You are on page 1of 2

Helm Berpendingin Nama Pencipta: Linus Nara Pradhana Nomor Paten: S00E01100236 Profil Linus Nara Pradhana, Siswa

kelas 2 SMP Kristen Petra 5, Jalan HR Muhammad, Surabaya membawa pulang medali emas kompetisi IEYI (International Exhibition for Young Inventors) Thailand pada 28-30 Juni lalu dari enam pelajar Indonesia yang dikirim ke Thailand. Dengan Gel Coated Helmet (helm berpendingin) karyanya, bocah 14 tahun itu sukses menyisihkan 206 pelajar SMP di seluruh negara, yang ikut berkompetisi. Sukses Nara meraih prestasi di kancah internasional, menjadi suatu kebanggaan khusus bagi para pengajar SMP Kristen Petra 5 Surabaya. Dia membuat helm atau pelindung kepala dengan sistem pendingin di dalamnya. Ini membuat pengendara yang mengenakan helm tetap nyaman meski suasana sekitarnya panas terik. Linus Nara Pradhana sendiri dikenal sebagai anak yang kreatif dan suka bereksperimen. Dalam proses pembuatan helm berpendingin tidak mudah. Dia kesulitan menemukan bahan pendingin yang cocok. Akhirnya dia menggunakan bahan penyerap popok seperti sodium polyacrylate. Air yang digunakan untuk menyerap panas, tidak mengeluarkan bunyi dan tidak akan tumpah ketika helm digunakan. Untuk membuatnya sendiri, Nara mendapatkan fasilitas dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mewujudkan karya tersebut. Cara kerja Sistem pendingin helm ini terletak pada serbuk dan cairan kimia yang tercampur di dalam ruang bantalan pelindung saat terjadi benturan. Cairan kimia dikemas dalam plastik yang kekuatannya berbeda dengan plastik bungkus serbuk merah muda serupa garam. Bahan plastik kemasan cairan kimia lebih mudah pecah dan berukuran kecil sehingga dapat disisipkan ke dalam plastik berbahan lebih kuat berisi serbuk. Jika terjadi benturan, plastik yang lebih kecil akan robek sehingga cairan kimia akan keluar membanjiri plastik berisi serbuk. Saat cairan dan serbuk kimia bercampur, terjadi reaksi endotermik sehingga suhu di dalam helm yang semula 32,2 derajat celsius dapat turun menjadi 11,5 derajat celsius. Cairan dingin di dalam bantalan helm berfungsi sebagai pengompres kepala. Suhu dingin di dalam helm ini hanya bertahan 25 menit. Karena itu, sifatnya hanya sebagai pertolongan pertama, ujar Nara. Ia tidak bersedia menyebut nama cairan dan serbuk kimia itu karena terikat kontrak dengan PT Sentral Bahana Ekatama.

Cairan dan serbuk dalam plastik dimasukkan ke bantalan helm di tiga sisi, yakni belakang, samping kiri, dan samping kanan. Penemuan bahan kimia itu tidak terlepas dari kontribusi Gunawan yang mengarahkan Nara untuk membaca beberapa literatur kimia. Nara mengungkapkan, serbuk dan cairan kimia dalam bantalan tersebut hanya dapat berfungsi jika dipasang pada helm yang memenuhi standar keamanan. Kalau helmnya lepas atau pecah saat benturan, ya, sistem pendingin tidak berguna, kata Nara yang bercita-cita menjadi pilot ini. Nara telah memperhitungkan bahwa kekuatan benturan yang diperkirakan akan membahayakan kepala akan memecahkan plastik berisi cairan kimia. Nara telah menguji coba kekuatan benturan menggunakan semangka yang dimasukkan ke dalam tiga helm berbeda kualitas, kemudian dijatuhkan dari ketinggian 6 meter. Semangka itu diibaratkan kepala manusia. Hasilnya, di helm pertama yang berkualitas rendah, semangka tidak pecah, tetapi helm pecah. Pada helm kedua dengan bahan memenuhi standar keamanan berkualitas sedang, semangka dan helm sama-sama tidak pecah. Di helm terakhir yang berkualitas tinggi, semangka pecah, tetapi helm tidak pecah. Pengembangan Helm pencegah gegar otak ini merupakan pengembangan dari helm berpendingin yang lebih dulu digagas saat Nara duduk di kelas VI SD. Nara berinisiatif menciptakan helm berpendingin karena merasa iba dengan ayahnya yang kerap merasa kepanasan saat menggunakan helm. Helm berpendingin ini menggunakan gel sodium polyacrylate (biasa ditemukan dalam popok bayi dan pembalut wanita) yang diletakkan di atas tempurung helm dan dapat menampung air 100 mililiter. Adanya air, mampu menurunkan suhu di dalam helm hingga 21 persen. Berkat helm berpendingin tersebut, Nara meraih medali emas dalam penghargaan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) di Bangkok, Thailand, pertengahan 2012. Gara-gara helm sebelumnya jadi juara dan dikontrak PT Sentral Bahana Ekatama, Nara jadi senang bereksperimen dengan helm, kata Gunawan, ayah sekaligus pembimbing penelitian Nara. Apa yang diraih Nara sejauh ini memang tidak terlepas dari peran Gunawan yang berprofesi sebagai guru elektro dan karya ilmiah di SMP Kristen Petra 3 Surabaya. Sejak menginjak kelas II SD, Nara kerap ikut sang ayah ke laboratorium. Hal ini yang membuat Nara menyenangi eksperimen dan dunia penelitian. Ide awal selalu dari Nara. Saya hanya membantu mengarahkan Nara untuk mewujudkan ide-idenya itu, ujar Gunawan yang mengaku menjadi ikut sibuk sejak anak sulungnya tersebut meraih penghargaan dalam berbagai perlombaan. Sumber : http://goffarimaulana10.blogspot.com/ http://www.sekolahkampus.com/article/detail/detail/data/292/30821a1d6cd7/list/linus_nara_prad hana,_inventor_muda_pembuat_helm_berpendingin.html http://sains.kompas.com/read/2013/05/03/09382787/Inovasi.Baru.Helm.Pencegah.Gegar.Otak

You might also like