You are on page 1of 5

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN PEMURNIAN KOFEIN DARI DAUN TEH (THEAE FOLIUM)

Kelompok : 1. Indri Ratnasari 2. Inriani Chlorella 3. Irfan Zamzani 4. Ismi Puspitasari 16102917A 16102918A 16102919A 16102920A

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2012

ISOLASI, IDENTIFIKASI DAN PEMURNIAN KOFEIN DARI DAUN TEH (THEAE FOLIUM)

TUJUAN

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa dapat memahami dan melakukan Ekstraksi padat-cair senyawa organik dari simplisia tanaman Ekstraksi cair-cair secara bertahap Kromatografi lapis tipis dan kromatografi lapis tipis preparatif dari senyawa organik Pemurnian hasil isolasi dengan cara sublimasi

PENDAHULUAN Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya sebagai pereda dahaga dan banyak dikonsumsi adalah teh. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas manjadi salah satu daya tarik sendiri bagi masyarakat untuk mangkonsumsinya. Daun dari tumbuhan ini yang diolah oleh banyak perusahaan-perusahaan sebagai produk minuman mereka .Seperti yang telah beberapa orang ketahui bahwa daun teh ini memiliki kandungan kafein yang dilihat dari segi psikologis dapat memberikan efek ketagihan, sehingga hal inilah yang menjadikan minuman yang berbahan teh ini disukai banyak kalangan. Meskipun kafein aman dikonsumsi, zat ini dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki seperti insomnia, gelisah,merangsang, delirium, takikardia, ekstrasistole, pernapasan meningkat, tremor otot, dan diuresis (Misra H et al, 2008). Maka dari itu perlu dilakukan pengurangan kadar kafein dalam teh agar aman untuk dikonsumsi setiap saat. Namun teh ini pula memiliki kandungan alkaloid yang membuatnya sebelum diolah dengan penambahan pemanis memberikan rasa pahit. Theae Folium (daun teh) mengandung alkaloid golongan purin antara lain kofein, theofilin dan theobromin. Dalam daun teh kofein berada dalam prosentase 2-5%.

Struktur kofein

Kofein (1,3,7 Trimethil Xantin) berupa kristal jarum mengkilap warna putih, tidak berbau, dan berasa pahit. Kelarutan kofein dalam air (1:45,5 suhu 25C ; 1:5,5 suhu 80C ; 1:1,5 suhu 100C), dalam alkohol (1:22); diklorometan (1:7); CHCL3 (1:6,6). Berat molekul 194,19 dan titik lebur 235. Kofein bersifat termostabil sehingga ekstraksi dapat dilakukan dengan cara refluks atau digesti. Penambahan MgO dapat memisahkan kofein dari senyawasenyawa yang tidak diinginkan misalnya tannin. Jika konsentrasi basa terlalu tinggi dapat merusak kofein menjadi kofeedine. Penambahan asam sulfat untuk mengendapkan MgO yang tidak tersaring dengan membentuk garam. Kofein dalam fase cair diekstraksi dengan kloroform karena dalam suasana asam kelarutan kofein dalam kloroform lebih besar dari kelarutan dalam air. Kofein yang terekstraksi dalam kloroform dicuci dengan NaOH untuk menghilangkan warna alaminya juga untuk menetralkan kelebihan H2SO4. Kofein pada manusia mempunyai efek stimulansi SSP, relaksasi otot Bronkus dan diuretik. Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman semak Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau, dan teh putih. Kafein termasuk kelompok senyawa yang dikenal sebagai alkaloid. Alkaloid adalah salah satu senyawa bahan alam yang mempunyai struktur dasar bernitrogen, biasanya mempunyai rasa yang pahit, berstruktur kompleks, dan mempunyai aktifitas fisiologi tertentu. Umumnya mempunyai nama berakhiran in, seperti nikotin, kokain, morfin, dll. Daun teh juga mengandung tannin. Tannin merupakan suatu asam dan larut dalam pelarut organic seperti diklorometana, seperti halnya beberapa senyawa berwarna yang lain. Untuk meyakinkan bahwa senyawa asam ini terdapat dalam fasa air, dan kafein berada dalam bentuk basanya, maka natrium karbonat atau basa lainnya ditambahkan ke dalam medium pengekstrak.

Kafein adalah salah satu jenis alkaloid yang banyak terdapat di daun teh (Camellia sinensis), biji kopi (Coffea arabica), dan biji coklat (Theobroma cacao). Kafein memiliki efek farmakologis yang bermanfaat secara klinis sebagai bahan obat untuk gangguan limpa, jantung dan saraf pusat. Kafein juga sering ditambahkan dalam jumlah tertentu ke dalam minuman suplemen. Kelarutan kafein dalam air adalah 2,2 gr/ml pada 25 C, 180 gr/ml pada 80 C, dan 670 mg/ml pada 100 C. Kafein larut dalam diklorometana, klorofom, dan alkohol. Teh yang biasa kita konsumsi, khususnya teh hijau, banyak mengandung khasiat. Sebuah riset Erasmus University Medical School, Rotterdam mengungkapkan pembuluh darah balik besar (aorta) para responden yang gemar meminum teh hijau, memiliki lapisan yang melindungi terjadinya penggumpalan darah. Kondisi ini menyebabkan menurunnya kemungkinan terjadinya serangan jantung koroner. Selain itu, penelitian The American Journal of Clinical Nutrition belum lama ini menemukan khasiat teh hijau untuk melangsingkan tubuh. Ternyata, paduan kafein dan teh hijau yang sesuai takaran mampu membakar 4% kalori lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berdiet dengan menggunakan placebo. Di samping itu, ternyata teh hijau pun diakui ampuh mencegah gigi berlubang, lantaran mengandung fluoride alami. Teh jelas memiliki berbagai manfaat positif terhadap kesehatan, terutama pembuluh darah. Sekalipun demikian perlu diingat juga bahwa teh mnegandung kafein. Jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan, seperti insomnia, kecemasan, dan ketidakteraturan detak jantung. Oleh karena itu, 2 cangkir teh yang diminum secara teratur sudah bisa memberikan dampak baik bagi kesehatan tubuh.

Daftar Pustaka 1. Titik Sunarni, Mamik Ponco Rahayu, Fransiska Leviana ; Petunjuk Praktikum Fitokimia S1 Farmasi ; Fakultas Farmasi ; Universitas Setia Budi ; Surakarta .2012 2. http://www.scribd.com/doc/82062472/Ekstraksi-Dan-Isolasi-Kafein-DariDaun-Teh 3. http://yuniethafafa.blogspot.com/2012/04/isolasi-kafein-dari-teh-i.html

You might also like