You are on page 1of 3

Hancurnya Armada Spanyol ( Juli 1588) Oleh Andre Lukmanto, Ilmu Politik FISIP-UI, 0906561074 Diawali oleh keinginan

Raja Phillip II dari Spanyol untuk membawa Inggris yang Protestan kembali ke dalam pangkuan Gereja Katolik. Dalam rangka mewujudkan keinginannya itu, ia menyiapkan sejumlah besar kapal perang yang nantinya akan digabung dalam satu formasi pimpinan Duke of Medina Sidonia. Kekuatan laut yang sangat besar ini selanjutnya disebut sebagai Armada. Akan tetapi, rencana Raja Phillip II ini telah diketahui oleh spymaster Inggris, Sir Francis Walsingham yang dengan cerdik berhasil menyusupkan agennya, Richard Gibbs dan Anthony Standen, ke Spanyol di mana kedua agen berhasil mengetahui persiapan-persiapan Spanyol, dari jumlah kapal yang memperkuat Armada, senjatanya, persediaan, sampai gambaran berapa pelaut, serdadu, dan budak yang akan turut dibawa dalam pelayaran tersebut. Diberitakan juga bahwa Armada direncanakan akan berangkat pada tahun 1587. Inggris bertindak cepat dan pada bulan April 1587 Sir Francis Drake melakukan serangan kilat terhadap Cadiz, pelabuhan utama Spanyol dalam persiapan invasinya, sehingga rencana invasi Armada tertunda. Namun, pada akhirnya Armada bertolak dari Bandar Lisabon pada musim panas 1588 dengan kekuatan: 65 galleon, 25 urca (kapal suplai), dan sekitar 40 kapal perang lainnya termasuk galley. Personel yang dibawa termasuk 8.000 pelaut, 19.000 prajurit tempur, serta 1.500 relawan dan tenaga nontempur lainnya. Dari awal perjalanannya, Armada telah menghadapi cuaca buruk. Namun, mereka masih dapat memegang disiplin hingga sampai di Selat Channel yang memisahkan Inggris dengan daratan Eropa. Sementara itu, kekuatan laut Inggris yang dipimpin oleh Lord Howard of Effingham dengan dibantu Sir Francis Drake bersepakat untuk tidak terpancing dalam pertempuran jarak dekat dengan Armada yang masih berpegang pada taktik tradisional, yaitu memakai prajurit infanteri untuk

melompat dan bertempur di kapal lawan. Pihak Inggris yang jumlah kapalnya lebih sedikit dan lebih kecil memilih bertempur pada jarak jauh dengan mengandalkan kemampuan tembakan meriam mereka karena prajurit laut Spanyol lebih superior. Ketika kedua kekuatan bertemu, kapal-kapal perang Inggris mendekati Armada dengan menyamping. Kebetulan arah angin pun berpihak pada Inggris sehingga kapal-kapal Inggris dapat menembakkan meriam-meriam mereka yang terpasang pada sisi samping kapal. Sementara itu, Armada bergerak maju ke depan sehingga tidak mampu membalas tembakan Inggris dengan efektif. Mereka terus berupaya mendekati kapal-kapal Inggris. Namun, kapal-kapal Inggris terus menghindar dan menjauhkan diri sembari menghujankan tembakan. Pertempuran dengan kejar mengejar ini berlangsung selama satu minggu dan kapal-kapal Inggris semuanya taat pada strategi Howard. Mereka berhasil menimbulkan kerugian besar di pihak Spanyol yang kedisipilinannya mulai buyar dan kacau. Karena dekat dengan pangkalan mereka, kapal-kapal Inggris memperoleh suplai peluru dan logistik lainnya. Sedangkan Spanyol yang mulai kekurangan munisi tidak memperoleh pasokan suplai apa pun. Akibatnya kepanikan muncul dan Duke of Medina Sidonia yang kapal benderanya mengalami kerusakan memutuskan untuk mundur. Inggris yang mengetahui Spanyol kekurangan peluru kini berani mendekati Armada dan menyerang dari jarak dekat. Dalam pertempuran jarak dekat ini, sekitar 600 orang Spanyol tewas, 800 terluka, dan banyak kapalnya yang lumpuh. Dalam cuaca yang tidak menguntungkan, Duke of Medina Sidonia melarikan sisa Armada kembali ke Spanyol melalui perairan Skotlandia dan Irlandia yang tidak bersahabat. Armada terus didera oleh cuaca buruk dan saat tiba kembali di Spanyol hanya tinggal separuh dari kekuatannya semula. Sementara itu, keberhasilan Inggris yang mengandalkan artileri kapal perang ini telah menandai kemunculan jenis baru peperangan laut. Peluru meriam telah menggantikan taktik tabrak serta pemakaian prajurit laut untuk bertempur di kapal musuh.

DAFTAR PUSTAKA

Boar, Roger dan Nigel Blundell. (1986). Kisah Para Spion Terbesar (Terj. dari The Worlds Great Spies and Spymasters, Redaksi Pustaka Azet). Jakarta: Pustaka Azet. http://www.historylearningsite.co.uk/spanish_armada.htm diakses pada hari Kamis tanggal 24 Febuari 2010 pukul 19.25. Tanpa Pengarang. Hancurnya Armada Spanyol (1588): Inggris Tinggalkan Pertempuran Jarak Dekat, Majalah Angkasa Edisi Koleksi: The Great Sea Warfare, Juni 2006, 46-48.

You might also like