You are on page 1of 7

Round pneumonia: imaging findings in a large series of children

Abstak

Latar belakang Meskipun round pneumonia diketahui dengan baik tanda kliniknya, namun tidak ada penelitian kelompok besar dalam kasus ini, dengan pengetahuan yang hanya berdasarkan laporan kasus dengan kelompok kecil dari 1960-an dan 1970-an.

Tujuan Untuk meninjau temuan pencitraan pada kelompok besar anak-anak dengan round pneumonia.

Bahan dan metode Sebuah tinjauan retrospektif terhadap radiografi dan temuan CT pada semua anak yang dilaporkan memiliki round pneumonia di rumah sakit anak yang besar pada tahun 2000-2006. Anak-anak dengan kondisi medis curiga round pneumoni dikeluarkan. Karakteristik epidemiologi, radiografi dan temuan CT, dan follow up pencitraan diteliti.

Hasil Penelitian ini mengidentifikasi 109 anak-anak (usia rata-rata 5 tahun, kisaran 4 bulan sampai 19 tahun). Round pneumonia yang cenderung berbentuk soliter 98% (107/109), memiliki definisi dengan batas yang tegas 70% (77 / 109), dan terletak di posterior 83% (91/109), berdasarkan distribusi lobus-lobus : lobus kiri bawah (36), lobus kanan bawah (33), lobus kanan atas (28), lobus kiri atas (7), lobus kanan tengah (4), dan

lingula (2). Round pneumonia cenderung sembuh pada pencitraan follow up sebesar (95%, 41/43) dibandingkan dengan yang berkembang menjadi pneumonia lobar (4,6%, 2/43). Tiga pasien (2,6%, 3/112) awalnya diduga mengalami round pneumonia kemudian terbukti memiliki diagnosis lain: nekrosis kavitas di pneumonia (dua) atau pleura pseudokista (satu).

Kesimpulan Round pneumonia terjadi pada anak muda (rata-rata usia 5 tahun), cenderung menjadi lesi soliter, dan ini paling sering berada dibagian posterior. Kesalahan diagnosis patologi lain seperti pneumonia round ini jarang terjadi.

Pengenalan Round pneumonia umumnya dianggap sebagai penyakit anak-anak dan telah dilaporkan jarang terjadi pada dewasa. Round pneumonia paling sering terjadi pada anak dengan gejala demam, malaise, dan batuk. Radiografi dada adalah studi pencitraan utama untuk mendiagnosa serta mengevaluasi anak dengan kemungkinan terkena round pneumonia. CT kadang-kadang digunakan pada pasien yang diagnosisnya belum pasti untuk menyingkirkan diagnosis lain. Round pneumonia juga kadang dilihat pada gambaran paling atas dari CT scan abdomen atau radiografi yang dilakukan untuk mengevaluasi sakit perut. Meskipun round pneumonia diketahui dengan baik tanda klinisnya, dengan pengecualian pada laporan kasus, sangat sedikit yang telah diterbitkan tentang temuan pencitraan. Sebuah tinjauan literatur menunjukkan tidak ada kelompok besar yang diterbitkan. Kami secara retrospektif meninjau catatan klinis, radiografi dada, dan temuan CT dalam kelompok besar anak-anak yang menderita round pneumonia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ukuran, lokasi, bentuk, tepi, dan

temuan terkait round pneumonia pada anak-anak dibandingkan dengan literatur yang diterbitkan pada orang dewasa

Bahan dan metode Anak-anak dengan round pneumonia diidentifikasi dengan cara mencari hasil radiologi yang dilaporkan di rumah sakit anak yang besar dari tahun 2000 hingga 2006. Anak-anak dengan curiga kondisi medis dikeluarkan. Awalnya, kami mengidentifikasi 112 anak-anak yang awalnya diduga mengalami round pneumonia di laporan radiologi. Tiga pasien (2,6%, 3/112) yang kemudian terbukti memiliki diagnosis lain, dikeluarkan dari kelompok penelitian. Kami secara retrospektif meninjau klinis temuan pencitraan di 109 anak yang dilaporkan memiliki round pneumonia. Karakteristik epidemiologi, radiografi dan temuan CT, dan pencitraan follow up ditinjau. Karakteristik epidemiologi termasuk usia pasien, jenis kelamin, penyakit yang mendasari, dan gejala klinis. Studi pencitraan dievaluasi dengan dua tinjauan secara bersamaan dengan pendapat dicapai dengan konsensus. Radiografi dada dan CT scan dievaluasi dengan parameter lesi sebagai berikut: jumlah, ukuran, tepi, dan lokasi. Tepi lesi didefinisikan sebagai "tajam" atau "tidak jelas." Satu atau pengubah lainnya diberikan kepada setiap kasus. Usia rata-rata dan rentang usia dibandingkan antara kelompok dengan tepi tajam dan tepi yang tidak jelas. Follow-up radiografi dada yang dievaluasi untuk perubahan sementara (penyembuhan atau pengembangan menjadi lobar pneumonia). Interval waktu antara awal dan tindak lanjut radiografi tercatat. Kami mengevaluasi diagnosis alternatif dalam tiga pasien (2,6%, tiga dari 112 awalnya diidentifikasi) yang awalnya diduga mengalami round pneumoni dan ternyata kemudian terbukti memiliki diagnosis lain. Penelitian ini telah disetujui oleh Institutional Review Board
3

Hasil Usia rata-rata dari 109 anak dengan round pneumonia adalah 5 tahun termasuk usia mereka yang berkisar antara 4 bulan sampai 19 tahun. Rasio jenis kelamin hampir sama (F: M 51:58). Gejala klinis demam (92), batuk (58), muntah (9), sakit perut (7), dan nyeri dada (6). Temuan pencitraan khas ditunjukkan dalam Gambar. 1 dan 2. Evaluasi radiografi dada menunjukkan satu lesi disetiap 107 anak (98%, 107/109) dan dua lesi hanya ada pada satu anak (1/109;. Gambar 3). Pada seorang anak, lesi terlihat pada CT perut tapi tidak terlihat pada radiografi dada. Tepi lesi yang tajam adalah 70% (77/109) dan tidak jelas 30% (32/109). Diameter rata-rata lesi adalah 3,8 cm dengan kisaran pada ukuran 1-12 cm. Pada radiografi dada secara lateral, lesi yang terlihat di bagian anterior (n = 8), bagian tengah (n = 6), dan bagian posterior (n = 91). Pada empat anak, lesi tidak terlihat pada dada radiografi lateral. Lokasi lobar spesifik (Gambar 4) lobus kiri bawah (36), lobus kanan bawah (33), lobus kanan atas (28), lobus kiri atas (6), lobus tengah kanan (4), dan lingula (2). Singkatnya, lokasi lesi cenderung di bagian posterior (83%, 91/109) dan lobus bawah (65%, 71/109). Usia rata-rata anak dengan round pneumonia yang memiliki tepi tajam adalah 5,3 tahun (kisaran 4 bulan sampai 16 tahun) dan dari mereka yang tidak jelas tepinya 6,8 tahun (kisaran 15 bulan sampai 19 tahun). Follow-up radiografi dada diperoleh di 43 anak-anak. Follow-up radiografi cenderung menunjukkan penyembuhan di 95% (41/43;. Gambar 5) dan perubahan lebih lanjut menjadi pneumonia lobar sebanyak 4,6% (2/43). Interval rata-rata waktu antara awal dan follow up radiografi adalah 29,6 hari dengan kisaran 6 sampai 84 hari.
Gambar CT tersedia pada tujuh orang anak. Didapatkan tiga orang anak pada pemeriksaan CT scan dada, dan terlihat gambaran round pneumonia pada CT abdomen bagian atas pada

pemeriksaan empat orang anak. Pada gambaran CT, satu lesi terlihat pada lima orang anak, dua lesi pada satu orang anak, dan tiga di anak yang lainnyaa. Pada anak dengan tiga lesi yang terlihat pada gambar CT, tetapi hanya satu lesi yang terlihat pada radiografi. Tepi lesi yang tajam ada di enam dari tujuh anak dan enam dari lesi berada di lobus kanan bawah, tiga di lobus kiri bawah, dan satu adalah di lobus kanan tengah. Tiga pasien (2,6%, 3/112) awalnya dicurigai memiliki round pneumonia kemudian ternyata terbukti memiliki diagnosis lain: kavitas nekrosis komplikasi pneumonia pada dua anak-anak dan koleksi fokus efusi pleura di fisura kecil ("pseudokista") pada satu anak (Gbr. 6). Tidak ada anak yang bronchogenic kista, lesi kongenital lain, atau neoplasma paru yang awalnya dikira round pneumonia.

Diskusi
Round pneumonia adalah manifestasi pneumonia yang terjadi pada masa anak-anak. Ini tampak sebagai bola atau lesi bulat pada pencitraan. Tanda klinis yang paling sering adalah diawali infeksi ringan pada pernafasan diikuti oleh penyakit demam akut. Peradangan ini

mungkin serupa dengan peradangan paru primer atau metastasis tumor dan diperlukan evaluasi untuk neoplasma. Dalam penelitian kami, usia rata-rata pasien berumur 5 tahun. Di penelitian sebelumnya , usia rata-rata pasien adalah 3,3 tahun. Round pneumonia sering kali jarang terjadi setelah usia 8 tahun karena pada anak-anak muda jalur ventilasi masih belum berkembang sempurna (pori-pori Kohn, saluran Lambert), dinding jaringan yang lebih sempit pada jaringan ikat, dan alveoli yang lebih kecil dibandingkan pada remaja dan orang dewasa. Faktor ini sepertinya bekerja sama yang menghasilkan area gabungan yang padat dari konsolidasi paru tanpa penghalusan tepi yang lebih jelas dalam bakteri infiltrat yang khas pada orang dewasa. Di penelitian ini, 75% dari semua pasien berada di bawah 8 tahun dan 90% pasien berusia di bawah 12 tahun. Dalam penelitian ini, round pneumonia terlihat paling sering sebagai lesi soliter pada radiografi (98%). Namun, kami tidak menemukan anak yang meliliki dua atau tiga lesi yang 5

dapat diidentifikasi (1%). Dalam literatur sebelumnya, lesi tunggal terlihat pada 91%. Kohno et al. menunjukkan bahwa pada dewasa adanya lesi satelit di CT scan (ditemukan di 56% dari lesi) adalah penemuan yang berguna untuk mendiagnosis round pneumonia. Dalam penelitian kami, lesi satelit adalah tidak terlihat. Hal ini mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa saluran interalveolar belum berkembang sehingga membatasi peradangan dan eksudasi alveolar. Lokasi khas round pneumonia adalah posterior (83%) dan lobus bawah (65%) di penelitian kami. Hal ini mirip dengan penelitian sebelumnya di mana lesi terletak di lobus bawah 79%, terutama di segmen superior lobus bawah. Angka kejadian lesi di lobus dibawah diperkirakan berhubungan dengan bakteri-sarat cairan yang awalnya dengan bantuan gravitasi masuk ke dalam bronkus yang lebih vertikal dan kemudian ke pinggiran paru. Distribusi lesi terutama posterior juga mungkin berhubungan dengan kebiasaan posisi tidur terlentang pada anak-anak. Dalam penelitian kami, ukuran lesi dari round pneumonia berkisar antara 1 sampai 12 cm dan diameter rata-rata adalah 3,8 cm. Nilai-nilai ini sama dengan ukuran yang ada pada penelitian round pneumoni pada orang dewasa, dengan ukuran mulai dari 1 sampai 7 cm dan diameter rata-rata 4 cm. Round pneumonia dengan tepi lesi yang tajam 70% dan tidak jelas pada 30%. Tepi lesi pada orang dewasa menjadi sedikit dan tidak jelas berjumlah 71% (10/14). Tepi lesi biasanya dilaporkan berbentuk tajam pada anak. Dalam penelitian ini, usia ratarata anak-anak dengan tepi tajam (5,3 tahun) lebih kecil dari usia mereka yang dengan tepi tidak jelas (6,8 tahun). Lesi dengan tepi tajam pada anak-anak muda mungkin terkait dengan belum berkembangnya pori-pori Kohn dan tidak adanya kanal-kanal Lambert. Peradangan menyebar dengan model secara sentrifugal sehingga memajukan bagian depannya menjadi bentuk tajam dibandingkan dengan batas-bata parenkim paru yang tidak terpengaruh dan menyebabkan massa berbentuk bulat yang terlihat pada radiografi dan CT scan.

Follow-up radiografi dada diperoleh pada 39% dari anak (43/109), dan 95% dari radiografi menunjukkan kesembuhan (95%) dan 4,6% menunjukkan pengembangan menjadi pneumonia lobar. Hal ini sama dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan
6

bahwa di sebagian besar pasien round pneumonia akhirnya sembuh secara klinis dan radiografis dengan terapi antibiotik. Dalam penelitian ini, tiga pasien (2,6%) awalnya diduga memiliki round pneumonia ternyata menunjukkan diagnosis lain. Diagnosa lainnya adalah nekrosis kavitas di pneumonia pada dua pasien dan sekumpulan fokus efusi pleura di fissura minor pada satu anak. Kedua pasien dengan nekrosis kavitas yang sangat sakit dan tidak merespon dengan cepat terhadap terapi antibiotik. Dalam penelitian ini, CT dilakukan pada tujuh anak. Empat anak dengan round pneumonia terlihat pada gambar CT scan perut yang paling atas dan dilakukan untuk mengevaluasi nyeri perut. CT scan dada dilakukan hanya pada tiga anak (2,7%) dengan round pneumonia round ditemukan dalam penelitian ini. Kami tidak menganjurkan CT sebagai bagian rutinitas dari evaluasi mencurigai diagnosis round pneumonia. Jika mungkin CT harus dihindari pada anak karena berhubungan paparan radiasi dan ada ketidakpastian diagnostik. Jika seorang anak tampak gambaran kesuraman bulat pada radiografi dan memiliki gejala (batuk, demam) pneumonia, round pneumoni harus

dicurigai pada anak itu dan diobati dengan antibiotik, dan rontgen dada paling banyak dilakukan untuk follow up sehingga diperoleh kepastian penyembuhan pada kesuraman yang berbentuk bulat.

Kesimpulan Round pneumonia terjadi pada anak muda (usia rata-rata 5 tahun), cenderung lesi soliter, dan paling sering terletak di lobus bawah dan daerah posterior. Misdiagnosis patologi lain sebagai round pneumonia jarang (2,6%).

You might also like