You are on page 1of 12

MODEL KOMUNIKASI INTERPERSONAL

MENURUT PERSPEKTIF ISLAM


Oleh : Drs. Hamdan Hamidin

A. Pendahuluan.
Komunikasi memang merupakan suatu hal yang sangat pundamental dalam
kehidupan manusia, bahkan ditengah masyarakat dimana persaingan makin ketat
dalam memperoleh peluang berusaha dan meningkatkan karir, teknik-teknik
komunikasi persuasif, taktis dan dialogis tidak bisa terlepas dari komunikasi.
Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan
manusia lainnya, bahkan ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu ini
memaksa manusia perlu berkomunikasi.
Dalam hidup bermasyarakat, orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan
orang lain niscaya akan terisolasi dari masyarakatnya. Pengaruh keterisolasian ini
akan menimbulkan depresi mental yang pada akhirnya akan membawa orang
kehilangan keseimbangan jiwa.
Menurut Dr. Everett Kelinjan, komunikasi sudah merupakan bagian kekal dari
kehidupan manusia seperti halnya bernafas. Bahkan komunikasi dan masyarakat
adalah dua kata kembar yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya. Sebab
tanpa komuikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk begitu saja, begitu juga
sebaliknya, tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat dapat mengembangkan
komunikasi. (Hafied : 2002)

B. Rumusan Masalah.
Adapun Rumusan masalah dalam kajian ini adalah bagaimana Model
Komunikasi Interpersonal Menurut Perspektif Islam.

*. Peneliti Muda di BPPI Wilayah I Medan.

1
C. Tujuan.
Tujuan dalam kajian ini adalah untuk melihat dan mengetahui gambaran
tentang Model Komununikasi Interpersonal Menurut Perspektif Islam.

D. Metodologi.
Adapun Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah untuk
menggambarkan secara Umum bagaimana konsep Model Komununikasi
Interpersonal Menurut Perspektif Islam.
E. Pengertian Komunikasi.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
kata latin comunicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sana. Sama
disini maksudnya sama makna.
Jadi kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk
percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan
makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan
dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain,
mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti rnakna yang dibawakan oleh bahasa
itu. Jelas bahwa percakapan kedua belah pihak dapat dikatakan komunikatif apabila
kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang digunakan, juga mengerti makna dari
bahan yang dipercakapkan.
Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan tersebut dasariah, dalam
arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara
dua pihak yang terlibat Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya
informatif, yakni agar orang lain menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan
suatu perbuatan atau kegiatan dan lain-lain. (Onong:1984)
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan
manusia lainnya ia mengetahui lingkungan sekitarnya, rasa ingin tahu ini memaksa
manusia ingin berkomunikasi. (Hafied:2002).

2
F. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal yang efektif telah lama dikenal sebagai salah satu
dasar untuk berhasilnya suatu hal yang kita ingini. Untuk itu perlu bagi setiap orang
mengetahui konsep-konsep dasar dari komunikasi agar dapat membantu dalam
mengelola suatu kegiatan dengan efektif.
Dalam komunikasi interpersonal hanya seseorang yang terlibat, pesan mulai dan
berakhir dalam diri individu masing-masing. Komunikasi interpersonal
mempengaruhi komunikasi dan hubungannya dengan orang lain. Wenburg dan
Wilmat (1973) menyatakan bahwa persepsi individu tidak dapat di cek oleh orang
lain tetapi semua arti atribut pesan ditentukan oleh masing- masing individu. persepsi
seseorang memainkan peranan penting dalam menginterperetasikan pesan.
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi di dua belah
puihak yang langsung dapat diketaltui jawabannya. Dengan bertambahnya orang
yang terlibat dalam komunikasi sehingga bertambah komplekslah komunikasi
tersebut. Komunikasi interpersonal adalah membentuk hubungan dengan orang lain.
G. Klasifikasi Komunikasi Interpersonal.
Ada bermacam-macam klasifikasi dalam komunikasi interpersonal,
diantaranya wawancara, komunikasi diadik, dialog, wawancara, percakapan dan
komunikasi tatap muka. Redding, mengembangkan klasifikasi komunikasi
interpersonal menjadi interaksi intim, percakapan sosial, interogasi atau
pemeriksaan wawancara.
a. Interaksi Intim
Interaksi intin termasuk komunikasi diantara teman baik, pasangan yang
anggota famili dan orang-orang emosional yang kuat. Kekuatan dari hubungan
menentukan iklim yang terjadi.
b. Percakapan Sosial
Percakapan sosial adalah interaksi untuk menyenangkan seseorang secara
sederhana dengan sedikit berbicara. Percakapan biasanya tidak begitu terlibat secara
mendalam.

3
c. Interogasi atau Pemeriksaan.
Interogasi atau pemeriksaan adalah interaksi antara seseorang yang dalam
kontrol, yang meminta atau bahkan menuntut informasi dari pada yang lain
Misalnya, seseorang Pengacara memeriksa seseorang saksi atau seorang pelaksana
hukuman menanyai seseorang tersangka. Perdebatan secara verbal adalah bentuk
interogasi dan kedua-belah pihak menuntut satu sama lainnya dan kontrol sebentar
bertukar.
d. Wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi interpersonal dimana dua orang
terlibat dalam percakapan yang berupa tanya jawab. Salah seorang menyajikan
pertanyaan untuk mendapatkan informasi dan yang lainnya mendengarkan dengan
baik kemudian memberikan jawaban yang dikehendaki sampai tujuan wawancara
tercapai. Misalnya, seorang dosen penasehat akademis mewawancarai mahasiswa
yang dibimbingnya untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh mengenai kegiatan
dan aktivitas mahasiswa tersebut

H. Tujuan Komunikasi Interpersonal.


Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Namun dalam hal ini
mencoba mengulas tentang tujuan komunikasi interpersonal setidaknya ada 6 (enam)
yaitu, menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar, membentuk dan menjaga
hubungan dengan penuh arti, berubah sikap dan tingkah laku, angan, untak
membantu.
a. Menemukan Diri Sendiri
Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal
interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun
orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepaaa kita untuk
berbicara tentang apa yang kita sukai dan kita ingini.
b. Menemukan dunia luar

4
Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih
banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Hal
memahami dengan secara baik tentang dunia luar, banyak informasi yang kita ketahui
datang dari komunikasi interpersonal. Meskipun banyak informasi yang datang
kepada kita dari media massa. Hal ini sering kali didiskusikan dan akhirnya dipelajar
atau di alami interaksi interpersonal.
c. Membentuk dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu yang kita pergunakan
dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga
membantu mengurangi kesepian dan depresi, menjadikan kita sanggup saling berbagi
kesenangan kita dan umumnya membuat kita merasa lebih positif tentang diri kita.
d. Berubah Sikap dan tingkah Laku
Banyak waktu kita gunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang
lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara
tertentu, misalnya, membeli barang tertentu, menulis dan membaca buku, berpikir
dengan cara tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah.

e. Untuk bermain dan Kesenangan


Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah
mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas, menceritakan
cerita lucu walaupun pada dasarnya menghabiskan waktu, namun mempunyai tujuan
yang sangat penting. Dengan melakukan komunikasi interpersonal dapat memberikan
keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dan semua
keseriusan di lingkungan kita.
f. Untuk Membatu
Ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan komunikasi
interpersional mereka untuk mengarahlan kliennya. Kita juga berfungsi membantu
orang lain dalam interaksi interpersonal seharihari- (Arni Muhammad:2002).

5
I. Keefektifan Komunikasi Interpersonal.
Keefektifan sebuah komunikasi interpersonal di dalam penerapannya baik
itu di dalam membimbing, penyuluhan terhadap masyarakat telah memberikan
keberhasilan serta antusiasme masyarakat yang cukup tinggi terhadap perjanjian
yang diberikan melalui kontak langsung atau interpersonal.
Untuk dapat menjalankan komunikasi interpersonal secara baik dan benar
terhadap orang lain atau masyarakat perlu ada keritera-keriteria.
1. Persiapan materi pembicaraan atau isi pesan dapat berupa folder.
Tujuannya memberikan pengetahuan dan kesadaran pada tiap-tiap orang
atau masyarakat tentang berbagai persoalan.
2. Dalam materi pembicaraan tersebut, harus disebutkan tujuan, kelebihan
dan kelemahannya, kemudahan yang timbul dikemudian hari.
3. Materi pembicaraan yang diberikan merupakan hasil kegiatan yang
mendalam saat melakaukan studi orientasi awal sehingga benar-benar
menggambarkan masalah kebutuhan tiap orang atau masyarakat.
4. Penggunaan alat-alat bantu atau bahan-bahan yang secara langsung
praktek materi pembicaraan yang akan kita komunikasikan
5. Penggunaan metode.
Metode atau cara yang dapat digunakan ada dua kemungkinan yaitu
demonstran atau ceramah yang sering dilanjutkan dengan diskusi
6. Sikap Berbicara.
Pada saat kita berbicara dapat diperhatikan sebagai berikut:
- Sikap pada saat berbicara, sikap yang terbaik adalah komunikatif, familiar
{kekeluargaan} dan sopan.
- Cara kita berbicara harus meyakinkan
- Penggunaan bahasa dengan baik
- Menghindari pakaian yang mencolok dalam arti pakaian harus rapi.
- Menghindari jawaban-jawaban yang tidak relevan. (Widjaja:2002).

6
7. Body Language.
- Fostur tubuh atau 'stance' yaitu bagaimana posisi dan sikap kita berdiri
dalam menyampaikan ide atau inovasi.
- `Eye Contact' atau kontak mata antara komunikator dengan audiens.
- 'Facial Expression' atau exspresi wajah. Exspresi wajah yang simpatik
merupakan salah satu jaminan seorang komunikator diterima oleh
pendengar. {Levis:1996}.

J. Pengaruh Faktor Personal Pada Persepsi Interpersonal.


Secara umum faktor-faktor personal yang mempengaruhi persepsi
interpersonal dapat dipastikan pada paktor personal yang secara langsung
mempengaruhi kecermatan persepsi. Bila ada ciri-ciri khusus penanggap yang cermat,
tentu kita akan tertarik untuk meningkatkan persepsi kita. Persepsi interpersonal ini
besar pengaruhnya, bukan saja pada komunikasi interpersonal, tetapi interpersonal
akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal.
- Pengalaman
Pengalaman ini suatu alat ukur untuk menguji kepekaan kita untuk
menafsirkan ungkapan wajah persona stimuli. Pengalaman tidak selalu lewat proses
belajar formal, pengalaman kita juga sering bertambah melalui rangkaian peristiwa
yang pernah kita alami
- Motivasi
- Keperibadian
Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai salah satu cara pertahanan ego.
Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar orang
melemparkan perasaan bersalahnya kepada orang lain. Maling teriak maling adalah
contoh tivikal dari proyeksi.
K. Pengaruh Konsep Diri Pada Komunikasi Interpersonal.

7
Konsep diri merupakan faktor yang sangat menentukan dalam komunikasi
interpersonal, karena setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan
konsep dirinya.
Bila seseorang menganggap dirinya sebgai orang yang rajin ia akan berusaha
setiap event-event secara tepat waktu. Jika seorang gadis merasa dirinya sebagai
wanita yang menarik, ia akan berusaha berpakaian serapi mungkin dan menggunakan
kosmetik yang tepat. Bila orang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan
untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada orang-orang yang dihormatinya, tak
mampu berbicara dihadapan umum atau ragu-ragu menuliskan pemikirannya dalam
media massa.
Kecenderungan untuk bertingkah laku sesuai dengan konsep diri disebut
sebagai nubuat yang dipenuhi sendiri. Bila kita berfikir kita orang bodoh, kita benar-
benar menjadi orang bodoh. Bila kita merasa memiliki kemampuan untuk mengatasi
persoalan, maka persoalan apapun yang kita hadapi pada akhirnya dapat kita atasi.
Jadi suksesnya komunikasi interpersonal banyak bergantung pada kualitas
konsep diri kita, baik positif ataupu negatif.
Menurut William D Brooks dan Phillip Emmert (1976) ada empat tanda orang
yang memiliki konsep diri negatif. Pertama, la peka terhadap kritik. Kedua, orang
yang memilki konsep diri, responsif sekali terhadap pujian, ia tidak dapat
menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima pujian. Ketiga, cenderung
merasa tidak disenangi orang lain, ia merasa tidak diperhatikan. Keempat, bersikap
pesimis terhadap kompetisi, menganggap tidak berdaya terhadap persaingan yang
merugikan dirinya.
Sebaliknya, orang yang memilki konsep diri positif ditandai dengan lima hal
yaitu, satu, ia yakin akan kemampuannya. Kedua, ia merasa setara dengan orang lain.
Ketiga, ia menerima pujian tanpa merasa malu. Keempat, ia menyadari bahwa setiap
orang lain mempunyai berbagai perasaan, keinginan dan perilaku yang tidak
seluruhnya disetujui masyarakat. Kelima, ia mampu memperbaiki dirinya karena ia
sanggup mengungkapkan aspek-aspek keperibadian yang tidak disenanginya dan
berusaha mengubahnya.

8
L. Model Komunikasi Interpersonal Menurut Perspektif Islam

Bidang Pengalaman

Efek
Pesan – Pesan Komunikasi
Komunikasi Islam Perilaku
Nilai – nilai Islam) (Muslim & Non Islam
Persesuai

Media
Telp
Hambatan
Internet
Surat

Feed Back

Keunggulan Komunikasi Interpersonal


- Dan berlangsung Diberbagai tempat dan waktu
- Isi pesan tidak dibatasi
- Dapat menumbuhkan keakrapan antara pemberi pesan dengan penerima
pesan
- Sifatnya situasional dan konsidental

9
- Masalah yang sifatnya rahasia dapat diungkapkan
- Tidak ada kekhususan / keahlian tertentu
- Keikhlasan menyampaikan pesan
M. Kelemahan Komunikasi Interpersonal
- Terbatasnya da'i yang komitmen untuk menyampaikan ajaran Islam.
- Tidak harus menunggu otoritas.
- Jangkauannya sempit.

Kwalifikasi Komunikator Yang Diperlukan DaIam Komunikasi Interpersonal


- Harus mengetahui psikologi pribadi.
- Harus mempunyai akhlakul karimah.
- Harus memiliki sifat amanah.
- Mempunyai keahlian dalam ilmu pendekatan.
- Harus mempunyai empati.

1
0
N. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, komunikasi interpersonal jelas tidak dapat dipisahkan
dengan kehidupan umat manusia, baik sebagai individu maupun sebagai anggota
masyarakat. Seseorang diperlukan untuk mengatur tata krama pergaulan antar
manusia, sebab berkomunikasi dengan baik akan memberikan pengaruh langsung
pada struktural keseimbangan seseorang dalam bermasyarakat, apakah ia seorang
Dokter, Dosen, Maneger, Pedagang dan Pemuka agama. Pendeknya, sekarang ini
keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang diinginkan,
banyak ditentukan oleh kemampuannya berkomunikasi.

P. Saran-Saran
1. Seseorang pembicara atau orator harus mempersiapkan materi yang akan
dibicarakan (catatan kecil) agar komunikasi baik satu arah maupun dua arah dapat
berkesinambungan.
2. Materi yang akan dibicarakan harus jelas, supaya tidak lari dari materi yang
dibicarakan.
3. Seseorang yang menyampaikan pesan harus bersikap sopan,, familiar, berpakaian
rapi, jangan terlalu banyak kata-kata humor.

11
Daftar Pustaka

Andrik Purwasito. Komunikasi Multi Kulturat. Muhammadiyah University Press.


Jakarta. 2003.
Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. 2002.
B. Aubbrey Tisher. Teori-Teori Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung. 1986.
Hafied Cangara. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Gravindo Persada. Jakarta.
2002.
H.A.W. Widjaja. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.Bumi Aksara. Jakarta.
2002
Jalaluddun Rahmad. Psikologi Komunikasi Edisi Kevisi. PT. Rosdakarya. Bandung.
1996
Leta Rafael Levis. Komunikasi Penyuluhan Pedesaan. PT. Cipta Aditia Bakti.
Bandung.1996
Muhammad Natsir. Fiqhud Da'wah. Yayasan Kapita Selekta. Jakarta. 1996.
Onong Uchayana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja
Risdakarya. Bandung.1997.
Kutipan dari penyampaian Mata kuliah Sistem Komunikasi Islam

1
2

You might also like