Professional Documents
Culture Documents
1.
2. 3.
4.
5.
MENGATUR SECARA KHUSUS : Mekanisme koordinasi antara pemeriksaan oleh Pengadilan Tingkat Banding, Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan MA. Batas waktu setiap tahapan pemeriksaan. Adanya personil khusus pengelola pengaduan pada Tingkat Banding dan Tingkat Pertama. Mekanisme pelaporan pengelolaan pengaduan dari Pengadilan Tingkat banding dan Tingkat Pertama. Memberikan respon kepada pengadu mengenai pengelolaan pengaduan.
SUBSTANSI (Jelas , bukan mengenai substansi putusan) Pengaduan secara elektronik dan manual di setiap Pengadilan Tingkat Pertama dan Banding di seluruh Indonesia; Pengaduan melalui Panitera Muda Hukum /Desk Pengaduan; Tanda terima pengaduan dapat diberikan kepada pengadu apabila diminta dan dapat mengikuti pengaduannya sampai ditingkat mana; Badan Pengawasan akan mendelegasikan semua penanganan pengaduan kepada Pengadilan Tingkat Banding kecuali : 1. Pengaduan bersifat strategis/nasional; 2. Pengaduan yang terlapornya sudah mutasi dari wilayah hukum Tingkat Banding tsb 3. Pengaduan yang penyelesaiannya berlarut-larut di Tingkat Banding. Pengaduan ditutup : Apabila pengaduan tidak terbukti, akan tetapi dapat dibuka kembali apabila ada bukti-bukti baru; Surat Keterangan pemeriksaan dapat diberikan kepada Pelapor dan Terlapor, terhadap pengaduan terbukti atau tidak terbukti; Setiap hukuman disiplin dapat dikenakan pengurangan remunerasi, sesuai SK KMA No 71/KMA/SK/V/2008 jo SK KMA No 069/KMA/SK/V/2009 jo SK SEKMA No 035/SK/IX/2008 Bagi Ketua Pengadilan Tingakat Banding atau Ketua Pengadilan Tingkat Pertama yang tidak melakukan pemotongan Remunerasi sedangkan ia mengetahui adanya penyimpangan, akan dikenakan hukuman disiplin dan dikurangai remunerasinya; Koordinasi laporan: 1. Pengadilan Tingkat Pertama, wajib mengirimkan laporan hasil pengaduan kepada Pengadilan Tingkat Banding, dan 2. Pengadilan Tingkat Banding wajib mengirimkan laporan pengawasan pengaduan kepda Badan Pengawasan Setiap 3 bulan dan setiap akhir tahun. Keterbukaan Hasil Pemeriksaaan : Publik dapat melihat rekapitulasi penjatuhan hukuman disiplin pada website MA dan website Badan Pengawasan : 1. Setiap 3 bulan 2. Setiap akhir tahun Nama dan Instansi dibuat inisial
10
SK KMA No. 1-144/KMA/ SK/1/2011 tgl 5 Januari 2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan : Pengganti SK KMA No. 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang keterbukaan informasi di Pengadilan - dinyatakan tidak berlaku.
Petunjuk Pelaksanaan Pelayanan Informasi bagi Pejabat pada ke 4 Lingkungan. Petugas Informasi, PPID atau atasan PPID yang melanggar dikenakan hukuman Disiplin dan/atau sanksi pidana (PP No. 53 Th 2010, UU No. 14 Th. 2008, dan UU. No. 25 Th. 2009). Akan dibentuk komisi informasi pusat, provinsi dan kabupaten/ kota, yang berwenang memanggil, memeriksa dan memutus sengketa badan publik dengan pemohon informasi publik Badan Publik yang tidak memberikan informasi publik dapat dijatuhi sanksi pidana kurungan paling lama 1 tahun dan/atau denda sebesar Rp 10 juta Memuat ttg : Kewajban, larangan dan hukuman disiplin bagi PNS. Penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS terhadap suatu pelanggaran disiplin.
PNS yang dijatuhi hukuman disiplin diberikan hak untuk membela diri. Hak dan kewajiban serta larangan bagi seluruh pihak yang terkait dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Pengelolaan pengaduan. Penyelesaian pengaduan dalam penyelenggaraan dan pelayanan 11 Saksi terhadap pelanggaran pelayanan publik
MA-RI dengan Komisi Yudisial tanggal 8 April 2009 tentang Kode Etik dan PPH (No.047/KMA/SKB/IV/2009 dan No.02/SKB/P.KY/IV/2009)
NOTA KESEPAHAMAN/ KERJASAMA
MA-RI dengan Kejaksaan Agung RI tanggal 16 Juli 2009 tentang Pengawasan terhadap tertib hukum acara, jadwal persidangan, pelaksanaan putusan dan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku MA-RI dengan Kementrian Keuangan dan Komisi Yudisial tanggal 16 Juli 2010 tentang Pengadilan Pajak
12
SEJARAH
Kongres IV Luar biasa IKAHI tahun 1966 di Semarang menghasilkan Kode Etik Hakim, disempurnakan tahun 2000 dalam Munas XIII IKAHI di Bandung, kemudian tahun 2002 dalam Raker di Surabaya, dirumuskan 10 prinsip Pedoman Perilaku Hakim. SK KMA No. KMA/104.A/SK/XII/2006 tentang Pedoman Perilaku Hakim SK KMA No.215/KMA/SK/XII/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan PPH
- Pasal 11A UU MA No. 3 Tahun 2009 - Pasal 23 UU KY No. 22 Tahun 2004 - Pasal 19 UU No. 49 Tahun 2009 tentang Peradilan Umum - Pasal 20 UU No. 50 Tahun 2009 tentang Pengadilan Agama - Pasal 19 UU No. 51 Tahun 2009 tentang Pengadilan TUN - SKB No. 129/KMA/SKB/IX/2009 No. 04/SKB/P.KY/IX/2009
13
MKH
2. MUTASI DAN NON PALU Tahun 2009 = 2 orang Tahun 2010 = 1 orang Tahun 2011 = 1 orang JUMLAH : 9
14
Serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus, dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif dan represif, agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan peraturan perundangundangan yang berlaku Pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan yang khusus ditunjuk untuk melaksanakan tugas tersebut dalam satuan kerja tersendiri yang diperuntukkan untuk itu.
Pelaksanaan Tugas Yudisial; Pelaksanaan Tugas Administrasi; Pelaksanaan Tugas Keuangan; Perilaku Hakim dengan berpedoman pada Kode Etik dan PPH 1. Pengawasan atas Prilaku Hakim dengan berpedoman keapda Kode Etik dan PPH.
15
16
Evaluasi Kegiatan
Program Kerja
Faktor Pendukung
Pencapaian Target
17