You are on page 1of 2

Nama NIM

: Dea Justina : 1111096000025

Tugas Kimia Analisa Instrumen (Summary dan Pertanyaan)

1) summary: PRINSIP INTERAKSI ATOM DAN MOLEKUL DENGAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK Dalam metode analitis dengan menggunakan Spektrofotometri, terdapat istilah Spektroskopi dan Spektrometri. Spektroskopi merupakan cabang ilmu yang mempelajari interaksi antara radiasi (atau energy dalam bentuk lain) dengan materi. Sementara Spektrometri merupakan metode analitis berdasarkan spektroskopi atom dan molekul. Radiasi elektromagnetik yang digunakan didalam spektrometri berupa (gelombang) cahaya. Cahaya juga dapat berperan sebagai partikel. Apabila kepada partikel diberikan sejumlah energy, maka partikel tersebut akan berada dalam keadaan tereksitasi. Selanjutnya apabila terjadi pelepasan energy maka akan terjadi de-eksitasi dimana akan dilepaskan suatu foton, lalu pada akhirnya partikel tersebut akan kembali ke keadaan dasar.

Interaksi antara materi dan radiasi akan menyebabkan terjadinya Chemiluminescence atau absorbsi. Apabila terjadi absorbsi, energy yang diberikan akan diserap oleh materi, lalu sisanya ditransmisikan. Sementara itu, Luminescence terjadi apabila materi yang dalam keadaan tereksitasi diberikan sejumlah energi, maka cahaya akan berhambur dan sisanya ditransmisikan.

Figure 1. Interaksi antara materi dengan radiasi (a) Absorbsi (b) Luminescence

Sehingga emissi dari radiasi dapat dituliskan sebagai persamaan berikut:

X* X + h

2) Pertanyaan Apakah perbedaan antara absorbsi dan fluorescence?

Absorbsi terjadi apabila cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi. Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Sementara Fluoresensi terjadi apabila terdapat pancaran foton elektromagnetik yang berasal dari renyerapan energy radiasi dan partikel. Fluoresensi yang terjadi akan tampak memancarkan cahaya karena terjadi eksitasi pada partikel penyusun materi. Pada peristiwa flouresensi, materi berada dalam keadaan tereksitasi. Dari keadaan tereksitasi tersebut akan kembali ke ground state dengan mengemisikan cahaya (radiatif) dan panas (non radiatif). Jika proses non radiatif tidak terjadi, maka rasio jumlah foton yang diemisi dan foton yang diabsorpsi (efisiensi kuantum) adalah satu. Emisi tidak akan terjadi jika proses non radiatif mendominasi. Oleh karena itu untuk menghasilkan bahan luminisensi yang efektif, proses non radiative ini perlu ditekan.

You might also like