You are on page 1of 9

Tugas Kelompok Aqidah

Dosen Pembimbing Ahmad Fauzi, MA

QADHA DAN QADAR

Oleh: kelompok Maysarah Oktasabry yani Reni elmiati

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berbicara tentang qadha dan qadar, kita terlebih dahulu harus mengetahui pengertian dari qadha dan qadar sehubung banyak nya pada zaman sekarang ini orang orang yang melupakan apa itu qadha dan qadar.Dan kita akan membicarakannya dengan ringkas sebatas hal hal yang mengenai qadha dan qadar, sesuai dengan dalil yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan kesahihannya.

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Qadha dan Qadhar Qadha dan Qadhar menurut pengertian bahasa ialah kata al-qadhaa-u dengan a panjang, makna bahasanya adalahmenyempurnakan sesuatu (perkara) melaksanakan dan menyelesaikannya, baik perkara itu berupa ucapan, amalan, kehendak (kemauan), ataupun yang lainnya. Contoh al-qadha dalam ucapan adalah firman allah swt, Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia....(al-isra:23) Yaitu melaksanakan dengan sempurna larangan-nya, menyambah selain allah swt. Contoh al-qadha dalam amalan adalah firman allah swt, maka, dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya...(Fushshilat:12) Yaitu, pelaksanaan penyempurnaan dalam dua masa. Contoh al-qadha dalam iaradah adalah firman allah swt, ..dan bila dia berkehendak(untuk menciptakan) sesuatu, maka(cukuplah) dia hanya mengatakan kepadanya, jadilah. Lalu jadilah ia.(al-baqarah:117) Yaitu,sempurnalah iradah-ku dalam menciptakan sesuatu perkara dengan

memerintahkan jadilah sesuatu, maka sesuatu itu pun menjadi kenyataan.

Adapun pengertian qadha menurut istilah, adalah ketetapan allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah(kehendak)-nya tentang segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk. Ditegaskan allah dalam al-quran:

Artinya: Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila allah dan rasul-nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan(yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai allah dan rasul-nya maka sungguhlah dia telah sesat yang nyata. (Q.S.al-ahzab (33):36) Adapun pengertian qadar secara bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran. Menurut istilah, qadar adalah perwujudan ketetapan (qadha) allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan bentuk yang sesuai dengan iradah-nya. Dasar pengertian qadar ditegaskan dalam firman-nya:

Artinya: yang kepunyaan-nya kerajaan langit dan bumi, dan dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-nya dalam kekusaan(nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (Q.S. al-furqan(25):2) Qadha Dan Qadar Menurut Syariat Kalangan ulama ilmu akidah menyebutkan beberapa makna al-qadha dan qadar yang berkaitan dengan syariat. Kami memilih dua tafsir yang kami nilai tepat dengan zahir al-quran dan sunnah. a.Pendapat pertama dinukil dari pernyataan imam abul hasan al-asyari, dari kalangan ulama akidah yang kondang, dan dari kalangan jumhur ahlus-sunnah. 1) al-qadha adalah iradah allah yang bersifat azali yang berkaitan dengan segala sesuatu, sesuai dengan keberadaan-Nya. Seperti iradah-Nya yang azali menciptakan manusia di muka bumi. Makna ini selaras dengan makna lughawibahasa,yaitumenyempurnakan sesuatu, melaksanakan, dan menyelesaikan. 2)al-qadar yaitu penciptaan allah akan sesuatu dengan kadar ukuran yang tertentu dengan qadha,zat/jenis dan sifatnya, perbuatan dan keadaannya, waktu dan tempat serta sebab-sebabnya. Misalnya, allah mengadakan manusia di muka bumi sesuai dengan apa yang telah ditentukannya melalui qadha-Nya. b.pendapat kedua dinukil dari al-maturidiyyah(pengikut abul manshur al-maturidi, ulama pakar ilmu tauhid). 1)al-qadha, yaitu menciptakan yang mengacu kepada pembentukan. Misalnya, allah menciptakan manusia dalam bentuknya, sesuai dengan iradah azali.makna tersebut selaras dengan makna dari segi bahasa, yaitu penyempurnaan sesuatu. Sebab, hakikat penciptaan adalah penyampurnaan amalan dalam mengadakan.

2)al-qadar, yaitu penakaran/penentuan, yakni menjadikan sesuatu dengan iradah pada kadar yang telah ditentukan sebelum keberadaannya. Misalnya, iradah allah di alam azali untuk menciptakan manusia dalam bentuk khusus, wujud yang ditentukan. dengan demikian, makna al-qadha dan al-qadar adalah iradah allah mewujudkan sesuatu dalam bentuk tertentu,kemudian menjadikan untuk perwujudan itu suatu amalan sesuai dengan maksud tujuan.

B. kebebasan kehandak manusia Kata qadar berarti ukuran(miqdar), dan taqdir(takdir) yaitu ukuran sesuatu dan menjadikannya pada ukuran tertentu, atau menciptakan sesuatu dengan ukurannya yang ditentukan. Sedangkan kata qadha berarti menuntaskan dan memutuskan sesuatu, yang di dalamnya menyiratkan semacam unsur konvensi. Terkadang dua kata ini digunakan secara sinonim yang berarti nasib. Maksud dari takdir ilahi yaitu bahwa allah swt. Telah menciptakan segala sesuatu serta telah menetapkan kadar dan ukurannya masing-masing dari segi kuantitas, kualitas, ruang dan waktu. Dan hal ini dapat teralisasi di dalam rangkaaian sebab-sebab sedangkan yang dimaksud qadha ilahi adalah menyampaikan sesuatu kepada tahap kepastian wujudnya, setelah terpenuhinya sebab-sebab dah syaratsyarat sesuatu itu. Berdasarkan maksud ini, tahap takdir itu lebih dahulu dari tahap qadha, karena di dalam takdir terdapat beberapa tahap gradual dan syarat- syarat yang jauh, tengah dan dekat. Dan takdir ini dapat mangalami perubahan dengan berubahnya sebagian sebab dan syaratnya. Misanya, perjalanan janin yang berangsur angsur dari sperma, segumpal darah, segumpal daging sampai membentuk janin yang sempurna. Janin ini melewati tahap-tahap yang beragam untuk sampai kepada takdir tersebut, dan diantara tahap-tahap itu adalah ruang dan waktu. Keluar atau gugrnya janin pada salah sau tahap-tahap tersebut adalah perubahan pada takdir itu, alah swt berfirman : apabila allah menetapkan suatu perkara, ia akan mengatakan:jadilah maka terjadilah.(Qs alimran :47)[1]

Qadha dan qadar aini llahi itu menuntut adanya keyakinan bahwa keberadaan setiap makhluk dari awal keberadaannya lalu tahap-tahap pertumbuhannya sampai akhir usianya, bahkan sejak terpenihunya syarat-syarat yang jauh, seluruhnya tunduk kepada takdir dan pengaturan ilahi yang mahabijak.titik inti persoalan yang mengemuka disini adalah bahwa perbuatan manusia itu, apabila ia bersungguh-sungguh dengan sifat kebebasan kehendaknya, dan bahwa perbuatannya itu bersandar kepada kehendaknya sendiri,maka bagaimana mungkin hal itu dapat disandarkan kepada kehendak dan qadhaallah swt

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan Dari pembahasan tersebut, dapat kita simpulkan akidah kita dalam masalah qadha dan qadar. Hal ini tercemin dari sifat-sifat allah SWT yang menunjukkan kesempurnaan dan bebas dari segala sifat kekurangan. Posisi manusia dihadapan qadha dan qadar merupakan potretdari sekian banyak potretmakhluk allah, zat yang mahabijaksana dan mahasempurna

DAFTAR PUSTAKA POKOK-POKOK AKIDAH ISLAM Pengarang : ABDURRAHMAN HABANAKAH Abd al-jabbar bin ahmad, syarh al-ushul al-khamsah, maktab wahbah, kairo,1965

You might also like