Professional Documents
Culture Documents
HERLIEN H. MEGAWE
I.
GERONTOLOGI =
Ilmu yang mempelajari usia lanjut secara umum
II. GERIATRI =
Ilmu yang mempelajari penyakit-2 dan
1.
Tujuan utama anestesi yang aman dan keamanan dimulai dengan pencegahan
Prosedur bedah tak berbahaya bagi penderita lansia, bila : Tak membebani kardiopulmoner Tak perlu immobilisasi lama Tak ada penyulit penyulit sepsis
Penurunan morbiditas
Penurunan mortalitas
Mortalitas masa bedah hampir semua penyulit pra bedah yang irreversibel Penyulit pra bedah : Respirator Kardiovaskuler Susunan saraf pusat Gagal organ / metabolik Interaksi obat
3 Dekade akhir peningkatan prosedur prosedur bedah, karena peningkatan pengelolaan morbiditas respiratori morbiditas kardiovaskuler morbiditas cerebrovaskuler gagal organ masa bedah
1. Morbiditas respiratoir
Perubahan-perubahan besar fungsi dan struktural jalan nafas atas dan paru : Menambah risiko penyulit resp. masa bedah pada lansia sehat :
II. Morbiditas kardiovaskuler - Insidens infark myok. : 44-62% = 2 x insidens tanpa bedah - Infark pasca bedah : Samar samar, nyeri (+)
Jantung membesar
Terapi : 1. Cepat koreksi dimana salah 2. Intub + contr. Ventil.
2. Abd./thoraks
3. Infark myok.dalam 6 bulan 4. Hipertensi berat (200/110) 5. Lama bedah : obat anest > 6. Adanya angina yang menetap Coron: bypass bukan faktor resiko
III. Morbiditas cerebrovask - Masa bedah = resiko terjadinya stroke 29% kematian pasca bedah - Kalau sudah terjadi intervensi sangat terbatas Pencegahan utama Penanganan faktor resiko cukup waktu resiko stroke <
Penanganan kesusu sebelum bedah resiko > Penyebab utama pada lansia = atherosclerosis Faal : Cukup aliran darah Lewat lorong lorong sempit Cukup oksigenasi darah Aliran darah ideal 1. X tek. Art. 60-70 torr : 55ml/menit 100 gr otak 2. Batas keamanan : Kritis tek. Darah: 60 torr 3. < 10ml/menit 100 gr otak neuron-2 mati (+) perubahan2 vaskuler : batas keselamatan <
- Resiko infark terbesar : Hari 30 50 pasca bedah , karena : - Ambulasi (belum cukup adaptasi) - Penyembuhan luka - Mobilisasi cairan - Nyeri pasca bedah Menuntut kerja myokard, sedangkan effisiensi paru masih sangat terganggu, tuntutan O2 > supply O2 <
Kewaspadaan : - Timbulnya gangguan gangguan jantung - Cepat koreksi Akibat : - Sifatnya membunuh - Intervensi untuk mengatasi infark (bila sudah terjadi) sangat terbatas
Pertimbangan utama : - Pertahankan supply O2 maksimal - Pertahankan beban minimal atas jantung renta
Aritmia :
- Sering timbul PVC,PAC, Atr. Fibrill kematian pasca bedah
- Aritmia indikasi sahih adanya : *. Peny. Koroner yang serius *. Degenerasi konduksi jantung
Gagal jantung : - Pra bedah resiko kematian pasca bedah > - Pada akhir anest. Progresip edema pulm. di ruang pulih usaha usaha resusitasi maksimal bila tak ingin terjadi arrest nafas
Mengapa gagal jantung terjadi pada akhir anest. ? a. Ventil tek. pos berhenti reduksi tek. intra thorakal yang mendadak venous return ke jantung mendadak b. Sesudah extubasi: nafas sendiri dgn beban pada jantung c. Sisa obat anestesi: depressi myokard d. Sadar nyeri hebat : 1. Tonus sympathis 2. Noradren 3. Tahanan perifer 4. Inotropik Beban jantung >
e. Hipotermia masa bedah menggigil tuntutan sirkulasi > f. Overload cairan masa bedah pre load jantung mengundang gagal - kongestip
*. Episode episode hipotensi, meski singkat / ringan + faktor faktor resiko : Sangat berbahaya untuk lansia
Penyebab penyebab hipotensi masa bedah - Obat obat yang pengaruhi tek. darah - Perubahan perubahan posisi : *. Bed brancart meja bedah *. Slowly & Gently *. Cukup waktu untuk kompensasi - Dehidrasi, apapun sebabnya *. Cukup cairan malam sebelum bedah - Rusak organ : *. Hemorhagia tak terkendali *. Disseminated sepsis *. Infark myokard massive Monit. Invasive sia sia: *. Penderitaan > *. Mahal >
Pencegahan
- Tak mampu menahan air mudah hipovol dan dehidrasi - Hipovolemia respons vasokontriksi perfusi
- Segera koreksi
- Monitor primer : rate produksi urine - Hati hati pemakaian diuretika perfusi ginjal adekuat
Ginjal tua :
- Mannitol Furosemide diuresis ancaman gagal ginjal oligurik gagal ginjal non oligurik mortal 26%
ginjal (Infus 24 jam untuk rehidrasi ! ) *. Pemeriksaan x-ray: tunggu rehidrasi & ekskresi obat2 kontrast *. Tua - Anest + - Bedah tuntutan sirk. maksimal Hidrasi borderline - Pulih
Interaksi obat - 1-4 penyulit pra-bedah (underlying disease) - Masing masing penyulit diobati : *. Internis *. Kardiolog *. Pulmonolog *. Neurolog *. Ahli bedah - Obat-obat anestesi apa Sesuaikan diatas Perubahan perubahan karena usia : - Malnutrisi /dehidrasi - Metabolisme obat - Absorbsi - Distribusi - Free drug concentration - Eliminasi & ekskresi Obat yang aman : - Kurangi dosis - Titrasi - Pantau perubahan perubahan tanda tanda vital
Penyulit respiratoir : - COPD ringan berat - k.p - Fibrosis Penyulit kardio: - Hipertensi - Gangguan ritme : *. Bradikardia *. Aritmia: PAC/PVC *. RBBB - ASHD - Ischemia myocard - Cardio megalia Penyulit sus.sy.pusat : - Pasca CVA - Insuff.cerebri/atrofi - Atheroscler.generalisata Penyulit penyulit lain : Organ fail./metab/hematol/elektr. - Anemia / kelainan hematol - Diabetes millitus - Gagal ginjal - Gagal hepar - Gangguan elektrolit
3. SISTEM KARDIOVASCULAR + GAGAL NAFAS AKUT : - Dehidrasi - Overload cairan - Gangguan elektrolit
MANA TAHAN !
CEGAH :
Alat-alat risiko infeksi tinggi Kateter Jangka lama I.V. line Sering diganti
Febris Lekositosis
KONFIRMASI DENGA :
Penilaian klinis berulang Gas darah