You are on page 1of 40

DARAH

Plasma Sel Eritrosit Sel leukosit Sel Trombosit 8 % BB (5600cc pada BB 70kg

Pembentukan sel Darah

Janin :
Hati Limpa Sumsum Tulang ( selusuh tulang )

Dewasa

Sumsum tulang ( > 20thn femur dan Humerus)

Hematopoesis ekstramedular

Sumsum Tulang
Sumsum merah( aktif) Sumsum kuning ( inaktif ) 75% menghasilkan sel darh putih 25% sel darah merah Sel darah merah : darah putih 500 : 1

Sel induk pluripoten

diffrensiasi

Sel progenitor

eritrosit

trombosit

limposit

eosinofil

basofil

Monosit & netrofil

Sel Plasma
Hampir 90% volume darah Terdiri dari air Sebagai medium Kemampuan menahan panas Tempat larut zat organik dan anorganik

Organik
Protein plasma 6-8% Dalam bentuk dispersi koloid Albumin , Globulin, Fibrinogen Fungsi :

Membentuk gradien osmotik antara darah da cairan interstisium Menyangga perubahan pH darah Menentukan viskositas darah Dalam keadaan tidak normal jadi bahan sumber energi

Albumin
Disintesis hati Protein plasm apaling banyak Mengikat zat bilirubin, garam empedu. Berperan dalam tek.osmotik koloid

Globulin

Mengikat hormon tiroid, kolesterol dan besi Berperan dalam pembekuan darah Sebagai prekursor mengaktifkan angiotensinogen jadi angiotensin Globulin alpa Globulin gama( disintesis limposit) merup. Imunoglobulin untuk pertahan tubuh Faktor kunci dalam proses pembekuan darah

Fibrinogen

Anorganik
1 % berat plasma Sebagai elektrolit ( ion) Natrium ( Na+) dan Cl HCO3-,K+,Ca++ Berperan dalam eksitabilitas membran Penyangga perubahan pH Distribusi osmotik cairan antara CES dan sel

Anorganik
Zat nutrien ( glukosa, asam amino, lemak, dan vitamin) Produk sisa ( kreatinin, bilirubin, urea) Gas-gas larut ( O2 dan CO2) Hormon

Eritrosit
5 juta sel/mm3 darah Bentuk gepeng dengan baian tengah mencekung ( bikonkap) Diameter 8m, tebal pinggir 2m dan tengah 1m Lentur (fleksibel ) Megandung hemoglobin

Pembentukan Eritrosit
Eritropoiesis 2-3jutaper detik Selama janin mula-mula dibentuk yolk sac Selanjutnya di sumsum merah oleh pluripotential stem cell Diatur oleh regulator hematopoetik

Regulator Hematopoetik
Dikontrol oleh Eritropoietin Penurunan O2 ke jaringan

Hemoglobin

Terdiri dari bagian Globin dan Hem Globin ( protein yang terbentuk dari empat rantai polipeptida berlipat-lipat Hem ( heme) gugus nitrogen non protein mengandung besi yang terikat pada satu polipeptida. Satu atom besi mampu berikatan secara reversibel denagn satu molekul O2. Hem dengan besinya warna kemerahan jika berikatan dengan O2 dan kbiruan jika deoksigenasi.

Hemoglobin

Hem juga berikatan denagn CO2, H+ dan CO Eritrosit memiliki enzim : Enzim glikolitik ; untuk menghasilkan energi bagi eritrosit. Enzim karbonat anhidrase ; untuk pengangkutan CO2, degan mengubahnya menjadi ion biarbonat ( HCO3-)

Golongan darah
Eritrosit mengandung bermacam antigen golongan darah aglutinogen Antigen A, dan B Antigen A dan B diturunkan secra nominan Dibagi menjadi 4 golongan Golongan A mempunyai antigen A Golongan B mempunyai antigen B

Golongan AB memiliki keduanya Golongan O tidak memiliki keduanya Antibodi terhadap aglutinogen disebut aglutinin

Leukosit

Merupakan unit yang mobile dalam sistim pertahanan tubuh Menahan invasi patogen dgn pagositosis Mengidentifikasi dan menghancurkan sel kanker di tubuh Sebagai pembersih dgn mempagositosis debris dari sel yang mati Menggunakan strategi cari dan serang

Struktur, fungsi dan jumlah bervariasi Garnulosit berdasarkan afinitas warna :

Eosinofil, zat warna merah eosin Basofil, biru basa Neutrofil , bersifat netral

Dihasilkan di sumsum merah. Limfosit awalnya dibentuk di sumsum merah, tetapi kemudian sebagian besar di bentuk di jaringan limfoid ( limfe dan tonsil ) Sebagian besar leukosit di darah berupa granulosit Diproduksi dengan kecepatan dan jumlah yang berbeda, sesuai kebutuhan

Granulocyte colony-stimulating factor, hormon yang mempengaruhi diffrensiasi dan proliferasi leukosit Dgn memriksa fungsi jenis leukosit dapat diketahui keadaan yang mendorong pembentukan leukosit. Penyimpanan semetara dilakukan didalam sumsum tulang

Neutrofil
Spesialis pagositik Sel pertahanan pertama infeksi bakteri Penting dalam respon peradangan Melakukan pembersihan terhadap debris Peningkatan dalam darah neutrofilia pada infeksi bakteri akut

Eosinofil
Peningkatan dalam darah eosinofilia Dikaitkan dengan keadaan alergi Juga invasi parasit ( cacingan )

Basofil
Jumlah paling sedikit Kurang diketahui sifat dan fungsinya Mirip dgn sel mast ( tdk beredar dlm darah tp di jaringan ikat ) Membentuk dan menyimpan histamin dan heparin

Monosit
Diarahkan untuk pagositosis Dikeluarkan ke darah selagi immatur Beredar beberapa hari dalam darah dan masuk kejaringan Dijaringan berkembang dan bertamabh besar jadi magrofag Umurnya beberapa bulan sampai bebrapa tahun

Limfosit
Tdd limfosit T dan B Limfosit B menghasilkan antibodi dan beredar dalam darah Antibodi beriktan dan mendestruksi benda asing Limfosit T tidak mengahsilkan antibodi Secra langsung menghancurkan sel sasaran sebagai respon imun yang di perantarai sel.

Menghancurkan sel tubuh yang diifeksi virus atau kanker. Usia 30 50 hari Meningkat dalam infeksi kronik

Trombosit
Merupakan potongan kecil dari megakariosit Berfungsi sekitar 10 hari dan akan disingkirkan magrofag Disimpan dalam limpa Tidak eluar dari pembuluh darah Memiliki aktin dan miosin untuk kontraksi

You might also like