You are on page 1of 4

Sebentar lagi kita akan tinggalkan tahun 2010 ini.

Baik kita sadari maupun tidak, tantangan akan hidup ini semakin berat. Alkitab sendiri menyatakan hari-hari ini AKAN semakin Jahat. Kita juga menyaksikan, berbagai cara Iblis mencoba menghancurkan iman orang percaya. Itulah sebabnya melalui renungan ini saya mencoba melihat dan mengajak kita belajar, apa yang menyebabkan keberhasilan Daud menghadapi musuh terbesar israel saat itu yang adalah Goliat. Mari kita sambut tahun 2011 dengan satu kepastian bahwa Tuhan yang sudah menyertai kita ditahun 2010 ini, Dia juga Tuhan yang sama yang akan menyertai kita di tahun yang akan datang. 5 (Lima) Kunci Kemenangan Daud melawan Goliat. *Kunci Pertama: 1 Sam 17: 36a Baik Singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini, Dan orang Filistin yg tdk bersunat itu, ia AKAN SAMA seperti salah satu dari binatang itu - Pandangan kita terhadap masalah yg kita hadapi, sangat menentukan kemenangan itu. Pandangan Daud terhadap Goliat tdk seperti cara orang Israel melihatnya. Dia tdk melihat Goliat sebagai pendekar (1 Sam 17:4-7). Tetapi Daud menyamakan Goliat dgn binatang yg telah dikalahkannya. Sewaktu kita menghadapi musuh, kita tahu Iblis adalah malaikat yg telah jatuh. Surat Petrus menulis dia seperti singa yg mengaum-ngaum tetapi ingatlah Tuhan sdh mengalahkannya. Sebagaimana tanpa disadari oleh Goliat dia sendiri berkata: anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat? Ketika kita menghadapi musuh-musuh tantangan, masalah dalam hidup ini. Peganglah prinsip Daud, bahwa kita pasti dapat mengalahkannya. Maz 121:1-2 Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung, dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Goliat seperti gunung dihadapan Daud, tetapi dia menyadari Tuhan jugalah yang menjadikan bumi dimana gunung ada. Haleluya. *Kunci Kedua: 1 Sam 17:36b Karena ia telah mencemooh BARISAN dari pada Allah yang hidup. - Dengan Daud meng-klaim bahwa dia adalah tentara Allah maka Daud menyadari peperangan ini adalah juga peperangan milik Allah. Sebagai tentara tentu dia memiliki pemimpin atau panglima. Yesus-lah panglima kita, panglima-lah yg memiliki dan mengatur strategi dalam peperangan. Dan tentara akan berperang sesuai dengan strategi. yang diperintahkan. Adalah luar biasa ketika Daud mengklaim bahwa dia adalah tentara Allah. Padahal sesungguhnya secara jabatan manusia dia bukan tentara saat itu. Dia berada ditempat itu adalah karena disuruh Ayahnya Isai, untuk mengantarkan perbekalan makanan untuk ketiga kakaknya yang sedang berperang.

Penting buat kita meng-klaim seperti cara Daud. Memang kita tidak mengenakan senjata atau perlengkapan perang selayaknya seorang tentara. Tetapi sebagai orang percaya dalam iman, kita harus melihat diri kita dalam pandangan rohani atau secara roh (Ibr 11:6). Ingat peperangan kita bukan melawan darah dan daging. Kita sedang berperang dengan roh-roh jahat, penguasa. Penghulu dan pemerintah diudara. Kita harus melihat diri kita sebagai seorang tentara yaitu barisan pasukan Tuhan. Disisi lain kita adalah tentara yg sudah diperlengkapi. Dalam surat Efesus 6 menyatakan bhw kita adalah tentara Allah, tentara yang telah diperlengkapi dengan perlengkapan2 senjata Allah. Sadari dan teguhkan hati kita bahwa kita adalah the Army of God yg diperlengkapi dgn senjata surga. Ingatlah ini, peperangan kita dalam alam roh adalah nyata atau real. Banyak orang Kristen tidak menyadari dan mengklaim dirinya akan hal ini. Berdirilah teguh dan berjaga-jagalah. Amin *Kunci Ketiga: 1 Sam 17:37 Tuhan YANG TELAH melepaskan aku dari cakar singa dan cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang filistin ini. - Daud mengingat Pengalaman nya bersama Tuhan. Bila dalam pengalaman nya dahulu Tuhan sdh menolong, Tuhan yg sama yang akan menghadapkan dia dengan Goliat adalah Tuhan yang sama yang akan menyertainya. Didalam pergumulan saya menghadapi tantangan demi tantangan saya mengklaim ini. Bahwa Tuhan yang sama yang sudah menolong saya dalam hal-hal yang dahulu, Tuhan itu juga yang pasti akan menolong saya. Haleluya! Dalam setiap pergumulan dalam menghadapi tantangan ataupun goliat-goliat persoalan hidup kita. Pentinglah kita mengingat akan pertolonganNya dari pengalaman kita sebelumnya. Saya teringat bagaimana Alkitab menceritakan Musa yang membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir. Pengalaman Musa di padang gurun selama 40 tahun, menjadikan Musa tidak ragu membawa umat Israel melewati Padang Gurun yang pernah dialami atau dilewatinya bersama Tuhan. Itulah sebabnya setiap tantangan yg saudara hadapi ada maksud Tuhan, yaitu pengalaman yg saudara alami sebelumnya akan dipakai olehNya untuk meneguhkan, bahwa saudara akan mampu untuk melewatinya. Amin *Kunci Keempat: 1 Sam 17:45 Engkau MENDATANGI AKU dgn pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku MENDATANGI ENGKAU dgn nama Tuhan semesta alam, Allah segala barisan Israel yg kautantang itu. - Daud menyebutkan satu persatu jenis senjata-senjata yg dipergunakan Goliat.

Pedang dipakai sebagai senjata untuk jarak pendek. Tombak dipakai sebagai senjata untuk jarak jauh dan Lembing dipakai sebagai senjata untuk jarak lebih jauh lagi. Tetapi Daud berkata aku mendatangi engkau dengan Nama TUHAN yang kau tantang itu. Perhatikan yg Daud katakan: yg kau tantang itu!. Siapa yg Goliat tantang? bukanlah Daud tetapi TUHAN. Daud menyadari bahwa dia tidak sanggup melawan Goliat. Dia melibatkan Tuhan dalam peperangan itu. Dengan cara, membawa Goliat kedalam situasi peperangan ini bukan aku melawan engkau, tapi engkau menantang Tuhan (Roma 8:31). Perhatikan 1 Sam 17:46-47. Di ayat 47 dikatakan: TUHAN menyelamatkan bukan dengan pedang dan bukan dengan lembing. Sayapun percaya seperti jenis-jenis senjata Goliat; untuk jarak pendek, jarak jauh dan jarak paling jauh. Demikian sewaktu kita memanggil nama Tuhan. Tuhan tidak saja hadir pada jarak pendek, jarak jauh dan jarak paling jauh. Tetapi Allah kita Tuhan hadir dimanapun. Dia adalah Tuhan Omnipresent yg berada disetiap waktu yg tdk dibatasi oleh ruang dan waktu. Amin *Kunci Kelima: 1 Sam 17: 48 Ketika orang filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud BERLARI KE BARISAN MUSUH UNTUK MENEMUI orang filistin itu. - Iman tanpa perbuatan adalah mati. Kita sudah saksikan dan lihat Iman Daud, sekarang Daud harus buktikan tidak saja melangkah mempratekkan imannya tetapi Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang filistin itu. Iman tidak saja percaya, tetapi perbuatan kita harus menyertai kepercayaan kita, maka akan terjadilah kuasa Tuhan dicurahkan dalam setiap pergumulan-pergumulan kita. Dalam cerita lain, Beberapa kali kita melihat iman Abraham diuji sebelum akhirnya dia disebut Bapak orang percaya. Abraham pernah kuatir ketika Tuhan suruh dia meninggalkan negeri kelahirannya dia dan istrinya, tetapi dibawanyalah keponakannya Lot sehingga kita tahu Lot menjadi masalah dalam perjalanannya. Imannya pun diuji ketika terjadi kelaparan yang hebat di betel, sehingga dia pergi ke mesir dan disana dia tidak mengakui sarah sebagai istrinya, agar dia dapat selamat dari Firaun dan mendapat makanan, hingga hampir saja dia kehilangan sarah ketika firaun mengambil sarah untuk dijadikan istrinya. Ketika juga Tuhan sudah berulang kali berfirman bahwa melalui dia dan istrinya sarah akan memberikan keturunan kepadanya, tetapi lagi-lagi abraham gagal ketika dia berpikir bahwa Hagar yg menjadi pembantu sarah yang diberikan istrinya untuk dihampiri sehingga melahirkan ismael. Hingga akhirnya abraham lulus pada saat Tuhan meminta Ishak anak perjanjian yang dia tunggu-tunggu harus dipersembahkan kepada Tuhan. Pelajaran yang indah kita dapat petik dari Daud dan Abraham adalah jangan takut untuk melangkah dalam iman. KuasaNya tidak akan pernah tercurah sebelum kita melangkah untuk memperaktekkan iman kita. Amin In His Name,

O.H

You might also like