You are on page 1of 21

APPENDISITIS AKUT

Oleh dr. Rizka Arsil

PENDAHULUAN Kasus ini merupakan kasus asli Alasan mengapa kasus ini diajukan Merupakan kasus bedah yang sering kita temukan Seringnya pasien datang dengan keadaan telah mengalami komplikasi, karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini.

Yang menarik dari kasus ini: Seringnya missdiagnosis pada kasus ini sehingga harus ditangani dengan cepat dan tepat

Masalah pada kasus ini Merupakan salah satu kasus bedah yang memerlukan ketajaman dalam menegakkan diagnosis Tujuan presentasi Mampu menegakkan diagnosis dan mengetahui langkah penanganan yang tepat pada pasien appendisitis acute.

BUKU ACUAN YANG DIPAKAI


Hamami AH, PieterJ. Usus halus, Apendiks, Kolon dan anorektum. Dalam: Buku Ajar Ilmu Bedah. Editor: Sjamsoehidajat, Wim De Jong. Jakarta: EGC, 1997. Snell RS. anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran ( clinical anatomy for medical student). alih bahasa Adji Dharma. Jakarta: EGC,1989. Tierney, Lawrence M. Acute Appendicitis. Dalam: Essentials of Diagnosis & Treatment. New York: Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2002.

Portofolio No. ID dan Nama Peserta: / dr. Rizka Arsil Nama Wahana : RSUD Padang Panjang Topik : Kasus Bedah Tanggal (kasus) : 1 Juni 2013 Nama : PR Tanggal Presentasi : 15 Juni 2013 Nama Pendamping : dr. Desy Rahmawati Tempat Presentasi : Ruang Konferensi RSUD Padang Panjang Objektif Presentasi : Keilmuan Bahan Bahasan : Kasus Cara Membahas : Presentasi dan diskusi

KASUS
Seorang

perempuan, 13 tahun, datang ke IGD RSUD Padang Panjang pada tanggal 1 Juni 2011, dengan keluhan utama :

Nyeri perut kanan bawah sejak 6jam sebelum masuk rumah sakit

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Nyeri perut kanan bawah sejak 6 jam sebelum masuk rumah sakit Nyeri mula-mula dirasakan di sekitar pusar kira-kira 1 hari sebelum masuk rumah sakit kemudian berpindah ke perut kanan bawah, nyeri bersifat terus-menerus, bertambah dengan pergerakan. Mual (+), Muntah 2 kali sejak 3 jam sebelum masuk rumah sakit, banyaknya gelas, isi apa yang dimakan. Demam (+) sejak 2 hari SMRS, pasien minum obat demam (Paracetamol) yang dijual bebas sejak 1 hari SMRS

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Nafsu makan turun sejak 2 hari SMRS. Buang air besar tidak ada sejak 3 hari SMRS Buang air kecil tidak ada keluhan. Pasien tidak pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada yang berhubungan.

Riwayat penyakit dahulu : tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga : tidak ada keluarga yang menderita sakit seperti ini

PEMERIKSAAN FISIK
KU : tampak sakit sedang Kesadaran : sadar, GCS : 15 Tekanan Darah : 120/80 mm Hg Frekuensi nadi: 94 x/menit Frekuensi nafas: 20 x /menit Suhu : 37,6 0C Berat badan : 40 kg Tinggi badan : 140 cm sianosis(-), pucat(-), ikterik(-)

PEMERIKSAAN FISIK
: Teraba hangat, tidak pucat, tidak ikterik, tidak sianosis. Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, tidak mudah dicabut. Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, 3 mm, RC+/+ N Leher : JVP 5 2 cmH2O, KGB tidak membesar

Kulit

Thoraks : Jantung I : iktus tak terlihat


Pa: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Pk: batas jantung normal A: irama murni, teratur, bising (-)

Paru I : simetris kiri = kanan


Pa: fremitus kiri = kanan Pk: sonor A: vesikuler normal, ronki(-), wheezing (-)

Abdomen : status lokalis.

PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas

: refleks fisiologis + / +, refleks patologis - / -, edema - / -. Status Lokalis :


Regio Abdomen :

Inspeksi : tidak membuncit, darm contour (-), darm steifung (-). Palpasi : nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defans

muskuler (+),di titik McBurney, Rovsing sign (+), Psoas sign (+), Obturator sign (-)

Perkusi : Timpani. Auskultasi: bising usus (+) normal.

Rectal Toucher : anus tenang, mukosa licin, tonus sfingter baik, ampula terisi, massa (-), nyeri tekan (+) di jam 11. Handschoen : feses (+), darah (-), lendir (-)

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : o Hb : 12,1 gr/dl o Leukosit : 14.300/mm3 o Trombosit : 380.000/mm3 o Ht : 36,3 % Kesan : Leukositosis

Diagnosis sementara : Suspek Apendicitis akut peritonitis lokal

PENATALAKSANAAN
Penanganan pasien di IGD : IVFD RL 12 jam/kolf. Injeksi Ranitidin 2 x 1 ampul iv. Injeksi Ondansentron 2x1 ampul IV Paracetamol tab 500mg 3x1

Pendidikan : Kepada keluarga pasien dijelaskan mengenai penyakit yang diderita pasien mengarah kepada infeksi kelenjer apendic ( kelenjer usus buntu), yang dapat diakibatkan oleh beberapa penyebab. Bahwa keadaan pasien saat ini membutuhkan penanganan yang lebih lanjut yang berhubungan dengan spesialisasi bidang bedah. Dan jika tidak dilakukan konsultasi atau penanganan lebih lanjut dapat menyebabkan keadaan yang lebih buruk.

Konsultasi : Dilakukan konsultasi kepada spesialis bedah untuk penangan pasien selanjutnya. Konsul dr. Bedah, advice : WD/ Susp Apendicitis Akut peritonitis lokal persiapan operasi pasien dipuasakan 8-12 jam Injeksi Cefotaxime 2x1gr IV ( skin test) Injeksi ranitidin 2x1 ampul IV Injeksi ketorolac 2x1 ampul IV

You might also like