You are on page 1of 12

Laporan kelompok k3 PRAKTIKUM 4

OLEH : D2 ANDI NURFADHILAH FITRHAMADHANIEN HUSNUL FATIMAH IRMA ANRIYATI INDAH ANGGRAINI KURNIA SALEHAH MAGFIRAH RAMADHANI MUSFIRAH

AKADEMI ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2012/2013

A. Judul praktikum : P3K Terhadap Korban Terkena Asam dan Basa/ Menelan Basa

B. Hari/tanggal praktikum : jumat, 14 juni 2013

C. Tujuan praktikum : 1. 2. 3. Untuk mengetahui P3K terhadap korban terkena asam yang mengenai kulit. Untuk mengetahui P3K terhadap korban terkena asam yang dihirup Untuk mengetahui P3K terhadap korban terkena asam dengan mengeluar kan racun yang masuk kedalam tubuh 4. Untuk mengetahui P3K terhadap korban terkena/menelan asam dan basa berdasarkan jenis peracunnya. D. Dasar Teori Pertolongan pertama yaitu pemberian pertolongan, atau pengobatan untuk waktu yang singkat dengan tujuan untuk mencegah maut jika bahaya maut telah ada , untuk mencegah dati bahaya cacat , infeksi dan rasa sakit. Bahaya maut misalnya : penderita berada dalam keadaan syock dan pendarahan yang hebat . bahaya cacat di bedakan menjadi 2 yaitu cacat rohani dan cacat jasmani. Cacat rohani (sakit jiwa) yaitu kecelakaan yang mengenai otak. Cacat jasmani yaitu cacat karena kehilangan badan, mata, kaki , atau tangan (1). Asam adalah senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan ph<7 . dalam definisi modern asam adalah suatu zat yang dapat member proton (i0n H+) kepada zat yang lain (yang disebut basa), atau dapat menerima electron bebasdari dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam . contoh asam asetat (di temukan cuka) dan asam sulfat (dalam beteray dan aki mobil) (1).

Basa senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air .Basa adalah lawan (duol) dari asam. Yaitu di tujukan untuk kimia yang PH>7 . contoh kalsium hidroksida (pada plester), magnesium hidroksida (dalam antasida), dan ammonium hidroksida (pelarut desinfektan) (1). Mata merupakan salah satu indra dan panca indra yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Terlebih-berlebih dengan majunya teknologi , indra penglihatan tidak dapat diabaikan mata merupakan bagian yang sangat peka. Walaupun mata mempunyai system pelindung yang baik seperti rongga orbita, kelopak, dan jaringan lemak retro bulbar selalu terdapatnya reflex memejam dan mengedip mata masih sering mandapat trauma dari dunia luar . trauma dapat mengakibatkan kerusakan pada bola mata dan kelopak saraf mata dan rongga orbita. Kerusakan mata memerlukan perawatan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan (1). Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan jaringan yang diakibatkan sumber panas atau suhu tinggi , sumber listrik, bahan kimiawi , cahaya dan radiasi. Jenis luka bakar dapat beraneka ragam dan memiliki penanganan yang berbeda. Luka bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah, dan jaringan epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang beradadi tempat yang lebih dalam dari akhir system persyarafan . korban luka bakar dapat mengalami berbagai macam komplikasi yang termasuk diantaranya kondisis syock ,infeksi, ketidakseimbangan elektolit dan masalah distress pernafasan . selain komplikasi yang berbentuk fisik ,luka bakar dapat menyebabkan distress emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar dan bekas luka (1). P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka

mental kita tidak terlatih ketika kita benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada korban. Sebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan. Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit atau dokter terdekat (2). Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas (3).

E. Alat dan bahan 1. Alat Gelas Sendok makan Pipet piring

2. Bahan Air Jeruk nipis Soda kue Kapur sirih Telur ayam kampong Air kelapa Susu Garam

F. Prosedur kerja 1. Racun mengenai kulit Melepaskan pakaian korban yang tersiram racun Membilas bagian tubuh korban yang terkena racun dengan air bersih Penolong harus berhati-hati agar tidak terkena racun 2. Racun yang terhirup Menjauhkan korban dari sumber gas beracun Penolong sebaiknya memakai pelindung alat pernafasan (masker) Kendorkan pakaian korban yang mengganggu gerak napas 3. Mengeluarkan racun yang masuk kedalam tubuh merangsang muntah untuk membersihkan lambung dengan jalan menyentuh tenggorokan bagian atas (ovula) dengan jari tangan atau dengan member banyak air garam sampai lambung bersih 4. keracunan yang bersifat asam dapat di berikan : memberikan 2 gelas susu pada korban yang keracunan memberikan 2 sendok soda kue kedalam 1 gelas air pada korban yang keracunan

berikan air kapur sirih (kapur sirih yang direndam dalam air) pada korban yang keracunan G. Hasil dan pembahasan 1. Racun mengenai kulit Melepaskan pakaian korban yang tersiram racun

Membilas bagian tubuh korban yang terkena racun dengan air bersih

Penolong harus berhati-hati agar tidak terkena racun

2. Racun yang terhirup Menjauhkan korban dari sumber gas beracun Penolong sebaiknya memakai pelindung alat pernafasan (masker)

Kendorkan pakaian korban yang mengganggu gerak napas

3. Mengeluarkan racun yang masuk kedalam tubuh merangsang muntah untuk membersihkan lambung dengan jalan menyentuh tenggorokan bagian atas (ovula) dengan jari tangan atau dengan member banyak air garam sampai lambung bersih

4. keracunan yang bersifat asam dapat di berikan : memberikan 2 gelas susu pada korban yang keracunan

memberikan telur pada korban yang keracunan

memberikan 1 gelas air jeruk nipis pada korban yang keracunan

memberikan 1 gelas air kelapa pada korban yang keracunan

H. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat : 1. mengetahui P3K terhadap korban terkena asam yang mengenai kulit. 2. mengetahui P3K terhadap korban terkena asam yang dihirup 3. mengetahui P3K terhadap korban terkena asam dengan mengeluar racun yang masuk kedalam tubuh 4. mengetahui P3K terhadap korban terkena/menelan asam dan basa berdasarkan jenis peracunnya. kan

I. Daftar pustaka 1. Mardiah S.Si.,M.Kes dan Dewi Arisanti, SKM.2013. Penuntun Praktikum kesehatan dan keselamatan kerja. Makassar : Akademi Analis

Kesehatan Muhammadiyah. 2. http://unjakreatif.blogspot.com/2012/08/makalah-p3k.html (di akses tanggal 8 juni 2013 jam 19.33 ) 3. http://geronimo-neo.blogspot.com/2011/04/keselamatan-kerja-dilaboratorium.html (di akses tanggal 8 juni 2013 jam 19.40)

Makassar , Juni 2013

Praktikan

Dosen pembimbing

( kelompok 3)

(Mardiah,S.Si., M.Kes

You might also like