Professional Documents
Culture Documents
Cara Workshop
1. Peserta di bagi 2 kelompok 2. Tiap kelompok akan mendiskusikan 1 kasus yang ditentukan a. Tiap kelompok juga mendiskusikan kasus kelompok lain 3. Waktu 30 menit ke II: Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi kasus yang ditentukan a. Kelompok II akan bertindak sebagai penyanggah 4. Waktu 30 menit ke III: a. Kelompok II mempresentasikan hasil diskusi kasus yang ditentukan b. Kelompok I akan bertindak sebagai penyanggah 5. Waktu 30 menit a. Kasus di bahas oleh Narasumber 6. Waktu 30 menit a. Diskusi Tanya jawab 7. Penutup
KASUS 1. Pada pagi hari seorang anak laki-laki umur 9 bulan dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena baru saja kejang - kejang klojotan seluruh tubuh, lama kejang sekitar 5 menit. Kejang sudah berulang 3 kali, telah diberikan diazepam rektal, kejang berhenti. Satu hari sebelumnya anak mengalami demam tinggi, batuk berdahak dan pilek. Sewaktu diperiksa di IGD anak mengalami kejang lagi di seluruh tubuh. Tanda rangsang meningeal negatif. Pada pemeriksaan didapatkan faring hiperemis dan tampak sekret dari hidung, suhu 39 0C.
PERTANYAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Apa yang anda lakukan pada pasien? Data lain yang dibutuhkan? Apakah diagnosis banding pasien ini? Apakah pasien perlu di rawat? Alasannya? Pemeriksaan neurologis lain yang perlu dilakukan? Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan ? Tatalaksana pasien selanjutnya? (obat-obatan, dosis, cara pemberian, berapa lama) 8. Nasehat untuk orangtua?
KASUS 2. Pasien anak laki-laki, usia 13 bulan datang dengan keluhan kejang disertai demam. Pada anamnesis didapatkan pasien panas tinggi 3 hari. Pagi hari pasien panas makin tinggi, kejang seluruh tubuh kelojotan, 15 menit, pasca kejang pasien tidak sadar. Pemeriksaan neurologis mendapatkan pasien soporous, ubun-ubun besar terbuka 2 x 3 cm2. BB 11,5 kg, PB 75 cm, LK 47 cm. FP 52 x/menit, dalam disertai retraksi epigastrium. FDJ: 136 x/menit, regular teratur, suhu 39.5 0C. Tidak didapatkan tanda rangsang meningeal, rangsang nyeri yang diberikan hanya mendapat gerakan tangan menarik, keluar suara tak jelas dari mulut , kelopak mata terbuka. Didapatkan pupil bulat isokor, diameter pupil 5 mm/5mm, dengan paresis Nervi III kiri dan hemiparesis kanan.
.
PERTANYAAN: 1. Pelajarilah kasus no 1: 10 15 menit. 2. Adakah peningkatan tekanan intracranial? 3. Bila ada, sebutkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan neurologis? 4. Skala Koma Glasgow pada pasien? 5. Tingkat gangguan yang ada setinggi? 6. Tentukan Diagnosis Banding untuk pasien? 7. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan? 8. Tatalaksana pengobatan yang diberikan? 9. Keesokan harinya didapatkan gangguan nervus kranialis VI kanan. Apa artinya bagi pasien dan apa yang harus kita lakukan?
Hospital/ED
0,25-0,5mg/kg/iv/io Airway Apa yang akanDiazepam anda rencanakan? 10-20 mnt (kec 2mg/mnt, max dosis 20mg)
Breathing, O2 Circulation
Monitor
Tanda vital EKG Gula darah Elektrolit serum (Na, K, Ca, Mg, Cl)
Obat fenobarbitalatau IV mantenance 12 jam Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus kemudian 2 x 25 mgatau NOTE : JIKA DIAZ RECTAL 1X PRE Lorazepam 0,05-0,1mg/kg/iv HOSPITAL BOLEH RECTAL 1X Pemberian obat asiklovir 100 mg perdripAnalisa tiap 8Darah (rate <2mg/mnt) Gas KEJANG (-) Koreksi kelainan jam 5 7 mg/kg Fenitoin Pulse oxymetri jam kemudian 12 Pemberian manitol20mg/kg/iv 5 gram perdrip 30 menit tiap 8 darah 20-30 mnt Kadar obat (20mnt /50ml NS) ICU/ED : Aditional jamNote Max 1000mg 5-10mg/kg/iv KEJANG (-) Pemeriksan AGD, elektrolit gula darah, Phenobarbitone Na-K-Cl-Ca, 30-60 mnt 4 5 mg/kg 20mg/kg/iv EEG minggu pertama, Pungsi lumbal ulang 12 jam kemudian (rate >5-10min; max 1g)
Propofol 3-5mg/kg/infusion 16
5 4 3 2 1
17
6/29/2010
19
Pola napas
6/29/2010
18