You are on page 1of 1

Pada penetapn larutan uji, dilakukan penimbangan 10 tablet lalu dihitung bobot rata2nya kemudian digerus smpai homogen

sehingga didapat bobot rata2 yaitu sebesar834,76 mg. Dari data yang diperoleh maka penimbangan yang di peroleh yaiut berkisar 333,904 mg dengan menkalikan dengan data bobot rata2. Pada penetpan kadar larutan uji parasetamol, dilakukan dengan bahan sari NaOH yang ditambahakan dgn NaOH dan dilakukan 3 kali pemindahan dikarenakan untuk mendapatkan serapan 257 nm dalam menentukan kadar larutan parasetamol. Setelah itu larutan dimasukkan ke spektrofotometer untuk dibaca absorbansinya. Spektrofotometer adalah alat yang dapat mengukur absorbansi dengan cepat dan akurat tanpa menunggu waktu yang lama. Pada penetapan larutan baku paracetamol, dilakukan dengan bahan parasetamol serbuk dengan larutan NaOH dan dilakukan sebanyak 3 kali pemindahan dikarenakan untuk mendapatkan serapan 257 nm dalam menentukan larutan baku parasetamol. Setelah itu larutan dimasukkan ke spektrofotometer untuk dibaca absorbansinya. Pada penetapan kadar larutan uji coffein, dilakukan dengan bahan sari eter yang ditambahkan HCL dan dilakukan 2 kali pemindahan dikarenakan untk mendapatkan serapan 273 nm pada kadar larutan coffein Pada penetapan larutan baku coffein, dilakukan dengan bahan coffein 20 mg yang ditambahakan HCL dan dilakukan 2 kali pemindahan. Setelah itu dimasukkan kedalam spektrofotometer untuk dibaca absorbansinya.

Kesimpulan Dalam pembuatan larutan parasetamol dan coffein menggunakn prinsip analisa spektrofotometri dan alat spektrofotometer untuk membaca absorbansinya. Penetapan kadar parasetamol menggunakna sari NaOH dan penetapan kadar coffein menggunakan sari eter.

You might also like