You are on page 1of 1

The Indonesian Journal of Medical Science Volume Mappahya 1 No.8 A April A. Atrium 2009 p.

fibrilation 477-489 theraphy to prevent stroke REVIEW

menunjukkan bahwa strategi pengobatan dengan mengkombinasikan pengontrolan ATRIUM FIBRILATION THERAPHY TO PREVENT denyut jantung dan pemberian antitrombotik sama efektifnya dengan usaha untuk mengembalikan jantung menjadi irama sinus. Antitrombotik yang dikenal saat STROKE: irama A REVIEW ini untuk penderita FA adalah antikoagulasi antagonis vitamin K dengan penyesuaian dosis, kecuali ada indikasi kontra dan penderita dengan risiko rendah untuk mengalami Ali Aspar Mappahya strok. Penderita yang berisiko rendah untuk mengalami strok mungkin pemberian aspirin sangat Meskipun pemberian antagonis vitamin K efektif namun Department ofberguna. Cardiology, Medical Faculty Hasanuddin University, Jl Perintis penggunaannya masih menjadiMakassar persoalan. Tulisan ini memaparkan petunjuk Kemerdekaan 10 Tamalanrea, 90245, email: pemberian antitrombotik, dasar keterbatasan penggunaannya untuk mencegah strok, Aliaspar_mappahya@yahoo.com ulasan farmakologis obat-obat antitrombotik yang baru, antiplatelet yang baru (idraparinux, ximelagatran) pada penderita FA. Juga didiskusikan peranan cara-cara non-farmakologis untuk mengurangi risiko strok pada penderita FA.

ABSTRACT
Atrial fibrillation (AF) is the most common arrhythmia encountered in clinical practice and is common in the elderly and those with structural heart disease. AF is also a Kata kunci: fibrilasi atrium, strok, antitrombotik, idraparinux, ximelagatra major risk factor for stroke. The pathophysiology of AF remains unclear at this time. It is unlikely that a single pathophysiology is operative in all or even a majority of cases. Clinical classification can be helpful in treatment decisions and the most widely accepted classification schemes are found in the ACC/AHA/ESC guidelines. Therapies to be considered for AF include prevention of thromboembolism, rate control, and restoration and maintenance of sinus rhythm. Recent studies show that the treatment strategies which combine control of ventricular rate with antithrombotic PENDAHULUAN therapy are as effective as the strategies aimed at restoring sinus rhythm. Current Fibrilasi atrium therapy (FA) merupakan suatu antithrombotic regimen in patients with AF involves chronic anticoagulation penderita yang masuk rumah sakit akibat takiaritmia supraventrikel yang ditandai unless patients with dose-adjusted vitamin K antagonists, have jantung a contraindication to aritmia disebabkan oleh FA. dengan aktivasi elektris atrium yang tak AF patients who these agents or are at low risk of stroke. are atpredisposisi low risk of stroke Faktor yang bersifat kardiak terkoordinasi sehingga terjadi gangguan may benefit from aspirin. Although vitamin K antagonists effective, their use is danare non-kardiak dijumpai pada 90% fungsi mekanik atrium. problematic. This paperDari will gambaran provide an overview of thependerita basis of current denganantithrombotic FA. Faktor kardiak elektrokardiogram FAwith dapat dikenali guidelines in patients AF, highlight the limitation of current antithrombotic yang paling sering adalahdrugs hipertensi, dengan gelombang P, yang used forabsennya stroke prevention, review the pharmacology ofpenyakit new antithrombotic drugs jantung koroner termasuk diganti oleh fibrilasi atau oskilasi antara under evaluation in AF and describe the new antiplatelet therapies (idraparinux, and riwayat pernah mengalami infark 400-700 permenit denganwith berbagai ximelagatran) in patients AF. We also discuss the role of non-pharmacological miokard, penyakit katup dan gagal bentuk, ukuran, jarak the danrisk waktu techniques to reduce of stroke in patients with AF. jantung bendungan; sedangkan faktor timbulnya yang dihubungkan dengan non-kardiak termasuk hipertiroidisme, respon ventrikel yang cepat dan tak keadaanparuyanghipoksik, teratur bila konduksi AV masih utuh. pembedahan dan intoksikasi alkohol. Irama semacam ini sering disebut Mereka yang tidak diketahui faktor Keywords: atrial fibrillation, antithrombotic, idraparinux, ximelagatran sebagai gelombang f.1,2 Bilastroke, tak ada predisposisinya disebut lone atrial blok jantung maka kompleks QRS bisa fibrillation.3,4 normal atau menunjukkan kompleks QRS yang lebarnya bervariasi akibat TERAPI FIBRILASI ATRIUM UNTUK MENCEGAH KEJADIAN STROK adanya konduksi aberasi yang bersifat fisiologis atau bisa juga bersifat patologis FA non-katup merupakan jenis aritmia bila terjadi perpanjangan masa refrakter ABSTRAK jantung persisten yang paling umum di cabang berkas.1 Fibrilasi atrium (FA) merupakan aritmia yang paling umum ditemukan dalam Serikat praktekjenis aritmia dijumpai. Di Amerika sehari-hari, umumnya dijumpai pada orang tua dan mereka dengan kelainan struktur ini menghinggapi lebih dari 2 juta jantung. FA juga merupakan faktor risiko utama strok. Sampai saat ini patofisiologi penduduk dewasa dan diperkirakan akan terjadinya FA masih belum jelas diketahui. Klasifikasi klinik yang menjadi akan membantu meningkat lebih dari 5 juta orang menentukan terapi dan yang paling luas diterima adalahpada klasifikasi yang 4didasarkan tahun 2050. Penderita dengan FA biasanya Terapi yang dipertimbangkan dipakai pada FA adalah pada pedoman ACC/AHA/ESC. mengeluhkan adanya gejala debar-debar, terapi untuk mencegah proses tromboemboli, mengontrol denyut jantung, dan bahkan mungkin serta terjadi gangguan FA dulu pernah dianggap sebagai mengembalikan mempertahankan irama sinus. Dari penelitian akhir-akhir ini hemodinamik.Sekitar sepertiga kelainan yang bersifat benigna tapi saat

478

477

You might also like