You are on page 1of 4

Jamsostek 1.

Definisi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.1 Jamsostek dimaksudkan untuk menumbuhkan kemandirian dan menjaga harkat dan martabat serta harga diri tenaga kerja dalam menghadapi risiko sosial ekonomi. Sedangkan tujuan jamsostek adalah mengurangi ketidakpastian masa depan tenaga kerja yang akan menunjukan ketenangan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. 1 Dasar hukum jamsostek adalah : 1 a. UU No.3 tahun 1992 tentang Jamsostek. b. PP No. 14 tahun 1993 tentang Penyelengaraan Jamsostek. c. Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja. d. Permenaker No. 5/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaraan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan, dan Pelayanan. 2. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi:1 a. Jaminan yang berupa uang, meliputi: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), memberikan pengantian biaya perawatan dan upah, santunan cacad dan santunan kematian akibat kecelakaan dan sakit akibat kerja. Jaminan Kematian (JK), memberikan pembayaran tunai kepada ahli waris dari tenaga kerja yang meninggal dunia sebelum umur 55 tahun. Jaminan Hari Tua (JHT), berupa tabungan selama masa kerja yang dibayarkan kembali pada umur 55 tahun atau sebelum itu jika mengalami cacad tetap total atau meninggal dunia b. Jaminan berupa pelayanan, yaitu: Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), memberikan pelayanan media berupa rawat jalan, rawat inap, pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan,

penunjang diagnostik, pelayanan khusus dan gawat darurat bagi tenaga kerja dan keluarganya yang menderita sakit. 3. Peserta Jamsostek Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 10 (sepuluh) orang tenaga kerja atau membayar upah kepada seluruh tenaga kerjanya paling sedikit Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Peraturan Pemerintah RI Nomor: 14 Tahun 1993).2 Pengusaha yang telah ikut program Jaminan Sosial Tenaga Kerja tetap menjadi peserta meskipun tidak memenuhi lagi persyaratan jumlah tenaga kerja dan jumlah upah yang dibayarkannya.2

4. Hak Dan Kewajiban Peserta a. Hak pengusaha/perusahaan: 2 Menerima sertifikat/tanda bukti telah menjadi peserta Jamsostek Menerima bukti penerimaan iuran sebagai bukti pembayaran iuran Menerima pelayanan yang terbaik dari PT. Jamsostek (Persero) Menerima kembali biaya yang telah dikeluarkan terlebih dahulu dalam kasus kecelakaan kerja (reimbursement) b. Kewajiban pengusaha: 2 Mendaftarkan seluruh tenaga kerjanya dalam program Jamsostek sesuai ketentuan perundangan Melaporkan dengan benar data tentang tenaga kerja, upah, perubahan tenaga kerja maupun upah serta perubahan jenis usaha Melaksanakan pembayaran iuran bulanan tepat waktu (paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya) dan besarnya iuran sesuai dengan jumlah upah yang dibayar setiap bulan Mencatat setiap penambahan dan pengurangan tenaga kerja serta perubahan upah dan melaporkan ke PT. Jamsostek (Persero) setiap bulan Pengusaha wajib melaporkan pula perubahan mengenai: Alamat perusahaan Kepemilikan perusahaan Jenis atau bidang usaha

Jumlah tenaga kerja dan keluarga Besarnya upah setiap tenaga kerja c. Hak tenaga kerja 2 Menerima kartu Jamsostek dan kartu pemeliharaan kesehatan Menerima jaminan dan santunan Yang berupa uang, terdiri dari: Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK) dan Jaminan Hari Tua (JHT) Yang berupa pelayanan, yaitu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) d. Kewajiban tenaga kerja 2 Memberikan data pribadi dengan jelas dan benar pada saat didaftarkan Bagi tenaga kerja yang sudah menjadi peserta, bila pindah pekerjaan harus melaporkan nomor peserta Jamsosteknya kepada perusahaan yang baru.

5. Besarnya Iuran a. Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dibayar sepenuhnya oleh pengusaha, besarnya berkisar antara 0,24 % sampai dengan 1,74% dari upah sebulan tergantung dari jenis usaha utama.2 b. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) sebesar 5,7% dibayar bersama oleh pengusaha sebesar 3,7% dan tenaga kerja sebesar 2% dari upah sebulan. Iuran Jaminan Kematian (JK) ditanggung oleh pengusaha sebesar 0,3%.2 c. Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha sebesar 6% dari upah tenaga kerja sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga, 3% dari upah tenaga kerja sebulan bagi tenaga kerja yang masih lajang. Dasar perhitungan iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dari upah sebulan setinggitingginya 2 (dua) kali PTKP K1 (Pendapatan Tidak Kena Pajak Tenaga Kerja Kawin dengan Anak 1 (satu) perbulan. Bagi perusahaan-perusahaan yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerjanya dengan manfaat yang lebih baik dibanding paket pemeliharaan kesehatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tidak diwajibkan lagi mengikuti program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ini.2

Sumber

1. Silabian, Gerri.

Program Jamsostek, Hambatan Dan Upaya Mengejar Kepesertaan.

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatra Utara. 2004. 2. Jamsostek. Kumpulan Peraturan Perundangan Program Jamsostek. Jakarta: PT. Jamsostek (Persero). 2012.

You might also like