You are on page 1of 2

HAMBATAN DAN UPAYA PENANGGULANGAN

A. Hambatan Dan Masalah Beberapa hambatan dan masalah yang dihadapi dalam Pelaksanaan Program KB di Kabupaten Samosir selama Tahun Anggaran 2010, antara lain :

1. Ketenagaan / Personil a. Petugas Lapangan KB (PLKB) Jumlah PLKB di Kab. Samosir yang berstatus PNS hanya 12 orang ditambah 5 orang PLKB Kontrak yang diangkat dan digaji oleh BKKBN Prop. Sum. Utara. Dengan demikian seorang PLKB membina atau mempunyai wilayah kerja 9-10 Desa/Kelurahan idealnya seorang PLKB membina 2 buah Desa. b. Pejabat Struktural Yang Lowong Dari 4 orang pejabat struktural Eselon IV yang tersedia sampai saat ini masih terdapat jabatan lowong yaitu Kasi Pembinaan KS/KK (Keluarga Sejahtera/Ketahanan Keluarga) c. Staf KB Tingkat Kabupaten Staf Kantor KB di Tingkat Kabupaten berstatus PNS hanya 3 (tiga) orang, dimana 1 (satu) orang ditempatkan menjadi Bendahara Pengeluaran, 2 (dua) orang adalah Penempatan PNS formasi Tahun 2009. Sehingga untuk menjabat Bendahara PUM

(Pemegang Uang Muka) dan Bendaharawan Barang tidak tersedia tenaga Staf.

2. Sarana dan Prasarana Penyuluhan dan Pelayanan KB Sarana Operasional Penyuluhan dan Pelayanan KB sangat terbatas, antara lain : a. Masih terbatasnya KIE KIT b. Bill Board KB terbatas dan yang lama sudah rata-rata berkarat c. Dokter Laparascopi Pelayanan KB Kontap tidak tersedia d. Gudang Alat/Obat Kontrasepsi tidak ada

3. Kelembagaan KB di Tingkat Kecamatan Tidak ada UPTD KB di Kecamatan karena organisasi berbentuk Kantor di Tingkat Kabupaten sehingga Petugas Lapangan KB mengalami hambatan koordinasi pada level Kecamatan.

4. Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon) sangat terbatas karena tersedia hanya untuk Keluarga PraSejahtera dan KS-I sehingga sebahagian Pasangan Usia Subur (PUS) kesulitan memperoleh alat/obat kontrasepsi dalam pelestarian peserta KB.

5. Dana / Anggaran Dukungan Dana/Anggaran APBD Kab. Samosir masih tergolong sangat terbatas dalam pengelolaan Program KB Tahun 2010 khususnya untuk mendukung kegiatan. a. Pelayanan KIE melalui Radio, Siaran Pers, Umbul-Umbul, Bahan Cetakan dan Billboard. b. Honorarium Kader BKB, BKR, BKL, BLK, Sub PPKBD dan Tokoh Masyarakat. c. Honorarium Camat, Dokter, Bidan dan Stokeholder di Tingkat Kecamatan dan Desa. d. Biaya penanggulangan komplikasi, efek samping dan kegagalan peserta KB

B. Upaya Penanggulangan Memperhatikan hambatan dan masalah yang diuraikan diatas maka telah dilakukan berbagai upaya untuk dapat menanggulangi masalah antara lain : 1. Bidang Ketenagaan/Personil a. Membuat usul penambahan tenaga baru CPNS ditempatkan menjadi Petugas KB di Kecamatan. b. Mengajukan permohonan kepada BKKBN Prop. Sumatera Utara untuk dapat menambah PLKB Kontrak. c. Memberdayakan Kader Institusi Masyarakat Pedesaan seperti PPKBD melalui pemberian biaya operasional PPKBD. d. Mengajukan usul kepada Bupati Samosir untuk pengisian jabatan struktural Eselon IV pada Seksi Keluarga Sejahtera/Ketahanan Keluarga e. Mengangkat Pejabat Eselon IV merangkap jabatan Bendahara PUM dan Bendaharawan Barang.

2. Bidang Sarana dan Prasarana dan Perlengkapan a. Mengajukan permintaan KIE KIT melalui BKKBN Prop. Sum. Utara khususnya TA. 2010. b. Meminjam ruang Kantor TP. PKK Kab. Samosir sebagai gudang alat/obat kontrasepsi. c. Mengajukan Rencana Pengadaan Billboard KB pada R. APBD TA. 2009. 3. Mengajukan permohonan kepada Bupati Samosir agar kelembagaan KB di Kabupaten Samosir berbentuk Badan. 4. Mengadakan pembelian alat/obat kontrasepsi melalui APBD TA. 2010. 5. Akan mengajukan penambahan Anggaran Pengelolaan Program KB pada R. APBD TA. 2011.

You might also like