You are on page 1of 11

A.

Pengertian Interverensi Cahaya

Interferensi gelombang cahaya mula-mula diperlihatkan oleh Thomas Young dalam tahun 1801. Dalam percobaannya Young menjelaskan bahwa difraksi merupakan gejala penyebaran arah yang dialami oleh seberkas gelombang cahaya ketika melalui suatu celah sempit dibandingkan dengan ukuran panjang gelombangnya. Jika pada difraksi tersebut berkas gelombangnya melewati dua celah sempit maka ketika dua gelombang atau lebih tersebut bertemu atau berpadu dalam ruang maka medan-medan tersebut akan saling menambahkan dengan mengikuti prinsip superposisi. Dengan menggunakan sumber gelombang yang sama (sumber cahayanya sama) dan dengan panjang gelombangnya diketahui juga, maka dapat ditentukan jarak yang sangat pendek serta sifat medium optiknya akan mudah teramati. Pemantulan dan pengendalian semua variabel proses seperti daya, temperatur, dan tekanan merupakan kebutuhan mutlak dalam bidang industri. Instrumentasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk memantau dan mengendalikan variabel proses tersebut. Dari hasil pemantulan maka dapat diketahui apakah sistem berjalan sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak. Bila terjadi penyimpangan, maka diperlukan tindakan kontrol sehingga proses dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu peralatan instrumentasi yang banyak digunakan adalah Interferometer. Interferometer merupakan perangkat ukur yang memanfaatkan gejala interferensi. Interferensi adalah suatu kejadian dimana dua gelombang atau lebih berjalan melalui bagian yang sama dari suatu ruangan pada waktu yang bersamaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya superposisi dari gelombang gelombang tersebut sehingga menghasilkan pola intensits baru. Dengan ditemukannya sinar laser yang mempunyai sifat koheren, maka Interferometer dapat menjadi perangkat yang sangat berguna dalam industri. Interferometer dapat digunakan untuk mengukur getaran permukaan, simpangan, kecepatan partikel, temperatur dan sebagainya. Pengukuran berlangsung tanpa kontak mekanik sehingga tidak membebani obyek yang diukur.

Disamping itu kepekaannya sangat tinggi: simpangan dengan orde kurang dari panjang gelombang cahaya dapat dideteksi dengan mudah. Suatu perpaduan dari dua buah gelombang yang datang bersamaan di suatu tempat yang mempunyai 2 syarat yang harus dipenuhi :

1. Kedua sumber cahaya harus koheren = memiliki beda fase yang selalu tetap, karena harus memiliki frekuensi yang sama dan boleh nol tetapi tidak harus nol 2. Kedua gelombang cahaya memiliki amplitude yang hampir sama jika tidak interferensi yang dihasilkan kurang kontras

Untuk menghasilkan sumber cahaya yang koheren, dilakukan berbagai percobaan. Di antaranya Thomas yang menggunakan dua buah celah sempit. Sebagai sumber cahaya yang baru. Contoh : Interferensi adalah pelangi yang terlihat dalam gelembung sabun, kilauan warna dari bulu burung, bila pada air yang tenang kemudian kita memasukkan jari kita maka akan terbentuk muka gelombang berupa lingkaran-lingkaran dengan tempat gangguan sebagai pusatnya Gejala yang ditimbulkannya :

1. Garis Terang (interferensi maksimum / konstruktif)

Interfrensi maksimum menghasilkan garis terang pada layar. Pola ini terjadi jika selisih lintasan sumber (S) sama dengan nol atau kelipatan genap dari setengah panjang gelombang

1. Garis gelap (interferensi minimum / destruktif)

Interferensi minimum, menghasilkan garis gelap pola layar. Pola ini terjadi jika selisih lintasan sumber (S) sama dengan kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang

Jarak antara garis terang dan garis gelap yang berdekatan, kita misalkan Y

Contoh :

Jarak terang pusat ke garis gelap ke 1

Jarak terang 1 ke garis gelap 2

Maka berlaku

Jarak antara dua garis terang dan dua garis gelap yang berdekatan kita misalkan X

Contoh :

Jarak antara terang 1 dengan terang 2

Jarak antara gelap 1 dengan gelap 2

Maka berlaku Catatan : d p n n Q

: jarak antar dua celah : jarak pola tentang / gelap ke terang pusat : jarak celah ke layar : panjang gelombang cahaya yang digunakan : Bilangan orde (n = 0, 1, 2, 3, ) : o (untuk terang pusat) : Sudut interfrensi

Contoh Soal : Pada percobaan yang digunakan dua celah sempit yang berjarak 0,3 mm satu dengan yang lain jika jarak layar dengan celah 1 cm dan jarak garis terang pertama dari terang pusat 1,5 mm, maka panjang gelombang cahaya? D1 : d = 0,3 mm = 3.10-4 m

p = 1,5 mm = 1,5.10-3 m =1m n = 1 (Garis terang pertama) D2 : ? D3 : A. Sistem Interferometer Peralatan Interferometer terdiri atas empat bagian pokok yaitu sinar laser, detektor, sistem akuisisi data dan komputer. Dalam Interferometer, sumber cahaya yang digunakan adalah sinar laser. Sinar laser (Light Amplification By Stimulated Emission Of Radiation) merupakan cahaya yang intensitasnya digandakan dan difokuskan pada arah tertentu. Sinar laser bersifat koheren dan mempunyai intensitas yang sangat tinggi Tahun 1960 untuk pertama kalinya sinar laser He-Ne di demontrasikan oleh Javan, Bennet dan Heriot. Setelah itu berkembang sinar laser jenis gas seperti kripton dan sinar laser jenis zat cair seperti laser dyne. Supaya dapat mengadakan interferensi, maka sinar laser tersebut dipisahkan oleh pemisah berkas menjadi dua bagian yaitu berkas uji dan berkas referensi. Berkas uji adalah berkas cahaya yang dikenakan atau dipantulkan dengan obyek yang akan diukur. Berkas referensi adalah berkas cahaya yang pola fasanya dipertahankan tetap. Setelah dilakukan pengujian, maka berkas uji dan berkas referensi dipertemukan. Interferensi antara keduanya memberikan informasi mengenai obyek yang memantulkan berkas uji tersebut. Pola interferensi ini diterima oleh detektor yang dilengkapi dengan sistem akuisisi data. Sistem akuisisi data terdiri dari dua bagian yaitu sistem pengkondisi sinyal dan interface. Detektor adalah alat untuk mengubah besaran fisik dalam hal ini fluks intensitas cahaya menjadi besaran listrik. Pemilihan detektor didasarkan pada akurasi, presisi, linieritas dan kestabilan temperatur. Detektor yang sering digunakan dalam interferometer adalah foto detektor. Jika detektor ini ditembus oleh sinar laser maka akan terjadi ionisasi.

Hal ini menyebabkan timbulnya arus listrik. Karena arus listrik yang ditimbulkan oleh detektor sangat kecil, maka perlu diperkuat dan diubah menjadi tegangan oleh sistem pengkondisi sinyal. Selain memperkuat, sistem pengkondisi sinyal juga melakukan filtering yaitu mereduksi noise dan sinyalsinyal yang tidak dikehendaki. Sinyal tersebut lalu diubah menjadi sinyal digital oleh ADC dan dimasukkan ke komputer melalui interface input.

a) Syarat Interferensi Maksimum (Konstruktif) Seperti yang telah kita ketahui dari pembahasan gelombang sebelumnya, interferensi maksimum terjadi jika kedua gelombang memiliki fase yang sama (sefase). Dua gelombang memiliki fase yang sama apabila selisih lintasannya sama dengan nol atau bilangan bulat kali panjang gelombang ( ). Secara matematik dapat dituliskan persamaan:

d sin = m. ;

m = 0, 1, 2, 3.......

Bilangan m disebut orde atau nomor terang. Untuk m = 0 disebut maksimum orde ke nol (terang pusat), untuk m = 1 disebut terang ke-1, dan seterusnya. Karena 1>d, maka sudut sangat kecil. Jadi, dapat digunakan pendekatan sin sehingga persamaan tersebut menjadi:

Pd=m Dengan p adalah jarak terang ke-n dari terang pusat.

b) Syarat Interferensi Minimum (Destruktif) Interferensi minimum terjadi jika beda fase kedua gelombang 1800 atau rad. Ini berarti beda lintasan kedua gelombang sama dengan bilangan ganjil kali setengah . Secara sistematik juga dapat ditulis:

d sin = (m-) ;

m = 1, 2, 3.......

Bilangan m disebut orde atau nomor gelap. Tidak ada gelap ke nol. Untuk m = 1 disebut minimum orde ke-1 atau gelap ke-1, dan seterusnya. Mengingat sin maka persamaan menjadi:

P d = (m-)

Dengan p adalah jarak gelap ke-m dari terang pusat. a) Interferensi Cahaya pada Celah Ganda Percobaan yang dilakukan oleh Thomas Young dan Fresnel pada dasarnya adalah sama, yang membedakan adalah dalam hal mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren. Thomas Young mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan menjatuhkan cahaya dari sumber cahaya pada dua buah celah sempit yang saling berdekatan, sehingga sinar cahaya yang keluar dari celah tersebut merupakan cahaya yang koheren.

Sebaliknya Fresnel mendapatkan dua gelombang cahaya yang koheren dengan memantulkan cahaya dari suatu sumber ke arah dua buah cermin datar yang disusun hampir membentuk sudut 180o, sehingga akan diperoleh dua bayangan sumber cahaya.

Sinar yang dipantulkan oleh cermin I dan II dapat dianggap sebagai dua gelombang cahaya yang koheren. Untuk menunjukkan hasil interferensi cahaya, di depan celah tersebut diletakkan layar pada jarak L maka akan terlihat pada layar berupa garis gelap dan terang.

Garis terang merupakan hasil interferensi yang saling memperkuat dan garis gelap adalah hasil interferensi yang saling memperlemah. Hasil interferensi bergantung pada selisih jarak tempuh/ lintasan cahaya dari celah ke layar.

2. Interferensi pada Selaput Tipis Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat adanya warna-warna pelangi yang terjadi pada gelembung air sabun atau adanya lapisan minyak di permukaan air jika terkena cahaya matahari. Hal ini menunjukkan adanya interferensi cahaya matahari pada selaput tipis air sabun atau selaput tipis minyak di atas permukaan air. Interferensi cahaya terjadi dari cahaya yang dipantulkan oleh lapisan permukaan atas dan bawah dari selaput tipis tersebut. Gambar tersebut melukiskan seberkas sinar monokromatik jatuh pada selaput tipis setebal d, pada lapisan atas selaput cahaya dipantulkan (menempuh lintasan AE) dan sebagian dibiaskan yang kemudian dipantulkan lagi oleh lapisan bawah menempuh lintasan ABC. Antara sinar yang menempuh lintasan AE dan ABC akan saling berinterferensi di titik P tergantung pada selisih jarak lintasan optik.

3. Cincin Newton Cincin Newton merupakan pola interferensi pada selaput tipis udara yang berupa lingkaranlingkaran garis gelap dan terang yang sepusat. Cincin Newton terletak antara permukaan optik. Cincin Newton dapat terjadi pada selaput tipis udara antara kaca planparalel dan lensa plankonveks yang disinari cahaya sejajar monokromatik secara tegak lurus dari atas kaca planparalel.

Cincin Newton ini terjadi karena interferensi cahaya yang dipantulkan oleh permukaan cembung lensa dengan sinar yang telah menembus lapisan udara, yang kemudian dipantulkan oleh permukaan bagian atas kaca plan-paral

Interferometer Michelson adalah salah satu jenis dari interferometer, yaitu suatu alat yang digunakan untuk menghasilkan suatu pola interferensi. Interferometer Michelson merupakan alat yang paling umum digunakan dalam mengukur pola interferensi untuk bidang optik yang ditemukan oleh Albert Abraham Michelson. Sebuah pola interferensi dihasilkan dengan membagi seberkas cahaya menggunakan sebuah alat yang bernama pembagi sinar (beam splitter). Interferensi terjadi ketika dua buah cahaya yang telah dibagi digabungkan kembali. Seperti halnya celah ganda Young, interferometer Michelson mengambil cahaya monokromatik yang berasal dari sebuah sumber tunggal dan membaginya ke dalam dua gelombang yang mengikuti lintasan-lintasan yang berbeda. Interferometer ini digunakan oleh Michelson untuk percobaan Michelson-Morley bersama dengan Edward Morley.[1] Dalam satu versi percobaan Michelson-Morley, interferometer menggunakan cahaya bintang sebagai sumber cahaya. Cahaya bintang adalah cahaya yang memiliki koherensi temporal, namun titik sumber cahaya itu memiliki koherensi spasial dan akan menghasilkan sebuah pola interferensi.

Daftar isi

1 Konfigurasi 2 Aplikasi 3 Lihat pula 4 Referensi 5 Pranala luar

Konfigurasi

Lintasan cahaya di interferometer Michelson Sebuah interferometer Michelson terdiri dari dua buah cermin yaitu M1 dan M2. Sumber cahaya S memancarkan cahaya monokromatik yang kemudian dibagi oleh pembagi sinar (beam splitter) M di titik C, di mana pembagi sinar (beam splitter) ini berupa cermin setengah-perak. M bersifat setengah reflektif, sehingga berkas cahaya ada yang dipantulkan dan ada yang diteruskan. Berkas yang dipantulkan menuju ke titik A sehingga terpantul kembali oleh M1 dan berkas yang

diteruskan menuju ke titik B sehingga terpantul oleh M2. Kedua berkas tersebut bersatu kembali di titik C' sehingga terbentuk pola interferensi yang terlihat oleh pengamat di titik E (detektor).

Aplikasi
Aplikasi yang paling terkenal dari interferometer Michelson adalah percobaan MichelsonMorley yang memberikan bukti untuk relativitas khusus. Namun interferometer Michelson dapat pula digunakan untuk berbagai macam aplikasi yang berbeda. Interferometer Michelson telah digunakan untuk mendeteksi gelombang gravitasi sebagai inti spektroskopi transformasi Fourier. Ada pula beberapa aplikasi menarik sebagai instrumen "nulling" yang digunakan untuk mendeteksi planet di sekitar bintang-bintang terdekat. Sebuah aplikasi lebih lanjut untuk menghasilkan interferometer delay line yang mengubah modulasi fase ke modulasi amplitudo di jaringan DWDM. Interferometri astronomi pada prinsipnya menggunakan interferometer Michelson (dan kadang-kadang jenis lain). Aplikasi lain dari interferometer Michelson adalah pada OCT (optical coherence tomography) yang merupakan teknik pencitraan medis.
44444444444444444444444

Posted by mkharisecario on January 17, 2013 This is my first blog post.

Alat-alat

Seperangkat alat interferometer Michelson Sumber laser He-Ne (632,8 nm) Catu daya 220VAC Diafragma Lensa cembung (f = 50 mm dan f = 100 mm)

Prosedur Eksperimen
1. Susunlah alat interferometer seperti pada Gambar. Luruskan cermin sehingga berkas cahaya hampir terpantulkan kembali dan balik ke tempat keluarnya sinar. 2. Atur cermin pemantul dengan mikrometer pengatur sehingga sinar laser mengenai tangah dari cermin. Pastikan kaca tegak lurus terhadap arah pergeseran sehingga sinar selalu dipantulkan pada tempat yang sama ketika kaca digeserkan. 3. Letakkan kedua lensa antara laser dan pemecah sinar untuk memfokuskan sinar laser yang mengenai beam splitter.

4. Jika pola tetap tidak terbentuk pada layar, disarankan untuk mengecek kembali lintasan sinar laser ang mengarah pada imterferometer yaitu posisi lensa, posisi lateral laser dan posisi pengatur cermin. 5. Putar mikrometer pangatur secara perlahan lahan untuk mendapatkan pola intensitas terang dan gelap dan ukur nilai S untuk pola terang (maksimum) dan gelap (minimum).

Kalibrasi
1. Untuk memperoleh data kalibrasi, tentukan terlebih dahulu pola interferensi yang terbentuk pada layar (pola terang atau pola terang) dengan memutar mikrometer pengatur yang terdapat pada cermin pemantul. 2. Setelah menentukan pola yang terbentuk pada layar, misal pola terang, putar secara perlahan mikrometer pengatur hingga pola terang pada layar berubah (pola terang akan berubah menjadi gelap, kemudian terang lagi dan seterusnya) sampai menjadi pola terang kembali. 3. Putaran dari pola terang ke pola terang kembali atau dari pola gelap hingga membentuk pola gelap kembali dinamakan satu putaran. 4. Lakukan 5 kali putaran, kemudian amati hasil pengukuran pada mikrometer skrup. 5. Lakukan hal yang sama (setiap 5 putaran) sebanyak 5 kali, dan catat hasil pengukuran yang tertera pada mikrometer sekrup. Tabel 1. Data Kalibrasi m Putaran ke5 10 ... 25 l = 1 x 10-2 mm Maksimum (pola terang) / Minimum (pola gelap)

Mengukur Beda Lintasan pada Pola Gelap dan Pola Terang


1. Tentukan terlebih dahulu pola interferensi yang terbentuk pada layar (pola terang atau pola terang) dengan memutar mikrometer pengatur yang terdapat pada cermin pemantul. 2. Setelah menentukan pola yang terbentuk pada layar, misal pola gelap, putar secara perlahan mikrometer pengatur hingga pola gelap pada layar berubah (pola gelap akan berubah menjadi terang, kemudian gelap lagi dan seterusnya) sampai menjadi pola gelap kembali. 3. Putaran dari pola terang ke pola terang kembali atau dari pola gelap hingga membentuk pola gelap kembali dinamakan satu putaran. 4. Lakukan 10 kali putaran, kemudian amati hasil pengukuran pada mikrometer skrup. 5. Lakukan hal yang sama (setiap 10 putaran) sebanyak 20 kali, dan catat hasil pengukuran yang tertera pada mikrometer skrup.

6. Lakukan hal yang sama untuk pola terang.

Tabel 2. Data Pengamatan m Putaran ke10 20 30 40 50 ... 200 l = 1 x 10-2 mm Maksimum (pola terang) Minimum (pola gelap)

You might also like