Professional Documents
Culture Documents
aan. Perasaan tidak menentu/tidak menyenangkan yang difus dan samar. Umumnya bersifat kronis. Disertai gejala-gejala otonomik: palpitasi,keringat,gejala kdg2 sakit kepala. sal pencernaan
Biologik: Neurobiologi: Fungsi CAN(central amygdala)terganggu. Serotonin,noradrenalin. HPA(hypothalamus-pituitarytraumatic sekresi corticotropin nucleus
Hasil penelitian berkaitan kematian pada kasus kardiovaskuler. Jarang yang mencari pengobatan.
Axis adrenaL):
Penyebab: Genetik:(pada kel.yang salah satu mengalami kecemasan) Apakah ada faktor gen tertentu.? Pada perkembangannya umumnya pada: individu pemalu,adanya inhibisi perilaku,disertai aktivitas otonomik yg berlebih. Psikoanalitik: Kecemasan terpuaskan. Kecemasan sayang. Id.:dorongan2 yang tak kasih
klinis: 1. Cemas non patologik: Perpisahan. Pertumbuhan. Perubahan situasi. Intensitas ringan berlangsung tidak lama.
Terganggunnya neuromodulator. Cemas berkaitan dengan emosi: (respon emosi) perpisahan/kehilangan Conception: Kasih sayang orang tua
Kecemasan akan masa depan. Adanya ketegangan motorik(sakit kepala,tidak dapat santai tremor dan sebagainya). Overaktivitas otonomik(kepala terasa ringan,berkeringat,takhikardia,takhipnea,mulut kering,keluhan epigastrium dan sebagainya).
3. Cemas Primer, biasanya terjadi spontan tanpa adanya gangguan yang mendasarinya. 4. Kecemasan sekunder:umumnya disertai ggn psikiatri lainnya: seperti depresi,fobia tertentu,obsesi. Gangguan Kecemasan Epidemiologi ggn kecemasan: Prevalensi 2-4,7 % Lebih banyak wanita. Usia 16-40 th
Serangan Panik. Batasan: terjadi ada 3 x atau lebih serangan panik dalam 3 minggu,terutama disertai gejala-gejala fisik yang menonjol Gambaran klinik: dyspnea, palpitations, nyeri dada, pusing,dsbnya. Merasa tidak realitas, paresthesia Rasa panas atau dingin, berkeringat, kelelahan, tremor Setelah mengalami panik: Adanya ketakutan kena serangan lagi. Takut akan akibatnya. Bisa terjadi primer atau sekunder akibat agora fobia.
Agora fobia: Ketakutan atau menghindari suatu situasi; dimana dalam situasi tersebut sulit untuk menghindar atau tidak memungkinkan adanya pertolongan saat terjadi suatu kesulitan. Prevalensi: 2,9 s/d 6,7 per 100 penduduk.
Gambaran klinis ggn kecemasan: ini adanya anxietas yang menyeluruh dan bertahan lama. dijumpai gejala fisik : tegang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat,kepala terasa ringan, palpitasi dan keluhan epigastrik.
Faktor resiko: Wanita > laki-laki. Ras Negro africa> dibandingkan kulit putih. Umumnya berkaitan dengan ekonomi yang rendah dan pendidikan kurang.
Fobia sosial. Batasan: Perasaan takut yang persisten serta irrasional terhadap situasi atau mahluk hidup, cenderung menghindar dari hal-hal tersebut. misalnya: takut bicara,makan,atau b.a.k ditempat umum,bahkan melakukan suatu pekerjaan bila dilihat orang lain.
Pedoman diagnostik ggn kecemasan: anxietas primer,berlangsung hampir setiap hari dan berlangsung beberapa minggu bahkan bulan.
Kecenderungan menjadi stress: Mengingat masa lalu buruk. Membayangkan situasi yang mengancam. Membayangkan masa depan suram.
Onset dan komorbiditas: Pada umur belasan tahun s/d 20 th. Adanya gangguan psikiatri lainnya.
Pedoman diagnostik: 1. Adanya pikiran-pikiran yang timbul berulangulang dan 2. Tidak bisa dilawan/diilangkan. 3. Tindakan pelaksanaan pikiran tersebut tidak memberikan kepuasan pada yang bersangkutan. Stress: Batasan: Ketegangan fisik,fisiologik terjadi pada setiap organ. Psikologik,
Risiko tinggi mengalami stress: Kepribadian immatur: Kepribadian ciri-ciri dependen. Kepribadian Paranoid. Kepribadian skizoid. Kepribadian hysterical.
Gangguan obsesi kompulsi. Batasan: Ketegangan(distress) akibat, Pikiran obsesi dan Tindakan kompulsi.
Penyebab(stresor): Internal/eksternal Fisik: eksternal:polusi udara,suara dsbnya Psikologik;Internal:konlik eksternal:tekanan,situasi dsbnya. internal,
Pikiran Obsesi: 1. Gagasan dan pikiran yang timbul secara berulang-ulang. 2. Menimbulkan distress. Kompulsi: Tindakan yang berulang-ulang, Tidak bermakna.
Merasakan kemampuan yang meningkat: pemikiran maupun tindakan, lebih brsemangat. II. Tahap kedua:
Patogenesa: Stresor Pancaindera Respons. Eustres: proses mental bisa mengatasinya. Semuanya proses psikis: Tubuh tak bisa bisa membedakan apakah itu situasi kenyataan atau imaginasi.
Enersi mulai menurun,perasaan letih,lesu dan semangat kurang. III. Tahap ke tiga:
Prevalensi: 2,2-2,3 %
Mulai adanya keluhan somatik: Otot-otot menegang,ggn tractus urinarius maupun digestivus
IV.
Tahap keempat:
Kemampuan lebih buruk lagi:kegiatan terasa sulit untuk dilakukan;tidur lebih sulit,kemampuan interaksi mulai terganggu. V. Tahap selanjutnya:
Kemampuan mensitesakan macam2 ilmu pengetahuan Kreatif. Mampu berpikir diluar formulasi. Respek terhadap sesuatu yang berbeda dgn kemampuan diri sendiri. Interaksi mempunyai etika.
Derajat gangguan menjadi lebih berat. Gangguan yang terkait dengan stres: Ggn Stress Pasca traumatik. Ggn stress Akut. Ggn penyesuaian
Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali: Rekoleksi bayangan/pikiran. Mimpi berulang. Berperilaku seakan-akan kejadian traumatik berulang kembali. Penderitaan psikologis yang kuat.
Gangguan stress pasca traumatik. Etiologi: Peperangan. Bencana alam. Pemerkosaan. Kecelakaan serius.
Ggn stress Akut: Gejala-gejala klinik hampir serupa. Onset kurang 3 bulan
Epidemiologi: 1-3 % populasi umum./5-15% subklinis. Dewasa muda. Laki:Pengalaman perang. Wanita:penyerangan/pemerkosaan.
Ggn penyesuaian: Pencegahan: Minimal satu/>disiplin ilmu/keterampilan. etiologi: Onset bisa akut/subakut/kronis