Professional Documents
Culture Documents
TRANSPORTASI LAUT
Oleh :
Andi Indianto, Drs. Ir. MT.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
Depok, Desember 2005
Pelabuhan adalah daerah di perairan (laut,danau,sungai)
yang tertutup (enclosed) , terlindung dari gelombang dan
memberikan keamanan , fasilitas dan akomodasi yang
nyaman bagi kapal-kapal dalam kegiatannya memuat dan
menurunkan muatan (cargo atau penumpang)
Pelabuhan laut adalah prasarana transportasi laut yang
berfungsi sebagai prasarana transfer barang dan orang
dari darat ke darat melalui lautan atau danau. Atau
prasarana transportasi untuk menghubungkan tempat
satu ke tempat lainnya atau daerah satu ke daerah
lainnya yang terputus oleh laut, selat atau danau.
Bangunan Pelabuhan terdiri dari :
(1) Dermaga (termasuk Dolphin)
(2) Break Water
(3) Dinding pelindung pantai
(3) Gudang dan Fasilitas lain
Arti & maksud bangunan pelabuhan
Bangunan pelabuhan adalah bangunan-bangunan
yang ada di Pelabuhan yang memiliki fungsi yang
mendukung pelayanan Pelabuhan
Pelabuhan
Artificial Harbour
Natural Harbour
lokasinya ditetapkan
secara teknis dan
ekonomis
lokasinya tersedia
secara alamiah
Pelabuhan
Internasional
Perintis / lokal
Antar negara
Antar pulau / penyeberangan
Pelabuhan alam adalah kondisi alam yang
terbentuk secara alamiah dan menguntungkan
untuk dimanfaatkan sebagai pelabuhan yaitu :
(1) Kedalaman air yang cukup
(2) Tidak terjadi endapan
(3) Gelombang airnya tenang (kecil)
Tinggi gelombang kurang dari 40 cm
(4) Daerahnya cukup luas
(1) Pelabuhan buatan adalah daerah tepi laut (sungai/
danau) yang dipilih dan dibangun sebagai pelabuhan
atas pertimbangan teknis dan ekonomis
(2) Pertimbangan teknis artinya dapat menjalankan
fungsi sebagai Pelabuhan
(3) Pertimbangan ekonomis artinya dapat memberikan
manfaat ekonomi yang lebih baik
Persyaratan Pelabuhan
harus dilindungi
dari pengaruh
gelombang laut
yang besar.
(Tinggi
gelombang max
40 cm) , (jika
lebih 40 cm perlu
Break water)
harus dilindungi
dari pengaruh
arus air laut yang
dapat
menyebabkan
pendangkalan
Bangunan
Pelabuhan
Break Water
Dermaga
Mound Type/Slope
Wharf/Quay
Pier/Jetty
Wall Type/ Vertical
Perkantoran &
Pergudangan
Fasilitas pelabuhan
Fasilitas pelabuhan
Kolam pelabuhan sebagai tempat kapal putar haluan
dan buang sauh.
Break water sebagai bangunan pemecah gelombang.
Mercu suar sebagai alat navigasi pemandu kapal pada
malam hari.
Dermaga sebagai tempat kapal merapat/bersandar
untuk melakukan bongkar muat.
Gudang sebagai tempat penyimpan barang hasil
bongkar muat.
Lapangan timbun sebagai tempat menyimpan peti
kemas.
Terminal Truk dan terminal bus.
Perparkiran kendaraan pribadi.
Pelindung pantai di sekitar pelabuhan.
Denah pelabuhan
Dermaga adalah suatu bangunan ditepi laut (sungai,
danau) yang berfungsi untuk merapat dan
menambat kapal guna melakukan bongkar muat
barang dan menaik-turunkan penumpang
Dermaga dapat dibedakan menjadi 2 (dua) tipe yaitu
wharf atau quari atau dermaga tepi dan jetty atau
pier atau dermaga tengah.
Wharf adalah dermaga yang paralel dengan pantai
dan biasanya berhimpit dengan garis pantai.
Jetty atau pier adalah dermaga yang menjorok ke laut.
Dermaga yang menempel jadi satu dengan daratan pantai,
tanpa dihubungkan dengan suatu bangunan jembatan
Wharf atau dermaga tepi atau Quay
Dermaga yang letaknya menjorok ketengah laut (sungai, danau)
dan dihubungkan dengan jembatan ke daratan pantai
Pier atau Jetty atau dermaga tengah
Bentuk Dermaga
Tetap
Pier atau Jetty
Wharf atau Quay
Steel Pile
Steel / concrete
sheet pile
Caisson
Concrete Pile
Wooden Pile
Wharf / Quay
Darat
Laut
Pier / Jetty
Darat
Laut
Wharf atau dermaga tepi adalah dermaga yang dibuat sejajar pantai dan
dapat dibuat berimpit dengan garis pantai atau agak menjorok ke laut.
Wharf atau dermaga tepi atau Quay
Beberapa persyaratan dari dermaga tepi adalah:
- Memiliki pantai yang curam, jika pantai landai perlu pengerukan.
- Kapal yang bersandar cenderung ber-ukuran sama.
- Pasang & surut air laut kecil kurang dari 1,5 meter.
dermaga konstruksi tertutup atau solid,
seperti dinding massa, kaison turap dan
dinding penahan tanah.
Bentuk struktur
dermaga tepi
dermaga konstruksi terbuka di mana
lantai dermaga didukung oleh tiang-
tiang pancang.
Dermaga tepi type terbuka Dermaga tepi type tertutup
Bentuk struktur dermaga tepi
Ukuran
dermaga tepi
Struktur dermaga tepi terbuka
Pier atau Jetty atau dermaga tengah
Dermaga Tengah adalah Dermaga yang dibuat agak
menjorok ke tengah laut. Pier dapat digunakan untuk
merapatkan kapal pada satu sisi maupun pada kedua sisinya.
Dermaga tengah (Pier) berbentuk T dan L
Bentuk-bentuk dermaga tengah
Dermaga tengah (Pier), T dan L
Dermaga tengah (Pier) berbentuk jari
Ukuran
dermaga tengah
Struktur
Dermaga
tengah (Pier)
berbentuk T
Pembuatan Dermaga tengah
pier / jetty untuk bertambatnya kapal tanker
Langkah Perencanaan Dermaga tengah
I. Desain dermaga yang didasarkan kepada
a)Data kapal
b)Data pasang surut
c)Topografi pantai
d)Arah dan kecepatan arus
e)Arah dan kecepatan angin
f)Geologi pantai
g)Fungsi dermaga
h)Volume muatan
II. Perhitungan struktur
a.Dermaga
b.Trestle
c.Penambat dan penumbuk
d.Dinding penahan
Gambar
konstruksi
DERMAGA
TEPI
TENGAH
TETAP
BERGERAK
PONTON
MEKANIK
Desain dermaga
Bolder
Deep (D)
Draf (d)
1
/
10
d, min. 0,8m
Bolder
Fender
Dasar laut
HWS
0,5 ~ 1,5m
Syarat:
-Pantai curam
-Ukuran kapal tetap
-Pasut kecil : < 1.5 m
Dermaga Tepi
Dermaga Tengah Tetap
Syarat:
-Pantai landai
-Ukuran kapal tetap
-Pasut kecil : < 1.5 m
Dermaga
Bolder
Deep (D) Draf (d)
1
/
10
d, min. 0,8m
Fender
Dasar laut
HWS 0,5 ~ 1,5m
Trestle
Kapal
Dermaga Gerak Ponton
Dermaga
Bolder
Deep (D) Draf (d)
1
/
10
d, min. 0,8m
Fender
Dasar laut
HWS 0,5 ~ 1,5m
Trestle
Kapal
Syarat:
-Ukuran kapal tetap
-Pasut besar : > 1.5 m
Max 1:10
Ponton Ponton
Dermaga Gerak Mekanik
Bangunan Pelengkap Dermaga
Mooring Dolphins
Struktur bangunan untuk mengikat kapal.
Syarat: Dapat menahan gaya tarik kapal
akibat angin dan arus yang bekerja
pada kapal
Bolder
Gaya tarik kapal
Tiang tunggal
Dari Kayu, Baja, Beton
Dasar laut
Muka air laut
Bolder Gaya tarik kapal
Tiang ganda
Dari Kayu, Baja,
Beton
Dasar laut
Muka air laut
DWT T ( ton )
200 - 500 15
501 - 1000 25
1001 - 2000 30
2001 - 3000 35
3001 - 5000 50
5001 - 10000 70
10001 - 15000 100
15001 - 20000 >100
Breasting Dolphins
Struktur bangunan penahan tumbukan kapal Dan dapat difungsikan
juga sebagai penahan Tarikan kapal
Syarat: Dapat menahan tumbukan kapal pada Saat merapat dan tarikan
kapal akibatangin dan arus yang bekerja pada kapal
Bolder
Gaya tarik kapal
Tiang ganda
Dari Kayu, Baja,
Beton
Dasar laut
Muka air laut
Gaya tumbuk kapal
Bolder
Gaya tarik kapal
Tiang tunggal
Dari Kayu, Baja, Beton
Dasar laut
Muka air laut
Gaya tumbuk kapal
Fender Fender
Mooring Buoy
Alat navigasi kapal, berupa pelampung yang ditempatkan didepan dermaga
Yang berfungsi sebagai pemandu kapal ketika kapal akan merapat.
Mooring buoy ini dilengkapi dengan lampu yang menyala pada malam hari.
Bolder
Bolder
Fender
Dasar laut
HWS
Kabel dasar laut
Pelampung
Anker
Lampu suar
Penempatan Dolphins dan Buoy
Mooring Buoy
Mooring Dolphin
Breasting Dolphin
Kapal
Beban Beban yang bekerja Pada Dermaga
1. Beban mati ( DL) : berat sendiri struktur
2. Beban Hidup merata ( q.LL) = 2 ton/m
2
3. Beban Hidup terpusat/garis ( P. LL) :disesuaikan
4. Beban gempa ( EL )
5. Beban angin ( T.
WL
)
6. Beban arus air laut ( T.
CL
)
7. Beban tumbukan kapal ( T.
EV
)
DL+qLL
P. LL
T.WL+ T. FWL
DL+ (qLL x |) EL
| = faktor reduksi beban hidup
Kombinasi Beban
DL+ (qLL)
T. EV
1
/
|
Dasar laut
Kedalaman jepit
4
.
4
kh D
EI
| =
Kh = koefisien lateral subgride
Kh = 0,15 N
N = nilai SPT
N = dicoba-coba untuk kedalaman tertentu
D = diameter / ukuran tiang
E = elastisitas material
I = Momen Inertial tiang
Kombinasi Beban
FENDER
- Penahan tumbukan kapal dan penyerap energi tumbuk kapal
- Terbuat dari; karet, kayu, karet dan baja
Fender karet
Fender karet mempunyai bentuk tabung silinder dan segi empat
Fender dipasang pada tiap tiang atau pada jarak
1
/
10
dari panjang kapal
Pemasangan Fender
Dobel Vertikal
> 3 m
Vertikal
1,5 ~ 3 m
Horizontal/ atau miring
0 ~ 1,5 m
Posisi Fender Pasut
Fender Baja
Fender Kayu
Tabel Fender Karet Bulat
Fender Karet BRIDGESTONE SUPER ARCH Type V
Tabel Fender Karet Persegi
Tabel Fender Karet Persegi
Kapal
Kapal memiliki ukuran:
Panjang total (Loa)
Panjang bagian yang terendam dalam air (Lpp)
Lebar kapal (B)
Tinggi dec kapal (D)
Tinggi bagian yang terendam dalam air (Sarat kapal) (d)
DWT L (M) B (M) d (M) Full
500
1000
2000
4000
8000
10000
15000
20000
30000
51
68
16,3
92
123
138
160
181
197
10,2
11,9
13,9
16,3
17,8
20,6
23,1
25,1
28,2
2,9
3,6
4,5
5,6
7,4
8,2
8,8
9,2
10,0
Data Kapal Penumpang
Ukuran
kapal
DWT Sudut tambat
Kecil 500 ~ 2000 DWT 15
0
Sedang 4000 ~ 10000 DWT 10
0
~ 15
0
Besar 15000 ~ 30000 DWT < 10
0
Kecepatan
Tambat (m/dt)
0,3 ~ 0,5
0,15 ~ 0,3
0,08 ~ 0,15
Wa DWT w
k
g
v w
E
+ =
= .
.
.
2
1
2
Energi Tumbuk Kapal
Posisi kapal merapat dermaga
2
3
2
1
.
4
t
1.03
m
m
= 9.81
dt
pp a
a
Wa d L
g
t
=
=
Contoh perhitungan Fender karet silinder
Data kapal yang mendarat di dermaga berukuran 1000 4000
DWT. Rata rata kecepatan tambat kapal = 0,3 m/detik dengan sudut
tambat rata rata 15 dengan titik tambat 1/5 dari panjang kapal.
Perhitungan fender :
Titik tambat 1/5 panjang kapal, dari diagram nilai k didapatkan .
. k=0,4
Kapal 4000 DWT dari data kapal didapatkan nilai L=92 ,
. B=16,3, d=5,6m.
Berat jenis air laut = 1,03 t/m3
Wa DWT w
k
g
v w
E
+ =
= .
.
.
2
1
2
Kapal yang merapat memiliki bobot antara 1000 ~ 4000 DWT
( Diambil yang terbesar 4000 DWT ).
m m ton E
m m ton E
ton w
/ . . 01 , 3 15 sin * 62 , 11 15 sin *
/ . . 62 , 11 4 , 0 *
81 , 9
3 , 0 * 95 , 6333
*
2
1
95 , 6333 03 , 1 * 92 * 6 , 5 * *
4
1
4000
0
2
2
= =
= =
=
|
.
|
\
|
+ = t
Didapatkan fender type FR 8 dengan Diameter luar = 70 cm, dengan
kemampuan menyerap energi sebesar 3,3 ton.m/m dan beban yang
mampu ditahan untuk disalurkan ke struktur dermaga sebesar 22 ton.
Contoh perhitungan Fender karet type V
Kapal yang merapat ke dermaga berukuran 15000
30000 DWT. Rata-rata kecepatan tambat kapal sebesar
0,1 m/dt. Sudut tambat kapal rata rata 10 , dengan titik
tambat 1/5 dari panjang kapal.
Perhitungan fender :
Titik tambat 1/5 panjang kapal, dari diagram nilai k
didapatkan k=0,4
Kapal 30.000 DWT dari tabel kapal didapatkan nilai
L=197 m, B=28,2 m, d = 10 m.
Berat jenis air laut = 1,03 t/m3
Wa DWT w
k
g
v w
E
+ =
= .
.
.
2
1
2
m m ton E
m m ton E
ton w
/ . . 42 , 2 10 sin . 37 , 9 10 sin .
/ . 37 , 9 4 , 0 .
81 , 9
1 , 0 . 51 , 45936
.
2
1
51 , 45936 03 , 1 . 197 . 10 . .
4
1
30000
0 0
2
2
= =
= =
=
|
.
|
\
|
+ = t
Didapat fender type FV 003-2-1 dengan ukuran A = 150 cm,
B=162,5 cm, C=68 cm , dengan kemampuan menyerap energi
sebesar 2,6 ton.m/m, dan beban yang mampu ditahan untuk
disalurkan ke struktur dermaga sebesar 33 ton.
Bitt (alat pengikat) bollard /Bolder
Kapal yang berlabuh ditambatkan ke dermaga dangan mengikatkan
talitali penambat ke bagian haluan, buritan dan badan kapal.
Bitt dengan ukuran yang lebih besar di sebut dangan bollard
Pengikatan kapal pada dermaga
Bitt digunakan untuk mengikat kapal pada kondisi cuaca normal. Sedang bollard
selain untuk mengikat pada kondisi normal juga digunakan pada kondisi badai
Bollard / Bolder
Penempatan Bollard / Bolder
GAYA TARIK BOLDER ( T )
oleh angin ( T.
WL
) dan arus air laut ( T.
CL
)
oleh angin ( T.
WL
)
|
W (angin )
kapal
Dermaga
Gaya angin tegak lurus terhadap kapal
Jumlah tali penambat
WL
R
T
n
R
n
=
=
=
T.
WL
T.
WL
R
GAYA TARIK BOLDER ( T )
oleh angin (T
WL
)
2 2 2
1
2
. . . .( .cos . .sin . )
F S
R c v A A | | = +
F
S
koevisien bentuk kapal = 1,2 ~ 1,3
= massa jenis udara = 0,123
A = luas bagian depan kapal yang diatas air
A = luas bagian samping kapal yang diatas air
= kecepatan angin
c
v
=
WL
R
T
n
=
.( )
.( )
F
S oa
A B D d
A L D d
=
=
oa
L = Panjang kapal bagian atas
B = Lebar kapal
D = Tinggi kapal dari dasar ke dec
d = tinggi bagian kapal yang terendam dalam air
GAYA TARIK BOLDER ( T )
oleh arus air laut (T
CL
)
2
0,14. .
. .1, 22. 0, 46.( . 0, 765)
f
PP B
R S v
d
S L B C
B
=
(
= + +
(
PP
L = Panjang kapal bagian yang terendam dalam air
B = Lebar kapal
d = tinggi bagian kapal yang terendam dalam air
= kecepatan arus air laut
= Koefisien bentuk kapal bagian bawah = 0,7 ~ 0,9
B
v
C
|
Arus
Rf
T
CL
2
. .
CL f
T Cos R | =
GAYA TARIK BOLDER ( T )
T.
WL
T.
WL
T
CL
T
2 2
( ) ( )
WL CL
T T T = +
Bolder
T
Tiang tunggal
Dari Kayu, Baja, Beton
Dasar laut
Muka air laut
Bolder
T
Tiang ganda
Dari Kayu, Baja,
Beton
Dasar laut
Muka air laut
PERHITUNGAN TIANG
Baja
1
/
|
Dasar laut
Kedalaman jepit
M
T atau T
EV
N
h
M = T . h
N = DL struktur atas + LL
max
2
2
1
.
2
1
E
E
k
N M
N
A W
N
EI
N
L
o
t
| |
|
|
= +
|
|
\ .
=
A =Luas penampang pipa baja
W =Momen lawan pipa baja
E =Elastisitas Baja
I =Momen inertial pipa baja
L
k
=Panjang tekuk =2.h
LWS
PERHITUNGAN TIANG
Beton
1
/
|
Dasar laut
Kedalaman jepit
M
T atau T
EV
N
h
PERHITUNGAN TIANG
Beton
Break water, berfungsi untuk memberikan perlindungan
daerah Pelabuhan terhadap gelombang dan mencegah
terjadinya endapan
Pulau dalam posisi yang tepat dapat berfungsi sebagai
break water alam
Pemecah gelombang (Breakwater) adalah bangunan yang digunakan
untuk melindungi daerah perairan pelabuhan dari gangguan
gelombang.
Break water berfungsinya menahan gelombang agar tinggi
gelombang di dalam kolam pelabuhan kurang dari 40 cm.
Tipe Pemecah Gelombang
Pemecah gelombang sisi miring, untuk laut dangkal dan tanah dasar lunak
Pemecah gelombang sisi tegak, untuk laut dalam dan tanah dasar keras
Pemecah gelombang campuran.untuk laut sedang dan tanah dasar lunak
Type break water,
dipilih berdasarkan pertimbangan atas :
(1) Material yang tersedia didekat lokasi bangunan
(2) Kedalaman air di lokasi bangunan
(3) Kondisi tanah dasar bangunan
(4) Fungsi bangunan
Pemilihan Tipe Pemecah Gelombang
Material Break Water type mound :
- Natural Rock (Batuan alam)
- Concrete Block
- Concrete shape (Tetrapod, Quadripod dll)
- Kombinasi
Sea
Harbour
MOUND / SLOPE TYPE
Break Water
Dasar laut
Material Break Water type wall
- Concrete block qravity walls
- Concrete caisson
- Sheet pile shell
- Sheet pile wall
Sea
Harbour
MOUND / SLOPE TYPE
Break
Water
Dasar laut
Material Break Water type Campuran :
- Natural Rock (Batuan alam)
- Concrete Block
- Concrete caisson
Sea
Harbour
TYPE CAMPURAN
Break Water
Dasar laut
Batu Pelindung
Break Water
type mound /
Sisi Miring
Tabel Batu Pelindung
( Armour )
Tabel Batu Pelindung
( Armour )
Dimensi Break water
( ) u
. cot 1
.
3
3
=
r D
r
A
S K
H
W
10
s/d
15
a a
s
W W
W =
t > 0,75 H non overtopping
t = 0,50 H overtopping
3
1
.
(
A =
r
A
b
W
K n B
3
1
1 1
.
(
A =
r
a
W
k n d
3
1
2 2
.
(
A =
r
s
W
k n d
a
r
r
S
=
B
A
C
D
d
3
1~2m
1~2m
Pasut
H
0,4 m
t
Quarry
HWS
LWS
0,75 H
h
W
A
: berat batu pelindung ( armour )/unit ( ton)
Ws : berat batu lapis kedua ( armour )/unit ( ton)
r
: berat jenis batu
a
: berat jenis air laut
H : tinggi gelombang rencana
: sudut kemiringan sisi pemecah gelombang
n : Jumlah susunan butir batu lapis pelindung.
Sr : Specific grafity
n
b
: jumlah batu selebar b
k
D
: Koefisien stabilitas
k
A
: Koefisien bentuk
A : Lebar dasar struktur break water
B : Lebar atas struktur break water
C : Lebar pondasi
D : Tinggi struktur break water
h : dalam air laut dari LWS
Pengertian Breaking dan Non Breaking :
- Breaking )( gelombang pecah): terjadi jika kedalaman air laut
<1,3 H, diukur dari LWS, dimana H adalah tinggi gelombang.
- Non Breaking ( gelombang tidak pecah) : terjadi jika kedalaman
air laut > 1,3 H. diukur dari LWS.
Pengertian Overtopping dan Non Overtopping
Overtopping : Gelombang melompati puncak break water
Non Overtopping : Gelombang tidak melompati puncak break water
t > 0,75 H non overtopping
t = 0,50 H overtopping
>1,3 H Non Breaking
<1,3 H Breaking
Overtopping
Non Overtopping
A
C
d
3
1~2m
1~2m
Pasut
0,4 m
Quarry
HWS
LWS
0,75 H
h
Blok Beton
Tabel Koefisien Stabilitas (k
D
)
Tabel Koefisien Bentuk (k
A
)
Langkah Perencanaan Break water
1. Cari data: tinggi gelombang, daya dukung tanah,
pasang surut, kedalama air laut, dan kontur.
2. Desain Layout pemecah gelombang
3. Penentuan jenis batu pelindung
4. Menentukan nilai k
D
didapatkan nilai Cotg.
5. Mendesain Potongan lintang break water
6. Menghitung berat lapis pelindung
7. Menghitung tebal lapis pelindung
8. Menghitung lebar puncak
9. Menentukan tunggi puncak, diukur dari HWS
10.Menghitung stabilitas tanah dasar
Contoh Soal
Diketahui :
Pemecah gelombang sisi miring dengan data data sebagai berikut:
- Jenis batu pelindung :
Lapis ke-1 (kubus beton) dengan r = 2,2 ton/m3
Lapis ke-2 (batu kali) dengan r = 2,1 ton/m3
Lapis ke-3 ( batu kali) dengan tebal tebal 40 cm
- Tinggi gelombang (H) = 1,65 m
- Berat jenis air laut (a) = 1,024 ton/m3
- Pasang surut (pasut)= 2,5 m
- Kedalaman air laut (h) = 2 m dari LWS.
Contoh perhitungan Break water
Penyelesaian :
Menentukan kondisi breaking atau non-breaking
kedalaman air laut = 2 m
1,3 H = 1,3 . 1,65 = 2,145 m > 2 m
Jadi kondisinya gelombang pecah (breaking)
Perhitungan untuk konstruksi tengah.
Lapis pertama menggunakan kubus dengan nilai K
D
= 6,8 dan cot. =1,5
Menghitung berat lapis pertama (W
A
)( berat armour per-unit )
u
Cot Sr K
H r
W
D
A
. ) 1 (
.
3
3
=
5 , 1 . 1
024 , 1
2 , 2
. 8 , 6
65 , 1 . 2 , 2
3
3
(
= 0,64 ton
dibuat kubus beton dengan ukuran 70x70x70 cm dengan berat 0,75 ton
Menghitung berat lapis kedua (WS ) ( berat batu per-unit )
WS = 1/15 WA - 1/10 WA
= 0,049 s/d 0,073 ton
menggunakan batu kali ber diameter 20 cm, dengan berat 0,066 ton.
Tebal Lapisan Armour / batu pelindung Lapis ke-1
n = 2, k = 1.1, r = 2,2 ton/m
3
= 2. 1,1 .( 0,75/2,2)
1/3
= 1,54 m
n = 2, k = 1.15, r = 2,1 ton/m
3
= 2. 1,15 ( 0,066/2,1)
1/3
= 0,73 m
n = 4, k = 1.1, r = 2,1 ton/m3
= 4. 1,15 ( 0,066/2,1 )
1/3
= 1,50 m
3
1
1 1
.
(
A =
r
a
W
k n d
A =
r
s
W
k n d
A =
r
A
b
W
K n B