You are on page 1of 26

SISTEM SARAF

I.SISTEM SARAF Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Sistem saraf adalah sekumpulan sel khusus atau jaringan-jaringan saraf yang membentuk: A.Organisasi struktural system saraf 1. Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan medulla spinalis yang dilindungi tulang cranium dank anal vertebral. 2. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh.

Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke SSP. Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan kelenjar. Sistem eferen dari system saraf perifer memiliki dua subdivisi. 1. Divisi Somatik (volunteer) berkaitan dengan perubahan lingkungan eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot rangka. 2. Divisi otonom (Involunter) Mengendalikan seluruh respons invonlunter pada otot polos, otot jantung, dan kelenjar dengan cara mentransmisi impuls saraf melalui dua jalur.
a) Saraf Simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla

spinalis. b) Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla spinalis.
c) Sebagian besar organ internal dibawah kendali otonom memiliki

intervasi simpatis dan parasimpatis. Sel Saraf (neuron)


Page 1

Sistem Saraf dan Integumen

adalah sel khusus yang berfungsi menyampaikan rangsangan-rangsangan saraf (impuls ) diantara bagian-bagian dari sistem saraf. Sel saraf memiliki dua fungsi sifat yang utama.: 1. Sel saraf mudah dirangsang dan mampu merespons setiap stimulus. Stimulus atau rangsangan adalah perubahan-perubahan di lingkungan yang dapat ditemui oleh indra. 2. Sel saraf mampu menghantarkan sebuah pesan, yaitu berupa impuls-impuls saraf. Sel saraf juga berfungsi untuk mengingat , berfikir ,dan mengontrol semua aktivitas tubuh . Struktur Sel Saraf Badan Sel Bagian sel saraf berukuran besar yang berfungsi mengendalikan system metabolisme keseluruhan neuron. Tersusun atas komponen seperti: a. Satu nucleus tunggal, seperti badan Golgi, dan mitokondria, tetapi nucleus ini tidak punya sentriol dan tidak dapat bereplikasi.
b. Badan Nissl, tersusun dari reticulum endoplasma kasar dan ribosom-

ribosom bebas serta berperan dalam sintesis protein.


c. Neurofibril yaitu neurofilamen dan neurotubulus yang dapat dilihat

melalui mikroskop cahaya jika diberi pewarnaan dengan perak. Dendrit Merupakan penjuluran sitoplasma ke beberapa arah berupa serat pendek dan bercabang. Berfungsi untuk menerima impuls saraf dari reseptor sensori ke saraf sensori lainnya,kemudian menaghantarkannya kebadan sel.

Akson adalah suatu prosesus tunggal yang panjang dari dendrit dan lebih tipis .Bagian ini menghantar impuls menjauhi badan sel ke sel lain .

Sistem Saraf dan Integumen

Page 2

a. Origo Akson. Akson berasal dari badan sel pada hillock akson yaitu regia yang tidak mengandung badan Nissl.
b. Ukuran Akson . Kurang dari 1mm .dibagian ujungnya sebuah akson

memiliki cabang yang banyak: 1. Kenop sinaptik yaitu percabangan di akhir yang memiliki suatu

pembesaran. 2. Sisi Percabangan (kolateral)berujung pada akhir yang sama

dengan pembesaran , terjadi di sisi distal.

Berfungsi menghantarkan impuls saraf dari badan sel keluar.Pada umumnya setiap akson diselubungi oleh selubung myelin. Selubung myelin disusun oleh sel-sel khusus yang disebut sel Schwann disebut juga neurilima. Selubung myelin dapat memperbesar diameter sel saraf sehingga meningkatkan kecepatan impuls neurologis , yaitu sekitar 120meter per detik atau 20kali lebih cepat dibanding sel saraf yang tidak diselubungi myelin.Selubung myelin berfungsi mencegah kebocoran impuls sehingga hubungan pendek antar sel saraf yang berdekatan tidak terjadi .Pada saraf perifer sel-sel Schwann memieliniasai akson dengan cara melingkarinya dalam gulungan jelly.Mielin berfungsi sebagai insulator listrik dan mempercepat hantaran impuls saraf.
Sistem Saraf dan Integumen Page 3

Pada akson terdapat bagian tertentu yang tidak terbungkus oleh selubung myelin sehingga tampak seperti celah sempit yang melingkar yang disebut nodus ranvier. Nodus ranvier berfungsi membantu mempercepat impuls-impuls saraf. KLASIFIKASI NEURON Fungsi neuron berdasarkan arah transmisi impulsnya.
i.

Neuron sensorik (aferen) menghantarkan impuls listrik dari reseptor pada kulit , organ indera , atau suatu organ internal ke SSP

ii. iii.

Neuron motorik menyampaikan impuls dari SSP ke efektor. Interneuron (neuron yang berhubungan) menghubungkan neuron sensorik dan motorik atau menyampaikan informasi ke interneuron lain.

STRUKTUR NEURON Berdasarkan jumlah prosesusnya: a. Neuron multipolar memiliki satu akson dan dua dendrite atau lebih. b. Neuron bipolar memiliki satu akson dan satu dendrite . Neuron ini ditemukan pada system indra seperti mata, telinga dan hidung. c. Neuron unipolar memiliki sebuah prosesus tunggal , tetapi neuron ini sebenarnya bipolar. B. Sel Neuroglia (glia) Sel penunjang atau sel penyokong berfungsi sebagai jaringan ikat. Sel glia dapat menjalani mitosis selama rentang waktu kehidupannya dan bertanggung jawab atas terjadinya tumor system saraf. Jenis-jenis neuroglia(gambar.1) 1. Astrosit adalah sel yang berbentuk bintang yang memiliki cabang yang panjang.Melekat pada dinding kapilar darah melalui kaki vascular. Sel ini memberikan penopang structural dan mengatur transport materi diantara darah dan neuro.
Sistem Saraf dan Integumen Page 4

2. Oligodendroglia (oligodendrosit) menyerupai astrosit , badan selnya kecil dan jumlah cabangnya lebih pendek dan sedikit. Bagian ini membentuk lapisan myelin untuk melapisi akson ke SSP.
3. Mikroglia ditemukan dekat neuron dan pembuluh darah.Berukuran kecil dan cabang nya

lebih sedikit dibanding sel glia lain.


4. Sel Ependimal membentuk membrane epithelial yang melapisi rongga serebral (otak) dan

rongga medulla spinalis.

KELOMPOK NEURON
a. Nukleus adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak didalam SSP. b. Ganglion adalah kumpulan badan sel neuron yang terletak di luar SSP dalam saraf

perifer.
c. Saraf adalah kumpulan cabang sel saraf (serabut) terletak diluar SSP. Serabut ini

ditunjang oleh jaringan ikat, yang membawa pembuluh darah dan pembuluh limfatik.

Endoneurium melapisi serabut saraf individual. Perineurium melapisi sekelompok serabut yang menyatu. Epineurium melapisi beberapa kelompok fasikel yang membentuk saraf atau batang saraf.

d. Saraf Gabungan. Sebagian besar saraf perifer adalah saraf gabungan mengandung serabut aferen dan eferen. e. Traktus adalah kumpulan saraf dalam otak.
Sistem Saraf dan Integumen Page 5

f. Komisura adalah pita serabut yang menghubungkan sisi-sisi yang berlawanan pada otak. C. MEKANISME JALANNYA IMPULS SARAF 1. Potensi Istirahat Sel saraf yang beristirahat mempertahankan perbedaan potensial listrik (voltase) pada membrane sel diantara bagian dalam sel dan cairan ekstraselular disekeliling sel. 1. Membran sel dalam keadaan istirahat dianggap bermuatan listrik atau terpolarisasi. Ini dibuktikan dengan menempatkan elektorda menit didalam dan diluar mebran.
2. Polarisasi (potensial istirahat) Jumlah Na+ lebih banyak diluar akson

sedangkan K+ lebih banyak didalam akson sehingga menyebabkan didalam lebih negative dbanding diluar akson. Saat ion K+ bermuatan positif keluar dari sel.Ion tersebut meninggalkan molekul protein bermuatan negative yang terlalu besar untuk dapat berdifusi melalui membrane.Hal ini membuat bagian dalam sel mengalami elektronegativitas.

2. POTENSIAL AKSI Potensial aksi terdiri dari depolarisasi cepat . Depolarisasi terjadi ketika saluran Na+ terbuka dan Na+ bergerak kedalam akson ,Repolarisasi terjadi ketika saluran K+ terbuka dan K+ bergerak ke luar akson. repolarisasi (agak lebih lambat), kemudian hiperpolarisasi dan kembalinya membrane pada kondisi potensial istirahat. Fase positif singkat ini disebut overshoot. Tidak semua sel menunjukan hiper polarisasi setelah masa potensial. D. PENGHANTARAN IMPULS SARAF MELALUI SINAPSIS

Sistem Saraf dan Integumen

Page 6

Sinaps adalah sisi (penghubung junction) yang tidak berdekatan tempat berlangsungnya pemindahan impuls dari ujung akson suatu neuron ke neuron lain, atau otot ke kelenjar. Dalam system saraf , hubungan tersebut menjadi penting karena dapat mengendalikan komunikasi antar sel saraf. Sinapsis meneruskan impuls saraf dari satu sel saraf ke sel saraf lain dengan cara melepaskan suatu agen kimia yang disebut neurotransmitter. Salah satu molekul neurotransmitter yang paling dikenal adalah astilkolin (ACh). Dalambeberapa sinapsis , pada membrane pascasinapsis terdapat enzim khusus yang menjadikan neurotransmitter tidak aktif. Misalnya asetilkolinestrase (AChE), yaitu suatu enzim yang mampu menghidrolisis asetilkolin sehingga rangsangan tidak terjadi secara terus-menerus. Katekolamin meliputi norepinefrin (NE) , epinefrin (E) dan dopamine (DA). Katekolamin mengandung nucleus katekol dan merupakan derivate dari asam amino tirosin. Seratonin termasuk monoamina , tetapi tidak mengandung nucleus katekol . Seratonin merupakan derivate dari asam amino triptofan pada SSP dalam sel-sel tertentu pada darah dan system pencernaan. Beberapa asam amino seperti glisin, asam glutamate, asam aspartat, dan asam aminobutirat gamma berfungsi sebagai neurotransmitter. POOL NEURONAL DAN SIRKUIT
1. Sirkuit seri sederhana menstimulasi sebuah neuron postsinaptik tunggal dan

menstimulai neuron selanjutnya.


2. Sirkuit diverging percabangan neuron presinaptik tunggal ditransmisi kebanyak

neuron postsinaptik disepanjang saluran.


3. Sirkuit converging sebuah neuron postsinaptik tunggal menerima informasi dari

beberapa percabangan serabut sebuah neuron presinaptik.


4. Sirkuit reverbating neuron presinaptik distimulasi impuls ditransmisi di sepanjang

rangkaian neuron postsinaptik.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 7

5. Sirkuit paralel sebuah neuron presinaptik tunggal dapat menstimulasi sekelompok

neuron postsinaptik. E. REFLEKS Refleks adalah respon otomatis stimulus tertentu yang menjalar pada rute yang disebut lengkung refleks. Semua lengkung (jalur refleks ) terdiri dari komponen yang sama diantaranya:
1. Reseptor Ujung distal dendrite yang menerima stimulus 2. Jalur Aferen melintas disepanjang sebuah neuron sensorik sampai ke otak atau medulla

spinallis.
3. Bagian Pusat adalah sisi sinaps yang berlangsung dalam substansi abu-abu SSP .Impuls

saraf ditransmisi , diulang rutenya atau dihambat pada bagian ini.


4. Efektor berupa otot rangka , otot jantung atau otot polos.

Jalannya gerak refleks : Rangsang n.motorik Indra Eferen (otot) n.sensorik n.konektor (sumsum t.belakang)

Refleks yang paling simple adalah lengkung refleks ipsilateral monosinaptik atau dua neuron disebut refleks peregangan. Pada refleks yang lebih kompleks , sinyal sensorik yang diterima dari mata , telinga , kulit atau reseptor sensorik lainnya di interaksikan dengan unsure integrative dan unsure motorik lainnya.Refleks kompleks ini juga melibatnkan memori yang tersimpan pada pengalaman sebelumnya.

II. SISTEM SARAF PUSAT DAN SITEM SARAF PERIFER a. Sistem Saraf Pusat

Sistem Saraf dan Integumen

Page 8

Sistem saraf pusat (SSP) merupakan system saraf yang dibangun oleh dua organ utama yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh membrane tertentu yang disebut meninges. Meninges atau selaput saraf terdiri atas tiga lapisan yaitu: 1) Pia meter merupakan lapisan paling dalam yang berlangsung melapisi otak dan sumsum tulang belakang dan terdapat banyak pembuluh darah. 2) Arakhnoid merupakan lapisan tengah yang terletak diantara piameter dan durameter .diantara piameter dan arkhnoid terdapat ruang yang berisi cairan serebrospinal berfungsi sebagai bantalan yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari benturan. 3) Durameter , merupakan lapisan paling luar , tebal, dan kuat. Sistem Saraf Pusat (SSP) memiliki dua tipe jaringan saraf yaitu grey matter (substansi abu-abu) dan white matter (substansi putih). Dikatakan gray matter karena jaringan tersebut terdiri atas badan-badan sel saraf , berukuran pendek dan tidak mengandung myelin. Sebaliknya white matter dibentuk oleh jaringan akso berselubung myelin. Mielin merupakan suatu substansi berwarna putih. a) OTAK Otak merupakan pusat control system saraf. Otak dibangun oleh lebih dari 100miliar sel saraf. Setiap sel saraf dapat berkomunikasi dengan ribuan sel saraf lainnya untuk menghasilkan komunikasi yang kompleks dan pengontrol jaringan kerja. Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Otak Depan (prosensefalon) terdiri atas dua bagian: 1) Telensefalon merupakan bagian otak yang berkembang secara cepat , baik menurut ukuran maupun kompleksitasnya.Komponen utama telensefalon adalah serebrum dan bulbus olfaktori.
Sistem Saraf dan Integumen Page 9

2) Diensefalon terdapat didepan otank tengah. Mangandung beberapa komponen antara lain thalamus , hipotalamus , kelenjar pineal dan kelenjar pituari. Thalamus terdiri atas substansi kelabu yang dibangun oleh sejumlah badan sel, dendrite, dan akson yang tidak berselubung myelin.Banyak nucleus sensorik dan motorik penting yang terletak dalam thalamus seperti: nucleus genikulasi, nucleus ventral, nucleus ventrolateral. Hipothalamus berada dibawah thalamus berfungsi untuk mengatur berbagai proses. Misal mengatur temperature tubuh, dorongan seks, rasa lapar .Selain itu hypothalamus juga berfungsi mengontrol kelenjar pituitary. Dengan demikian terjalin hubungan kerja sama antara system saraf dan system hormone. Epithalamus membentuk langit-langit tipis ventrikel ketiga.berukuran kecil ,badan pineal, yang berfungsi sebagai endoktrin, menjulur dari ujung posterior epitalamus.

Otak tengah (mesensefalon) merupakan sebuah pusat koordinasi dari respons refleks untuk indra penglihatan. Bagian dasar dari otak tengah disebut optic tektum , yaitu suatu penebalan dari system kelabu yang menghubungkan sinyalsinyal penglihatan dan pendengaran. Otaktengah terdiri dari pendunkulus, dan corpora kuadrigemina adalah empat tonjolan bulat yang disebut kolikoli yang menyusun langit-langit otak tengah.

Otak belakang (rhombensefalon) merupakan bagian otak yang bersambungan dengan sumsum tulang belakang.Komponen utama:
a.

Metensefalon berubah menjadi batang otak (pons dan serebelum)

Pons (berarti jembatan). Menghubungkan medulla yang panjang dengan berbagai bagian otak melalui pendunkulus serebral.Berfungsi sebagai pusat respiratorik mengatur frekuensi dan kedalaman pernapasan dan sebagai menerima informasi dari saraf cranial VIII.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 10

b.

Miensefalon menjadi medulla oblongata

Medulla Oblongata panjang sekitar 2,5cm dan menjulur dari pons sampai medulla spinalis dan terus memanjang.Komponennya terdiri atas: a.Dekusasi pyramid tepat diarea superior medulla spinalis. b. Traktus Piramidal adalah jalur motorik utama dari serebrum ke medulla spinalis.

Rongga pada tabung saraf tidak berubah dan berkembang menjadi ventrikel otak dan kanal sentral medulla spinalis. Fungsi dari medulla spinalis : a. Mengendalikan berbagai aktivitas refleks dalam tubuh. b. Bagian ini mentransmisi impuls ked an dari otak melalui traktus asenden dan desenden.

Struktur Umum Medulla Spinalis: 1. Berbentuk silinder berongga dan agak pipih. 2. Tiga puluh satu pasang saraf spinal keluar dari area urutan korda melalui foramina intervertebal 3. Korda berakhir dibagian bawah vertebra lumbal pertama atau kedua Struktur Internal Medulla Spinalis: Terdiri dari sebuah inti substansi abu-abu yang diselubungi substansi putih. 1) Kanal Sentral berukuran kecil dikelilingi oleh substansi abu-abu berebentuk huruf H.
2) Batang atas dan bawah huruf H disebut tanduk. Diantaranya : tanduk abu-abu posterior

(dorsal)batang vertical atas substansi abu-abu, tanduk ventral (bantang vertical bawah), tanduk lateral (diantara tanduk posterior dan anterior) , komisura abu-abu (menghubungkan substansi abu-abu di sisi kiri dan kanan medulla spinalis.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 11

a. SISTEM SARAF PERIFER Merupakan system saraf yang berada di luar system saraf pusat dan teriri atas saraf dan ganglia (tunggal:ganglion). Pada system saraf perifer dikenal dua macam serat saraf , yaitu serat saraf sensori (saraf aferen) dan serat saraf motor (saraf eferen).Serat saraf sensori tersusun dari sel-sel saraf yang membawa informasi dari reseptor sensori ke system saraf pusat, sedangkan system saraf motor membawa perintah dari system saraf pusat ke efektor. Ganglion merupakan simpul-simpul saraf yang berasal dari berbagai bagian tubuh. Menurut tempat asalnya , semua saraf pada system saraf perifer dapat dibedakan atas saraf cranial dan saraf spinal. 1) Saraf Kranial Saraf Kranial merupakan saraf yang muncul pada permukaan dorsal otak. Saraf cranial berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke otak.Pada manusia, terdapat 12 pasang saraf cranial yang penomorannya dilakukan dengan menggunakan angka Romawi. Saraf cranial dapat berupa serat saraf sensori dan motor.Saraf cranial sebagian besar terkonsentrasi didaerah kepala leher dan wajah, kecuali saraf nomor X yang disebut saraf vagus. Selain terdapat dilaring dan faring , percabangan saraf vagus ini dapat mencapai organ dalam. Lihat (tabel. 1.2) (tabel 1.2)

Sistem Saraf dan Integumen

Page 12

2)

SARAF SPINAL

Saraf Spinal merupakan serat saraf yang melekat pada kedua sisi tulang belakang. Saraf spinal berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke sumsum tulang belakang .Pada manusia terdapat 31 pasang saraf spinal yang keluar dari akar dorsal dan akar ventral dikedua sisi tulang belakang. Akar dorsal (bagian belakang) terdiri atas serat saraf sensori yang menghantar impuls saraf dari reseptor sensori ke sumsum tulang belakang. Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf motor yang menghantar impuls saraf ke luar sumsum tulang belakang. Akar dorsal dan akar ventral bercabag pendek kemudian bergabung kembali dan keluar melayani bermacam baian tubuh. Jika sebuah saraf dihilangkan , maka sensasi dan pengontrolan motor yang dilayani saraf tersebut akan hilang.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 13

Pada umumnya , saraf kranial dan saraf spinal mengandung sel saraf sensori dan sel saraf motor. Akan tetapi , sebagian kecil dari saraf kranial ada yang hanya mengandung sel saaf motor. Misalnya , pada saraf olfaktori dan saraf optik. 1) Saraf spinal diberi nama dan angka sesuai dengan regia kolumna vertebra tempat munculnya saraf tersebut. a. Saraf serviks ; 8 pasang . C1 samapi C8 b. Saraf toraks ; 12 pasang , T1 sampai T12 c. Saraf lumbal ; 5 pasang , L1 sampai L5
d. Saraf sakral ; 5 pasang , S1 sampai S5

e. Saraf koksiks ; 1 pasang.


2) Divisi. Setelah saraf spinal meninggalkan korda melalui foramen intervertebral, saraf

kemudian bercabang menjadi empat divisi.


a. Cabang meningeal kecil masuk kembali ke medulla spinalis melalui foramen sama

yang digunakan saraf untuk keluar dan mempersarafi meninges, pembuluh darah medulla spinalis dan ligamen intvertebral.
b. Ramus Dorsal (posterior) terdiri dari serabut yang menyebar ke arah posterior untuk

mempersarafi otot dan kulit pada bagian belakang kepala, leher,dan pada trunkus di regia saraf kranial.
c. Cabang ventral (anterior) terdiri dari serabut yang mensuplai bagian anterior dan

lateral pada trunkus dan anggota gerak.


d. Cabang viseral adalah bagian dari SSO . Cabang ini memiliki ramus komunikans

putih dan ramus komunikans abu-abu yang membentuk medulla spinalis dan ganglia pada trunkus simpatis SSO. Lihat (gambar )

Sistem Saraf dan Integumen

Page 14

Sistem saraf somatik (saraf sadar) Merupakan sistem saraf yang melayani kulit , otot rangka, dan rangka. Saraf somatik meliputi saraf-saraf yang menerima dan menghantarkan informasi dari reseptor sensori (rangsangan eksternal) ke SSP ke otot rangka. Sistem saraf autonom (sistem saraf tak sadar) Merupakan bagian dari SST yang bekerja mengatur dan mengendalikan otot jantung, otot-otot polos, dan sejumlah kelenjar secara permanen. Artinya, sistem saraf tersebut bekerja melayani berbagai struktur dalam tubuh seperti jantung, paru-paru , saluran pencernaan ,pembuluh darah ,kandung urine,dan kelenjar keringat.
Sistem Saraf dan Integumen Page 15

Sistem saraf autonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan saraf parasimpatetik

a) Sistem Saraf Simpatik Meliputi saraf-saraf yang keluar pada vertebra toraks dan vertebra lumbar.Oleh karena itu ini juga disebut sistem saraf torakolumbar.Pada sistem saraf simpatik , serat-serat saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang tidak langsung menuju efektor melainkan terlebih dahulu membentuk sinapsisis didalam ganglion.Neotransmitter nya adalah norepinefrin.Sistem saraf ini memiliki serat praganglion yang lebih pendek dibandingkan serat saraf pascaganglion. b) Sistem Saraf Parasimpatetik Disebut juga sistem saraf kraniosakral. Pada sistem ini , saraf-saraf muncul dari daerah vertebra sakral (bagian bawah dari sumsum tulang belakang). Sistem saraf parasimpatetik bekerja pada organ (efektor ) yang sama. Akan tetapi , pengaruh yang ditimbulkannya bersifat berlawanan satu dengan lainnya.

REFERENSI :
Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC :Jakarta Pusat. Bagod Sudjadi dan Siti Laila. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Yudhistira: Jakarta Timur. Sistem Saraf dan Integumen Page 16

http://library.usu.ac.id/download/fk/06001194.pdf http://www.sith.itb.ac.id/profile/pakAR/Kuliah%206%20-%20sistem%20saraf.pdf

Integumen terdiri dari kulit dan beberapa derivative kulit terspesialisasi tertentu, antara lain rambut, kuku, dan beberapa jenis kelenjar. Komponen Integumen: 1. Kulit adalah organ terbesar tubuh Epidermis adalah lapisan teratas atau terluar yang tersusun dari jaringan epitel. Dermis adalah lapisan jaringan ikat bagian bawah . Lapisan ini mengikat epidermis dengan struktur yang ada dibawahnya. 2. Kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah salah sau bentk spesialisasi kulit yang hanya ditemukan pada manusia dan primate lainnya. 3. Rambut : spesialisasi kulit yang menjadi karakteristik pada mamalia saja. 4. Kelenjar kulit : meliputi , kelenjar sebasea, kelenjar keringat , dan kelenjar mammae yang merupakan bentuk modifikasi dar kelenjar keringat. B. Fungsi Integumen 1. Perlindungan 2. Pengatur suhu tubuh 3. Ekskresi 4. Metabolisme 5. Komunikasi II. Kulit Lapisan:
Page 17

Sistem Saraf dan Integumen

1) Epidermis adalah bagian terluar kulit . Tersusun atas jaringan epitel skuamosa

bertingkat yang mengalami keratinisasi: jaringan ini tidak mempunyai pembuluh darah dan sel-selnya sanga rapat.Bagian epidermis yang paling tebal terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki yang tersusun ata lapisan sebagai berikut:
a) Stratum basalis (germinativum) merupakan lapisan kulit yang selalu

tumbuh membentuk sel-sel yang baru. Pembelahan sel yang cepat berlangsung pada sel ini.
b) Stratum spinosum merupakan lapisan tanduk karena sel-sel tersebut

disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina . Spina adalah bagian penghubung intraselular yang disebut desmosom.
c) Stratum granulosum merupakan lapisan kulit yang mengandung pigmen.

Lapisan ini terdiri atas 2-4 sel yang tebalnya di atas stratum spinosum. Bentuk sel seperti belah ketupat yang memanjang sejajar permukaan. Sel yang terdalam berbentuk seperti sel pada strarum spinosum hanya didalamnya mengandung butir butir. Butir butir yang terdapat sitoplasma lebih terwarna dengan hematoxylin (butir butir keratohialin) yang dapat dikelirukan dengan pigmen. Adanya butir butir keratohyalin semula diduga berhubungan dengan proses keratinisasi, tetapi tidak selalu dijumpai dalam proses tersebut, misalnya pada kuku. Makin ke arah permukaan butir butir keratin makin bertambah disertai inti sel pecah atau larut sama sekali, sehingga sel sel pada stratum granulosum sudah dalam keadaan mati.
d) Stratum lusidum Tampak sebagai garis bergelombang yang jernih antara

stratum granulosum dan stratum corneum. Terdiri atas beberapa lapisan sel yang telah gepeng tersusun sangat padat. Bagian yang jernih ini mengandung zat eleidin yang diduga merupakan hasil dari keratohialin.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 18

e) Stratum korneum adalah lapisan epidermis teratas terdiri dari 25 sampai 30

lapisan sisik tidak hidup yang sangat terkeatinisai dan semakin gepeng saat dekat permukaan kulit. Lihat gambar (1.2)

keterangan: A = melanocyt B = Langerhans cell C = Merkels cell D = nervnda 1 = stratum corneum 2 = stratum granulosum 3 = stratum spinosum 4 = stratum basale 5 = basalmembran

Sistem Saraf dan Integumen

Page 19

2)

Dermis (lapisan dalam) dipisahkan dari lapisan epidermis dengan adanya membrane dasar atau lamina. Tersusun atas dua lapisan jaringan ikat:
1) Stratum papilare

Merupakan lapisan tipis jaringan pengikat di bawah epidermis yang membentuk papilla corii. Jaringan tersebut terdiri atas sel sel yang terdapat pada jaringan ikat areolar renggag dengan fibrolas, cel mast dan makrofag dengan serabut kolagen halus. 2. Stratum reticulare Lapisan ini terdiri atas jaringan pengikat yang mengandung serabut serabut kolagen kasar yang jalannya simpang siur tetapi selalu sejajar dengan permukaan. Di dalamnya selain terdapat sel sel jaringan pengikat terdapat pula sel khromatofor yang di dalamnya mangandung butir butir pigmen. Terletak lebih dalam dari lapisan papilar. Sejalan dengan penambahan usia , deteriorasi normal pada simpul kolagen yang berpengaruh pada pengeriputan kulit.
3)

Lapisan hypodermis atau subkutan (fasia superficial) Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak bergantung pada area tubuh dan nutrisi individu berisi banyak pembuluh darah dan ujung saraf.

Warna pada kulit terjadi karena :


a. Melanosit terletak pada stratum basalis yang mengandung pigme melanin yang

bertanggung jawab untuk untuk pewarnaan kulit dari coklat sampai hitam. Melanin melindung kulit dari sinar ultra violet matahari yang merusak. Peningkatan produksi melanin meningkat jika terkena sinar matahari langsung. Jumlah melanosit sekitar (1000/mm2 sampai 2000.mm2).
b. Darah dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis dapat terlihat dari

permukaan dan menghasilkan pewarnaan merah muda. Bisa terlihat jelas pada orang berkulit putih.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 20

c. Keberadaan dan jumlah pigmen kuning karotin ditemukan hanya pada stratum

korneum, dan dalam sel lemak dermis dan hypodermis yang menyebabkan beberapa perbedaan warna kulit.

III.

Derivatif Kulit. (Kuku, rambut , kelenjar keringat serta kelenjar sebasea ) adalah derivative epidermis.
A. Kuku kuku jari tangan dan kuku jari kaki adalah lempeng pelindung yang berasal

dari perpanjangan epidermis kedalam dermis. Kuku adalah lempeng berkeratin yg tumbuh dijari tangan dan kaki yang berfungsi untuk melindungi bagian ujung jari. Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam dikulit. Pertumbuhan kuku kirakira 0,5mm /minggu .Kutikel (eponikium) adalah lipatan epidermis yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah stratum korneum tebal dibawah ujung lepas kuku. Lunula (bulan sabit) adalah area keputihan berbentuk melengkung dekat kutikel. Lihat (gambar 1.4)

Rambut Terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir. Terdapat 2 jenis rambut :
Sistem Saraf dan Integumen Page 21

a. Rambut terminal (dapat panjang dan pendek.) b. Rambut velus (pendek, halus dan lembut). Penampang rambut terdiri atas: 1. Kutikula: terdiri atas lapisan keratin 2. Korteks: terdiri atas serabut polipeptida yang memanjang dan saling berdekatan. lapisan ini mengandung pigmen 3. Medula: terdiri atas 3-4 lapis sel kubus yang berisi keratohialin, badan lemak, dan rongga udara. rambut velus tidak mempunyai medula Fungsi rambut 1. melindungi kulit dari pengaruh buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) 2. menyarig udara. 3. serta berfungsi sebagai pengatur suhu, 4. pendorong penguapan kerngat dan 5. indera peraba yang sensitive. Rambut terdiri dari akar ( sel tanpa keratin) dan batang ( terdiri sel keratin ) Bagian dermis yang masuk dalam kandung rambut disebut papil. Terdapat 3 fase :

Sistem Saraf dan Integumen

Page 22

1. fase pertumbuhan (Anagen) sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat. 2. Fase Peralihan (Katagen) Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club). berlangsung 2-3 minggu 3. Fase Istirahat(Telogen) Berlangsung + 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi trauma , stress, dsbt Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hgormon seks( rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 23

Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin. Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita). IV. Kelenjar pada kulit
1. Kelenjar keringat ekrin adalah kelenjar tubular simple dan berpilin serta tidak

berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi dari kelenjar keringat mengandung air dan membantu pendinginan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh.
2. Kelenjar keringat apokrin adalah kelenjar keringat yang terspesialisasi yang

besar dan bercabang dengan penyebaran yang terbatas. Kelenjar ini ditemukan pada aksila , areola payudara, dan regia anogenital. a. Kelenjar apokrin ditemukan dilipatan ketiak .Mulai berfungsi pada masa pubertas untuk merespons stress atau kegembiraan dan mengeluarkan sekresi yang tidak berbau yang kemudian akan berbau jika bereaksi dengan bakteri. b. Kelenjar seruminosa pada saluran telinga menghasilkan serumen atau getah telinga dan kelenjar siliaris Moll pada kelopak mata juga termasuk kelenjar apokrin. c. Kelenjar mammae adalah kelenjar apokrin termodifikasi yang mengalami spesialisai untuk memproduksi susu.
3. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin (sel-sel sekretori menghilang selama

sekresi sebum). Sebum adalah campura lemak , zat lilin , minyak dan pecahanpecahan sel . Zat ini berfungsi untuk pelembut kulit(empolens) .Zat ini juga memiliki aktivitas bakterisida. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea di wajah , leher ,punggung yang terjadi terutama pada decade kedua masa kehidupan.Kelenjar sebasea yang terinfeksi bisa menyebabkan (furunkel) bisul.

Sistem Saraf dan Integumen

Page 24

V.

FUNGSI KULIT SECARA UMUM. 1. SEBAGAI PROTEKSI. * Melindungi dari trauma yang terus menerus. * Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh. * Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak. * Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV. 2. PENGONTROL/PENGATUR SUHU. * Vasokonstriksi pada suhu dingn dan dilatasi pada kondisi panas peredaran darah meningkat terjadi penguapan keringat. 3 proses hilangnya panas dari tubuh: * Radiasi: pemindahan panas ke benda lain yang suhunya lebih rendah. * Konduksi : pemindahan panas dari ubuh ke benda lain yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh. * Evaporasi : membentuk hilangnya panas lewat konduksi * Kecepatan hilangnya panas dipengaruhi oleh suhu permukaan kulit yang ditentukan oleh peredaran darah kekulit.(total aliran darah N: 450 ml / menit.)

3. SENSIBILITAS * mengindera suhu, rasa nyeri, sentuhan dan rabaaan.

4. KESEIMBANGAN AIR *Stratum korneum dapat menyerap air sehingga mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan mempertahankan kelembaban dalam jaringan. REFERENSI :
Sloane, Ethel 2004 Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula penerbit buku kedokteran EGC :Jakarta Pusat. http://www.nursing.web.id/2010/10/anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen.html

buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI


Sistem Saraf dan Integumen Page 25

Sistem Saraf dan Integumen

Page 26

You might also like