You are on page 1of 6

Mata kuliah Topik sub topik Waktu Dosen Objektif Prilaku Siswa

: Asuhan Kebidanan IV (Patologi : Abortus : Abortus imminens : 30 menit : Maimunah : Setelah perkulihan ini mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menjelaskan pengertian abortus iminens 2. Menjelaskan diagnosis dan prognosis abortus iminens 3. Menjelaskan Penanganan abortus iminens Kebidanan)

Referensi 1. Cunningham.G. 2006.Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta:EGC (hal: 962 963) 2. Prawirohardjo, S.2006. Ilmu Kebidanan . Jakarta. YBP-SP (hal: 305 307) 3. Rustam, M. 1998. Synopsis Obstetri Edisi 2.Jakarta.EGC (hal: 211 216 )
4. Fk. Unpad. 2005. Obstetri Patologi Edisi 2. Bandung. EGC (hal : 5 7)

PENDAHULUAN
Assalamualaikum. Wr. Wb Tidak sedikit wanita hamil mengalami perdarahan. Kondisi ini terjadi di awal masa kehamilan (trimester pertama), tengah semester (trimester kedua) atau bahkan pada masa kehamilan tua (trimester ketiga). Perdarahan pada kehamilan merupakan keadaan yang tidak normal sehingga harus diwaspadai. Ada beberapa penyebab perdarahan yang mengintai wanita hamil. Setiap kasus muncul dalam fase tertentu. Ibu hamil yang mengalami perdarahan perlu segera diperiksa untuk mengetahui penyebabnya agar bisa dilakukan solusi medis yang tepat untuk menyelamatkan kehamilan. Adakalanya kehamilan bisa diselamatkan, namum tidak jarang gagal. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kandungan disertai dengan pengajuan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan terjadinya perdarahan. Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonographi (USG) dan pemeriksaan laboratorium. Diharapkan bahwa dengan keterampilan yang baik oleh seorang bidan dan disertai dengan komunikasi yang baik maka jumlah pemeriksaan ANC kesarana pelayanan kesehatan akan lebih tinggi dan deteksi dini akan abortus ini lebih cepat bisa diketahui dan dapat dilakukan penanganan secepatnya oleh tenaga kesehatan yang berwenang.

PENDAHULUAN\

PENDAHULE11111111111111111111111111111111111111111111111111NAHULU UrAIAN MATERI


AN

ABORTUS IMMINENS a) Pengertian Abortus immines adalah peristiwa terjadi pendarahan dari uterus pada kehamilan kurang 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dalam tanpa adanya dilatasi serviks serta mengeluarkan darah sedikit pervaginam. b) Diagnosis Diagnosis abortus imminens ditentukan karena Pada wanita hamil terjadi pendarahan pervaginam Hal ini sering dijumpai, dan satu dari empat atau lima wanita mengalami bercak (spotting) atau perdarahan pervaginam yang lebih banyak pada awal gestasi. Perdarahan pada abortus iminens umumnya sedikit, tetapi dapat menetap selama beberapa hari sampai beberapa minggu. Lesi serviks cenderung mengalami pendarahan pada awal kehamilan. Polip yang terdapat di os serviks eksterna serta reaksi desidua diserviks cenderung mengalami pendarahan pada awal kehamilan Disertai mules sedikit atau tidak sama sekali Beberapa jam atau sampai beberapa hari kemudian setelah munculnya pendarahan akan terjadi kram perut. Nyeri abortus mungkin terasa dianterior dan jelas bersifat ritmis, nyeri dapat berupa nyeri punggung bawah yang menetap disertai perasaan tertekan dipanggul. Hal ini yang membuat sebagian besar wanita yang benarbenar mengalami abortus imminens akhirnya akan keguguran tak perduli apapun yang dilakukan.

Uterus membesar sebesar tuanya kehamilan Pada pemeriksaan dalam Serviks belum membuka Tidak ditemukan kelainan pada cerviks

c) Prognosis Macam dan lamanya perdarahan menetukan prognosis kelangsungan kehamilan. Prognosis menjadi kurang baik bila perdarahan berlangsung lama, mules-mules yang disertai pendataran serta pembukaan serviks. Peningkatan angka kematian perinatal dijumpai pada wanita yang kehamilannya mengalami penyulit abortus iminens pada awal gestasi. d) Penanganan Penanganan abortus imminens terdiri atas : 1. Istirahat baring serta pemberian analgesia Tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan, karena cara ini memyebabkan bertambahnya aliran darah ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanik. serta pemberian analgesia untuk mengatasi nyeri. 2. Pemberian hormon progesteron Terapi dengan progesteron intramuskuler atau dengan berbagai zat progestasional sintetik per oral atau cara intramuskuler. Pada abortus imminens ini belum ada persesuaian faham. Sebagaian besar ahli tidak menyetujuinya, dan mereka menyetujuinya mengatakan bahwa harus ditentukan dahulu adanya kekurangan hormon progesteron. 3. Pemeriksaan ultrasonografi penting dilakukan untuk menentukan apakah janin masih hidup. Pemeriksaan sonografi vagina, pemeriksaan hCG serum, dan kadar progesteron serum, yang terbukti bermanfaat untuk memastikan apakah terdapat janin hidup intrauterin.

Janin biasanya dapat dilihat dengan sonografi vagina antara 33 sampai 35 hari sejak hari pertama haid terakhir. Hal ini disertai dengan kadar hCG sekitar 1000 mlU/ml. jadi apabila kantung gestasi terlihat dan dan hCG serum kurang dari 1000 mlU/ml, kecil kemungkinannya gestasi akan dipertahankan.

kesimpulan

1. Abortus iminens adalah peristiwa terjadi pendarahan dari uterus pada kehamilan kurang 20 minggu, dimana hasil konsepsi masih dalam uterus, dalam tanpa adanya dilatasi serviks serta mengeluarkan darah sedikit pervagiman. 2. Diagnosis abortus iminens : Pada wanita hamil terjadi pendarahan pervaginam, Disertai mules sedikit atau tidak sama sekali, Uterus membesar sebesar tuanya kehamilan, Pada pemeriksaan dalam Serviks belum membuka, Tidak ditemukan kelainan pada cerviks 3. Penanganan : Istirahat baring serta pemberian analgesia, Pemberian hormon progesteron, Pemeriksaan ultrasonografi.

A.

evaluasi

1. Abortus yang baru mengancam dan masih dapat harapan untuk mempertahankannya disebut dengan abortus a. Abortus inkomplit b. Abortus iminens c. Abortus insipiens d. Missed abortion e. Abortus habitualis

2. Abortus iminens terjadi pada umur kehamilan a. > 20 minggu b. < 20 minggu c. 22 28 minggu d. > 28 minggu e. Akhir kehamilan 3. Dibawah ini diagnosis abortus iminens, kecuali : a. Pendarahan yang sedikit b. Disertai mules sedikit atau tidak sama sekali c. Pada pemeriksaan dalam Serviks belum membuka d. Pada pemeriksaan dalam serviks membuka e. Tidak ditemukan kelainan pada cerviks 4. Beberapa penanganan pada abortus iminens, kecuali : a. Istirahat baring b. Pemberian hormon progesteron c. Pemeriksaan ultrasonografi d. Pemberian infus e. Pemeriksaan hCG serum, dan kadar progesterone serum 5. Kadar hCG yang menunjukkan kemungkinan kecil abortus bisa dipertahankan adalah a. 1500 mlU/ml b. > 1000 mlU/ml c. < 1000 mlU/ml d. 1000 15000 mlU/ml e. 2000 mlU/ml

You might also like