Professional Documents
Culture Documents
II.1. Identitas Pasien dan Keluarga II.1.1. Identitas Pasien Nama Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Alamat : Ny. Harti : 52 tahun : Perempuan : Cerai mati : Dusun tirto, Desa Tirto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan TB BB : Islam : Jawa : SD : Ibu rumah tangga : 152 cm : 42 kg
II.1.2. Identitas Kepala Keluarga Nama Umur Jenis Kelamin Status Perkawinan Alamat : Tn. Budi : 30 tahun : Laki-laki : Menikah : Dusun Krajan, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang Agama Suku Bangsa Pendidikan Pekerjaan : Islam : Jawa : SMA : Swasta
II.2. Profil Keluarga Tabel 3.1. Daftar Anggota Keluarga Kedudukan Umur Sex dalam Pendidikan Pekerjaan (th) (L/P) keluarga Kepala Keluarga Istri Anak Anak Orang tua (Ibu) 30 th L SMA Swasta Ibu Rumah Tangga Pelajar Ibu Rumah Tangga
Nama
Ket.
Tn. Budi
Sehat
2 3 4 5
28 th 5 th 4 th 52 th
P P L P
SMA TK Tamat SD
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
II.3. Resume Penyakit dan Penatalaksanaan yang Sudah Dilakukan Kepada Ny. Harti Pasien didapatkan melalui data rekam medis dari puskesmas Grabag. Setelah mendapatkan identitas pasien kita melakukan kunjungan ke rumah pasien. Saat kunjungan rumah kita melakukan pemeriksaan fisik pada pasien. Keluhan Utama : Lemas Lemas sejak satu bulan yang lalu Nafsu makan meningkat Sering merasa haus Tidur pada malah hari tidak nyenyak karena sering terbangun ingin BAK Gelisah dan keringatan di sangkal Mengalami penurunan berat badan
Riwayat Penyakit Dahulu : - Riwayat tekanan darah tinggi disangkal. Dua tahun yang lalu pernah mengalami keluhan lemas Tidak ada riwayat alergi Tidak ada konsumsi obat tertentu Tidak pernah dirawat inap di rumah sakit sebelumnya
Riwayat Penyakit Keluarga : - Kakak pasien menderita penyakit gula Tidak ada riwayat alergi pada keluarga Tidak ada riwayat hipertensi pada keluarga
Riwayat Pengobatan
Glibenclamid 5 mg, diminum tablet sehari sesudah makan. Hasil Pemeriksaan Fisik :
: Baik : Compos mentis : o Tensi o Nadi o RR o Suhu : 140/80 mmHg : 73 x/menit : 20 x/menit : 36,3 C
: dbn : Eritema (-), sianosis (-) : dbn : BJ I-II normal, murmur (-) gallop (-) : Auskultasi : Suara napas vesikuler, ronki (-/-
Auskultasi Superior
-/-/-
o Akral dingin-/Hasil Pemeriksaan Lanjutan : 1. Tanggal 28 Mei 2013 GDS 223 mg/dl
Rencana Penatalaksanaan Terapi medikamentosa : Disarankan untuk lebih melakukan pemeriksaan rutin dan lebih lanjut di puskesmas untuk pemilihan pemberian obat yang lebih tepat.
Terapi edukasi : Membatasi aktivitas yang berat yang bisa memicu stress Cukup istirahat Olahraga teratur untuk mempertahankan fungsi jantung dan mengurangi resistensi insulin. Mengurangi makanan yang mengandung kadar gula tinggi Menjelaskan komplikasi dari Diabetes Melitus yang tidak terkontrol Menjelaskan pada keluarga untuk selalu saling mengingatkan dan mendukung dalam menjaga asupan makanan Keluarga mengingatkan agar pasien tidak beraktivitas berlebih Memberitahukan tanda-tanda kegawatan yang merupakan kelanjutan dari Diabetes Melitus Memberitahukan penyakit-penyakit degeneratif yang dapat memperburuk keadaan dan gejala diabetes melitus.
Hasil Penatalaksanaan Pasien melakukan pemeriksaan di Puskesmas Grabag. Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas puskesmas gula darah sewaktu 272mg/dL maka diberikan terapi medikamentosa oleh petugas kesehatan puskesmas. Pada kunjungan rumah kedua (1 Juni 2013) kami melakukan pemeriksaan kembali terhadap gula darah pasien. Gula darah sewaktu pasien mendekati normal menjadi 223mg/dL. Faktor pendukung :
Pasien mulai membatasi aktivitas berat Pasien mulai mengikuti saran untuk istirahat yang cukup Pasien sudah mulai mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kadar gula tinggi.
Faktor penghambat
II.4. Identifikasi Fungsi Fungsi Keluarga 1. Fungsi biologis Saat dilakukan kunjungan rumah pertama pasien tidak ada keluhan. Namun biasanya pasien sering mengeluh lemas tiba-tiba terutama saat beraktivitas berat, kurang istirahat, atau saat stress. Pasien jarang melakukan pemeriksaan terhadap keluhannya. Biasanya pasien hanya minum obat warung. 2. Fungsi psikologis Pasien tinggal bersama anak dan menantunya beserta cucunya. Sehari-hari kegiatan pasien adalah membantu pekerjaan rumah dan membantu menjaga warung milik anaknya. Hubungan antar anggota keluarga dalam keadaan baik. 3. Fungsi ekonomi Penghasilan didapat dari kepala keluarga sebagai seorang swasta (pemilik warung) untuk kebutuhan sehari-hari, dengan penghasilan rata rata per bulan sebesar Rp 1.500.000,- . 4. Fungsi pendidikan Pasien merupakan tamatan SD (sekolah rakyat) 5. Fungsi religius
Pasien adalah seorang muslim dan selalu menjalankan sholat lima waktu. Setiap hari selasa biasanya diadakan pengajian keluarga di rumah. 6. Fungsi sosial budaya. Pasien tinggal di rumah bersama anak. Menantu, dan cucu. Pasien mempunyai hubungan yang cukup erat dengan keluarganya. Jika ada masalah selalu diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Hubungan dengan tetangga juga baik. II.5. Pola Konsumsi Penderita dan Keluarga Frekuensi makan rata-rata pasien dan keluarga setiap harinya 3x sehari dengan variasi makanan sebagai berikut : nasi, lauk (tahu/tempe), sayur (bayam, sop, lodeh,kacang panjang), jarang makan buah-buahan dan daging. Pasien menyukai cemilan berupa kue kue basah dan kering yang biasa dimakan di sela sela waktu makan besar. Pasien jarang minum air putih, lebih menyukai teh baik tawar atau yang diberi gula.
II.6. Identifikasi factor Fakor yang Mempengaruhi Kesehatan A. Faktor Perilaku Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka dibawa ke sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas. Pasien tidak memiliki fasilitas pelayanan kesehatan langganan dan tidak ada pendanaan khusus untuk kesehatan. Penderita kadang-kadang melakukan aktivitas cukup berat saat membantu pekerjaan di warung. Pasien suka mengkonsumsi makanan yang manis. Pasien bukan seorang perokok. B. Faktor Non Perilaku Keadaan rumah pasien cukup bagus dengan keadaan lantai keramik dan pencahayaan yang cukup. Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah cukup dekat dan terjangkau seperti puskesmas. Hal ini cukup berpengaruh terhadap kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan jika ada anggota keluarga yang sakit, jarak rumah ke puskesmas 1 km.
II.7. Identifikasi Lingkungan Rumah 1. Gambaran Lingkungan Rumah Tempat tinggal penderita terletak di pemukiman umum dengan ukuran 14x18 m2. Bentuk bangunan 2 lantai. Secara umum gambaran rumah terdiri atas 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Atap rumah dari genteng, dinding dari tembok, lantai rumah dari keramik. Ventilasi sudah baik, namun pencahayaan kamar tidur, ruang keluarga dan dapur kurang (ukuran jendela kurang dari 25% luas lantai). Rumah dalam keadaan cukup bersih. Rumah dibersihkan setiap pagi hari. Listrik 900 watt dengan sumber air bersih dari PAM. Jenis jamban menggunakan jenis leher angsa. Pembuangan air limbah dialirkan ke got dan alirannya lancar. Tempat sampah terbuat dari ban bekas dan tertutup, terletak di halaman depan rumah. Denah rumah :
II.8. Diagnosis Fungsi Keluarga a. Fungsi biologis o Riwayat diabetes mellitus sejak satu bulan lalu o Keluhan pusing timbul biasanya pada saat aktivitas berat, saat kurang istirahat, dan saat stress b. Fungsi psikologis o Hubungan dengan keluarga baik o Hubungan dengan tetangga baik o Pasien ramah o Bila pasien merasakan ada keluhan biasanya langsung di ceritakan ke anak atau menantunya. c. Fungsi sosial o Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar rumah
d. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan o Sumber penghasilan keluarga berasal dari anak pasien yang bekerja sebagai swasta yang membuka warung di depan rumahnya e. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi o Tidak ada masalah f. Faktor perilaku o Jarang berolah raga o Kurang beristirahat o Sering mengkonsumsi makanan manis g. Faktor non perilaku o Tidak ada masalah II.9. Diagram Realita yang Ada Pada Keluarga
GENETIK
PELAYANAN KESEHATAN
Pelayanan kesehatan terjangkau puskesmas
STATUS KESEHATAN
LINGKUNGAN
No
Rencana Pembinaan
Sasaran
1 Jarang berolahraga
Menyarankan untuk berolahraga minimal 30 menit sehari, seperti jalan pagi atau senam
Pasien
Menjelaskan makanan yang baik untuk dikonsumsi serta pengaruh makanan manis bagi kesehatan pasien Menyarankan agar pasien istirahat yang cukup
Pasien
Tanggal
Hasil kegiatan
14 Juni 2012
Memberikan penjelasan kepada pasien tentang penyakitnya, meliputi gejala, pencegahan, pemeriksaan dan penatalaksanaannya, dan menjelaskan tentang pengaruh
Pasien memahami penjelasan tentang penyakit yang diderita dan pengaruh kebiasaan pasien
dari kebiasaan-kebiasaan pasien seperti konsumsi makanan manis dan sering melakukan aktivitas berat terhadap penyakit yang dialaminya 18 Juni 2012 Melakukan pemeriksaan ulang terhadap tekanan darah pasien Pasien & Keluarga
terhadap penyakitnya
Memberikan edukasi kembali pada pasien agar tetap membatasi konsumsi makanan manis, cukup istirahat dan mengurangi aktivitas berat.
II.12. Kesimpulan Pembinaan Keluarga 1. Tingkat pemahaman Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik 2. Faktor pendukung Pasien dapat menangkap dan memahami penjelasan yang diberikan Sikap pasien kooperatif dan ada keinginan untuk merubah perilakunya yang tidak baik untuk kesehatan 3. Faktor penyulit : o Kebiasaan pasien mengkonsumsi makanan manis dan sering melakukan aktivitas berat serta kurang istirahat. 4. Indikator keberhasilan: o Pasien mengetahui tentang penyakitnya meliputi gejala, pencegahan, pemeriksaan, penatalaksanaan serta pengaruh kebiasaan pasien yang mempengaruhi penyakitnya
o Pasien melakukan olahraga seperti jalan kaki pagi hari atau senam secara teratur o Pasien mengurangi aktivitasnya yang berat o Pasien memperhatikan pola makannya dan mengurangi konsumsi makanan/minuman yang manis