You are on page 1of 43

HILMAN SUHAILI

SGD 22 LBM 2 MODUL UROGENITALIA

STEP 1 Nyeri tekan supra pubik Nyeri yang timbul akibat penekanan pada daerah supra pubik/ perut bagian bawah. STEP 2 1. Mengapa nyeri di perut bawah setiap kali buang air kecil ?

Letak Abdomen kanan atas

Organ Kandung epedu, hati, duodenum, pancreas, kolon, paru, miokard

Epigastium Abdomen kiri atas Abdomen kanan bawah Abdomen kiri bawah Suprapubik Periumbilikal Pinggang/punggung

Lambung, pancreas, duodenum, paru, kolon Limpa, kolon, ginjal, pancreas, paru Apendiks, adneksa, sekum, ileum, ureter Kolon, adneksa, ureter Buli-buli, uterus, usus halus Usus halus Aorta, pancreas, ginjal

HILMAN SUHAILI
Bahu Diafragma Nyeri perut bagian bawah setiap BAK Kemungkinan adanya patologis di daerah suprapubik vesica urinaria, uterus, usus halus Nyeri yang berasal dari buli- buli / vesica urinaria dirasakan di suprapubic, tidak di perut. Pada orang dewasa, nyeri ini disertai kelainan miksi berupa disuria ( nyeri atau rasa tidak nyaman saat miksi infeksi mukosa uretra ) dan polakisuria (frekuensi kencing yang lebih sering dari biasanya) Batu di dalam kandung kemih bisa menyababkan nyeri di perut bagian bawah

HILMAN SUHAILI
Sumber : Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed-Revisi, R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong), Basuki B. Purnomo

NYERI KOLIK Nyeri kolik Kolik merupakan nyeri visceral akibat spasme otot polos berongga dan biasanya disebabkan oleh hambatan pasase dalam organ tersebut. Nyeri ini timbul karena hipoksia yang dialami oleh jaringan dinding saluran. Nyeri hilang timbul karena kontraksi yang brerjeda. Kolik renal dikarakterisasikan sebagai nyeri hebat yang intermiten (hilang-timbul) biasanya di daerah antara iga dan panggul, yang menjalar sepanjang abdomen dan dapat berakhir pada area genital dan paha bagian dalam. Kolik renal biasanya berawal di punggung bagian mid-lateral atas dan menjalar anteroinferior menuju daerah lipatan paha dan kelamin. Kolik renal dapat pula dirasakan pada daerah tubuh yang tidak patologis (referred pain). Nyeri yang timbul akibat kolik renal terutama disebabkan oleh dilatasi, peregangan, dan spasme traktus urinarius yang disebabkan oleh obstruksi ureter akut. Serabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion yang mencapai korda spinal T-11 sampai L-2 melalui dorsal nerve roots. Transmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus spinotalamikus asenden. Pada ureter bagian bawah, sinyal nyeri juga didistribusikan melalui saraf genitofemoral dan n. ilioinguinal. N. erigentes, yang mempersarafi ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab untuk beberapa gejala kandung kemih .

Ureter bagian atas dan pelvis renal: Nyeri dari batu ureter bagian atas condong untuk menjalar ke area pinggang dan area lumbar. Di sisi kanan, hal ini bisa disalahartikan dengan kolelitiasis atau kolesistisis. Di sisi kiri, diagnosis banding meliputi pankreatitis akut, ulkus peptikum dan gastritis.

Ureter bagian tengah: Nyeri pada daerah ini menjalar ke bagian kaudoanterior. Nyeri ini bisa menyerupai apendisitis jika berada di kanan ataupun divertikulitis akut pada sisi kiri.

HILMAN SUHAILI

Ureter distal: Nyeri pada daerah ini menjalar ke lipat paha, testikel pada pria maupun labia mayor pada wanita karena nyeri ini dialihkan melalui n. ilioinguinal atau n. genitofemoral. Jika batu berada di ureter intramural, gejala yang muncul mirip dengan sistitis atau uretritis. Gejala ini meliputi nyeri suprapubis, urgensi, disuria, nyeri pada ujung penis, dan terkadang berbagai gejala GI seperti diare dan tenesmus. Gejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit inflamasi pelvis, ruptur kista ovarium.

Gambaran umum kolik renal dibagi menjadi 2 tipe : A. Kolik renal tipikal Fase-fase serangan kolik kenal akut Nyeri ini terjadi di sekitar dermatom T-10 sampai S-4. Keseluruhan proses ini terjadi selama 318 jam. Ada 3 fase: 1. Fase akut / onset Serangannya secara tipikal terjadi pada pagi atau malam hari sehingga membangunkan pasien dari tidurnya. Jika terjadi pagi hari, pasien umumnya mendeskripsikan serangan tersebut sebagai serangan yang mulanya perlahan sehingga tidak dirasakan. Sensasi dimulai dari pinggang, unilateral, menyebar ke sisi bawah, menyilang perut ke lipat paha (groin). Nyerinya biasanya tetap, progresif, dan kontinu; beberapa pasien mengalami serangan intermiten yang paroksismal dan sangat parah. Derajat nyeri bisa meningkat ke intensitas maksimum setelah 30 menit sampai 6 jam atau lebih lama lagi. Pasien umumnya mencapai nyeri puncak pada 1-2 jam setelah onset. 2. Fase konstan / plateau Saat nyeri telah mencapai intensitas maksimum, nyeri akan menetap sampai pasien diobati atau hilang dengan sendirinya. Periode dimana nyeri maksimal ini dinamakan fase konstan. Fase ini biasanya berlangsung 1-4 jam tetapi dapat bertahan lebih lama lebih dari 12 jam pada beberapa kasus. Kebanyakan pasien datang ke UGD selama fase ini. Pasien yang menderita kolik biasanya banyak bergerak, di atas tempat tidur atau saat berjalan, untuk mencari posisi yang nyaman dan mengurangi nyeri. Walaupun ginjal dan traktus urinarius terletak retroperitoneal, mual dan

HILMAN SUHAILI
muntah disertai bising usus menurun / hipoaktif adalah tanda yang dominan; sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis intraperitoneal. Contohnya terutama adalah obstruksi ureteropelvis junction pada ginjal kanan. 3. Fase hilangnya nyeri (Relieve) Pada fase terakhir ini, nyeri hilang dengan tiba-tiba, cepat, dan pasien merasakan kelegaan. Kelegaan ini bisa terjadi secara spontan kapanpun setelah onset. Pasien kemudian dapat tidur, terutama jika diberikan analgesik. Fase ini berlangsung 1,5 3 jam. B. Kolik renal atipikal Etiologi kolik tipikal bisa juga menyebabkan kolik atipikal. Obstruksi pada calyx dapat menyebabkan nyeri pinggang yang lebih ringan tapi episodik. Hematuria dapat juga terjadi. Lesi obstruktif pada ureterovesical junction (hubungan ureter dan kandung kemih) ataupun segmen intramural dari ureter dapat menyebabkan disuria, keinginan buang air kecil yang mendadak dan sering, serta nyeri yang menjalar ke atas atau bawah. Kolik renal dapat disertai muntah-muntah hebat, mual, diare, ataupun nyeri ringan yang tidak biasa sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis. Sumber : (Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed-Revisi, R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong) Nyeri yang berasal dari ginjal dirasakan di sudut costovertebra di sisi yaitu di pinggang kiri atau kanan . Impuls sensorik ginjal berjalan menuju korda spinalis segmen T10-T11, dermatomnya nyeri di daerah pinggang ( flank) bisa merupakan nyeri refferal dari ginjal Sering ditemukan nyeri alih ke region inguinalis .Pada obstruksi ureter, nyeri bersifat berkala dan berupa kolik

Nyeri pada pinggang kemungkinan bisa nyeri kolik maupun tidak kolik Nyeri kolik terjadi karena aktivitas peristaltic otot polos system kalises maupun ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu saluran kemih peningkatan peristaltic itu menyebabkan

HILMAN SUHAILI
tekanan intraluminalnya meningkat sehingga terjadi peregangan dari terminal saraf yang memberikan sensasi nyeri Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal NYERI MENJALAR kedepan, lipatpahasampaikemaluan

Kemungkinan jika ada batu atau trauma obstruksi di ureter ( di 3 tempat penyempitan ureter (1) pada perbatasan pelvis renalis dan ureter / UPJ (2) tempat pada saat ureter menyilang arteri iliaka rongga pelvis (3) pada saat ureter masuk VU nyeri bisa menjalar di segmen spinal T10-L2 (simpatik ) dan serabut vagal melalui celiac ke ureter sebelah atas dan serabut dari bawah dari S2-4 ke ureter bawah Gangguan pada vesica urinaria - Innervasi di medulla spinalis segmen sacral S2-S4 Sumber : Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto

HILMAN SUHAILI
2.Mengapa disertai badan agak demam ? Kebiasaan sering menahan BAK menimbulkan stasis air kemih. Stasis air kemih menimbulkan hipersaturasi dan agregasi kristal sehingga timbul BSK. Stasis air kemih juga sering menyebabkan infeksi urea spliting bacteria. Kuman yang termasuk bakteri pemecah urea tersebut menghasilkan urease yang memecah urea menjadi ammonium yang mengakibatkan kenaikan pH air kemih menjadi basa. Keadaan ini memudahkan terbentuknya ammonium magnesium fosfat atau batu struvit kuman terbanyak yang menyebabkan infeksi pada penderita BSK adalah E. coli (22,7%), Enterobacter sp (20%). Staphilococus epidermidis 10%, Pseudomonas 8,1%, Staphilococus aureus (1,8%), Proteus mirabilis 0,9%, Klebsiela 0,9%55. fosfat atau batu struvit. Selain itu dengan adanya stasis air kemih maka dapat terjadi pengendapan Kristal. BSK jenis apapun seringkali berhubungan dengan infeksi sekunder akibat obstruksi dan stasis di proksimal dari sumbatan. Mekanisme Kerja Pirogen Dalam menyebabkan demam peranan interleukin 1 Terjadinya demam disebabkan oleh pelepasan zat pirogen dari dalam lekosit yang sebelumnya telah terangsang baik oleh zat pirogen eksogen yang dapat berasal dari mikroorganisme atau merupakan suatu hasil reaksi imunologik yang tidak berdasarkan suatu infeksi atau inflamasi (Benneth, et al, 1996; Gelfand, et al, 1998). Dan dapat bekerja secara langsung pada hipotalamus dan meningkatkan set point

Pirogen berfungsi secara tidak langsung dan mungkin membutuhkan periode laten selama beberapa jam sebelum sebelum menimbulkan efek ini. Hal ini dapat terjadi pada sebagian besar bakteri pirogen terutama endotoksisn dari bakteri gram negative Bakteri atau pemecahan hasil bakteri masuk dalam jaringan / dlm darah difagositosis makrofag jaringan dlm limfosit pembunuh bergranula besar dan mengeluarkan IL-1 ( pirogen endogen ) kedalam cairan tubuh merangsang hipotalamus Di dalam hipotalamus zat ini merangsang pelepasan asam arakhidonat mengakibatkan

HILMAN SUHAILI
peningkatan sintesis PGE-2 demam Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran , Ed. 11.EGC yang langsung dapat menyebabkan suatu pireksia/

3. Apa saja jeni batu dan tempat munculnya di saluran kemih ? 1. Batu kalsium oksalat Kalsium oksalat adalah yang paling banyak menyebabkan batu saluran kemih (7075%), batu terdiri dari kalsium oksalat, laki-laki 2 kali lebih sering daripada wanita. Angka kejadian tertinggi usia 30-50 tahun. 2. Batu asam urat Batu asam urat dibentuk hanya oleh asam urat. Diet menjadi risiko penting terjadinya batu tersebut. Diet dengan tinggi protein dan purin serta minuman beralkohol meningkatkan ekskresi asam urat sehingga pH air kemih menjadi rendah. 3. Batu kalsium fosfat Dua macam batu kalsium fosfat terjadi tergantung suasana pH air kemih. Karbonat apatite (dahllite) terbentuk pada pH>6,8 dengan konsentrasi kalsium yang tinggi dan sitrat rendah.

HILMAN SUHAILI

Lokasi Batu Saluran Kemih Batu saluran kemih dapat terjadi di semua bagian saluran kemih. Sebanyak 97% batu saluran kemih dapat berada di paremkim, papilla, kalik, pelvis renalis, dan kaliks serta ureter. Hanya 3% yang ditemukan di buli dan uretra. Anatomi kolekting sistem sangat menentukan bentuk batu yang terjadi sebagai adaptasi struktur sekitar

4. Bagaimana mekanisme pembentukan batu saluran kemih ?

1. Teori Fisiko Kimiawi karena adanya proses kimia, fisiko maupun gabungan fisiko kimiawi. Dari hal tersebut diketahui terjadinya batu di dalam sistem pielokaliks ginjal sangat dipengaruhi oleh konsentrasi bahan pembentuk batu dalam tubulus renalis. Berdasarkan faktor fisiko kimiawi dikenal teori pembentukan batu sebagai berikut:

HILMAN SUHAILI
a. Teori Supersaturasi kelarutan suatu produk > titik endapnya dan garam-garam pembentuk batu SUPERSATURASIpresipitasi (pengendapan) kristal batu.

CATATAN : Supersaturasi dan kristalisasi terjadi BILA ada penambahan yang bisa mengkristal dalam air dengan pH dan suhu tertentu, sehingga suatu saat terjadi kejenuhan dan selanjutnya terjadi kristal. Bertambahnya bahan yang dapat mengkristal yang disekresikan oleh ginjal, kejenuhan kristal. Proses kristalisasi dalam pembentukan batu saluran kemih terdapat tiga zona yaitu: 1) Zona stabil : kadar bahan pengkristal lbih rendah tidak ada pembentukan inti batu 2) Zona metastabil, Pada zona ini batu saluran kemih yang ada dapat membesar walaupun tidak terbentuk inti batu saluran kemih yang baru dapat terjadi agregasi dan inhibitor bisa mencegah kristalisasi 3) Zona saturasi tinggi Pada keadaan ini mudah terbentuk inti batu saluran kemih spontan, batu begitu cepat membesar karena terjadi agregasi. Inhibitor tidak begitu efektif untuk mencegah terbentuknya Kristal batu saluran kemih.

HILMAN SUHAILI

FAKTOR YANG BERPENGARUH pembentuk BSK yang larut 3 zona kekuatan ion Kekuatan ion terutama ditentukan oleh natrium, kalsium dan klorida. Bila kekuatan ion naik, maka akan menyebabkan AP CaOx turun dan risiko pembentukan kristal kalium oksalat, sebab jumlah konsentrasi ion biasanya akan menurun pembentukan kompleks Kalsium dapat membentuk kompleks dengan sitrat yang larut dalam air pH air kemih. Pada kenaikan pH terjadi kenaikan kompleks kalsium sitrat dan kalsium fosfat serta penurunan kompleks kalsium sulfat pada pH 6,5 atau lebih. Hampir semua ion sitrat terionisasi sehingga sangat mudah membentuk kompleks dengan 3 ion kalsium.

HILMAN SUHAILI
penurunan pH terjadi sebaliknya yaitu penurunan kemampuan ion sitrat untuk mengikat kalsium sehingga lebih mudah membentuk kompleks kalsium oksalat.

b. Teori matrik Di dalam air kemih terdapat protein yang berasal dari pemecahan mitochondria sel tubulus renalis yang berbentuk laba-laba. Kristal batu oksalat maupun kalsium fosfat akan menempel pada anyaman tersebut dan berada di sela-sela anyaman sehingga terbentuk batu. Benang seperti sarang laba-laba yang berisi protein 65%, Heksana10%, Heksosamin 25% sisanya air. Pada benang menempel kristal batu yang sebabkan batu makin lama makin besar. Matrik tersebut merupakan bahan yang merangsang timbulnya batu

c. Teori Inhibitor Dikenal 2 jenis inhibitor organik yang sering terdapat adalah asam sitrat, nefrokalsin dan tamma-horsefall glikoprotein dan jarang terdapat yaitu gliko-samin glikans, uropontin. anorganik yaitu pirofosfat, magnesium dan Zinc. Menurut penelitian inhibitor yang paling kuat yaitu sitrat, karena sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat yang larut dalam air. Inhibitor mencegah terbentuknya kristal kalsium oksalat, mencegah agregasi dan mencegah

HILMAN SUHAILI
perlengketan kristal kalsium oksalat pada membran tubulus. Sitrat terdapat pada hampir semua buah-buahan tetapi kadar tertinggi pada jeruk. Pada penelitian diketahui bahwa kandungan sitrat jeruk nipis lebih tinggi daripada jeruk lemon (677 mg/10ml dibanding 494 mg/10ml air perasan jeruk1,33,34.

Magnesium mencegah terjadinya kristal kalsium oksalat dengan mengikat oksigen menjadi magnesium oksalat.

d. Teori Epitaksi Pada teori ini dikatakan bahwa kristal dapat menempel pada kristal lain yang berbeda sehingga cepat membesar dan menjadi batu campuran. Keadaan ini disebut nukleasi heterogen dan yang paling sering yaitu kristal kalsium oksalatmenempel pada krital asam urat yang ada

e. Teori kombinasi Banyak ahli berpendapat bahwa batu saluran kemih terbentuk berdasarkan campuran dari beberapa teori yang ada

f. Teori Infeksi Teori terbentuknya BSK juga dapat terjadi karena adanya infeksi dari kuman tertentu. Pengaruh infeksi pada pembentukan BSK adalah sebagai berikut: 1) Teori terbentuknya batu struvit Batu struvit disebut juga batu infeksi mempunyai komposisi magnesium ammonium fosfat. Terjadinya batu jenis ini dipengaruhi pH air kemih 7,2 dan terdapat amonium dalam air kemih, misalnya pemecah urea (urea splitting bacteria). 2) Teori nano bakteria Nanobakteria merupakan bakteri terkecil dengan diameter 50-200 nanometer yang hidup dalam darah, ginjal dan air kemih. Bakteri ini tergolong Gram negatif dan sensitif terhadap tetrasiklin. Dinding sel bakteri ini mengeras 3) Oxalobacter Dalam usus manusia terdapat bakteri pemakan oksalat sebagai bahan energi yaitu Oxalobacter formigenes dan Eubacterium lentrum tetapi hanya

HILMAN SUHAILI
Oxalobacter formigenes saja yang tak dapat hidup tanpa oksalat

2. Teori vaskuler Pada penderita batu saluran kemih sering didapat adanya penyakit hipertensi dan kadar kolesterol darah yang tinggi, maka Stoller mengajukan teori vaskuler untuk terjadinya batu saluran kemih.

a. Hipertensi Pada penderita hipertensi aliran turbulen ini berakibat penendapan ion-ion kalsium papilla (Ranalls plaque) disebut juga perkapuran ginjal yang dapat berubah menjadi batu b. Kolesterol Adanya butiran kolesterol tersebut akan merangsang agregasi dengan kristal kalsium oksalat dan kalsium fosfat sehingga terbentuk batu yang bermanifestasi klinis (teori epitaksi).

5. Mengapa air seni pada pasien mendadak berhenti saat mau habis, dan kembali lancar saat mengubah posisi?

HILMAN SUHAILI
6. Mengapa di dapatkan air seni yang kemerahan dan terkadang keruh ? 1. h berwarna kemerahan dan kadang berwarna keruh?

HEMATURI Pada penderita BSK seringkali terjadi hematuria (air kemih berwarna seperti air teh) terutama pada obstruksi ureter. darah dalam urin adalah sebagai berikut dimulai dari penyakit yang tersering hingga paling jarang: 1. Infeksi saluran kemih misalnya Uretritis 2. Infeksi ginjal misalnya Pyolenefritis Akut 3. Batu saluran kemih 4. Pembesaran prostat 5. Kanker

Warna urin kemerahan Warna Pada keadaan normal warna urine berkisar antara jernih tidak berwarna-kuning muda-kuning, disebabkan oleh urobilin dan urokum

HILMAN SUHAILI
Beberapa keadaan yang member perubahan warna pada urine : Fisiologis Makanan Wortel ( kuning tua ), makanan yang mengandung fosfat / urat ( seperti susu ), kue kue yang diberi zat pewarna. Patologis Warna teh disebabkan adanya bilirubin. Warna hijau disebabkan adanya biliverdin Warna hitam disebabkan melanoma. Warna merah disebabkan adanya darah. Warna putih susu disebabkan adanya chilus. Warna putih keruh disebabkan adanya pus. Warna Kuning cokelat Penyebab Bilirubinuria, mudah berbuih ( buih warna kuning) Merah Hematuria, porifiria, zat pewarna makanan atau gula-gula Coklat hitam Hemoglobinuria, mioglobinuria, alkaptonuria. Melaninuriapada sarcoma melanotik Hijau Infeksi saluran kemiholeh B. pyocyaneus, makan obat pil de Wit Putih keruh seperti susu Kiluria atau lemak dalam urine, pyuria berat

HILMAN SUHAILI

Kekeruhan Fisiologis Squamous epithelial cells Mucus Amorphous phosphates, carbonates, urates Semen, spermatozoa Fecal contamination Talcum powder

Kekeruhan Patologis Asam : Amorphous urates Radiographic contrast Alkalis : Amorphous phosphates, Carbonates Larut dalam panas :

Kekeruhan Pada keadaan normal urine yang baru dikemihkan bersifat jernih, kecuali bila ada kekeruhan ( berkabut )

HILMAN SUHAILI
Vaginal creams Amorphous urates, uric acid crystals Larut dalam larutan Acetic Acid : RBCs Amorphous phosphates, carbonates Tidak larut dalam larutan Acetic Acid : WBCs, Bacteria, yeast, Spermatozoa Larut dalam larutanEther : Lipids Lymphatic fluid, chyle

Kekeruhan patologis pada urin yang baru dikemihkan : Kiluria atau lemak dalam urine ISK Unsur unsure darah, leukosit atau eritrosit Pada glomerolunefritis akut, urine berwarna merah keruh seperti air daging karena adanya eritrosit Kekeruhan setelah didiamkan Amorf fosfat dan karbonat Kristal urat Perkembangan bakteri

Faktor yang mempengaruhi: Adanya bakteri, nanah, chylus, Kristal, lender dan epitel.

Sumber : Buku Ajar Fisiologi Kedokteran , Ed. 11.EGC dan Dr. Suryo Wibowo, MKK, SpOk dan E.N. Kosasih dan A.S. Kosasih, Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik, ed.2 .2008

HILMAN SUHAILI
7. Mengapa nyeri di rasakan saat akhir kencing ? Dari hasil analisa gejala yang terjadi pada pasien di dapatkan bahwa nyeri di rasakan saat akhir berkemih di mungkinkan adanya obstruksi pada bagian vesica urinaria maupun pada urethra. Hal ini dikarenakan nyeri yang terasa adalah pada saat akhir berkemih, sedangkan jika batu menyumbat pada bagian ureter maka nyeri tidak hanya akan di rasakan saat akhir berkemih namun juga akan di rasakan ketika terjadi gerakan peristaltic yang mendorong urin ke vesica urianaria dan hal ini terjadi secara berkelanjutan karena produksi urin terus di salurkan ke vesica urinaria melalui ureter. Jadi kemungkinan terbesar nyeri pada akhir berkemih merupakan tanda adanya batu yang menyumbat VU maupun urethra sehingga menekan dari lumen organ tersebut dan menimbulkan nyeri. Nyeri di akhir juga di karakteristikan sebagai nyeri yang terjadi akibat dari adanya penyempitan lumen sesaat seakan habisnya cairan urin dari vesika urinaria maupun dari uretra. 8. Apa hubungan pekerjaan dengan keluhan pasien ? Berkaitan dengan kebiasaan seorang supir ekspedisi yang sering menahan berkemih , akibatnya terjadi statis urin pada vesika urinaria yang menyebabkan wadah baik bagi kolonisasi dari bakteri yang dapat menyebabkan infeksi dan menjadi factor resiko terbentuknya batu saluran kemih yang di mediasi oleh bakteri dan tidak jarang dapat membentuk kristalisasi seperti batu struvit. Keadaan imobilisasi pada sesorang juga mempengaruhi terjadi resorpsi kalsium yang berlebihan ke dalam aliran darah, sehingga kalsium di ekskresikan melalui ginjal. Pengaturan resorpsi kalsium di atur oleh hormone paratiroid yaitu parathormon.

9. Apa hubungan dua bulan menderita nyeri pinggang mendadak yang hilang timbul, di rasakan seperti kram, menjalar ke depan, daerah lipat paha sampai kemaluan dengan keluhan yang dialami pasien sekarang ? 10. Mengapa pasien di larang untuk mengkonsumsi jeroan ? Konsumsi jeroan Secara umum, jeroan mengandung banyak zat gizi, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Vitamin yang terdapat pada jeroan adalah B kompleks dan

HILMAN SUHAILI
vitamin A, vitamin B12, dan asam folat. Sementara mineral yang terkandung dalam jeroan di antaranya zat besi, kalium, magnesium, fosfor, dan seng. Bagi penderita asam urat, jeroan tidak aman untuk dikonsumsi karena memiliki kandungan purin yang sangat tinggi Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacang-kacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). Hubungan makan jeroan berlebihan dan factor resiko pemicu batu asam urat Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin dan metabolism endogen di dalam tubuh Degradasi asam inosinat hipoxantin. Dengan bantuan enzim xantin oksidase . hipoxantin xantin asam urat

Patofisiologi Sylvia A.Price Lorraine M.wilson

Apabila terlalu banyak makan jeroan hasi produksi asam urat dalm tubuh juga semakin meningkat bisa terbentuk batu asam urat Asam urat relative KELARUTANNYA rendah dalam urin sehingga pada keadaan tertentu mudah sekali terbentuk Kristal urat membentuk batu asam urat.

Pada mamalia lain selain manusia dan dalmation , punya enzim urikase yang dapat merubah asam urat menjadi alantoin yang larutdi dalam air .Pada manusiakarena tidak mempunbyai enzim itu , asam urat diekskresikan ke dalam urin dalam bentuk asam urat bebas dan garam urat yang lebih sering berikatan dengan natrium membentuk natrium urat METABOLISME PURIN

HILMAN SUHAILI

1. Kumar V, Cotran R, Robbins S. Buku Ajar Patologi. 7th ed. Jakarta: EGC; 2000. p. 864-8 2. Underwood JCE. General and Systemic Pathology. 4th ed. USA: Elsevier; 2004. P. 72930. 3. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; p. 317.

Minum banyak air putih

Dua faktor yang berhubungan dengan kejadian BSK adalah jumlah air yang diminum dan kandungan mineral yang berada di dalam air minum tersebut. Pembentukan batu juga dipengaruhi oleh faktor hidrasi. Dehidrasi kronik menaikkan gravitasi air kemih dan saturasi asam urat sehingga terjadi penurunan pH air kemih. Pengenceran air kemih dengan banyak minum menyebabkan peningkatan koefisien ion aktif setara dengan proses kristalisasi air kemih.

HILMAN SUHAILI
Banyaknya air yang diminum akan mengurangi rata-rata umur Kristal pembentuk batu saluran kemih dan mengeluarkan komponen tersebut dalam air kemih. Air yang mengandung sodium karbonat seperti pada soft drink penyebab terbesar timbulnya batu saluran kemih Air sangat penting dalam proses pembentukan BSK. Apabila seseorang kekurangan air minum maka dapat terjadi supersaturasi bahan pembentuk BSK. Pada penderita dehidrasi kronik pH air kemih cenderung turun, berat jenis air kemih naik, saturasi asam urat naik dan menyebabkan penempelan kristal asam urat.

Dianjurkan minum 2500 ml air per hari atau minum 250 ml tiap 4 jam ditambah 250 ml tiap kali makan sehingga diharapkan tubuh menghasilkan 2000 ml air kemih yang cukup untuk mengurangi terjadinya BSK. Banyak ahli berpendapat bahwa yang dimaksud minum banyak untuk memperkecil kambuh yaitu bila air kemih yang dihasilkan minimal 2 liter per 24 jam.
Satoshi, H. Kidney Stone Disease and Risk Factor of CHD. International Journal of Urology. 12(10).2005:859-863.

11. Apa saja pemeriksaan penunjang yang di sarankan ? Urinalisa Rutin Urinalisa Khusus MRI CT Scan Pielografi UIV venosa) Sistografi Radiologi FPA USG (Urografi urethra

12. Penyebab batu timbul lagi setelah di lakukan pemechan batu ?

13. DD ? a. BSK (BatuSaluranKemih) DEFINISI

Ginjal didalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan biasa menyebabkan nyeri, pendarahan aliran kemih atau infeksi. Atau juga batu yang terletak di sepanjang saluran kemih yaitu,

ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses

pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis) Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto

ETIOLOGI

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat

pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit. Selain itu terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya

dengan gangguan aliran urine, gangguan metabolic, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan epidemiologis saluran kemih lain yang masih factor belum yang terungkap (idiopatik). terjadinya Secara batu

terdapat pada

beberapa

mempermudah itu adalah

seseorang. Faktor-faktor

factor intrinstik yaitu

keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan factor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan disekitarnya.

PATOPHYSIOLOGY

PROSES TERJADINYA PEMBENTUKAN BATU SALURAN KEMIH Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada

tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine (statis urine), yaitu pada system kalises ginjal ata buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelvikalises

(stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti

pada

hyperplasia prostate benigna, striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaankeadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu. Batu terdiri atas Kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik

maupun anorganik yang terlarut di dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap 3berada dalam keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urine jika tidak

ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.

Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi)

agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum

cukup mampu membumtu saluran kemih.

Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga

membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih.

Kondisi

metastabel dipengaruhi oleh pH larutan, adanya koloid di dalam urine,

konsentrasi solute di dalam urine, laju aliran urine di dalam saluran kemih, atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak sebagai inti batu. Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan oksalat maupan dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat; sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu

magnesium ammonium fosfat (batu infeksi), batu xanthyn, batu sistein, dan batu jenis lainnya. Meskipun patogenesis pembentukan batu-batu diatas hamper sama, tetapi suasana didalam saluran kemih yang memungkinkan terbentuknya jenis batu itu tidak sama. Dalam hal ini misalkan batu asam urat mudah terbentuk dalam asam, sedangkan batu magnesium ammonium fosfat terbentuk karena urine bersifat basa.

2.4 Gejala Gejala Batu Saluran Kemih Manisfestasi klinik adanya batu dalam saluran kemih bergantung pada adanya obstruksi, infeksi, dan edema. Ketika batu menghambat aliran urine, terjadi obstruksi yang dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi biasanya disertai gejala demam, menggigil, dan dysuria. Namun, beberapa batu jika ada gejala tetapi hanya sedikit dan secara perlahan akan merusak unit fungsional (nefron) ginjal, dan gejala lainnya adalah nyeri yang luar biasa ( kolik).28 Gejala klinis yang dapat dirasakan yaitu : 3,28,29 a. Rasa Nyeri Lokasi nyeri tergantung dari letak batu. Rasa nyeri yang berulang (kolik) tergantung dari lokasi batu. Bila nyeri mendadak menjadi akut, disertai nyeri tekan diseluruh area kostovertebratal, tidak jarang disertai mual dan muntah, maka pasien tersebut sedang mengalami kolik ginjal. Batu yang berada di ureter dapat menyebabkan nyeri yang luar biasa, akut, dan kolik yang menyebar ke paha dan genitalia. Pasien sering ingin merasa berkemih, namun hanya sedikit urine yang keluar, dan biasanya air kemih disertai dengan darah, maka pasien tersebut mengalami kolik ureter. b. Demam Demam terjadi karena adanya kuman yang beredar di dalam darah sehingga menyebabkan suhu badan meningkat melebihi batas normal. Gejala ini disertai jantung berdebar, tekanan darah rendah, dan pelebaran pembuluh darah di kulit. c. Infeksi BSK jenis apapun seringkali berhubungan dengan infeksi sekunder akibat obstruksi dan statis di proksimal dari sumbatan. Infeksi yang terjadi di saluran

HILMAN SUHAILI
kemih karena kuman Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus. d. Hematuria dan kristaluria Terdapatnya sel darah merah bersama dengan air kemih (hematuria) dan air kemih yang berpasir (kristaluria) dapat membantu diagnosis adanya penyakit BSK. e. Mual dan muntah Obstruksi saluran kemih bagian atas (ginjal dan ureter) seringkali menyebabkan mual dan muntah.

ADAPUN JENIS-JENIS BATU GINJAL/KANDUNG KEMIH DAN PROSES TERBENTUKNYA :

Batu metabolik a. Batu metabolic primer Timbulnya dari ekskresi bahan-bahan tak larut yang berlebihan, seperti urat dan sistin. - Batu Urat Terjadinya pada penderita gout (sejenis rematik), pemakaian urikosurik (missal probenesid atau aspirin), dan penderita diare kronis (karena kehilangan cairan, dan peningkatan konsentrasi urine), serta asidosis (pH urin menjadi asam, sehingga terjadi pengendapan asam urat). - Batu Sistin Sistin merupakan asam amino yang kelarutannya paling kecil. Kelarutannya semakin kecil jika pH urin turun/asam. Bila sistin tak larut akan berpresipitasi (mengendap) dalam bentuk kristal yang tumbuh dalam sel ginjal/saluran kemih membentuk batu.

HILMAN SUHAILI
b. Batu metabolic sekunder Timbulnya karena benda-benda asing, obstruksi, refluks atau posisi berbaring yang terlalu lama. Batu infeksi disebut juga batu mstruvit. Timbulnya batu ini dikarenakan adanya infeksi di saluran kemih. Kuman yang berperan dalam hal splitter ini adalah kuman golongan pemecah urea enzim urease dan merubah atau

yang dapat menghasilkan

urine menjadi

bersuasana basa dengan cara hidrolisis urea menjadi amoniak. Contoh kuman-kuman yang termasuk pemecah urea tersebut adalah : Proteus Suasana spp, basa Klebsiella, di urine

Enterobakter, Pseudomonas

dan

Stafilokokus.

mempermudah garam-garam magnesium, ammonium, fosfat, dan karbonat membentuk batu magnesium ammonium fosfat (MAP) (Mg NH4 PO4 H20) dan karbonat apatit. - Batu Oksalat/kalsium oksalat Asam oksalat didalam tubuh berasal dari metabolisme asam amino dan asam askorbat (vitamin C). Asam askorbat merupakan precursor okalat yang cukup besar, sejumlah 30%-50% dikeluarkan sebagai oksalat urine. Manusia tidak dapat melakukan metabolisme oksalat, sehingga dikeluarkan melalui ginjal. Jika terjadi gangguan fungsi ginjal dan asupan oksalat berlebih di tubuh (misalkan banyak mengkonsumsi nanas), maka terjadi akumulasi oksalat yang memicu terbentuknya kandung kemih. batu oksalat di ginjal/

- Batu Struvit Batu struvit terdiri dari magnesium ammonium fosfat (struvit) dan kalsium

karbonat. Batu tersebut terbentuk di pelvis dan kalik bila produksi ammonia bertamah dan pH urin tinggi, sehingga kelarutan fosfat berkurang. Hal ini terjadi akibat infeksi bakteri pemecah urea (yang terbanyak dari spesies proteus dan providencia, pseudomonas eratia, semua spesies Klesiella, Hemophilus.

Staphylococus, dan Coryne bacterium) pada dihasilkan bakteri diatas menguraikan

saluran urin. Enzim urease yang ammonia dan karbonat.

urin menjadi

Amonia bergabung dengan air membentuk ammonium sehingga pH urine makin tinggi.

HILMAN SUHAILI
- Batu kalium fosfat Terjadi pada penderita hiperkalsiurik (kadar kalsium dalam urine tinggi) atau berlebih asupan kalsium (missal susu dan keju) ke dalam tubuh.

FAKTOR TERJADINYA BATU KALSIUM ADALAH : 1. Hiperkalsiuri : yaitu kadar kalsium di dalam urine lebih besar dari 250-300 mg/24 jam. Menurut pak (1976) terdapat 3 macam penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain: - Hiperkalsiuri absobtif yang terjadi karena adanya peningkatan absorbsi kalsium melalui usus - Hiperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal - Hiperkalsiuri tulang, resorptif terjadi terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium atau pada tumor

yang banyak

pada hiperparatiroidisme primer

paratiroid.

2. Hiperoksaluri : yaitu ekskresi oksalat urine yang melebihi 45 gram perhari. Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang mengalami gangguan pada usus sehabis

menjalani pembedahan usus dan pasien yang banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalalat, diantaranya adalah : teh, kopi instant, minuman soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran berwarna hijau terutama bayam.

3. Hiperurikosuria : yaitu kadar asam urat di dalam urine yang melebihi 850 mg/24 jam. Asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat di dalam makanan endogen. yang mengandung banyak batu/nidus untuk berasal dari

urine

purin maupun berasal dari metabolisme

4. Hipositraturia: Di dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat, sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Hal ini

HILMAN SUHAILI
dimungkinkan karena ikatan kalsium sitrat lebih mudah larut dari pada penghambat

kalsium oksalat. Oleh karena itu sitrat dapat bertindak sbg pembentukan batu kalsium. Hipositaturi dapat terjadi pada:

penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular acidosis, sindrom malabsobsi, atau pemakaian diuretic golongan thiazide dalam jangka waktu lama.

5. Hipomagnesuria. Seperti halnya pada sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium, karena di dalam urine magnesium bereaksi

dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan kalsium dengan oksalat. Penyebab terserang hipomagnesuria ialah penyakit inflamasi usus

(inflammatory bowel disease) yang diikuti dengan gangguan malabsorbsi

B. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Timbulnya batu Terbentuknya batu secara garis besar dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan factor ekstrinsik. 1. Faktor Intrinsik Faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam individu sendiri. Termasuk faktor intrinsik adalah umur, jenis kelamin, keturunan, riwayat keluarga. a. Heriditer/ Keturunan Salah satu penyebab batu ginjal adalah faktor keturunan misalnya Asidosis tubulus ginjal (ATG). ATG menunjukkan suatu gangguan ekskresi H+ dari tubulus ginjal atau kehilangan HCO3 dalam air kemih, akibatnya timbul asidosis metabolic. Riwayat BSK bersifat keturunan, menyerang beberapa orang dalam satukeluarga. Penyakit-penyakit heriditer yang menyebabkan BSK antara lain: 1). Dents disease yaitu terjadinya peningkatan 1,25 dehidroksi vitamin D sehingga penyerapan kalsium di usus meningkat, akibat hiperkalsiuria, proteinuria, glikosuria, aminoasiduria dan fosfaturia yang akhirnya mengakibatkan batu kalsium oksalat dan gagal ginjal. 2). Sindroma Barter, pada keadaan ini terjadi poliuria, berat jenis air kemih rendah hiperkalsiuria dan nefrokalsinosis

HILMAN SUHAILI

b. Umur BSK banyak terdapat pada golongan umur 30-60 tahun. . c. Jenis kelamin laki-laki lebih sering terjadi dibanding wanita 3:1.

2. Faktor Ekstrinsik Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari lingkungan luar individu seperti geografi, iklim, serta gaya hidup seseorang. a. Geografi Faktor geografi mewakili salah satu aspek lingkungan seperti kebiasaan makan di suatu daerah, temperatur, kelembaban yang sangat menentukan faktor intrinsik yang menjadi predisposisi BSK. b. Faktor Iklim dan cuaca Temperatur yang tinggi akan meningkatkan keringat dan meningkatkan konsentrasi air kemih. Konsentrasi air kemih yang meningkat akan meningkatkan pembentukan kristal air kemih. Pada orang yang mempunyai kadar asam urat tinggi akan lebih berisiko terhadap BSK

c. Jumlah air yang diminum Dua faktor yang berhubungan dengan kejadian BSK adalah jumlah air yang diminum dan kandungan mineral yang berada di dalam air minum tersebut. Pembentukan batu juga dipengaruhi oleh faktor hidrasi. Dehidrasi kronik menaikkan gravitasi air kemih dan saturasi asam urat sehingga terjadi penurunan pH air kemih. Pengenceran air kemih dengan banyak minum menyebabkan peningkatan koefisien ion aktif setara dengan proses kristalisasi air kemih. Banyaknya air yang diminum akan mengurangi rata-rata umur Kristal pembentuk batu saluran kemih dan mengeluarkan komponen tersebut dalam air kemih. Air yang mengandung sodium karbonat seperti pada soft drink penyebab terbesar timbulnya batu saluran kemih

HILMAN SUHAILI

Air sangat penting dalam proses pembentukan BSK. Apabila seseorang kekurangan air minum maka dapat terjadi supersaturasi bahan pembentuk BSK. Pada penderita dehidrasi kronik pH air kemih cenderung turun, berat jenis air kemih naik, saturasi asam urat naik dan menyebabkan penempelan kristal asam urat.

Dianjurkan minum 2500 ml air per hari atau minum 250 ml tiap 4 jam ditambah 250 ml tiap kali makan sehingga diharapkan tubuh menghasilkan 2000 ml air kemih yang cukup untuk mengurangi terjadinya BSK. Banyak ahli berpendapat bahwa yang dimaksud minum banyak untuk memperkecil kambuh yaitu bila air kemih yang dihasilkan minimal 2 liter per 24 jam.

HILMAN SUHAILI

d. Diet/Pola makan Bila konsumsi berlebihan maka kadar kalsium dalam air kemih akan naik, pH air kemih turun, dan kadar sitrat air kemih juga turun. Kebutuhan protein untuk hidup normal per hari 600 mg/kg BB, bila berlebihan maka risiko terbentuk batu saluran kemih akan meningkat. Protein hewani akan menurunkan keasaman (pH) air kemih sehingga bersifat asam, maka protein hewani tergolong acid ash food, Akibat reabsorbsi kalsium dalam tubulus Selain itu hasil metabolism protein hewani akan menyebabkan kadar sitrat air kemih turun, kadar asam urat dalam darah dan air kemih naik. Konsumsi protein hewani berlebihan dapat juga menimbulkan kenaikan kadar kolesterol dan memicu terjadinya hipertensi, maka berdasarkan hal tersebut diatas maka konsumsi protein hewani berlebihan memudahkan timbulnya batu saluran kemih Sayur bayam, so, sawi, daun singkong menyebabkan hiperkalsiuria. Sayuran yang mengandung oksalat sawi bayam, kedele, brokoli, asparagus, menyebabkan hiperkalsiuria dan resorbsi kalsium sehingga menyebabkanhiperkalsium yang dapat menimbulkan batu kalsium oksalat. Sebagian besar sayuran menyebabkan pH air kemih naik (alkali ash food) sehingga menguntungkan, karena tidak memicu terjadinya batu kalsium oksalat. Sayuran mengandung banyak serat yang dapat mengurangi penyerapan kalsium dalam usus, sehingga mengurangi kadar kalsium air kemih yang berakibat menurunkan terjadinya BSK

HILMAN SUHAILI
Pada orang dengan konsumsi serat sedikit maka kemungkinan timbulnya batu kalsium oksalat meningkat. Serat akan mengikat kalsium dalam usus sehingga yang diserap akan berkurang dan menyebabkan kadar kalsium dalam air kemih berkurang. Karena itu konsumsi buah akan memperkecil kemungkinan terjadinya batu saluran kemih.

e. Jenis pekerjaan Kejadian BSK lebih banyak terjadi pada pegawai administrasi dan orangorang yang banyak duduk dalam melakukan pekerjaannya karena mengganggu proses metabolisme tubuh f. Stres Diketahui pada orang-orang yang menderita stres jangka panjang, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya batu saluran kemih. g. Olah raga h. Kegemukan (Obesitas) i. Kebiasaan menahan buang air kemih Kebiasaan menahan buang air kemih akan menimbulkan stasis air kemihyang dapat berakibat timbulnya Infeksi Saluran Kemih (ISK). ISK yang disebabkan kuman pemecah urea sangat mudah menimbulkan jenis batu struvit. Selain itu dengan adanya stasis air kemih maka dapat terjadi pengendapan kristal1. j. Tinggi rendahnya pH air kemih Hal lain yang berpengaruh terhadap pembentukan batu adalah pH air kemih ( pH 5,2 pada batu kalsium oksalat). Dapat di pengaruhi oleh konsumsi dari minuman soft drink.

H. Terapi Batu Saluran Kemih Secara umum terapi batu saluran kemih adalah sebagai berikut: 1. Pengenceran air kemih Terapi terpenting terhadap terbentuknya batu adalah pengenceran air kemih. Air kemih akan encer apabila dalam waktu 24 jam jumlah air kemih antara 2- 2,5 liter. Tergantung dari suhu lingkungan dan aktivitas fisik. Biasanya minum antara 2-3 liter untuk mendapatkan volume

HILMAN SUHAILI
tersebut. Pengenceran air kemih harus dilakukan tanpa mengubah komposisi dari air kemih sehingga ditekankan untuk memilih minuman dengan pertimbangan jumlah kalorinya: a. Jumlah yang diminum 2,5-3 liter per hari dengan air kemih 2,5 liter per hari. b. Air yang diminum harus terdistribusi sepanjang hari, minum 2 cangkir setiap 2 jam dan minum sebelum tidur dan setelah buang air kecil. c. Jenis minuman yang sesuai fruit tea, herba tea, air mineral bergaram rendah. d. Minuman yang kurang sesuai kopi, teh pahit, jus buah yang pekat. e. Minuman yang tidak sesuai minuman yang beralkohol, cola, lemon

2. Perubahan Pola makan Kebiasaan diet yang tidak sesuai dapat meningkatkan risiko pembentukan batu. Diet seharusnya terdiri dari bahan-bahan alami yang direkomendasikan adalah buah segar, sayuran dan selada, lemak nabati dan susu rendah lemak. Sedangkan yang dibatasi adalah daging, ikan, sosis sebesar 150 gr per hari, sedangkan yang dihindari adalah lemak dan gula serta garam yang terlalu banyak

TERAPI Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi denan obat pereda nyeri golongan narkotik. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bias dipecahan oleh gelombang ultrasonic (extracorporeal shock wave lithotripsy, EWSL).

Pecahan batu selanjutnya akan dibuang dalam air kemih. Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan ultrasonic. Batu kecil di dalam ureter baian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Batu asam urat

HILMAN SUHAILI
yang lebih besar, yang menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan.

Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik. Dapat diobati dengan Calcium 1+ Cordyceps dengan cara pemakaian: -3 x 2 -4 kapsul Cordyceps sehari (tergantung kondisi, pada beberapa kasus diminum dalam jumlah besar hingga 20 kapsul sehari) -4 x sachet Calcium 1 sehari.

Jika batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih hrus cepat dibuang ada beberapa indikasi untuk melakukan terapi selain terapi diatas tetapi terapi ini dilakukan jika batu telah menimbulkan: obstruksi, infeksi, atau harus diambil karena sesuatu indikasi social. Obstruksi karena batu saluran kamih yang telah menimbulkan hidroureter atau hidronefrosis dan batu yang sudah menyebabkan infeksi saluran kemih, harus segera dikeluarkan. Kadangkala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit seperti diatas tetapi diderita oleh seseorang yang karena pekerjaannya (misalkan batu yang diderita oleh seorang pilot pesawat terbang) mempunyai resiko tinggi dapat menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang menjalankan profesinya; dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari sauran kemih. Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui tindakan endourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.

Medikamentosa : terapi ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih. ESWL: prosedur memecahkan batu gunjal atau dari luar tubuh dengan menggunakan gelombang kejut sehingga menjadi pecahan halus yang dapat keluar bersama air seni.

Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasive dan tanpa pembisuan. Batu dipecah menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. Tidak jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.

HILMAN SUHAILI

Keunggulan ESWL : - Prosedur dilakukan tanpa membuat luka sayatan. - Bisa rawat jalan (batu kecil) - Hanya menggunakan obat penghilang rasa nyeri yang dimasukkan lewat dubur.

Persyaratan Batu Saluran Kemih Yang Dapat Ditangani Dengan ESWL : - Batu ginjal berukuran mulai dari 5 mm hingga 20 mm. Batu yang berukuran lebih besar kadang memerlukan pemasangan stent sebelum tindakan ESWL untuk memperlancar aliran air seni - Batu ureter berukuran 5 mm hingga 10 mm. - Fungsi ginjal masih baik, -Tidak ada sumbatan distal dari batu.

Endourologi Tindakan endourologi adalah tindakan invasive minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsumg ke dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang suara, atau dengan energi laser. Beberapa tindakan endourologi itu adalah:

1. PNL(percutaneous Nephro Litholapaxy): yaitu mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke system kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. 2. Litotripsi : yaitu memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alat pemecah batu (litotriptor) kedalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan evakuator Ellik. 3. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi: yaitu memasukkan alat ureteroskopi peruretram guna melihat keadaan ureter atau system pielo-kaliks ginjal. Dengan memakai energi tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun system pelvikalises dapat di pecah malalui tuntuna ureteroskopi/ureterorenoskopi.

HILMAN SUHAILI
4. Ekstrasi Dormia : yaitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui alat keranjang Dormia. Bedah Laparoskopi Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter. Bedah terbuka Di klinik-klinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk tindakan-tindakan endourologi, laparoskopi, maupun ESWL, pengambilan batu masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain adalah : pielolitotomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak jarang pasien harus mengalami tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan obstruksi dan infeksi yang menahun.

Selain terapi diatas ada juga beberapa terapi batu sauran kemih diantaranya ialah: -Observasi konservatif Dissolution Agents (bahan penghancur batu) -Relief of Obstruction (mengurangi gejala sumbatan) -Extracorporeal Stone Wave Lithotripsy (penghancur batu dengan bantuan teropong melalui saluran kencing) -Ureteroscopic Stone Exstraction (pengeluaran batu dengan bantuan teropong melalui saluran kencing) -Percutaneous Nephrolithotomy (pengeluaran batu melalui kulit), atau Open Stone Surgery (operasi terbuka).

.PENCEGAHAN Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Batu tersebut dianalisa dan dilakukan pengukuran kadar bahan yang bisa menyebabkan terjadinya batu di dalam air kemih.Pada umumnya pencegahan itu berupa :

HILMAN SUHAILI

1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter perhari 2. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu, 3. Aktivitas harian yang cukup, dan 4. Pemberian medikamentosa.

Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah: 1. Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam, 2. Rendah oksalat, 3. Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri, dan 4. Rendah purin. Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita hiperkalsiuri absorbtif tipe ll. Upaya lain dalam pengobatan batu ginjal/kandung kemih umumnya dengan pembedahan/operasi, minum obat atau pengobatan tradisional.

Pembedahan dilakukan jika ukuran batu besar dan tidak dapat dikeluarkan bersama urine. Pembedahan dapat menghilangkan batu ginjal secara tuntas, namun ada kemungkinan kerusakan pada jaringan. Dengan perkembangan teknologi, dapat dilakukan pembedahan endoskopi atau penghancuran batu dengan gelombang kejut. Timbulnya batu kembali sangat mungkin terjadi.

Upaya lain dengan minum obat yang tergantung dari jenis batu ginjal/kandung kemih yang diderita. Contohnya Hidroklorotiazid untuk mengobati batu kalsium. Sementara cara tradisional sebagai cara yang paling banyak ditempuh penderita. Dari berbagai ramuan/macam-macam tanaman, yang paling banyak dan terbukti manjur digunakan antara lain dengan minum air rebusan daun kumis kucing, daun tempuyung dan herba meniran (seluruh bagian tanaman kecuali akar) masingmasing kurang lebih 2 gram kering dari ketiga tanaman di atas direbus dngan dua gelas air. Rebus selama kurang lebih 10-15 menit hingga air tersisa satu gelas. Minum air rebusan tersebut satu gelas sehari. Banyak penelitian mengenai masing-masing tanaman tersebut, baik uji diuretic (meningkatkan urin) maupun

HILMAN SUHAILI
anti batu ginjal/kandung kemih. Dan penelitian terbaru menyatakan, kombinasi dari ketiga tanaman tersebut dapat mencegah dan mengobati penyakit batu ginjal/kandung kemih. Disimpulkan pula dalam penelitan tersebut, efek mencegah pembentukan batu ternyata lebih besar.

Pada umumnya 50% penderita batu saluran kemih tanpa pencegahan akan kambuh dalam jangka waktu 5 tahun. Oleh karena itu diperlukan tindakan pencegahan timbulnya kembali penyakit batu saluran kemih. Macam tindakan pencegahan timbulnya atau kambuhnya batu di saluran kemih adalah:

1. Evaluasi metabolic (pemeriksaan laboratorium) 2. Peningkatan konsumsi cairan 3. Mengurangi konsumsi garam yang berlebihan 4. Pemberian obat-obatan oral yang dapat diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolic dan jenis batu, atau 5. Perubahan pola makan. Basuki B. Purnomo ,Dasar Dasar Urologi, Ed 3, 2011. Sagung Seto dan URL:http://www.pluit-hospital.com,2006

You might also like