You are on page 1of 8

by kelompok 5A&6A

Aspek Lokasi Inti sel Bentuk Serabut Cara kerja Sifat

Otot Polos

Otot Rangka

Otot Jantung

Dinding jantung pembuluh Melekat pada arteri rangka Satu, di tengah Panjang, silindris, bercabang Menengah Involunter

Dinding alat-alat dalam dinding pembuluh arteri Banyak, dipinggir satu., di pusat/di tengah Panjang, gelondongan cepat lambat volunter involunter

Terdapat di Saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan

Lidah, diafragma , jantung pangkal esofagus, dan sebagian otot wajah ada Tidak ada

Pita/garis melintang

Ada

Kecepatan kontraksi

Menengah

cepat

Lambat

Kemampuan Menengah kembali berkontraksi

Sangat lambat

Sangat cepat

by kelompok 5A&6A

Jaringan Otot Rangka


Nama lainnya adalah jaringan otot lurik karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.

by kelompok 5A&6A

Otot rangka terdiri dari bekas-bekas sel silindrik sangat panjang,berinti banyak, bergaris melintang. Massa serabut otot tersusun dalam berkas-berkas teratur, dikelilingi oleh sarung eksternal dari jaringan penyambung padat (epimisium), selanjutnya berjalan ke sebelah dalam sebagai seotum (perimisium) yang mengelilingi setiap berkas oto, sedangkan setiap serabut oto dikelilingi lapisan jaringan penyambung lembut (endomisium). Lapisan-lapisan tersebut berfungsi mempersatukan serabut-serabut dan berkas-bekas otot serta memungkinkan sejumlah gerakan bebas di antaranya dan mengikat jaringan struktur yang berhubungan denganya, misalnya dengan tendon, periosteum, kulit dan jaringan lainnya. Mekanisme Kontraksi Otot Rangka Agar dapat berkontraksi, tiap serabut otot rangka mendapat inervasi dari cabang saraf motorik bermielin. Di dalam primisiun, cabang saraf tersebut melepaskan sarung mielinnya, lalu bercabang-cabang lagi dan membentuk terminal dengan ujung yang melebar di dalam palung permukaan sel otot, disebut lempeng akhir motorik. Di dalam terminal tersebut terdapat vesikel sinaptik yang mengandung neurotransmitter asetikolin. Bila saraf motorik terangsang, asetilkolin dilepaskan dan berikatan dengan reseptor asetilkolin yang terdapat di dalam sarkolemma lempeng akhir motorik. Depolarisasi menyebar sepanjang permukaan sel otot, kemudian dihantarkan ke retikulun sarkoplasmik dan menyebabkan ion Ca++, maka dimulai siklus kontraksi otot sebagai berikut: terjadi ikatan ion Ca++ dengan troponin. Membuka tempat pengikatan aktin (daerah bergaris silang), kepala miosin berikatan dengan aktin, sementara itu ATP dipecah menjadi ADP dan energi, sehingga terjadi gerakan kepala myosin. akibatnya filament tipis yang terikat kepada filament tebal bergeser di atasnya. Kontraksi ini dimulai di dalam pita A dan selama kontraksi pita H ukurannya berkurang, karena filament aktin menembus ke dalam pita A. pada saat bersamaan, pita H ukurannya berkurrang karena seluruh filament tipis menutupi filament tebal, akhirnya seluruh sel otot memendek. Mekanisme kontraksi otot ini merupakan hipotesis Huxley yang dikenal sebagai hipotesis pergeseran (sliding mechanism) filament. Kontraksi otot rangka berlangsung cepat, kuat, dan disadari. Mekanisme Umum Kontraksi Otot 1. 2. 3. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ujung serat otot. Pada setiap ujung, saraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin yaitu dalam jumlah sedikit. Aseltikolin bekerja pada membrane serat otot untuk membuka banyak saluran begerbang asetilkolin melalui molekul-molekul protein.

by kelompok 5A&6A

4. 5. 6. 7. 8.

Potensial aksi yang ditimbulkan akibat terbukanya saluran asetilkolin yang memumngkinkan ion natrium mengalir ke bagian dalam membran serat otot Potensial aksi akan berjalan di sepan jang membran serat otot dalam cara yang sama seperti potensial aksi. Potensial aksi menimbulkan depolarisasi yang menyebabkan reticulum sarkoplasma melepaskan ion kalsium. Ion kalsium menimbulkan kekuatan tarik menarik antara aktin dan myosin dan menghasilkan kontraksi. Ion kalsium dipompa kembali ke dalam retikulum sarkoplasma, ion-ion ini disimpan sampai potensial aksi otot dating lagi(pengeluaran ion kalsium dari myofibril akan menyebabkan kontraksi otot berhenti).

JARINGAN OTOT POLOS Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atau otot involunter. Otot polos terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk saluran-saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat juga pada sistem pernafasan, sistem reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh limfe, dan dari visera berongga. Serat otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran tergantung tempatnya dari 20 micrometer pada pembuluh darah sampai 0,005 mm dalam rahim wanita hamil. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis, ukuran berdiameter 2 sampai 5 mikrometer dan panjang hanya 20 sampai 500 mikrometer Nukleusnya terdapat di tengah. Terdiri dari kumpulan sel fusimormis. Bila dirangsang, otot polos bereaksi lambat. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Otot polos mendapat inervasi dari saraf simpatis dan parasimpatis. Struktur Halus Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis dengan perbandingan yang lebih banyak. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat retikular dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.

by kelompok 5A&6A

Kontraksi Dapat dikatakan satuan kontraktil otot polos adalah sel dan bukan sarkomer (yang tidak ada) rupanya attachment plaque. Pada sarkolema dan padat sel (dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka dalam sev. Badan padat mengandung alfa aktinin, suatu protein yang dapat pada garis-garis yang menjadi tempat perlekatan miofilamen tipis. Kekuatan kontraksi dihasilkan oleh mekanisme filamen yang bergeser antara miofilamen tebal dan tipis dan diteruskan oleh badan padan padat kerangka bsev yang terdiri dari filamen-filamen 10 nm, untuk memendekkkan panjang sel.

JARINGAN OTOT JANTUNG Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria. Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung yang utama, yakni: otot atrium, otot ventrikel, dan serabut otot eksitatorik dan konduksi khusus. Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka, hanya saja durasi kontraksi otototot tersebut lebih lama. Sebaliknya, serabut-serabut khusus eksitatorik dan konduksi berkontraksi dengan lemah sekali sebab serabut-serabut ini hanya mengandung sedikit serabut kontraktil; justru mereka memperlihatkan pelepasan muatan listrik berirama yang otomatis dalam bentuk potensial aksi atau konduksi potensial aksi yang melalui jantung, yang bekerja sebagai suatu sistem eksitatorik yang mengatur denyut jantung yang berirama.

Struktur Halus

by kelompok 5A&6A

Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan. Kontraksi Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yang mengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang. Mekanisme Jantung oleh saraf parasimpatis dan simpatis Efektivitas pompa jantung juga dikendalikan oleh saraf simpatis dan parasimpatis( vagus ), yang sangat banyak menyuplai jantung. Untuk sejumlah nilai masukan tekanan atrium, jumlah darah yang dipompa setiap menitnya ( curah jantung) sering dapat ditingkatkan sampai lebih dari 100% melalui perangsangan simpatis. Sebaliknya, curah jantung juga dapat diturunkan sampai serendah nol atau hampir nol melalui perangsangan vagus (parasimpatis).

Nama Anggota

Aco Karso (160110080105) Amalina Putri (160110080029) Haniyah Kamal B. (160110080032) Leslie Odelia (160110080101) Nisak Humairok S. (160110080031) M. Fajril Akbar (160110080098)

by kelompok 5A&6A

Prima Abigail G. (160110080102) Rahmat Fadli (160110080096) Rr. Dinar W.P. (160110080030)

by kelompok 5A&6A

You might also like