You are on page 1of 8

PR UJIAN ILMU PENYAKIT DALAM RS IMANUEL LAMPUNG KEPANITERAAN KLINIK FK UKRIDA Nama NIM : Mohamad Athaullah Bin Ismail

: 10 2008 310 / 11 2012 062

Dokter Penguji : dr. Haryono, Sp. PD 1. Ankle Brachial Index :

Pada pasien seharusnya dilakukan pengukuran ABI. Pengukuran ABI adalah seperti gambar di bawah :

2. Patofisologi Ulkus Kaki Diabetik

Pada pasien ini,kondisi kaki diabetik yang dialami berasal dari suatu kombinasi dari beberapa penyebab seperti sirkulasi darah yang buruk dan neuropati. Berbagai kelainan seperti neuropati, angiopati yang merupakan faktor endogen dan trauma serta infeksi yang merupakan faktor eksogen yang berperan terhadap terjadinya kaki diabetik pada pasien.

3. Perhitungan kebutuhan nutrisi pada pasien DM Menurut Rumus Broca : 1) Berat Badan Idaman (BBI) = ( Tinggi Badan dalam cm -100 ) 10% Untuk laki-laki < 160 cm, wanita < 150 cm, perhitungan BB Idaman tidak dikurangi 10%. 2) Penentuan status gizi dihitung dari : (BB aktual : BB idaman) x 100% BB kurang : BB < 90% BBI BB normal : BB 90-110% BBI BB Lebih : BB 110-120% BBI Obesitas : BB > 120% BBI

3) Penentuan kebutuhan kalori per hari : a) Kebutuhan Basal : Laki-laki : BB Idaman (kg) x 30 kalori Wanita : BB Idama (kg) x 25 kalori

b) Koreksi atau penyesuaian : Umur di atas 40 tahun Aktivitas ringan (duduk-duduk, nonton TV, dll) Aktivitas sedang : + 20% : - 5% : + 10%

(kerja kantoran, ibu rumah tangga, perawat, dokter) Aktivitas berat (olahragawan, tukang becak, dll) Obesitas Berat badan lebih Berat badan kurus : - 20% : - 10% : + 20% : + 10-30% : +30%

c) Stres metabolik (infeksi, operasi, stroke, dll) d) Kehamilan trimester I dan II

: + 300 kalori

e) Kehamilan trimester III dan menyusui : + 500 kalori 4) Makanan tersebut dibagi dalam 3 porsi besar untuk makan pagi (20%), makan siang (30%), makan malam (25%) serta 2-3 porsi ringan (10-15%) di antara makan besar. Pengaturan makan ini tidak berbeda dengan orang

normal, kecuali dalam pengaturan jadwal makan dan jumlah kalori. Ushakan untuk merubah pola makan ini secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kebiasaan pasien. 5) Distrubusi makanan: Karbohidrat (60%), Protein (20%), Lemak (20%) 6) Karbohidrat = 4 kalori/gram; Protein = 4 kalori/gram; Lemak = 9 kalori/gram

Pada pasien ini : Pasien seorang laki-laki, usia 64 tahun, tinggi badan 158 cm, berat badan 40 kg, bekerja sebagai petani. BBI = (158 cm 100) kg = 58 kg Status Gizi = (40 kg : 56 kg) x 100% = 71.42% (berat badan kurang) Kebutuhan kalori per hari : o Kalori basal = 58 x 30 kalori = 1740 kalori o Kebutuhan aktivitas : karena sedang dirawat di RS (aktivitas ringan) : + 10% x 1740 kalori = + 174 kalori o Koreksi karena usia di atas 40 tahun = - 5% x 1740 kalori = - 87 kalori o Koreksi karena kekurangan BB : + 20% x 1740 kalori = + 348 kalori o Stres metabolik karena infeksi : + 10% x 1740 kalori = + 174 kalori o Jadi total kebutuhan kalori per hari untuk pasien adalah : 1740 + 174 + 348 87 + 174 = 2349 kalori ; digenapkan menjadi 2300 kalori. o Distribusi makanan : Karbohidrat : 60% x 2300 kalori = 1380 kalori / 4 gram = 345 gram Protein : 20% x 2300 kalori = 460 kalori / 4 gram = 115 gram Lemak : 20% x 2500 kalori = 460 kalori / 9 gram = 51 gram

4. Klasifikasi Ulkus Kaki Diabetik a) Menurut berat ringannya lesi, kelainan kaki diabetik dibagi dalam enam derajat menurut Wagner, yaitu; Tabel 1. sistem klasifikasi kaki diabetik, Wagner. Derajat Derajat 0 Derajat I Derajat II Derajat III Dearjat IV Derajat V Lesi Tidak ada lesi terbuka, kulit utuh kelainan bentuk kaki ulkus superficial dan terbatas di kulit Ulkus dalam mengenai tendo sampai kulit dan tulang Abses yang dalam dengan atau tanpa ostemoielitis Gangren jari kaki atau kaki bagian distal dengan atau tanpa selulitis Gangren seluruh kaki dan sebagian tungkai bawah

b) Menurut modifikasi Brodsky Tabel 2. Sistem klasifikasi kaki diabetic, modifikasi Brodsky Kedalaman Luka 0 1 2 3 Luas Daerah Iskemik A B C D Tanpa iskemik Iskemik tanpa gangrene Partial gangrene Complete foot gangrene Definisi Kaki berisiko tanpa ulserasi Ulserasi superfisial, tanpa ulserasi Ulserasi yang dalam sampai mengenai tendon Ulserasi yang luas/abses Definisi

Pada pasien ini, menurut klasifikasi Wagner bisa digolongkan dalam derajat III, karena sudah ada abses yang dalam tanpa osteomielitis. Menurut klasifikasi modifikasi Brodsky pula bisa digolongkan dalam derajat 3c iaitu ulsersi yang luas dengan partial gangrene.

5. Perhitungan kebutuhan insulin pada pasien DM

Clemet et al, 2004 Endocr Pract. 2004; 10 (Suppl 2): 71-80 Catatan: Kategori yang pasling baik/dianjurkan adalah pada level A

Van den Berghe, 2001

Pada pasien ini : Kebutuhan insulin per hari : IHT = 0.5 unit x BB kg = 0.5 x 40 kg = 20 unit Insulin Prandial total (IPT) = 60% x IHT = 60% x 20 unit = 12 unit Dosis sarapan 1/3 IPT = Dosis makan siang 1/3 IPT = Dosis makan malam 1/3 IPT = 4 unit Insulin basal total (IBT) = 40% x IHT = 40% x 20 unit = 8 unit Diberikan secara subkutan, tidak ada indikasi untuk diberikan insulin secara intravena.

You might also like