You are on page 1of 12

UPAYA PENDEKATAN KELUARGA TERHADAP Tn.

T DALAM MENANGANI PERMASALAHAN PENDERITA HIPERTENSI STAGE I

TAHAP I. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama kepala keluarga Alamat Bentuk keluarga : Tn. T (55 tahun) : Wonorejo RT 01 RW 01, Polokarto, Sukoharjo : nuclear family

Tabel 1. Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah


No. . Nama Tn. T Kedudukan Kepala keluarga 2. Ny. R Istri P 48 th SMP Ibu rumah tangga 3. 4. An. S An. P Anak Anak L P 18 th 12 th SMP SD Pelajar Pelajar L/P L Umur 55 th Pendidikan SMP Pekerjaan Pedagang Pasien Pasien Keterangan Hipertensi Stage I -

Kesimpulan tahap I : Di dalam keluarga Tn. T berbentuk nuclear family didapatkan pasien atas nama Tn. T usia 55 tahun, pendidikan SMP, bekerja sebagai pedagang dengan penyakit hipertensi stage I.

TAHAP II. STATUS PASIEN A. IDENTITAS PENDERITA Nama Umur Jenis kelamin Pekerjaan Pendidikan Agama Alamat Suku Tanggal periksa : Tn. T : 55 tahun : Laki-laki : Pedagang : SMP : Islam : Wonorejo RT 01 RW 01, Polokarto, Sukoharjo : Jawa : 20 Oktober 2011

B. ANAMNESIS 1. Keluhan Utama Nyeri kepala bagian belakang 2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pada tahun 2008 pasien sering mengeluhkan nyeri pada kepala bagian belakang, kepala terasa berat, dan leher cengeng. Nyeri dirasakan hilang timbul. Karena keluhan semakin memberat pasien berobat ke Puskesmas Kerjo dan oleh dokter yang menangani dikatakan sakit tekanan darah tinggi. Pasien jarang memeriksakan tensinya, pasien kontrol ke puskesmas jika mengalami keluhan saja. Pasien diberi obat penurun tensi yaitu captopril 12,5 mg diminum 3 kali sehari. 3. Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat tekanan darah tinggi : (+) sejak tahun 2008 Riwayat sakit gula Riwayat sakit jantung Riwayat sakit ginjal Riwayat alergi Riwayat mondok 4. Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat tekanan darah tinggi : (+) pada ibu Riwayat sakit gula Riwayat sakit jantung 5. Riwayat Kebiasaan Riwayat makan-makanan asin Riwayat merokok Riwayat minum alkohol Riwayat olahraga teratur 6. Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang suami yang bekerja sebagai pedagang bahan makanan pokok di pasar tradisional. Pasien tinggal serumah dengan istri dan dua orang anaknya yang masih sekolah. Kesan ekonomi cukup dengan penghasilan Rp 1.500.000,00 perbulan dengan pengeluaran sekitar Rp 1.300.000,00 perbulan. 7. Riwayat Gizi Pasien makan 2-3 kali sehari dengan nasi, sayur, lauk pauk (tahu, tempe, ikan). Pasien gemar mengkonsumsi makanan yang asin dan berminyak seperti gorengan. Gizi kesan cukup. : (+) : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal : disangkal

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital Tekanan darah Nadi Frekuensi nafas Suhu 2. Status Gizi BB TB IMT 3. Mata 4. Leher 5. Jantung 6. Pulmo 7. Abdomen 8. Ekstremitas 9. Status neurologis = 60 kg = 165 cm = = = 22,04 kg/ (normoweight) : 150/90 mmHg : 88 kali permenit : 20 kali permenit : 36,5C

: dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal : dalam batas normal

D. RESUME Sejak tahun 2008 pasien sering mengeluhkan nyeri pada kepala bagian belakang dan leher cengeng. Pasien berobat ke puskesmas didiagnosis hipertensi dan diberi obat penurun tensi yaitu captopril 12,5 mg 3 x 1 tablet perhari. Pasien jarang kontrol ke puskesmas, hanya berobat saat terjadi keluhan. Pasien adalah seorang pedagang yang gemar mengkonsumsi makanan asin dan berminyak. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, dan status gizi kesan cukup.

PATIENT CENTERED DIAGNOSIS 1. Diagnosis Holistik Tn. T usia 55 tahun nuclear family, hipertensi stage I, keluarga cukup harmonis dan anggota masyarakat biasa. 2. Diagnosis Biologis Hipertensi Stage I 3. Diagnosis Psikologis Hubungan antar anggota keluarga akrab dan saling mendukung.

4. Diagnosis Sosial, Ekonomi, Budaya Penderita merupakan anggota masyarakat biasa dan hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik.

PENATALAKSANAAN 1. Non medikamentosa Mengurangi konsumsi garam dan makanan berminyak Berolahraga dengan teratur Istirahat cukup 2. Medikamentosa Captopril 12,5 mg 3 x 1 tablet perhari

FOLLOW UP Tanggal 20 Oktober 2011 o Subyektif o Obyektif o Tanda vital Tensi Nadi RR Suhu o Assesment o Planning : 150/90 mmHg : 90 kali permenit : 20 kali permenit : 36,5C : Hipertensi Stage I : Terapi medikamentosa berupa Captopril 12,5 mg 3 x 1 tablet perhari :: keadaan umum baik, composmentis

dilanjutkan, terapi non medikamentosa berupa mengurangi konsumsi garam dan makanan berminyak, istirahat cukup, dan olahraga teratur.

FLOW SHEET Nama Diagnosis : Tn. T (55 tahun) : Hipertensi Stage I Tabel 2. Flowsheet penderita
Tanggal 20/10/11 Tanda Vital Tensi : 150/90 mmHg Nadi : Keluhan Nyeri kepala (-) Rencana Terapi Medikamentosa : Captopril 12,5 mg 3 dd 1 Target Penurunan tekanan darah hingga < 140/90

Non medikamentosa :

90x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36,5C

diet rendah garam, rendah lemak istirahat cukup olahraga teratur mengurangi stress edukasi pada penderita dan keluarga mengenai hipertensi dan komplikasinya pemeriksaan penunjang laboratorium (kolesterol, trigliserida, gula darah, ureum, kreatinin)

mmHg

TAHAP III. IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA 1. FUNGSI HOLISTIK a. Fungsi Biologis Keluarga terdiri atas penderita (Tn.T 53 tahun), istri (Ny.R 48 tahun), dan dua orang anaknya (An.S 18 tahun, An.P 12 tahun) tinggal bersama dalam satu rumah. b. Fungsi Psikologis Hubungan keluarga cukup harmonis, saling mendukung, dan perhatian satu sama lain. c. Fungsi Sosial Penderita dan keluarga hanya sebagai anggota masyarakat biasa. Hubungan dengan masyarakat sekitar baik dan cukup aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. d. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan Penderita bekerja sebagai pedagang bahan makanan pokok dengan penghasilan Rp 1.500.000,00 perbulan dan pengeluaran Rp 1.300.000,00 perbulan. Kebutuhan dapat terpenuhi dengan cukup baik. e. Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi Komunikasi anggota keluarga berlangsung baik, permasalahan diselesaikan dengan cara dimusyawarahkan bersama-sama.

2. FUNGSI FISIOLOGIS Tabel 3. APGAR score keluarga Tn. T


Kode A APGAR Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya mendapat masalah. P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya. 1 1 2 1 Tn.T 2 Ny.R 2 An.S 2 An.P 2

Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru.

Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll.

Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama. Total (kontribusi)

Rata-rata APGAR score keluarga Tn.P = 9 + 8 + 8 + 7 = 8 4

Kesimpulan : Fungsi fisiologis keluarga Tn.T = baik

3. FUNGSI PATOLOGIS Tabel 4. Fungsi Patologis SCREEM keluarga Tn.T


Sumber Social Cultural Patologi Interaksi sosial cukup, aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya baik, banyak tradisi budaya yang masih diikuti. Religion Beragama dan memiliki pemahaman terhadap ajaran agama, ketaatan ibadah cukup baik Economic Education Medical Penghasilan keluarga cukup ( di atas UMR) Tingkat pendidikan keluarga baik (menempuh wajib belajar 9 tah) Kesadaran tentang pentingnya kesehatan cukup baik. Jika sakit pasien segera berobat ke dokter, puskesmas, rumah sakit. Keterangan -

Kesimpulan : keluarga Tn.P tidak memiliki fungsi patologis.

4. GENOGRAM

Tn.T

Ny.R

An.S

An.P

Diagram 1. Genogram keluarga Tn. T

Keterangan :

: laki-laki
: perempuan : laki-laki, perempuan meninggal

: pasien : penderita hipertensi : tinggal serumah

Kesimpulan Genogram : Berdasarkan genogram di atas, penyakit hipertensi yang diderita oleh Tn. T diturunkan dari ibunya.

5. POLA INTERAKSI KELUARGA

Tn.T

Ny.R

Keterangan : : Hubungan baik

: Hubungan tidak baik


An.S An.P

Diagram 2. Pola interaksi keluarga Tn. T Kesimpulan : Pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan baik dan harmonis.

6. FAKTOR PERILAKU a. Pengetahuan Pendidikan keluarga penderita cukup baik, penderita dan istrinya bersekolah sampai lulus SMP sedangkan kedua anaknya masih melanjutkan pendidikan di SMA dan SMP. Keluarga menyadari arti penting kesehatan tetapi memiliki pengetahuan yang kurang tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya. b. Sikap Sikap keluarga dan pasien sendiri terhadap penyakit yang dideritanya kurang positif karena penderita tidak rutin mengontrolkan dan mengobati penyakit hipertensinya. c. Tindakan Penderita dan keluarga cukup menyadari pentingnya arti hidup sehat karena setiap ada anggota keluarga yang sakit akan diperiksakan ke dokter praktek atau puskesmas. Namun

penderita belum terbiasa melakukan kontrol rutin, pasien hanya berobat saat ada keluhan saja.

7. FAKTOR NON PERILAKU a. Lingkungan Rumah yang ditempati oleh keluarga Tn.T sebenarnya sudah cukup memadai. Keadaan di dalam dan di luar rumah cukup bersih, sampah dibuang pada tempat sampah, sumber air terjaga kebersihannya, sanitasi baik, pencahayaan dan ventilasi cukup. Kondisi rumah juga rapi dan di halaman terdapat beberapa pot tanaman hias dan pepohonan yang rindang. b. Keturunan Terdapat faktor keturunan yang mempengaruhi penyakit penderita. Orang tua penderita ada yang mengalami hipertensi yaitu ibu. c. Pelayanan Kesehatan Unit pelayanan kesehatan tersedia dengan baik. Apabila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke puskesmas atau dokter yang praktek di sekitar tempat tinggal penderita.

8. LINGKUNGAN INDOOR Keluarga Tn. T tinggal di sebuah rumah berukuran 15x8 m2 dengan posisi rumah menghadap ke timur. Rumah tertata rapi terdiri atas ruang tamu yang cukup luas, tiga kamar tidur, ruang keluarga yang dilengkapi TV, ruang makan, dapur, dan satu kamar mandi dengan WC yang terpisah. Dinding rumah terbuat dari batu bata yang sudah dicat. Lantai rumah semuanya telah dilapisi keramik. Atap rumah terbuat dari genteng dan tidak ditutupi langit-langit. Rumah penderita juga dilengkapi tiga pintu keluar, yaitu pintu depan, pintu samping, dan pintu belakang. Ventilasi dan pencahayaan cukup baik. Masing-masing kamar sudah memiliki ranjang dan kasur yang layak. Perabotan rumah tangga cukup. Secara keseluruhan kebersihan rumah cukup baik. Sehari-hari keluarga memasak menggunakan kompor minyak tanah. Sumber air berasal dari sumur dengan pompa sendiri.

9. LINGKUNGAN OUTDOOR Rumah penderita terletak di pinggir jalan dengan halaman yang cukup luas dan tanpa pagar. Di halaman depan terdapat dua pohon mangga dan beberapa pot tanaman hias. Di

belakang rumah terdapat tempat untuk membuang dan membakar sampah. Di sebelah kanan dan kiri berdekatan dengan rumah tetangga. Di depan rumah terdapat selokan dengan aliran lancar.

RESUME IDENTIFIKASI FUNGSI-FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Holistik (biopsikososial) : baik 2. Fungsi Fisiologis (APGAR) 3. Fungsi Patologis (SCREEM) 4. Fungsi Genogram Keluarga 5. Fungsi Pola Interaksi Keluarga 6. Fungsi Perilaku Keluarga 7. Fungsi Non Perilaku Keluarga 8. Fungsi Lingkungan Indoor 9. Fungsi Lingkungan Outdoor : baik : tidak ada : ada penyakit hipertensi yang diturunkan dari ibu : baik : cukup : baik : baik : baik

DAFTAR MASALAH 1. Masalah Medis Hipertensi Stage I 2. Masalah Nonmedis a. Diet dan gaya hidup tidak sehat yaitu makanan yang asin, makanan berminyak (gorengan), dan tidak berolahraga teratur. b. Kurangnya pengetahuan penderita dan keluarganya tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya. c. Kurangnya kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutin

PRIORITAS MASALAH Tabel 5. Matrikulasi masalah untuk memilih prioritas masalah


No. Daftar Masalah P 1. Diet dan pola hidup tidak sehat (makanan asin, makanan berminyak, tidak olahraga teratur) 2. Kurangnya pengetahuan penderita tentang hipertensi, bahayanya, dan pengobatannya 5 5 4 3 4 4 4 19.200 (II) 5 I S 5 SB 5 3 T Mn 4 R Mo 4 Ma 4 Jumlah IxTxR 24.000 (I)

3.

Kurangnya kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutin Keterangan : I P S : Importancy (pentingnya masalah) : Prevalence (besarnya masalah)

11.520 (III)

: Severity (akibat yang ditimbulkan oleh masalah)

SB : Social Benefit (keuntungan sosial karena selesainya masalah) T R : Technology (tehnologi yang tersedia) : Resources (sumber daya yang tersedia)

Mn : Man (tenaga yang tersedia) Mo : Money (sarana yang tersedia) Ma : Material (pentingnya masalah)

DIAGRAM PERMASALAH PASIEN


I. Diet dan pola hidup tidak sehat

Tn. T 55 tahun dengan Hipertensi Stage I

II. Pengetahuan tentang hipertensi, bahaya, dan pengobatannya yang masih kurang

III. Kesadaran penderita untuk kontrol tensi secara rutin masih rendah

Diagram 3. Diagram permasalahan pasien

TAHAP IV. HUBUNGAN DIET DAN GAYA HIDUP TIDAK SEHAT DENGAN HIPERTENSI

Hipertensi sampai saat ini masih menjadi masalah karena semakin meningkatnya prevalensi hipertensi. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah 140/90 mmHg. Gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada beberapa organ target. Gejala paling umum yang dikeluhkan pasien adalah sakit kepala, mata berkunang-kunang, pusing, rasa berat di daerah leher. (Arif Mansjoer, 2000) Faktor risiko terjadinya hipertensi antara lain diet dan asupan garam tinggi, stres, obesitas, merokok dan faktor genetik. T. P memiliki pola hidup yang kurang baik, yaitu jarang berolahraga, gemar mengkonsumsi makanan asin dan makanan berminyak. Pola

makan yang tidak sehat seperti asupan garam berlebih dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan mekanisme melibatkan ginjal. Jika asupan garam berlebih terjadi retensi natrium ginjal yang pada akhirnya akan meningkatkan volume cairan kemudian meningkatkan preload sehingga tekanan darah meningkat. Hipertensi dapat menimbulkan komplikasi pada organ tubuh secara langsung maupun tidak langsung. Hipertensi dapat menjadi faktor resiko penyakit kardiovaskuler, menyebabkan kerusakan otak, mata, dan ginjal. Oleh karena bersifat kronik, maka penderita hipertensi harus melakukan kontrol rutin dan patuh pada pengobatan serta melakukan modifikasi gaya hidup menuju pola hidup sehat. Tn. T tidak rutin memeriksakan dirinya ke puskesmas terdekat untuk mengontrol tekanan darahnya. Tn. T harus mendapatkan edukasi mengenai penyakit yang dideritanya. Edukasi yang diberikan adalah latihan fisik, menurunkan asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak, serta mengendalikan stres.

TAHAP V. SIMPULAN DAN SARAN

V-A. SIMPULAN Diagnosis Holistik : 1. Diagnosis Biologis Hipertensi Stage I 2. Diagnosis Psikologis Penderita tidak memiliki beban pikiran maupun mental akan penyakitnya. Hubungan antar anggota keluarga harmonis dan saling mendukung. 3. Diagnosis Sosial Hubungan dengan masyarakat sekitar berjalan baik, kondisi lingkungan dan rumah cukup sehat, pendidikan penderita dan keluarganya cukup baik, penderita menyadari arti pentingnya kesehatan, dan penderita mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya dengan baik.

V-B. SARAN Saran Komprehensif Saran yang dapat diberikan kepada penderita dan keluarganya adalah sebagai berikut: 1. Promotif

Edukasi kepada keluarga mengenai hipertensi yang diderita Tn. T dan juga komplikasinya sehingga keluarga dapat membantu mengawasi pola makan Tn. T serta mengontrol tekanan darah minimal seminggu sekali. 2. Preventif konsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat rendah kolesterol mengendalikan stres berolahraga teratur 3. Kuratif Obat antihipertensi yaitu captopril 12,5 mg 3 x 1 tablet perhari. 4. Rehabilitatif Berolahraga secara teratur setiap harinya, misalnya dengan jalan sehat.

DAFTAR PUSTAKA Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid I. Jakarta : Media Aesculapius.

You might also like