You are on page 1of 6

PROSPEK PENGEMBANGAN KARIR LULUSAN TEKNIK ARSITEKTUR BIDANG DESAIN INTERIOR

Di susun untuk memenuhi syarat penilaian mata kuliah Kajian Teknologi dan Vokasi

Oleh : Acep Rendi Nugraha 1206433

Dosen Pengampu : Dr. Johar Maknun, M.Si

S1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

PROSPEK PENGEMBANGAN KARIR LULUSAN TEKNIK ARSITEKTUR BIDANG DESAIN INTERIOR

Setiap Instansi yang menyediakan Jurusan Arsitektur di Bidang desain interior bertanggung jawab penuh terhadap kualitas lulusannya. Kualitas Produk yang dihasilkan dari sautu instansi baik swasta maupun negeri akan berdampak pada rating jurusannya. Biasanya terdapat beberapa kerjasama antara Instansi terkait dengan perusahaan-perusahan berkaitan dengan jurusan desain Interior. Namun tidak menutup kemungkinan bagi lulusan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik S2 maupun S3. Dengan demikian jrenis pekerjaan yang dipilih semakin luas dan berkompetensi tinggi. Dalam hal ini, penulis ini memapaparkan secara singkat mengenai prospek perkembangan karir lulusan Teknik Arsitektur Bidang Desain Interior berbasis komputer. Sebelum menjelaskan tentang prospek perkembangan, penulis akan menjelaskan pengertian dari Pendidikan Teknologi Kejuruan dan pengertian Desain Interior.

1. Pengertian Pendidikan Teknologi kejuruan

Pendidikan kejuruan bermaksud menyiapkan peserta didik untuk memasukilapangan kerja tingkat menengah tertentu yang sesuai dengan tuntutan yangdipersyaratkan oleh dunia kerja, dan memberikan bekal kepada peserta didik untuk mengembangkan dirinya. Oleh karena pendidikan kejuruan pada dasarnyamengarahkan peserta didik pada bidang tertentu melalui suatu organisasi, tentulah hasilpendidikan ini dapat dipakai sebagai bekal mencari kehidupan atau nafkah. Pendidikan ini dapat juga dinamakan : education for earning a living. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan khusus/spesial yang sangat pentingdalam suatu masyarakat umum, maupun masyarakat dunia usaha/pasar kerja.

Lembaga mempersiapkan tenaga kerja selaras dengan adanya tuntutan masyarakat akan adanyakerja. Manusia menuntut adanya pekerjaan karena adanya kebutuhan (need), perluaktivitas, kebebasan, kekuasaan, pengakuan social dan rasa senang.Fraser mengatakan bahwa manusia terdorong kerja karena adanya tiga aspek, yaitu:material, kerja sama, dan jati diri (ego). Maslow (1994) menyatakan bahwa doronganuntuk kerja karena psikologi,

keamanan, rasa memiliki, dan cinta, kepentingan-respek harga diri serta kebebasan, ingin informasi, mengerti, kecintaan dan keindahan aktivitaspribadi. Sedemikian mendesaknya manusia akan perlunya kerja, dapat diartikansedemikian mendesaknya manusia akan keberadaan pendidika untuk persiapan kerja.Pendidikan kejuruan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistempendidikan nasional. Karena itu peran sertanya dalam memberikan pelayanan bagisemua warga masyarakat pada berbagai usia kerja dalam kaitannya dengan berbagaikebiatan/bidang usaha, merupakan suatu keharusan dan kebutuhan nasional. Pelayananpendidikan kejuruan yang efektif dan berhasil secara nasional akan turut meningkatkantaraf dan mutu kehidupan individu dalam aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik, baik tingkat daerah maupun nasional.

2. Pengertian Desain Interior Desain interior adalah suatu bidang keahlian perancangan bagian dalam (interior) sebuah bangunan gedung. Dalam aktivitas profesinya perencana desain interior menghasilkan konsep gubahan bagian dalam sebuah gedung secara mandiri dilandasi oleh kreatifitas serta kemampuan berfikir konseptual dan filosofis, serta menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun non fisik, sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun decoratif yang bersifat sementara. Misalkan pada pekerjaan desain dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

1. Perancangan interior tetap Perancangan desain interior mulai dari merencana denah existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail, perspektif, maket, animasi,dan teknik presentasi lainya

2. Perancangan interior bergerak (moveable) Perancangan desain interior yang bersifat mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior, handycraft, dll.

3. Perancangan decoratif Perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.

Namun untuk lingkup materi desain interior sangat banyak sehingga tidak dapat dikelompokkan secara khusus. Desain interior adalah ilmu yang melingkupi karya seni, arsitektur, dan proses. Pengerjaan interior dikerjakan dengan detail sesuai permintaan klien. 3. Prospek Desain Interior Secara umum, lapangan pekerjaan bagi tenaga ahli Desain Interior, lulusan program pendidikan strata Sarjana cukup luas dan bervariasi, antara lain di bidang perencanaan / konsultan, industri manufaktur, perdagangan, pendidikan serta birokrasi pemerintah. Untuk mendapatkan gambaran umum mengenai lapangan pekerjaan ini baiklah kita menyimak fakta dan angka yang telah dihimpun oleh Program Studi Desain Interior pada jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung yang telah melaksanakan inventarisasi mengenai lapangan pekerjaan yang didapat oleh alumni, meliputi lulusan tahun 1975 sampai dengan 1998. Dari seluruh alumni yang tercatat dan dihubungi, 79% memberikan informasi tempat bekerja sebagai berikut: a. 42.8% menjadi konsultan, baik mandiri (freelance) maupun bergabung pada biro perencanaan resmi berbentuk badan usaha. b. 26.3% bekerja pada industri manufaktur bidang desain interior (mebel, komponen interior, asesoris interior, pengembang perumahan / real estat dan lainnya)

c. 12.2% bekerja pada industri atau lembaga berkaitan dengan bidang lain (bank, hotel, toko swalayan, pabrik, bandar udara, gedung pameran, stasiun televisi dan lainnya). d. 17.1% menjadi pengajar pada perguruan tinggi bidang desain atau pada sekolah menengah umum serta kejuruan. e. 1.6% menjadi birokrat pada instansi pemerintah (Departemen Pendidikan, Departemen Industri dan lainnya). Demikianlah gambaran kasar tentang lapangan kerja yang didapat oleh lulusan program pendidikan sarjana desain interior ITB yang merupakan program pendidikan tertua di tanah air. Data tersebut kiranya dapt diasumsikan berlaku sama bagi semua perguruan tinggi sejenis yang ada di Idonesia karena pada pendidikan formal Desain Interior terkandung beberapa faktor obyektif yang sama dimanapun program pendidikan itu diselenggarakan (pola pengajaran, fasilitas fisik yang diperlukan, rentang kendali dosen terhadap mahasiswa, dan lainnya). Butir 1, 2, 3 dan 4 merupakan lapangan pekerjaan yang memerlukan keahlian baku Desain Interior karena berkaitan langsung dengan gubahan ruangan dalam bangunan gedung, baik konsep maupun pelaksanaan fisik. Ketiga butir ini meliputi rata-rata 86.2% lulusan setiap tahun. Hal ini mencerminkan bahwa program pendidikan Desain Interior memiliki relevansi pendidikan yang tinggi. Apabila kondisi perekonomian Indonesia pulih dari krisis yang saat ini dialami dan berkembang seperti yang diharapkan maka perkembangan itu secara tidak langsung akan terasakan dampaknya terutama pada butir 1, 2, 3 dan 4 tersebut diatas. Sesuai dengan aturan Billing Rate Bappenas, pada sebuah biro perencanaan, lazimnya formasi personel perencana meliputi empat eselon, yaitu:

Desainer Utama (Chief Designer) Desainer Senior (Senior Designer) Desainer Yunior (Junior Designer) Juru Gambar (Drafter

Sesuai dengan deskripsi tugasnya maka tiga eselon pertama disamping kemampuan teknis, memerlukan pula kemampuan berfikir konseptual untuk melaksanakan tugasnya. Kemampuan ini terutama dapat dicapai melalui pendidikan formal strata Sarjana.

DAFTAR PUSTAKA

Maknun, J. Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung.

Zulfikhar,

R.

Interior

dan

Arsitektur.

Diambil

23

Maret

2013,

dari

http://

rosadesain.blogspot.com/2009/10/desain-interior.html Institute Seni Indonesia ( 5 Maret 2013). Implementasi Teknologi Dan Informasi Dalam Bidang Desain Interior Dan Arsitektur Di Era Globalisasi. Diambil 24 Maret 2013, dari http://www.isi-dps.ac.id/berita/implementasi-teknologi-dan-informasi-dalam-bidang-desaininterior-dan-arsitektur-di-era-globalisasi Universitas Komputer Indonesia. Prospek Kerja Bagi Lulusan Program Pendidikan S1 Desain Interior. Diambil 24 Maret 2013, dari http://di.unikom.ac.id/Profil_prospek.html

You might also like