancer (AJCC) memperkenalkan TNM staging system, yang menempatkan kanker menjadi satu dalam 4 stadium (Stadium I-IV). 1,2,5 1. Stadium 0 Pada stadium 0, kanker ditemukan hanya pada bagian paling dalam rektum.yaitu pada mukosa saja. Disebut juga carcinoma in situ. 2. Stadium I Pada stadium I, kanker telah menyebar menembus mukosa sampai lapisan muskularis dan melibatkan bagian dalam dinding rektum tapi tidak menyebar kebagian terluar dinding rektum ataupun keluar dari rektum. Disebut juga Dukes A rectal cancer. 3. Stadium II Pada stadium II, kanker telah menyebar keluar rektum kejaringan terdekat namun tidak menyebar ke limfonodi. Disebut juga Dukes B rectal cancer. 4. Stadium III Pada stadium III, kanker telah menyebar ke limfonodi terdekat, tapi tidak menyebar kebagian tubuh lainnya. Disebut juga Dukes C rectal cancer. 5. Stadium IV Pada stadium IV, kanker telah menyebar kebagian lain tubuh seperti hati, paru, atau ovarium. Disebut juga Dukes D rectal cancer

tatalaksana
1. Pembedahan Eksisi lokal stadium dini I-II apabila dalam bentuk polip dilakukan polipectomy Reseksi > std. II 2. Radiasi II dan III lanjut 3. Kemoterapi

prognosis
Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai berikut : Stadium I - 72% Stadium II - 54% Stadium III - 39% Stadium IV - 7% Lima puluh persen dari seluruh pasien mengalami kekambuhan yang dapat berupa kekambuhan lokal, jauh maupun keduanya. Kekambuhan lokal lebih sering terjadi pada. Penyakit kambuh pada 5-30% pasien, biasanya pada 2 tahu pertama setelah operasi. Faktor faktor yang mempengaruhi terbentuknya rekurensi termasuk kemampuan ahli bedah, stadium tumor, lokasi, dan kemapuan untuk memperoleh batas - batas negatif tumor.

Daftar pustaka
1. 2. 3. 4. 5. American Cancer Society, 2006. Cancer Facts and Figures 2006. American Cancer Society Inc. Atlanta De Jong Wim, Samsuhidajat R. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta. Casciato DA, (ed). 2004. Manual of Clinical Oncology 5th ed. Lippincott Willi ams & Wilkins: USA.p 201 Schwartz SI, 2005. Schwartzs Principles of Surgery 8th Ed. United States of America: The McGraw-Hill Companies. Soeripto et al. Gastro-intestinal Cancer in Indonesia. Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, (Online), 2003; Vol. 4, No. 4, Available from http://www.apocp.org/ cancer_download/Vol4_No4/Soeripto.pdf,. (Download : 29 desember 2012) National Cancer Institute. 2006. SEER Cancer Statistics Review 19752003, Available from http://seer.cancer.gov/statfacts/html/colorect.html . (Download : 29 desember 2012)

6.

You might also like