Professional Documents
Culture Documents
RALAT
o Pada halaman 13,33, dan 34 terdapat tulisan: httpl//www.inapat-safety.or. i d Seharusnya yang benar adalah: http//www.inap atsaf etv-persi.or. id o Pada halaman 23, baris keempat dari atas terdapat tulisan: Subtipe insiden : Tipe jahrh : slip / terpeleset, Keterlibatan saatjatuh : toilet Seharusnya yang benar adalah: Subtipe insiden : Tipe jatuh : slip / terpeleset, Keterlibatan saatjatuh : tempat tidur
il
ill
Dr.Adib KetuaUmum
iv
DAFTARISI
Halam an Kata Pengantar Penyusun Kata Sambutan Ketua PERSI ut
2 2 5
t)
BAB II
13
IJ 11 la 14
77
23
BAB V
Lampi ran: 1. Tim Penyusun Edisi 2008 ........... 2. Formulir Laporan Insiden ke Tim KP cti RS 3. Formulir Data RS dan Formulir Laporan IKP (Eksternal) 4. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien 5. Pengurus KKP-RS
29 30
JJ
39 ,10
vl
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak perlu diragukan lagi pemyataan Sir Liam Donalclson, Clnirman7NHOWorlrt Alliance for Patient Safety pada tgl 2 Mei 2007 ketika meresmikan "Nine L,tfe-Saaing Pntient SafetySolutiotts" di WHO Collaborating Centre for Patient Safety ': "patietlt safetyis trcw recogttized as a prioity by lrcnlth systenrs nrounti tlrc iuorld." Keselamatan Pasien sudah diakui sebagai suafu prioritas dalam pelayanan kesehatan. Di Indonesia, setelah patla bulanJuni s/d Agustus 2006 PERSI,KKpRs, KARS dan Departemen Kesehatan,bekerjasama dengan Becton Dickinson, melakukan "RoadS1cru" sosialisasi program Keselamatan Pasien di 12 kota dihaclapan total 461 rumah sakit, terlihatbahwa KeselamatanPasienmulai menjacliprioritas di berbagairumah sakit. Runrah sakit dapat memilih berbagai program KeselamatanPasien : mulai clari upaya klasik KeselamatanPasienseperti meningkatkan program pengendalian infeksi cii runral'r sakit dengan program "lumtl lrygierur",program-rc Rb (versi KARS yaitu Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaar Bencana),Ittfonuctl Conscnt, Safe BIooLl Trarrcfusiotr dsb. Namun sebaiknyarun'rahsakit menerapkan KeselamatanPasiendalanr tingkup Kerangka Kerja Komprehensif (KKpRS) yaitu selain upaya klasik, juga upaya baru seperti penerapan 7 Langkah Keselamatan Pasien,Stanciarkeselamatan pailen. Disanrping itu juga upaya diagnostik terhadap laporan Insiden Keselamatan pasiep (IKP) cian yang terakhir pemahaman taksonomi klasifikasi Keselamatanpasien. / Salah safu Program yang menjadi dasar Keselamaian Pasic-pac-lalah menekan / menumnkan insiden KeselamatanPasienbesertaKID KNC. Buku Pedoman pelaporair / IKP ini dengan tujuan umum : Menurunnya Insiclen Keselamatan Pasien (KTD c{an KNC) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, akan mepuntun rumah sakitdalamupaya menlrusun Sistem Pelaporan IIG, clenganelemen-elemenAIur Pelaporan (BabII), Analisi5 Matrix Grading Risiko (Bab III) petunjuk pengisian Laporan IKP(Bab iV), sertafomratFormuiir laporanIKP baik lrrternalmaupun Extemal ke rcCnS. De.gan penerapan sistem pelaporan IKp maka rumah sakit dapat menjawab secara mantap pertanyaan sebagai berikut : Apakah rumah sakit anda dapat mendemonstrasikan bahwa pelayanan rumah sakit anda lebih "safe,, / aman dibandingkan tahun yang lalu ?
2)
2. DEFINISI
L. 2. Keselamatan/Safety Bebas dari bahaya atau risiko (hazard) Hazardlbahaya A dal ah suat u " Keadaan, Per ubahan at au Tindakan, , meningkatkan risiko pada pasien. a. Keadaan Adalah setiap faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu "Peristiwa Keselamatan Pasiery'Patient safety eaent , Agent atau personal" b. 3. Agent Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan Keselamatan Pasien / Patient Safety Pasien bebas dari hann fcedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial / psikologis, cacad, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
Komite Keselamatan PasienRumah Saltt (KKP-RS)
yung dapat
4.
Keselamatan Pasien RS / Hospital Patient Safety Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal i ni termasuk: asesm en r isiko; ident if ikasi dan pengelolaan hal yang berhubun gan dengan r isiko pasien; pelapor an dan analisis insiden; kemampuan belajar dari insiden dan tir"rdaklanjutnya serta implenrentasi solusi untuk meminin-ralkantirnbulnya risiko. Sistem ini mencegahterjarlinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibatmelaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Harm/cedera Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh dapat berupa fisik, sosial dan psikologis.Yang termasuk Harm adalah : "Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacad, dan Kematian". a. b. c. Penyakit/ Disease Disfungsi fisik atau psikis Cedera / Injury Kerusakanjaringan yang diakibatkan agent / keadaan Penderitaan / Suffering Pengalaman / gejala yang ticiak menyenangkan termasuk nyeri, malaise,mual, muntah, depresi, agitasi,danketakutan Cacad / Disability Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasanaktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan hann yang terjadi sebelumnya atau saat ini. Insiden Keselamatan Pasien (lKPl / Patient safety irtcident Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan I nrm / cedera yang tidak seharusnya terjadi. Kejadian tidak diharapkan (KTD) / Adaerse eaent Suatu Insiden yang nengakibatkan hnrm f cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, clan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis yang tidak dapat dicegah. Kejadian Nyaris cedera (KNC)/Nearniss Suatu Insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan (comntission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambll (onission), dapat terjadi karena "keberuntungan" (mis., pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi
J.
d.
6.
7.
8.
ticlak timbul reaksi obat), karena "pencegahan" (suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan membatalkannya sebelum obat diberikan), atau "peringanan/' (suatu obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotumnya. 9. Laporan insiden RS (Internal) Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD) yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah sakit. Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kejadian tidak diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC) yang terjadi pada PASIEN, telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya.
BABII
Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, qqlah satu caranya adalah dengan mengembangkan sistem p"Lpo.un dan sistenl analisis. Dapat dipastika'bahwa sistem pelaporan akan mengalak semua orang-daram organisasi untuk peduli akan bahaya / potensi bahaya-yang dapat terjadt kepada pasien. Pelaporan juga penting digunakan untuk melolitor ,rpuyu p".."guhu. terjadinya enor sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya inves tfiasi,"h;r" ;;". Mengapa pelaporan insiden penting? r Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran Unfuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. Bagaimana memulainya ? r Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah.sakit meliptrti kebijakan, alur pel aporan, for m ulir pelapor an dan pr osedu, pelupo. an yang har us disosialisasikanpada seluruh karyawan. Apa yang harus dilaporkan ? r Insiden yang diraporkan adalah kejadian yang sudah terjacli, potensiarterjadi ataupun yang nyaris terjadi.
- 'i i as ai ar r
,,
o_
r , L,
. , . . r r_ d i . . , , . ). i , . :
r-. r
I
r
I
i ,l
.:'.rlahkan.
i ri r, t . tltittfe
I i a g r i : ; : . i : r : i ; r ; r m t ml - u ;f r
i a p o r a n i n si d e n
KarVarr'an tl jl.rcrikan pt,iatihan mengc.nai sistenr pelir;,i-r1;111 ittsiclen mulai dari n r a k s u d , t u j u a n tl a n n r a n fi r a t l .r p o r a n , a i u r p e ,l a p o r a r r .'i ,a g a i r yta n a ca r a m e n g i si
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan pasien (IKp) | (pntient Snltty Incirltnt Rtport) 5
formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan. Apa sebenarnya hubungan Akreditasi dengan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien? r Standar Keselamatan Pasien harus diterapkan rumah sakit, yaitu dengan panduan dari 9 parameter yang terdapat clalam Instrumen Akreditasi Adminishasi dan Manajemen (S2P4,S5P4,S5P5,S6P2,S7V3,S7P4)serta Pelayanan Medis (S3p4, S3P5, SZP4). Dalam kerangka tsb, maka Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, baik internal maupun eksternal (ke KKPRS) wajib dilakukan rumah sakitsesuai ketentuan dalam instrumen akreditasi rumah sakit tsb diatas.
2.
3-
*.
5.
KetuaK.SMF). Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading isiko terhadapinsiden yang dilaporkan.
Hasil grading akan menentukan bentuk inveshgasi dan analisa yang akan dilakukan sebagai berikut : (pembahasan lebih lanjut lihat BAB nI) Grade biru Gradehijau Grade kuning Grade merah : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal 1 minggu. : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu maksimal2minggu : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA oleh Tim KP di RS, waktu maksimal45 hari : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA oleh Tim KP di RS, waktu maksimal45 hari.
6-
7.
dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS Tin KP cli RS akan menganalisa kcmbali irasil TrrvqrS6gasi clan Laporan i nsi den unf uk m enenhr kan anakah pcr lu Jr i"i't r x"6 invqst igasi lanjut an i' Ig. (RCA) clengan melakukan ii!'r',| .r.1 U rrtukgradeKunlr g/ M t 'r . 'l: jr r r i hl'. : r lll' , ; i , . , : lakt lkar r Analisisakar masalah / RootCause Anal',is:.s litCAi S etel ah melakukan RCA, I r m K|'r ', ! i15 ; it r nt t r r '( r hlbur itlapor an dan Rekomendasi unfuk perbaikan serta ' i'eurU.*..r;ata' b.'ttiPa : Petunjuk / "Snfetyalert" untuk mencegah kejadtan vanq sanra terufarlg kembali.
9.
10. Hasil RCA, rekomendasi dan rr'. : " . 77. Itekomendasi untuk "Perbaika r,
kepada unit kerja terkait.
n kepadaDireksi iibertkanumpanbalik
dr satuan kerjanya masing72. Unit Kerja membuat analisa dan trenti ke.;atirart masing Moni tori n g dan EvaluasiPer baikanoleh Tim KP di RS. (Alur : Lihat Lampiran 4)
;NITE i v.:,iernall
I(ESELAMATAN
Laproranha-.,i rnvestrgasisederhana / analisis akar rtr.rsalah/ RCA yang terjadi pada PASIEN dilaporkan oleh Tim KP di RS (intemill) / Pimpinan RS ke KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien. Laporandikir m keKKP- RS lewat PO Sat auKURI Rkeal4pal;
2.
I
I l
,ading ... r' r\-7 A iro.28, Kelapa Gadrng-jakar,. )ra14240. Telp (021) 15845303/304.
Pedoman Pelaporan lnsiden Keselamatan Pasien (lKP)l (Patient Safety lncident Report)
Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya. a. Dampak (Consequuces) Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibdt yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1). b. Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapaseringnva insiden tersebutteriadi (tabel2). Tabel 1 Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Scaeity Tingkat Risiko
Deskripsi
Dampak
;tffi ffi
J
Fri*,*&
Moderat
r r
Cederasedangmis. Luka robek Berkurangnyafungsi motorik/sensorik/ psikologis atau intelektual (reversibel), tidak berhubungandengan penyakit. Setiap kasus yang memperpanjang perawatan Cedera luas /'berat mis. Caca4 lumpuh
d{
4 ',' :
i:' -j
',.!;;
*f"t'."{i
,:="':
;:.,.
it
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (lK.P)l (Patient Safety Incideil ReVort)
Setelahnilai Dampak dan Probabilitasdiketahui, dimasukkan dalam Tabel Matriks Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands rislko. a. SKOR RISIKO SKOR RISIKO = Dampak x Probability Carir menghitung skor risiko : Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks g'zrclingrisiko (tabel 3) : 1. Tetapkanirekuensi pada kolom kiri 2. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan, berdasark;rnpertemuarr antara frekuensi dan dampak. 3. Tetapkan wuna bandsnqa, b. BANDS RISIKO Bandsrisiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bttrtds" akan menentukan Investigasi yang akan dilakukan : (tabel 3) . Bands BIRU dan HIIAU : Investigasi sederhana . BandsKUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA
WARNA BANDS : }IASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI DAMPAK YANG DruRUTKEBAWAH DAN NILAI PROBABILITASYANG DIURUT KE SAMPING KANAN
Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di RS X te4adi pada? tahun yang lalu Nilai dampak : 5 (katastropik ) karena pasien meninggal Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pemah terjadi 2 thn lalu
10
Tdk Signifikan I
Mi nor
Moderat
J
May or 45
K atas tropi k
II E EI I I W re I I W w ru I @ @ E I
ffi ffi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
11
BABIV
PETUNJUK PENGISIANLAPOR^AN
Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam : a. Formulir Laporan Insiden (Internal ) Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke Tim Kp di RS dalam waktu maksimal 2x24 jam/ akhir jam ke4a / shrft.Laporan berisi: data pasien, rincian kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden, pelapor dan penilaian grading. (Formulir : Lampiran 2) b. Formulir Laporan insiden Keselamatan Pasien (Eksternal) Aclalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKP-RS setelahclilakukananalisis dan investigasi.(Formulir: Lampiran 3).
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan pasien (l Kp) (pa t i en t Salt l y t n cilc n t Rqo r t) |
13
Umum atau Khusus, Bila Khususpilih lagi : mis. RSIA, RSkhususTHT,RS khusus Ortopedi.
3.
Kelas RS Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst. Kapasitas tempat tidur Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi Propinsi (lokasi RS) Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada. Tanggal Laporan dikirim ke KKP-RS Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos / kurir / e-report ke KKP-RS
4. 5. 6.
IL DATA PASIEN
Data Pasien : Nama, No MR dan No Ruangan, hanya diisi di Form Laporan Internal : Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : Tn AR, atau NY SY) NoMR : (ielas) Ruangan : diisi nama nrangan clannomor kamar mis. Ruangan Melati kamar 301 Data Pasien : Umur, Jenis Kelamin Penanggung biaya, Tgl masuk RS dan jam diisi di Form Laporan internal dan Eksternal (lihat Lampiran Form Laporan IKP)
insidenharus dilaporkan paling lambat2 x24jamatau pada akhir jam kerja / shift.
Insiden Pasien jatuh , salah identifikasi pasien , salah pemberian obat, salah dosis obat, salah bagian yang dioperasl dll.
3.
Kronologis insiden
PasienRumah Sakit (KKP-RS) Komite Keselamatan
14
insiden. asumsipelapor. Jenisinsiden Pasien(IKP) : KTD / KNC Pilih salahsatu InsidenKeselamatan Orang pertamayang melaporkan Insiden insiden Mis : petugas/ keluargapasiendll Kejadian terjadi pada:
5.
dilaporkan internal keTim K3 RS. Insiden menyangkut pasien : Pilih salahsatu : Pasienray,'atnap / Pasienrawat ialan / PasienUGD 8.
9.
Tempat/Lokasi Insiden sesuaikasuspenyakit/ spesialisasi '/ Iebih dari satu,pilih salahsatu yang Bila kasus penyakit / spesialisasi menyebabkaninsiden. Mis. PasienGastritis kronis dirawat oleh lnternist, dikonsul ke Bedah terjadiinsiden, Appendicitis.Saatappendectomi dengansuspect jawab kasusadalah: Beclah. tertinggalkasa,maka Penanggung
10. Unit/ Departemenyang menyebabkan insiden Misalnya: ternyata hasilnyasalah a. Pasien DHF ke UGD, diperiksalaboratorium, interpretasi. Insiden : salahhasil lab pada pasienDHF jenis Insiden : KNC (tidak terjadicedera) Tempat/Lokasi : UGD Spesialisasi : KasusPenyakitDalam Unit penyebab : Laboratorium b. Pasienanak berobat ke poliklinik, diberikan resep, ternyata terjadi kesalahanpemberianobat oleh petugasfarmasi.Hal ini diketahui
1F
setelahpasien pulang. Ibu pasien datang kembali ke Farmasi untuk menanlrakan obat tersebut. Insiden : Salah pernberianobat untuk pasien anak : KNC (tidak terjadi cedera) fenis Insiden Tempat/ Lokasi : Farn-rasi : Kasus Anak Spesialisasi Unit penyebab : Farmasi c. Pasien THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang dioperasi telinga kanan. Hal ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan ulang bagian yang akan dioperasi oleh petugas kamar operasi Insiden : Salah bagian yang dioper asi : t elinga kir i, seharusnya kanan Insiden KTD (terjadicedera) : Jenis Tempat/Lokasi : kamar operasi Spesialisasi : Kasus THT Unitpenyebab : Instalasi Bedah 11. Akibatinsiden o Kematian : jelas o Cedera irreversibel / cedera berat: kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis secarapermanen mis. Iumpuh, cacad. o Cedera reversibel / cedera sedang: kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis tidak permanen mis. Iuka robek o Cedera ringan : cedera / lukayang dapatdiatasi dengan pertolongan Dertama tanpa harus di rawat mis. iuka lecet. o Tidak ada cedera. tidak ada luka. 12. Tindakan yang dilakukan segera setelah Insiderr yang sama tidak terulang lagi. 13. Tindakan dilakukan oleh o Bila dilakukan Tim : sebutkan tirnnya terdiri dari siapa saja mis. Dokter, perawat. o Bila dilakukan petugas lain : sebutkan mis' Analis, asisten apoteker, radiografer, Bidan.
16
14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain? o Waktu kejadian : isi dalam bulan / tahun. o Tindakan yang telah dilakukan pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama. Ielaskan. tV.TIPE INSIDEN Untuk mengisi Tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebih dahulu. Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat clilihat pada tabel dibawah ini : (Tabel5)
TIPE INSIDEN
Administrasi Klinik a. Proses
SUBTIPE INSIDEN
i. Serah terima ii. Perjaniian iii. Daftar tunggu / Antrian iv. Ruiukan / Konsultasi v. Admisi v i . K ek ar/P ul ang dari R anap/R S vii. Pindah Perawatan (Trnnsfer of cnrc) viii. Identifikasi Pasien ix. Consent x. Pembagian Lrgas xi. Respons tarhadap kegawatdaruratan Tidak performance ketika dibutuhkan/ indikasi ii. Tidak lengkap / Inadekuat iii. Tidak tersedia iv. Salah pasien v. Salah proses / pel;yanan i.
b.
Mas al ah
2.
a. Proses
Skrming / Pcnccgahan/ Medical check up Diagnosis / Assessment Prosedur / Pengobatan / Intervensi care General / Mnrngunanl Test / Inveshgasi Spesimen/ Hasil Belum dipulangkan (Deteution/ [lestraint)
b. Masalah
Tidak performance ketika dibutuhkan/ indikasi ii. Tidak lengkap / Inadekuat iii. Tidak tersedia iv. Salah pasien v. Salah proses / pengobatan / prosedur vi. Salah bagran tubuh / sisi/
17
N o.
J.
SUBTIPE INSIDEN
Order / Permir-rtaan Chart / Rekam medik / Assessmen / K ons ul tas i i-ii. Check Iist iv. Form / sertifikat v. Instruksi / Inforrnasi / Kebijakan / SOP/ Guideline vi. Label / Stiker / Identifikasi Bands / K artu vii. Surat / E+nail / Rekaman Komunikasi viii.Laporan / Hasil / Images i. Dokumen hllang / tidak iersedia il. Terlambat mengakses dokumen iii. Salah dokumen / Salah orang iv. Tidak jelas / Membingungkan / Illeg;ble/ Informasi dalam dokumen tidak lengkap i. Bekteri ii. Virus ri i . J arnur i v . P aras i t v . P rotoz oa vi. Ricketisia vii. Prion (Partikel protein yg infeksius) viii.Organisme tidak teridentifikasi i . B l oods tream ii. Bagian yang dioperasr iii. Abses iv. Pneumonia v. Kanul IV vi. Protesis infeksi vii. Drain/ tube urin viii.Jaringan lunak i. ii.
b.
Iv l as al ah
4,
a. Tipe organisme
i. Daftar Medikasi ii. Daftar Cairan infus i. Peresepan ii. Persiapan/ Dispensing iii. Pemaketan iv. Pengantaran v. Pemberian vi. Suply / pesan vii. Penyimpanan viii.Monitoring
t.
c.
Mas al ah
Salah pasien
u. Salah obat
18
Komite Keselamatm
N o-
TIP E IN S IDE N
SUBTIPEINSIDEN
iii. Salal dosis / kekuatan / frekuensi iv. Salah fonnulasi / presentasi v. Salah rute pemberialt vi. Saiah lumiah / kuantitas vii. Salah Dispensing Label-/ Instruksi viii. Kontraindikasi ix. Salah penyimpanan x. Onrnited rnedicineor dose x i . Obat k adal uars a x:-j. Aduerse dntg reaction (reaksi efck samping obat)
6.
a. Trarufusi clarah / i. t+odukdarah terkait ii. iii. iv. b. ProsesTransfusi i. darah ,/ Produk ii. darah terkait iii.
Test pre transfusi Peresepan Persiapan / Dispensing i v . P engani aran v. Pemberian vi. Penyimpanan vii. Monitoring viii.Prescntasi / Pemaketan ix. Supiy / Pesan
c. Masalah
i. Salah pasien ii. Saiah Darah / Produk darah Llr. Salai dosis / Frekuensi
irr erlrh i"-lrh
v. Salah label dispensing / Instruksi vi. Kontraindikasi vri. Salah penyimpanarr viii.Obat atau Dosis yang diabaikan ix. Darah kadaluarsa x. Efek samping (Aduerse effect)
7.
Nutrisi
a.
D i et umunl D i et k l rus us Peresepan / Permintaan Pesiapan / Manufactur / Proses memas ak Suply f order Presentation Dispensing / Alokasi Pengantaran Pemberian Penyimpanan
b. Proses nutrisi
Pasien (lKP)l
19
N o.
TIP E IN S ID EN c. Mas al ah
SUBTIPEINSIDEN
i. ii. iii. iv. v. vi. Salah Salah Salah Salah Salah Salah pasien diet iumlah Frekuensi konsistensi penyimpanan
8.
Oksigen / Gas
Daftar oksigen /gas terkait kode / Index pin Label Cilinder / waurna Peresepan Pemberian Pengantaran Suply / order Penyimpanan
i. Salah pasien ii. Salah gas iii. Satah rate / flow / konsentrasi iv. Salah mode peng;:ntaran v. Kontraindikasi vi. Salah penyimpanan vii. Gagal pemberian viii. Kontaminasi Daftar Alat medis / Equiprnent property i. iiiii. iv. v. vi. vij. Alat kesehatan 7'
9.
a.
b.
Prexntntior ./ Pemaketan tidak baik Ketidaktersediaan lnapropiate for task Tidak bersih / Tidak steril K egagal an / Mal fungs i Dislodgement / Miskoneksi / Removal User error
10.
a. Perilaku pasien
Tidak kooperatif Tidak pantas/ Sikap bermusuhan/ Kasar Berrisiko/ Sembrono/ Berbahaya Masalah dengan Penggunaan substansi / Abuse v. Menggangu (Harrassment) vi. Diskriminasitif / Berprasangka vii. Berkeliaran, Melarikan diri. viii.sengaja mencederai diri, Bunuh diri. i. Agresi verbal ii. Kekerasan fisik iii. Kekerasan seksual
b. Aggression ,/ Assault
20
N o.
TIP I] IN S ID E N
SUBTIPEINSIDEN
i v . K ek eras an terhadap may at v. Ancaman nyawa
11
j atul r
a.
Ti pe J atuh
l.
Tersandung
Hilang keseimbangan
b. Keterlibatan s aat j atuh
i. Velbed ii. Tempat tidur iii. Kursi iv. Strecher v. Toilet vi. Peralatan terapi vii. Tangga viii.Dibawa/dibantu oleh orans lain
i. ii. iii. iv. i. ii. iii. iv. i. ii. Kontak dengan benda/binatang Kontak dengan orang Hancut remuk Gesekan kasar Cakaran,Sayatan Tusukan Gigitan, sengatan Serangan tajam lainnya Benturan akibat ledakan bom Kontak dengan mesin
72.
Kecelakaan
a. Benturan tumpul
b.
c. d. e.
Kejadian mekanil lain Peristiwa mekanik lain Mekanisme P anas Ancaman pada pernafasan
t.
i. Ancaman mekanik pernafasan ii. Tenggelam atau hampir tenggelan iii. Pembatasan oksigen - kekurangan tempat iv. Confinement to Oxygen-Deficient Place
l.
g.
Paparan listtik/radiasr Paparan suara/ getaran Paparan tekanan udara Paparan karena gravitasi rendah
Pedomn
21
N o.
SUBTIPE INSIDEN
K eterl i batan S truk tur/ bangunan i. ii. D aftar s truk tur Daftar Bangunan
13
b . Mas al ah
14.
a.
Beban kerja
manajemen berlebihan yang
b.
c. d. e. f.
Sumber Daya Manusia Ketersediaan,/ k eadek uatan s tal Organisasi/ Protocols/ Kebijakan/ Guideline SOP Tim
1 5 . Laboratorium Patoiogi
a. Pengambilan/ Pick up b. Transport c. Sorting d. Data entry e. Prosesing f. Verihkasi / Validasi g. Hasil
Salah pemberian obat (IM menjadi IV) Medikasi Proses pemberian medikasi: salah pemberian Masalah : Salah rute pemberian
22
Insiden : Pasienjatuh dari tempattidur Tipe Insiden : Iatuh Subtipe insiden : Tipejatuh:sbp/ terpeleset, Keterlibatan saat jatuh : toilet Insiden : Tertukar hasil pemeriksaan labora torium Tipe Insiden : Laboratorium Subtipe insiden : Hasil
V. ANALISA
baik investigasi sederhana (simple inaestigation) maupun investigasi komprehensiv (root caux analyisis). 1.. Penyebab langsung (immediate/ direct cmtse) Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak terhadap pasien Akarmasalah(rootcause). Penyebab yang melatarbelakangi penyebab Iangsung (underlyingcause)
2.
Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan faktor Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat dipilih lebih dari satu.
Pedoman Pelaporan
23
SubKomponen a. Struktur Organisasi b. Pengawasan c. Jenjang PengambilanKeputusan a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. Tujuan & Misi PenyusunanFungsi Manajemen KontrakService SumberKeuangan Pelayanan Informasi Kebijakan diklat Prosedur & Kebijakan Fasilitas& Perlengkapan ManajemenRisiko ManajemenK3 Quality Improvement
Sistim Administrasi
SDM
Diklat
3. FAKTORLINGKUNGANKERIA
Komponen Desain dan Bangunan
SubKomponen
a . Manajemen Pemeliharaan
b. Penilaian Ergonomik
c. Fungsionalitas
Lingkungan
24
b. Ketidaktersediaan
c. Manajemen Pemeliharaan d. Fungsionalitas e. Desain, Penggunaan & Maintenance Peralatan
Supervisi& Konsultasi
Konsistensi
5. FAKTORKONTRIBUTOR:PETUGAS
Komponen
SubKomponen
a . Verifikasi Kualifikasi & b. Verifikasi Pengetahuan Keterampilan
Kompetensi
a. Motivasi b. Stresor Mental: efek beban kerja beban mental c. StresorFisik Efekbeban keria = Gangguan Fisik
Relnn)
25
6. FAKTORKONTRIBUTOR: TUGAS
Komponen Ketersediaan SOP a. b. c. d. SubKomponen Prosedur Peninjauan & Revisi SOP Ketersediaan SOP Kualitas Informasi Prosedurlnvestigasi
DesainTugas
7. FAKTORKONTRIBUTOR:PASIEN
Komponen Kondisi Personal SubKomponen
Pengobatan Riwayat
Mengetahui risiko yang berhubungan dengan pengobatan a. Riwayat Medis b. Riwayat Kepribadian c. Riwayat Emosi
Hubunganyang baik
26
Komunikasi Tertulis
Contoh:
Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi adalah petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS X. Hasil investigasi ditemukan : 1. Penyebab langsung (Direct / Proximate/ ImmediateCause) o Peralatan / sarana / prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer o Petugas : fisioterapis kurang memahami prosedur penggunaan alat 2. Akar penyebab masali,rh(urrdcrlrying ) roctt causc) o Peralatanr/sarana/prasarana : Manajemen pemeliharaan / maintenancealat tidak ada o Manajernen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi 3. R ekonrendasi / Solusi Bisa dibagi atas : o | angkapen dek o Jangka menengah o Jangka panjang
27
BAB V
PEN U TU P
Sistem pelaporan insiden di rumah sakit merupakan awal proses analisis dan investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem pelaporan dan analisis di rumah sakitnya. Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan tergambarkan budaya dan motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan kepada pasien. Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran untuk mencegah kejadian yang sama di kemudian hari.
28
Lampiran 1
TIM PENYUSUN EDISI2OO8 PENGARAH: Dr. AdibAYahyaMARS Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM PENYUSUN: Dr. Arjaty W. Daud, MARS Prof Dr. Budi Sampurna, SpF,SH Dr. SriHandono, MPH Dr. Tri Hesty Widyastoeti,SpM
Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (lKP) | (Patient Safety lncitlent Report)
29
Lampiran 2
Formulir Laporan Insiden ke Tim KP di RS Rum ah Sakit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
................. ......... Ruangan:............... tr 0-lbulan n >lbulan-ltahun > fl 1 tahun-5tahun fl > 5tahun-15tahun > B 15 tahun - 30 tahun fl > 30 tahun - 65 tahun > tr 65 tahun fl Laki-laki il Perempuan
E Asuransi Swasta E Perusahaan*
fenis kelamin
U AsKEsPemerintah t] TAMKESMAS Tanggal Masuk RS II. RINCIAN K EIADIAN 7. Tanggal dan Waktu Insiden
Tanggal :
2. Insiclen : 3. KronologisInsiden
4. Jenis Insiden* :
(Nearmiss) fl KejadianNyarisCedera/KNC D Kejadian Tidak diharapkan / KTD (AduerseEoent) / Kejadian Sentinel (Sentinel Eoent)
30
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* D Karyawan: Dokter f Perawat / Petugas lainnya I Pasien ! Keluarga / Pendamping pasien D I'engunjung n Lain-lain
(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada*: I Pasien (sebutkan) n Lain-lain Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS. 7. Insiden menyangkutpasien : D Pasien rawat inap n Pasien rawat jalan fl Pasien UGD n Lain-lain 8. Tempat Insiden Lokasi kejadian (Tempatpasien berada)
(sebutkan) .......(sebutkan)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit/ spesialisasi) I Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya ! Anak dan Subspesialisasinya D Bedah dan Subspesialisasinya ! Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya n THT dan Subspesialisasinva ! Mata dan Subspesialisasinya D Saraf dan Subspesialisasinya ! Anastesi dan Subspesialisasinya tr Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya [l ]antung dan Subspesialisasinya fl Paru dan Subspesialisasinya U jirva dan Subspesialisasinya (sebutkan) tr Lajn-lain 10. Unit/ Departemen terkait yang menyebabkan insiden Unit kerja penyebab 11.Akibat Insiden Terhadap Pasien*: I Kematian f] Cedera Irreversibel / Cedera Berat (sebutkan)
31
fl Cedera Reversibel / Cedera Sedang D Cedera Ringan ! Tidakadacedera 12. Tindakan yang dilakukan segerasetelah kejadian, dan hasilnya :
13.Tindakan dilakukan oleh*: D Tim : terdiridari : ..................... D Dokter 0 Perawat D Petugas lairurya................... 14.Apakah keiadian yang samapernah teriadi di Unit Kerja lain?* DYa tr Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? dan Langkah/tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
TelTerima
tr BIRU
tr HIIAU
tr KUNING
tr MERAH
32
L a mp ira n 3
Formulir Data RS
SILAHKAN ISI KODE RUMAH SAKIT UNTUK MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KE KKPS PERSI
Bagi Rumah Sakit yang belum mengetahui Kode rumah sakit, silahkan isi Fornruiir Data RS dibawah ini, yang dapat diakses lew,at : httpt/www.inapat-safety. or. i d
Pedoman Pelaporan lrsiden Keselamatan I'asien (lK.P)l (Patient Safety Incidcnt Report)
33
@*,.*,
KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT PASIEN LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN KKP-RS (P a ti mt Saf ety In ci il ent Report) Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, analisa penyebab dan rekomendasi. Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) , bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan pemahaman yang ada. Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa. Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS). KODE RS : .................... I. DATA RUMAH SAKIT: (lewat ; http:/ / www.inapat-safety .or.id / pos / kurir)
Kepemilikan Rumah Sakit : I Pemerintah Pusat fl Pemerintah Daerah (Provinsi / Kab / Kota) D TNI/POLRI I Swasta
34
trA
DB DC
trD
Untuk RS Swasta menyesuaikanmis RSPratama setaradengan RSkelas D, RS Madya setaradengan RSKelas C dst. Kapasitastempattidur: tempattidur RS): ............ Propinsi(lokasi TanggalLaporanInsidend i kirim ke KKP-RS: .............. II. DATA PASIEN : Umur*
D 0-1bulan n tr > 1 tahun-5tahun ! D > 15 tahun - 30 tahun ! ! > 65 tahun ! Jeniskelamin : D Laki-laki Penanggungbiaya pasien : D Pribadi I D ASKES'Pemerintah n tr IAMKESMAS TanggalMasuk RS : ......-.............
>lbulan-ltahun >5tahun-15tahun > 30 tahun - 65 tahun Perempuan Asuransi Swasta Perusahaan* Iam ..............
III.RINCIAN KEIADIAN 1. Tanggal danWaktu Insiden Tanggal : ..................... 2. Insiden :............,........ 3. Kronologis Insiden
......... Jam
I'edoman Pelaporan
35
JenisInsiden* : D Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Nearmiss) Eaent) D KejadianTidak diharapkan/ KTD (Adaerse / KejadianSentinel (Sentinel Eoent) 5. Orang PertamaYang Melaporkan Insiden* lainnya ! Karyawan : Dokter / Perawat/ Petugas n Pasien ! Keluarga/ Pendampingpasien D Pengunjung (sebutkan) ........ tl l,ainlain 6- Insiden terjadi pada*: I Pasien ........(sebutkan) D I-ain-lain ke K3 Pengunjung Pendamping Keluarga pasien,lapor Mis : karyawan/ / / RS.
7. Insiden menyangkut pasien: n Pasien rawat inap D Pasien rawat jalan n Pasien UGD D Lain-latur 8. Tempat Insiden Lokasi kejadian................ (Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit/ spesialisasi) D Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya I Anak dan Subspesialisasinya fl Bedah dan Subspesialisasinya ! Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya ! THT dan Subspesialisasinya ! Mata dan Subspesialisasinya I Saraf dan Subspesialisasinya n Anastesi dan Subspesialisasinya I Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya fl Jantung dan Subspesialisasinya ! Paru dan Subspesialisasinya ! Jiwa dan Subspesialisasinya ! Lain-lain ........(sebutkan) 10. Unit/ Departemen terkait yang menyebabkan insiden
36
Unitkerja penyebab 11. Akibat Insiden Terhadap Pasien*: D Kematian ! Cedera Irreversibel / Cedera Berat fl CederaReversibel/ CederaSedang ! Cedera Ringan D Ticlak ada cedera
(sebutkan)
13.Tindakan dilakukan oleh* : n Tim: terdiri dari ; ..................... fl Dokter I Perawat [J Petugas lainnya 14. Apakah keiadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?* D Ya tr Tidak Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Kapan ? rlan Langkah / tinclakan apa yang telah c{iambilpada Unit kerja
IV.TIPE INSIDEN
Insiden Ti pel nsi den
S ubti pe Insi den : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . V. ANALISAPENYEBAB INSIDEN Dalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1) a. Faktor Eksternal / di luar RS b. Faktor Organisasi dan Manajemen c. Faktor Lingkungan kerja d. FaktorTirn e. Faktor Petugas / Staf f. Faktor Tugas g. Faktor Pasien
I'edonran Pelaporan lnsiden Keselamatan Pasien (l KIr) | (PLtti'nt Snfttl ItrctLlttrt Rt:rnrt)
37
h. Faktor Komunikasi 1.
NB. * S aran
: pi l i h satu j aw aban, k ec ual i bi l a berpendapat l ai n. : baca P edoma n P el aporan Ins i den K es el amatan P as i en (IK P )
38
Lampiran 4
Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
M @
I /3"r"n
\-s:s"-_/
c
Atasan Langsung -D
-)
1"p""*l l-Keiadian
I
l(zri4lamlI
V1
I I
*'l l-At
K"*'y \./ +
-^\ qP
ww
VV
39
Lampiran 5
PENGURUSKOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP-RS) PELINDUNG Direktur JenderalPelayananMedik DepartemenKesehatanRI PENASEHAT KetuaUmumPERSIPUSAT KCfuaMAKERSIPUSAT Direktur Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS)
PENGURUS Ketua merangkap Anggota Wakil Ketua I merangkap Anggota Wakil Ketua II merangkap Anggota Sekretaris I merangkap Anggota Sekretaris II rnerangkap Anggota Bidang Kajian Keselamatan Pasien (I) Koordinator merangkap An ggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Wakil Koordinator meran gkap Anggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Bidang Komunikasi Keselamatan Pasien
Dr. Nico A. Lumenta,K.Nefro, MM : Dr. Mgs. ]ohan T. Saleh,MSc : Dr. Boedihartono, MHA : DR.RokiahKusumapradja,SKM, MFIA Dr. Luwiharsih, MSc
Dr. AIex Papilaya,DTPH DR.Dr. Herkutanto,SpF,SH, Faclm Dr. WasistaBudiwaluyo,MHA Prof.DR.WilaChandrawilaS,SH Dr. Arjaty W. Daud, MARS
(ID
Dr. Muki Reksoprodjo, SpOG Dr. GraceFrelita,MM Dr. HM. NatsirNugroho,SpOG,M.Kes
Koordinator merangkapAnggota Wakil Koordinator merangkapAnggota Wakil KoordinatormerangkapAnggota Bidang Pendidikan dan Pelatihan(III) Koordinator merangkapAnggota Wakil Koordinator merangkapAnggota Wakil Koordinator merangkap Anggota Wakil Koordinator merangkapAnggota
40
Bidang Pelaporan Insiden dan Pembelajaran (IV) Koordinator merangkap Anggota : Dr. Arjaty W. Daud, MARS Wakii Koordinator merangkap Anggota Prof Dr. Budi Sampurna, SpF, SH Anggota Dr Zainal Abidin Dr. Samhari Baswedan. Dr. Mus Aida, MARS Dr. TriHesty Widyastoeti, SpM Dr. SriHandono, MPH Anggota: 1. D r.A di bA .Y ah ya, M ARS 2. Dr. SamsiJacobalis,SpB 3. Dr. Farid Husain, SpB(K) 4. Dr. G. Pandu Setiawarq SpK] 5. Prof. Dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, PhD 6. Dr. Hermansyur Kartowisastro, SpBD 7. Dr. H.A. SanoesiTambunan, SpPD,KR B. Dr. Koesno Martoatnnodjo, SpA, MM 9. Dr. Marius Widjajarta, SE 10. Dr. Hanna Permana Subanegara, MARS 11. Dr. BuddyFIW Utoyo, MARS "12. Dr. Robertlmam Sutedja 13. H.M. Ali Taher Parasong, SH, MHum 14. Prof . Dr. Tjandra Y. Aditama, SpP(K), MARS 15. Dr. GunturBambangHamurwono, SpM 16. Dr. UntungS. Suseno,M.Kes 77. Prof .Dr. BudiSampurna, SpF,SH 18. Johanna Kawonal,SMIP, CV:RN 19. Laurensia Lawintono. MSc 20. Drg.H.Edi Sumarwanto, MM 21. DR.Dr.Ingerani Sujana Prawira, SKM 22. Dr.Rahra Rosita, MPHM 23. Dr. Saidi 24. Rumondang Panjaitan SKp, MKes
41
42