You are on page 1of 29

HUBUNGAN MEROKOK DAN MINUM KOPI TERHADAP TERJADINYA HIPERTENSI

di Dusun Cengkiran, Desa Bambu sari, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang


CO-ASS FK UNISSULA PERIODE 26 AGUSTUS 7 SEPTEMBER 2013

Latar Belakang
GAYA HIDUP TIDAK SEHAT : misalnya merokok, kurang aktivitas fisik, makanan tinggi lemak dan kalori PENYAKIT TIDAK MENULAR : menjadi problem HIPERTENSI morbiditas dan mortalitas

1 Miliar penduduk dunia th 2025 menderita hipertensi, 2/3 nya ada di negara berkembang : INDONESIA

BAB I
Th 2015 (37%) Th 2004 (27,5%)

Th 2025 (45%)

Th 2025

Th 2000 (21%) SKRT hipertensi

Th 2001 (26,5%)

Diperkirakan akan terus naik

Kerangka Teori

Rokok

Tar, CO, dan Nikotin Hipertensi

Kopi

Kafein

Kerangka Konsep
Merokok
Hipertensi

Minum kopi

Hipotesis
Terdapat hubungan antara merokok dan minum kopi dengan kejadian hipertensi di Dusun Cengkiran, Desa Bambu sari, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang

Jenis dan Rancangan Penelitian

Analitik observasional dengan rancangan penelitian case control

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


Merokok: Variabel Bebas Minum Kopi Variabel Penelitisn

Variabel Terikat

Hipertensi

Merokok
adalah tingkah laku seseorang yang dimulai dengan membakar sebatang rokok yang terdiri dari bahan baku kertas, tembakau, cengkeh dimana terkandung nikotin dan tar kemudian dihisap dengan mulut dan dapat dilakukan lebih dari satu kali.

Skala : Nominal dikotomi

Minum Kopi
Perilaku Minum Kopi adalah tingkah laku seseorang mencampur kopi dan gula yang diseduh dengan air panas kemudian diminum dan dilakukan lebih dari satu kali.

Skala : Nominal dikotomi

Hipertensi
adalah tekanan darah yang diukur dengan menggunakan alat ukur berupa tensimeter aneroid dan stetoskop dimana tekanan darah yang di dapatkan 140/90. Sehingga sampel dikelompokkan menjadi hipertensi dan tidak hipertensi.

Skala: Nominal dikotomi

Populasi
Semua warga di Dusun Cengkiran, Dusun Sudimoro di Desa Bambusari Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang

Sample
Dengan purposive sampling dalam masa penelitian sampai mencukupi jumlah yang ditetapkan. Besar sampel untuk penelitian menggunakan analisis data statistik, ukuran sampel yang paling minimum adalah 30 (Singarimbun dan Effendi, 1989).

Kriteria Inklusi :
Warga warga di Dusun Cengkiran dan Dusun Sudimoro di Desa Bambusari Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang
berumur 30 tahun

Laki laki dan Pertempuan, tekanan darahnya 140/90 mmHg

merokok, dan mengkonsumsi kopi

Kriteria Esklusi: Warga Dusun Cengkiran, Dusun Sudimoro di Desa Bambusari Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang yang menolak untuk diukur tekanan darahnya
Bukan warga Dusun Cengkiran atau Sidomoro.

Instrumen dan Bahan Penelitian


Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Tensimeter aneroid Stetoskop Kuisioner

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian ini dilakukan warga di Dusun Cengkiran, Dusun Sudimoro di Desa Bambusari Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang. Waktu Penelitian ini dilakukan pada 3 - 4 September 2013

Cara Penelitian
Penelitian dilaksanakan oleh peneliti dengan cara sebagai berikut: Survey awal untuk mendata seluruh kepala keluarga di Dusun Cengkiran, Dusun Sudimoro di Desa Bambusari Kecamatan Kajoran, kabupaten Magelang. Memberikan informed consent untuk pernyataan kesediaan warga mengikuti penelitian. Melakukan pengukuran tekanan darah pada warga dusun Cengkiran dan Dusun Sudimoro. Melakukan wawancara menggunakan kuesioner mengenai kebiasaan merokok dan minum kopi Dari hasil pengukuran dikelompokan berdasarkan yang mengalami hipertensi dan tidak hipertensi. Mengolah data menggunakan program SPSS.

Analisis Data
Analisis Univariat Analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, tujuan dari analisa ini hanya untuk menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variable. (Notoatmodjo, 2005) Analisis Bivariat Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel independen menggunakan uji Chi Square dengan derajat kemaknaan 0,05. Bila nilai p value (0,05) berarti hasil perhitungan statistik bermakna (signifikan), dan apabila nilai p value < (0,05) berarti hasil perhitungan statistik tidak bermakna (tidak signifikan).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan Tekanan Darah
No Tekanan darah Hipertensi Tidak Hipertensi Jumlah Jumlah N 22 44 % 33,3 % 66,67 %

1 2

66

100%

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi berdasarkan perilaku merokok dan minum kopi
No Perilaku N 1 2 3 Merokok Minum kopi Merokok dan minum kopi Tidak merokok & tidak minum kopi Jumlah 20 12 16 Jumlah % 30,3 % 18,2% 24,2%

18

27,3%

66

100%

Tabel 4.6 Hasil Tabulasi Silang Antara Merokok Dengan Tekanan Darah

merokok * hipertensi Crosstabulation Count hipertensi ya merokok ya tidak Total 16 6 22 tidak 20 24 44 Total 36 30 66

Tabel 4.7 Hasil Tabulasi Silang Antara Minum Kopi Dengan Tekanan Darah
minum kopi * hipertensi Crosstabulation
Count

hipertensi
ya minum kopi ya tidak Total 15 7 22 tidak 13 31 44 Total 28 38 66

Tabel 4.8 Hasil Estimasi Resiko Antara Merokok Dengan Tekanan Darah

Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Odds Ratio for merokok (ya / tidak) For cohort hipertensi = ya For cohort hipertensi = tidak N of Valid Cases 3.200 2.222 .694 66 Lower 1.054 .995 .493 Upper 9.712 4.963 .978

Tabel 4.9 Hasil Estimasi Resiko Antara Minum Kopi Dengan Tekanan Darah Risk Estimate 95% Confidence Interval Value Lower 1.690 1.370 .372 Upper 15.451 6.173 .871

Odds Ratio for minum kopi (ya / tidak)


For cohort hipertensi = ya For cohort hipertensi = tidak N of Valid Cases

5.110 2.908 .569

66

Tabel 5.0 Hasil Regresi Binary Logistic Antara Minum Kopi dan Merokok dengan Tekanan Darah
Variables in the Equation
95,0% C.I.for EXP(B) B Step 1a kopi Constant Step 2b rokok kopi Constant 1.631 -1.774 1.267 1.707 -3.668 S.E. .565 .866 .615 .593 1.334 Wald 8.349 4.200 4.249 8.280 7.563 df 1 1 1 1 1 Sig. .004 .040 .039 .004 .006 Exp(B) 5.110 .170 3.549 5.513 .026 1.064 11.834 1.724 17.637 Lower Upper

1.690 15.451

a. Variable(s) entered on step 1: kopi. b. Variable(s) entered on step 2: rokok.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan Prevalensi hipertensi di dusun Cengkiran, desa Bambusari sebanyak 22 penderita. Ada hubungan bermakna antara merokok dengan kejadian hipertensi di Dusun Cengkiran, Desa Bambu Sari, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2013 ( p- value=0,003 (p < 0,05)). Ada hubungan bermakna antara minum kopi dengan kejadian hipertensi di Dusun Cengkiran, Desa Bambu Sari, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang tahun 2013 ( p- value=0,036 (p < 0,05)). Faktor yang mempunyai resiko paling besar terhadap kejadian hipertensi di Dusun Cengkiran, Desa Bambu Sari, Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang adalah minum kopi dengan Odd Ratio (OR) senilai 5,1.

Saran
Diharapkan bagi petugas kesehatan terutama di Puskesmas Kajoran dapat memberikan penyuluhan terutama mengenai faktor yang berhubungan dengan hipertensi. Diharapkan kepada masyarakat agar sedini mungkin untuk menerapkan pola hidup yang sehat agar tidak mudah terkena hipertensi. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat memanfaatkan karya tulis ini sebagai sumber dan dapat melanjutkan penelitian ini dengan variable-variabel yang berbeda dikemudian hari.

You might also like