You are on page 1of 28

31

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Profil Perusahaan Unilever sebagai salah satu perusahaan customer package goods multinasional

terbesar di dunia mempunyai sejarah yang panjang sejak mulai dirintis hingga saat ini. Sejarah Unilever dimulai pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan dari 2 perusahaan besar yaitu Level Brothers (asal inggris) dengan Margarine Unie (asal Belanda) menjadi satu perusahaan yang diberi nama Unilever. Kantor pusat perusahaan ini terletak pada masingmasingnegara asalnya yaitu Unilever Limited di Lonon, Inggris, dan Unilever NV di Rotterdam, Belanda. Pada tanggal 5 Desember 1930 Unilever mulai mengembangkan sayapnya ke Indonesia dengan mendirikan pabrik sabun (Levers Zeepfabriken NV) yang berlokasi di Angke, Jakarta. Kemudian pengembangan dilanjutkan dengan mendirikan pabrik margarin pada tahun 1931 dan pabrik makanan pada tahun 1936 dengan nama Van den Berghs

Fabrieken pada lokasi yang sama yaitu di Angke, Jakarta. Pada tahun 1941 Unilever
membuka pabrik Personal Product & Soap (Maatschappij ter explitatie der Colibri Fabrieken

NV) di Surabaya. Dalam perkembangannya, Unilever di Indonesia mendapat pasar yang


cukup besar dan mendominasi sebagian besar pasar untuk pulau Jawa. Unilever mulai melakukan ekspansi usahanya dengan mendirikan parik NSD (Non Soap Detergent) di Angke, Jakarta serta mengambil alih pabrik mienya milik perusahaan eropa :archa. Dengan pengalaman dan manajemen yang baik serta didukung oleh posisi pasar yang mendukung, Unilever Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dengan cakupan dirtribusi produknya yang mencapai hampir seluruh wilayah Indonesia. Hingga pada tahun 1980, Unilever mengadakan suatu merger besar di Indonesia

32

antara pabrik-pabriknya yang beroperasi di Indonesia menjadi satu manajemen di bawah naungan PT Unilever Indonesia. Satu tahun kemudian, didukung oleh perkembangan pesat perusahaan, PT Unilever Indonesia melakukan go public dengan penawaran 15% sahamnya pada investor dalam negeri. Pabrik terakhir Unilever yang didirikan di Indonesia adalah pabrik Walls yang berlokasi di kawasan industri jababeka Cikarang, Bekasi. Pada tahun 1997, pabrik yang berlokasi di Angke ditutup dan dipindah lokasikan ke kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. Hal ini dilakukan karena kawasan Angke sudah dipadati penduduk, dan jika Unilever terus beroperasi di wilayah tersebut dikhawatirkan akan mengganggu komunitas kehidupan yang ada. Selain itu alasan potensi ekspansi di masa yang akan datang juga melatar belakangi pemindahan pabrik ke kawasan Industri Jababeka tersebut. Unilever Indonesia sebagai perusahaan multinasional bersakala besar mempunyai rasa tanggung jawab yang besar terhadap lingkungan hidup. Hal ini terwujud dengan kebijakan lingkungan hidup Unilever yang berkomitmen untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Pengawasan ketat terhadap limbah produksi pabrik selalu dijaga dan fasilitas pengolahan limbah dengan fasilitas pendukungnya terdapat di masing-masing pabrik. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerusakan lingkungan yang diakibatkan buangan pabrik serta mendaur ulang limbah untuk dapat dipergunakan kembali. Dalam proses produksi. Denan demikian Unilever mempunyai citra positif sebagai perusahaan yang peduli akan kelestarian lingkungan. Hal inilah yang selalu dijaga perusahaan yang peduli akan kelestarian lingkungan. Hal inilah yang selalu dijaga oleh perusahaan selain prioritas utamanya untuk selalu menghasilkan produk berkualitas bagi para konsumennya. Sebagai perwujudan dari komitmen peusahaan untuk menjamin stamdar mutu produk bertaraf internasional, seluruh pabrik Unilever telah mendapatrkan sertifikat ISO 9001. Perolehan sertifikat itu diawali oleh pabrik Rungkut, Surabaya pada tahun 1997.

33

Disusul kemudian oleh pabrik-pabrik lainnya pada tahun 1998. Sebelumnya pabrik Unilever juga telah mendapat sertifikat TPM (Total Productivity Management) dari JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance), Jepang, serta penghargaan nihil kecelakaan dari Unilever Internasional dan Pemerintah Indonesia. Untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan kelestarian lingkungan hidup, PT. Unilever Indonesia mulai menerapkan sistem Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Unilever Indonesia Tbk. Sampai saat ini mempunyai lokasi 2 pabrik utama yang terletak di kawasan industri Jababeka Cikarang, Bekasi dan Rungkut, Surabaya. Perusahaan ini terbagi menjadi 4 divisi besar, yaitu : 1. Divisi Food Divisi Food yang berlokasi di kawasan Jababeka, Cikarang ini terbagi menjadi 2 divisi utama, yaitu : a. Divisi SCC & C (Spread Cooking Category & Culinery). Bagian ini memproduksi produk-produk yang dapat dikonsumsi langsung dan juga sebagai bahan dasar penunjan masakan. Seperti Blue Band, Royco, Knoor, Tara Nasiku,Kecap Bango, Mie and Mie, Minyak Samin,Frytol, Lipton Ice Tea, dll. Selain untuk dikonsumsi rumah tangga, Unilever juga memproduksi produk-produk untuk kalangan industri dan usaha. b. Divisi Tbb (Tea Bag & Beverage) Divisi ini memproduksi berbagai teh dalam berbagai kemasan. Dengan bahanbaku dasar daun teh. Sebagai contoh Sari Wangi, Lipton, Bussels, Chyosa, Lan-Cho. 2. Divisi Es Krim Pabrik ini berdiri pada tahun 1992 dengan produk tunggalnya berlabel WALLS. Divisi ini berlokasi tepat di sebelah pabrik Food yang ada di Cikarang.

34

Salah satu produk Walls yang di ekspor adalah Magnum Almond yang saat ini sudah mencapai pasaran Australia. 3. Divisi Personal Care Pabrik ini terletak di Rungkut, Surabaya. Pabrik ini memproduksi berbagai macam produk perawatan tubuh dan kosmetik. Antara lain pasta gigi (Pepsodent, Close Up), sabun mandi (Lux, Lifebuoy), shampoo (Sunsilk, Clear, Brisk), Shampoo dan Conditioner (Organics), parfum (Axe), Lotion (Citra, Vaselin), rangkaian produk kecanikkan (Ponds), serta rangkaian produk perawatan bayi (Cuddle). 4. Divisi Home Appliance Pabrik ini berlokasi di Jababeka, Cikarang. Pabrik yang dikategorikan sebagai pabrik NSD (Non Soapy Detergent) ini menghasilkan produk utamanya yaitu Rinso. Disamping produk utama tersebut, terdapat produk-produk lain yang diproduksi Unilever diluar pabrik NSD di Cikarang. Seperti pabrik 3M yang memproduksi Molto, Super Pel, Trika, Refresh, Sunlight. PT Unilever Indonesia Tbk. Yang juga telah menjadi suatu perusahaan manufaktur yang bertaraf internasional mempunyai visi, misi, dan nilai yang selalu dipegang untuk mengembangkan sayapnya ke dunia persaingan bebas, antara lain: 1. Visi Menjadi pilihan utama untuk distributor/Customer dan konsumen/Consumer. 2. Mission Be the first and the best in class in meeting the needs and aspirations of

customer.
Be the closest in the market to customers and suppliers. Remove non-value added activities from all processes. Gain job satisfaction for all.

35

Aim for stretching targets for profitable growth and secure above average

rewards.
For employees and shareholders. Earn respect for integrity, care for community and enviroment. Prinsip yang digunakan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. untuk selalu dikembangkan dan ditingkatkan serta yang selalu dipegang dalam operasionalnya adalah prinsip TPM (Total

Productive Maintenance). Definisi dari TPM adalah perawatan untuk meningkatkan


produktivitas dengan melibatkan semua orang dari manajemen tertinggi sampai operator, untuk semua departemen yang ada dengan melalui kegiatan kelompok kecil/circle. Tujuan dari TPM adalah perbaikan kondisi perusahaan didasarkan atas perbaikan sikap kerja karyawan dan kondisi mesin untuk mencapai Zero Failure (tanpa kerusakan),

Zero defect (tanpa cacat), Zero accident (tanpa kecelakaan).


Struktur Organisasi
Supply Chain Director

Technical Manager Personal Care

Plant Manager

Production Manager

IED Manager

Quality Manager

Senior Development Manager

Human Resource Manager

GA Manager

Assistant Plant Manager

Assistan Production Manager

Asisstant Quality Manager

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

36

Berikut ini job description secara umum dari masing-masing posisi dalam struktur organisasi di atas. 1. Supply Chain Director Mengkoordinasi aktivitas teknik dari kegiatan perusahaan dan bertanggung jawab dalam memastikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan dari seluruh sistem manajemen mutu perusahaan.

2.Technical Manager Personal Care


Bertanggung jawab atas terhadap efektivitas dan efesiensi manajemen dari seluruh aspek operasi, memastikan persediaan produk dengan kualitas yang baik, biaya operasi rendah, dan tepat waktu. Technical manager melaporkan secara langsung tanggung jawabnya terhadap Supply Chain Director.

3.Production Manager
Mengelola mutu produk sesuai spesifikasi dan kondisi proses, menjamin ketersediaan bahan mentah, material pengemas, dan produk akhir disimpan dalam kondisi yang sesuai, mudah dipergunakan, dan mudah dipindahkan.

4.Plant Engineer Manager


Membuat perencanaan dan mengorganisasi pemeliharaan alat yang dibutuhkan fasilitas pendukung proses produksi dan memastikan seluruh equipment

terinstalasi dengan benar.

5.Works Personel Manager


Bertanggung jawab dalam perekrutan dan pelatihan karyawan non staf pada lokasi pabrik yang bersangkutan.

37

6.Senior Product Development Manager


Mendesain produk baru, memantapkan produk yang telah ada, mengembangkan proses dan menjamin produk yang dikembangkan dapat diproduksi pada line yang telah ada atau pada equipment yang diusulkan.

7.Senior Packaging Development Manager


Mengembangkan dan meningkatkan kualitas memuaskan konsumen. material pengemas sehingga

8.Quality Manager
Mengelola seluruh uji spesifik yang sesuai dan memeriksa kualitas bahan mentah, material pengemas, dan produk akhir.

4.2

Profil Responden Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga yang sedang

membeli sabun detergen Surf pada saat berbelanja di Carefour Cempaka Putih. Kuisioner dibagikan dari tanggal 20 Mei 2007 sampai dengan 18 Juni 2007 jam 13.00 sampai dengan jam 15.00. Kuisioner lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran L 1. Berdasarkan hasil pengolahan kuisioner, diketahui pengeluaran belanja per bulan dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :

Rp 1.751.000Rp 3.000.000; 36,96%

Rp 750.000Rp 1.250.000; 42,75%

Rp 1.251.000Rp 1.750.000; 20,29%

Rp 750.000-Rp 1.250.000

Rp 1.251.000-Rp 1.750.000

Rp 1.751.000-Rp 3.000.000

Gambar 4.2 Profil Responden

38

Dari gambar 4.2 di atas, terlihat 51 responden (36,96%) mengeluarkan belanja per bulan antara Rp 1.751.000 Rp 3.000.000, 28 responden (20,29%) mengeluarkan belanja per bulan antara Rp 1.251.000 Rp 1.750.000, 59 responden (42,75%) mengeluarkan belanja per bulan antara Rp 750.000 Rp 1.250.000.

4.3 4.3.1

Uji Validitas dan Reliabilitas Analisis Validitas dan Reliabilitas sabun detergen Surf menurut konsumen Berdasarkan hasil uji validitas brand image sabun detergen Surf yang dapat dilihat

pada tabel 4.1 dan 4.2 hasil uji validitas brand image sabun detergen Surf terlihat bahwa ke 12 faktor tersebut dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat dari pearson correlation setiap faktor > nilai r tabel (0,3). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan brand image sabun detergen Surf ini dapat dinyatakan valid sehingga penelitian dapat dilanjutkan dengan menggunakan faktorfaktor tersebut yang telah teruji. Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran L 5. Tabel 4.1 Case Processing Summary Surf
Case Processing Summary N Cases Valid Excludeda Total 30 0 30 % 100,0 ,0 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

39

Tabel 4.2 Correlations Surf

Correlations
Correlations tidak_panas_ tidak_panas_ sedang_ setelah_ mencuci mencuci 1 ,869** . ,000 30 30 ,869** 1 ,000 . 30 30 ,074 ,094 ,697 ,623 30 30 ,084 ,145 ,659 ,443 30 30 -,086 -,129 ,651 ,497 30 30 ,210 ,240 ,265 ,201 30 30 -,052 -,183 ,787 ,334 30 30 ,313 ,223 ,092 ,236 30 30 ,319 ,204 ,086 ,278 30 30 ,054 ,067 ,775 ,724 30 30 ,201 ,240 ,288 ,202 30 30 -,018 -,011 ,926 ,955 30 30 ,591** ,553** ,001 ,002 30 30 kepadatan_ baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru ,074 ,084 -,086 ,210 ,697 ,659 ,651 ,265 30 30 30 30 ,094 ,145 -,129 ,240 ,623 ,443 ,497 ,201 30 30 30 30 1 ,683** ,630** ,289 . ,000 ,000 ,121 30 30 30 30 ,683** 1 ,516** ,058 ,000 . ,004 ,759 30 30 30 30 ,630** ,516** 1 ,376* ,000 ,004 . ,040 30 30 30 30 ,289 ,058 ,376* 1 ,121 ,759 ,040 . 30 30 30 30 ,228 ,167 ,363* ,329 ,225 ,376 ,049 ,076 30 30 30 30 -,188 -,126 -,250 -,144 ,321 ,508 ,182 ,447 30 30 30 30 -,182 -,106 -,235 -,118 ,335 ,577 ,211 ,535 30 30 30 30 ,654** ,629** ,568** ,136 ,000 ,000 ,001 ,473 30 30 30 30 ,383* ,367* ,376* ,219 ,037 ,046 ,041 ,245 30 30 30 30 ,565** ,758** ,605** ,287 ,001 ,000 ,000 ,124 30 30 30 30 ,606** ,621** ,495** ,412* ,000 ,000 ,005 ,024 30 30 30 30 whitening_ crystals -,052 ,787 30 -,183 ,334 30 ,228 ,225 30 ,167 ,376 30 ,363* ,049 30 ,329 ,076 30 1 . 30 -,027 ,887 30 -,001 ,994 30 ,482** ,007 30 ,102 ,593 30 ,201 ,287 30 ,337 ,069 30 biodegradab biodegrada le_ramah_ ble_aman_ lingkungan lingkungan ,313 ,319 ,092 ,086 30 30 ,223 ,204 ,236 ,278 30 30 -,188 -,182 ,321 ,335 30 30 -,126 -,106 ,508 ,577 30 30 -,250 -,235 ,182 ,211 30 30 -,144 -,118 ,447 ,535 30 30 -,027 -,001 ,887 ,994 30 30 1 ,988** . ,000 30 30 ,988** 1 ,000 . 30 30 -,053 -,060 ,780 ,754 30 30 -,299 -,350 ,109 ,058 30 30 -,101 -,092 ,597 ,631 30 30 ,334 ,335 ,072 ,071 30 30 tidak_panas_sedang_ mencuci tidak_panas_setelah_ mencuci kepadatan_baik Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N warna ,054 ,775 30 ,067 ,724 30 ,654** ,000 30 ,629** ,000 30 ,568** ,001 30 ,136 ,473 30 ,482** ,007 30 -,053 ,780 30 -,060 ,754 30 1 . 30 ,462* ,010 30 ,659** ,000 30 ,677** ,000 30 bentuk gambar ,201 -,018 ,288 ,926 30 30 ,240 -,011 ,202 ,955 30 30 ,383* ,565** ,037 ,001 30 30 ,367* ,758** ,046 ,000 30 30 ,376* ,605** ,041 ,000 30 30 ,219 ,287 ,245 ,124 30 30 ,102 ,201 ,593 ,287 30 30 -,299 -,101 ,109 ,597 30 30 -,350 -,092 ,058 ,631 30 30 ,462* ,659** ,010 ,000 30 30 1 ,563** . ,001 30 30 ,563** 1 ,001 . 30 30 ,494** ,645** ,006 ,000 30 30 Total ,591** ,001 30 ,553** ,002 30 ,606** ,000 30 ,621** ,000 30 ,495** ,005 30 ,412* ,024 30 ,337 ,069 30 ,334 ,072 30 ,335 ,071 30 ,677** ,000 30 ,494** ,006 30 ,645** ,000 30 1 . 30

wangi_baik

waktu_wangi

butiran_biru

whitening_crystals

biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna

bentuk

gambar

Total

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil uji reliabilitas brand image sabun detergen Surf yang dapat dilihat pada tabel 4.3 hasil uji reliabilitas brand image sabun detergen Surf terlihat bahwa ke 12 faktor tersebut dinyatakan reliabel. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai alpha (0,722) > (0,6). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengungkap faktor-faktor yang terkait dengan brand image sabun detergen Surf ini dapat diandalkan (reliable) sehingga penelitian dapat dilanjutkan dengan menggunakan faktor-faktor tersebut yang telah teruji. Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran L 6.

40

Tabel 4.3 Reliability Statistics Surf

Reliability Statistics Cronbach's Alpha ,722

N of Items 13

4.4

Identifikasi Atribut Produk yang Membentuk Brand Image Sabun Detergen Surf Menurut Konsumen Untuk melakukan identifikasi atribut produk yang membentuk brand image sabun

detergen Surf dengan cara melakukan analisis faktor dengan bantuan program SPSS 12.0. 1. Hasil perhitungan langkah 1 dapat dilihat pada tabel - tabel berikut : Tabel 4.4 KMO and Batletts Test Surf Menurut Konsumen tahap 1
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. ,600 1243,604 66 ,000

KMO and Baartletts


Pada Tabel 4.4 di atas angka KMO and Bartletts test adalah 0,600 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

41

Tabel 4.5 Anti Image Matrices Surf Menurut Konsumen tahap 1


Anti-image Matrices tidak_panas_ sedang_ mencuci Anti-image Covariance tidak_panas_sedang_ mencuci tidak_panas_setelah_ mencuci kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar tidak_panas_sedang_ mencuci tidak_panas_setelah_ mencuci kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar ,133 -,115 ,013 ,039 -,053 ,006 -,011 ,014 -,014 -,029 ,066 -,005 ,482
a

tidak_panas_ setelah_ mencuci -,115 ,119 -,033 -,037 ,062 -,034 ,033 -,016 ,016 ,025 -,072 ,010 -,915 ,464
a

kepadatan_ baik ,013 -,033 ,576 -,109 ,007 -,069 -,028 -,003 ,004 -,141 -,020 ,023 ,046 -,128 ,863a -,221 ,013 -,146 -,058 -,027 ,029 -,305 -,037 ,049

wangi_baik ,039 -,037 -,109 ,421 -,272 ,051 -,001 ,010 -,012 ,045 -,028 -,100 ,167 -,168 -,221 ,652a -,621 ,126 -,001 ,087 -,113 ,114 -,061 -,253

waktu_wangi -,053 ,062 ,007 -,272 ,457 -,025 -,059 -,009 ,012 -,038 ,012 ,016 -,215 ,265 ,013 -,621 ,633a -,059 -,135 -,077 ,104 -,092 ,025 ,039

butiran_biru ,006 -,034 -,069 ,051 -,025 ,388 -,284 ,024 -,025 ,038 -,001 -,027 ,025 -,159 -,146 ,126 -,059 ,555a -,713 ,233 -,238 ,099 -,003 -,073

whitening_ crystals -,011 ,033 -,028 -,001 -,059 -,284 ,409 -,021 ,021 -,022 -,018 ,023 -,047 ,150 -,058 -,001 -,135 -,713 ,557a -,197 ,199 -,056 -,040 ,059

biodegradab le_ramah_ lingkungan ,014 -,016 -,003 ,010 -,009 ,024 -,021 ,028 -,028 -,009 ,014 ,004 ,231 -,278 -,027 ,087 -,077 ,233 -,197 ,451
a

biodegrada ble_aman_ lingkungan -,014 ,016 ,004 -,012 ,012 -,025 ,021 -,028 ,028 ,009 -,014 -,003 -,230 ,285 ,029 -,113 ,104 -,238 ,199 -,985 ,449
a

warna -,029 ,025 -,141 ,045 -,038 ,038 -,022 -,009 ,009 ,373 -,109 -,196 -,132 ,120 -,305 ,114 -,092 ,099 -,056 -,090 ,089 ,741a -,254 -,527

bentuk ,066 -,072 -,020 -,028 ,012 -,001 -,018 ,014 -,014 -,109 ,498 -,127 ,257 -,294 -,037 -,061 ,025 -,003 -,040 ,117 -,117 -,254 ,779a -,296

gambar -,005 ,010 ,023 -,100 ,016 -,027 ,023 ,004 -,003 -,196 -,127 ,370 -,021 ,048 ,049 -,253 ,039 -,073 ,059 ,040 -,028 -,527 -,296 ,769a

Anti-image Correlation

-,915 ,046 ,167 -,215 ,025 -,047 ,231 -,230 -,132 ,257 -,021

-,128 -,168 ,265 -,159 ,150 -,278 ,285 ,120 -,294 ,048

-,985 -,090 ,117 ,040

,089 -,117 -,028

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti Image Matrices


Pada Tabel 4.5 di atas uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria: MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan variabel yang lain. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Bagian bawah (Anti Image Correlation), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Seperti angka MSA untuk variabel: Tidak panas sedang mencuci : 0,482 Tidak panas setelah mencuci : 0,464 Kepadatan baik: 0,863 Wangi baik: 0,652

42

Waktu wangi : 0,633 Butiran biru : 0,555 Whitening crystals : 0,557 Biodegradable ramah lingkungan : 0,451 Biodegradable aman lingkungan : 0,449 Warna : 0,741 Bentuk : 0,779 Gambar : 0,769 Dengan kriteria MSA variabel Tidak panas sedang mencuci (0,482) tidak memenuhi batas 0,5. Variabel tersebut dikeluarkan dan pengujian diulang lagi. Hasil perrhitungan selengkapnya pada Lampiran L 8. 2.Hasil perhitungan langkah 2 dapat dilihat pada tabel - tabel berikut : Tabel 4.6 KMO and Batletts Test Surf Menurut Konsumen tahap 2
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. ,636 979,097 55 ,000

KMO and Baartletts


Pada Tabel 4.6 di atas angka KMO and Bartletts test adalah 0,636 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

43

Tabel 4.7 Anti Image Matrices Surf Menurut Konsumen tahap 2


Anti-image Matrices tidak_panas_ setelah_ mencuci Anti-image Covariance tidak_panas_setelah_ mencuci kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar Anti-image Correlation tidak_panas_setelah_ mencuci kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) ,729 -,138 -,021 ,102 -,180 ,146 -,025 ,028 -,001 -,095 ,038 ,414 -,213 -,038 ,173 -,338 ,267 -,171 ,191 -,001 -,152 ,073
a

kepadatan_ baik -,138 ,577 -,116 ,012 -,070 -,027 -,005 ,005 -,141 -,028 ,023 -,213 ,835a -,232 ,023 -,147 -,056 -,039 ,040 -,302 -,051 ,050

wangi_baik -,021 -,116 ,433 -,277 ,051 ,003 ,006 -,009 ,056 -,052 -,101 -,038 -,232 ,676 -,608 ,124 ,006 ,051 -,078 ,139 -,108 -,253
a

waktu_wangi ,102 ,012 -,277 ,479 -,024 -,066 -,003 ,007 -,053 ,043 ,015 ,173 ,023 -,608 ,677a -,055 -,149 -,029 ,057 -,124 ,085 ,036

butiran_biru -,180 -,070 ,051 -,024 ,388 -,284 ,025 -,026 ,040 -,004 -,027 -,338 -,147 ,124 -,055 ,505a -,713 ,234 -,239 ,103 -,009 -,072

whitening_ crystals ,146 -,027 ,003 -,066 -,284 ,410 -,021 ,021 -,025 -,013 ,023 ,267 -,056 ,006 -,149 -,713 ,540a -,192 ,194 -,063 -,029 ,058

biodegradab le_ramah_ lingkungan -,025 -,005 ,006 -,003 ,025 -,021 ,030 -,029 -,007 ,008 ,005 -,171 -,039 ,051 -,029 ,234 -,192 ,476 -,984 -,062 ,061 ,046
a

biodegrada ble_aman_ lingkungan ,028 ,005 -,009 ,007 -,026 ,021 -,029 ,030 ,006 -,008 -,004 ,191 ,040 -,078 ,057 -,239 ,194 -,984 ,473 ,061 -,062 -,034
a

warna -,001 -,141 ,056 -,053 ,040 -,025 -,007 ,006 ,379 -,103 -,200 -,001 -,302 ,139 -,124 ,103 -,063 -,062 ,061 ,750a -,229 -,535

bentuk -,095 -,028 -,052 ,043 -,004 -,013 ,008 -,008 -,103 ,533 -,134 -,152 -,051 -,108 ,085 -,009 -,029 ,061 -,062 -,229 ,858a -,301

gambar ,038 ,023 -,101 ,015 -,027 ,023 ,005 -,004 -,200 -,134 ,370 ,073 ,050 -,253 ,036 -,072 ,058 ,046 -,034 -,535 -,301 ,764a

Anti Image Matrices


Pada Tabel 4.7 di atas Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan variabel yang lain. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Bagian bawah (Anti Image Correlation), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Seperti angka MSA untuk variabel: Tidak panas setelah mencuci : 0,414 Kepadatan baik : 0,835 Wangi baik: 0,676 Waktu wangi : 0,677

44

Butiran biru : 0,505 Whitening crystals : 0,540 Biodegradable ramah lingkungan : 0,476 Biodegradable aman lingkungan : 0,473 Warna : 0,750 Bentuk : 0,858 Gambar : 0,764 Dengan kriteria MSA variabel Tidak panas setelah mencuci (0,414) tidak memenuhi batas 0,5. Variabel tersebut dikeluarkan dan pengujian diulang lagi. Hasil perrhitungan selengkapnya pada Lampiran L - 10 3.Hasil perhitungan langkah 3 dapat dilihat pada tabel - tabel berikut : Tabel 4.8 KMO and Batletts Test Surf Menurut Konsumen tahap 3
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. ,654 939,640 45 ,000

KMO and Baartletts


Pada Tabel 4.8 di atas angka KMO and Bartletts test adalah 0,654 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

45

Tabel 4.9 Anti Image Matrices Surf Menurut Konsumen tahap 3


Anti-image Matrices kepadatan_ baik ,604 -,126 ,034 -,123 ,001 -,011 ,011 -,148 -,049 ,032 ,813a -,246 ,062 -,239 ,001 -,078 ,084 -,309 -,086 ,067 whitening_ crystals ,001 ,008 -,096 -,302 ,441 -,018 ,018 -,026 ,006 ,016 ,001 ,017 -,205 -,686 ,587a -,154 ,151 -,065 ,012 ,040 biodegradab le_ramah_ lingkungan -,011 ,005 ,000 ,022 -,018 ,031 -,030 -,007 ,005 ,006 -,078 ,045 ,000 ,190 -,154 ,487
a

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_ramah_ lingkungan biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar

wangi_baik -,126 ,433 -,283 ,052 ,008 ,005 -,008 ,056 -,056 -,101 -,246 ,673a -,611 ,118 ,017 ,045 -,072 ,139 -,116 -,251

waktu_wangi ,034 -,283 ,494 ,002 -,096 ,000 ,003 -,055 ,059 ,010 ,062 -,611 ,675a ,003 -,205 ,000 ,025 -,126 ,114 ,024

butiran_biru -,123 ,052 ,002 ,439 -,302 ,022 -,022 ,045 -,032 -,020 -,239 ,118 ,003 ,538a -,686 ,190 -,189 ,109 -,065 -,051

biodegrada ble_aman_ lingkungan ,011 -,008 ,003 -,022 ,018 -,030 ,031 ,007 -,004 -,005 ,084 -,072 ,025 -,189 ,151 -,984 ,487
a

warna -,148 ,056 -,055 ,045 -,026 -,007 ,007 ,379 -,106 -,201 -,309 ,139 -,126 ,109 -,065 -,063 ,062 ,745a -,232 -,536

bentuk -,049 -,056 ,059 -,032 ,006 ,005 -,004 -,106 ,545 -,132 -,086 -,116 ,114 -,065 ,012 ,036 -,034 -,232 ,863a -,294

gambar ,032 -,101 ,010 -,020 ,016 ,006 -,005 -,201 -,132 ,372 ,067 -,251 ,024 -,051 ,040 ,060 -,049 -,536 -,294 ,767a

-,984 -,063 ,036 ,060

,062 -,034 -,049

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti Image Matrices


Pada Tabel 4.9 di atas uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan variabel yang lain. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Bagian bawah (Anti Image Correlation), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Seperti angka MSA untuk variabel: Kepadatan baik : 0,813 Wangi baik : 0,673 Waktu wangi : 0,675 Butiran biru : 0,538 Whitening crystals : 0,587

46

Biodegradable ramah lingkungan : 0,487 Biodegradable aman lingkungan : 0,487 Warna : 0,745 Bentuk : 0,863 Gambar : 0,767 Dengan kriteria MSA variabel Biodegradable ramah lingkungan (0,487) tidak memenuhi batas 0,5. Variabel tersebut dikeluarkan dan pengujian diulang lagi. Hasil perrhitungan selengkapnya pada Lampiran L - 12 4.Hasil perhitungan langkah 4 dapat dilihat pada tabel - tabel berikut : Tabel 4.10 KMO and Batletts Test Surf Menurut Konsumen tahap 4
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. ,713 478,195 36 ,000

KMO and Baartletts


Pada Tabel 4.10 di atas angka KMO and Bartletts test adalah 0,713 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

47

Tabel 4.11 Anti Image Matrices Surf Menurut Konsumen tahap 4


Anti-image Matrices biodegrada ble_aman_ lingkungan ,032 -,101 ,098 -,009 -,003 ,966 ,001 ,007 ,033 ,042 -,156 ,141 -,013 -,005 ,342 ,001 ,009 ,056
a

Anti-image Covariance

kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk

kepadatan_ baik ,608 -,125 ,034 -,120 -,006 ,032 -,152 -,048 ,035 ,820a -,243 ,063 -,229 -,011 ,042 -,316 -,083 ,072

wangi_baik -,125 ,434 -,283 ,050 ,011 -,101 ,058 -,057 -,102 -,243 ,666a -,611 ,112 ,024 -,156 ,143 -,117 -,254

waktu_wangi ,034 -,283 ,494 ,002 -,098 ,098 -,055 ,059 ,010 ,063 -,611 ,663a ,003 -,208 ,141 -,126 ,115 ,024

butiran_biru -,120 ,050 ,002 ,455 -,307 -,009 ,051 -,037 -,026 -,229 ,112 ,003 ,573a -,677 -,013 ,124 -,073 -,063

whitening_ crystals -,006 ,011 -,098 -,307 ,452 -,003 -,031 ,009 ,021 -,011 ,024 -,208 -,677 ,612a -,005 -,075 ,018 ,050

warna -,152 ,058 -,055 ,051 -,031 ,001 ,381 -,105 -,202 -,316 ,143 -,126 ,124 -,075 ,001 ,745a -,231 -,535

bentuk -,048 -,057 ,059 -,037 ,009 ,007 -,105 ,546 -,134 -,083 -,117 ,115 -,073 ,018 ,009 -,231 ,863a -,297

gambar ,035 -,102 ,010 -,026 ,021 ,033 -,202 -,134 ,374 ,072 -,254 ,024 -,063 ,050 ,056 -,535 -,297 ,765a

Anti-image Correlation

gambar kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals biodegradable_aman_ lingkungan warna bentuk gambar

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti Image Matrices


Pada Tabel 4.11 di atas Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan variabel yang lain. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Bagian bawah (Anti Image Correlation), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Seperti angka MSA untuk variabel: Kepadatan baik : 0,820 Wangi baik : 0,666 Waktu wangi : 0,663 Butiran biru : 0,573 Whitening crystals : 0,612

48

Biodegradable aman lingkungan : 0,342 Warna : 0,745 Bentuk : 0,863 Gambar : 0,765 Dengan kriteria MSA variabel Biodegradable aman lingkungan (0,342) tidak memenuhi batas 0,5. Variabel tersebut dikeluarkan dan pengujian diulang lagi. Hasil perrhitungan selengkapnya pada Lampiran L- 14 5.Hasil perhitungan langkah 5 dapat dilihat pada tabel - tabel berikut : Tabel 4.12 KMO and Batletts Test Surf Menurut Konsumen tahap 5
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square df Sig. ,720 474,731 28 ,000

KMO and Baartletts


Pada Tabel 4.12 di atas angka KMO and Bartletts test adalah 0,720 dengan signifikansi 0,000. Oleh karena angka tersebut sudah di atas 0,5 dan signifikansi jauh di bawah 0,05 (0,000<<0,05), maka variabel dan sampel yang ada sebenarnya sudah bisa dianalisis lebih lanjut.

49

Tabel 4.13 Anti Image Matrices Surf Menurut Konsumen tahap 5


Anti-image Matrices kepadatan_ baik ,609 -,125 ,032 -,120 -,006 -,152 -,048 ,034 ,823a -,240 ,057 -,228 -,011 -,316 -,084 ,070 wangi_baik -,125 ,445 -,285 ,050 ,011 ,059 -,058 -,102 -,240 ,681a -,603 ,111 ,024 ,144 -,117 -,249 waktu_wangi butiran_biru ,032 -,120 -,285 ,050 ,504 ,003 ,003 ,455 -,100 -,307 -,056 ,051 ,060 -,037 ,007 -,026 ,057 -,228 -,603 ,111 ,676a ,005 ,005 ,573a -,209 -,677 -,128 ,124 ,114 -,073 ,016 -,063 whitening_ crystals -,006 ,011 -,100 -,307 ,452 -,031 ,009 ,021 -,011 ,024 -,209 -,677 ,611a -,075 ,018 ,050 warna -,152 ,059 -,056 ,051 -,031 ,381 -,105 -,202 -,316 ,144 -,128 ,124 -,075 ,743a -,231 -,535 bentuk -,048 -,058 ,060 -,037 ,009 -,105 ,546 -,135 -,084 -,117 ,114 -,073 ,018 -,231 ,862a -,298 gambar ,034 -,102 ,007 -,026 ,021 -,202 -,135 ,375 ,070 -,249 ,016 -,063 ,050 -,535 -,298 ,767a

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals warna bentuk gambar kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals warna bentuk gambar

a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)

Anti Image Matrices


Pada Tabel 4.13 di atas Uji ini dilakukan dengan memperhatikan angka MSA. Angka MSA (Measure of Sampling Adequacy) berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria : MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan variabel yang lain. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. MSA < 0,5, variabel tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Bagian bawah (Anti Image Correlation), khususnya pada angka korelasi yang bertanda a (arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah). Seperti angka MSA untuk variabel: Kepadatan baik : 0,823 Wangi baik : 0,681 Waktu wangi : 0,676 Butiran biru : 0,573 Whitening crystals : 0,611 Warna : 0,743

50

Bentuk : 0,862 Gambar : 0,767 Dengan demikian kriteria MSA variabel Kepadatan baik, Wangi baik, Waktu wangi, Butiran biru, Whitening crystals, Warna, Bentuk, dan Gambar dapat dianalisis lebih lanjut. Hasil perrhitungan selengkapnya pada Lampiran L 16. Setelah penyaringan terhadap sejumlah variabel, hingga didapat variabel-variabel yang memenuhi syarat untuk di analisis. Selanjutnya akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada. Tabel 4.14 Communalities Surf Menurut Konsumen
Communalities Initial 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 Extraction ,522 ,832 ,858 ,859 ,836 ,777 ,703 ,771

kepadatan_baik wangi_baik waktu_wangi butiran_biru whitening_crystals warna bentuk gambar

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Communalities
Dari Tabel 4.14 di atas terlihat hamper semua variabel mempunyai angka

Communalities di atas 0,55, kecuali variabel kepadatan baik. Namun karena hanya ada satu
faktor, angka tersebut tetap dipakai. Dari hasil yang diperoleh terdapat 8 faktor yang dapat digunakan, adalah :

51

1.Kualitas kepadatan baik. Konsumen dapat merasakan kepadatan bubuk detergen Surf lebih baik dibanding detergen lain sehingga dengan tidak perlu terlalu banyak menggunakan bubuk detergen Surf pada saat mencuci. 2.Kualitas wangi lebih baik. Setelah konsumen mencuci pakaiannya dengan sabun detergen Surf maka konsumen mendapatkan hasil wangi yang lebih baik dibanding detergen lain. 3.Jangka waktu wangi lebih lama. Setelah konsumen mendapatkan kualitas wangi yang lebih baik, konsumen juga dapat merasakan jangka waktu wangi yang ditimbulkan dengan menggunakan detergen Surf akan lebih lama dibandingkan detergen lain. Walaupun pakaian tersebut sudah dalam jangka waktu satu hari beraktifitas. 4.Butiran biru membuat cucian lebih cepat bersih. Konsumen membuktikan bahwa butiran biru yang ada dalam sabun detergen Surf dapat membersihkan noda yang membandel, dan juga pakaian tidak perlu di rendam terlalu lama, akan tetapi mendapatkan hasil mencuci yang lebih bersih. Sehingga pakaian berwarna akan lebih cemerlang dan lebih lebih tahan lama. 5. Whitening crystals pakaian lebih putih dan cemerlang. Dengan whitening crystals maka pakaian putih akan lebih putih dan cemerlang dalam satu kemasan, sehingga pekerjaan mencuci akan lebih praktis dan hemat dalam segi waktu dan biaya. 6.Kemasan warna yang menarik. Warna kemasan sudah cukup menarik di mata konsumen, dengan tulisan Surf berwarna merah dengan latar belakang warna putih yang melingkar dan sekeliling luar lingkaran berwarna mera, sehingga konsumen tertarik untuk membelinya.

52

7.Kemasan bentuk yang menarik. Bentuk kemasan yang cenderung sama dengan produk detergen lain tidak mempengaruhi konsumen untuk membeli produk sabun detergen Surf. Karena konsumen lebih mementingkan kualitas dari sabun detergen Surf tersebut. 8.Kemasan gambar yang menarik. Gambar yang ada dalam kemasan sabun detergen Surf yang terletak pada kemasan depan dengan tulisan Surf yang besar dan terdapat gambar anak kecil yang sedang menggunakan seragam putih dan bersih sebagai pemenang bintang pede Surf. Dan yang terletak pada kemasan belakang, dengan spesifikasi gambar yang cukup menarik dengan menampilkan gambar seorang anak laki laki sebagai pemenang juara II pencarian bakat yang diadakan oleh Surf. Sehingga konsumen tertarik dengan gambar tersebut serta ingin mengikuti keberhasilan Surf untuk mewujudkan hasil mencuci yang baik dengan cara membeli sabun detergen Daia tersebut.

4.5

Identifikasi Atribut Produk yang Membentuk Brand Image Sabun Detergen Surf Menurut Perusahaan (PT. Unilever Indonesia) Dari hasil yang diperoleh terdapat 8 faktor yang dapat digunakan, adalah : 1.Kualitas kepadatan baik. Perusahaan memberikan kualitas kepadatan bubuk yang baik pada sabun

detergen Surf, sehingga konsumen yang menggunakannya tidak perlu terlalu banyak menggunakan bubuk detergen Surf pada saat mencuci.

53

2.Kualitas wangi lebih baik. Perusahaan memberikan kelebihan pada kualitas wangi sabun detergen Surf tidak kalah dengan sabun detergen lain, sehingga konsumen puas dengan pemakaian sabun detergen Surf. 3.Jangka waktu wangi lebih lama. Selain perusahaan memberikan kelebihan pada kualitas wangi sabun detergen Surf, Perusahaan juga memberikan kelebihan pada jangka waktu wangi yang ditimbulkan dengan menggunakan detergen Surf akan lebih lama dibandingkan detergen lain. 4.Butiran biru membuat cucian lebih cepat bersih. Perusahaan dapat memberikan jaminan bahwa butiran biru yang ada dalam sabun detergen Surf dapat membersihkan noda yang membandel sekalipun serta hasil mencuci yang lebih bersih. Sehingga pakaian berwarna akan lebih cemerlang dan lebih lebih tahan lama. 5. Whitening crystals pakaian lebih putih dan cemerlang. Perusahaan juga memberikan kemudahan kepada konsumen dalam mencuci pakaian dengan whitening crystals maka pakaian putih akan lebih putih dan cemerlang dalam satu kemasan, sehingga pekerjaan mencuci akan lebih praktis dan hemat dalam segi waktu dan biaya. 6.Kemasan warna yang menarik. Warna kemasan yang dibuat oleh perusahaan sudah cukup menarik, dengan tulisan Surf berwarna merah dengan latar belakang warna putih yang melingkar dan sekeliling luar lingkaran berwarna merah, diharapkan konsumen dapat tertarik untuk membelinya.

54

7.Kemasan bentuk yang menarik. Bentuk kemasan yang dibuat perusahaan cenderung sama dengan produk detergen lain karena pada umumnya konsumen tidak melihat pada bentuk kemasan, akan tetapi konsumen lebih mementingkan kualitas sabun detergen itu sendiri. 8.Kemasan gambar yang menarik. Gambar yang dibuat perusahaan yang ada dalam kemasan sabun detergen Surf terletak pada kemasan depan dengan tulisan Surf yang besar dan terdapat gambar anak kecil yang sedang menggunakan seragam putih dan bersih sebagai pemenang bintang pede Surf. Dan pada kemasan bagian belakang, dengan spesifikasi gambar yang cukup menarik dengan menampilkan gambar seorang anak laki laki sebagai pemenang pencarian bakat yang diadakan oleh Surf. Sehingga perusahaan mengharapkan konsumen tertarik dengan gambar tersebut dan mengikuti keberhasilan Surf dalam mewujudkan hasil mencuci yang baik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampitan L - 17

4.6

Menganalisis Perbandingan Atribut Produk Sabun Detergen Surf Menurut Konsumen Dengan Perusahaan (PT. Unilever Indonesia) Setelah melakukan survey terhadap 138 responden yaitu ibu rumah tangga yang

berada di Carefour Cempaka Mas seperti berikut :

dan 1 responden untuk perusahaan, dihasilkan data

55

Tabel 4.15 Persebaran Responden Berdasarkan Respons terhadap Pertanyaan Kuisioner NO FAKTOR 1.Kualitas kepadatan lebih baik dibanding detergen lain. 2.Kualitas wangi lebih baik dibanding detergen lain. 3.Jangka waktu wangi lebih lama dibanding detergen lain. 4. Butiran biru membuat cucian cepat bersih dengan noda membandel. 5.Dengan whitening crystals pakaian lebih putih dan cemerlang. 6.Kemasan memiliki warna yang menarik. 7.Kemasan memiliki bentuk yang menarik. 8.Kemasan memiliki gambar yang menarik. Angka Pilihan Pada Kuisioner 1 2 3 4 5 Total 8 36 61 32 1 138 2 15 43 70 8 138 0 17 51 62 8 138 7 3 49 72 7 138 7 4 39 78 10 138 2 25 35 60 16 138 1 22 61 45 9 138 2 28 65 39 4 138

a. Total skor faktor adalah : Faktor 1 : (8x1) + (36x2) + (61x3) + (32x4) + (1x5) = 396 Faktor 2 : (2x1) + (15x2) + (43x3) + (70x4) + ( 8x5) = 481 Faktor 3 : (0x1) + (17x2) + (51x3) + (62x4) + (8x5) = 475 Faktor 4 : (7x1) + (3x2) + (49x3) + (72x4) + (7x5) = 483 Faktor 5 : (7x1) + (4x2) + (39x3) + (78x4) + (10x5) = 494 Faktor 6 : (2x1) + (25x2) + (35x3) + (60x4) + (16x5) = 477 Faktor 7 : (1x1) + (22x2) + (61x3) + (45x4) + (9x5) = 453 Faktor 8 : (2x1) + (28x2) + (65x3) + (39x4) + (4x5) = 429

b. Rata-rata skornya adalah : Faktor 1 : 396 / 138 = 2,9 Faktor 2 : 481 / 138 = 3,5 Faktor 3 : 475 / 138 = 3,4 Faktor 4 : 483 / 138 = 3,5 Faktor 5 : 494 / 138 = 3,6 Faktor 6 : 477 / 138 = 3,5

56

Faktor 7 : 453 / 138 = 3,3 Faktor 8 : 429 / 138 = 3,1 Dengan cara demikianlah data pada Tabel 4.16 diperoleh. Tabel 4.16 Rata-rata Skor Setiap Faktor

FAKTOR
1.Kepadatan lebih baik dibanding detergen lain. 2.Wangi lebih baik dibanding detergen lain. 3.Waktu wangi lebih lama dibanding detergen lain. 4.Butiran biru membuat cucian cepat bersih dengan noda membandel 5.Whitening crystals pakaian lebih putih dan cemerlang 6.Kemasan memiliki warna yang menarik. 7.Kemasan memiliki bentuk yang menarik. 8.Kemasan memiliki gambar yang menarik.

SKOR 396 481 475 483 494 477 453 429

Rata-rata Skor 2,9 3,5 3,4 3,5 3,6 3,5 3,3 3,1

Tabel 4.17 Rata-rata Skor Faktor Menurut Perusahaan RESPONDEN No 1 2 3 4 5 6 7 8 FAKTOR 1.Kepadatan lebih baik dibanding detergen lain. 2.Wangi lebih baik dibanding detergen lain. 3.Waktu wangi lebih lama dibanding detergen lain. 4.Butiran biru membuat cucian cepat bersih dengan noda membandel 5.Whitening crystals pakaian lebih putih dan cemerlang 6.Kemasan memiliki warna yang menarik. 7.Kemasan memiliki bentuk yang menarik. 8.Kemasan memiliki gambar yang menarik. R1 4 4 4 4 5 4 3 3

Dari pihak perusahaan, penulis mengambil 1 responden, yakni responden pemasaran yang berkompeten merumuskan strategi pemasaran.

57

Kepadatan Baik Gambar

Bentuk

5 4 3 2 1 0

Wangi Baik

Waktu Wangi

Warna Whitening Crystals

Butiran Biru

Citra di mata konsumen

Citra yang diinginkan perusahaan

Gambar 4.3 Sarang Laba - Laba Analisa Sarang Laba Laba : Dari gambar 4.3 di atas disimpulkan bahwa secara umum citra yang diinginkan oleh perusahaan belum tercapai. Hanya pada faktor kmasan memiliki bentuk yang menarik dan kemasan memiliki gambar yang menarik memperoleh persepsi konsumen melebihi dari yang diharapkan perusahaan.

4.7

Implikasi Hasil Penelitian Atribut produk yang membentuk brand image sabun detergen Surf menurut

konsumen, ada 8 faktor yang dapat dipakai dan diteliti lebih lanjut. Dari pengolahan data tersebut dapat diperoleh persepsi konsumen mengharapkan PT. Unilever Indonesia meningkatkan kualitas dan inovasi yang lebih baik lagi terhadap sabun detergen Surf

58

selanjutnya agar dapat bersaing dengan produk sabun detergen yang sudah ada sebelumnya. Atribut produk yang membentuk brand image sabun detergen Surf menurut perusahaan, mengikuti jumlah faktor yang ada di dalam kuisioner menurut konsumen. Setelah hasil yang didapat langkah selanjutnya adalah perusahaan harus menanggapi

keinginan konsumen untuk meningkatkan kualitas dan inovasi yang lebih baik lagi terhadap sabun detergen Surf selanjutnya dan merealisasikannya dengan menghasilkan produk sabun detergen Surf yang lebih berkualitas dan berinovasi tinggi, sehingga citra sabun detergen surf yang diinginkan perusahaan dapat tercapai.

You might also like