You are on page 1of 6

ANALISIS RAGAM SEDERHANA Jika perlakuan yang ingin diuji/dibandingkan lebih dari dua (P>2) dan ragam tidak

diketahui maka kita bisa melakukan uji t dengan jalan menguji perlakuan sepasang demi sepasang. Banyaknya pasangan hipotesis yang dapat dibuat sebanyak (P !)/(2!(P-2)!). sebagai contoh jika P=3 maka pasangan hipotesis yang dpat dibuat adalah sebanyak (3 !) (2!(3-1)!)=3 pasang yaitu:
H o : 1 = 2 lawanH 1 : 1 2
H o : 1 = 3 lawanH 1 : 2 3

H o : 2 = 3 lawanH 1 : 1 3

Jika perlakuannya lebih banyak lagi (P>3) maka pasangan hipotesis yang dibuat akan lebih banyak lagi. Jadi untuk menyederhanakannya tanpa mempengaruhi hasil yang diperoleh maka diperlukan pengujian dengan cara yang lebih praktis, bahkan memberikan hasil yang jauh lebih baik. Cara lain untuk menguji jika P>2 adalah dengan menggunakan analisis ragam dengan model matematikanya sebagi berikut :
Yij = + i + ij

i=1,2,3,,p dan j=1,2,3,..,u disini Yij : pengamatan pada perlakuan ke I dan ulangan ke j : rata-rata umum i : pengaruh perlakuan ke i ij : kesalahan/galat percobaan pada perlakuan ke I dan ulangan ke j Berdasarkan data model matematik diatas diduga dengan nilainilai sampelnya sebagai berikut:
Yij = + i + ij Yij =Y .. +(Yi . Y ..) + (Yij Yi .)
(Yij Y..) = ( Yi . Y.. +(Yij Yi

Dengan derajat bebas (pu-1) =(p-1)+(pu-p) (pu-1)=(p-1)+p(u-1)

Sebagai contoh kita ambil p=4 dan u=6 maka tabulasi datanya sebagai berikut:
Perlakuan (I) 1 2 Ulangan(j) 3 4 5 6 Total (Yi.) Rataan ( Yi .
Y1 .
Y2
Y3 .

1 2 3 4

Y11 Y21 Y31 Y41

Y12 Y22 Y32 Y42

Y13 Y23 Y33 Y43

Y14 Y24 Y34 Y44

Y15 Y25 Y35 Y45

Y16 Y26 Y36 Y46

Y1 Y2 Y3 Y4
Y

Y4 .

Dengan mengkuadratkan dan menjumlahkan persamaan diatas maka diperoleh :

i =1

_ ( Y Y ij ..)2
u j =1

=
i =1

[(Y . Y ..) + (Y
u j =1 i

ij

Y i .

(Y
i =1 j =1
p

ij

Y ..) =
2

Oleh karena ; Maka : Jadi :

_ 2(Y i .. Y ..)(Yij Y i .) + (Yij Y ..) = 0


(Yij Y ..) 2 =
i =1 p

i =1

_ [(Yi . Y ..) + 2(Y i .. Y ..)(Yij Y i .) + (Yij Y ..)]2


u 2 j =1

i =1 j =1

(Yi . Y ..) 2 +
j =1 i =1

(Y
j =1

ij

Yi .) 2

Jumlah kuadrat total (JKT) =


i =1 p

(Y
j =i u j=1 p

ij

Y ..) 2
(Y..) 2 pu
2 i

Y
i=1 i =1

2 1 j

Jmlah Kuadrat Perlakuan (JKP) =

(Y . Y ..)
j =1

1 p 2 (Y..) 2 = Y1 . u i=1 pu

Jumlah kuadrat galat (JKG) =


i =1

(Y
j =1
u j= 1

ij

Y ..) (Y ij Y i .) 2
Y ..) (Yi . Y ..)

Jumlah Kuadrat galat (JKG) =


i= 1

[(Y

ij

= JKT-JKP

Kemudian kita buat daftra analisis ragam (sidik Ragam) Sumber Keragaman Perlakuan Derajat Bebas (p-1) Jumlah kuadrat JKP JKG JKT Kuadrat tengah JKP/(p-1) JKG/(pu-p) F hitung JKP/(p-1) JKG/(pu-p)

galat P(u-1) total (pu-1) Hipotesisinya adalah :

H o : 1 = 2 = p lawanH 1 : i i untuk suatu i

Ho diterima jika FH < F( dbperlakuan ;dbgalat ) Ho ditolak jika FH F( dbperlakuan ;dbgalat ) Jika Ho ditolak maka H1 kita terima yaitu ii maka timbul suatu pertanyaan apakah semua pasangan rataan dari setiap perlakuan akan berbeda ? untuk menjawab membuktikan maka kita haus emmbandingkan pasangan-pasangan perlakuan tersebut yaitu dengan melakukan uji rataan, salha satu uji rataan tersebut adalah uji benda nyata terkecil (BNT) dengan rumus ;
BNT = t1 / 2;dbGalat ) 2 KTGalat Ulangan

Ho ditolak jika Ho diterima jika

X . X .. BNT X . X .. <BNT

Contoh
Seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh kadar protein pelet terhadap kadar globulin darah (gram %) ikan. Untuk tujuan tersebut peneliti menggunakan pelet dengan kadar protein (10, 16, 22 dan 28 %) setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:
Protein pelet ( i) 10% 16% 22% 28% 1 1,08 0,96 1,23 1,18 2 0,82 0,98 1,18 1,03 Ulangan(j) 3 4 0,96 1,01 1,01 1,17 0,99 1,01 1,01 1,15 5 0,97 0,98 1,07 1,32 6 0,91 0,81 1,02 1,23 Total (Y i.) 5,73 5,78 6,68 7,08 25,27 Rataan ( Yi.) 0,955 0,963 1,113 1,118 1,053

Jawab Hipotesis

H o : 1 = 2 = 3 = 4
H 1 : i i untuk suatu i

Perhitungan JKT =
i =1 4

Y12 j
j =1

(Y ..) 2
4 x6
25,27 2 24

= 1,0812+0,822+0,962+.+1,232=26,9893 -26,6072 =0,3821 JKP = =


1 p 2 (Y ..) 2 Y1 . pu u i =1

1 25,27 2 (5,732+5,782+6,682+7,082)6 24

=26,8317 -26,6072 =0,2245 JKG=JKT-JKP =0,3821 -0,2245 =0,1576 Daftar sidik ragam Sumber Keragaman Perlakuan Galat Total Derajat Bebas (4-1)=3 4(6-1)=20 (24-1)=24 Jumlah Kuadrat 0,2245 0,1576 0,3821 Kuadrat Tengah 0,0748 0,00788 F hitung 9,49

Oleh karena FH>F0,05(db=9:20) yaitu 9,45>3,10 Maka Ho ditolak jadi disimpulkan protein pelet berpengaruh nyata ( P<0,05) terhadap kadar globulin darah ikan. Bila dibandingkan FH>F0,05(db=9:20) yaitu 9,45>4,94 maka Maka Ho ditolak jadi disimpulkan protein pelet berpengaruh nyata ( P<0,01) terhadap kadar globulin ikan. Untuk mengetahui / mencari kadar protein pelet berapa saja yang saling berbeda nyata atau sangat nyata maka dilanjutkan denagn uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

BNT = t1 / 2;dbGalat )

2 KTGalat Ulangan

BNT0, 05 = t ( 0 , 025;db =20 )

2(0,00788) =2,086 x 0,0512 6

= 0,107

BNT0 , 01 = t ( 0 , 05;db =20 )

2(0,00788) = 2,845 x 0,05125 6

= 0,146 Kita bandingkan rattan perlakuannya ( Y i . ) seperti tabel berikut : Tabel hasil uji BNT pada tingkat kepercayaan 95 % dan 99 %
Protein pelet 28% 22% 16% 10% Rataan (Yi.) 1,180 1,113 0,963 0,955

Y 4 . Y i .
0,067tn 0,217** 0,225**

Y 3. Y i . Y 2. Y i .
0,150** 0,158** 0,008tn

Signifikansi 0,05 0,01 A A a a b b b b

Keterangan ** : jika tn : jika


(Yi. Yi..) nilai

BNT =0,05 dan BNT =0,01

(Yi. Yi..) < nilai BNT =0,05

nilai rataan dengan huruf yang sama pada kolom signifikansi menunjukkan tidak berbeda nyata (P>0,05) sedangkan dengan huruf yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) atau berbeda nyata )P<0,01) dari tabel diatas dapat disimpulakan bahwa antar protein pelet 10 % dengan 16 % dan antara protein pelet 22 % dengan 28 % tidak memberikan hasil kadar globulin darah ikan yang berbeda nyata (P>0,05) sedangkan antara protein pelet 10 % dan 16 % dengan 22 % dan 28 % memberikan hasil yang berbeda sangat nyata (p<0,01)

You might also like