You are on page 1of 4

HASIL DAN RISIKO INVESTASI A.

KONSEP HASIL

Hasil / return dapat dipandang sebagai penghargaan untuk investasi. Misalnya : seseorang menabung dibank, maka dia akan memperoleh bunga mis : 10% setahun. B. UNSUR-UNSUR

Hasil dari suatu investasi terdiri dari 2 unsur utama, yaitu : Penghasilan berjalan / current income : mis : bunga, dividen, sewa dll. Penghasilan periodik yang diterima secara tunai atau cepat dapat diubah menjadi tunai, yang bersumber dari pemilikan suatu investasi. Seperti bunga yang diterima obligasi, dividen dari saham, & sewa dari real estate Capital gain : kenaikan nilai karena harga jual investasi lebih tinggi dari harga belinya. Investor tidak hanya mengharapkan untuk memperoleh penghasilan berjalan, tetapi juga pengembalian dari dana yang diinvestasikan dikemudian hari. Pemegang obligasi akan memperoleh dana yang diinvestasikan pada jatuh tempo, atau investor bisa menjualnya sebelum jatuh tempo. Sedangkan saham, kekayaan, & wahana investasi lain tidak mempunyai masa jatuh tempo, sehingga pengembalian dananya tidak pasti, Jika suatu investasi dijual dengan menghasilkan jumlah yang lebih besar dari harga belinya, disebut capital gain. Jika sebaliknya disebut capital loss. C. NILAI HISTORIS & HASIL YANG DIHARAPKAN

Dalam dunia investasi, umum dilakukan pemantauan atas data historis dari suatu wahana investasi tertentu untuk memperkirakan kemungkinan dimasa depan. Mis : - melanjutkan trend peningkatan hasil 5 th terakhir - mengikuti pola siklus hasil 5 tahunan. D. TINGKAT HASIL/ LEVEL OF RETURN

Tingkat hasil yang dicapai / diharapkan dari suatu investasi tergantung dari beberapa factor, terutama sifat-sifat internal ( jenis wahana investasi, cara pembelanjaannya, klien dari emiten & Manajemen) , kekuatan eksternal ( perang,

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

resesi, peraturan baru, kebijaksanaan politik yang diluar kekuasaan emiten & inflasi. E. PENGUKURAN HASIL

Tiga factor utama : 1. Bunga sebagai hasil dasar bagi penabung Tabungan pada lembaga keuangan merupakan salah satu bentuk investasi yang paling dasar. Penabung memperoleh bunga sebagai penghargaan atas penempatan dananya. Bunga tersebut merupakan penghasilan sedang nilai investasinya ( tabungan awal ) tidak mengalami capital-gain / loss. Cara perhitungan bunga: - Bunga sederhana : bunga yang dibayarkan hanya pada saldo aktual selama jumlah waktu aktual dana yang bersangkutan ditabung. - Bunga majemuk : bunga yang dibayarkan baik pada tabungan awal maupun pada setiap bunga yang terpupuk dari satu periode ke periode berikutnya. 2. Konsep hasil selama periode investasi ditanamkan Dalam perhitungan jumlah hasil investasi, seluruh hasil yang diperoleh selama periode dimana suatu investasi dipegang / ditahan/ ditanam disebut Hasil Periode Penanaman ( Holding Periode Return / HPR ) 3. Nilai waktu dari uang Pada dasarnya, makin cepat investor menerima hasil dari suatu investasi makin baik, karena kesempatan untuk menginvestasikannya & memperoleh tambahan hasil hampir selalu ada. - Nilai mendatang / future value Jumlah dimana deposit sekarang akan tumbuh selama suatu periode bila ditempatkan dalam tabungan dengan bunga majemuk. Contoh : nilai mendatang dari deposit Rp 1.000 dengan bunga majemuk 8% seth, diperoleh dengan perhitungan : Jumlah akhir th ke 1 = Rp 1.000 ( 1 + 0,08 ) = Rp 1.080 Jumlah akhir th ke 2 = Rp 1.080 ( 1 + 0,08 ) = Rp 1.166,40 - Nilai sekarang/ Present value

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

Kebalikan dari nilai mendatang, dalam arti sebagai nilai saat ini dari suatu jumlah yang akan diterima dimasa datang. Tingkat bunga untuk menghitung nilai sekarang disebut tingkat dskon ( discount rate ). Contoh : nilai sekarang dari Rp 1.000 yang akan diterima setelah mendatang dengan diskon 8% dihitung sbb : X ( 1 + 0,08 ) = Rp 1.000 X = Rp 1.000 / ( 1 + 0,08 ) = Rp 925,93 Dengan kata lain, jika Rp 925,93 ditabung sekarang dengan bunga 8% maka se-th kemudian akan bernilai Rp 1.000. F. RISIKO

Kemungkinan bahwa hasil nyata dari suatu investasi dapat berbeda dari nilai yang diharapkan. Sumber-sumber resiko utama adalah : Risiko Bisnis Yaitu derajat ketidakpastian dari hasil suatu investasi & kemampuan untuk membayar investor berupa bunga, dividen, sewa, & hasil lainnya, karena maju mundurnya suatu perusahaan atau kekayaan dimana investor memiliki investasi. Risiko financial Yaitu resiko yang berhubungan dengan kombinasi pembelanjaan hutang & penyertaan untuk membelanjai suatu perusahaan atau kekayaan, makin besar proporsi hutangnya makin besar resikonya, karena pembayaran bunga & pengembalian hutang merupakan kewajiban tetap & diprioritaskan . Risiko daya beli Yaitu kemungkinan perubahan tingkat harga-harga dimana investasi yang nilainya parallel dengan tingkat harga ( saham , property ) akan menguntungkan pada periode kenaikan harga sedang investasi yang memberi hasil tetap ( tabungan, obligasi ) akan disenangi pada periode penurunan tingkat harga. Risiko suku bunga Yaitu risiko perubahan suku bunga umum yang mempengaruhi harga surat berharga terutama yang memberi penghasilan tetap ( obligasi ), dalam hal ini, harga obligasi turun jika suku bunga naik untuk memberikan pembelian tingakt hasil yang sama pada harga pasar yang berlaku , sebaliknya harga
Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

obligasi naik jika suku bunga turun agar hasilnya turun sebagai akibat kenaikan harga pasar itu. Risiko Likuiditas Yaitu risiko sulitnya likuidasi suatu investasi dengan mudah pada harga yang layak. Risiko pasar Yaitu risiko yang ditimbulkan oleh factor-faktor yang tidak tergangtung dari wahana investasi, seperti politik, ekonomi, social, selera & preferensi investor, pengaruh setiap factor terhadap masing-masing jenis wahana investasi tidak sama. G. UKURAN RISIKO BETA

Dalam pengukuran risiko & hasil, dikenal 2 teori , yaitu : Beta sebagai ukuran risiko Model perhitungan harga aktiva modal ( capital asset pricing model / CAPM ) yang menghubungkan risiko yang diukur melalui beta dengan hasil yang diharapkan. Seluruh risiko dari suatu investasi terdiri dari : Risiko yang dapat didiversifikasikan / risiko tidak sistematis, yaitu bagian risiko investasi yang dapat dihilangkan melalui diversifikasi. Risiko yang tidak dapat didiversifikasikan / risiko sistematis , yaitu peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi seluruh investasi, perang, inflasi, peristiwa politik & internasional.

Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

You might also like