You are on page 1of 26

Pembiayaan pelayanan kesehatan

oleh
dr. Veronica Margo S, MKes, AAK

Tingkat kesehatan masyarakat


(picket dan Hanlon, 1990)

Ditentukan: Genetik Lingkungan Perilaku Sistem pelayanan kesehatan

Masalah Kesehatan di Indonesia


Penyakit Infeksi pada bayi: pneumonia, diare, demam berdarah, tuberkulosis Kurang gizi Degenerasi: keganasan, Alzheimer, kardiovaskuler, osteoporosis, pembesaran prostat dll Penyakit baru: AIDS, SARS, Avian influenza Perkembangan teknologi kedokteran: cost effective, technolgy assessment?

Sistem Kesehatan
Subsistem pembiayaan Subsistem pelayanan kesehatan

Subsistem Pelayanan Kesehatan


Input: sumber daya, jumlah, jenis, kualifikasi tenaga dan fasilitas kesehatan Proses : pengelolaan tenaga dan fasilitas shg berkualitas, menyebar dan merata Output: pemanfaatan sbr daya kes. dittk pengetahuan, kesadaran, trust, perilaku, ekonomi dll Outcome: derajat kesehatan

Pembiayaan pelayanan Kesehatan


Empat pelaku utama: Masyarakat Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) Pemerintah Pembayar

BADAN-BADAN DALAM PENBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN

prosedur pelayanan Peserta


Pelayanan Kesehatan

PPK

Pemerintah/

Pembayar

Regulasi

Masyarakat: Akses Terhambat


Tingkat pengetahuan kurang Kesehatan belum merupakan prioritas Budaya dlm menghadapi risiko sakit Keterbatasan pendidikkan Kondisi ekonomi yang kurang Biaya pelayanan kesehatan yg tinggi

PPK
Penyelenggaraan belum efisien: - mutu pelayanan belum optimal - perencanaan belum komprehensif - jumlah fasilitas kesehatan, pendidikkan fak kedokteran, tenaga kesehatan, klinik, rumah sakit tidak dihitung berdasar kebutuhan - pola kecenderungan dan ukuran epidemiologis penyakit seperti prevalensi, insidensi jarang digunakan - koordinasi dan publik private partnership belum optimal

Dana terbatas: - diutamakan kuratif, pembangunan gedung, pembelian alat canggih (belum dilakukan penepisan, kesiapan SDM dan angg pemeliharaan , shg pemanfaatan krg optimal) - aturan tidak jelas tentang sistem pembiayaan , monev, pengendalian kurang berjalan

Pemerintah

Pembayar
Utama out of pocket shg rentan thdp kondisi keuangan. Kepastian model pembiayaan tidak jelas Bargaining power lemah Upaya kendali mutu sulit dilakukan Upaya pengendalian sulit dilakukan Peraturan /Perlindungan hukum bagi para pihak tidak ada

Sistem Pembiayaan Kesehatan


1. 2. 3. 4. Sistem pelayanan kesehatan Nasional, spt di Inggris dan Malaysia bertumpu pada pajak Mekanisme pasar asuransi kesehatan profit/komersial, Amerika Asuransi kesehatan sosial, Jerman Belanda, Perancis, jepang, Korea, Taiwan Pembiayaan kes. Sosialis di negara sosialis komunis Rusia, Cina

Pembayar- PPK Pemerintah dan Swasta


Pembayar pemerintah, PPK pemerintah Pembayar pemerintah, PPK swasta Pembayar swasta, PPK swasta Pembayar swasta, PPK pemerintah Campuran pemerintah dan swasta

Sumber pembiayaan
Pajak: pemerintah Asuransi kesehatan sosial Asuransi kesehatan komersial Pinjaman dari negara lain Tabungan pribadi Donatur / sumbangan kemanusiaan

Penentu kebijakan sistem pembiayaan


Aspek historis: dijajah Inggris/tidak Aspek politis: mek. pasar atau equity libertarian you get what you pay (adil sesuai dg kemampuan bayar), / cend sosial, equity egaliter, you get what you need (adil, merata, tidak melihat status ekonomi, melihat kebutuhan medis); vertical dan horizontal equity (dilihat dari pengobatan yang dibutuhkan) Aspek tehnis: infrastruktur, % penduduk yg bekerja, rata rata pendapatan , kesiapan SDM, faktor budaya masyarakat

Unsur Sistem Pembiayaan Kesehatan Berbasis Asuransi


Efisiensi tehnis ( penyediaan yan dan murah) dan alokatif (proses dan tepat) Kualitas Keterjangkauan( affordibility) Keberlanjutan( sustainability) Subsidi silang Keadilan Pemerataan Portabilitas( peserta yg pindah tidak boleh kehilangan hak)

Pajak: Indonesia sulit diterapkan, pemilik NPWP terbatas Anggaran negara tgt pembuat kebijakan, kebutuhan kesehatan tidak bisa dikaitkan dg situasi keuangan negara Asuransi komersial sangat berat bagi rakyat untuk membeli premi yang tinggi Pembiayaan sosialis komunis tidak sesuai dg kultur rakyat indonesia Asuransi kesehatan sosial

Pertimbangan Sistem Pembiayaan di Indonesia

SISTEM ASURANSI KESEHATAN SOSIAL


MENGALIHKAN RISIKO BIAYA KESEHATAN INDIVIDU KE KE KELOMPOK PESERTA BERSIFAT WAJIB KONTRIBUSI DIATUR PEMERINTAH KONTRIBUSI TERKAIT DG PENDAPATAN NOT FOR PROFIT SURPLUS DIGUNAKAN UTK PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PESERTA BERLAKU THE LAW OF LARGE NUMBER KAYA BANTU YG MISKIN, SEHAT BANTU YG SAKIT, MUDA BANTU YG TUA, RISIKO RENDAH BANTU YG RISIKO TINGGI (SUBSIDI SILANG)

PERBANDINGAN BERBAGAI MODEL ASURANSI KESEHATAN (Sulastomo, 2000:118)


SOCIAL HEALTH INSURANCE (SOCIAL) PRIVATE VOLUNTARY HEALTH INSURANCE (KOMERSIAL)

NO

MASALAH

REGULATED PRIVATE HEALTH INSURANCE

Kepeserta Wajib/ an Kelompok Perhitung an Premi Santunan Benefit Package Kegotong royongan

Sukarela/Peror angan/Kelompo k

Sukarela/Kelomp ok Grup Rating/ Community Rating Sesuai kontrak

Grup Rating by Rating/Commun Class, sex, age ity Rating Menyeluruh Sesuai kontrak

kaya - miskin Sehat sakit Tua muda High risk low risk

Sehat - sakit

Sehat sakit Tua muda High risk low risk

lanjutan
SOCIAL HEALTH INSURANCE (SOCIAL) PRIVATE VOLUNTARY HEALTH INSURANCE (KOMERSIAL) REGULATED PRIVATE HEALTH INSURANCE

NO

MASALAH

5 6 7

Premi/Iuran Kenaikan biaya Peranan Pemerintah

Presentasi gaji + +++

Angka absolut +++ +

Angka absolut ++ ++

MODEL PENYELENGGARAAN SISTEM KESEHATAN ASURANSI SOSIAL


SINGLE PAYER OLIGO PAYER MULTI PAYER

Unsur

Single payer nasional +++++ + ++++ +++++ +++++ +++++ +++++ +++++ +/-

Single Payer propin si ++++ ++ +++ ++++ +++++ ++++ ++++ ++++ +++

Oligo payer nasion al +++ ++ +++ +++ +++++ ++++ +++ ++++ +/-

Single Colect or, multi payer


++ ++++ +++ ++ +++ ++++ ++++ +++ ++

Multi Payer distric I ++ ++++ + ++ ++ + ++ ++ ++++

Multi Payer distric II +/++++ +/+/+/+/+/+/++++

Efisiensi Kual Konsumen Kual fas kes Keterjangkauan Keberlanjutan Subsidi silang

Equity
Portabilitas Desentralisasi

Sumber: Hasbullah Thabrany, 2005:266

KLASIFIKASI FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN (Hasbullah Thabrany, 2005:220)


URAIAN FUNGSI

Pelayanan Kesehatan Kuratif Pengobatan Rawat Inap Pengobatan Rawat Inap di RS Pengobatan Rawat Inap di Puskesmas Pengobatan Rawat Inap di Klinik Perawatan Kuratif Sehari (day cases of curative care) Pengobatan Rawat Jalan Medik dasar dan pelayanan Diagnostik Pengobatan dan Perawatan Gigi Pelayanan Spesialistik Perwatan Kuratif lainnya Pelayanan Kes Dasar di Puskesmas Pelayanan Pengobatan di rumah (sevice curative home care) Pelayanan/ Pengobatan Rehabilitatif Rawat Inap perawatan Rehabilitasi Perawatan Rehabilitasi Sehari Pengobatan/ Perwatan Rehabilitatif Rawat Jalan Pelayanan Rehabilitatif home care

Lanjutan
Pelayanan Perwatan Jangka Panjang (long term) Rawat Inap Long- term nursing care Perawatan Sehari long term nursing care Long-term nursing care: home care Pelayanan Penunjang Pengobatan Diagnostik Laboratorium Klinik Photo Diagnostik Pertolongan Gawat Darurat dan transportasi pasien Lain-lain pemeriksaan penunjang Medical goods untuk rawat jalan Pharmaceuticals dan medical non-durable lainnya. Obat resep/ Puskesmas Obat resep di RS Over-the-counter medicines Bahan-bahan habis pakai (medico non durables) Alat bantu terapi dan bahan habis pakai lainnya.

KLASIFIKASI FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT (Hasbullah Thabrany, 2005:221)


PREVENTION DAN PELAYANAN PUBLIC HEALTH

KIA, KB dan Konseling Pelayanan Kesehatan Sekolah Pencegahan Penyakit Menular TBC-Paru Kusta HIV-AIDS DHF/DBD Malaria Filaria Rabies Ispa-Diarhe PD3I = Penyakit yang dapat dengan Imunisasi Avian influenza Severe Acute Respiartory Syndrome (SARS) Pencegahan Penyakit tidak menular Kesehatan Kerja

Pelayanan Public Health lainnya Gizi Kesehatan Jiwa Usila Kesehatan Lingkungan Penyakit katastrophi Keganasan Thalassaemia Haemophilia Cuci darah jantung

You might also like