You are on page 1of 16

BAB I PENDAHULUAN

Dasar asuhan persalinan normal adalah asuhan yang bersih dan aman selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan asfiksia bayi baru lahir. Sementara itu, fokus utamanya adalah mencegah terjadinya komplikasi. Hal ini merupakan suatu pergesaran paradigma dan sikap menunggu dan menangani komplikasi menjadi mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Hal ini dikarenakan sebagian besar persalinan di Indonesia masih terjadi di tingkat pelayanan kesehatan primer dengan penguasaan keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut masih belum memadai. Tujuan asuhan persalinan normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal.

BAB II PEMBAHASAN

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin!uri", yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. Pembagian Partus Berdasarkan Cara Persalinan : Partus biasa #ormal" disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi pada $%& dengan tenaga ibu sendiri tanpa bantuan alat'alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari () jam. Partus $uar %iasa *bnormal" adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat'alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesarea.

Kala I Persalinan Tanda dan ge ala in!artu Penipisan dan pembukaan serviks &ontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks frekuensi minimal ( kali dalam +, menit" -airan lendir bercampur darah .sho/0" melalui vagina

"ase#"ase !ada Kala I Persalinan 1ase $aten pada &ala Satu Persalinan Dimulai sejak a/al berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap %erlangsung hingga serviks membuka kurang dari ) cm Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 2 jam.
2

"ase Akti$ !ada Kala Satu Persalinan 1rekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap kontraksi dianggap adekuat3memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam /aktu +, menit, dan berlangsung selama ), detik atau lebih" Dari pembukaan ) cm hingga mencapai pembukaan lengkap atau +, cm, akan terjadi dengan kecepatan rata'rata + cm perjam nulipara atau primigravida" atau lebih dari +cm hingga ( cm multipara" Terjadi penurunan bagian terba/ah janin Pada fase ini berlangsung selama 4 jam dan dibagi atas 5 subfase, yaitu 6 o Periode akselerasi, berlangsung ( jam pembukaan menjadi ) cm o Periode dilatasi maksimal steady" 6 selama ( jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 7 cm o Periode deselerasi 6 berlangsung lambat, dalam /aktu ( jam pembukaan jadi +, cm atau lengkap Mana emen Akti$ kala I 8emantau &ontraksi 9terus 9ntuk memantau kontraksi uterus dengan cara letakan tangan penolong diatas uterus dan palpasi jumlah kontraksi yang terjadi dalam kurun /aktu +, menit, gunakan jarum detik pada jam. 8emantau tiap : jam sekali pada fase aktif. 8enentukan Tinggi fundus 9teri $akukan pengukuran pada saat uterus tidak berkontraksi menggunkan pita pengukur atau meteran pengukur. Ibu dengan posisi setengah duduk dan tempelkan ujung pita posisi melebar" mulai dari tepi atas simpisis pubis, kemudian rentangkan pita mengikuti aksis3linea mediana dinding depan abdomen hingga ke puncak fundus. ;arak tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri adalah tinggi fundus.
3

8emantau Denyut ;antung ;anin 8enentukan Presentasi 8enentukan Penurunan %agian Terba/ah ;anin Periksa Dalam Partograf pada kala + fase aktif untuk menilai kemajuan persalinan" &ontrol tanda'tanda vital ibu tiap ) jam Pemberian obat bila ada indikasi dan bila diperlukan

Kala II Persalinan <ejala dan tanda pada kala II persalinan adalah 6 +. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi (. Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rectum dan3atau vagina 5. Perineum menonjol ). =ulva vagina dan sfingter ani membuka >. 8eningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam yang hasilnya 6 Pembukaan serviks telah lengkap, atau Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina.

Pemantauan Selama Kala II #adi Ibu setiap 5, menit 1rek dan lama kontraksi setiap 5, menit
4

D;; setiap selesai meneran atau setiap >'+, menit sekali Penurunan &epala %ayi setiap 5, menit melalui pemeriksaan pemeriksaan luar" dan pemeriksaan dalam setiap 4, menit atau jika ada indikasi, hal ini dilakukan lebih cepat

?arna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah jernih atau bercampur mekonium atau darah"

*pakah ada presentasi majemuk atau tali pusat di samping atau terkemuka Putaran paksi luar segera setelah kepala bayi lahir

Kala III Persalinan &ala III merupakan /aktu untuk pelepasan dan pengeluaran uri, dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Tanda#tanda terle!asn%a !lasenta Perubahan bentuk dan tinggi fundus Semburan darah yang mendadak dan singkat Tali pusat memanjang

Mana emen akti$ kala III Pemberian suntikan oksitosin dalam + menit pertama setelah bayi lahir 8elakukan penegangan tali pusat terkendali 8assase fundus

Kala I& Persalinan Pemantauan Pada &ala I= 8assase uterus


5

@valuasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan anda secara melintang dengan pusat sebagai patokan.

8emperkirakan kehilangan darah secara keseluruhan Dengan cara melihat volume darah yang terkumpul dan memperkirakan berapa banyak botol >,,ml dapat menampung semua darah itu. %isa juga dengan cara tidak langsung dengan cara melalui penampakan gejala dan tekanan darah

Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan laserasi atau episiotomi".

Terdapat lima aspek dasar yang penting dan saling terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. *spek'aspek tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis. *spek tersebut adalah sebagai berikut 65 8embuat &eputusan &linik 8embuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang akan digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir. Hal ini merupakan suatu proses sistematik dalam mengumpulkan dan menganalisis informasi, membuat diagnosis kerja, membuat rencana tindakan yang sesuai dengan diagnosis, melaksanakan rencana tindakan dan akhirnya mengevaluasi hasil asuhan atau tindakan yang telah diberikan kepada ibu dan3atau bayi baru lahir. *suhan Sayang Ibu dan Sayang %ayi *suhan saying ibu adalah asuhan dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan saying ibu adalah dengan mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. %anyak hasil penelitian menunjukkan bah/a jika para ibu diperhatikan dan diberi dukungan selama persalinan dan kelahiran bayi serta mengetahui dengan baik mengenai proses persalinan dan asuhan yang akan mereka terima, mereka akan mendapatkan rasa aman dan keluaran lebih baik. *ntara lain, juga disebutkan bah/a asuhan tersebut dapat mengurangi jumlah persalinan dengan tindakan, seperti ekstravasasi vakum, forceps, dan seksio sesarea. Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan pada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal atau pasca persalinan3bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Pencatatan Dokumentasi" -atat semua asuhan yang telah diberikan kepada ibu dan3atau bayinya. ;ika asuhan tidak dicatat dapat dianggap bah/a tidak pernah dilakukan asuhan yang dimaksud. Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi. 8engkaji ulang catatan memungkinkan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam merumuskan suatu diagnosis serta membuat rencana asuhan atau pera/atan bagi ibu atu bayinya. Aujukan Aujukan dalam kondisi optimal dan tepat /aktu ke fasilitas kesehatan rujukan atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan mempu menyelamatkan ji/a para ibu dan bayi baru lahir. 8eskipun sebagian besar ibu menjalani persalinan normal, sekitar +,'+>B di antaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan kelahiran sehingga perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan. Setiap tenaga penolong harus mengetahui lokasi fasilitas rujukan terdekat yang mampu untuk melayani kega/atdaruratan obstetric dan bayi baru lahir, seperti 6 ' ' ' ' ' Pembedahan Transfusi darah Persalinan menggunakan ekstraksi vakum atau forceps *ntibiotik Aesusitasi bayi baru lahir dan asuhan lanjutan bagi baru lahir.

'( Langka) Asu)an Persalinan N*rmal I+ Meli)at Tanda dan ,e ala Kala Dua +. 8engamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan3atau vaginanya
7

Perineum menonjol =ulva'vagina dan sfingter anal membuka

II+

Men%ia!kan Pert*l*ngan Persalinan (. 8emastikan perlengkapan, bahan, dan obat'obatan esensial siap digunakan. 8ematahkan ampul oksitosin +, unit dan menempatkan tabung suntik steril sekali pakai di dalam partus set. 5. 8engenakan baju penutup atau celemek plastik yang bersih, kaca penutup ). 8elepaskan semua perhiasan yang dipakai di ba/ah siku, mencuci kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan mengeringkan tangan dengan handuk satu kali pakai3pribadi yang bersih. >. 8emakai sarung dengan DTT atau steril untuk semua pemeriksaan dalam. 4. 8engisap oksitosin +, unit kedalam tabung suntik dengan memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril" dan meletakkan kembali di partus set3/adah disinfeksi tingkat tinggi atau steril tanpa mengkontaminasi tabung suntik.

III+

Memastikan Pembukaan Lengka! dengan -anin Baik C. 8embersihkan vulva dan perineum, menyekanya dengan hati'hati dari belakang dengan menggunakan kapas atau kasa yang sudah dibasahi air disinfeksi tingkat tinggi. ;ika mulut vagina, perineum atau anus terkontaminasi oleh kotoran ibu, membersihkannya dengan seksama dengan cara menyeka dari depan ke belakang. 8embuang kapas atau kasa yang terkontaminasi dalam /adah yang benar. 8engganti sarung tangan jika terkontaminasi meletakkan kedua sarung tangan tersebut dengan benar di dalam larutan dekontaminasi, Dlangkah 7" 2. Dengan menggunakan teknik aseptik, melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan bah/a pembukaan serviks sudah lengkap. %ila selaput ketuban belum pecah, sedangkan pembukaan sudah lengkap, lakukan amniotomi.

7. 8endekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin ,,>B selama +, menit. 8encuci kedua tangan seperti di atas". +,. 8emeriksa Denyut ;antung ;anin D;;" setelah kontraksi berakhir untuk memastikan bah/a D;; dalam batas normal +,, E +2, kali3menit" 8engambil tindakan yang sesuai jika D;; tidak normal 8endokumentasikan hasil'hasil pemeriksaan dalam, D;; dan semua hasil'hasil penilaian serta asuhan lainnya pada partograf.

I&+

Men%ia!kan Ibu dan Keluarga untuk Membantu Pr*ses Pim!inan Meneran ++. 8emberitahu Ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik. 8embantu Ibu berada dalam posisi yang nyaman sesuai keinginannya. 8enunggu hingga Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. 8elanjutkan pemantauan kesehatan dan kenyamanan ibu serta janin sesuai dengan pedoman persalinan aktif dan mendokumentasikan temuan'temuan. 8enjelaskan kepada anggota keluarga bagaimana mereka dapat mendukung dan memberi semangat kepada ibu saat ibu mulai meneran. +(. 8eminta bantuan kepada keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman". +5. 8elakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran6 8embimbing ibu untuk meneran saat ibu mempunyai keinginan untuk meneran. 8endukung dan memberi semangat atas usaha ibu untuk meneran. 8embantu ibu mengambil posisi yang nyaman sesuai pilihannya tidak meminta ibu berbaring terlentang". 8enganjurkan ibu untuk beristirahat di antara kontraksi. 8enganjurkan keluarga untuk mendukung dan memberi semangat pada ibu. 8enganjurkan asupan cairan per oral. 8enilai D;; setiap kontraksi uterus selesai

Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir setelah +(, menit (jam" meneran primigravida" atau 4, menit + jam" meneran multi gravida".

+). 8enganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 4, menit

&+

Persia!an Pert*l*ngan Kela)iran Ba%i telah membuka vulva dengan diameter >'4 cm

+>. 8eletakkan handuk bersih untuk mengeringkan bayi" di perut ibu, jika kepala bayi +4. 8eletakkan kain yang bersih dilipat +35 bagian, di ba/ah bokong ibu. +C. 8embuka partus set. +2. 8emakai sarung tangan DTT atau steril pada kedua tangan.

&I+

Men*l*ng Kela)iran Ba%i Lahirnya Kepala +7. Setelah tampak kepala bayi dengan diameter > E 4 cm membuka vulva maka lindungi perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan posis defleksi dan membantu lahirnya kepala. *njurkan ibu untuk meneran perlahan sambil bernapas cepat dan dangkal (,. Dengan lembut menyeka muka, mulut dan hidung bayi dengan kain atau kasa yang bersih. 8emeriksa lilitan tali pusat dan mengambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi, dan kemudian meneruskan segera proses kelahiran bayi 6 ;ika tali pusat melilit leher janin dengan longgar, lepaskan le/at bagian atas kepala bayi. ;ika tali pusat melilit leher bayi dengan erat , mengklemnya di dua tempat dan memotongnya. (+. 8enunggu hingga kepala bayi melakukan putaran paksi luar secara spontan. Lahir Bahu ((. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang kepala anak dengan meletakan kedua telapak tangan secara biparental. *njurkan ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah ba/ah dan distal sehingga bahu depan muncul
10

diba/ah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang Lahirnya badan dan tungkai (5. Setelah kedua bahu dilahirkan, geser tangan ba/ah kearah perineum ibu untuk menyanggah kepala lengan dan siku sebelah ba/ah. <uakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas (). Setelah tubuh dari lengan lahir, menelusurkan tangan yang ada di atas anterior" dari punggung ke arah kaki bayi untuk menyangganya saat punggung dari kaki lahir. 8emegang kedua mata kaki bayi dengan hati'hati membantu kelahiran kaki.

&II+

Penanganan Ba%i Baru La)ir (>. 8enilai bayi dengan cepat, kemudian meletakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya meletakkan bayi di tempat yang memungkinkan". (4. 8engeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniF. <anti handuk basah dengan handuk3kain kering. 8embiarkan bayi di atas perut ibu. (C. 8emeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus. (2. 8emberitahu ibu bah/a ia akan disuntuik oksitosin agar uterus berkontraksi baik. (7. Dalam /aktu + menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin +, unit I8 di +35 paha atas bagian distal lateral lakukan aspirasi sebelum menyuntikkan oksitosin". 5,. Setelah ( menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira'kira 5 cm dari pusat bayi. 8endorong isi tali pusat ke arah distal ibu" dan jepit kembali tali pusat pada ( cm distal dari klem pertama. 5+. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit lindungi perut bayi", dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara ( klem tersebut. 5(. 8engikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. 55. 8enyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi. bila tali pusat terlalu pendek,

Penatalaksanaan atif kala tiga


11

5). 8emindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak >'+, cm dari vulva. 5>. 8eletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas symphisis untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat. 54. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati'hati ke arah dorsocranial. ;ika plasenta tidak lahir setelah 5,'), detik, hentikan penegangan tali pusta dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.

Mengeluarkan Plasenta 5C. 8eletakkan penegangan dan dorongan dorsocranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti posros jalan lahir tetap lakukan tekanan dorsocranial".. ;ika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar >'+, cm dari vulva danlahirkan plasenta ;ika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selama +> menit6 8engulangi pemberian oksitosin +, unit I8. 8enilai kandung kemih dan 11 mengkataterisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu. 8eminta keluarga untuk menyiapkan rujukan. 8engulangi penegangan tali pusat selama +> menit berikutnya. 8erujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam 57 menit sejak kelahiran bayi.

52. ;ika plasenta terlihat di introitus vagina, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan. 8emegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati' hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut. ;ika selaput ketuban tidak robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa vagina dan serviks ibu dengan seksama. 8enggunakan jari'jari tangan atau klem atau forspes disinfeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal.

Pemijatan Uterus
12

57. Segera setelah kedua plasenta dan selaput ketuban lahir, melakukan masase uterus, meletakkan telapak tangan di fundus dan melakukan masase dengan gerakan melingkar dengan lembut hingga uterus berkontraksi fundus menjadi keras".

&III+

Menilai Pendara)an ),. 8emeriksa kedua sisi plasenta baik yang menempel ke ibu maupun janin dan selaput ketuban untuk memastikan bah/a selaput ketuban lengkap dan utuh. 8eletakkan plasenta di dalam kantung plastik atau tempat khusus. ;ika uterus tidak berkontraksi setelah melakukan masase selama +> detik mengambil tindakan yang sesuai. )+. 8engevaluasi adanya laserasi pada vagina dan perineum dan segera menjahit laserasi yang mengalami pendarahan aktif.

I.+

Melakukan Pr*sedur Pas/a Persalinan )(. 8enilai ulang uterus dan memastikannya berkontraksi dengan baik. 8engevaluasi pendarahan persalinan vagina. )5. 8embiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit + jam. )). Setelah + jam lakukan penimbangan3pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis dan vitamin &+ di paha kiri anterolateral. )>. Setelah + jam pemberian vitamin &+ berikan suntikan imunisasi heoatitis % di paha kanan anterolateral. )4. 8elanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah pendarahan pervaginam. )C. 8engajarkan ibu3keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi. )2. @valuasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. )7. 8emeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap +> menit selama + jam pertama pasca persalinan dan setiap 5, menit selama jam kedua pasca persalinan. >,. 8emeriksa kembali bayi untuk memastikan bayi bernafas dengan baik. >+. 8enempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin ,,>B untuk dekontaminasi +, menit". -uci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi. >(. %uang bahan'bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai. >5. 8emberishkan ibu dengan menggunakan air DDT. 8emberishkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. %antu ibu memakai pakaian bersih dan kering.
13

>). 8emastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu ingin minum. >>. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin ,,>B. >4. 8emberishkan sarung tangan di dalam larutan klorin ,,>B, melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin ,,>B. >C. 8encucui tangan dengan sabun dan air mengalir. Dokumentasi >2. 8elengkapi partograf halaman depan dan belakang"

14

%*% III P@#9T9P

5.+ &esimpulan 1okus utama dari persalinan normal adalah mencegah terjadinya komplikasi. Pencegahan komplikasi selama persalinan dan setelah bayi lahir akan mengurangi kesakitan dan kematian ibu serta bayi baru lahir. Hal ini dikarenakan sebagian besar persalinan di Indonesia masih terjadi di tingkat pelayanan kesehatan primer dengan penguasaan keterampilan dan pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut masih belum memadai. 5.( Saran Penyusun menyadari bah/a refreshing ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, saran kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk membuat refreshing yang lebih baik di masa yang akan datang.

15

D*1T*A P9ST*&*

+. Pra/irohardjo, Pror. Dr. dr. Sar/ono, Sp.G<. Ilmu Kebidanan Ed. ! "et. #. PT. %ina Pustaka Sar/ono Pra/irohardjo. (,,2. hal.55)'5)C.

(. Sinopsis Gbstetri, ;ilid I @disi (. ;akarta 6 @-<, +772.

5. Buku $%uan $suhan Persalinan &ormal. ;aringan #asional Pelatihan &linik &esehatan Aeproduksi. ;akarta. Gktober (,,(.

16

You might also like